Anda di halaman 1dari 13

XXPEMERINTAH KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN

DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS BONANDOLOK
KECAMATAN SIJAMAPOLANG
Jln. Sisingamangaraja-Desa Bonandolok II Kode Pos 22454
e-mail: publichealthcentreBD@gmail.com

ANALISIS KEBUTUHAN MASYARAKAT


I. LATAR BELAKANG
Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dan terpenting
dari pembangunan nasional. Tujuan diselenggarakannya pembangunan
kesehatan adalah meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan
hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat
yang optimal. Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan nasional
diselenggarakan berbagai upaya kesehatan menyeluruh, berjenjang dan
terpadu.
Puskesmas merupakan garda depan dalam penyelenggaraan upaya
kesehatan dasar dan merupakan unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan
Kabupaten/ Kota yang bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunan
kesehatan di suatu wilayah kerja. Agar puskesmas dapat menjalankan
tugasnya secara optimal perlu dikelola dengan baik. Baik kinerja
pelayanan, proses pelayanan, maupun sumber daya yang digunakan.
Masyarakat menghendaki pelayanan kesehatan yang aman dan bermutu,
serta dapat menjawab kebutuhan mereka. Oleh karena itu upaya
peningkatan mutu, manajemen resiko dan keselamatan pasien perlu
diterapkan dalam pengelolaan puskesmas dalam memberikan pelayanan
kesehatan yang komprehensif kepada masyarakat.
Pelayanan di Puskesmas harus berdasarkan kebutuhan masyarakat
tanpa mengesampingkan Perutaran Perundang-undangan yang berlaku.
Jenis-jenis pelayanan dan kegiatan- kegiatan di Puskesmas harus sesuai
dengan kebutuhan masyarakat dan keadaan yang terjadi di wilayah kerja
Puskesmas.

II. TUJUAN
Adapun tujuan analisis kebutuhan masyarakat ini adalah untuk
mengetahui kebutuhan masyarakat terkait penyusunan Jenis-jenis pelayanan
yang ada di Puskesmas Bonandolok.
III. ANALISIS SITUASI
A. DATA:
1. Data umum
1.1. Peta wilayah
Puskemas Bonandolok didirikan pada tahun 2003. Puskesmas
Bonandolok terletak di jalan Sisingamangaraja- Desa Bonandolok II
Kecamatan Sijamapolang Kabupaten Humbang Hasundutan.
Kondisi geografis wilayah kerja Puskesmas Bonandolok berada pada
daerah perbukitan dengan batas wilayah sebagai berikut:
Sebelah Utara : Kecamatan Doloksanggul
Sebelah Selatan : Kecamatan Parmonangan Taput
Sebelah Barat : Kecamatan Onan Ganjang
Sebelah timur : Kecamatan Doloksanggul
Jarak Puskesmas Bonandolok dengan ibu kota Kabupaten adalah ± 18
km. Wilayah kerja Puskesmas Bonandolok dapat dijangkau dengan
menggunkaan kenderaan roda 2 atau roda 4.
Luas wilayah kerja puskesmas Bonandolok adalah 117,18 km2 yang
terdiri dari 10 desa yaitu:
a. Desa Bonandolok I
b. Desa Bonandolok II
c. Desa Hutaginjang
d. Desa Batunjagar
e. Desa Siborboron
f. Desa Sibuntuon
g. Desa Nagurguran
h. Desa Sigulok
i. Desa Sitapongan
j. Desa Sanggaran i

Desa terdekat adalah Desa Bonandolok I sedangkan desa terjauh adalah Desa
Sanggaran I dengan jarak tempuh ± 2 jam.
Puskesmas Bonandolok membawahi 1 Pustu dan 13 Poskesdes, yaitu:
1. Pustu Doloknauli
2. Poskesdes Hutari (Bonandolok I)
3. Poskesdes Sigual (Bonandolok I)
4. Poskesdes Sosor Julu (Bonandolok II)
5. Poskesdes Lumban Julu (Bonandolok II)
6. Poskesdes Batunjagar
7. Poskesdes Siborboron
8. Poskesdes Hutaginjang
9. Poskesdes Sibuntuon
10. Poskesdes Nagurguran
11. Poskesdes Sigulok
12. Poskesdes Sitapongan
13. Poskesdes Sanggaran I

1.2 Data Sumber Daya


Berikut adalah Data Sumber Daya yang ada Di Wilayah Kerja
Puskesmas Bonandolok
No Nama Jabatan Jumlah Ket
Petugas
(Orang)
1 Kepala Puskesmas 1
2 Dokter Umum 1 Tenaga Kontrak
3 Sarjana Kesehatan 2 Promotor
Masyarakat Kesehatan: 1
Orang
4 Bidan di Puskesmas 5
5 Bidan Desa 12 Pns : 9 Orang,
PTT: 2 Orang,
TKS : 1 Orang
6 Perawat di Puskesmas 3 PNS : 1 Orang
TKS : 2 Orang
7 Perawat di Desa 1 PNS : 1 Orang,
8 Sanitarian 1
9 Farmasi 1 TKS
10 SPK 1
Total 28

1.4 Data penduduk dan sasaran


No Desa Jumlah Jumlah Laki-laki Perempuan
KK Penduduk
1 Bonandolok I 248 1048 521 527
2 Bonandolok II 196 822 418 404
3 Batunajagar 95 433 215 218
4 Siborboron 279 1298 607 691
5 Hutaginjang 83 308 147 161
6 Sibuntuon 178 933 411 522
7 Nagurguran 89 441 218 223
8 Sigulok 64 300 148 152
9 Sitapongan 128 465 246 219
10 Sanggaran I 78 311 145 166
Total 1438 6359 3076 3283
Dari data tersebut dapat diketahui jumlah penduduk terbanyak berada di
Desa Siborboron sebanyak 1.298 Jiwa. Dan rata-rata jumlah anggota keluarga
adalah 4-5 orang per KK.
1.5 Data sekolah
Jumlah Sekolah Dasar di Wilayah Kerja Puskesmas Bonandolok sebanyak 13
Sekolah Dasar, 2 (dua) Sekolah Menengah Pertama, dan 1 (satu) Sekolah
Menengah Atas. Berikut Data Sekolah di wilayah kerja Puskesmas Bonandolok
Kecamatan Sijamapolang
DESA Ju JUMLAH JUMLA JUMLAH JUML JUMLAH JUML JUMLAH
ml MURID H TK MURID AH MURID AH MURID
ah SD SMP
PA
L P L P L P L P
UD

Bonandolok I 1 18 14 0 0 0 2 69 83 1 95 87
Bonandolok II 1 10 5 1 8 8 2 74 81 0 0 0
Sibuntuon 2 5 9 0 0 0 1 53 44 1 68 49
Siborboron 1 33 12 0 0 0 2 58 56 0 0 0
Batunajagar 1 12 5 0 0 0 1 17 21 0 0 0
Hutaginjang 1 7 10 0 0 0 1 17 21 0 0 0
Sigulok 1 9 21 0 0 0 1 37 22 0 0 0
Sitapongan 1 8 11 0 0 0 1 37 26 0 0 0
Sanggaran I 1 4 5 0 0 0 1 12 25 0 0 0
Nagurguran 1 12 14 0 0 0 1 27 28 0 0 0
TOTAL 11 118 106 1 8 8 13 401 407 2 163 136

1.6 Data kesehatan lingkungan di wilayah kerja


2. Data khusus
2.1 Status kesehatan
2.1.1 Data kematian
2.1.2 Data kesakitan
2.1.2.1 Pola sepuluh penyakit terbanyak
Rata-rata sepuluh penyakit terbanyak di Puskesmas Bonandolok pada
tahun 2017 adalah sebagai berikut:
No Nama Penyakit
1 ISPA
2 Common Cold
3 Diare
4 Hipertensi
5 Hipotesi
6 Sindrom Dispepsia
7 Reumatik dan Myalgia
8 Penyakit Kulit
9 Gastritis
10 Kecelakaan dan Ruda Paksa

2.1.3 Data epidemiologi dan Kejadian luar biasa


Pada tahun 2017 dan 2018 belum pernah di temukan kasus Kejadian Luar
Biasa di Wilayah kerja UPT Puskesmas Bonandolok.

2.1.4 Cakupan (kinerja) program pelayanan kesehatan (baik UKM maupun


UKP)
No Jenis Kegiatan Target Capaian (%)
Promosi Kesehatan
1 Persentase Rumah Tangga
berperilaku hidup bersih dan 65% 23.2
sehat
2 Presentase Posyandu
12.5
purnama dan mandiri 15%
3 Cakupan desa siaga aktif 100% 100.0
4 Sekolah Dasar yang
30.8
mempromosikan Kesehatan 40%
PROGRAM KESEHATAN
LINGKUNGAN
1 Persentase keluarga
42.743
menggunakan air bersih 62%
2 Persentase keluarga
menghuni rumah yang 63.80% 63.481
memenuhi syarat kesehatan
3 Persentase keluarga
menggunakan jamban 51.498
memenuhi syarat kesehatan 63%
4 Cakupan desa yang
60
melaksanakan STBM 100%
5 Persentase TTU ( sekolah SD )
yang memenuhi syarat 61.538
kesehatan 83.80%
6 Persentase TPM yang
21.053
memenuhi syarat kesehatan 65%
KESEHATAN IBU DAN ANAK
TERMASUK KELUARGA
BERENCANA
Kesehatan Ibu
1 Cakupan Kunjungan ibu
80% 98.291
hamil K4
2 Cakupan pertolongan
persalinan oleh tenaga 92% 100
kesehatan
3 Cakupan persalinan di
100% 100
fasilitas kesehatan
4 Cakupan Komplikasi
100% 100
kebidanan yang ditangani
5 Cakupan pelayanan Nifas
91% 100
lengkap
Kesehatan bayi
1 Cakupan kunjungan
100
Neonatus pertama ( KN1 ) 90%
2 Cakupan kunjungan
Neonatus Lengkap ( KN 100
Lengkap ) 91%
3 Cakupan Neonatus dengan
0
komplikasi yang ditangani 100%
Upaya kesehatan balita dan
anak pra sekolah
1 Cakupan Kunjungan Bayi
92% 100.00
Lengkap
2 Cakupan Kunjungan Balita
70% 71.49
Lengkap
Pelayanan Keluarga
Berencana
1 Cakupan KB Aktif 67.50% 44.923

Program Upaya Perbaikan


Gizi Masyarakat
1 Cakupan Balita Gizi Buruk
100 0
mendapat perawatan
2 Persentase Bayi usia 0-6
bulan mendapat ASI 12.712
Eksklusif 27%
3 Persentase Anak 6-59 bulan 86% 100
mendapat Vitamin A
4 Persentase Ibu hamil
43.342
mendapat FE 82%
5 Cakupan Balita di timbang
40
berat badannya ( D/S ) 72%
6 Persentase ibu hamil KEK
100
dan Anemi mendapat PMT 100%

Upaya Pelayanan
Pencegahan dan
Pengendalian penyakit
TB PARU
1 Cakupan penemuan dan
penanganan penderita 25
penyakit TBC dan BTA 77%
2 Cakupan keberhasilan
100
Pengobatan TB ( DOTS ) 82%

Pelayanan Imunisasi *)
1 Imunisasi HB (0) pada Bayi 80% 46.584
2 Imunisasi BCG 95% 60.248
3 Imunisasi DPT/HB Hib 1 95% 62.112
4 Imunisasi DPT/HB Hib 2 90% 63.354
5 Imunisasi DPT/HB Hib 3 90% 72.671
6 POLIO 1 95% 52.174
7 POLIO 2 95% 60.248
8 POLIO 3 90% 52.174
9 POLIO 4 90% 67.081
10 Imunisasi Campak pada Bayi 95% 67.702
Diare
1 Cakupan Penemuan dan
Penanganan penderita 100% 100
penyakit Diare
ISPA
1 Cakupan penemuan dan tata
laksana kasus Pneumonia 100% 0
pada balita
Pencegahan dan
penanggulangan Rabies*)
1 Persentase kasus gigitan HPR
100 %
( Hewan Penular Rabies) 100%
berindikasi yang mendapat
VAR
LANSIA
1 Cakupan Pelayanan
70% 16,61 %
Kesehatan Lansia
Upaya Kesehatan Sekolah
1 Cakupan penjaringan anak
100% 100 %
SD atau setingkat
KESWA
1 Cakupan Penjaringan
100% 100 %
gangguan jiwa
2 Persentase Penderita
100%
gangguan jiwa mendapatkan
100 %
pengobatan dan tidak di
terlantarkan
PROLANIS
1 Cakupan pelayanan Prolanis 100% 40 %

Dari data tersebut dapat diketahui rata-rata pencapaian setiap program.


Masih banyak program yang pencapaiannya masih jauh dari target yang
ditetapkan. Misalnya bidang promosi kesetahan yaitu: masih rendahnya
pencapaian rumah tangga ber-PHBS. Hal ini menjadi kendala karena
masih susahnya merubah perilaku masyarakat untuk berperilaku hidup
bersih dan sehat. Salah satunya adalah tidak merokok didalam ruangan.
Hal ini merupakan factor yang paling sulit untuk dirubah dalam
masyarakat.
Untuk program Kesehatan lingkungan rata-rata pencapaian sudah
sekitar 50- 60 %. Sudah hamper memenuhi target yang ditetapkan.
Program KIA/KB rata-rata sudah mencapai target yang telah ditetapkan.
Untuk program gizi sudah hamper memenuhi target capaian kecuali
untuk pencapaian Bayi yang mendapakan ASI Eksklusif yaitu sebesar
12,71 % dari target 27 % Dan pencapaian D/S masih sebesar 40 % dari
target 70 % . Kendala yang sering dijumpai adalah masalah budaya,
gossip yang beredar di lingkungan khususnya masalah ASI Eksklusif.
Masih menjadi kebiasaan di masyarakat jika bayi rewel pertanda bayi
lapar dan segera diberi Susu Tambahan atau makanan tambahan
lainnya. Kemudian untuk orang tua yang telah memiliki bayi diatas
Sembilan bulan biasanya sudah tidak dating lagi ke posyandu. Masih
ada anggapan masyarakat, yang penting sudah mendapat imunisasi
dasar lengkap. Inilah yang sering menjadi kendala untuk program
peningkatan gizi masyarakat.
Pencapaian program Imunisasi juga masih jauh dari target yang
ditentukan. Salah satunya pencapaian Imunisasi HB0 masih sekitar 46
% dari target 80 %.
Cakupan kesehatan lanjut usia juga masih sangat jauh dari target.
Capaian program kesehatan lanjut usia masih sebesar 16,61 % dari
target 70 %. Hal ini terjadi karena masyarakat lanjut usia masih malas
datang ke posyandu terutama laki-laki.

2.1.5 Hasil survey mawas diri dan Musyawarah Masyarakat Desa


Rekapitulasi Hasil Survei Mawas Diri dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
2.1.6 Hasil lokakarya dengan masyarakat, tokoh masyarakat, lintas sektor,
sasaran program tentang masukan dan harapan terhadap pelayanan
puskesmas
Dari hasil rapat minilokakarya lintas sektor triwlan I dan Triwulan II
diperoleh kesepakatan sebagai berikut:
RENCANA TINDAK LANJUT RAPAT LOKAKARYA MINI LINTAS SEKTOR
PERTAMA PUSKESMAS BONANDOLOK TAHUN 2018
1. KEBERSIHAN LINGKUNGAN
 Kegiatan gotong royong Kebersihan kawasan onan bonandolok
dengan Penanggung jawab adalah Camat Sijamapolang
 Peningkatan kebersihan lingkungan kantor dengan
Penanggungjawab kegiatan semua kepala Unit /Kantor 1/minggu (
tiap hari Jumat )
 Himbauan agar kepala desa menganggarkan dana untuk
pengadaan tong sampah terutama di kawasan ibu kota kecamatan
 Gotong royong di desa minimal 1 x sebulan dan penanggungjawab
nya adalah Kepala Desa
 Perencanaan bulan bakti gotong royong
 Diminta kepada kepala sekolah agar mengajak anak sekolah
untuk melaksanakan gotong royong di lingkungan sekolah dan
sekitarnya dengan penanggungjawab adalah Kepala Sekolah setiap
hari sabtu (sabtu bersih )
2. DASA WISMA
 Dasa wisma agar diaktifkan
 Taman Ban di setiap Desa minimal 3 lokasi. Penanggungjawab
adalah Ketua TP PKK Desa
3. CTPS
 Untuk alat CTPS akan kami usulkan agar semua sekolah dan
PAUD mendapat alat CTPS
 Pengusulan pengadaan wastafel di sekolah dengan
penanggungjawab adalah Kepala Sekolah

5. UKS
 Pelatihan untuk guru UKS dan Siswa .Penanggung jawab adalah
Kapala Puskesmas dan Kepala Sekolah dan dilaksnakan tanggal
18 April 2018
 Obat UKS ditinjau kembali setelah pelatihan PJ Kapus dan Kepala
Sekolah
6. SARANA AIR BERSIH DAN JAMBAN
 Pengadaan pipa air ke sekolah SMP 1 dengan Penanggungjawab
Kades BD I dan TOMAS ( Bp.Sianturi )
 Untuk masalah jamban terutama di desa bonandolok I, kami
mohon kerjasama dari kepala Puskesmas agar menyampaikan
kepada masyarakat Bonandolok I terutama dusun pasar untuk
membuat septic tank pada masyarakat yang menerima PKH
dengan menabung minimal RP. 20.000/penerimaan uang .
Penanggungjawab adalah CAMAT Sijamapolang
 Kerja sama pembuatan jamban . Penanggungjawab koramil
dengan Kepala Desa
7. Kartu JKN KIS
 JKN-KIS agar lebih diperhatikan sasarannya.
 Mendata dan mengusulkan masyarakat yang belum menjadi
peserta JKN KIS . Penanaggung jawab Kepala Desa dibantu Bidan
desa
 ODGJ yang akan diusulkan menjadi peserta JKN KIS tetapi belum
memiliki NIK akan di lakukan perekaman secara mobile di bulan
April .Penanggungjawab CAMAT dan Kades BD I dan Sigulok
Rencana Tindak Lanjut Rapat Minilokakarya Lintas Sektor Triwulan II
PENANGGUNG
NO KEGIATAN JAWAB
Gotong royong di Kawasan Onan Bonandolok
1 Camat
dilaksanakan tanggal 11 Mei 2018
2 Pengadaan Tong Sampah Mei 2018 Kepala Desa
Pembuatan 20 unit Jamban di Desa Bonandolok I Danramil dan
3 di Bulan Juli 2018 Kepala Desa
Pembuatan Taman Ban di 3 lokasi setiap Desa Mei
4 2018 Kepala Desa
5 Pengaktifan Dasa Wisma Mei 2018 Kepala Desa
Pengadaan Pipa Air Ke SMP 1 Sijamapolang Juni
6 2018 Kepala Desa
Pemeriksaan Golongan Darah anak sekolah pada
Saat Penjaringan Anak Sekolah di SMA N 1
7 Sijamapolang Kepala Puskesmas
8 Pengusulan Vaksin rabies bulan Juni 2018 Kepala Puskesmas
IV. PRIORITAS MASALAH
Dari Hasil Survei Mawas Diri dan dari Hasil pertemuan Tingkat Desa,
Pertemuan Lintas Sektor dan Hasil Penilaian Kinerja Puskesmas
dapat diketahui Prioritas Masalah di Wilayah kerja UPT Puskesmas
Bonandolok adalah sebagai berikut:
1. Masalah Kesehatan Lingkungan terutama masalah sampah dan
Jamban
2. Masalah Pencapaian Asi Esklusif
3. Pencapaian Balita yang ditimbang
4. Masih tingginya masyarakat yang merokok
5. Masih tingginya penderita Hipertensi yang tidak berobat secara
teratur
6. Masalah Penyakit Menular (ISPA, Diare, TB Paru, dan lain-lain)
7. Pengguna Alat Kontrasepsi Masih rendah
8. Masalah kasus gigitan Anjing masih tinggi di wilayah kerja
Puskesmas Bonandolok.
Sedangkan untuk Kendala yang dihadapi dari Upaya Kesehatan Perorangan di
Puskesmas adalah sebagai berikut:
1. Kurangnya jumlah tenaga kesehatan yang ada di Puskesmas
Bonandolok
2. Kondisi Sarana dan Prasarana Puskesmas Bonandolok belum sesuai
dengan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75
tahun 2014
V. KESIMPULAN DAN SARAN
Hasil analisis kebutuhan masyarakat di wilayah kerja Puskesmas

Anda mungkin juga menyukai