Anda di halaman 1dari 3

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang masalah

Pendidikan merupakan usaha yang sangat penting untuk membantu pertumbuhan


dan perkembangan anak didik yang terarah menuju tercapainya pendidikan nasional.
Adapun tujuan pendididkan nasional adalah mencerdaskan kehidupan bangsa dan
mengembangkan manusia indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa
terhadap Tuhan yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan
keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kpribadian yang mantap dan mandiri serta
tanggunng jawab kemasyarakatan dan kebangsaan. Setiap manusia berhak memperoleh
pendidikan.

Pendidikan anak merupakan pendidikan yang paling mendasar yang menempati


kedudukan dan peranan yang sangat penting dalam menentukan perkembangan anak
selanjutnya. Pendidikan sejak dini adalah pendidikan yang sangat tepat akan membawa
dampak bagi perkembangan anak baik fisik, kognitif, sosial maupun emosi,. secara umum,
tujuan program pendidikan anak adalah memfasilitasi pertumbuhan dan perkembangan
anak secara optimal dan menyeluruh sesuai dengan norma dan nilai-nilai yang dianut.

Dalam membantu anak dalam mewujudkan kreativitasnya, guru perlu menciptakan


suasana yang merangsang pemikiran dan keterampilan kreatif anak sejak dini, serta
menyediakan sarana dan prasarana. Guru yang kreatif sangat berperan dalam proses
pendidikan anak usia dini. Dari guru dituntut memiliki kreativitas yang sangat tinggi agar
dapat membuat berbagai cara yang meyenangkan dan dapat megaktifkan seluruh
pesertadidik sekali gus memotivasi anak terus belajar.

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa masih kurangnya kreativitas anak


dalam melipat kertas origami, anak masih kurang mampu melipat kertas origami saat
disuruh sendiri, anak belum melakukan sesuai dengan langkah-langkah yang ada. Sehingga
waktu anak disuruh membuat mainan dari origami atau melipat kertas menjadi bentuk
mainan atau bentuk binatang, selalu terucap kata”tidak bisa” dan pada saat disuruh melipat
anak hanya melipat-lipat saja tanpa mengetahui bentuk apapun.

Mengingat posisi yang seperti itu guru harus berperan bijaksana dan dapat memilih
juga memanfaatkan setiap kesempatan belajar untuk mengembangkan kreativitas anak.
Khususnya pengembangan melalui kegiatan melipat kertas origami.

Origami merupakan seni melipat kertas yang berasal dari negara Jepang. Manfaat
dari origami ini untuk melatih ketekunan, melatih kesabaran, mengembangkan kreatifitas
anak, melatih motorik halus pada kedua tangannya serta melatih konsentrasi anak.

Maka dari itu kami menggunakan media origami untuk meningkatkan kemampuan
motorik halus anak. Karena dengan menggunakan media origami. Hali ini kami yakini dapat
peeningkatan motorik halus melalui origami pada anak,. Sehingga dengan melalui media
origami dapat mengembangkan kemampuan motorik halus anak. Dengan teknik melipat
anak dapat membuat berbagai macam bentuk hewan, kendaraan, bunga, dan berbagai
macam hiasan lainnya. Sehingga anak dapat berkreatifitas sesuai dengan keinginan dan
imajinasinya.
B. Rumusan Masalah

1. Pengertian dan sejarah seni melipat (origami)

2. Manfaat dan cara belajar origami untuk perkembagan anak melalui kegiatan melipat
untuk meningkatkan kemampuan motorik halus anak.

BAB 11
A. Pengertian
Origami adalah seni melipat kertas menggunakan keterampilan tangan dengan
teknik dan ketelitian tinggi tanpa menggunakan gunting atau alat potong lainnya dan
tidak menggunakan lem perekat dengan hanya menggunakan selembar kertas segi
empat yang dilipat-lipat dan diciptakan keanekaragaman hasil karya lipat berwarna.
Dari pengertian origami di atas, seni melipat kertas atau Origami dapat juga
didefinisikan sebagai seni melipat kertas yang membentuk model-model berdasarkan
imajinasi objek-objek yang ada di alam. 

B Sejarah Origami
Bahan yang digunakan pada seni origami adalah kertas dengan warna yang
berbeda-beda. Di mana seni origami sudah ada cukup lama dan berkembang hingga
sekarang.  Dilansir dari buku The World Of Origami (1965) karya Isao Honda, sejarah
origami diperkirakan bermula ketika manusia mulai memproduksi kertas.

Produksi kertas terjadi pada abad pertama sekitar tahun 105 Masehi di Tiongkok
(China) oleh Ts’ai Lun. Pada abad ke-6, cara pembuatan kertas dibawa ke Spanyol oleh
orang Arab dan juga ke Jepang pada tahun 610 Masehi oleh seorang biksu Budha
bernama Doncho (Dokyo) dari Goguryeo (semenanjung Korea). Dia memperkenalkan
kertas dan tinta pada masyarakat Jepang di masa pemerintahan Kaisar wanita Suiko.
Origami menjadi populer di kalangan orang Jepang sejak saat itu dan turun-temurun.
Origami menjadi salah satu kebudayaan yang diakui orang Jepang dalam agama
kepercayaan Shinto.

c. Manfaat kegiatan melipat untuk anak


Menurut Sukardi menyebutkan beberapa alasan dan sekaligus manfaat berorigami untuk
anak, yaitu :
1) Anak belajar meniru/ mengikuti Ketika seorang anak mengikuti tahap demi tahap
lipatan dengan baik, maka sebenarnya ia telah belajar bagaimana mengikuti
petunjuk dan arahan baik dari orang tua, instuktur, maupun dari gambar/foto
origami.
2) Anak belajar berkeativitas Origami memang dunia kreativitas. Begitu banyak model
origami,baik model tradisional maupun model dari karya-karya terbaru. Seorang
anak tinggal memilih model apa dan mana yang ia sukai. Seiring dengan itu, jika
anak sudah mulai mahir melipat dan sudah banyak model yang ia lipat, maka pada
saat tertentu nanti akan muncul gagasan ingin membuat sesuatu dari teknik-teknik
lipatan yang telah dikenalnya. Ini artinya ia belajar berkreasi untuk menghasilkan
sesuatu.
3) Anak belajar berimajinasi Model origami biasanya juga merupakan miniature dari
mahluk dan benda-benda kebutuhan hidup. Modelnya merupakan hasil dari
imajinasi para pembuatnya. Ada model-model yang sangat jelas atau sangat natural
dari bentuk-bentuk atau model-model kehidupan. Namun ia juga kadang begitu
abstrak sehingga lebih diperlukan imajinasi yang kuat untuk menagkapnya.
4) Anak belajar berkarya (seni) Origami adalah seni melipat kertas, sehingga ketika
seorang anak membuat origami berarti ia telah belajar berkarya (seni). Seni disini
bisa diartikan dalam dua hal, yakni pertama seni melipatnya (teknik dan cara
melipatnya, prosesnya pada setiap tahap, dan sebagainya)
5) Anak belajar menghargai/ mengapresiasi Bicara soal karya dan seni, tentu tidak
lepas dari apresiasi dan penghargaan. Mempraktekkan origami berarti juga belajar
mengapresiasi sebuah cabang karya seni dan seni visual.

Anda mungkin juga menyukai