id
SKRIPSI
Fajar Novianto
G.0005009
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2009
i
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI
PRAKATA ………………………………………………………………….. vi
Tubuh …………………………………………………… 4
ii
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
C. Hipotesis …………………………………………………….. 17
A. Simpulan …………………………………………………….. 33
B. Saran ………………………………………………………… 33
LAMPIRAN
iii
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR TABEL
Tabel 2. Rata-rata kadar ALT darah mencit setelah pemberian CCl4 ……… 28
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran H Hasil Analisis Data SPSS 15.0 for Windows Untuk Kadar
ALT Mencit
Lampiran I Buah Apel Rome Beauty (Malus sylvestris Mill) atau Apel
Malang
iv
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB I
PENDAHULUAN
belum ada pemberian terapi yang sukses hingga saat ini. Bahkan
Maka dari itu di era perkembangan industri yang maju saat ini sikap selektif
lebih memilih untuk memakai substansi bioaktif alami untuk agen terapeutik
terlarut dalam darah. Tetapi ironisnya hasil dari detoksifikasi itu justru
membuat kerusakan kronis hati itu sendiri (Yu et al., 2002). Sehingga hati
v1
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
penyakit hati adalah oleh adanya radikal bebas (Dalgic et al., 2005). Radikal
bebas akan menginduksi terjadinya kerusakan sel yang akan berdampak pada
sempurna sehingga stres oksidatif masih bisa terjadi (Boyer and Liu, 2004).
tinggi (Wolfe and Liu, 2003; Jones and Kubow, 2006). Mengkonsumsi tinggi
kanker (Ding et al., 2003; Boyer and Liu, 2004), diabetes (Boyer and Liu,
2004; Noyan, 2005), asma (Boyer and Liu, 2004), penyakit hati yang
kanker, penyakit kardiovaskuler, dan diabetes (Boyer and Liu, 2004). Apel
merupakan sumber senyawa phenol yang baik ( Wolfe and Liu, 2003; Lotito
and Frei, 2003). Senyawa phenol dapat berfungsi sebagai antioksidan (Grassi
et al., 2005). Senyawa phenol pada apel lebih banyak terdapat pada kulitnya
vi
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
dibandingkan daging buahnya (Wolfe and Liu, 2003; Boyer and Liu, 2004).
Ini berarti konsentrasi fitokimia dan antioksidan pada kulit lebih tinggi
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
vii
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka
dan bahan polutan lain (Marcovitch, 2005). Sehingga radikal bebas akan
2006), kerusakan asam nukleat/DNA, protein, dan lemak tak jenuh pada
membran sel (Middleton et al., 2000; Frei and Higdon, 2003; Zweier and
a. Karbohidrat
1) Mengambil satu atom hidrogen dari atom karbon dan memutus rantai
4
viii
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
b. Asam Nukleat
c. Protein
protein.
d. Lemak
Pada asam lemak tidak jenuh (unsaturated fatty acid) lemak akan
termination.
ix
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
2006).
sylvestris Mill)
a. Taksonomi
Klasifikasi tanaman :
Divisio : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Klas : Dicotyledonae
Ordo : Rosales
Famili : Rosaceae
Genus : Malus
b. Kandungan Kimia
dikandung di dalam kulit apel dan daging buahnya (Wolfe and Liu,
2003; Boyer and Liu, 2004). Senyawa phenol pada kulit lebih banyak
x
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
1) Quercetin
dari flavonoid (Nakagawa et al., 2000; Moon et al., 2000) yang banyak
et al., 2002; Graf et al., 2005), teh (Mc Anlis et al., 1999; Nakagawa et
apel,dan anggur merah (Mc Anlis et al., 1999; Walle et al., 2000).
and Richardson, 2006). Maka dari itu quercetin merupakan satu dari
xi
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
2) Catechin
koroner (Bell et al., 2000), kanker (Koga and Meydani, 2001) dan
3) Procyanidin
4) Chlorogenic acid
xii
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
5) Vitamin C
3. Metode Ekstraksi
melarutkan senyawa polar dalam pelarut polar dan senyawa non polar
dalam pelarut non polar. Secara umum ekstraksi dilakukan secara berturut-
turut mulai dengan pelarut non polar (n-heksan) lalu pelarut yang
xiii
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
2008).
a. Maserasi
dan tidak mengandung benzoin dan stirak. Cairan ekstraksi yaitu berupa
air dan etanol. Kelemahan dari metode ini yaitu membutuhkan waktu
yang lama dan dengan hasil ekstraksi yang kurang sempurna (Mustafa,
2008).
b. Perkolasi
serbuk tersebut, sehingga akan melarutkan zat aktif dari sel-sel yang
c. Sokletasi
xiv
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
d. Destilasi Uap
tinggi, yang lebih tinggi dari titik didih pelarut yang digunakan.
e. Pengempaan
metabolisme tubuh. Darah vena dari lambung dan usus mengalir melalui
vena portal dan kemudian melalui hati, sebelum akhirnya masuk ke dalam
sistem sirkulasi. Hati adalah organ pertama yang dilalui oleh nutrien yang
vena central terlihat pada bagian tengah poligonalnya. Pada hati terdapat
sinusoid-sinusoid dan sel kupfer. Karena tiap lobulus hati dibungkus oleh
xv
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
a. Fungsi Hati
angiogenesis.
faal hatipun beraneka ragam sesuai dengan apa yang hendak kita nilai.
Untuk fungsi sintesis seperti protein, zat pembekuan darah dan lemak
xvi
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Kerusakan sel hati atau jaringan hati, diperiksa SGOT (AST), SGPT
(ALT). Adanya pertumbuhan sel hati yang muda (karsinoma sel hati),
AntiHBs, HBeAg, anti HBe, Anti HBc, HBVDNA, dan virus hepatitis
alanin dan asam alfa ketoglutarat (Sacher and McPerson, 2002; Rodwel,
2003). Produk dari reaksi transaminasi adalah reversibel, yaitu piruvat dan
5- 35 IU/ liter (Sacher and McPerson, 2002; Amirudin, 2007) dan ALT
McPerson, 2002).
enzim yang dibuat dalam sel hati (hepatosit) dan terdapat di dalam
dengan enzim lain. Peningkatan ALT yang tinggi di dalam darah terjadi
bila ada kerusakan akut pada selaput/membran sel hati dan hanya
Yayasan Spiritia, 2007). Half life ALT di dalam darah adalah antara 37 –
xvii
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
penyakit pada saluran cairan empedu (Batey and Farrel, 2004; Yayasan
2007).
Peroksidasi Lemak
organ secara ringkas adalah CCl4 bereaksi dengan radikal bebas akan
bereaksi dengan asam lemak tidak jenuh dan kemudian akan berubah
ataupun kronik pada tikus (Yu et al., 2002). CCl4 akan mereduksi
konsentrasi VLDL pada tikus dan mereduksi lemak membran sel bersama
xviii
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
7. Taksonomi Mencit
Filum : Chordata
Kelas : Mamalia
Ordo : Rodentia
Famili : Muridae
Genus : Mus
(Sugiyanto,1995)
dengan manusia. Harga yang relatif murah dibandingkan dengan hewan uji
xix
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
B. Kerangka Pemikiran
Ket.
: Menyebabkan/menjadi
: Menghambat
xx
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Pemberian : Mengandung
CCl4 dosis
toksik
Mencit Mencit
Biotransformasi Biotransformasi
CCl4 di hati CCl4 di hati
NADPH-Sitokrom P-
Ekstrak Kulit Apel
-
CCl3 CCl3-
Catechin
Procyanidin
CCl3O2- CCl3O2-
Chlorogenic acid
Quercetin
Bereaksi dengan Hambatan bereaksi Vitamin C
lemak tak jenuh dengan lemak tak
membran sel hepar jenuh membran sel
hepar
C. Peroksidasi
Hipotesis Peroksidasi
lemak lemak terhambat
Ekstrak kulit apel rome beauty (Malus sylvestris Mill) dapat
bandingkan
xxi
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB III
METODE PENELITIAN
K. Jenis Penelitian
L. Lokasi Penelitian
xxii
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
M. Subyek Penelitian
Mencit ( Mus musculus L.) jenis kelamin jantan, berumur dua sampai tiga
N. Teknik Sampling
Teknik sampling yang dilakukan adalah secara random. Hewan uji coba
terdiri atas sepuluh ekor mencit yang dipilih secara random. Besar sampel ini
( t – 1 ) ( n – 1) > 15
O. Rancangan Penelitian
membagi subyek menjadi tiga kelompok secara random (randomize) dan salah
xxiii
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Sampel Mencit 30
ekor
K P1 P2
HK HP1 HP2
Hasil bermakna/signifikan
Keterangan
K : Kelompok kontrol
P1 : Kelompok perlakuan I
P2 : Kelompok perlakuan II
1. Variabel Bebas
xxiv
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
2. Variabel Terikat
3. Variabel Luar
suhu udara.
Ekstrak kulit apel adalah ekstrak yang diperoleh dari proses ekstraksi kulit
apel diberikan kepada kelompok perlakuan II mulai hari pertama hingga hari
Larutan CCl4 diperoleh dengan cara melarutkan senyawa kimia CCl4 yang
bersifat non polar ke dalam minyak kelapa yang bersifat non polar juga.
xxv
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
perlakuan II pada hari kedelapan. Kelompok kontrol tidak diberi CCL4 tetapi
Kadar ALT adalah besaran yang diperoleh dari pengukuran serum darah
(USB) Surakarta.
1. Alat
b. Timbangan duduk
c. Sonde lambung
d. Tabung mikrokapiler
h. Labu takar
xxvi
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
2. Bahan
b. CCl4
d. Aquades
e. Monoreagent F 400
S. Cara Kerja
1. Persiapan Percobaan
a. Sampel
random menjadi tiga kelompok. Tiap kelompok terdiri atas sepuluh ekor
terlebih dahulu dilakukan uji homogenitas dari data berat badan mencit
xxvii
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
d. Minyak Kelapa
penelitian ini semua kelompok diberi minyak kelapa agar kerusakan hati
2. Pelaksanaan Percobaan
xxviii
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Pengelompokan subyek :
kelompok ini mencit diberi diet standar selama sepuluh hari dan
lampiran B).
di lampiran B).
3. Pengukuran Hasil
xxix
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
one way anova. Bila hasilnya memiliki perbedaan yang bermakna maka
dengan kode “A”, kelompok perlakuan I dengan kode “B”, dan kelompok
perlakuan II dengan kode “C”. Sehingga dengan sistem ini pengukur kadar
komparatif tidak berpasangan lebih dari dua kelompok. Karena variabel yang
ekstrak kulit apel dan CCl4) dengan variabel numerik skala rasio (kadar
xxx
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
ini adalah masalah skala pengukuran numerik. Dengan demikian data yang
didapat akan dianalisis secara statistik dengan uji statistik one way anova.
(Dahlan, 2003).
BAB IV
HASIL PENELITIAN
berasal dari Universitas Setia Budi (USB) Surakarta sebanyak tiga puluh ekor dan
xxxi
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
II.
terlebih dahulu. Hasil penimbangan berat badan mencit dianalisis secara statistik
dan didapatkan rata-rata berat badan mencit. Rata-rata berat badan mencit dapat
untuk ketiga kelompok adalah normal, karena α > 0,05. Dari hasil analisis dengan
uji Homogeneity of Variances di dapatkan nilai α = 0,535, ini berarti varians data
dalam penelitian ini adalah sama, karena α yang didapat > 0,05 (lampiran F).
badan mencit antar kelompok maka uji statistik dilanjutkan dengan uji one way
xxxii
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
anova dan didapatkan α = 0,786. Karena α > 0,05 maka tidak ada perbedaan berat
Pada hari ketiga setelah pemberian CCl4, serum darah mencit diperiksa
hasil pada lampiran G. Hasil selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut:
menunjukkan adanya pengaruh jenis perlakuan terhadap kadar ALT darah mencit
secara bermakna yaitu terjadi peningkatan kadar ALT pada kelompok P1 dan P2
yaitu:
xxxiii
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB V
PEMBAHASAN
kulit apel dalam bentuk ekstrak karena senyawa yang terkandung dalam ekstrak
dipertimbangkan sebagai penyari karena lebih selektif. Selain itu jamur dan
xxxiv
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
kuman lebih sulit tumbuh dalam etanol 20% ke atas, tidak beracun, netral,
absorbsinya baik dan dapat bercampur dengan air. Etanol dapat melarutkan
flavonoid, steroid, dammar, dan klorofil. Dengan etanol 70% sangat sering
dihasilkan suatu hasil bahan yang optimal, dimana bahan pengotor hanya dalam
agar dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan pecobaan. Selain itu mencit juga
hasil penelitian.
bersifat toksik terhadap hati dengan ditandai terjadinya peningkatan kadar ALT
sifat kimia dari karbon tetraklorida yang merupakan zat kimia golongan
1997; Olson, 2004). Untuk melarutkan CCl4 digunakan minyak kelapa merek
Bimoli. Pemilihan minyak sebagai pelarut CCl4 karena CCl4 merupakan senyawa
kimia yang bersifat non polar sehingga akan larut pada senyawa non polar juga
xxxv
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
dan minyak adalah merupakan senyawa non polar. Untuk menyingkirkan dugaan
juga diberikan tetapi hanya minyak kelapa saja dengan jumlah yang sama dengan
yang diberikan pada kelompok P1 dan P2. Sehingga apapun merek minyak kelapa
kelompok penelitian.
2,02 IU/L tetapi berdasarkan uji statistik post-hoc multiple comparisons test/LSD
tidak ada perbedaan secara bermakna bila dibandingkan dengan kelompok kontrol
yang mempunyai kadar 11,50 ± 1,58 IU/L. Berbeda dengan kelompok P1 (51,70 ±
3,50 IU/L) yang tidak diberi ekstrak kulit apel terjadi peningkatan kadar ALT
bermakna.
peningkatan kadar ALT yang disebabkan oleh senyawa toksik CCl4 di dalam hati.
Ekstrak kulit apel ini berperan sebagai antioksidan dalam melindungi kerusakan
Kemampuan antioksidan ekstrak kulit apel ini diperankan oleh senyawa yang
xxxvi
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB VI
xxxvii
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
A. Simpulan
Pemberian ekstrak kulit apel rome beauty (Malus sylvestris Mill) dapat
B. Saran
kulit apel sehingga dapat diketahui dosis yang paling efektif, serta melihat
pengaruh ekstrak kulit apel terhadap berbagai organ dalam tubuh selain
hati.
33
xxxviii
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR PUSTAKA
Akbar, N. 2007. Kelainan Enzim pada Penyakit hati. In: Sudoyo Aru W.,
Setiyohadi Bambang, Alwi Idrus, K. Marcellus Simadibrata (eds). Buku
Ajar Ilmu Penyakit Dalam. 4th ed. Jakarta: Departemen Ilmu Penyakit
Dalam FK UI, pp: 424 – 426.
Amirudin R. 2007. Fisiologi dan Biokimiawi Hati. In: Sudoyo Aru W., Setiyohadi
Bambang, Alwi Idrus, K. Marcellus Simadibrata (eds). Buku Ajar Ilmu
Penyakit Dalam. 4th ed. Jakarta: Departemen Ilmu Penyakit Dalam FK
UI, pp: 415 – 419.
Arts I.C.W., Hollman P.C.H., Feskens E.J.M., Mesquita H. Bas B. de, Kromhout
D. 2001. Catechin intake might explain the inverse relation between tea
consumption and ischemic heart disease: the Zutphen Elderly Study.
The American Journal of Clinical Nutrition 74: 227 – 32.
Bell J.R.C., Donovan J.L., Wong R., Waterhouse A.L., German J.B., Walzem
R.L., Kasim K.E. 2000. (+)- Catechin in human plasma after ingestion
of a single serving of reconstituted red wine. The American Journal of
Clinical Nutrition 71: 103 – 8.
Boer V.C. J., Dihal A.A., Woude H., Arts I.C.W., Wolffram S., Alink G.M.,
Rietjens I.M.C.M., Keijer J., Hollman P.C.H. 2005. Tissue Distribution
of Quercetin in Rats and Pigs. The Journal of Nutrition 135: 1718 –
1725.
Boyer J. and Liu R.H.. 2004. Apple Phytochemicals and Their Health Benefit.
Nutrition Journal 3: 5.
Carr A.C. and Frei B. 1999. Toward a new recommended dietary allowance for
vitamin C based on antioxidant and health effects in humans. The
American Journal of Clinical Nutrition 69: 1086 – 107.
34
xxxix
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Chang Y., Seungho R., Eunju S., Yumi J. 2007. Higher concentrations of alanine
aminotransferase within the reference interval predict nonalcoholic fatty
liver disease. Clinical Chemistry 53: 686 – 692.
Chinnici F. 2004. Radical scavenging activities of peels and pulps from cv. golden
delicious apples as related to their phenolic composition. Journal
Agriculture and Food Chemistry. 52(15): 4684 – 4689.
Dahlan M.S. 2003. Statistika Untuk Kedokteran dan Kesehatan. Jakarta: PT.
Arkans kerjasama dengan PT. Mahakam Beta Farma.
Dalgic B., Sonmez N., Biberoglu G., Hasanoglu A., Erbas D. 2005. Evaluation of
oxidant stress in Wilson's disease and non-Wilsonian chronic liver
disease in childhood. The Turkish Journal of Gastroenterology 16(1):
7-11.
Ding M., Lu Y., Bowman L., Huang C., Leonard S., Wang L., Vallyathan V.,
Castranova V., Shi X. 2003. Inhibition of AP-1 and neoplastic
transformation by fresh apple peel extract. The Journal of Biological
Chemistry 279(11): 10670 – 10676.
El-Sayed I.H., Lotfy M., El-Khagawa O.A.Y., Nasif W.A., El-Shahat M. 2006.
Prominent free radicals scavenging activity of tannic acid in lead-
induced oxidative stress in experimental mice. Toxicology and
Industrial Health 22: 157 -163.
Frei B. and Higdon J.V. 2003. Antioxidant activity of tea polyphenols in vivo:
Evidence from animal studies. The Journal of Nutrition 10th ed 133:
3275S
xl
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Graf B.A., Mullen W., Caldwell S.T., Hartley R.C., Duthie G.G., Lean M.E.J.,
Crozier A., Edwards C.A. 2005. Dispotition and metabolism of [2-
14
C]quercetin-4’-glucoside in rats. The American Society for
Pharmacology and Experimental Therapeutics 33(7): 1036 – 1043.
Grassi D., Lippi C., Necozione S., Desideri G., Ferri C.. 2005. Short-term
administration of dark chocolate is followed by a significant increase in
insulin sensitivity and a decrease in blood pressure in healthy persons.
The American Journal of Clinical Nutrition 81:611 – 4.
Hodgsons E. and Levi P.E., 2000. A Text Book of Modern Toxicology. 2nd ed.
New York: McGraw-Hill, pp: 207 – 210.
Huang H.Y., Lawrence J.A., Kevin D.C., Edgar R. M., Trevor A.M., Ian B.
Puddey. 2002. Effects of vitamin C and vitamin E on in vivo lemak
peroxidation: results of a randomized controlled trial. The American
Journal of Clinical Nutrition 76: 549 – 55.
Jones P.J.H. and Kubow S. 2006. Lemaks, sterols, and their metabolites. In: Shils
Maurice E., Shike M., Ross A.C., Caballero B., Cousins R.J. (eds).
Modern Nutrition in Health and Disease. New York: Lippincott
William and Wilkins, pp: 104 - 119.
Katzung B.G. 1997.Farmakologi Dasar dan Klinik. 6th ed. Jakarta: EGC, pp: 54-
917
Koga T. and Meydani M. 2001. Effect of plasma metabolites of (+)- catechin and
quercetin on monocyte adhesion to human aortic endothelial cells. The
American Journal of Clinical Nutrition 73: 941 – 8.
Kono H., Rusyn I., Yin M., Gäbele E., Yamashina S., Dikalova A., Kadiiska M.B.,
Connor H.D., Mason R.P., Segal B.H., Bradford B.U., Holland S.M.,
Thurman R.G. 2000. NADPH oxidase–derived free radicals are key
oxidants in alcohol-induced liver disease. The Journal of Clinical
Investigation 106(7): 867 – 872.
xli
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Lee K.., Terada K., Oyadomari S., Inomata Y., Mori M., Gotoh T.. 2004.
Induction of molecular chaperones in carbon tetrachloride–treated rat
liver: implications in protection against liver damage. Cell Stress &
Chaperones 9(1): 58 – 68.
Levine M., Katz A., Padayatty S.J. 2006. Vitamin C. In: Shils M.E., Shike M.,
Ross A.C., Caballero B., Cousins R.J. (eds). Modern Nutrition in
Health and Disease. New York: Lippincott William and Wilkins, pp:
507 – 522.
Losonczy K.G., Harris T.B., Havlik R.J. 1996. Vitamin E and vitamin C
supplement use and risk of all cause and coronary heart disease
mortality in older persons: the Established Populations for
Epidemiologic Studies of the Elderly. The American Journal of Clinical
Nutrition 64: 190 – 6.
Madani H., Talebolhosseini M., Asgary S., Naderi G.H. 2008. Hepatoprotective
activity of Silybum marianum and Cichorium intybus against
thioacetamide in rat. Pakistan Journal of Nutrition 7(1): 172 – 176.
Manach C., Scalbert A., Morand C., Rémésy C., Jiménez L.. 2004. Polyphenols:
food sources and bioavailability. The American Journal of Clinical
Nutrition 79(5): 727 – 747.
Marcovitch H.. 2005. Black’s Medical Dictionary. 41st ed. London: A & C Black,
p: 523.
xlii
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
McAnlis G.T., McEneny J., Pearce J., Young I.S. 1999. Absorption and
antioxidant effects of quercetin from onions, in man. European Journal
of Clinical Nutrition 53: 92 – 96.
Middleton E., Kandaswami C., Theoharides T.C. 2000. The effect of plant
flavonoid on mammalian cells: implication for inflammation, heart
disease, and cancer. Pharmacol Reviews 52: 673-751.
Mikamo E., Okada Y., Semma M., Ito Y., Morimoto T., Nakamura M. 2000.
Studies on structural-correlation with antioxidant activity of flavonoids.
School of Pharmaceutical Science, Mukogawa Women's University, pp:
1 – 2.
Moon J.H., Nakata R., Oshima S., Inakuma T., Terao J. 2000. Accumulation of
quercetin conjugates in blood plasma after the short-term ingestion of
onion by women. The American Journal of Physiology - Regulatory,
Integrative and Comparative Physiology 279: 461 – 467.
Moskaug J.O., Carlsen H., Myhrstad M., Blomhoff R. 2004. Molecular imaging
of the biological effects of quercetin and quercetin-rich foods.
Mechanisms of Ageing and Development 125: 315 – 324.
Murray R.K. 2003. Porphyrins and Bile Pigments. In: Murray R.K., Granner
D.K., Mayes P.A., Rodwel V.W. (eds). Harper’s Illustrated
Biochemistry. 26th ed. New York: Lange Medical Books/McGraw-Hill
p: 283
Nakagawa K., Kawagoe M., Yoshimura M., Arata H., Minamikawa T., Nakamura
M., Matsumoto A. 2000. Differential effects of flavonoid quercetin on
oxidative damages induced by hydrophilic and lipophilic radical
generators in hepatic lysosomal fractions of mice. Journal of Health
Science 46(6): 509 – 512.
xliii
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Noyan T., Balaharoglu R., Komuroglu U. 2005. The oxidant and antioxidant
effects of 25-hydroxyvitamin D3 in liver, kidney and heart tissues of
diabetic rats. Clin Exp Med 5: 31 – 36.
Olson K.R. 2004. Poisioning and Drug Overdose. 5th ed. Boston: Mc Graw Hill
Co.
Olthof M.R., Hollman P.C.H., Vree T.B., Katan M.B. 2000. Bioavailabilities of
quercetin-3-glucoside and quercetin-4’-glucoside do not differ in
humans. The Journal of Nutrition 130: 1200 – 1203.
Prihatman K. (ed). 2000. Apel (Malus sylvestris Mill). Jakarta: Bappenas, pp: 1 –
18.
Prior R.L. 2006. Phytochemical. In: Shils M.E., Shike M., Ross A.C., Caballero
B., Cousins R.J. (eds). Modern Nutrition in Health and Disease. New
York: Lippincott William and Wilkins, pp: 583 – 593.
Robbins S.L, Kumar V. 1995. Buku Ajar Patologi I. 4th ed. Jakarta: EGC, pp: 9-
14.
Rodwell V.W. 2003. Catabolism of Proteins & of Amino Acid Nitrogen. In:
Murray R.K., Granner D.K., Mayes P.A., Rodwel V.W. (eds). Harper’s
Illustrated Biochemistry. 26th ed. New York: Lange Medical
Books/McGraw-Hill, pp: 243 - 244.
xliv
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Sufrida Y. 2007. Khasiat dan Manfaat apel. Jakarta: PT Agromedia Pustaka, pp:
23-24.
Targher G., Franchini M., Guidi G.C., Muggeo M., Lippi G.. 2007. Alanine
aminotransferase as an independent predictor of incident nonalcoholic
fatty liver disease. Clinical Chemistry 53: 1159.
Thomas J.A. 2006. Oxidant defense in oxidative and nitrosative stress. In: Shils
M.E., Shike M., Ross A.C., Caballero B., Cousins R.J. (eds). Modern
Nutrition in Health and Disease. New York: Lippincott William and
Wilkins, pp: 685 - 693.
Treinen and Moslen, 2003. Toxic responses of the liver. In: Klaasen (eds).
Essentials of Toxicology. Boston: The Mc. Grow-Hill Companies inc.
pp: 195,199,202-3.
Walle T., Otake Y., Walle U.K., Wilson F.A. 2000. Quercetin glucosides are
completely hydrolyzed in ileostomy patients before absorption. The
Journal of Nutrition 130: 2658 – 2661.
Wannamethee S.G., Gordon D.O. Lowe, Ann R., Richard B., Peter H. Whincup.
2006. Associations of vitamin C status, fruit and vegetable intakes, and
xlv
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Widjaja S. 2008. Gangguan Faal (Fungsi) Hati Yang Sering Ditanyakan Oleh
Penderita.
http://www.medistra.com/index.php?option=com_content&view=articl
e&id=106. (24 Oktober 2008)
Wolfe K.L and Liu R.H. 2003. Apple pells as a value-added food ingredient.
Journal Agriculture and Food Chemistry. 51: 1676 – 1683.
Wood R.., Ronnenberg A.G. 2006. Iron. In: Shils M.E., Shike M., Ross A.C.,
Caballero B., Cousins R.J. (eds). Modern Nutrition in Health and
Disease. New York: Lippincott William and Wilkins, pp: 248– 268.
Wu J.L., Wu Q.P., Yang X.F., Wei M.K., Zhang J.M., Huang Q., Zhou X.Y.
2008. L-malate reverse oxidative stress and antioxidative defense in
liver and heart of age rats. Physiological Research 57: 261
Yu C., Wang F., Jin C., Wu X., Chan W., McKeehan W.L. 2002. Increased
carbon tetrachloride-induced liver injury and fibrosis in FGFR4-
deficient mice. American Journal of Pathology 161(6): 2003 – 2010.
Zweier J.L. and Talukder M.A.H. 2006. The role of oxidants and free radicals in
reperfusion injury. Cardiovascular Research 70 : 181 – 190.
xlvi
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Lampiran A
Rumus Federer:
( t – 1 ) ( n – 1) > 15
Keterangan :
t : jumlah kelompok
n : jumlah mencit dalam 1 kelompok
maka :
( t – 1 ) ( n – 1) > 15
(3 – 1 ) ( n – 1 ) > 15
2 ( n – 1 ) > 15
n – 1 > 7,5
n > 8,5
Menurut rumus ini besar sampel dalam satu kelompok minimal yang harus
dipenuhi adalah 8,5 mencit untuk setiap kelompok. Peneliti akan
menggunakan sepuluh mencit dalam setiap kelompok.
xlvii
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Lampiran B
b. Minyak kelapa
· Volume larutan CCl4-minyak kelapa untuk setiap mencit yang akan
digunakan dalam penelitian ini = 0,1 ml. Minyak kelapa yang digunakan
adalah dari produksi PT Intiboga Sejahtera, Tbk Jakarta.
· Volume minyak kelapa = 0,1 ml – dosis CCl4
= 0,1 ml – 7 x 10-3 ml
= 93 x 10-3 ml/mencit
= 0,093 ml/mencit
xlviii
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
· Jadi kadar kulit apel kering yang dibutuhkan supaya mempunyai efek
hepatoprotektor sebagaimana teh hijau = 1/69,7 x 0,003 gram
= 4,3 x 10 -5 gram
= 0,043 mg
≈ 0,05 mg/20 gram BB mencit
· Kulit apel kering 0,05 mg/20 gram BB mencit akan diekstrak, sehingga
akan didapatkan ekstrak dalam bentuk semi padat. Peneliti akan
memberikan 0,1 ml larutan ekstrak yang di dalamnya terkandung kulit apel
kering 0,05 mg/20 gram BB mencit (0,05 mg kulit kering dalam 0,1 ml
larutan ekstrak).
· Telah diketahui bahwa dalam satu buah apel (± 62,5 gram) didapatkan
kulit apel basah ± 12,25 gram, dan setelah dikeringkan di dapatkan ± 2,75
gram kulit apel kering. Diketahui besarnya rendemen kulit apel dengan
metode perkolasi dan pelarut etanol 70% adalah 70,82 %. Setelah
diekstrak 0.05 mg kulit apel kering menjadi 0,035 mg ekstrak (0,035 mg
ekstrak dalam 0,1 ml larutan ekstrak). (Data primer penelitian, 2009).
· Pada penelitian ini peneliti memberikan 0,1 ml larutan ekstrak (ekstrak +
aquadestilata) yang di dalamnya terkandung kulit apel kering 0,05 mg/20
gram BB mencit. Berdasarkan data di atas maka untuk membuat larutan
ekstrak 0,1 ml yang di dalamnya terkandung kulit apel kering 0,05 mg
dibutuhkan kulit apel basah ± 0,31 mg atau berupa ekstrak seberat 0,035
mg..
· Cara membuat larutan ekstrak kulit apel:
1. Timbang 0,035 mg ekstrak. Karena terlalu kecil maka ditimbang untuk
1000 dosis. Jadi kita timbang ekstrak 35 mg.
2. Taruh 35 mg ekstrak ke gelas ukur dan dilarutkan dengan aquades
hingga volume 100 ml.
3. Ambil 0,1 ml larutan ekstrak-aquades untuk sekali pemberian untuk
setiap mencit.
· Sebelum melakukan penelitian, peneliti melakukan orientasi dengan uji
percoboaan/trial untuk mencari dosis ekstrak kulit apel yang berpengaruh
terhadap kadar ALT mencit dengan tetap mengacu pada hasil perhitungan
diatas. Mencit pertama (K) sebagai kontrol tidak diberikan ekstrak kulit
apel tetapi hanya diberikan CCl4. Mencit kedua (A) diberikan dosis ekstrak
kulit apel sebesar x (0,035 mg/20 gram BB mencit) dan CCl4. Mencit
ketiga (B) diberikan dosis ekstrak kulit apel sebesar 10x (0,35 mg/20 gram
BB mencit) dan CCl4. Mencit keempat (C) diberikan dosis ekstrak kulit
apel sebesar 20x (0,7 mg/20 gram BB mencit) dan CCl4. Dengan melihat
hasil perhitungan ALT di laboratorium Budi Sehat Surakarta didapatkan
dosis yang berpengaruh dalam menurunkan kadar ALT terhadap kontrol
positif (K) diantara ketiga dosis yang diberikan adalah dosis sebesar 10x.
Jadi dosis ekstrak kulit apel yang digunakan dalam penelitian ini sebesar
0,35 mg/20 gram BB mencit.
xlix
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
l
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
li
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
lii
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
liii
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Lampiran C
liv
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Lampiran D
Uji Hipotesis
Derajat Antar
Variabel Kategori Skala Variabel
Kategori
Ekstrak kulit - Diberi Sederajat Kategorik
apel dan CCl4 - Tidak diberi (Nominal)
Bertingkat Kategorik
- -
(Ordinal)
Numerik
- - -
(Interval)
Kadar ALT Numerik
- -
(Rasio)
(Dahlan, 2003)
Lampiran E
lv
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Lampiran F
Hasil Analisis Data SPSS 15.0 for Windows
Untuk Normalitas Data Berat Badan Mencit
Kelompok Kontrol
lvi
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Kontrol
N 10
Normal Parameters a,b Mean 19.9000
Std. Deviation 1.37032
Most Extreme Absolute .244
Differences Positive .244
Negative -.156
Kolmogorov-Smirnov Z .773
Asymp. Sig. (2-tailed) .589
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Kelompok Perlakuan I
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
PerlakuanI
N 10
Normal Parameters a,b Mean 19.8000
Std. Deviation 1.54919
Most Extreme Absolute .197
Differences Positive .197
Negative -.123
Kolmogorov-Smirnov Z .624
Asymp. Sig. (2-tailed) .832
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Kelompok Perlakuan II
lvii
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
PerlakuanII
N 10
Normal Parameters a,b Mean 20.2000
Std. Deviation 1.03280
Most Extreme Absolute .181
Differences Positive .177
Negative -.181
Kolmogorov-Smirnov Z .571
Asymp. Sig. (2-tailed) .900
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
BB
95% Confidence Interval for
Mean
N Mean Std. Deviation Std. Error Lower Bound Upper Bound Minimum Maximum
Kontrol 10 19.9000 1.37032 .43333 18.9197 20.8803 18.00 22.00
PerlakuanI 10 19.8000 1.54919 .48990 18.6918 20.9082 18.00 23.00
PerlakuanII 10 20.2000 1.03280 .32660 19.4612 20.9388 19.00 22.00
Total 30 19.9667 1.29943 .23724 19.4815 20.4519 18.00 23.00
BB
Levene
Statistic df1 df2 Sig.
.641 2 27 .535
ANOVA
BB
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups .867 2 .433 .243 .786
Within Groups 48.100 27 1.781
Total 48.967 29
Hipotesis:
lviii
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Pengambilan Keputusan:
α < 0,05 : H0 ditolak
α > 0,05 : H0 diterima
Keputusan:
Hasil yang didapat menunjukkan nilai α = 0,786 (α > 0,05) sehingga H0
diterima, dengan demikian tidak terdapat perbedaan berat badan mencit secara
bermakna.
Lampiran G
lix
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Lampiran H
lx
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
lxi
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Pengambilan keputusan:
α < 0,05 : H0 ditolak
α > 0,05 : H0 diterima
Keputusan:
Hasil yang didapat menunjukkan nilai α = 0,000 (α < 0,05) sehingga H0 ditolak
dan H1 diterima, dengan demikian terdapat pengaruh jenis perlakuan terhadap
kdar ALT mencit secara bermakna.
Pengambilan keputusan:
α < 0,05 : H0 ditolak
α > 0,05 : H0 diterima
Keputusan:
lxii
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Lampiran I
lxiii
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Buah Apel Rome Beauty (Malus sylvestris Mill) atau Apel Malang
(Prihatman, 2000).
Lampiran J
lxiv
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
lxv