Anda di halaman 1dari 6

SURAT PERJANJIAN KERJA

Nomor : 814.1 / / 2023 / ORG

T
E
N
T
A
N
G

Pengangkatan Tenaga Kontrak


Jabatan ………..

BIRO ORGANISASI
SEKRETARIAT DAERAH
PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN
BANJARBARU
SURAT PERJANJIAN KERJA
Nomor : 814.1/ /ORG

TENTANG
Pengangkatan Tenaga Kontrak
Jabatan Pengolah data

Pada hari ini Senin tanggal Empat Bulan Januari Tahun Dua Ribu Dua Puluh Satu,
kami yang bertanda tangan dibawah ini :
1 Nama : Dr. Ir. Hj. GALUH TANTRI NARINDRA, ST. MT
NIP. : 19810412 200312 2 008
Jabatan : Kepala Biro Organisasi Setda Prov.Kalsel
Alamat : Jl. Dharma Praja Kawasan Perkantoran Pemerintah
Provinsi Kalimantan Selatan
Selaku Kuasa Pengguna Anggaran untuk dan atas nama Biro Organisasi
Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Selatan yang selanjutnya dalam perjanjian
ini disebut PIHAK PERTAMA.

2 Nama :
NIP. : -
Jabatan :
Alamat :
Selanjutnya disebut PIHAK KEDUA.
Pihak Pertama dan Pihak Kedua selanjutnya dalam perjanjian ini disebut Para
Pihak, menyatakan sepakat untuk melakukan perjanjian dengan ketentuan-
ketentuan sebagaimana tercantum dalam pasal-pasal dibawah ini :

PASAL 1
PENGERTIAN
1. Semua pengertian dalam Perjanjian ini memiliki arti yang sama dengan pengertian
yang berlaku secara umum, kecuali secara khusus dinyatakan lain dan memiliki arti
tersendiri dalam pencantumannya.
2. Istilah-istilah dibawah ini memiliki pengertian khusus, adalah sebagai berikut :
a. Pekerjaan adalah Pengolah Data.
b. Lokasi Kerja adalah Kantor Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan pada Biro
Organisasi Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Selatan dan tempat tertentu
sesuai dengan arahan dari atasan.
c. Pihak Kedua bertugas :
 Melakukan pengumpulan data Sub Bagian Budaya Kerja sesuai dengan
prosedur kerja agar memudahkan pencarian;
 Melakukan pengolahan data Sub Bagian Budaya Kerja sesuai dengan
petunjuk teknis (juknis) agar tersedianya data yang aktual;
 Melakukan penginputan data Sub Bagian Budaya Kerja pada media
elektronik (hard disk dan flash disk) sesuai petunjuk pelaksanaan (juklak)
untuk memudahkan penemuan kembali apabila diperlukan;
 Melakukan penyajian data Sub Bagian Budaya Kerja sesuai prosedur kerja
untuk kelancaran distribusi informasi;
 Melakukan pelayanan permintaan data Sub Bagian Budaya Kerja sesuai
petunjuk teknis (Juknis) sebagai bahan selanjutnya;
 Melakukan pendokumentasian data Sub Bagian Budaya Kerja sesuai
petunjuk teknis (Juknis) untuk tertib penyimpanan;
 Melakukan pengetikan laporan pelaksanaan tugas sesuai petunjuk
pelaksanaan (juklak) sebagai pertanggungjawaban kepada pimpinan;
 Melaksanakan tugas lainnya yang diperintahkan oleh pimpinan sesuai
petunjuk pelaksanaan (juklak) untuk kelancaran pelaksanaan tugas.

PASAL 2
POKOK PERJANJIAN
1. Pihak Pertama memberikan pekerjaan kepada Pihak Kedua yang dengan ini
bersedia untuk menerima penyerahan pekerjaan tersebut dengan penuh
tanggungjawab untuk diselesaikan dengan baik.
2. Hal Pihak Kedua menyanggupi kebutuhan yang ditetapkan oleh Pihak Pertama
yang disampaikan secara tertulis atau lisan kepada Pihak Kedua.

PASAL 3
JANGKA WAKTU PELAKSANAAN PERJANJIAN
1. Perjanjian ini berlaku untuk jangka waktu 05 ( Lima ) bulan dimulai sejak
tanggal ... (……) bulan …….. tahun 2023( Dua Ribu Dua Puluh Tiga ) dan akan
berakhir pada tanggal 31 ( Tiga Puluh Satu ) bulan Desember tahun 2023 ( Dua
Ribu Dua Puluh Tiga ).
2. Pemberitahuan perpanjangan atau tidak diperpanjang jangka waktu Perjanjian ini
dari satu Pihak kepada Pihak lainnya harus diberitahukan dalam waktu 30 ( Tiga
Puluh) hari kalender sebelum berakhirnya Perjanjian ini.

PASAL 4
BIAYA PEKERJAAN
1. Biaya Pekerjaan tersebut dalam pasal 2 Surat Perjanjian ini ditetapkan
Rp2.600.000,- (dua juta enam ratus ribu rupiah) per bulan yang merupakan nilai
kontrak berdasarkan bentuk imbalan harga satuan (unit price).
2. Biaya Pekerjaan sebagaimana dimaksud dalam pasal 4 ayat 1 Perjanjian ini terdiri
dari komponen-komponen sebagaimana yang dituangkan dalam lampiran
tersendiri dan ditandatangani oleh Para Pihak.
3. Dalam Biaya Pekerjaan tersebut sudah termasuk segala pengeluaran beserta
pajak-pajak, bea materai, dan biaya-biaya lainnya yang harus dibayar oleh Pihak
Pertama sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
PASAL 5
TATA CARA PEMBAYARAN
1. Pelaksanaan pembayaran setiap bulannya oleh Pihak Pertama kepada Pihak
Kedua dapat dibayarkan pada awal bulan berkenaan, dengan cara Pihak Pertama
membayar melalui transfer ke rekening Pihak Kedua.
2. Apabila pada tanggal sebagaimana dimaksud dalam pasal 5 ayat 1 dan ayat 2
Perjanjian ini jatuh pada hari libur maka Para Pihak sepakat untuk
melaksanakannya pada hari kerja sesudahnya.

PASAL 6
HAK DAN KEWAJIBAN PIHAK PERTAMA
1. Pihak Pertama berkewajiban untuk membayar semua biaya pekerjaan
sebagaimana dimaksud dalam pasal 4 Perjanjian ini.
2. Pihak Pertama berkewajiban memberikan izin (tidak masuk kerja) kepada Pihak
Kedua apabila memenuhi alasan yang mengharuskan Pihak Kedua tidak masuk
kerja.
3. Pihak Pertama berhak untuk melakukan evaluasi atas kinerja Pihak Kedua
setiap1(satu) bulan sekali.
4. Pihak Pertama berhak memutuskan perjanjian ini dengan alasan yang dapat
diterima oleh Pihak Kedua.

PASAL 7
HAK DAN KEWAJIBAN PIHAK KEDUA
1. Pihak Kedua berhak untuk menerima pembayaran biaya pekerjaan sebagaimana
dimaksud dalam pasal 4 Perjanjian ini.
2. Pihak Kedua berhak mendapatkan izin (tidak masuk kerja) dari Pihak Pertama
apabila memenuhi alasan yang mengharuskan Pihak Kedua tidak masuk kerja.
3. Pihak Kedua berkewajiban melaksanakan tugasnya dengan segala kemampuan,
keahlian dan pengalaman yang dimilikinya dan menyerahkan laporan hasil kinerja
kepada Pihak Pertama setiap 1 (satu) bulan sekali.
4. Pihak Kedua berkewajiban menerima pemutusan perjanjian pekerjaan ini dari
Pihak Pertama dengan alasan yang dapat diterima Pihak Kedua.
5. Pihak Kedua berkewajiban mengikuti apel pagi dan mentaati jam kerja.
6. Pihak Kedua tidak menuntuk menjadi Pegawai Negeri Sipil.
7. Pihak Kedua apabila tidak masuk kerja selama 3 ( tiga ) hari berturut-turut tanpa
keterangan maka akan dikenakan sanksi.

PASAL 8
SANKSI
1. Pihak Pertama berhak melakukan sanksi terhadap Pihak Kedua bilamana
sebagian atau sepenuhnya isi kontrak ini dilanggar oleh Pihak Kedua.
2. Sanksi yang diberikan berupa teguran secara tertulis, penundaan pembayaran gaji
dan pemberhentian.
PASAL 9
HAL-HAL YANG TIDAK DIPERKENANKAN
1. Para Pihak tidak diperkenankan untuk melakukan tindakan yang dapat
mengakibatkan kerugian salah satu Pihak.
2. Pihak Pertama tidak diperkenankan mengabaikan baik disengaja maupun tidak
pembayaran biaya-biaya yang timbul dalam Perjanjian ini.
3. Pihak Pertama tidak diperkenankan mempekerjakan Pihak Kedua diluar jenis
pekerjaan yang telah disepakati sebelumnya.
4. Pihak Pertama tidak diperkenankan untuk meminta penggantian dan melakukan
penggantian Pihak Kedua tanpa adanya pemberitahuan tertulis terlebih dahulu
yang disertai alasan yang dapat diterima oleh Pihak Kedua.
5. Pihak Kedua tidak diperkenankan memberikan seluruhnya atau sebagian tugas
yang diterimanya dari Pihak Pertama kepada pihak lain, kecuali dengan
persetujuan tertulis dari Pihak Pertama.

PASAL 10
KEADAAN KAHAR (FORCE MAJEUR)
1. Yang dimaksud Force Majeur dalam Perjanjian ini adalah kejadian-kejadian diluar
kemauan dan atau kemampuan Para Pihak untuk mencegahnya yang
menyebabkan terhentinya atau tertundanya pelaksanaan Perjanjian ini, dan tidak
dapat dituntut, seperti namun tidak terbatas pada: bencana alam, gempa bumi,
taufan, banjir, wabah penyakit, perang, peledakan, sabotase, revolusi,
pemberontakan, huru- hara.
2. Para Pihak dibebaskan dari tanggung jawab atas keterlambatan atau kegagalan
dalam memenuhi kewajiban yang tercantum dalam Perjanjian ini, yang disebabkan
atau diakibatkan oleh kejadian di luar kekuasaan masing-masing Pihak yang dapat
digolongkan sebagai Force Majeur.
3. Dalam hal terjadi Force Majeur sebagaimana dimaksud pasal 10 ayat 1 Perjanjian
ini, maka Pihak yang mengalami Force Majeur wajib memberitahukan secara
tertulis kepada Pihak lain dalam waktu selambat-lambatnya 7 (tujuh) Hari Kerja
terhitung sejak terjadinya Force Majeur.
4. Tujuh Hari Kerja sejak diterimanya pemberitahuan sebagaimana dimaksud dalam
pasal 10 ayat 3 Perjanjian ini Para Pihak wajib mengadakan pertemuan untuk
membahas kejadian tersebut dan menentukan langkah yang dapat atau harus
diambil untuk mengatasi kejadian tersebut.
5. Keterlambatan atau kelalaian Pihak yang mengalami Force Majeur dalam
memberitahukan kepada Pihak lain mengenai terjadinya keadaan memaksa
mengakibatkan tidak diakuinya peristiwa tersebut sebagai keadaan memaksa oleh
Pihak lainnya.
PASAL 11
KERAHASIAAN
1. Para Pihak wajib menjaga kerahasiaan seluruh informasi dan ketentuan dalam
Perjanjian ini termasuk seluruh informasi dan data terkait dengan Perjanjian ini.
Untuk itu, para pihak tidak berhak dan berwenang untuk memberitahukan dan atau
memberikan data baik sebagian maupun seluruhnya kepada pihak lain diluar para
pihak yang menandatangani Perjanjian ini, kecuali atas informasi dan data tersebut
telah mendapat persetujuan tertulis dari Pihak lainnya, sudah merupakan informasi
publik atau dinyatakan sebagai informasi publik oleh pihak pemilik informasi atau
pihak berwenang, menurut ketentuan peraturan perundangan-undangan yang
berlaku informasi dan data tersebut wajib dibuka.
2. Kewajiban menjaga rahasia informasi dan data sebagaimana dimaksud dalam
pasal 11 ayat 1 Perjanjian ini tetap berlaku bagi Para Pihak sekalipun Perjanjian ini
telah berakhir.

PASAL 12
LAIN LAIN
1. Setiap perubahan yang akan dilakukan serta hal-hal yang belum cukup diatur
dalam Perjanjian ini akan ditetapkan kemudian secara musyawarah oleh Para
Pihak serta akan dituangkan dalam perjanjian tambahan (addendum), perjanjian
pembaruannya/perubahannya atau perjanjian perpanjangannya yang disepakati
oleh Para Pihak dan merupakan suatu kesatuan dan bagian yang tidak dapat
dipisahkan dari Perjanjian ini.
2. Semua surat-surat, dokumen-dokumen yang menjadi lampiran yang disebutkan
dan turut disertakan dalam Perjanjian ini atau lampiran-lampiran/perjanjian
tambahan yang akan dibuat pada waktunya nanti dikemudian hari oleh Para Pihak
merupakan satu kesatuan dan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari Perjanjian
ini.

Demikian untuk terikat secara hukum, Perjanjian ini dibuat dan ditandatangani pada
hari dan tanggal sebagaimana disebutkan pada bagian awal Perjanjian ini, dibuat
dalam 2 (dua) rangkap bermaterai cukup, masing-masing berbunyi sama dan mengikat
Para Pihak serta memiliki kekuatan hukum yang sama.

PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA

Dr. Ir. Hj. GALUH TANTRI NARINDRA, ST. MT ………………………………


NIP. 19810412 200312 2 008

Anda mungkin juga menyukai