Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH K3

(IDENTIFIKASI BAHAYA LUAR DAN DALAM RUMAHSAKIT PADA RUANGAN

HEMODIALISA)

Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah


Keselamatan Pasien dan Keselamatan Kerja Dalam Keperawatan
Dosen Pengampu: Ibu Heni Fa’rifatul Aeni, MKM.

Disusun Oleh:

1. Abdul Hamid (42010122A001)

2. Atika Handayani (42010122A011)

3. Atika Widiyanti (42010122A012)

4. Ayu Istiyana (42010122A013)

5. Devita Syaharani (42010122A020)

6. Fikry Firmansyah (42010122A029)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN CIREBON


Jl. Brigjend Dharsono No.12b, Kertawinangun, Kec. Kedawung, Kabupaten Cirebon,
Jawa Barat 45153

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur peneliti ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat

dan rahmat-Nya, peneliti dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul

“IDENTIFIKASI BAHAYA LUAR DAN DALAM RUMAHSAKIT PADA

RUANGAN HEMODIALISA”. Peneliti menyadari bahwa, tanpa bantuan dan

bimbingan dari Ibu. Heni Fa’rifatul Aeni, MKM. Yang telah menyediakan waktu, tenaga

dan pikiran untuk mengarahkan peneliti dalam penyusunan makalah ini. Dan tidak lupa

juga peneliti mengucapkan terima kasih. Peneliti menyadari karya makalah ini masih jauh

dari kesempurnaan. Oleh karena itu, peneliti dengan terbuka menerima kritik dan

saran dari pembaca. Akhir kata peneliti berharap makalah ini bermanfaat khususnya

bagi peneliti dan pihak yang telah membacanya, serta peneliti mendoakan semoga

segala bantuan yang telah diberikan mendapatkan balasan dari Allah SWT. Aamiin.

Cirebon, 10 September 2023

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................ii

DAFTAR ISI................................................................................................................................iii

BAB I............................................................................................................................................1

PENDAHULUAN........................................................................................................................1

A. Latar Belakang......................................................................................................................1

B. Rumusan Masalah.................................................................................................................1

C. Tujuan....................................................................................................................................1

D. Manfaat Penulisan................................................................................................................2

BAB II..........................................................................................................................................3

PEMBAHASAN..........................................................................................................................3

A. Apa itu ruangan hemodialisa atau hemodialisis?........................................................3

B. Bagaimana proses hemodialisis?...................................................................................3

C. Apa resiko dari dalam rumah sakit pada terapi hemodialisis?..................................4

D. Apa resiko dari luar rumah sakit pada terapi hemodialisis? ....................................5

BAB III.........................................................................................................................................6

PENUTUP....................................................................................................................................6

Kesimpulan..................................................................................................................................6

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................7
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

proses dalam suatu rumah sakit yang memberikan pelayanan pasien yang lebih aman. Termasuk
di dalamnya asesmen resiko, identifikasi, manajemen resiko terhadap pasien, pelaporan dan analisis
insiden, kemampuan untuk belajar dan menganalisis insiden, dan menerapkan solusi untuk
mengurangi serta meminimalisir timbulnya resiko.
Undang – undang nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit , pasal 43 ayat ( 1 )
mewajibkan Rumah Sakit menerapkan Standar Keselamatan Pasien.
Hemodialisa merupakan salah satu bagian pelayanan di Rumah Sakit yang wajib untuk
menerapkan standar pelayanan pasien yang lebih aman.

B. Rumusan Masalah

1. Apa itu ruangan hemodialisa atau hemodialisis?

2. Bagaimana proses hemodialisis?

3. Apa resiko dari dalam rumah sakit pada terapi hemodialisis?

4. Apa resiko dari luar rumah sakit pada terapi hemodialisis?

A. Tujuan

Tujuan penulisan makalah ini untuk mengetahui:

1. Tahu apa itu ruangan hemodialisa atau hemodialisis

2. Tahu bagai mana proses cuci darah itu di lakukan

3. Mengerti tentang resiko dari dalam rumah sakit pada terapi hemodialisis?

4. Mengerti tentang resiko dari luar rumah sakit pada terapi hemodialisis?
D. Manfaat Penulisan

Pembuatan makalah ini diharapkan memliki manfaat sebagai berikut :

1. Bagi Mahasiswa

a. Dapat membantu dalam menyelesaikan kesulitan-kesulitan dalam pembelajaran mata

kuliah Keselamatan Pasien dan Keselamatan Kerja Dalam Keperawatan , khususnya

dalam materi K3.

b. Sebagai wahana membelajarkan diri untuk berbagi antara siswa yang satu dengan yang

lain dan menyadarkan mahasiswa bahwa belajar merupakan pendekatan hati ke hati

bukan berorientasi pada nilai.

2. Bagi Dosen

Dapat dijadikan tambahan literatur dalam pembelajaran mengenai K3, khususnya pada

pembahasan mengenai K3 ruanngan Hemodialisa.


BAB II

PEMBAHASAN

A. RUANGAN HEMODIALISA ATAU HEMODIALISIS

Hemodialisa atau Hemodialisis adalah suatu tindakan dimana darah pasien dibersihkan.

Tindakan ini dilakukan untuk menghilangkan atau mengurangi zat- tubuh untuk menjaga

keseimbangan zat-zat kimia tubuh seperti kalium,zat sisa metabolisme yang

berbahaya/beracun bagi tubuh pasien serta menghilangkan kelebihan garam dan

membantu

natrium, dan klorida.Hemodialisa merupakan keharusan yang harus dijalani oleh pasien

yang untuk mengeliminasin toxin dalam intoksikasi obat. Untuk menunjang O menderita

gagal ginjal akut berkomplikasi dan gagal ginjal terminal.

Dimana pada kondisi tersebut ginjal sudah tidak sanggup lagi untuk membuang sisa-

sisa metabolisme memperburuk keadaan Kesehatan sehingga pasien. Hemodialisa juga

dilakukan tubuh pada pasien-pasien dengan kegiatan HD, RSUD Prov. memiliki 40 mesin

HD. Keunggulan mesin HD yang dimiliki adalah menggunakan mesin HD yang terbaru

dan tercanggih saat ini. Dilengkapi dengan alat yang dapat melakukan double filtrasi

terhadap bakteri pada air yang masuk kedalam tubuh pasien sehingga meningkatkan

patient safety.

B. PROSES HEMODIALISIS

1. Cara Kerja Hemodialisis


Hemodialisis adalah perawatan yang dibantu dengan mesin khusus untuk menggantikan
ginjal yang rusak dalam melakukan penyaringan darah. Dengan kata lain, mesin ini
merupakan ginjal artifisial; (ginjal buatan), yang mana memiliki fungsi sama dengan ginjal.
Cara kerja hemodialisis adalah dimulai dengan memasukkan jarum ke pembuluh darah
pasien, guna menghubungkan aliran darah tubuh ke mesin pencuci darah. Kemudian, darah
kotor akan disaring dalam mesin.
Pada saat darah masuk di salah satu ujung penyaring, alat akan menyaring darah
melewati banyak filter yang sangat tipis. Setelah darah melewatinya, larutan dialisis akan
mengalir ke arah berlawanan di bagian luar filter. Selanjutnya, limbah dari darah akan
berpindah melewati proses pembuangan mesin dialisis. Sedangkan, darah yang disaring tetap
berada di filter dan nantinya akan dialirkan kembali ke tubuh pasien.
Prosedur hemodialisis menghabiskan waktu sekitar 4 jam per sesinya. Dan prosedur ini
perlu dilakukan secara rutin, setidaknya dua sampai tiga sesi setiap minggu. Anda bisa
mendapatkan fasilitas ini di rumah sakit atau klinik cuci darah.

2. Tanda Hemodialisis Berjalan Baik

Tanda hemodialisa berhasil adalah ketika pasien bisa merasakan tingkat energi yang lebih
baik, serta nafsu makan semakin tinggi. Prosedur ini juga mengurangi garam dan cairan
dalam tubuh, sehingga pembengkakan dan gejala sesak napas dapat terminimalisir.

Agar prosedur perawatan ini berjalan optimal, ada baiknya bila pasien mempertahankan
berat kering ideal, yaitu berat badan ketika Anda tidak memiliki cairan lebih dalam tubuh.
Selain itu, memperbanyak asupan natrium dalam makanan juga akan membantu hemodialisis
bekerja optimal. Ketika prosedur hemodialisis mampu berjalan dengan baik, maka tekanan
darah akan membaik pula.

C. RESIKO DARI DALAM RUMAH SAKIT PADA TERAPI HEMODIALISIS


Akses vaskular bermasalah
Akses vaskular adalah jalan masuk yang menghubungkan aliran darah dari tubuh menuju ke
mesin dialisis. Bukan tidak mungkin tabung atau pipa ini dapat mengalami masalah, seperti:
1. mengalami infeksi,
2. Terjadi pembekuan atau penggumpalan darah.

Jika hal ini dibiarkan, pengobatan gagal ginjal ini justru tidak akan berhasil. Anda
mungkin memerlukan lebih banyak prosedur untuk memperbaiki akses agar berfungsi
dengan benar.

Tekanan darah rendah (hipotensi)


Anda juga dapat mengalami penurunan tekanan darah secara tiba-tiba ketika menjalani
proses hemodialisis. Risiko hipotensi memang cukup tinggi pada pasien dengan kondisi yang
parah dan dapat mengancam jiwa.
Pada beberapa kasus, kondisi ini juga dapat menjadi alasan seseorang untuk tidak lagi
menjalani cuci darah atau menghentikannya lebih awal. Bagi pasien yang sudah kritis, risiko
kematian akibat hipotensi mungkin lebih besar daripada mendapatkan manfaat dari dialisis.

Detak jantung tidak normal


Beberapa dari Anda yang menjalani hemodialisis mungkin merasakan irama detak
jantung menjadi tidak normal. Hal ini dapat terjadi akibat peningkatan kadar kalium di dalam
darah (hiperkalemia) karena tidak terbuang dengan baik.

D. RESIKO DARI LUAR RUMAH SAKIT PADA TERAPI HEMODIALISIS


Anemia
Anemia adalah salah satu efek samping yang paling sering terjadi pada pasien gagal
ginjal yang menjalani hemodialisis. Pasalnya, ginjal tidak dapat memproduksi hormon
eritropoietin untuk menghasilkan sel darah merah. Akibatnya, tubuh pun kekurangan sel
darah merah yang menyebabkan anemia.

Stroke
Menurut penelitian dari jurnal Blood Purification, pasien gagal ginjal stadium akhir yang
menjalani dialisis berisiko mengalami stroke 8-10 lebih besar dibandingkan lainnya. Bahkan,
prevalensi perdarahan stroke (stroke hemoragik) juga lebih tinggi dibandingkan dengan
populasi umum. Kondisi ini mungkin terjadi karena pengobatan gagal ginjal ini
menggunakan antikoagulan (penghambat pembekuan darah) secara rutin. Antikoagulan
dipakai untuk mempertahankan sirkuit darah agar proses cuci darah lancar.

Kram otot dan sendi kaku


Bagi pasien yang telah menjalani hemodialisis beberapa tahun mungkin kerap merasakan
kram otot dan sendi yang kaku. Kedua kondisi ini dapat terjadi akibat adanya perubahan
yang drastis pada cairan tubuh yang mengganggu zat kimia selama perawatan. Sebagai
contoh, endapan kristal asam urat di dalam darah yang menumpuk dapat menyebabkan kaku
dan nyeri pada sendi.
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Jadi, kini Anda sudah paham bukan mengenai apa itu hemodialisis, cara kerjanya,
dan manfaatnya bagi pengidap gangguan ginjal. dengan adanya bantuan dari terapi ini,
fungsi tubuh yang seharusnya dilakukan oleh ginjal dapat tergantikan sehingga limbah
atau zat sisa metabolisme tidak tertahan dalam tubuh.
Hemodialisis dapat dilakukan dengan mengunjungi Pusat Unggulan Siloam
Hospitals. Pusat Keunggulan kami telah menggabungkan spesialis yang terampil dan
berpengalaman dengan teknologi paling canggih.
DAFTAR PUSTAKA

- https://hellosehat.com/urologi/ginjal/hemodialisis/
- https://www.siloamhospitals.com/informasi-siloam/artikel/apa-itu-hemodialisis
- https://id.scribd.com/presentation/506886874/K3-di-Ruang-Hemodialisa-pptx-
mellinia
- https://www.halodoc.com/artikel/apa-saja-efek-samping-setelah-melakukan-
hemodialisa

Anda mungkin juga menyukai