Anda di halaman 1dari 14

Volume 8, nomor 1| Maret, 2022 P-ISSN 2442-5907

E-ISSN 2797-2585

INSTITUT AGAMA ISLAM


PANGERAN DIPONEGORO NGANJUK
http://ejurnal.iaipd-nganjuk.ac.id

METODE TENAGA DALAM ASMAUL HAQ DI PONDOK PESANTREN


AL-‘ARFIYYAH MOJODUWUR, NGANJUK

Ahmad Yahya Tri Wibowo


Institut Agama Islam Pangeran Diponegoro Nganjuk
Email: jengkynyanyo@gmail.com

Info Artikel: Abstrak


Submit : 21 November 2021
Revisi : 01 Desember 2021
Diterima : 24 Maret 2022 Pada dasarnya setiap orang memiliki apa yang disebut dengan
Publis : 29 Maret 2022 tenaga dalam hanya saja mereka tidak mengetahui bagaimana
cara membangkitkan atau mengembangkannya. Tenaga dalam
itu sudah ada sejak manusia dilahirkan. Artikel ini
menggunakan pendekatan fenomenologis dengan jenis
penelitian kualitatif. Pendekatan fenomenologi digunakan
sebagai acuan dalam menjelaskan sisi ontologis spiritualitas
tenaga dalam Asmaul Haq, amalan (dzikir) Asmaul Haq dan
implikasi Asmaul Haq terhadap spiritualitas santri yang ada di
Pondok Pesantren Al-„Arfiyyah Mojoduwur, Nganjuk.
Kesimpulan penelitian ini adalah pengembangan spiritualitas
tenaga dalam dengan metode Asmaul Haq di Pondok
Pesantren Al-„Arfiyyah Mojoduwur, Nganjuk yaitu meliputi
proses, cara, mengembangkan dan ruh kebatinan yang hakiki
dengan perantara amalan membaca lafal "Allah". Mekanisme
untuk mengembangkan tenaga dalam dengan Asma’ul Haq
memiliki aturan-aturan dan syarat-syarat tertentu menuju
Allah.
Kata kunci Tenaga Dalam, Asmaul Haq, al-Arfiyyah Mojoduwur,
Fenomenologi.

Spiritualis: Jurnal Pemikiran Islam dan Tasawuf|51


Volume 8, nomor 1| Maret, 2022 P-ISSN 2442-5907
E-ISSN 2797-2585

Pendahuluan

Dunia pesantren sangat besar pengaruhnya terhadap perubahan perilaku seseorang.


Di Pesantren berbagai ilmu diperkenalkan agar seseorang memahaminya dan dapat
mengamalkan akhlak mulia. Dengan akhlak pula, manusia akan tahu bagaimana seharusnya
berinteraksi terhadap sesama dan pencipta-Nya.1 Muhammad Athiyah Al-Abrasyi misalnya
mengatakan bahwa pendidikan budi pekerti dan akhlak adalah jiwa dan tujuan pendidikan
Islam.2 Demikian pula Ahmad D. Marimba berpendapat bahwa tujuan utama pendidikan
Islam adalah identik dengan tujuan hidup setiap Muslim, yaitu untuk menjadi hamba Allah
yang percaya dan menyerahkan diri kepada-Nya.3 Salah satu ciri seorang muslim adalah
selalu mengingat Allah dan menjalankan kewajiban shalat lima waktu.
Shalat lima waktu dapat mencegah dari perbuatan keji dan munkar, maka dari itu
shalat harus ditegakkan sebaik-baiknya. Salah satu cara untuk mencegah perbuatan maksiat
adalah memperkenalkan ilmu tentang tenaga dalam Asmaul Haq di ponpes al-„„Arfiyyah
Mojuduwur, Nganjuk. Dengan ilmu tersebut diharapkan bisa menjadi acuan membentuk
akhlak terpuji seperti yang telah diajarkan oleh Nabi dan al-Qur‟an. Amalan tenaga dalam
Asmaul Haq ini ditujukan kepada kalayak umum khusunya muda-mudi sekarang yang
tergerus oleh zaman sosial media supaya bisa menjaga diri dengan baik.
Menurut Syed Naquib Al-Attas dalam bukunya, Islam dan Filsafat Sains, kezaliman
dalam bentuk apapun akan merusak keharmonian yang telah Allah ciptakan di alam
semesta dan diri manusia. Karena itu, manusia yang berilmu dituntut untuk memanfaatkan
ilmunya demi kemaslahatan bagi semesta bukan mengeksploitasi alam demi tujuan yang
zalim. Syed Naquib melanjutkan, sesungguhnya bagi Islam, ilmu itu termasuk Iman. Di
antara tujuan ilmu adalah mengasuh dan memupuk kebaikan dengan tujuan menjaga
keadilan.4
Seseorang yang menggunakan media tenaga dalam melalui Asmaul Haq dapat
meningkatkan ilmu spiritualitas dalam diri sendiri. Lebih dari itu, pada dasarnya setiap
orang memiliki apa yang disebut dengan tenaga dalam, hanya saja mereka tidak mengetahui
bagaimana cara membangkitkan atau mengembangkannya. Tenaga dalam itu sudah ada
sejak manusia dilahirkan, tetapi tenaga dalam itu masih pasif dan sewaktu-waktu akan
bangkit bila orang tersebut dalam keadaan panik, tidur berjalan, terhipnotis atau ketakutan
yang luar biasa. Cara membangkitkan ilmu tenaga dalam Asmaul Haq yaitu dengan cara
mengamalkan bacaan lafal “Allah” menurut aturan-aturan dan syarat-syarat tertentu.
Tujuan mengamalkan ilmu Asmaul Haq adalah agar seseorang selalu mendekatkan
diri kepada Allah, agar selalu mendapatkan ridho dari Allah, agar menjadi orang yang

1 A. Mustofa. Akhlak Tasawuf Untuk Fakulkas Tarbiyah Komponen Mkdk. Bandung: Pustaka Setia, 109.
2 Muhammad Athiyah al-Abrasyi, Dasar-dasar Pokok Pendidikan Islam. Jakarta: Bulan Bintang, 1974, cet.II, 15.
3 Ahmad D. Marimba, Pengantar Filsafat Pendidikan Islam. Bandung: Al-Ma‟arif, 1980, cet. IV, 48-49.
4 Republika/Jyasin Habibi. Tujuan Utama Menuntut Ilmu Menurut Naquib Al-Attas. (M.republika.co.id) Di akses

10 april 2021 pkl 7:30 wib.

Spiritualis: Jurnal Pemikiran Islam dan Tasawuf|52


Volume 8, nomor 1| Maret, 2022 P-ISSN 2442-5907
E-ISSN 2797-2585

dikasihi Allah dan menjadi orang yang bisa makrifat kepada Allah. Ilmu Asmaul Haq sangat
berpengaruh kepada jiwa orang yang mengamalkannya. Jiwa seseorang yang telah mengenal
Allah atas dasar pengetahuannya tentang Allah dan menjalankan kebaikan akan kekal dalam
kebahagiaan. 5
Sebagian orang berkata bahwa ilmu Asmaul Haq tidak berfungsi bila diserang
dengan tidak emosi. Jadi jika melawan Asmaul Haq jangan menggunakan emosi. Oleh
karena itu Asmaul Haq bila diamalkan dengan benar akan mendapatkan fadhilah-fadhilah
yang luar biasa.
Di antara sebagian fadilahnya adalah orang tersebut dilindungi dari orang yang akan
berbuat jahat. Jika seseorang memiliki amalan Asmaul Haq maka dia insya Allah tidak akan
terpukul (mental) kalaupun dia terpukul, maka tidak akan terasa. Bahkan yang memukul
akan merasakan sakit sendiri (sakitnya kembali kepada yang memukulnya).
Asmaul Haq terdiri dari dua kata asma' dan al-Haq. Asma’ adalah bentuk jamak dari
ism yang berarti nama. Sedangkan al-Haq memiliki arti Yang Maha Benar. Jadi Asmaul Haq
adalah nama-nama Yang Maha Benar, atau seluruh asma-asma Allah terkumpul dalam lafal
Allah Yang Maha Benar. Menurut istilah pengertian Asmaul Haq adalah suatu amalan
dengan membaca lafal "Allah", menurut aturan-aturan dan syarat-syarat tertentu menuju
Allah. 6
Asmaul Haq awalnya adalah mengamalkan dzikir dengan lafal Allah yang dikenalkan
oleh Syech Rifa‟i (Mursyid Toriqoh Qodiriyah Wan Naqsabandiyyah). Seiring berjalannya
waktu, tercetuslah nama Asmaul Haq yang diciptakan oleh Kh. Zamzani dan diijazahkan
kepada KH. Ahmad Zaini Mojoduwur, Nganjuk.7
Tenaga dalam adalah suatu konsep yang populer di dalam masyarakat Melayu di
Asia Tenggara terutama di Indonesia dan Malaysia. Tenaga dalam dianggap suatu tenaga
manusia yang mempunyai kekuatan luar biasa. Tenaga dalam dibedakan dari tenaga luar
manusia (biasanya disebut secara ringkas sebagai tenaga saja) yang berbentuk tenaga fisik
seperti kekuatan otot tangan untuk mengangkat barang.8
Pada dasarnya setiap orang memiliki apa yang disebut dengan tenaga dalam hanya
saja mereka tidak mengetahui bagaimana cara membangkitkan atau mengembangkannya.
Tenaga dalam itu sudah ada sejak manusia dilahirkan. Tetapi tenaga itu masih pasif dan
sewaktu-waktu akan bangkit bila orang tersebut dalam keadaan panik, tidur berjalan,
terhipnotis, ketakutan yang luar biasa9 atau terkadang pula disertai ajaran spiritual.

5 Asmaul Haq Mojoduwur, Tujuan Mengamalkan Asmaul Haq. Fb.com(diakses pd tggl 26 jul 21).
6 Yayasan Asmaul Haq‟Blogs, Apakah Asmaul Haq itu? (YayasanAsmaulHaq.wordpress.com) diakses tgl 31
Maret 2021
7 Kh. Ibnu Su‟ud Faishol (Pengasuh Ponpes Al-Arfiyyah Mojoduwur, Nganjuk),‟‟Latar Belakang Asmul Haq

Mpjoduwur,Nganjuk’’. Pd tggl 07 juli 2021, Pkl 20:18 wib.


8 Wikipedia, Tenaga Dalam, id.m.wikipedia.org (diakses pd tggl 3 Ags 2021 pkl 23:30 wib)
9 Desfahira, Pengertian Tenaga Dalam. (repository.radenintan.ac.id), 2020, 53.

Spiritualis: Jurnal Pemikiran Islam dan Tasawuf|53


Volume 8, nomor 1| Maret, 2022 P-ISSN 2442-5907
E-ISSN 2797-2585

Metode Penelitian

Artikel ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan


fenomenologi. Fenomenologi bisa diartikan sebagai studi tentang pengalaman hidup
seseorang atau metode untuk mempelajari bagaimana individu secara subyektif merasakan
pengalaman dan memberikan makna dari fenomena tersebut. Fenomenologi juga erat
kaitannya dengan studi kesadaran (study of consciousness).10 Data yang diperoleh adalah data
lapangan yang diambil dengan cara wawancara dan pengamatan langsung di tempat
penelitian, yaitu pondok pesantren al-„Arfiyyah Mojoduwur, Ngetos, Nganjuk.

Pondok Pesantren al-‘Arfiyyah Mojoduwur

Pondok pesantren Al-„Arfiyyah bertempat di desa Mojoduwur kecamatan Ngetos


kabupaten Nganjuk. Dari pusat kota, jaraknya sekitar 15 kilometer ke arah selatan. Pendiri
Ponpes Al-„Arfiyyah adalah Sayyid Arfiyyah. Ia adalah seorang alim kharismatik yang punya
relasi harmonis dengan Kyai Raden Tumenggung Sosro Kusumo I Atau Kanjeng Jimat,
Bupati pertama Berbek yang menjadi cikal-bakal Kabupaten Nganjuk saat ini.11

Pondok ini didirikan pada tahun 1726 dengan harapan untuk lebih meningkatkan
perannya sebagai pembangun manusia yang bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Sejak
awal, masjid yang didirikan di sana telah difungsikan sebagai pondok pesantren. Umumnya
yang menjadi santri di masjid ini berasal dari Jawa Tengah. Antara lain Yogyakarta, Cilacap,
Kebumen dan Demak. Tahun ini tercatat tidak kurang dari 100 santri dari daerah tersebut,
mulai dari usia 6 sampai 20 tahun.

Logo Asmaul Haq

10 Kirana UGM, Fenomenologi: Apa Yang Kita Rasakan Secara Individu Tidak Selalu Sama Dengan Yang Kita Maknai,
feb.ugm.ac.id, diakses pd tggl 08 ags 2021pkl 00:34 wib.
11 Nur Rotul Kiptiyah, Keramat Kanjeng Jimat: Raden Tumenggung Sosrokusumo I (Adipati Pertama Nganjuk), dalam

Spiritualis: Jurnal Pemikiran Islam dan Tasawuf. Vol. 7 no.2 (2021), 102-105. Abdur Rohman, Diana Elfiyatul
Afifah, Walilogi, dalam Spiritualis: Jurnal Pemikiran Islam dan Tasawuf. Vol. 7, no. 1 Maret (2021), 55.

Spiritualis: Jurnal Pemikiran Islam dan Tasawuf|54


Volume 8, nomor 1| Maret, 2022 P-ISSN 2442-5907
E-ISSN 2797-2585

Gambar yang ada di dalam logo Asmaul Haq tersebut mempunyai makna. Gambar
bumi di atas melambangkan “bersahabat dengan bumi”. Lambang tersebut dapat
diterjemahkan menjadi “Tidurlah di tanah lapang, rumput atau ladang terbuka setiap ada
kesempatan baik. Tinggalkan kesibukan harian untuk sejenak mendengarkan apa yang
diinginkan bumi pada kita. Arahkan telinga ke bumi dan dengarkan baik-baik apa yang
dikataknnya. Namun sebelumnya ucapkan:12

Bumi
Aku datang kembali
Terimakasih aku menjadi bagian dirimu,
Aku adalah kau, akau adalah aku,
Kita menyatu lagi atas ijin Tuhan,
Mohon keikhlasanmu untukku

Ontologi Spiritualitas Tenaga Dalam Asmaul Haq di Ponpes Al-‘Arfiyyah


Mojoduwur Nganjuk.

Harus diakui bahwa peran globalisasi di era modern ini sangat berpengaruh.
Dengan adanya kecanggihan teknologi di segala bidang telah merubah sistem dan pola pikir
manusia. Para akademisi muslim tidak boleh berdiam diri dalam menghadapi kondisi ini, ia
harus beradaptasi cepat dan menyesuaikan dengan peradapan baru yang begitu cepat.
Gelombang globalisasi ini dapat berdampak terhadap tatanan sikap, perilaku maupun
perbuatan dalam berbagai aspek kehidupan manusia. Dampak tersebut ada yang positif dan
ada pula yang negatif.

Akhlak yang terpuji bisa menanggulangi dampak negatif era globalisai pada masa
kini. Caranya adalah memberikan suatu ilmu baru tentang kerohanian dalam diri dan
dengan cara mendekatkan diri kepada Sang Pencipta. Upaya mendekatkan diri kepada Sang
Pencipta tersebut dapat mencegah dari tindakan-tindakan negatif yang dapat merugikan
dirinya sendiri maupun orang lain. Hubungan antara akhlak dengan iman mempunyai titik
pangkal yang sama, yaitu hati sanubari. Keduanya adalah gambaran jiwa/hati sanubari yang
bersifat kejiwaan dan abstrak.

Dengan adanya penelitian ini diharapkan mampu memberikan tambahan ilmu yang
bisa dipelajari oleh semua kalangan. Selain itu juga diharapkan untuk menjaga akhlak terpuji
dan menjadi sarana mendekatkan diri kepada Allah swt. terutama di lingkungan Pondok
Pesantren al-„Arfiyyah Mojoduwur.

Adalah KH. Ibnu Su‟ud Faishol, salah seorang yang telah mengikuti ilmu
spiritualitas tenaga dalam Asmaul Haq dan telah mendalami serta mengamalkan ilmu-
ilmunya mendapatkan begitu banyak manfaat salah satunya adalah ilmu tauhid, serasa dekat

12 Eyangsemar, Lambang Asmaul Haq, eyangsemar.com, diakses pd tggl 04 Ags 2021, pkl 0:52 wib

Spiritualis: Jurnal Pemikiran Islam dan Tasawuf|55


Volume 8, nomor 1| Maret, 2022 P-ISSN 2442-5907
E-ISSN 2797-2585

dengan Sang Pencipta. Sedangkan untuk akhlak mulia, dengan amalan itu sudah
mengikuti.13

Untuk mengikuti ilmu spiritualitas tenaga dalam Asmaul Haq cukup mudah yaitu
dengan cara memiliki niat untuk mengikuti tanpa paksaan, maka ilmu itu akan mudah
didapatkan. Ilmu tenaga dalam Asmaul Haq akan tetap melekat pada diri seseorang jika
sesorang itu selalu mengamalkan tawasul Asmaul Haq dan tidak melanggar pantangannya
yang telah diijazahkan dari Kyai yang bersangukutan. Contohnya beliau (Kh. Ibnu Su‟ud
Faishol) yang telah mengijazahkan ilmunya kepada banyak santri didiknya di Ponpes Al-
Arfiyyah Mojoduwur, Nganjuk.

Amalan Tawasul Asmaul Haq di Ponpes Al-Arfiyyah Mojoduwur, Nganjuk.

Dari data wawancara yang Peneliti peroleh, menurut KH. Ibnu Su‟ud Faishol
(pengasuh Ponpes Al-„Arfiyyah Mojoduwur Nganjuk) yang sejak dulu telah mendalami
ilmu spiritualitas tenaga dalam Asmaul Haq didapatkan beberapa tawasul melalui ijazah
Asmaul Haq kepadanya.

Tawasul dari akar kata shala-yushla, kemudian membentuk kata shalla-shalah yang
memiliki arti doa, zikir, dan ketaatan, wushlah (sambungan), shilah (hubungan), washl
(tersambung), wishal (ketersambungan), dan tawashsul (tawasul) berarti perantara atau media.
Tawasul yang diartikan media, yaitu untuk mempertautkan atau menghubungkan antara
seseorang dan orang lain dengan Tuhannya. Tawasul amat populer di dalam dunia tarekat
karena peran syekh atau mursyid sebagai obyek tawasul sangat besar, disamping Rasulullah
saw.14

Tawasul Asmaul Haq menurut KH. Ibnu Su‟ud Faishol yang diberlakukan di
Ponpes Al-Arfiyyah Mojoduwur, Nganjuk adalah sebagai berikut:

1. Lirridhoilla>h al-Fatih}ah.

2. Ila h}adrotin nabiyyil must}ofa> Muh}ammad saw. al-Fa>tih}a>h.

3. Ila h}adrotin Nabi Khidir as. al-Fatih}ah.

4. Ila h}adrotin jami>’ al-anbiya>’i wa al-mursali>n wa a>lihim wa as}h}a>bihim wa jami> al-mala>ikah


al-muqorrobi>n. Wa jami>’i s}oh}abati wa al-ta>bi’i>n, wa shuhada>’ wa al-auliya>’ wa s}a>lihi>n, wa
al-‘ulama>’ al-a>mili>n, wa al-mus}annifi>n wa al-mu’alifi>n, h}us}u>son ila h}adrotin sult}o>n al-auliya>
Syekh Abdul Qodir Jaelani rodhiyalla>huanhum al-Fa>tih}ah.

13 KH. Ibnu Su‟ud Faishol (Pengasuh Ponpes Al-Arfiyyah Mojoduwur, Nganjuk), Hikmah Mendalami Ilmu
Tenaga Dalam Asmaul Haq, wawancara tanggal 07 juli 2021.
14 Nasaruddin Umar, ‟‟Tawasul’’, m.mediaindonesia.com, diakses 07 Agustus 2021, 22:21 wib.

Spiritualis: Jurnal Pemikiran Islam dan Tasawuf|56


Volume 8, nomor 1| Maret, 2022 P-ISSN 2442-5907
E-ISSN 2797-2585

5. Ila h}adroti qut}bil aqt}a>b ha>dha al-zama>n wa al-ima>main wa al-auta>di wa al-abda>l wa


a‘wa>nihim, wa sa>’iri awliya> illa>h rod}iya Alla>h ‘anhum al-Fa>tih}ah.

6. Ila h}adrati sayyidina Khidir wa Ilya>s wa Sayyidi Ali wa Syekh Subakir rad}iya Alla>hu
‘anhum al-Fa>tih}ah.

7. Ila h}adrati awliya>’ tisa’ati rad}iya Alla>hu ‘anhum al-Fa>tih}ah.

8. Ila h}adrati Sayyid ‘‘Arfiyyah al-awwal wa us}ulihi wa furu>‘ihi al-Fa>tih}ah.

9. Ila ha}drati jami>’i ahli qubu>r min al-muslimi>n wa al-muslima>t wa al-mukmini>n wa al-
mu’mina>t, min masha>q al-ard}i ila magha>ribiha> bariha> wabah}riha>, h}us}usan a>ba>ana> wa
umma>hatina>, wa ajda>dana> wajada>tina>, wa masyayikhona> wa masha>yikho masyayihina>
waliman ijtama’na> ha>huna>, bisabihi al-Fa>tih}ah.

10. Ila h}adrati man ajazani> al-Fa>tih}ah.15


Sesorang akan mendapatkan semua amalan dan tawasul dzikir Asmaul Haq jika
sudah melalui ijazah dari seorang guru. Tawasul di atas tidak bisa diamalkan jika tidak
mendapatkan ijazah(ijin) dari guru yang bersangkutan. Hanya saja peneliti dapat mengutip
bacaan tawasul di atas, tidak dengan ijazahnya, karena ijazah harus dilakukan secara tatap
muka atau pertemuan khusus.

Implikasi Tenaga Dalam Asmaul Haq di Ponpes Al-‘Arfiyyah Mojodowur Nganjuk


Terhadap Spiritualitas Santri Dalam Teori Fenomenologi

Tenaga dalam adalah suatu energi manusia yang mempunyai kekuatan luar biasa.
Tenaga dalam dibedakan dari tenaga luar manusia (biasanya disebut secara ringkas sebagai
‟‟tenaga‟‟ saja) yang berbentuk tenaga fisik seperti kekuatan otot tangan untuk mengangkat
barang. Tenaga dalam pada umumnya diaktifkan melalui olahraga pernapasan.

Beberapa teknik pernapasan di antaranya adalah pernapasan perut, pernapasan


dada, pernapasan pundak maupun gabungan. Seorang menekuni tenaga dalam untuk
beberapa tujuan yaitu untuk olahraga, penyembuhan diri, meditasi, relaksasi, dan penunjang
olahraga beladiri. Tenaga dalam sering kali dimanfaatkan sebagai media penyembuhan
meskipun sangat sedikit penelitian yang membuktikan bahwa hal tersebut bekerja.16

Tenaga dalam Asmaul Haq sangat berpengaruh secara keilmuan sejak puluhan tahun
yang lalu dan sudah dipelajari oleh masyarakat luas, khususnya pesantren. Amalan tenaga
dalam Asmaul Haq memang memiliki banyak manfaat. Namun jika ilmu ini disalah
gunakan, maka akibatnya akan fatal.

15 KH. Ibnu Su‟ud Faishol. Tawasul Amalan Asmaul Haq Mojoduwur, Nganjuk’’, 07 Juli 2021.
16 HsfBot, Tenaga Dalam, idm.wikipedia.org, diakses 08 Agustus 2021.

Spiritualis: Jurnal Pemikiran Islam dan Tasawuf|57


Volume 8, nomor 1| Maret, 2022 P-ISSN 2442-5907
E-ISSN 2797-2585

Menurut KH. Ibnu Su‟ud Faishol (Pengasuh Ponpes Al-Arfiyyah Mojoduwur,


Nganjuk), sudah banyak santrinya yang mengikuti ajaran ilmu tenaga dalam. Manfaat yang
diperoleh adalah untuk meningkatkan spiritualitas, mendekatkan diri kepada Allah swt.,
memperbaiki ilmu tauhid, dan sebagainya. KH. Ibnu Su‟ud Faishol tidak pernah
memaksakan santrinya untuk mengikuti ilmu tenaga dalam Asmaul Haq, tetapi panggilan
hati nuraninya yang ikut serta ingin mendalami ilmu tenaga dalam Asmaul Haq.

Fenomenologi adalah teori yang di dasarkan pada studi tentang pengalaman hidup
seseorang atau metode untuk mempelajari bagaimana individu secara subyektif merasakan
pengalaman. Selain merasakan pengalaman, orang tersebut juga memberikan makna dari
pengalamannya itu sendiri. Sedangkan dalam kajian ini, seseorang akan menceritakan
pengalamannya pada saat mendalami ilmu tenaga dalam Asmaul Haq. Penulis akan
menjelaskan keterkaitan para santri Ponpes Al-Arfiyyah Mojoduwur dan fenomenologi
yang erat kaitannya dengan studi kesadaran, yaitu kesadaran santri dari hati nurani tanpa
adanya paksaan. Mereka mau mengikuti ajaran ilmu Asmaul Haq karena telah tahu manfaat
dan hikmah berdasarkan pengalaman dari seorang guru (KH. Ibnu Su‟ud Faishol).

Tata Cara Mengamalkan Asmaul Haq di Ponpes Al-Arfiyyah dan Cara Mewiridkan
Lafal Allah

Bagi santri yang akan mempelajari ilmu Asmaul Haq, ia terlebih dahulu bai‟at untuk
selalu melaksanakan syariat Islam terutama melaksanakan sholat lima waktu, menjauhi
segala bentuk kemaksiatan, tidak melanggar aturan negara, mencerminkan akhlakul karimah
dan selalu ingat Allah swt.

Faedah yang didapatkan seseorang saat mengamalkan ilmu Asmaul Haq adalah
taqorrub kepada Allah swt, ketenteraman hati dan meraih keselamatan dunia akhirat. Selain
itu, ilmu ini juga dapat digunakan untuk menjaga diri dan membentengi rumah dari
serangan santet. Bisa juga digunakan untuk mengambil kekuatan yang ada pada benda-
benda bertuah hanya dengan menyebut nama Allah.

Ilmu ini bisa dipelajari oleh siapapun, tukang mabuk dan penjahat sekalipun bisa
mempelajarinya asalkan mereka bertobat. Kalau di tengah jalan mereka kambuh lagi, ilmu
tersebut secara otomatis hilang dengan sendirinya. Ilmu ini bisa langsung dipraktekkan usai
ijazahan. Peserta langsung bersemangat mempraktekkan ilmu yang diperolehnya. Terlihat
ada yang menyerang peserta lain, bahkan ada pula yang kesurupan saat menguji
kemampuan ilmu ini.17

17 Ponpes Karangsawo Paciran Lamongan, Ijazah Kubro Asma’ul Haq Dipp Karangsawo Lamongan,
Karangsawo.Com, diakses 07 Agustus 2021.

Spiritualis: Jurnal Pemikiran Islam dan Tasawuf|58


Volume 8, nomor 1| Maret, 2022 P-ISSN 2442-5907
E-ISSN 2797-2585

Asmaul Haq hanya bisa diamalkan bagi mereka yang sudah mendapatkan ijazahan
dari sang guru. Dalam konteks di Mojoduwur, Mbah Zein (almarhum) memberikan amanat
kepada Kang Muzayyin (sapaan akrab dalam khazanah Jawa) sebagai mujiz, jadi selain yang
mendapat amanat dari Mbah Zein tidak berhak memberikan ijin atau menjadi mujiz Asmaul
Haq.

Amalan Asmaul Haq memiliki waktu tersendiri yaitu: Pertama, setelah selesai shalat
wajib, bisa dilakukan langsung atau setelah wiridan yang lainnya baru kemudian mewiridkan
Asmaul Haq. Kedua, jika tidak punya waktu setelah shalat karena darurat, maka bisa
diwiridkan setelah ada kesempatan atau dijama‟ setelah shalat berikutnya dengan syarat-
syarat tertentu.

Sedangkan bagi mereka yang tidak bisa mengamalkan Asmaul Haq setiap selesai
shalat, mekanismenya adalah meng-qodo’ di lain waktu. Sedangkan menjama‟ amalan Asmaul
Haq juga ada dispensasi seperti hanya disepensasinya shalat dalam perjalanan, yaitu syarat
jama‘-qas}ar. Adapun mekanismenya adalah shalat jama‟-tawasul-Allah-doa-Allah-doa.18

Hikmah Mengamalkan Asmaul Haq

Setelah mengamalkan Asmaul Haq dengan benar, difahami, dihayati, dan diterapkan
dalam kehidupan sehari-hari maka muji>z akan benar-benar menjadi orang-orang yang selalu
mengingat Allah dalam segala keadaan. Sedangkan hikmah di balik itu adalah:

1. Tercegah dari perbuatan keji dan mungkar.


2. Berakhlak terpuji.
3. Berhati lemah lembut dan mulia.
4. Selalu merasa tenang, tidak punya rasa takut dan sedih.
5. Dermawan.
6. Berjiwa pemaaf, bukan pendendam atau pemarah.
7. Berlapang dada, mudah menerima kritik dan saran.
8. Bertakwa kepada Allah sehingga Allah memberi rizki dari arah yang tidak disangka-
sangka dan memberi jalan keluar pada problem yang dihadapi.
9. Menggantungkan nasibnya hanya kepada Allah tidak kepada makhluk.

18 KH. Ibnu Su‟ud Faishol. Cara Mewiridkan Lafadz Alloh/ Cara Tawasul Asmaul Haq Mojoduwur, Nganjuk’’, 07
Juli 2021.

Spiritualis: Jurnal Pemikiran Islam dan Tasawuf|59


Volume 8, nomor 1| Maret, 2022 P-ISSN 2442-5907
E-ISSN 2797-2585

10. Selalu berkeinginan agar dapat mengajak orang sebanyak-banyaknya.19


11. Menghindari sifat lupa
12. Membuka pintu rezeki.
13. Menahan hawa nafsu.20
14. Meningkatkan ilmu ketauhidan.
Dari hikmah-hikmah di atas, ada salah satu hikmah yang bermanfaat untuk
meningkatkan ilmu ketauhidan kepada Alah swt. Dengan mengamalkan ajaran Asmaul Haq,
seseorang dapat mencapai tingkatan makrifat.

Makrifat adalah bahasa Indonesia serapan yang diambil dari bahasa Arab „arafa,
ya’rifu, ‘irfan, wa ma’rifatan yang artinya pengetahuan atau pengalaman.21 Dapat pula berarti
pengetahuan tentang rahasia hakikat agama, yaitu ilmu yang lebih tinggi dari pada ilmu yang
biasa didapati oleh orang-orang pada umumnya. 22

Makrifat adalah pengetahuan yang obyeknya bukan pada hal-hal yang bersifat zahir,
tetapi lebih mendalam terhadap batinya dengan mengetahui rahasianya. Hal ini didasarkan
pada pandangan bahwa akal manusia sanggup mengetahui hakikat ketuhanan, hakikat itu
satu, dan segala yang maujud berasal dari Yang Satu.23

Selanjutnya, makrifat digunakan untuk menunjukkan pada salah satu tingkatan


dalam tasawuf. Dalam hal ini makrifat diartikan sebagai pengetahuan mengenai Tuhan
melalui hati sanubari. Pengetahuan itu demikian lengkap dan jelas sehingga jiwanya merasa
satu dengan yang diketahuinya itu, yaitu Tuhan.24 Harun Nasution mengatakan bahwa
makrifat menggambarkan hubungan rapat dalam bentuk gnosis pengetahuan dengan hati
sanubari.25 Makrifat juga berarti mengetahui Tuhan dari dekat, sehingga hati sanubari dapat
melihat Tuhan. Oleh karena itu orang-orang sufi mengatakan :

1. Kalau mata yang terdapat dalam hati sanubari manusia terbuka, mata kepalanya akan
tertutup, dan ketika itu yang dilihatnya hanya Allah.
2. Makrifat adalah cermin, kalau seorang arif melihat cermin itu yang akan dilihatnya
hanyalah Allah.

19 KH. Ibnu Su‟ud Faishol. Hikmah Mendalami Ilmu Asmaul Haq Mojoduwur, Nganjuk’’, 07 Juli 2021.
20 Shofia Munawaroh, ’’Hikmah Mempelajari Dan Menghafalkan Asmaul Haq’’, saintif.com diakses 07 Agustus
2021.
21 Tim IAIN Sumatera Utara, Pengantar Ilmu Tasawuf. Sumatera Utara, 1984, 122.
22 Jamil Saliba, Mu’jam al-Falsafi, Jilid II, Beirut: Dar al-Kitab, 1979, 72.
23 Ibid. , hlm.72.
24 Al-Kalabazi, al-Ta’arruf li Mazhab Ahl al-Tasawwuf. Mesir: Dar al-Qahirah, tt. 158-159.
25 Harun Nasution, Falsafah dan Mistisisme dalam Islam, Jakarta: Bulan Bintang, 1983, 75.

Spiritualis: Jurnal Pemikiran Islam dan Tasawuf|60


Volume 8, nomor 1| Maret, 2022 P-ISSN 2442-5907
E-ISSN 2797-2585

3. Yang dilihat orang arif baik sewaktu tidur maupun sewaktu bangun hanya Allah.
4. Sekiranya makrifat mengambil bentuk materi, semua orang yang melihat padanya akan
mati karena tidak tahan melihat kecantikan serta keindahannya dan semua cahaya akan
menjadi gelap disamping cahaya keindahan yang gilang gemilang.26
Perbedaan Antara Baiat dan Ijazahan Asmaul Haq

Baiat adalah janji, yaitu berjanji menepati apa yang dibaiatkan. Apabila baiatnya
sebuah amalan, maka ia harus mengamalkannya dan tidak boleh ditinggalkannya. Apabila
meninggalkannya maka hukumnya seperti mengingkari janji. Baiat lebih condong kepada
urusan tarekat dan mengikat kepada jamaah dari tarekat itu sendiri.

Sedangkan ijazah adalah ijin untuk mengamalkan suatu amalan, jadi pengamal di
sini bila suatu saat ingin mengamalkannya maka tinggal mengamalkannya saja. Jika
seseorang sudah mendapatkan ijazahan tetapi dia tidak mengamalkan apa yang diijazahkan
itu, maka konsekuensinya hanya kehilangan ijazahan itu. Tidak sampai mengakibatkan
risiko yang besar. Di dalam pengamalan Asma’ul Haq hanya ada ijazahan, tidak ada baiat.

Ijazah Asmaul Haq Disertai Dengan Beberapa Jurus (Tertutup)

Ijazah Asmaul Haq ini dilakukan secara tertutup dan tidak diperlihatkan secara
umum terkecuali orang tersebut ingin diberikan ijazah yang sama. Jurus Asmaul Haq di
Ponpes al-„Arfiyyah Mojoduwur, Nganjuk ada sebelas. Di sini peneliti akan menjelaskan
beberapa diantaranya.

Jurus Pertama:

1. Dengan memajukkan langkah kaki kanan ke depan satu langkah

2. Kemudian kedua telapak tangan diletakkan ke pinggang kanan dan kiri dengan
membalikkan telapak kanan ke atas

3. Dilanjutkan dengan kaki kiri maju satu langkah dan kedua tangan didorong ke depan
dengan serangan seperti menghembaskan. Lihat gambar dibawah.

26 Ibid. , hlm.75-76.

Spiritualis: Jurnal Pemikiran Islam dan Tasawuf|61


Volume 8, nomor 1| Maret, 2022 P-ISSN 2442-5907
E-ISSN 2797-2585

Jurus Kedua:

1. Kedua telapak tangan menutup kedua mata


2. Dengan memajukkan langkah kaki kanan ke depan satu langkah
3. Sambil kedua telapak kanan diletakkan ke pinggang kiri dan kanan, posisi kedua telapak
tangan diarahkan ke bawah.
4. Disusul dengan kaki kiri maju satu langkah ke depan dengan tumit diangkat ke atas.
5. Kemudian kedua telapak tangan yang berada dipinggang didorong ke bawah atau
ditekan ke bawah ke arah bumi. Lihat gambar dibawah.

Keterangan dan gambar di atas adalah beberapa jurus Asmaul Haq di Ponpes Al-
„Arfiyyah Mojoduwur, Nganjuk. Jurus yang digunakan meliputi gerakan tangan, dan kaki
yang ditujukan ke alam semesta.

Kesimpulan

Kesimpulan dalam artikel ini adalah: Pertama, Asmaul Haq adalah amalan zikir
untuk taqarrub dan makrifat kepada Allah swt. dengan menyebut nama-nama kebenaran,
atau seluruh asma-asma Allah Yang Maha Benar‟‟. Jadi ilmu ini cuma mewajibkan

Spiritualis: Jurnal Pemikiran Islam dan Tasawuf|62


Volume 8, nomor 1| Maret, 2022 P-ISSN 2442-5907
E-ISSN 2797-2585

membaca lafal Allah‟ menurut aturan-aturan dan syarat-syarat tertentu. Kedua, amalan
(zikir) Asmaul Haq harus berdasarkan ijazahan. Penelitian di atas menggunakan amalan yang
biasa digunakan secara umum. Ketiga, berdasarkan teori fenomenologi ada beberapa
alumni santri yang sudah mendapatkan banyak manfaat dari mendalami tenaga dalam
Asmaul Haq asalkan isitiqomah dalam mengamalkannya. Keempat, Asmaul Haq adalah
amalan batiniyah berupa zikir dan amalan lahiriyah berupa jurus seperti halnya jurus dalam
pencak silat.

Spiritualis: Jurnal Pemikiran Islam dan Tasawuf|63


Volume 8, nomor 1| Maret, 2022 P-ISSN 2442-5907
E-ISSN 2797-2585

DAFTAR PUSTAKA

A. Mustofa. Akhlak Tasawuf Untuk Fakulkas Tarbiyah Komponen Mkdk. Bandung: Cv.Pustaka
Setia, 2015.

Abrasyi (al), Muhammad Athiyah. Dasar-dasar Pokok Pendidikan Islam. Jakarta: Bulan
Bintang, 1974.

Hombay, AS., EU Gaterby, H. Wakefield, The Advanced Leaner’s Dictionary of Current English.
London: Oxford University Press, 1973.

Jamil Saliba, Mu’jam al-Falsafi. Beirut: Dar al-Kitab, 1979.

Kalabazi (al), al-Ta’arruf li Mazhab ahl al-Tasawwuf. Mesir: Dar al-Qahirah, 1993.

Kiptiyah, Nur Rotul. Keramat Kanjeng Jimat: Raden Tumenggung Sosrokusumo I (Adipati Pertama
Nganjuk), dalam Spiritualis: Jurnal Pemikiran Islam dan Tasawuf. Vol. 7 no.2, 2021.

Kirana, Fenomenologi: Apa Yang Kita Rasakan Secara Individu Tidak Selalu Sama Dengan Yang
Kita Maknai, 2021.

Ma‟luf, Louis. Munjid. Beirut: Al-Maktabah Al-Katulikiyah, 1996.

Marimba, Ahmad D. Pengantar Filsafat Pendidikan Islam. Bandung: Al-Ma‟arif, 1980.

Munawaroh, Shofia. ’’Hikmah Mempelajari Dan Menghafalkan Asmaul Haq’’, Saintif.com


diakses tanggal 07 Agustus 2021.

Nasution, Harun. Falsafah dan Mistisisme dalam Islam. Jakarta: Bulan Bintang, 1983.

Ponpes Karangsawo Paciran Lamongan, Ijazah Kubro Asma’ul Haq Dipp Karangsawo
Lamongan. Karangsawo.Com, diakses 2021.

Rohman, Abdur dan Diana Elfiyatul Afifah, Walilogi. dalam Spiritualis: Jurnal Pemikiran Islam
dan Tasawuf. Vol. 7, no. 1 Maret, 2021.

Team, IAIN Sumatera Utara, Pengantar Ilmu Tasawuf. Sumatera Utara, 1983.

Spiritualis: Jurnal Pemikiran Islam dan Tasawuf|64

Anda mungkin juga menyukai