Anda di halaman 1dari 39

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spiritual maupun sosial
yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis.
Pembangunan kesehatan merupakan bagian terpenting dari pembangunan nasional.
Dimana puskesmas sebagai unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan yang
menyelenggarakan sebagian dari tugas teknis operasional Dinas Kesehatan dan ujung
tombak pembangunan kesehatan. Puskesmas mempunyai fungsi sebagai pusat penggerak
pembangunan berwawasan kesehatan; pusat pemberdayaan masyarakat; dan pusat
pelayanan kesehatan strata/tingkat pertama. Sebagai fasilitas pelayanan kesehatan
strata/tingkat pertama, puskesmas bertanggung jawab menyelenggarakan upaya kesehatan
perorangan, dan upaya kesehatan masyarakat. Pembangunan kesehatan merupakan bagian
terpenting dari pembangunan nasional, Pembangunan kesehatan yang diselenggarakan di
Puskesmas bertujuan untuk mewujudkan masyarakat yang :

a. Memiliki perilaku sehat yang meliputi kesadaran, kemauan dan kemampuan


hidup sehat.
b. Mampu menjangkau pelayanan kesehatan bermutu
c. Hidup dalam lingkungan sehat ,dan
d. Memiliki derajat kesehatan yang optimal,baik individu,keluarga,kelompok
dan masyarakat.
Puskesmas sebagai Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan dituntut mempunyai
kinerja yang lebih baik dari hari ke hari sebagai bentuk tanggung jawab pemerintah dalam
memenuhi hak hidup sehat bagi penduduknya termasuk bagi masyarakat miskin dan
masyarakat yang tinggal di tempat yang sulit dijangkau.
Dalam rangka meningkatkan akses pelayanan kesehatan pada masyarakat maka
terus dilakukan peningkatan dan pemerataan Puskesmas dan jaringannya di semua
wilayah termasuk pula di Daerah Tertinggal, Perbatasan dan Kepulauan (DTPK).
Demikian pula dengan Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM),
khususnya Poskesdes dan Posyandu. Ke depan, berbagai fasilitas pelayanan kesehatan
dan UKBM tersebut akan semakin ditingkatkan baik dari segi jumlah maupun
kualitasnya.

Berbagai upaya telah dan akan terus ditingkatkan baik oleh pemerintah daerah
maupun pemerintah agar peran dan fungsi Puskesmas sebagai fasilitas pelayanan kesehatan
dasar semakin meningkat. Puskesmas sebagai salah satu pelaksana pelayanan bidang

Laporan Tahunan UPTD Puskesmas Pucung Tahun 2017 1


kesehatan juga mengemban amanat untuk mencapai target tersebut sehingga masyarakat
akan mendapat pelayanan kesehatan yang semakin merata, berkualitas dan berkeadilan.
Di dalam melaksanakan fungsinya sebagai pusat penggerak pembangunan
berwawasan kesehatan, pusat pemberdayaan keluarga dan masyarakat serta pusat pelayanan
kesehatan tingkat pertama, Puskesmas mempunyai kewenangan yang diberikan oleh Dinas
Kesehatan Kabupaten, diantaranya menyelenggarakan perencanaan, pelaksanaan dan
evaluasi pembangunan kesehatan di wilayah kecamatannya sesuai dengan situasi kondisi,
kultur budaya dan potensi setempat. Oleh karenanya pada setiap akhir tahun anggaran,
Puskesmas menyusun Laporan Tahunan yang menggambarkan pencapaian target dalam
satu tahun dan hasil kegiatan dari tiap-tiap program. Kemudian menganalisanya, sehingga
diharapkan Puskesmas senantiasa berupaya untuk meningkatkan cakupan dan kualitas
pelayanannya lebih baik lagi
Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa melimpahkan rahmat dan karunia-Nya
serta memberi petunjuk kepada kita sekalian dalam melaksanakan pembangunan kesehatan
guna terwujudnya masyarakat sehat yang mandiri dan berkeadilan.

B. TUJUAN.
a. Tujuan Umum
Mengetahui keberhasilan pelaksanaan kegiatan di puskesmas, melakukan analisis
dan identifikasi permasalahan yang muncul serta menyusun alternatif pemecahan
masalah
b. Tujuan Khusus
1) Mengidentifikasi hasil kegiatan yang pencapaianya belum memenuhi target
beserta analisis penyebabnya
2) Mengidentifikasi permasalahan yang ada pada masing-masing program serta
menyusun rencana pemecahan masalah
3) Menyusun rencana tindak lanjut dan perencanaan kegiatan tahun berikutnya

C. MANFAAT LAPORAN TAHUNAN


a. Manfaat Laporan Tahunan bagi Puskesmas .

Dapat digunakan sebagai bahan acuan untuk meningkatkan hasil kegiatan periode
mendatang.

c. Manfaat bagi Dinas Kesehatan.


Dapat digunakan sebagai acuan monitoring kegiatan Puskesms sebagai tindak lanjut
pembinaanya.

Laporan Tahunan UPTD Puskesmas Pucung Tahun 2017 2


BAB II
GAMBARAN UMUM DAN GAMBARAN KHUSUS

A. GAMBARAN UMUM
1. Keadaan Geografis
a. Peta Wilayah

Gambar 1. Peta Wilayah UPTD Puskesmas Pucung

Batas Wilayah
 Utara : Wilayah Kerja Puskesmas Ngantru
 Selatan : Wilayah Kecamatan Kedungwaru
 Barat : Wilayah Kerja Puskesmas Ngantru
 Timur : Wilayah Kecamatan Wonodadi Blitar

a. Luas Wilayah
Wilayah kerja UPTD Puskesmas Pucung terdiri dari 5 desa dan 19 dusun 53
RW dan 145 RT, dengan luas wilayah 17 km2 berupa tanah datar

b. Jumlah Desa/Kelurahan.
Tabel 1. Jumlah dusun, RT, dan RW per desa
NO Desa Jumlah Dusun RT RW
1 Pakel 2 15 6
2 Pucung 3 20 8
3 Srikaton 4 27 8
4 Padangan 5 51 15
5 Pinggirsari 5 32 12
TOTAL 19 145 49

Laporan Tahunan UPTD Puskesmas Pucung Tahun 2017 3


2. Kependudukan
a. Jumlah Penduduk menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur;
Tabel 2. Jumlah Penduduk menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur
Jumlah Jumlah
Jumlah anak
Semua Umur bayi (< 1 anak balita
NO Desa (5-6 th)
th) (1-4 th)
L P L P L P L P
1 Pakel 1685 1648 24 22 82 69 43 32
2 Pucung 2004 2034 28 34 72 83 29 28
3 Srikaton 2681 2609 38 34 191 178 39 36
4 Padangan 3586 3591 34 40 216 167 51 48
5 Pinggirsari 2286 2485 34 39 145 150 29 33
  Puskesmas 12242 12367 158 169 706 647 191 177

b. Jumlah Rumah Tangga/Kepala Keluarga.


Tabel 3. Jumlah Rumah Tangga/Kepala Keluarga

NO DESA Jml KK Jumlah KK Miskin


1 Pakel 1018 156
2 Pucung 1296 204
3 Srikaton 1632 142
4 Padangan 2492 276
5 Pinggirsari 1548 268
  Jumlah 7986 1046

c. Kepadatan Penduduk
Tabel 4. Kepadatan penduduk per desa

No DESA Jumlah Penduduk


1 Pakel 3302
2 Pucung 4469
3 Srikaton 5290
4 Padangan 6949
5 Pinggirsari 4771

UPTD Puskesmas Pucung memiliki wilayah kerja yang merupakan


bagian dari Kecamatan Ngantru dengan tingkat kepadatan penduduk rata-
rata 1.491 jiwa/km

d. Rasio Beban Tanggungan.


Beban tanggungan usia produktif digunakan indikator dependency
ratio, dimana rata- rata di Kecamatan Ngantru beban ketergantungannya
adalah 50.84% yang diperoleh dari jumlah penduduk usia non produktif
sebanyak 10.932 jiwa terhadap jumlah penduduk usia produktif sebanyak
21.449 jiwa

Laporan Tahunan UPTD Puskesmas Pucung Tahun 2017 4


e. Rasio Jenis Kelamin.
Tabel 5. Ratio Jenis Kelamin Penduduk per Desa
No Desa Laki - Laki Perempuan Ratio
1 Pakel 1685 1648 102,25
2 Pucung 2004 2034 98,53
3 Srikaton 2681 2609 102,76
4 Padangan 3586 3591 99,86
5 Pinggirsari 2286 2485 91,99

f. Persentase Penduduk Berumur 10 Tahun ke Atas yang Melek Huruf.


Tabel 6. Persentase Penduduk Berumur 10 Tahun ke Atas yang Melek Huruf
Jumlah penduduk 7-15 th
No Desa
Jumlah Masih sekolah tidak sekolah
1 Pakel 375 365 10
2 Pucung 326 297 29
3 Srikaton 281 281 57
4 Padangan 890 670 220
5 Pinggirsari 602 579 23

g. Persentase Penduduk Laki-laki dan Perempuan berusia 10 Tahun ke Atas


Ijazah Tertinggi.
Tabel 7. Persentase Penduduk berusia 10 Tahun ke Atas dengan Ijazah
Tertinggi
Tamat Tamat Tamat Tamat Tamat Tamat Tamat
No Desa
SD SLTP SLTA D2 D3 S1 S2
1 Pakel 1287 255 245 3 15 - 1
2 Pucung  494 632  424    157  67 3 
3 Srikaton 406 499 578 - - 159 -
4 Padangan 621 622 872 - 4 32 11
5 Pinggirsari 2276 467 379   17 27 2

3. Sarana dan Prasarana


a. Jumlah Rumah Sakit Umum dan Khusus
Di wilayah Puskesmas Pucung tidak ada rumah sakit umum maupun rumah
sakit khusus.
b. Jumlah Puskesmas dan Jaringannya
Tabel 8. Jumlah Puskesmas dan Jaringannya
No Sarana Jumlah
1 Puskesmas 1
2 Pustu 1
3 Polindes 3
4 Puskesmas Keliling 1

Laporan Tahunan UPTD Puskesmas Pucung Tahun 2017 5


c. Jumlah Sarana Pelayanan Kesehatan menurut Kepemilikan/Pengelola
Tabel 9. Jumlah Sarana Pelayanan Kesehatan menurut Kepemilikan/
Pengelola
No Sarana Jumlah Kepemilikan
1 Puskesmas 1 Pemkab
2 Pustu 1 Pemkab
3 Polindes 3 Pemkab
4 BPS 5 Swasta
5 Praktek Dokter 1 Swasta
6 Pengobatan tradisional 25 Swasta

d. Persentase RS dengan Kemampuan Pelayanan Gawat Darurat Level 1


Di wilayah kerja UPTD Puskesmas Pucung tidak terdapat rumah sakit
dengan Kemampuan Pelayanan Gawat Darurat Level 1

e. Posyandu menurut Strata.


Tabel 10. Posyandu menurut Strata
STRATA
JML
NO DESA
POS PRATAMA MADYA PURNAMA MANDIRI

1 Pakel 4 - - 4 -
2 Pucung 4 - 2 2 -
3 Srikaton 6 - 3 3 -
4 Padangan 6 - 2 4 -
5 Pinggirsari 5 - 2 3 -
JUMLAH 25 0 9 16 0

f. Upaya Kesehatan Bersumber Masyarakat (UKBM).


Tabel 11. Upaya Kesehatan Bersumber Masyarakat (UKBM).
Jml Posy Jml Posy
NO DESA Desa Siaga
Balita Lansia
1 Pakel 4 1 1
2 Pucung 4 1 1
3 Srikaton 6 1 1
4 Padangan 6 1 1
5 Pinggirsari 5 1 1
Jumlah 25 5 5

B. GAMBARAN UMUM PUSKESMAS


1. Visi dan Misi Puskesmas

Visi Puskesmas Pucung “ Terwujudnya masyarakat wilayah Kerja UPTD


Puskesmas Pucung mandiri untuk Hidup Sehat”

Misi Puskesmas Pucung

Laporan Tahunan UPTD Puskesmas Pucung Tahun 2017 6


- Meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan
- Membudayakan Prilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di masyarakat.
2. Motto dan Janji Layanan Puskesmas
Motto “Kepuasan anda adalah kebahagiaan kami, masyarakat sehat harapan kita
semua”
Janji Layanan
Sanggup menyelenggarakan pelayanan kesehatan sesuai standar yang telah
ditetapkan, dan apabila tidak menepati janji ini kami siap menerima sangksi sesuai
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
3. Persyaratan Pelayanan
Pelayanan kesehatan di UPTD Puskesmas Pucung diperlukan beberapa persyaratan
administratif, karena puskesmas merupakan bagian dari pelayanan kesehatan
kabupaten sehingga perlu melengkapi berkas untuk pelaporan adminstratifnya,
berikut persyaratan bagi pasien yang berkunjung
1. Membawa foto copi KTP, KK yang masih berlaku
2. Bagi peserta BPJS membawa kartu BPJS asli dan menyerahkan foto copi.
3. Membawa kartu berobat untuk pasien lama
4. Membayar biaya retribusi sesuai Perda No 3 Tahun 2012 bagi pasien umum
5. Bagi pasien Ibu Hamil / balita membawa buku KIA
6. Bagi anak sekolah membawa buku berobat dan surat pengantar dari sekolah

C. GAMBARAN KHUSUS
Gambaran Pelayanan Puskesmas
1. Upaya Kesehatan Masyarakat Esensial
Upaya kesehatan masyarakat esensial meliputi :
a. Pelayanan promosi kesehatan termasuk UKS
Promosi kesehatan termasuk UKS merupakan salah satu program
kesehatan yang dilakukan untuk memberikan pendidikan kepada masyarakat
melalui penyuluhan dan pengkajian Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
(PHBS) serta pembinaan Upaya Kesehatan Bersumber Masyarakat
(UKBM). Kegiatan promkes diantaranya adalah penyuluhan yang dilakukan
terhadap individu, kelompok masyarakat maupun penyuluhan massal.
Beberapa media yang digunakan antara lain ceramah, poster, liflet maupun
baliho. Pengkajian PHBS dilakukan pada tatanan rumah tangga, institusi
pendidikan, sarana kesehatan maupun tempat-tempat umum.
Kegiatan promkes yang lain diantaranya pembinan UKBM termasuk
melakukan stratifikasi Posyandu serta pembentukan dan revitalisasi Desa
Siaga. Kegiatan promosi kesehatan merupakan salah satu kunci kegiatan
peningkatan derajat kesehatan masyarakat.

Laporan Tahunan UPTD Puskesmas Pucung Tahun 2017 7


b. Pelayanan kesehatan lingkungan
Program penyehatan lingkungan yang utama adalah pemantauan
kesehatan lingkungan dan sanitasi dasar terutama mengenai 5 Pilar STBM:
1) Tidak buang air besar sembarangan (Stop BABS)
2) Mencuci tangan pakai sabun (CTPS)
3) Mengelola air minum dan makanan yang aman (PAM-RT)
4) Mengelola sampah dengan benar
5) Mengelola limbah cair rumah tangga dengan aman
Kegiatan lain dari program penyehatan lingkungan adalah inspeksi
sanitasi secara berkala baik untuk mengawasi pencemaran sarana air bersih
maupun inspeksi sanitasi perumahan. Inspeksi sanitasi SAB bertujuan untuk
mengetahui tingkat risiko pencemaran terhadap sumber air bersih yang
digunakan masyarakat. Tingkat risiko rendah dan sedang akan ditindak
lanjuti dengan pengambilan dan pemeriksaan sampel air untuk mengetahui
kualitas air terutama tentang pencemaran E.coli dalam air bersih. Tingkat
risiko tinggi dan amat tinggi dianjurkan untuk diperbaiki karena sumber air
tersebut telah tercemar. Pelaksanaan inspeksi sanitasi dilakukan pada sarana air
bersih, perumahan, jamban keluarga, sarana pembuangan air limbah dan juga
pelayanan klinik sanitasi, dimana pasien yang datang dan menderita penyakit
berbasis lingkungan seperti demam berdarah, TB Paru, ISPA, bisa dilayani
diklinik sanitasi.

c. Pelayanan KIA-KB yang bersifat UKM


Pelayanan KIA-KB di puskesmas diantaranya adalah memberikan
pelayanan pada ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas, bayi dan anak balita serta
apras. Pelayanan kesehatan pada ibu hamil difokuskan pada pelayanan antenatal
atau K1 & K4 yang merupakan pelayanan kesehatan oleh tenaga kesehatan
untuk ibu selama masa kehamilannya, dilaksanakan sesuai standar
pelayanan antenatal yang ditetapkan dalam Standar Pelayanan Kebidanan.
Selain itu juga dilakukan pelayanan terhadap ibu bersalin dengan melakukan
kunjungan nifas, serta pemantauan kesehatan pada bayi, balita, apras dengan
kegiatan posyandu dan pemantauan DDTK pada apras.
Pelayanan Keluarga Berencana (KB) merupakan suatu upaya untuk
mengatur secara sengaja kehamilan dalam keluarga secara tidak melawan
hukum dan moral Pancasila untuk kesejahteraan keluarga tujuan keluarga
berencana menurut yaitu Meningkatkan derajat kesehatan dan kesejahteraan ibu
dan anak serta keluarga dan Meningkatkan martabat kehidupan rakyat dengan

Laporan Tahunan UPTD Puskesmas Pucung Tahun 2017 8


cara menurunkan angka kelahiran sehingga pertambahan penduduk tidak
melebihi kemampuan untuk meningkatkan reproduksi. Kegiatan KB untuk
UKM lebih difokuskan pada sosialisasi di masyarakat mengenai kesehatan
reproduksi baik pada keluarga maupun pada remaja.
d. Pelayanan gizi yang bersifat UKM
Kegiatan upaya perbaikan gizi diantaranya pelayanan kesehatan bayi
dan balita dengan melakukan pemantauan pertumbuhan setiap bulan, pemberian
suplementasi Gizi vitamin A 2x setahun (Bulan Februari dan Agustus) dan
pemberian tablet Fe pada ibu hamil. Pemantauan pemberian ASI Eksklusif pada
bayi 0-6 bulan beserta pendampingan konseling menyusui. Penatalaksanaan
bagi balita gizi kurang dan gizi buruk pemberian PMT pemulihan dan
pemantauan intervensi.
Selain kegiatan diatas, program perbaikan gizi keluarga juga meliputi
identifikasi status kadarzi di wilayah kerja, pemantauan garam beryodium, serta
pendampingan dan monitoring pelaksanaan pemantauan pertumbuhan bayi dan
balita di posyandu oleh kader. Kegiatan perbaikan gizi juga dilakukan di
sekolah dengan melakukan pemantauan pertumbuhan bagi siswa baru dan
pemantauan pertumbuhan berkala 6 bulan sekali bagi siswa SD

e. Pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit


Pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit yang di laksanakan di
peskesmas meliputi pencegahan dan pengendalian penyakit menular dan tidak
menular. Dimana untuk pencegahan dan pengendalian penyakit menular seperti
penanganan kasus diare, demam berdarah, ISPA. lebih difokuskan pada
kelompok bayi dan anak-anak karena memiliki risiko yang lebih tinggi
terserang penyakit menular yang mematikan, seperti : Difteri, Tetanus,
Hepatitis B, radang selaput otak, radang paru-paru dan masih banyak penyakit
lainnya. Untuk itu salah satu pencegahan yang terbaik dan sangat vital agar
kelompok berisiko ini terlindungi adalah melalui imunisasi. Program
imunisasi dasar lengkap pada bayi yang dicanangkan pemerintah meliputi :
1 dosis BCG, 3 dosis DPT, 4 dosis Polio, 4 dosis hepatitis B dan 1 dosis
campak. Indikator yang digunakan untuk mengetahui keberhasilan
pemberian imunisasi adalah Desa UCI, Universal Child Immunization,
yaitu ≥80% bayi di suatu wilayah (desa) mendapat imunisasi lengkap.
Pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular di
fokuskan untuk kegiatan skreening atau deteksi dini resiko penyakit tidak
menular, serta kegiatan pemantauan penyakit tidak menular yang dlakukan
dengan posbindu PTM

Laporan Tahunan UPTD Puskesmas Pucung Tahun 2017 9


88

2. Upaya Kesehatan Masyarakat Pengembangan


Upaya kesehatan masyarakat pengembangan meliputi :
a. Pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat
Pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dengan kegiatan UKM esensial, dimana kegiatan pelayanan
kesehatan essensial dilakukan bersama perawat kesehatan masyarakat. Kegiatan
perkesmas antara lain adalah pemantauan kesehatan pada keluarga rawan,
pendidikan pada pasien dan keluarga serta pemantauan minum obat pada
beberapa kasus yang perlu pendampingan pengobatan

b. Pelayanan kesehatan jiwa


Pelayanan kesehatan jiwa bersifat UKM yang dilaksanakan di
puskesmas antara lain melakukan skreening dan pendataan kasus ODGJ,
kampanye bebas pasung, melakukan koordinasi dengan perangkat dan
masyarakat terkait kasus-kasus jiwa, memberikan pelayanan rujukan pada
pasien jiwa yang sudah tidak bisa di tangani di puskesmas, serta melakukan
kunjungan rumah untuk pemantauan kemandirian pasien dengan gangguan jiwa

c. Pelayanan kesehatan gigi masyarakat


Pelayanan kesehatan gigi masyarakat yang dilaksanakan dengan
berbagai kegiatam antara lain melakukan screening gigi pada siswa baru,
melakukan pemantauan kesehatan gigi selektif (siswa kelas 3-5 SD), serta
memberikan pelayanan kesehatan gigi dan pendidikan kesehatan gigi pada
APRAS yang dilakukan di PAUD dan TK. Serta membantu kesuksesan
program ANC terpadu dengan melakukan pemeriksaan gigi pada ibu hamil.

d. Pelayanan kesehatan tradisional komplementer


Pelayanan kesehatan tradisional komplementer merupakan bagian dari
pemantauan dan monitoring terhadap pemberi layanan kesehahatan yang
bersifat tradisional komplementer. Kegiatan yang di laksanakan antara lain
pendataan dan pemantauan hatra, pembinanan bagi pengelola batra.

e. Pelayanan kesehatan olahraga


Pelayanan kesehatan olahraga merupakan bagian dari pelayanan
kesehatan baik pada masyarakat, siswa maupun karyawan. Kegiatan yang
dilaksanakan antara lain senam prolanis, senam peregangan, pemantauan
kebugaran pada siswa, dan olah raga bagi karyawan puskesmas yang di

Laporan Tahunan UPTD Puskesmas Pucung Tahun 2017 10


laksanakan pada hari jum’at. Pemantauan kesehatan haji melalui jalan sehat
pada calon jamaah haji.
f. Pelayanan kesehatan indera
Pelayanan kesehatan indra merupakan kegiatan penjaringan kasus-kasus
indra baik mata maupun telinga yang dilakukan pada siswa baru maupun pada
lansia. Selain itu juga dilakukan penyuluhan atau sosialisasi tentang kesehatan
indra

g. Pelayanan kesehatan lansia


Pelayanan kesehatan lansia di puskesmas antara lain pemeriksaan di
posyandu lansia, dan skreening lansia dan pra lansia risti yang dilaksanakan di
setiap desa pada posyandu lansia.

h. Pelayanan kesehatan kerja


Pelayanan kesehatan kerja yang di laksankan di puskesmas diantaranya
pembentukan kelompok UKK dan pemantauan kesehatan secara berkala pada
pekerja.

3. Upaya Kesehatan Perorangan, kefarmasian, dan laboratorium


a. Pelayanan pemeriksaan umum
Pelayanan pemeriksaan umun merupakan pelayanan kesehatan
perorangan yang meliputi pengobatan, diagnose, terapi, dan konseling, serta
pertolongan pertama pada kecelakaan atau kegawat daruratan dan rujukan
pasien.

b. Pelayanan kesehatan gigi dan mulut bersifat UKP


Pelayanan kesehatan gigi di Puskesmas Pucung meliputi pencabutan
gigi, perawatan gigi, perawatan estetika gigi dan pengobatan

c. Pelayanan KIA-KB bersifat UKP


Pelayanana KIA- KB yang dilayani di puskesmas antara lain
 Pelayanan ANC pada bumil
 Pemeriksaaan bayi , balita dan anak prasekolah
 Pelayanan kesehatan anak usia sekolah dan remaja
 Pelayanan PNC care
 Pelayanan KB : suntik, pil, IUD, kondom, implant.
 Konsultasi
d. Pelayanan gawat darurat

Laporan Tahunan UPTD Puskesmas Pucung Tahun 2017 11


Puskesmas Pucung belum memiliki UGD sehingga tidak menerima
pelayanan gawat darurat, sehingga pelayanan gawat darurat hanya dilakukan
pada saat jam pelayanan rawat jalan.
e. Pelayanan gizi yang bersifat UKP
Pelayanan gizi bersifat UKP merupakan bagian dari pelayanan
komprehensif pada pasien baik bayi, balita maupun pasien dewasa. Pelayanan
yang diberikan meliputi pemeriksaan status gizi pada bayi, balita, pemantauan
tumbuh kembang anak, konsultasi gizi, pemberian makanan tambahan pada gizi
dan gizi kurang dan ibu hamil

f. Pelayanan kefarmasian
Pelayanan kefarmasian yang dilaksanakan antara lain :
 Pengelolaan obat dan bahan medis habis pakai meliputi kegiatan
perencanaan, penyimpanan, pencatatan dan pelaporan.
 Pelayanan obat meliputi peracikan obat, penyerahan obat dan pemberian
informasi obat.
 Pencatatan dalam rekam medis pasien meliputi jenis obat, dosis yang
diberikan dan urutan pakai.
 Pendistribusian obat- obatan kesemua sector pelayanan seperti : pustu,
polindes, poskesdes, rawat jalan.
 Pencatatan persedian stok obat dalam kurung waktu tertentu

g. Pelayanan laboratorium
Pelayanan laboratorium yang dilaksanakan antara lain :
 Pemeriksaan dahak - BTA
 Pemeriksaan asam urat
 Pemeriksaan hemoglobin
 Pemeriksan kolesterol
 Pemeriksaan gula darah
 Pemeriksaan widal
 Pemeriksaan trombosit
 Pemeriksaan golongan darah

4. Mutu Puskesmas
a. SKM (Survei Kepuasan Masyarakat)
Hasil survei kepuasan masyarakat digunakan untuk mengetahui mutu pelayanan
di masyarakat kita menyediakan kuesioner yang diberikan kepada ibu-ibu di

Laporan Tahunan UPTD Puskesmas Pucung Tahun 2017 12


posyandu balita, posyandu lansia, posbindu untuk memberikan penilaian pada
pelayanan dimasyarakat wilayah kerja Puskesmas Pucung.

b. Survei Kepuasaan Pasien


Hasil survei kepuasan pasien digunakan untuk mengetahui mutu pelayanan di
puskesmas disediakan kotak saran yang disediakan di depan puskesmas , dan
ada buku keluhan pengunjung yang diisi oleh pengunjung puskesmas dan
direkap setiap satu bulan sekali.

c. Penanganan Pengaduan Pelanggan


Penanganan pengaduan pelanggan dapat dilakukan dengan menulis pada kotak
saran dan memberikan pengaduan lewat media elektronika

d. Tidak terjadi hal yang membahayakan keselamatan pasien (sasaran keselamatan


pasien)
Untuk menjaga keselamatan pelayanan disediakan tangga pinjakan untuk naik
ke tempat pemeriksaan, pembuangan jarum dan alat- alat medis menggunakan
safety box, bagi pasien yang tidak bisa berjalan disediakan kursi roda.

e. Pencegahan dan pengendalian infeksi (PPI)


1) Cuci tangan
Kegiatan pencegahan dan pengendalian infeksi salah satunya dengan
melakukan cuci tangan 6 langkah setiap saat baik, terutama sebelum bekerja
dan sesudah bekerja/melakukan pelayanan. hal ini dilakukan untuk
mencegah dan mengendalikan penyakit infeksi. Selain melakukan cuci
tangan sesering mungkin, juga dilakukan kegiatan sosialisasi cuci tangan
pada masyarakat, kader dan juga ibu-ibu balita

2) Penggunaan APD saat melaksanakan tugas


Pencegahan dan pengendalian penyakit infeksi yang lain dilakukan
dengan rajin menggunakan APD saat bekerja. Hal ini karena petugas sering
melakukan kontak dengan sumber kontaminan. Kegiatan yang dilakukan
petugas adalah selalu menggunakan sarung tangan dan masker saat bekerja.

3) Desinfeksi tingkat tinggi dan sterilisasi


Desinfeksi tingkat tinggi merupakan tindakan yang dilakukan untuk
menghilangkan semua mikroorganisme kecuali endospora bakteri dengan
cara merebus atau kimiawi. Kegiatan tersebut yang dilakukan petugas

Laporan Tahunan UPTD Puskesmas Pucung Tahun 2017 13


untuk pencegahan terhadap infeksi. Sterilisasi adalah Suatu tindakan untuk
membunuh kuman patogen dan apatogen beserta sporanya pada peralatan
perawatan dan kedokteran

4) Tindakan asepsis dan aspirasi sebelum menyuntik


Teknik Asepsis yang dilakukan pada tindkan sebelum melakukan
suntikan iala tindakan dimana memberikan atau membebaskan daerah
sekitar area suntikan degngan cairan pembunuh mikroorganisme penyebab
infeksi. Tindakan asepsis ini bertujuan untuk mengurangi atau
menghilangkan mikr. Tindakan ini meliputi antisepis, desinfeksi, dan
sterilisasi. Untuk tindakan asespsis yang sering dilakukan aau umum
diberikan pada pasien ialah dengan mengusapkan alkohol 70% pada kapas
alkohol pada bagian yang akan di suntikan, Teknik aseptik digunakan
untuk mengurangi risiko infeksi pasca-prosedur dan untuk meminimalkan
paparan dari penyedia layanan kesehatan untuk mikroorganisme yang
berpotensi menular.

5) KIE etika batuk


Etika batuk memiliki satu tujuan, yaitu untuk mengendalikan
penyebaran infeksi yang terjadi saat batuk. Tidak hanya di fasilitas kesehatan,
tetapi juga dikantor, sekolah, pusat keramaian.
Berikut Etika batuk yang perlu di sampaikan pada pasien
 Tutup hidung dan mulut anda dengan tisseu saat bersin atau batuk
 Tutup hidung dan mulut anda dengan lengan anda buka dengan telapk 
tangan, saat bersin atau batuk
 Gunakan masker yang menutup hidung
 Buanglah tissue setelah digunakan ke tempat sampah
 Cuci tangan anda segera dengan air mengalir dan sabun
 Bersihkan tangan anda dengan alkohol hand rub

6) Pembuangan jarum suntik memenuhi standar


Pembuangan limbah benda tajam dan jarum memerlukan tempat khusus
yang mengacu pada standar internasional yaitu Disposible Safety Box.
Disposible Safety Box adalah tempat kotak berwarna kuning terbuat dari bahan
kardus yang sudah standar digunakan khusus untuk pembuangan limbah benda
tajam di rumah sakit atau di pelayanan kesehatan lainnya. Tujuan Disposible
Safety Box sangat berguna sesuai dengan fungsinya sebagai kotak pengaman
penampungan limbah benda tajam infeksius sebelum dimusnahkan. Di setiap

Laporan Tahunan UPTD Puskesmas Pucung Tahun 2017 14


pelayanan kesehatan wajib menggunakan disposible safety box untuk
pembuangan limbah benda tajam.

D. DATA DASAR PUSKESMAS


1. Data Kesehatan
a. Angka Kematian
1) Angka Kematian Neonatal
Tabel 12. Angka Kematian Neonatal
NO Nama Desa Kematian neonatal Penyebab
1 Pakel 0
2 Pucung 0
3 Srikaton 0
4 Padangan 3 Cacat bawaan & BBLR
5 Pinggirsari 0
Jumlah 3

2) Angka Kematian Bayi per 1.000 Kelahiran Hidup


Pada tahun 2017 dii wilayah Puskesamas Pucung tidak ada kematian bayi
3) Angka Kematian Balita per 1.000 Kelahiran Hidup
Pada tahun 2017 tidak ada kematian balita di wilayah Puskesmas Pucung
4) Angka Kematian Ibu per 100.000 Kelahiran Hidup
Pada tahun tidak ada kematian ibu pada tahun 2017

b. Angka Kesakitan
Tabel 13. Angka Kesakitan
No Kasus Jumlah
1 CNR kasus baru BTA+ 3
2 CNR seluruh kasus TB 12
3 Proporsi kasus TB anak 0-14 tahun -
4 Angka Keberhasilan Pengobatan Penderita TB Paru BTA+ 4
5 Persentase Balita dengan Pneumonia Ditangani  
6 Jumlah Kasus HIV 0
7 Jumlah Kasus AIDS 1
8 Jumlah Kasus Syphilis 0
9 Persentase Infeksi Menular Seksual Diobati. 0
10 Darah Donor Diskrining terhadap HIV. 0
11 Kasus Diare Ditemukan dan Ditangani.  
12 Angka Penemuan Kasus Baru Kusta per 100.000 penduduk 0
13 Persentase Kasus Baru Kusta Anak Usia 0-14 Tahun 0
14 Persentase Cacat Tingkat 2 Penderita Kusta 0
15 Angka cacat tingkat 2 Penderita Kusta per 100.000 Penduduk 0
16 Angka Prevalensi Kusta per 10.000 Penduduk 0
17 Persentase Penderita Kusta Selesai Berobat 0

Laporan Tahunan UPTD Puskesmas Pucung Tahun 2017 15


Cakupan Penemuan dan Penanganan Penderita Penyakit
18 “Acute Flaccid Paralysis” (AFP) per-100.000 Penduduk <15 0
tahun
Jumlah Kasus Penyakit Menular yang Dapat Dicegah dengan
19  
Imunisasi (PD3I)
Angka Kesakitan Demam Berdarah Dengue (DBD) per-
20 2
100.000 Penduduk
21 Angka Kematian Demam Berdarah Dengue (DBD) 0
22 Angka Kesakitan Malaria per-1.000 Penduduk 0
23 Angka Kematian Malaria 0
24 Kasus Penyakit Filariasis Ditangani 0
25 Persentase hipertensi/tekanan darah 1,64
26 Persentase obesitas -
27 Persentase IVA positif pada perempuan 30-50 tahun -
28 Persentase tumor/benjolan pada perempuan 30-50 tahun 0
29 Cakupan Desa/Kelurahan terkena KLB ditangani < 24 jam -

2. Sepuluh Besar Penyakit tahun 2017


Tabel 14. Sepuluh Besar Penyakit tahun 2017
Jumlah
NO Kode ICD X Nama Penyakit
Kasus
1 M00-M59 Penyakit Muskuletal 784
2 J00-J06 Infeksi saluran nafas akut 1887
3 I10-I15 Penyakit Hypertensi 881
4 K20-K31 Esafagus, lambung dan deudenum 665
5 I20-I30 Dermatitis dan Eksima 219
6 V01 Kecelakaan kendaraan jalan kaki 220
7 E11 Diabetes melitus 223
8 E11 Demam tipoid dan paratipoid 223
9 E11 Diabetis militus tdk tergantung insulin 223
Pengunjung sarana kesehatan karena hal
10 Z70-Z76 744
lain

3. Situasi Sumberdaya Kesehatan (Sarana Kesehatan dan Sumber Daya Manusia)


a. Sarana Kesehatan
1. Jumlah Rumah Sakit Umum dan Khusus
Di wilayah Puskesmas Pucung tidak ada rumah sakit umum maupun
rumah sakit khusus.
2. Jumlah Puskesmas dan Jaringannya
Tabel 14. Jumlah Puskesmas dan Jaringannya
No Sarana Jumlah
1 Puskesmas 1
2 Pustu 1
3 Polindes 3
4 Puskesmas Keliling 1

3. Jumlah Sarana Pelayanan Kesehatan menurut Kepemilikan/Pengelola


Tabel 15. Jumlah Sarana Pelayanan Kesehatan menurut Kepemilikan/Pengelola
No Sarana Jumlah Kepemilikan

Laporan Tahunan UPTD Puskesmas Pucung Tahun 2017 16


1 Puskesmas 1 Pemkab
2 Pustu 1 Pemkab
3 Polindes 3 Pemkab
4 BPS 5 Swasta
5 Praktek Dokter 1 Swasta
6 Pengobatan tradisional 25 Swasta

4. Persentase RS dengan Kemampuan Pelayanan Gawat Darurat Level 1


Di wilayah kerja UPTD Puskesmas Pucung tidak terdapat rumah sakit
dengan Kemampuan Pelayanan Gawat Darurat Level 1
5. Posyandu menurut Strata.
Tabel 16. Posyandu menurut Strata
STRATA
JML
NO DESA
POS PRATAMA MADYA PURNAMA MANDIRI

1 Pakel 4 - - 4 -
2 Pucung 4 - 2 2 -
3 Srikaton 6 - 3 3 -
4 Padangan 6 - 2 4 -
5 Pinggirsari 5 - 2 3 -
JUMLAH 25 0 9 16 0

6. Upaya Kesehatan Bersumber Masyarakat (UKBM).


Tabel 17. Upaya Kesehatan Bersumber Masyarakat (UKBM)
Jml Posy Jml Posy
NO DESA Desa Siaga
Balita Lansia
1 Pakel 4 1 1
2 Pucung 4 1 1
3 Srikaton 6 1 1
4 Padangan 6 1 1
5 Pinggirsari 5 1 1
Jumlah 25 5 5

b. Tenaga Kesehatan
Tabel 18. Jumlah Tenaga Kesehatan di Sarana Kesehatan.
No Tenaga Jumlah
1 Kesehatan Masyarakat 1
2 Dokter 1
3 Dokter Gigi 1
4 Bidan 10
5 Perawat 9
6 Perawat gigi 1
7 Farmasi 0
8 Laboratorium 1
9 Gizi 1
10 Sanitasi 1

Laporan Tahunan UPTD Puskesmas Pucung Tahun 2017 17


BAB III
STRUKTUR ORGANISASI PUSKESMAS

A. STRUKTUR ORGANISASI
UPTD Puskesmas Pucung merupakan Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan
Kabupaten Tulungagung yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan
kesehatan di wilayah Kecamatan Ngantru. Stuktur organisasi UPTD Puskesmas
Pucung ditetapkan berdasarkan Peraturan Bupati Kabupaten Tulungagung No. 47
tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata
Kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung yang kemudian dijabarkan dalam SK
Kepala Dinas Kesehatan No 188.4/107/103/2017 tanggal 3 April 2017 tentang Daftar
Nama Puskesmas dan Jaringannya dan Struktur Organisasi UPTD Puskesmas Dinas
Kesehatan Kabupaten Tulungagung. Adapun struktur organisasi UPTD Puskesmas
Pucung sebagaimana terdapat pada lampiran 1

B. TUGAS POKOK DAN FUNGSI


Puskesmas mempunyai tugas pokok melaksanakan kebijakan kesehatan untuk
mencapai tujuan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya dalam rangka
mendukung terwujudnya kecamatan sehat
Tugas pokok Puskesmas
- Penyelenggaraan UKM tingkat pertama di wilayah kerjanya; dan
- Penyelenggaraan UKP tingkat pertama di wilayah kerjanya.
Fungsi puskemas dalam penyelenggaraan UKM tingkat pertama :
 Melaksanakan perencanaan berdasarkan analisis masalah kesehatan masyarakat dan
analisis kebutuhan pelayanan yang diperlukan:
 Melaksanakan advokasi dan sosialisasi kebijakan kesehatan;
 Melaksanakan komunikasi, informasi, edukasi, dan pemberdayaan masyarakat
dalam bidang kesehatan;
 Menggerakkan masyarakat untuk mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah
kesehatan pada setiap tingkat perkembangan masyarakat yang bekerjasama dengan
sektor lain terkait;
 Melaksanakan pembinaan teknis terhadap jaringan pelayanan dan upaya kesehatan
berbasis masyarakat;
 Melaksanakan peningkatan kompetensi sumber daya manusia Puskesmas;

Laporan Tahunan UPTD Puskesmas Pucung Tahun 2017 18


 Memantau pelaksanaan pembangunan agar berwawasan kesehatan;
 Melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi terhadap akses, mutu, dan
cakupan Pelayanan Kesehatan; dan
 Memberikan rekomendasi terkait masalah kesehatan masyarakat, termasuk
dukungan terhadap sistem kewaspadaan dini dan respon penanggulangan penyakit.
Fungsi puskesmas dalam penyelenggaraan UKP tingkat pertama, puskesmas
berwenang:
 Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan dasar secara komprehensif,
berkesinambungan dan bermutu;
 Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang mengutamakan upaya promotif dan
preventif;
 Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang berorientasi pada individu, keluarga,
kelompok dan masyarakat;
 Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang mengutamakan keamanan dan
keselamatan pasien, petugas dan pengunjung;
 Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan dengan prinsip koordinatif dan kerja sama
inter dan antar profesi;
 Melaksanakan rekam medis;
 Melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi terhadap mutu dan akses
Pelayanan Kesehatan;
 Melaksanakan peningkatan kompetensi Tenaga Kesehatan;
 Mengoordinasikan dan melaksanakan pembinaan fasilitas pelayanan kesehatan
tingkat pertama di wilayah kerjanya; dan
 Melaksanakan penapisan rujukan sesuai dengan indikasi medis dan Sistem Rujukan.

Laporan Tahunan UPTD Puskesmas Pucung Tahun 2017 19


BAB IV
PELAKSANAAN PROGRAM

A. ANGGARAN PUSKESMAS (RENCANA PELAKSANAAN KEGIATAN/RPK)


Pelaksanaan kegiatan di Puskesmas difokuskan untuk pencapaian target
program prioritas nasional, melalui peningkatan kinerja Puskesmas dan jaringannya
serta Poskesdes/Polindes, Posyandu dan UKBM lainnya dalam menyelenggarakan
pelayanan kesehatan yang bersifat promotif, preventif dan kuratif. Adapun pembiayaan
kegiatan di puskesmas bersumber dari APBN dan APBD yang terbagi atas 4 rekening
kegiatan yaitu Dana BOK, JKN Kapitasi, JKN non kapitasi dan Masyarakat Miskin
(PR). Besaran pendanaan dari masing-masing rekening kegiatan adalah sebagai
berikut:
Tabel 19. Besaran Pendanaan Puskesmas tahun 2017

Sumber dana Anggaran Realisasi Pencapaian


JKN Kapitasi Rp 475.539.348 Rp 438.069.910 92,12 %
JKN Non Kapitasi Rp 16.345.500 Rp 425.000 2,60 %
Pelayanan Maskin (PR) Rp 35.670.000 Rp 34.572.453 96,92 %
BOK (Bantuan Operasional Rp 329.961.000 Rp 263.796.000 66,33 %
Kesehatan)
TOTAL Rp 857.515.848 Rp 736.863.363 64,49%

Pembiayaan kegiatan di puskesmas yang terdiri dari beberapa rekening belanja


digunakan untuk membiayai kegiatan baik yang bersifat UKP maupun UKM. Dimana
pembiayaan dana BOK digunakan untuk kegiatan UKM atau kegiatan yang bersifat
pemberdayaaan masyarakat, JKN Kapitasi digunakan untuk kegiatan UKP seperti
pembayaran jasa pelayanan, pembelian alat dan bahan medis, pengadaan modal alkes
maupun rehap gedung, JKN non kapitasi digunakan untuk pembiayaan yang bersifat
pelayanan terhadap peserta BPJS baik berupa jasa persalinan, KB ataupun rujukan
serta bahan habis pakai. Sedangkan pembiayaan dari rekening Masyarakat Miskin (PR)
digunakan untuk kegiatan opersional puskesmas seperti pembayaran listrik, telephone,
pengadaan barang inventaris dan pemeliharaan ringan puskesmas.
Pembiayaan atas kegiatan di puskesmas sangat bermanfaat untuk mendukung
Puskesmas dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui upaya Promotif,
Prefentif dan Rehabilitatif. Kegiatan di puskesmas bertujuan untuk meningkatkan
capaian SPM dan MDGs menjadi lebih baik dari target yang diharapkan.

Laporan Tahunan UPTD Puskesmas Pucung Tahun 2017 20


B. HASIL PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS
1. UKM Essensial
Hasil penilaian kinerja puskesmas untuk upaya kesehatan masyarakat (UKM)
esensial 5 program yaitu promosi kesehatan, kelehatan lingkungan, KIA dan KB, Gizi
dan pencegahan dan pengendalian penyakit. Adapun hasil penilaian kinerja untuk
masing-masing program sebagaimana terdapat pada Lampiran 2
Berikut adalah hasil rekapitulasi capaian program beserta grafik sarang laba-laba
untuk upaya kesehatan masyarakat (UKM) Esensial:
Tabel 20. Pencapaian kinerja puskesmas untuk UKM Esensial
No Program Capaian
1 Upaya Promosi Kesehatan 75,80
2 Upaya Kesehatan Lingkungan 92,13
3 Upaya Pelayanan Kesehatan Ibu, Anak dan Keluarga
Berencana 87,98
4 Upaya Pelayanan Gizi 81,04
5 Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit 78,26

Grafik sarang laba-laba program UKM Esensial UPTD Puskesmas Pucung


sebagaimana terdapat pada gambar berikut:

Gambar 2. Grafik sarang laba-laba UKM Esensial

2. UKM Pengembangan
Hasil penilaian kinerja puskesmas untuk upaya kesehatan masyarakat (UKM)
pengembangan terdiri 11 program pilihan yaitu perkesmas, jiwa, gigi dan mulut,
olahraga, tradisional, indra, lansia, UKK, dan matra. Adapun hasil penilaian kinerja
untuk masing-masing program sebagaimana terdapat pada Lampiran 3. Hasil
rekapitulasi capaian program untuk UKM Pengembangan sebagaimana terdapat pada
Laporan Tahunan UPTD Puskesmas Pucung Tahun 2017 21
tabel 21, beserta grafik sarang laba-laba untuk upaya kesehatan masyarakat (UKM)
Pengembangan:

Tabel 21. Pencapaian kinerja puskesmas untuk UKM Pengembangan


No Program Capaian
1 Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat ( Perkesmas) 57,32
2 Pelayanan Kesehatan Jiwa 11,82
3 Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut 67,89
4 Pelayanan Kesehatan Olahraga 25,00
6 Pelayanan Kesehatan Tradisional 25,00
7 Pelayanan Kesehatan Indera 76,87
9 Pelayanan Kesehatan Lansia 78,24
10 Pelayanan Kesehatan Kerja 33,33
11 Kesehatan Matra 76,87

Grafik sarang laba-laba program UKM Pengembangan UPTD Puskesmas Pucung


sebagaimana terdapat pada gambar berikut:

Gambar 3. Grafik sarang laba-laba UKM Pengembangan

3. UKP (Upaya Kesehatan Perseorangan)

Hasil penilaian kinerja puskesmas untuk Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP)


terdiri 6 unit kegiatan yaitu pelayanan rawat jalan, gawat darurat, kefarmasian,

Laporan Tahunan UPTD Puskesmas Pucung Tahun 2017 22


laboratorium, one day care, dan rawat inap. Adapun hasil penilaian kinerja untuk UKP
tidak semua unit dilakukan hanya pada rawat jalan, kefarmasian, dan laboratorium.
Hasil penilaian kinerja puskesmas secara rinci sebagaimana terdapat pada Lampiran 4.
Berikut adalah hasil rekapitulasi capaian program beserta grafik sarang laba-
laba untuk upaya kesehatan perseorangan (UKP)
Tabel 22. Pencapaian kinerja puskesmas untuk upaya kesehatan perseorangan (UKP)
No Program Capaian
1 Pelayanan Rawat Jalan 83,36
2 Pelayanan Gawat Darurat -
3 Pelayanan Kefarmasian 100
4 Pelayanan Laboratorium 92,63
5 Pelayanan satu hari ( one day care) -
6 Pelayanan Rawat Inap -

Grafik sarang laba-laba program UKM Pengembangan UPTD Puskesmas


Pucung sebagaimana terdapat pada gambar berikut:

Gambar 4. Grafik sarang laba-laba Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP)

4. Manajemen Puskesmas
Hasil penilaian kinerja puskesmas untuk Manajemen puskesmas merupakan
bagian dari penilaian terhadap proses perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan
kontrol terhadap pelaksanaan kegaiatan di puskesmas yang terdiri dari manajemen
umum, pemberdayaan masyarakat, peralatan, sarana dan prasarana, keuangan, SDM,
pelayanan kefarmasian, data dan informasi, program UKM esensial, UKM
Pengembangan, program UKP, dan manajemen mutu. Adapun hasil penilaian kinerja
Laporan Tahunan UPTD Puskesmas Pucung Tahun 2017 23
puskesmas untuk manajemen secara rinci sebagaimana terdapat pada Lampiran 5
dengan nilai rata-rata atau hasil sebagai berikut:

Tabel 23. Pencapaian kinerja puskesmas untuk Manajemen Puskesmas


No Manajemen Rata-rata
1 Manajemen Umum 8,63
2 Manajemen Pemberdayaan Masyarakat 4,67
3 Manajemen Peralatan 6,00
4 Manajemen Sarana Prasarana 5,00
5 Manajemen Keuangan 7,00
6 Manajemen Sumber Daya Manusia 7,60
7 Manajemen Pelayanan Kefarmasian 5,33
8 Manajemen Data dan Informasi 7,63
9 Manajemen Program UKM esensial 8,10
10 Manajemen Program UKM Pengembangan 5,73
11 Manajemen Program UKP 5,18
12 Manajemen Mutu 5,55

Grafik sarang laba-laba untuk Manajemen UPTD Puskesmas Pucung


sebagaimana terdapat pada gambar berikut:

Gambar 5. Grafik sarang laba-laba Manajemen Puskesmas

5. Mutu Puskesmas
Hasil penilaian kinerja puskesmas untuk mutu puskesmas merupakan bagian
dari penilaian terhadap mutu puskesmas. Penilaian terhadap mutu meliputi SKM
(Survey Kepuasan Masyarakat), Survey Kepuasan Pasien, Penanganan pengaduan
pelanggan, Tidak terjadi hal yang membahayakan keselamatan pasien ( Sasaran
keselamatan pasien), Pencegahan dan pengendalian infeksi (PPI). Adapun hasil

Laporan Tahunan UPTD Puskesmas Pucung Tahun 2017 24


penilaian terhadap mutu puskesmas sebagaimana terdapat pada Lampiran 6 dengan
nilai rata-rata atau hasil sebagai berikut

Tabel 24. Pencapaian kinerja puskesmas untuk Mutu Puskesmas


No Indikator Capaian
1 SKM ( Survei Kepuasan Masyarakat) 101,25
2 Survei Kepuasan Pasien 124,36
3 Penanganan Pengaduan Pelanggan -
4 Tidak terjadi hal yang membahayakan keselamatan pasien
( Sasaran keselamatan pasien) -
5 Pencegahan dan pengendalian infeksi (PPI) (pembuangan
jarum suntik) 100

Grafik sarang laba-laba untuk Mutu Puskesmas Pucung sebagaimana


terdapat pada gambar berikut

Gambar 6. Grafik sarang laba-laba Mutu Puskesmas

C. ANALISA DATA PENCAPAIAN KINERJA


1. UKM Essensial
Hasil penilaian terhadap Pelayanan UKM essensial rata-ratanya sebesar
83,04 % dalam kategori cukup. Penilaian terhadap masing-masing program UKM
essensial adalah sebagai berikut:

a. Program Promosi Kesehatan


Hasil penilaian program promosi kesehatan dalam kategori kurang yaitu
sebesar 75,80%. Dari hasil penilaian tersebut diketahui bahwa penilaian yang

Laporan Tahunan UPTD Puskesmas Pucung Tahun 2017 25


kurang adalah pada indikator pengkajian PHBS 78,63%, intervensi/penyuluhan
74,17%, pengembangan UKBM 74,86%, dan penyuluhan napza sebesar 42,08%.
Hal ini disebabkan masih kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya PHBS
sehingga perlu adanya motivasi dari tenaga kesehatan dan peningkatan kualitas dan
kuantitas KIE (penyuluhan) tentang PHBS kepeda masyarakat. Untuk kegiatan
penyuluhan masyarakat khususnya penyuluhan napza masih sangat di perlukan,
terutama pada golongan remaja baik di institusi pendidikan maupun kelompok
pemuda di masyarakat

b. Progam Penyehatan Lingkungan


Hasil penilaian program penyehatan lingkungan dalam kategori baik yaitu
sebesar 92,13%. Penilaian terhadap kegiatan penyehatan lingkungan diketahui
bahwa sebagian besar progam upaya penyehatan lingkungan yang dilaksanakan
oleh Puskesmas Pucung selama tahun 2017 sudah memenuhi target yang ditetapkan,
antara lain kegiatan STBM di puskesmas (93,90%), Klinik Sanitasi (80%),
Ketersediaan Jamban Sehat (75,01%), Cakupan Desa ODF (60%). Hal ini
disebabkan karena target pencapain yang terlalu tinggi, kesadaran warga untuk tidak
BAB di sungai masih sangat rendah, ketergantungan masyarakat akan bantuan
pemerintah masih sangat tinggi, serta kesadaran warga akan pentingnya hygiene dan
sanitasi lingkungan masih sangat rendah.

c. Progam Kesehatan Ibu dan Anak termasuk Keluarga Berencana


Hasil penilaian program Kesehatan Ibu dan Anak termasuk Keluarga
Berencana dalam kategori cukup yaitu sebesar 87,98%. Penilaian terhadap kegiatan
program kesehatan ibu dan anak diketahui bahwa sebagian besar progam kesehatan
ibu dan anak sudah memenuhi target yang ditetapkan. Hal ini dapat dilihat dari
pelayanan kesehatan ibu 99,75%, kesehatan bayi 100%, anak balita dan apras
100%, anak usia sekolah dan remaja 93,98%. Namun pada pelayanan KB ,masih
kurang yaitu sebesar 46,14%.
Pelayanan terhadap kesehatan ibu dan anak cukup baik karena petugas
sangat dekat dengan masyarakat dan selama ini juga dilakukan kegiatan klas ibu
hamil dan klas ibu balita untuk meningkatkan pengetahuan ibu hamil dan ibu balita
tentang kesehatan baik pada masa kehamilan maupun kesehatan anak. Pelaksanaan
progam keluarga berencana banyak yang belum memenuhi target yang ditetapkan,
baik diantaranya jumlah peserta KB baru, KB pasca persalinan, dan ibu hamil yang
diperiksa HIV

d. Upaya Pelayanan Gizi

Laporan Tahunan UPTD Puskesmas Pucung Tahun 2017 26


Penilaian Upaya Pelayanan Gizi dalam kategori cukup yaitu sebesar
81,04%. Oleh karena itu, masih perlu ditingkatkan kualitas pelayanan oleh tenaga
kesehatan agar hasil yang telah dicapai tetap memenuhi target yang ditetapkan. Dari
3 sub variabel yang masih sangat kurang adalah penanggulangan gangguan gizi
sebesar 55,36% hal ini meliputi pemberian TTD pada rematri, PMT-P balita kurus.
Perlu dilakukan pendampingan pada balita kurus melalui koordinasi lintas program
maupun lintas sektor dalam hal pemantauan pemberian PMT. Selain itu juga
diperlukan pemdampingan pada remaja putri agar dapat mengkonsumsi TTD secara
rutin untuk mencegah terjadinya anemia.

e. Progam Pencegahan dan Pengendalian Penyakit


Penilaian pencegahan dan pengendalian penyakit dalam kategori kurang
yaitu sebesar 78,26%. Adapun kegiatan yang belum memenuhi target adalah
cakupan penemuan penderita pneumonia balita sebesar 78,53%, serta penemuan
suspect TB sebesar 54,01%. Penemuan suspek penderita TB masih rendah antara
lain karena kesadaran untuk memeriksakan dahak masih kurang, pada umumnya
mereka menganggap penyakit batuk lama yang di derita merupakan penyakit batuk
biasa atau penyakit tua, dan kurangnya peran serta kader dalam memotivasi
masyarakat untuk berobat, serta koordinasi dengan faskes swasta perlu ditingkatkan.
Sedangkan untuk penenuan pneumonia balita perlu dilakukan dengan meningkatkan
kemampuan petugas serta melengkapi alat penunjang diagnostik untuk
meningkatkan cakupan penemuan kasus pneumonia. Selain itu untuk kegiatan PTM
juga masih rendah hal ini karena PTM merupakan program baru untuk pengendalian
penyakit tidak menular, sehingga masih banyak yang perlu diperbaiki dari program
PTM ini baik administrasi maupun pelaksanaan kegiatan serta sosialisasi PTM di
masyarakat.

2. UKM Pengembangan
Hasil penilaian terhadap Pelayanan UKM pengembangan rata-ratanya
sebesar 53,76 % dalam kategori kurang. Penilaian terhadap program yang masih
kurang atau belum memenuhi target diantaranya adalah perkesmas 57,32%,
kesehatan jiwa 11,82%, kesehatan indra 76,87%, dan UKK 33,33%
Kegiatan perkesmas merupakan kegiatan yang tidak terpisahkan dengan
dengan program lain, sehingga untuk kegiatan pendampingan keluarga rawan perlu
dilakukan bersama dengan programer lain, sehingga perlu ditingkakan koordinasi
dengan pengelola program lainnya. Pelaksanaan progam kesehatan indera sebagian
besar sudah terlaksana dengan baik. Hanya saja perlu peningkatan penemuan kasus
visus / refraksi di puskesmas dengan melalui mekanisme rujukan dari jaringan

Laporan Tahunan UPTD Puskesmas Pucung Tahun 2017 27


puskesmas maupun faskes swasta sehingga dapat meningkatkan jumlah cakupan
program. Selain itu frekuensi deteksi dini penderita katarak di Posyandu Lansia
perlu ditingkatkan karena selama ini hanya dilaksanakan 1 kali per tahun per pos.
Cakupan program kesehatan jiwa secara umum belum memenuhi target,
sehingga perlu peningkatan upaya penemuan penderita baru (deteksi dini) karena
dikhawatirkan kecilnya jumlah kasus yang muncul ke permukaan merupakan
fenomena gunung es. Hal ini dimungkinkan adanya kurang keterbukaan keluarga
pasien kepada petugas karena sebagian besar beranggapan bahwa memiliki anggota
keluarga dengan penyakit jiwa/mental merupakan suatu aib. Sehingga mereka
cenderung menyembunyikan ayau menutup-nutupinya. Selain itu perlu peningkatan
frekuensi penyuluhan kepada masyarakat agar kedepannya semakin tinggi peran
serta masyarakat dalam rangka membantu petugas dalam penemuan kasus baru.
Karena semakin banyak masyarakat berperan serta maka akan semakin
mempermudah petugas dalam pelacakan penderita

3. UKP (Upaya Kesehatan Perseorangan)

Penilaian kinerja terhadap upaya kesehatan perseorangan dalam kategori


baik yaitu sebesar 92%, namun pada beberapa indikator belum dilakukan sesuai
target diantaranya untuk pelayanan rawat jalan penyediaan rekam medis rawat jalan
kurang dari 10 menit 0,07%, Rasio gigi tetap yang ditambal terhadap gigi yang
dicabut 52,98%, Bumil yang mendapat perawatan kesehatan gigi 57,97%. Selain
pelayana rawat jalan terdapat indikator pelayanan kefarmasian yang belun
dilakukan yaitu kesesuaian ketersediaan obat dengan pola penyakit, dan pelayanan
laborat kesesuaian hasil pemeriksaan baku mutu internal. Hal tersebut dapat
dijadikan acuan untuk melakukan perbaikan administrasi terkait indikator yang
belum dicapai dan belum dilakukan penilaian, sehingga pada tahun berikutnya dapat
dijadikan perbaikan sebagaimana perbaikan mutu puskesmas

4. Manajemen Puskesmas

Penilaian kinerja terhadap manajemen puskesmas memperoleh rata-rata


6,37 dalam kategori cukup. Dari 12 point penilaian terhadap manajemen ada
beberapa yang masih rendah (<5,5) yaitu manajemen pemberdayaan masyarakat
4,67; manajemen sarana dan prasarana 5,00; pelayanan kefarmasian 5,33; dan
program UKP 5,15. Hal ini karena puskesmas pucung dalam rangka mempersiapkan
akreditasi sehingga masih banyak proses yang masih dipelajari dan baru mulai
dijalankan. Sehingga masih perlu perbaikan baik secara prosedur, administrasi
maupun kontroling atau pengawasannya.

5. Mutu Puskesmas

Laporan Tahunan UPTD Puskesmas Pucung Tahun 2017 28


Penilaian kinerja terhadap mutu puskesmas memperoleh rata-rata 108,54
dalam kategori baik, namun pada penilaian mutu masih banyak indikator mutu yang
belum dilakukan penilaian diantaranya Penanganan Pengaduan Pelanggan, Tidak
terjadi hal yang membahayakan keselamatan pasien ( Sasaran keselamatan pasien),
Pencegahan dan pengendalian infeksi (PPI) dalam hal cuci tangan, penggunaan
APD, Desinfeksi Tingkat Tinggi dan sterilisasi, Tindakan asepsis dan aspirasi
sebelum menyuntik, KIE etika batuk. Kegiatan penilaian mutu tersebut belum
berjalan karena puskesmas pucung masih dalam mempersiapkan manual mutu
sebagai bagian dari akreditasi puskesmas, sehingga diharapkan pada tahun
berikutnya telah dilakukan penilaian terhadap mutu secara keseluruhan sesuai
dengan indikator yang ditetapkan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung.

Laporan Tahunan UPTD Puskesmas Pucung Tahun 2017 29


BAB V
IDENTIFIKASI PENYEBAB MASALAH

A. Identifikasi Masalah
Hasil penilaian kinerja puskesmas terhadap berbagai upaya kesehatan baik
bersifat UKM atau UKP serta penilaian terhadap manajemen dan mutu diperoleh
beberapa permasalah utama yang kemudian dilakukan identifikasi penyebabnya.
Sesuai dengan indikator kinerja yang ditepkan berdasarkan SK Kepala Dinas
Kesehatan Kabupaten Tulungagung diperoleh beberapa indikator yang belum percapai
sebagaimana terdapat pada Lampiran 7. Hasil identifikasi permasahan sebagaimana
terdapat pada hasil PKP diperoleh beberapa prioritas masalah/masalah utama dari
masing-masing program dan upaya sebagaimana dijabarkan pada tabel berikut:
Tabel 25. Hasil identifikasi prioritas masalah per program
No Upaya Target Capaian Masalah
  UKM Essensial      
1 Promosi Kesehatan      
Penyuluhan napza kurang
Penyuluhan napza 23% 9,68% dari target 23% dari seluruh
penyuluhan
2 Kesehatan Lingkungan      
Jumlah TPM yang memenuhi
TPM memenuhi syarat 57% 40%
syarat kurang dari target
Kesehatan Ibu dan
3 Anak Termasuk      
Keluarga Berencana
Peserta KB baru kurang Jumlah peserta KB baru
10% 9,41
dari target kurang dari target 10%
4 Upaya Perbaikan Gizi.      
Penemuan kasus ibu hamil
Ibu hamil KEK 21,1% 1,30% KEK kurang dari target
21,1%
Upaya Pencegahan dan
5 Pemberantasan      
Penyakit Menular
Perempuan usia 30 – 50 Perempuan usia 30 – 50 tahun
tahun yang di deteksi yang di deteksi dini kanker
30% 0,39%
dini kanker cervix dan cervix dan payudara kiurang
payudara dari target 30%
 6 UKM Pengembangan      
Ratio kunjungan rumah
Ratio kunjungan rumah 80% 20,64%
kurang dari target 80%
7 Manajemen
Manajemen >5,5 4,67 Manajemen pemberdayaan
Laporan Tahunan UPTD Puskesmas Pucung Tahun 2017 30
pemberdayaan
masyarakat rendah 4,67
masyarakat
8 Mutu Pelayanan
Pencegahan dan pengendalian
Pencegahan dan
infeksi (PPI) yang masih
pengendalian infeksi 100% 20%
rendah (belum semua
(PPI)
indikator dilakukan penilaian)

Hasil identifikasi dan analisa penyebab masalah menunjukkan bahwa


permasalahan yang muncul dari hasil penilaian kinerja puskesmas cukup banyak,
namun dengan keterbatasan tenaga, dana, maupun sarana prasarana untuk menangani
permasalahan yang ada tersebut perlu adanya penentuan prioritas masalah. Penentuan
prioritas masalah dapat dilakukan dengan berbagai macam metode. Metode yang
dipilih adalah USG (Urgency, Serioussness, Growth) sebagaimana terperinci pada
tabel di bawah ini.
Tabel 26. Hasil USG dari masalah utama per program
Nilai
No Masalah U S G
Total
Rendahnya pencapaian penyuluhan
1 1 3 3 9
Napza
2 TPM memenuhi syarat 3 2 2 12
3 Peserta KB baru kurang dari target 2 2 3 12
4 Bumil KEK 2 2 3 12
Deteksi Dini Ca Servik dan Ca
5 3 3 3 27
Payudara
6 Rasio kunjungan rumah kurang 3 2 2 12
7 Manajemen pemberdayaan masyarakat 1 2 2 4
Pencegahan dan pengendalian infeksi
8 3 2 2 12
(PPI)

Melalui metode USG diatas didapatkan urutan prioritas masalah sebagai berikut :

1. Deteksi Dini Ca Servik dan Ca Payudara


2. TPM memenuhi syarat
3. Peserta KB baru kurang dari target
4. Bumil KEK
5. Rasio kunjungan rumah kurang
6. Rendahnya pencapaian penyuluhan Napza
7. Pencegahan dan pengendalian infeksi (PPI)
8. Manajemen pemberdayaan masyarakat

Laporan Tahunan UPTD Puskesmas Pucung Tahun 2017 31


BAB VI
ANALISA PENYEBAB MASALAH

Permasalahan yang telah diprioritaskan dari hasil USG terhadap masing-masing


program diperoleh Deteksi Dini Ca Servik dan Ca Payudara penting karena
meningkatnya angka kejadian Ca Serviks dan Ca Payudara. Kemudian di lakukan
identifikasi penyebab masalahnya dengan metode metode fish bone. Dari hasil
identifikasi diperoleh hasil sebagai berikut

manusia metode dana

PTM

sarana lingkungan

 Manusia :
- Pengetahuan masyarakat masih rendah
- Kurangnya kesadaran untuk memeriksakan diri
 Metode
- Belum adanya jadwal pemeriksaan yang pasti
- Sosialisasi kurang maksimal
- Kurangnya kerjasama dengan lintas sektor
- Kurangnya pendekatan perseorangan kepada sasaran
 Dana
- Belum adanya reward bagi petugas yang merujuk
- Belum adanya penghargaan bagi linsek yang menjadi motifator
 Sarana
- Kurangnya media promosi
- Keterbatasan alat pemeriksaan
- Kemampuan petugas pemeriksa terbatas
 Lingkungan
- Kurangnya dukungan keluarga
- Sosial budaya (perasaan malu/tabu untuk melakukan pemeriksaan tersebut)
Laporan Tahunan UPTD Puskesmas Pucung Tahun 2017 32
BAB VII
PRIORITAS MASALAH DAN PEMECAHANNYA

A. Penentuan Prioritas Penyebab Masalah

Hasil identifikasi penyebab masalah Deteksi Dini Ca Servik dan Ca Payudara


kemudian dilakukan penentuan prioritas penyebab masalah dan diperoleh bahwa
masalah yang paling utama adalah pada manusia sehingga pada tabel berikut dilakukan
analisis alternatif pemecahan masalah berdasarkan penyebabnya sebagaimana
ditunjukkan pada tabel berikut:
Tabel 27. Alternatif pemecahan masalah dan pemecahan masalah terpilih
Alternatif
Prioritas Penyebab Pemecahan
Obyek Pemecahan
Masalah Masalah Masalah Terpilih
Masalah
Tingginya a. Pengetahuan 1.Penyuluhan Penyuluhan
kasus Ca masyarakat masih ditingkatkan ditingkatkan
Serviks rendah (Posyandu, yasinan, (Posyandu,
Manusia arisan, kelompok yasinan, arisan,
senam) kelompok senam)

b.Kurangnya 2. Pendekatan
kesadaran untuk keluarga
memeriksakan diri
  Metode - Belum adanya 1.Membuat jadwal Membuat jadwal
jadwal yang pasti pelaksanaan di pelaksanaan di
masing masing desa masing masing
desa
- Penyuluhan 2.Penyuluhan
kurang maksimal disetiap kegiatan

- Kerjasama Linsek 3.Meningkatkan


yang kurang keaktifan petugas
untuk melakukan
pendekatan keluarga
- Kurangnya
Pendekatan
Perorangan
  Dana a.Belum adanya 1.Adanya reward Adanya reward
Reward untuk bagi petugas bagi petugas
petugas yang program dan linsek program dan linsek
merujuk

b.Belum adanya 2.adanya


penghargaan pada penghargaan pada

Laporan Tahunan UPTD Puskesmas Pucung Tahun 2017 33


Linsek yang linsek yang menjadi
menjadi motifator motifator
  Sarana a.Media promosi 1. Membuat leaflet, Membuat leaflet,
kurang post test, spanduk post test, spanduk
untuk promosi untuk promosi
b.Kurangnya 2.Sosialisasi pada
sosialisasi pada kader
kader

c.Keterbatasan alat 3.Pemenuhan alat


pemeriksaan pemeriksaan

d.Kemampuan 4.Pelatihan petugas


petugas yang kesehatan
terbatas

Lingkun a.Sosial Budaya 1.Sosialisasi pada Sosialisasi pada


gan masyarakat masyarakat
b.Dukungan 2.Pendekatan dengan
keluarga masih keluarga
kurang

B. Rencana Tindak Lanjut


Permasalahan yang ada pada masing-masing program setelah dilakukan
analisis penyebab adalah dilakukan evaluasi dan penyusunan rencana tindak lanjut,
adapun hasil penyusunan rencana tindak lanjut tersebut sebagaimana terdapat pada
tabel berikut
Tabel 28. Rencana tindak lanjut dari masalah utama
No Upaya Penyebab Rencana Tindak Lanjut
  UKM Essensial    
1 Promosi Kesehatan    
kurang kerjasama Menjalin kerjasama lintas
dengan lintas sektor sektor , koramil,
  Penyuluhan napza
terkait dengan polsek,kecamatan dan
penyalahgunaan napza pendidikan
Kesehatan
2  
Lingkungan  
Mendorong pengelola
kurangnya TPM agar meningkatkan
TPM memenuhi
  pengetahuan kualitas TMP nya dr yg
syarat
pengelola TPM belum mem syarat menjadi
mem. Syarat
Kesehatan Ibu dan
3 Anak Termasuk  
Keluarga Berencana  
melakukan penyuluhan
Peserta KB baru kurangnya kesadaran
  kespro dan KB pada
kurang dari target masyarakat
sasaran KB
Upaya Pelayanan
4  
Gizi.  
  Ibu hamil KEK kurang koordinasi Petugas bersama dengan
dengan program lain bidan desa dan bidan
yang terkait ibu hamil koordinator secara dini
Laporan Tahunan UPTD Puskesmas Pucung Tahun 2017 34
melakukan penjaringan
pada bumil beresiko yang
salah satunya adalah bumil
KEK baik dengan pada
semua pelayanan bumil
Upaya Pencegahan
5 dan pengendalian  
Penyakit  
Sosialisasi di PKM pucung
Perempuan usia 30 – ada hari buka periksa IVA
50 tahun yang di kurangnya sarana dan ca payudara,
 
deteksi dini kanker promosi sosialisasi kekelompok
cervix dan payudara umur 30-50 tentang ca
cervik dan payudara
UKM
 6  
Pengembangan  
kurangnya peran meningkatkan kunjungan
petugas dalam rumah (home visit) serta
Ratio kunjungan melakukan penertiban pencatatan dan
 
rumah pendampingan pelaporan, penemuan
terhadap keluarga suspeck/kasus kontak ke
rawan rumah
7 Manajemen    
Melakukan pembentukan
belum optimalnya dan pembinaan tim PTP
Manajemen
sistem manajemen dan bersama dengan tim
  pemberdayaan
mutu dan PTP di mutu dari Penanganan
masyarakat
puskesmas Keluhan dan Pengukuran
Kepuasan Pelanggan
8 Mutu Pelayanan    
Meningkatkan peran
manajemen mutu di
Pencegahan dan belum optimalnya
puskesmas berkaitan
  pengendalian infeksi sistem manajemen
dengan manajemen resiko
(PPI) mutu di puskesmas
dan keselamatan pasien
puskesmas

Laporan Tahunan UPTD Puskesmas Pucung Tahun 2017 35


BAB VIII
PENYUSUNAN RENCANA USULAN KEGIATAN

Kegiatan Penyusunan Rencana Usulan Kegiatan Tahun 2019 berdasarkan proses


analisa data kinerja, melalui stratifikasi atau identifikasi masalah, kemudian dari masalah
yang teridentifikasi diambil skala prioritas berdasarkan metode USG (Urgency,
Seriousness, Growth). Berdasarkan prioritas masalah yang ada ditetapkan alternatif
pemecahan masalahnya berupa Rencana Tindak Lanjut Kegiatan, yang selanjutnya
dituangkan dalam bentuk Rencana Usulan Kegiatan Tahun 2019. Untuk kegiatan yang
bersifat sustainable ( berkelanjutan ) meski capaian sudah terpenuhi dan tidak ada
hambatan atau kendala tetap masuk dalam Rencana Usulan Kegiatan tahun berikutnya.
Adapun Rencana Usulan Kegiatan Tahun 2019 sebagaimana terdapat pada lampiran 8.

Laporan Tahunan UPTD Puskesmas Pucung Tahun 2017 36


BAB IX
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Pelaksanaan program di puskesmas selama tahun 2017 baik bersifat UKM
Essensial, UKM Pengembangan, program manajemen dan mutu pelayanan terdapat
masalah dan hambatan. Upaya pemecahan dilakukan dengan mendayagunakan dana,
sarana dan tenaga serta menggali potensi masyarakat yang ada. Dengan menggunakan
indikator PKP yang baru dan juga terdapat acuan dari Dinas Kesehatan Kabupaten
penilaian terhadap kinerja puskesmas menjadi lebih terukur dan lebih mudah untuk
dilakukan penilaian dan analisa. Namun pada beberapa indikator untuk program-
program baru masih perlu dilakukan sosialisasi mengenai DO dan penetapan target
untuk masing-masing puskesmas. Berikut kesimpulan hasil penilaian kinerja
puskesmas tahun 2017 yang dapat kami sampaikan:
1. Capaian kegiatan program UKM Essensial secara keseluruhan capaiannya sebesar
83,04% dengan kategori cukup. Untuk masing-masing program pencapaian sebagai
berikut; Promosi Kesehatan sebesar 75,80 %, Program Kesehatan Lingkungan
sebesar 92,13%, Upaya Pelayanan Gizi 81,04%, Program KIA termasuk KB
87,98%, Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit sebesar 78,26%
2. Capaian kegiatan program UKM Pengembangan secara keseluruhan capaiannya
sebesar 53,76% dalam kategori rendah. Pencapaian untuk program perkesmas
sebesar 57,34%, Program kesehatan Jiwa 11,82%, kesehatan gigi dan mulut
67,89%, pengobatan tradisional 25%, olah raga 33,33%, indra 76,87%, lansia
78,24%, UKK 33,33%, Matra 100%
3. Capaian kegiatan program manajemen secara keseluhan memiliki nilai rata-rata
6,37 atau dalam kategori cukup sehingga masih perlu pembenahan sistem
manajemen yang belum berjalan atau yang kurang
4. Capaian kegiatan Mutu pelayanan secara keseluhan memiliki nilai rata-rata 108,54
atau dalam kategori baik namun pada hanya dilakukan pada beberapa indikator saja,
sehingga perlu perbaikan mutu secara menyeluruh

B. Saran

Laporan Tahunan UPTD Puskesmas Pucung Tahun 2017 37


1. Hasil penilaian PKP dapat dijadikan sarana untuk meningkatkan cakupan program
dan perbaikan kinerja dari seluruh karyawan untuk melaksanakan tupoksinya
sebagaimana mestinya. selain itu juga diperlukan peningkatan pengetahuan dan
ketrampilan petugas dengan mengikuti berbagai pelatihan dan bimtek
2. Kegiatan-kegiatan yang bersifat UKM dapat ditingkatkan capaiannya dengan
meningkatkan koordinasi dengan lintas sektor dan lintar program terkait, serta
melakukan berbagai inovasi terkait program untuk meningkatkan capaian kinerja
dan dapat memberikan daya ungkit terhadap program tersebut
3. Hasil penilaian terhadap manajemen puskesmas dapat dijadikan sebagai acuan
untuk meningkatkan sistem manajemen puskesmas yang baik dalam rangka
menyongsong pelaksanaan akreditasi puskesmas
4. Monitoring dan evaluasi dari Dinas Kesehatan kabupaten dapat dilakukan secara
berkala dan berkesinambungan untuk melakukan kontrol dan evaluasi secara
berkala baik terhadap program maupun terhadap sistem manajemen, dan mutu yang
berjalan di puskesmas.

Laporan Tahunan UPTD Puskesmas Pucung Tahun 2017 38


Laporan Tahunan UPTD Puskesmas Pucung Tahun 2017 39

Anda mungkin juga menyukai