NOMOR: 800/0003.20/UP-SET/IP
T
E
N
T
A
N
G
Deny
-1-
INSPEKTORAT DAERAH
JI. Bangun Praja Kawasan Perkantoran Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan
Telp. 0511-6749235 Fax. 0511-6749237
Email: it.prov.kalsel@gmail.comatau itprovkalsel@yahoo.co.id
BANJARBARU 70733
Pada hari ini, Selasa tanggal 2 ( Dua ) bulan Januari tahun Dua Ribu
Delapan Belas, Kami yang bertanda tangan di bawah ini:
1. Nama :HJ. AwI SUNDARI, S.H.
NIP 19590818 198503 2 006
Jabatan :Inspektur daerah Provinsi Kalimantan Selatan
Alamat Jalan Bangun Praja Kawasan komplek Perkantoran
Pemerintah Provinsi, Kalimantan Selatan Kecamatan
Cempaka Kota Banjarbaru,
Selaku Pengguna Anggaran untuk dan atas nama Inspektorat Daerah
Provinsi Kalimantan Selatan yang selanjutnya dalam Perjanjian ini
disebut PIHAK PERTAMA.
PASAL 1
DASAR
PASAL 2
PENGERTIAN
(1) Semua pengertian dalam Perjanjian ini memiliki arti yang sama dengan
pengertian yang berlaku secara umum, kecuali secara khusus dinyatakan
lain dan memiliki arti tersendiri dalam pencantumannya.
(2) Istilah di bawah ini memiliki pengertian khusus, adalah sebagai berikut:
a. Pekerjaan adalah tenaga kontrak pada Sub Umum dan Kepegawaian
Inspektorat Daerah Provinsi Kalimantan Selatan.
b. Lokasi Kerja adalah Kantor Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan
pada Inspektorat Daerah Provinsi Kalimantan Selatan, dan mencakup
seluruh ruang kantor yang relevan untuk melaksanakan pekerjaan.
PASAL 3
POKOK PERJANJIAN
PASAL 7
HAK DAN KEWAJIBAN PIHAK PERTAMA
PASAL 8
HAK DAN KEWAJIBAN PIHAK KEDUA
PASAL 9
HAL-HAL YANG TIDAK DIPERKENANKAN
(6) PIHAK KEDUA tidak berhak untuk mendapat uang pesangon atau tali
asih atau dalam bentuk lainnya jika PIHAK KEDUA berhenti bekerja atau
diberhentikan dari pekerjaannya.
PASAL 10
KEADAAN KAHAR (FORCE MAJEUR)
(1) Yang dimaksud Force Majeur dalam Perjanjian ini adalah kejadian di
uar kemauan dan/atau kemampuan PARA PIHAK untuk mencegahnya
yang menyebabkan terhentinya atau tertundanya pelaksanaan Perjanjian
ini, dan tidak dapat dituntut, seperti bencana alam, gempa bumi, taufan,
banjir, wabah penyakit, perang, peledakan, sabotase, revolusi,
pemberontakan, huru-hara, dan Peraturan Perundang-undangan.
(2) PARA PIHAK dibebaskan dari tanggung jawab atas keterlambatan atau
kegagalan dalam memenuhi kewajiban yang tercantum dalam Perjanjian
ini, yang disebabkan atau diakibatkan oleh kejadian di luar kekuasaan
masing-masing Pihak yang dapat digolongkan sebagai Force Majeur
(3) Dalam hal terjadi Force Majeur sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
Perjanjian ini, maka Pihak yang mengalami Force Majeur wajib
memberitahukan secara tertulis kepada Pihak lain dalam waktu paling
lambat 7 (tujuh) Hari Kerja terhitung sejak terjadinya Force Majeur.
(4) Tiga Hari Kerja sejak diterimanya pemberitahuan sebagaimana dimaksud
pada ayat (3) Perjanjian ini PARA PIHAK wajib mengadakan pertemuan
untuk membahas kejadian tersebut dan menentukan langkah yang dapat
atau harus diambil untuk mengatasi kejadian tersebut.
(5) Keterlambatan atau kelalaian Pihak yang mengalami Force Majeur dalamn
memberitahukan kepada Pihak lain mengenai terjadinya keadaan
memaksa mengakibatkan tidak diakuinya peristiwa tersebut sebagai
keadaan memaksa oleh Pihak lainnya.
6
PASAL 11
KERAHASIAAN
PASAL 12
LAIN-LAIN
(1) Setiap perubahan yang akan dilakukan serta hal-hal yang belum cukup
diatur dalam
Perjanjian ini akan ditetapkan kemudian secara musyawarah
oleh PARA PIHAK serta akan dituangkan dalam perjanjian tambahan
(addendum), perjanjian pembaruannya/ perubahannya atau perjanjian
perpanjangannya yang disepakati oleh PARA PIHAK dan merupakan
suatu kesatuan dan bagian yang tidak terpisahkan dari Perjanjian ini.
Demikian untuk perikatan ini dibuat secara hukum, dan Perjanjian ini
dibuat dan ditandatangani pada hari dan tanggal sebagaimana disebutkan
pada bagian awal Perjanjian ini, dibuat dalam 2 (dua) rangkap bermaterai
cukup, masing-masing berbunyi sama dan mengikat Para Pihak serta
memiliki kekuatan hukum yang sama.
6000
ENAMRIBU RUPIAH
7
ANTAJAWI SUNDARI, S.H DENNY PARIDIAN
NIP. 19590818 198503 2 006
PASAL 13
SANKSI
Demikian untuk perikatan ini dibuat secara hukum, dan Perjanjian ini dibuat
dan ditandatangani pada hari dan tanggal sebagaimana disebutkan pada
bagian awal Perjanjian ini, dibuat dalam 2 (dua) rangkap bermaterai cukup,
masing-masing berbunyi sama dan mengikat Para Pihak serta memiliki
kekuatan hukum yang samma.
ERINT
KAN PIHAK PERTAMA, PIHAK KEDUA,
METERAI
MPEL
PASAL 8
HAK DAN KEWAJIBAN PIHAK KEDUA
(1) PIHAK KEDUA berhak untuk menerima pembayaran biaya jasa pekerjaan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5.
(2) PIHAK KEDUA berhak mendapatkan izin (tidak masuk kerja) dari PIHAK
PERTAMA apabila memenuhi alasan yang mengharuskan PIHAK KEDUA
tidak masuk kerja.
(3) PIHAK KEDUA berkewajiban melaksanakan tugasnya dengan segala
kemampuan, keahlian, dan pengalaman yang dimilikinya.
(4) PIHAK KEDUA berkewajiban menerima pemutusan perjanjian pekerjaan
ini dari PIHAK PERTAMA dengan alasan yang dapat diterima PIHAK
KEDUA
(5) PIHAK KEDUA tidak berhak untuk menuntut dijadikan sebagai Aparatur
Sipil Negara (Pegawai Negeri Sipil) di Lingkungan Pemerintah Provinsi
Kalimantan Selatan.
6) PIHAK KEDUA berkewajiban untuk mentaati peraturan disiplin pegawai
dan jam kerja sesuai peraturan yang ditetapkan oleh Pemerintah Provinsi
Kalimantan Selatan.
PASAL 9
HAL-HAL YANG TIDAK DIPERKENANKAN
(1) PARA PIHAK tidak diperkenankan untuk melakukan tindakan yang dapat
mengakibatkan kerugian salah satu PIHAK.
(2) PIHAK PERTAMA tidak diperkenankan mengabaikan baik disengaja
maupun tidak disengaja pembayaran biaya-biaya yang timbul dalam
Perjanjian ini.
-5
(3) PIHAK PERTAMA tidak diperkenankan mempekerjakan Tenaga
Pendamping di luar jenis pekerjaan yang telah disepakati sebelumnya.
(4) PIHAK PERTAMA tidak diperkenankan untuk meminta penggantian dan
melakukan penggantian Tenaga Pendampingan
tanpa adanya
pemberitahuan tertulis terlebih dahulu yang disertai alasan yang dapat
diterima oleh PIHAK KEDUA.
(5) PIHAK KEDUA tidak diperkenankan memberikan seluruhnya atau
sebagian tugas yang diterimanya dari PIHAK PERTAMA kepada pihak lain,
kecuali dengan persetujuan tertulis dari PIHAK PERTAMA.
(6) PIHAK KEDUA tidak berhak untuk mendapat uang pesangon atau tali asih
atau dalam bentuk lainnya jika PIHAK KEDUA berhenti bekerja atau
diberhentikan dari pekerjaannya.
PASAL 10
KEADAAN KAHAR (FORCE MAJEUR)
(1) Yang dimaksud Force Majeur dalam Perjanjian ini adalah kejadian di
luar kemauan dan/atau kemampuan PARA PIHAK untuk
mencegahnya
yang menyebabkan terhentinya atau tertundanya pelaksanaan Perjanjian
ini, dan tidak dapat dituntut, seperti bencana alam, gempa bumi, taufan,
banjir, wabah penyakit, perang, peledakan, sabotase, revolusi,
pemberontakan, huru-hara, dan Peraturan Perundang-undangan.
(2) PARA PIHAK dibebaskan dari tanggung jawab atas keterlambatan atau
kegagalan dalam memenuhi kewajiban yang tercantum dalam Perjanjian
ini, yang disebabkan atau diakibatkan oleh kejadian di luar kekuasaan
masing-masing Pihak yang dapat digolongkan sebagai Porce Majeur.
(3) Dalam hal terjadi Force Majeur sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
Perjanjian ini, maka Pihak yang mengalami Force Majeur wajib
memberitahukan secara tertulis kepada Pihak lain dalam waktu paling
lambat 7 (tujuh) Hari Kerja terhitung sejak terjadinya Force Majeur.
(4) Tiga Hari Kerja sejak diterimanya pemberitahuan sebagaimana dimaksud
pada ayat (3) Perjanjian ini PARA PHAK wajib mengadakan pertemuan
untuk membahas kejadian tersebut dan menentukan langkah yang dapat
atau harus diambil untuk mengatasi kejadian tersebut.
(5) Keterlambatan atau kelalaian Pihak yang mengalami Force Majeur dalam
memberitahukan kepada Pihak lain mengenai terjadinya keadaan memaksa
mengakibatkan tidak diakuinya peristiwa tersebut sebagai keadaan
memaksa oleh Pihak lainnya.
- 6-
PASAL 11
KERAHASIAAN
(1) PARA PIHAK wajib menjaga kerahasiaan seluruh informasi dan ketentuan
dalam Perjanjian ini termasuk seluruh informasi dan data terkait dengan
Perjanjian ini. Untuk itu, PARA PIHAK tidak berhak dan berwenang untuk
memberitahukan dan/atau memberikan data baik sebagian maupun
seluruhnya kepada pihak lain di luar para pihak yang menandatangani
Perjanjian ini, kecuali atas informasi dan data tersebut telah mendapat
persetujuan tertulis dari Pihak lainnya, sudah merupakan informasi publik
atau dinyatakan sebagai informasi publik oleh pihak pemilik informasi
atau pihak berwenang, menurut ketentuan peraturan perundangan-
undangan yang berlaku informasi dan data tersebut wajib dibuka.
(2) Kewajiban menjaga rahasia informasi dan data sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) Perjanjian ini tetap berlaku bagi PARA PHAK sekalipun
Perjanjian ini telah berakhir.
PASAL 12
LAIN-LAIN
(1) Setiap perubahan yang akan dilakukan serta hal-hal yang belum cukup
diatur dalam Perjanjian ini akan ditetapkan kemudian secara musyawarah
oleh PARA PIHAK serta akan dituangkan dalam perjanjian tambahan
(addendum), perjanjian pembaruannya/ perubahannya atau perjanjian
perpanjangannya yang disepakati oleh PARA PIHAK dan merupakan suatu
kesatuan dan bagian yang tidak terpisahkan dari Perjanjian ini.
(2) Semua surat-surat, dokumen-dokumen yang menjadi lampiran yang
disebutkan dan turut disertakan dalam Perjanjian ini atau Lampiran-
Lampiran/Perjanjian tambahan yang akan dibuat pada waktunya nanti di
kemudian hari oleh PARA PIHAK merupakan satu kesatuan dan
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Perjanjian ini
-7-
PASAL 13
SANKSI
Demikian untuk perikatan ini dibuat secara hukum, dan Perjanjian ini dibuat
dan ditandatangani pada hari dan tanggal sebagaimana disebutkan pada
bagian awal Perjanjian ini, dibuat dalam 2 (dua) rangkap bermaterai cukup,
masing-masing berbunyi sama dan mengikat Para Pihak serta memiliki
kekuatan hukum yang sama.
ERINTA
AHPIHAKPERTAMA, PIHAK KEDJA,
INS sETERA
MPEL
720AFF122548146
lSPENTORATDAED
5000
1 H5 RESU RUPIAH
HJ. AWISUNDARI, S.H DENNY PARIDIAN
NIRA9590818 198503 2 006
-7
PASAL 13
SANKSI
Demikian untuk perikatan ini dibuat secara hukum, dan Perjanjian ini dibuat
dan ditandatangani pada hari dan tanggal sebagaimana disebutkan pada
bagian awal Perjanjian ini, dibuat dalam 2 (dua) rangkap bermaterai cukup,
masing masing berbunyi sama dan mengikat Para Pihak serta memiliki
kekuatan hukum yang sama.
6000
ENAMRIBU RUPIAH