Anda di halaman 1dari 10

SYSTEM BOILER, TURBINE, AND BY PASS TO BPV BOILER 1

BOILER 2 (22 bar)


(25 bar) MSV
MSV

ø10” Steam MAKE-up


Steam Spara STEAM
Spara to r
to r

√ Sistem boiler, turbine, dan by pass ini dibuat agar berfungsi ø8” SCH40
pengoperasian boiler, turbine, make-up steam, BPV dapat ø6” SCH40

beroperasi lebih fleksibel. Misalnya boiler 1 dapat meng­


operasikan Turbin 2 atau Boiler 2 dapat mengoperasikan
Turbin 1, Atau secara bersama-sama dapat dioperasikan Turbine 2
untuk menghasilkan out-put yang optimal. Turbine 1 1.800 KW
1.200 KW

√ Selain itu sistem ini dapat mengatur dan menjaga tekanan ø16”
di BPV secara konstan melalui make-up steam valve (by ø12”
BPV
pass valve yang diambil dari jalur utama/main steam) sesuai ~ to BPV
3 bar
dengan kebutuhan steam yang diperlukan di pengguna: 150 0C
Perebusan 1, 2, 3, 4 (tekanan 2,8 - 3 bar) secara konstan.

√ Penggunaan lain uap yang dipertahankan 3 bar (150 0C) di PEREBUSAN


BPV berfungsi untuk OST, OCS, Digester System, Kernel
OCS OST
1, 2, 3, 4

Station, Klarifikasi, Deaerator. KERNEL


Digester
System
KLARIFIKASI STATION
* BPV: Back Pressure Vessel DEAERATOR

* OST: Oil Storage Tank


* OCS: Oil Clarification System

BACK PRESSURE VESSEL (BPV)


NO. DESCRIPTION RATING SIZE QTY
1. Wika Pressure Transmitter 0-40 Bar 1/2” 1 Pc STEAM
FROM
2. VTV Globe Valve GBV-201 PN 40 1” 6 Pcs BOILER
ADCA Thermodynamic
3. PN 63 1” 3 Pcs
Steam Trap DT42S
4. ADCA Sight Glass DW40S PN 40 1” 3 Pcs
5. VTV Globe Valve GBV-201 PN 40 3” 1 Pc
6. VTV Y-Strainer STV-203Y PN 40 3” 1 Pc
Wika Pressure Gauge W/
7. 0-40 Bar 6” 1 Pc
Liquid 233.50
8. VTV Globe Valve GBV-201 PN 40 2” 1 Pc
9. ADCA Control Valve PV25S PN 40 3” 1 Pc
Wika Pressure Gauge W/
10. 0-6 Bar 6” 2 Pcs
Liquid 233.50
11. VTV Globe Valve GBV-201 PN 40 6” 2 Pcs
12. Wika Pressure Transmitter 0-4 Bar 1/2” 1 Pc BACK PRESSURE VESSEL
Varimex Safety Valve, Set
13. PN 16 6”x10” 1 Pc
Pressure : 3,5 Bar
VTV-Max High Performance
14. ANSI 150 6” 1 Pc
Butterfly Valve
Controller for Control Valve Note: * Maximum Pressure 25 Bar
15. PID - 1 Pc
& Blow off Valve
* ANSI 300 Rating are Recommended for Higher Pressure Gambar: PT Budijaya Makmursentosa

Tujuan utama Peralatan ini adalah menampung steam keluar dari turbin, memasok kebutuhan
steam di seluruh station antara lain: Perebusan 1, 2, 3, 4; OST; OCS; Digester System; Kernel
Station; Klarifikasi; dan Deaerator.

Tekanan yang diperlukan untuk kebutuhan ini pada BPV adalah 3 bar (konstan).
Untuk mengatur tekanan BPV konstan 3 bar (150 0C) maka uap dipasok sebagai make-up steam melalui by pass
valve dari boiler.
Kunci utama semua peralatan PMKS untuk mendapatkan rendemen CPO > 25%, kernel >5% adalah menjaga
tekanan di perebusan antara 2,7 - 3 bar. Dan selama perebusan terjadi tekanan ini diatur secara otomatis oleh
PLC baik di BPV maupun perebusan. Tekanan di BPV di kontrol secara auto dengan by pass valve dari boiler,
dan apabila tekanan lebih besar dari 3,2 bar maka uap akan dibuang melalui exchaust valve secara automatis.

PT Bangkitgiat Usaha Mandiri


Palm Oil and Plantation 
SYSTEM BOILER, TURBINE, AND BY PASS TO BPV BOILER 1
BOILER 2 (22 bar)
(25 bar) MSV
MSV

ø10” Steam MAKE-up


Steam Spara STEAM
Spara to r
to r

√ Sistem boiler, turbine, dan by pass ini dibuat agar berfungsi ø8” SCH40
pengoperasian boiler, turbine, make-up steam, BPV dapat ø6” SCH40

beroperasi lebih fleksibel. Misalnya boiler 1 dapat meng­


operasikan Turbin 2 atau Boiler 2 dapat mengoperasikan
Turbin 1, Atau secara bersama-sama dapat dioperasikan Turbine 2
untuk menghasilkan out-put yang optimal. Turbine 1 1.800 KW
1.200 KW

√ Selain itu sistem ini dapat mengatur dan menjaga tekanan ø16”
di BPV secara konstan melalui make-up steam valve (by ø12”
BPV
pass valve yang diambil dari jalur utama/main steam) sesuai ~ to BPV
3 bar
dengan kebutuhan steam yang diperlukan di pengguna: 150 0C
Perebusan 1, 2, 3, 4 (tekanan 2,8 - 3 bar) secara konstan.

√ Penggunaan lain uap yang dipertahankan 3 bar (150 0C) di PEREBUSAN


BPV berfungsi untuk OST, OCS, Digester System, Kernel
OCS OST
1, 2, 3, 4

Station, Klarifikasi, Deaerator. KERNEL


Digester
System
KLARIFIKASI STATION
* BPV: Back Pressure Vessel DEAERATOR

* OST: Oil Storage Tank


* OCS: Oil Clarification System

MAKE-UP STEAM VALVE


(BY PASS VALVE)
NO. DESCRIPTION RATING SIZE QTY
1. Wika Pressure Transmitter 0-40 Bar 1/2” 1 Pc STEAM
FROM
2. VTV Globe Valve GBV-201 PN 40 1” 6 Pcs BOILER
ADCA Thermodynamic
3. PN 63 1” 3 Pcs
Steam Trap DT42S
4. ADCA Sight Glass DW40S PN 40 1” 3 Pcs
5. VTV Globe Valve GBV-201 PN 40 3” 1 Pc
6. VTV Y-Strainer STV-203Y PN 40 3” 1 Pc
Wika Pressure Gauge W/
7. 0-40 Bar 6” 1 Pc
Liquid 233.50
8. VTV Globe Valve GBV-201 PN 40 2” 1 Pc
9. ADCA Control Valve PV25S PN 40 3” 1 Pc
Wika Pressure Gauge W/
10. 0-6 Bar 6” 2 Pcs
Liquid 233.50
11. VTV Globe Valve GBV-201 PN 40 6” 2 Pcs
12. Wika Pressure Transmitter 0-4 Bar 1/2” 1 Pc BACK PRESSURE VESSEL
Varimex Safety Valve, Set
13. PN 16 6”x10” 1 Pc
Pressure : 3,5 Bar
VTV-Max High Performance
14. ANSI 150 6” 1 Pc
Butterfly Valve
Controller for Control Valve Note: * Maximum Pressure 25 Bar
15. PID - 1 Pc
& Blow off Valve
* ANSI 300 Rating are Recommended for Higher Pressure Gambar: PT Budijaya Makmursentosa

Tujuan utama make-up steam valve adalah menjaga tekanan steam pada BPV tetap konstan
sebesar 3,2 bar. Steam diambil dari jalur utama pipa uap boiler.

Cara kerjanya: Jika tekanan steam di dalam BPV kurang dari 3,2 maka secara automatis make steam valve akan
terbuka untuk memasok steam ke dalam BPV sampai tekanan 3,2 bar.

Apabila tekanan di BPV sudah mencapai 3,2 bar maka make-up steam valve akan menutup secara automatis.

Apabila control valve mengalami gangguan atau pemeliharaan maka operasi steam valve dilakukan secara
manual melalui pipa by pass valve.

PT Bangkitgiat Usaha Mandiri


Palm Oil and Plantation 
HORIZONTAL STERILIZER STATION

Gambar: PT Budijaya Makmursentosa

Tujuan Horizontal Sterilizer Station


adalah:
1. Menghentikan perkembangan asam lemak bebas
(Free Fatty Acid-FFA).

2. Memudahkan pelepasan buah dari janjang.

3. Memudahkan ekstrasi biji sawit (nut) dan meminimal­


kan kernel pecah.

4. Memudahkan ekstrasi minyak dalam sistem proses


produksi CPO.

Metode Perebusan dan Kebutuhan Uap


TATA CARA YANG HARUS DILAKUKAN UNTUK MEMPEROLEH
Metoda yang digunakan adalah metode kurva PEREBUSAN NORMAL
perebusan dengan tiga puncak selama 90’ dengan 3,0 – 2,8 43’
Tekanan Uap (kg/cm)

2,5
2,3
tekanan uap rata-rata 2,7 - 2,8 bar (150 0C). Uap
2,0 –
yang diperlukan untuk perebus­ an dipasok dari
13’ 12’ 13’
BPV melalui inlet valve (no. 3) yang diatur melalui 1,0 –

PLC secara automatis. Kemudian kondensat timbul l


2’
l
2’
l l l l l l
5’
l

dikeluarkan melalui kondensat valve (no. 7) yang 10 20 30 40 50 60 70 80 90 Waktu (menit)

diatur melalui PLC secara automatis dan ditampung n 13 menit pemasukan uap pertama dari 0 – 2,3 kg/cm2, termasuk
di bak penampung kondensat. menguras udara 2 menit.

n 2 menit pembuangan uap pertama sampai tekanan menjadi 0.


Sisa uap yang masih tersisa di perebusan dikeluarkan
n 12 menit pemasukan uap kedua kali sampai tekanan 2,5 kg/cm2.
melalui exhaust valve (no. 5).
n 2 menit pembuangan uap kedua kali sampai tekanan menjadi 0.
Setiap siklus dapat merebus 48 ton TBS selama 90
n 13 menit pemasukan uap ketiga kali sampai 2,8 kg/cm2.
menit. Terdiri dari 4 lori dengan kapasitas masing-
masing lori 12 ton. n 43 menit tekanan uap ditahan pada 2,8 kg/cm2.

n 5 menit pembuangan akhir uap sampai tekanan menjadi 0.


Setiap siklus perebusan harus memasukan 4 lori
bertujuan menjaga beban merata pada dinding dan
rail track perebusan (mencegah bengkok perebusan). PT Bangkitgiat Usaha Mandiri
Palm Oil and Plantation 
THRESSING STATION (THRESSER)

Gambar: PT Sumpratama Juru Engineering

Tujuan station thressing adalah: Pastikan pada saat lory masuk dan keluar mesin
Tippler terkunci dengan baik.
Menuangkan TBS yang sudah direbus dengan
menggunakan mesin Tippler untuk proses Keluarkan lory yang telah kosong dari mesin Tippler,
pemisahan antara janjang dengan buah. dan lakukan proses penuangan buah berikutnya.

Memisahkan buah dari janjang yang telah direbus Pastikan umpan buah pada Hopper Tippler merata
untuk diangkut ke mesin digester melalui conveyor dan tidak berlebihan.
dan elevator. Operator harus memastikan lory masuk dan keluar
Menghasilkan buah yang siap proses di stasiun mesin Tippler secara lancar sampai proses selesai.
pressing. Operator harus menjaga kebersihan areal stasiun
Thressing.

Stasiun Thressing adalah Laporkan setiap ditemukannya kejanggalan pada


mesin-mesin di areal stasiun Thressing ke Asisten
Tempat/stasiun untuk memisahkan buah dari tandan/
Proses/Mandor Proses.
janjang.
Pastikan pada saat mengoperasikan mesin Tippler
Tempat/stasiun untuk memisahkan antara minyak
tidak ada orang yang berdiri di sekitar mesin.
mentah (crude oil) dengan biji sawit (nut) dan serat
(fiber). Lakukan pemeriksaan efisiensi mesin Thresher
dengan menghitung janjang yang masih mengandung
buah pada mesin Empty Bunch Conveyor untuk
INSTRUKSI KERJA Stasiun Thressing: mengetahui efisiensi keberhasilan rebusan.

Operator harus memastikan lory buah ditempatkan Lakukan pengecekan volume pada Empty Bunch
sejajar dengan rel mesin Tippler. Hopper secara berkala.

Pastikan pada saat penuangan buah, pengunci Apabila Empty Bunch Hopper sudah penuh, operator
mesin Tippler sudah terbuka. harus segera melaporkan kepada Asisten Proses
untuk pengambilan tindakan.
Putar lory secara perlahan sampai dipastikan semua
buah tertuang ke dalam Hopper Tippler dengan Lakukan pencatatan hasil proses pada tippler log
sistem hydrolic manual. sheet.

PT Bangkitgiat Usaha Mandiri


Palm Oil and Plantation 
STASIUN KLARIFIKASI

Gambar: PT Sumpratama Juru Engineering

Tujuan STASIUN KLARIFIKASI adalah: n Volume pure oil tank no. 1 harus terjaga pada kisaran 75% untuk
mengendapkan air dan kotoran sebelum dialirkan ke pure oil tank
Memisahkan serta memurnikan minyak yang masih mengandung no. 2.
kadar air (moisture) dan kotoran (dirt).
n Secara visual Operator harus selalu mengontrol dan mempertahan­
Mendapatkan kualitas produksi Crude Palm Oil (CPO) sesuai kan agar kadar air (moist) dan kadar kotoran (dirt) dalam kondisi
standar mutu yang ditetapkan. baik/standar.
Mengefisiensikan proses pemisahan minyak dengan losses
serendah mungkin. Sand Trap Tank
n Pastikan pasir selalu dibuang secara periodik melalui kran
buangan (drain) bagian bawah.
INTRUKSI KERJA STASIUN KLARIFIKASI:
n Lakukan pembuangan pasir dengan hati-hati untuk menghindari
Hot Water terbuangnya minyak ke tempat pembuangan/parit.
n Pastikan volume tank berisi air panas dengan cukup dan Injection n Pastikan Asisten Proses/Mandor mengetahui jadwal pembuangan
Steam terkontrol pada suhu 80-95°C. pasir.

Continuous Settling Tank (CST) Pre-Cleaner


n Buang pasir dengan membuka Valve Drain Tank ± 1 (satu) menit n Pembuangan pasir dilakukan otomatis melalui alat sand cylone.
saat awal proses.
Sludge Centrifuge
n Buka Injection Steam untuk pemanasan dan tutup setelah 1 (satu)
jam untuk menghindari turbulensi, dengan temperatur berkisar n Lakukan penyaringan terhadap umpan yang ada di mesin sludge
pada suhu 85-90°C dan steam pipa pemanas dialirkan selama centrifuge dengan alat sand cyclone dan brush strainer.
proses berlangsung.
n Pastikan Sand cyclone bekerja otomatis selama proses berlang­
n Hidupkan alat pengaduk (stirrer) untuk membantu mengeluarkan sung.
minyak yang terperangkap di dalam CST.
n Pastikan pengoperasian mesin sludge centrifuge berjalan lancar.
n Atur lumpur (Sludge) keluar CST untuk menjaga ketebalan minyak
di CST, dalam rangka menjaga kualitas produksi. n Pastikan nozzle sludge centrifuge selalu dalam kondisi bersih.

n Lakukan pengutipan minyak dengan mengatur alat penangkap n Jangan menjalankan mesin sludge centrifuge pada saat beban
minyak (skimmer) dan kontrol ketebalan minyak dalam CST lebih kosong.
besar atau sama dengan 50 cm (ketebalan minyak dalam CST ≥ 50
cm). Vacum Dryer

n Koordinasikan dengan operator mesin Press dalam pengaturan n Pastikan tekanan kerja vacuum dryer terkontrol pada 760 mm Hg.
air campuran (water delution)
n Pastikan air pompa vacuum mengalir pada saat operasi.
Sludge Tank
Sludge Recovery Tank
n Lakukan pengendalian temperatur sludge tank berkisar pada 80-95°C.
n Lakukan pengontrolan terhadap minyak yang ada di sludge
n Pastikan volume sludge tank lebih besar dari atau sama dengan recovery tank.
50% selama proses berjalan.
n Lakukan pengutipan apabila terdapat minyak pada sludge recovery
n Buang pasir secara berkala untuk menjaga pompa tidak cepat aus. tank dengan menggunakan alat penagkap minyak (skimmer).
n Lakukan pencatatan hasil proses klarifikasi pada clarification log
Pure Oil Tank sheet.
n Pastikan temperatur pure oil tank berkisar pada 75°C-85°C.
PT Bangkitgiat Usaha Mandiri
Palm Oil and Plantation 
OIL STORAGE TANK

Gambar: PT Budijaya Makmursentosa

Tujuan OIL STORAGE TANK adalah: Proses pengeluaran CPO untuk pengiriman :

Sebagai panduan dalam penimbunan dan pengiriman n Pastikan


operator standby apabila ada informasi
CPO untuk menjaga kualitas CPO. pengiriman CPO.
n Buka valve outlet tank dan valve inlet pump.

OIL STORAGE TANK adalah n Pastikan kendaraan pengangkut berada pada posisi
yang benar.
Tempat penimbunan dan pengiriman CPO.
n Pastikan valve outlet kendaraan pengangkut CPO
tertutup rapat.
INSTRUKSI KERJA OIL STORAGE TANK: n Atur pembukaan valve outlet pump.
Pastikan valve drain dan valve outlet tank dalam n Nyalakan despatch pump (pompa pengiriman CPO).
keadaan tertutup.
n Lakukan pengisian CPO terhadap kendaraan pengang­
Pastikan main hole atas tangki dan lubang pipa ukur kut sampai penuh.
(sounding pipe) tertutup rapat.
n Pastikan pengisian dilakukan dengan baik.
Lakukan drain kotoran dan air ke stasiun klarifikasi
untuk proses pemurnian minyak. n Tutup valve outlet pump dan matikan despatch pump
bila pengisian sudah selesai.
Pastikan steam trap berfungsi dengan baik.
n Lakukan urutan pekerjaan untuk kendaraan pengangkut
Jaga temperatur CPO berada dalam kisaran suhu CPO berikutnya.
50ºC.
n Tutup semua valve apabila proses pengisian CPO
Lakukan monitoring terhadap kondisi tangki dan pipa terhadap semua kendaraan pengangkut CPO sudah
saluran. selesai.

PT Bangkitgiat Usaha Mandiri


Palm Oil and Plantation 
KERNEL PLANT

Gambar: PT Sumpratama Juru Engineering

Tujuan KERNEL PLANT adalah: Pastikan mesin tidak kelebihan beban (over feeding).

Menghasilkan kernel Pastikan nut grading berada dalam kondisi baik agar
pembagian isi nut hopper dan pemisahan ukuran nut
Memisahkan serabut dengan nut serta kernel dari yang jatuh pada ripple mill sesuai yang diharapkan.
cangkang.
Proses pengolahan nut:
Menghasilkan bahan bakar mencakup serabut (fiber)
dan cangkang untuk mesin Boiler. n Lakukan pengoperasian mesin secara berturut-turut
yaitu shell transport fan, vibrating screen, pompa
Memastikan tempat penyimpanan kernel berada dalam claybath dan claybath stirrer (alat pengaduk).
kondisi baik dalam rangka menjaga kualitas kernel.
n Masukkan kalsium karbonat (CaCo3) ke dalam bak
claybath dengan mengontrol specific gravity (SG) / berat
INSTRUKSI KERJA KERNEL PLANT: jenis : ± 1,13.

Sebelum pengoperasian mesin, operator harus n Lakukan pengaturan umpan ripple mill dengan mengatur
memastikan kotoran/serabut sudah bersih pada alat getar (vibratory feeder) untuk menjaga kapasitas
bagian dalam ducting maupun polishing drum supaya olah mesin agar jangan terjadi over feeding/under
tidak mengganggu operasi air lock. feeding.

Lakukan pengoperasian mesin secara berturut turut n Lakukanpengecekan chute nut hopper agar
meliputi : air lock fibre cyclone, motor fan fiber cyclone, pengumpanan nut pada ripple mill berjalan lancar.
air lock destoner, destoner fan, auger nut conveyor, n Bersama-sama Petugas laboratorium, Operator
polishing drum, dan cake breaker conveyor/CBC. melakukan pengujian efisiensi ripple mill sebagai faktor
Pastikan ducting fan fiber cyclone, ducting destoner utama keberhasilan di stasiun Kernel. Apabila efisiensi
fan tidak bocor agar mesin dapat menghisap dengan ripple mill < 95%, segera laporkan keatasan untuk
cukup. pengambilan tindakan.

Operator dilarang untuk menyetel ducting column/ n Lakukan pemeriksaan tingkat kematangan kernel untuk
damper fan saat mesin beroperasi. dilakukan penyimpanan pada tempat penimbunan kernel
(bulking silo).
Pastikan batu jatuh ke lantai dari column destoner fan
dan nut terangkat ke nut hopper. n Lakukan pencatatan hasil proses Kernel Plant pada
Kernel Recovery Plant Log Sheet
Pastikan tidak ada serabut basah atau nut basah
masuk dalam ke dalam polishing drum. Proses penyimpanan Kernel:

Lakukan pengutipan barang ikutan (seperti : besi, n Pastikan tempat penyimpanan kernel terhindar dari
batu, kayu dan janjang kosong) dari dalam polishing matahari dan hujan untuk menjaga kualitas kernel.
drum agar nut keluar berjalan lancar. n Kernel diletakkan pada tempat yang sudah ditentukan.
Lakukan pengontrolan CBC secara rutin untuk n Setiap adanya pengiriman kernel harus melalui proses
memastikan beban terdorong merata selama operasi. pengemasan yang memadai.
Operator harus memastikan nut yang dikirim ke
nut hopper dalam kondisi bersih dari serabut
agar pemecahan nut pada ripple mill sesuai yang PT Bangkitgiat Usaha Mandiri
diharapkan. Palm Oil and Plantation 
BOILER
Tujuan BOILER adalah:
Menghasilkan uap (steam) untuk memutar turbin yang menghasilkan energi listrik,
dimana uap sisa dari turbin dipakai untuk keperluan proses produksi CPO dan Kernel.

INSTRUKSI KERJA BOILER:


Langkah-langkah sebelum pengoperasian mesin boiler:
n Periksa dan pastikan semua valve pada boiler dalam posisi tertutup.
n Periksa secara visual terhadap semua fan, seperti : casing, bearing, v-belt, dan baut penahan.
n Periksa level air pada gelas penduga. Lakukan pengetesan pada gelas penduga
(sight glass/gauge glass) untuk memastikan bahwa level air 50% dari gelas penduga.
n Periksa kondisi pressure gauge.
n Hidupkan dan kontrol air compresor, serta pastikan tekanannya diatas 5 bar.
n Periksa ruang bakar dan pastikan bahwa dapur bersih dan fire grate siap pakai.
n Perika dan pastikan blowdown valve dalam posisi tertutup.
n Periksa tangki air umpan (feed water tank) dan isi bila diperlukan. Isi air berkisar 50%.
n Lakukan pemeriksaan alarm water level. Hal ini dilakukan dengan memompakan
air ke level yang tinggi kernudian buang menjadi level pertama dan kedua.
Kembalikan lagi level air di boiler pada kisaran 50%.
Pengoperasian Mesin Boiler (Menaikkan steam)
n Lakukan pengisian bahan bakar secukupnya sebelum mesin boiler dioperasikan.
n Lakukan pembakaran terhadap bahan bakar mesin boiler.
mengikuti langkah point 1 s/d 5.
n Pastikan suhu yang tertera pada panel indikator temperatur ruang dapur boiler
n Lakukan blowdown dari drum bawah apabila diperoleh informasi dari Unit
berada pada kisaran 150ºC. Laboratoium bahwa kualitas air mendekati ambang batas yang ditentukan.
n Pemanasan mesin berlangsung selama ±1 (satu) jam.
n Pastikan level air tetap terjaga 50% pada gelas penduga.
n Buang kotoran (blowdown) pada header dinding sarnping, dinding depan, dan
n Lakukan pencatatan tanggal dan waktu pelaksanaan blowdown.
pastikan bahwa level air tetap terjaga (Jangan lakukan blowdown pada header n Lakukan penyemprotan uap ke pipa air (shoot blowing) setiap 4 (empat) jam
dinding samping dan depan pada saat mesin boiler beroperasi yaitu pada operasional mesin boiler dimulai dari depan ke belakang.
tekanan diatas 5 bar). n Lakukan pencatatan tanggal dan waktu pelaksanaan shoot blowing.
n Koordinasikan dengan Mandor Proses/Asisten Proses untuk mengoperasikan
n Lakukan pengontrolan bahan bakar agar tekanan uap terjaga pada kisaran 19-
mesin Boiler. 20 bar.
n Menghidupkan draft control.
n Lakukan pembersihan abu/kerak di dalam ruang dapur agar tidak mengganggu
n Lakukan penutupan damper Indukced draft fan.
operasi mesin boiler.
n Tekan tombol mulai (start), dan biarkan mesin berjalan sampai dengan putaran 1500 rpm.
n Kontrol tekanan pada ruang dapur (fuernance) berkisar pada -5 s/d -15 In Hg
n Hidupkan force draft fan dan secondary draft fan.
dan lakukan pencatatan tekanan ruang bakar setiap 1 (satu) jam.
n Posisikan draft control pada posisi otomatis.
n Lakukan pengontrolan pada Feed Water Tank mencakup : ketersediaan air untuk di
n Tambahkan bahan bakar dan atur secara merata.
suplai ke mesin Boiler, temperatur air berada pada kisaran 70-80ºC, dan chemical
n Biarkan mesin bekerja sampai dengan mencapai tekanan lebih dari 15 bar.
dosing pump berjalan lancar.
n Hidupkan feed water pump dan chemical dosing pump.
n Lakukan pengaturan temperatur air di dalam tanki dearator berada pada kisaran
n Buka kran uap (main valve steam) mesin boiler secara perlahan.
90-98 ºC.
n Lakukan pengaturan bahan bakar agar uap mencapai tekanan dan bartahan
n Periksa tekanan pompa feed water. Tekanan pompa feed water harus lebih
pada kisaran 20 bar. besar dari pada tekanan kerja boiler.
n Pastikan safety valve berfungsi dengan baik.
n Pastikan dosis bahan kimia yang diinjeksikan ke dalam air sesuai rekomendasi
Demin Plant dari Bagian Laboratorium.
n Pastikan suplai air yang masuk ke demin plant berjalan lancar selama operasi
Proses mematikan mesin boiler dalam kondisi normal
mesin boiler belangsung. n Hentikan suplai bahan bakar dan biarkan bahan bakar yang tersisa pada ruang
n Apabila tidak lancar, segera melapor ke Mandor Proses/Asisten Proses untuk
dapur habis terbakar.
diambil tindakan. n Matikan mesin secara berturut-turut yaitu secondary draft fan, force draft fan, dan
Proses pendistribusian uap melalui pipa induk (main steam pipe) induced draft fan.
n Buka semua jalur langsung (bypass) penangkap uap air (steam trap) pada jalur n Biarkan tekanan turun dengan mengalirkan steam ke stasiun klarifikasi dan
main steam pipe dan jalur steam turbin. stasiun sterilizer.
n Buka secara perlahan kran utama (main steam valve) untuk menghindari n Keluarkan abu/kerak dari ruang dapur.
pemanasan secara cepat pada main steam pipe dan terbawanya air ke dalam n Blowdown mesin boiler secara manual 2 atau 3 kali, dan pastikan level air tetap
main steam pipe (carry over). terjaga 50% pada gelas penduga (sight glass/gauge glass).
n Setelah uap yang berubah menjadi air (condensate) terbuang, lakukan n Lakukan penutupan main valve dan auxiliary valve boiler.
penutupan semua bypass steam trap valve. n Lakukan pemompaan air ke dalam drum mesin boiler sampai dengan level 80%
n Ketika hendak menggabungkan boiler kedua atau ketiga ke main steam pipe, pada gelas penduga (sight glass/gauge glass).
pastikan bahwa boiler tersebut berada pada tekanan yang seimbang terhadap Proses mematikan mesin boiler dalam kondisi darurat/tidak normal
boiler yang yang beroperasi sebelumnya. n Second (2nd) level low alarm
n Bypass steam trap valve pada jalur main steam dan steam turbin dibuka.
Tindakan yang dilakukan yaitu :
n Setelah beberapa menit, buka secara perlahan main steam valve mesin boiler
a) Hentikan suplai bahan bakar.
yang akan digabungkan, dan Setelah uap yang berubah menjadi air (condensate) b) Matikan semua mesin yang berkaitan dengan proses pembakaran mencakup
terbuang, lakukan penutupan semua bypass steam trap valve. : induced draft fan, force draft fan, secondary fan.
n Biarkan semua steam trap valve dalam posisi terbuka.
c) Tarik keluar semua bahan bakar yang ada di ruang dapur mesin boiler.
n 3 proses terakhir diatas khusus dilakukan untuk pengoperasian lebih dari satu
d) Tutup main steam valve.
mesin boiler. e) Laporkan semua kejadian pada Mandor/Asisten Proses.
Pemeriksaan dan pengendalian mesin boiler saat beroperasi n Pipa pecah
n Lakukan pengetesan safety valve dengan rnenaikkan tekanan steam untuk Tindakan yang dilakukan yaitu :
memastikan safety valve dalam kondisi siap pakai setiap waktu. a) Jalankan feed pump untuk menjaga level air pada gelas.
n Lakukan pencatatan tanggal, waktu dan nama operator yang melakukan pengujian. b) Hentikan semua fan dan pembakaran serta tarik keluar api dari ruang bakar.
n Lakukan pengetesan gelas penduga (sight glass/gauge glass) untuk memastikan c) Kosongkan tekanan yang tersisa pada mesin boiler.
bahwa bagian steam dan air terlihat jelas dengan langkah pengujian seperti berikut: d) Ketika api sudah dikeluarkan, hidupkan kembali induced draft fan dengan
a) Buka secara perlahan valve drain. damper terbuka penuh untuk mendinginkan ruang dapur.
b) Tutup secara perlahan water valve. e) Ketika mesin boiler dalam kondisi cukup dingin, keluarkan air dan segera
c) Buka secara perlahan kembali water valve. lakukan perbaikan.
d) Tutup secara perlahan steam valve.
e) Buka secara perlahan kembali steam valve.
f) Tutup secara perlahan kembali valve drain dan air akan kembali ke posisinya
PT Bangkitgiat Usaha Mandiri
yang tepat. Palm Oil and Plantation 
g) Apabila air kembali ke posisinya yang tepat secara perlahan, berarti aliran
air terhambat dan segera lakukan tindakan pembersihan saluran dari kotoran
ENGINE ROOM
Tujuan ENGINE ROOM adalah: a) Buka kran uap yang akan mengalir ke dalam turbin (inlet
Mengkonversikan energi mekanik ke energi listrik yang akan steam) secara perlahan.
digunakan untuk keperluan operasional PMKS PT. Bangkitgiat b) Biarkan turbin berputar secara perlahan untuk proses
Usaha Mandiri. pemanasan selama ± 5 menit.

Mendistribusikan uap untuk keperluan operasional pabrik. c) Buka kran inlet turbin sampai penuh.
d) Atur putaran alternator sampai dengan mencapai 1500 rpm.
ENGINE ROOM ADALAH:
Engine room adalah ruang pembangkit listrik untuk kebutuhan e) Atur tegangan sampai dengan 380 volt dan frequensi 50 Hz.

operasional pabrik dan perumahan, yang terdiri atas: mesin f) Naikkan tuas netral switch pada panel induk.
generator turbin, 2 unit genset diesel, tabung back pressure g) Sinkronisasikan antara turbin dengan genset.
vessel dan kompresor udara. h) Atur dan bagikan kedua beban mesin.

INSTRUKSI KERJA ENGINE ROOM: i) Samakan tegangan, frekuensi dan cos ϕ, kedua mesin (turbin
LANgkah-LANGKAH mengoperasikan mesin genset: dan genset).
j) Pindahkan beban genset ke turbin secara perlahan-lahan
n Sebelum mesin beroperasi lakukan pemeriksaan, terhadap
dengan menurunkan potensio meter genset, sampai dengan
kecukupan oli mesin, air radiator, air aki (accu), dan solar.
beban genset sama dengan nol (beban genset = 0).
n Nyalakan mesin tanpa beban ± 5 (lima) menit dengan putaran 1500 rpm k) Matikan breaker dan mesin genset.
untuk pemanasan (warming up).
l) Lakukan pengontrolan tegangan dan frekuensi turbin.
n Kontrol tegangan dan frekuensi masing-masing berkisar pada 380 m) Lakukan penutupan semua valve drain condensat.
volt dan 50 Hz. n) Lakukan pencatatan indikator turbin meliputi : arus (ampere),
n Lakukan pemeriksaan pada seluruh bagian mesin. tegangan (voltase), daya (watt), jam operasi (hours meter),
setiap jam selama operasi.
n Naikkan tuas netral switch pada panel induk.
n Langkah mematikan turbin dalam keadaan normal
n Hidupkan breaker induk suplai power dari mesin genset (single
operation). a) Nyalakan genset dan lakukan kembali sinkronisasi.
b) Pindahkan semua beban turbin ke mesin genset.
n Periksa kembali tegangan dan frekuensi, dan kontrol pada tegangan
c) Matikan breaker turbin.
mencapai 380 volt dan frequensi 50 Hz, jika ada penambahan
beban. d) Tutup kran inlet steam secara perlahan sampai turbin berhenti.
e) Buka semua valve drain condensat.
n Selama mesin beroperasi periksa dan monitor temperatur air
f) Tutup kran exhause steam turbin,
radiator, tekanan oli, dan tegangan charger aki.
g) Matikan pompa oli gear box turbin, dan tutup kran cooling
n Lakukan pencatatan indikator genset meliputi : arus (ampere),
water ± 15 menit setelah penutupan kran exhause steam
tegangan (voltase), daya (watt), jam operasi (hours meter), setiap
turbin.
jam selama operasi.
n Langkah mematikan turbin dalam keadaan darurat (emergency
n Bila akan mematikan mesin, kurangi beban mesin genset seminimal
stop turbin)
mungkin.
a) Tekan tombol emergency stop turbin.
n Matikan tombol darurat (switch emergency) untuk memutus
b) Nyalakan genset.
hubungan arus listrik.
c) Naikkan tuas netral switch pada panel induk.
n Tekan tombol stop untuk mematikan mesin.
d) Hidupkan breaker induk suplai power dari mesin genset (single
operation).
Turbin
e) Tutup kran inlet steam.
n Sebelum menyalakan turbin periksa ukuran (level) oli,dan f) Buka semua valve drain condensat.
termometer, dan manometer yang tertera pada panel indikator.
g) Laporkan kejadian pada Mandor Proses/Asisten Proses.
n Buka semua valve drain condensat untuk membuang air kondensat.

n Buka kran air untuk menstabilkan temperatur oli (cooling water).

n Operasikan pompa oli gear box turbin.

n Buka kran exhause steam turbin yang menuju back pressure


vessel (BPV).
PT Bangkitgiat Usaha Mandiri
Palm Oil and Plantation 
n Langkah mengoperasikan mesin turbin adalah :
WATER TREATMENT PLANT

Tujuan WATER TREATMENT PLANT adalah:


Mendistribusikan air untuk boiler, kantor dan perumahaan.
Menyediakan air untuk pencucian — pencucian di dalam pabrik.

INSTRUKSI KERJA WATER TREATMENT PLANT:


Operator harus mendapat rekomendasi dosis bahan kimia dari Unit Laboratorium untuk
proses penjernihan air. Bahan kimia yang digunakan terdiri atas alumunium sulfat, soda
as, dan flocculan.
Larutkan dosis bahan kimia tersebut di dalam 3 (tiga) dosing chemical tank yang berisi air
sesuai peruntukkan.
Lakukan pengadukan sampai dengan merata.
Lakukan pencatatan flowmeter pada pipa inlet clarifier tank.
Nyalakan ketiga dosing chemical pump.
Pastikan aliran pompa tidak tersumbat.
Nyalakan pompa untuk mengalirkan air dari waduk atau sungai (raw water).
Pastikan indikator ampere pompa menunjukan angka 43 A (empat puluh tiga tiga ampere)
dengan melakukan pengaturan kran outlet pump raw water.
Lakukan pencatatan waktu start operasional pompa raw water.
Lakukan pemeriksaan secara visual proses pengendapan kotoran pada clarifier tank.
Pastikan terlihat gumpalan atau butiran kotoran pada clarifier tank.
Lakukan pemeriksaan ketersediaan air pada bak tampungan air (water basin).
Lakukan pemompaan untuk mengalirkan air menuju water tower tank melalui sand filter.
Lakukan pengontrolan volume air pada water tower tank sampai dengan kisaran 75% dari
volume tanki.
Lakukan back wash unit anion dan cation pada alat demin plan setiap hari sebelum proses
operasi untuk memastikan air yang akan digunakan di mesin boiler telah memenuhi standar
yang ditentukan.
PT Bangkitgiat Usaha Mandiri
Palm Oil and Plantation 

Anda mungkin juga menyukai