√ Sistem boiler, turbine, dan by pass ini dibuat agar berfungsi ø8” SCH40
pengoperasian boiler, turbine, make-up steam, BPV dapat ø6” SCH40
√ Selain itu sistem ini dapat mengatur dan menjaga tekanan ø16”
di BPV secara konstan melalui make-up steam valve (by ø12”
BPV
pass valve yang diambil dari jalur utama/main steam) sesuai ~ to BPV
3 bar
dengan kebutuhan steam yang diperlukan di pengguna: 150 0C
Perebusan 1, 2, 3, 4 (tekanan 2,8 - 3 bar) secara konstan.
Tujuan utama Peralatan ini adalah menampung steam keluar dari turbin, memasok kebutuhan
steam di seluruh station antara lain: Perebusan 1, 2, 3, 4; OST; OCS; Digester System; Kernel
Station; Klarifikasi; dan Deaerator.
Tekanan yang diperlukan untuk kebutuhan ini pada BPV adalah 3 bar (konstan).
Untuk mengatur tekanan BPV konstan 3 bar (150 0C) maka uap dipasok sebagai make-up steam melalui by pass
valve dari boiler.
Kunci utama semua peralatan PMKS untuk mendapatkan rendemen CPO > 25%, kernel >5% adalah menjaga
tekanan di perebusan antara 2,7 - 3 bar. Dan selama perebusan terjadi tekanan ini diatur secara otomatis oleh
PLC baik di BPV maupun perebusan. Tekanan di BPV di kontrol secara auto dengan by pass valve dari boiler,
dan apabila tekanan lebih besar dari 3,2 bar maka uap akan dibuang melalui exchaust valve secara automatis.
√ Sistem boiler, turbine, dan by pass ini dibuat agar berfungsi ø8” SCH40
pengoperasian boiler, turbine, make-up steam, BPV dapat ø6” SCH40
√ Selain itu sistem ini dapat mengatur dan menjaga tekanan ø16”
di BPV secara konstan melalui make-up steam valve (by ø12”
BPV
pass valve yang diambil dari jalur utama/main steam) sesuai ~ to BPV
3 bar
dengan kebutuhan steam yang diperlukan di pengguna: 150 0C
Perebusan 1, 2, 3, 4 (tekanan 2,8 - 3 bar) secara konstan.
Tujuan utama make-up steam valve adalah menjaga tekanan steam pada BPV tetap konstan
sebesar 3,2 bar. Steam diambil dari jalur utama pipa uap boiler.
Cara kerjanya: Jika tekanan steam di dalam BPV kurang dari 3,2 maka secara automatis make steam valve akan
terbuka untuk memasok steam ke dalam BPV sampai tekanan 3,2 bar.
Apabila tekanan di BPV sudah mencapai 3,2 bar maka make-up steam valve akan menutup secara automatis.
Apabila control valve mengalami gangguan atau pemeliharaan maka operasi steam valve dilakukan secara
manual melalui pipa by pass valve.
2,5
2,3
tekanan uap rata-rata 2,7 - 2,8 bar (150 0C). Uap
2,0 –
yang diperlukan untuk perebus an dipasok dari
13’ 12’ 13’
BPV melalui inlet valve (no. 3) yang diatur melalui 1,0 –
diatur melalui PLC secara automatis dan ditampung n 13 menit pemasukan uap pertama dari 0 – 2,3 kg/cm2, termasuk
di bak penampung kondensat. menguras udara 2 menit.
Tujuan station thressing adalah: Pastikan pada saat lory masuk dan keluar mesin
Tippler terkunci dengan baik.
Menuangkan TBS yang sudah direbus dengan
menggunakan mesin Tippler untuk proses Keluarkan lory yang telah kosong dari mesin Tippler,
pemisahan antara janjang dengan buah. dan lakukan proses penuangan buah berikutnya.
Memisahkan buah dari janjang yang telah direbus Pastikan umpan buah pada Hopper Tippler merata
untuk diangkut ke mesin digester melalui conveyor dan tidak berlebihan.
dan elevator. Operator harus memastikan lory masuk dan keluar
Menghasilkan buah yang siap proses di stasiun mesin Tippler secara lancar sampai proses selesai.
pressing. Operator harus menjaga kebersihan areal stasiun
Thressing.
Operator harus memastikan lory buah ditempatkan Lakukan pengecekan volume pada Empty Bunch
sejajar dengan rel mesin Tippler. Hopper secara berkala.
Pastikan pada saat penuangan buah, pengunci Apabila Empty Bunch Hopper sudah penuh, operator
mesin Tippler sudah terbuka. harus segera melaporkan kepada Asisten Proses
untuk pengambilan tindakan.
Putar lory secara perlahan sampai dipastikan semua
buah tertuang ke dalam Hopper Tippler dengan Lakukan pencatatan hasil proses pada tippler log
sistem hydrolic manual. sheet.
Tujuan STASIUN KLARIFIKASI adalah: n Volume pure oil tank no. 1 harus terjaga pada kisaran 75% untuk
mengendapkan air dan kotoran sebelum dialirkan ke pure oil tank
Memisahkan serta memurnikan minyak yang masih mengandung no. 2.
kadar air (moisture) dan kotoran (dirt).
n Secara visual Operator harus selalu mengontrol dan mempertahan
Mendapatkan kualitas produksi Crude Palm Oil (CPO) sesuai kan agar kadar air (moist) dan kadar kotoran (dirt) dalam kondisi
standar mutu yang ditetapkan. baik/standar.
Mengefisiensikan proses pemisahan minyak dengan losses
serendah mungkin. Sand Trap Tank
n Pastikan pasir selalu dibuang secara periodik melalui kran
buangan (drain) bagian bawah.
INTRUKSI KERJA STASIUN KLARIFIKASI:
n Lakukan pembuangan pasir dengan hati-hati untuk menghindari
Hot Water terbuangnya minyak ke tempat pembuangan/parit.
n Pastikan volume tank berisi air panas dengan cukup dan Injection n Pastikan Asisten Proses/Mandor mengetahui jadwal pembuangan
Steam terkontrol pada suhu 80-95°C. pasir.
n Lakukan pengutipan minyak dengan mengatur alat penangkap n Jangan menjalankan mesin sludge centrifuge pada saat beban
minyak (skimmer) dan kontrol ketebalan minyak dalam CST lebih kosong.
besar atau sama dengan 50 cm (ketebalan minyak dalam CST ≥ 50
cm). Vacum Dryer
n Koordinasikan dengan operator mesin Press dalam pengaturan n Pastikan tekanan kerja vacuum dryer terkontrol pada 760 mm Hg.
air campuran (water delution)
n Pastikan air pompa vacuum mengalir pada saat operasi.
Sludge Tank
Sludge Recovery Tank
n Lakukan pengendalian temperatur sludge tank berkisar pada 80-95°C.
n Lakukan pengontrolan terhadap minyak yang ada di sludge
n Pastikan volume sludge tank lebih besar dari atau sama dengan recovery tank.
50% selama proses berjalan.
n Lakukan pengutipan apabila terdapat minyak pada sludge recovery
n Buang pasir secara berkala untuk menjaga pompa tidak cepat aus. tank dengan menggunakan alat penagkap minyak (skimmer).
n Lakukan pencatatan hasil proses klarifikasi pada clarification log
Pure Oil Tank sheet.
n Pastikan temperatur pure oil tank berkisar pada 75°C-85°C.
PT Bangkitgiat Usaha Mandiri
Palm Oil and Plantation
OIL STORAGE TANK
Tujuan OIL STORAGE TANK adalah: Proses pengeluaran CPO untuk pengiriman :
OIL STORAGE TANK adalah n Pastikan kendaraan pengangkut berada pada posisi
yang benar.
Tempat penimbunan dan pengiriman CPO.
n Pastikan valve outlet kendaraan pengangkut CPO
tertutup rapat.
INSTRUKSI KERJA OIL STORAGE TANK: n Atur pembukaan valve outlet pump.
Pastikan valve drain dan valve outlet tank dalam n Nyalakan despatch pump (pompa pengiriman CPO).
keadaan tertutup.
n Lakukan pengisian CPO terhadap kendaraan pengang
Pastikan main hole atas tangki dan lubang pipa ukur kut sampai penuh.
(sounding pipe) tertutup rapat.
n Pastikan pengisian dilakukan dengan baik.
Lakukan drain kotoran dan air ke stasiun klarifikasi
untuk proses pemurnian minyak. n Tutup valve outlet pump dan matikan despatch pump
bila pengisian sudah selesai.
Pastikan steam trap berfungsi dengan baik.
n Lakukan urutan pekerjaan untuk kendaraan pengangkut
Jaga temperatur CPO berada dalam kisaran suhu CPO berikutnya.
50ºC.
n Tutup semua valve apabila proses pengisian CPO
Lakukan monitoring terhadap kondisi tangki dan pipa terhadap semua kendaraan pengangkut CPO sudah
saluran. selesai.
Tujuan KERNEL PLANT adalah: Pastikan mesin tidak kelebihan beban (over feeding).
Menghasilkan kernel Pastikan nut grading berada dalam kondisi baik agar
pembagian isi nut hopper dan pemisahan ukuran nut
Memisahkan serabut dengan nut serta kernel dari yang jatuh pada ripple mill sesuai yang diharapkan.
cangkang.
Proses pengolahan nut:
Menghasilkan bahan bakar mencakup serabut (fiber)
dan cangkang untuk mesin Boiler. n Lakukan pengoperasian mesin secara berturut-turut
yaitu shell transport fan, vibrating screen, pompa
Memastikan tempat penyimpanan kernel berada dalam claybath dan claybath stirrer (alat pengaduk).
kondisi baik dalam rangka menjaga kualitas kernel.
n Masukkan kalsium karbonat (CaCo3) ke dalam bak
claybath dengan mengontrol specific gravity (SG) / berat
INSTRUKSI KERJA KERNEL PLANT: jenis : ± 1,13.
Sebelum pengoperasian mesin, operator harus n Lakukan pengaturan umpan ripple mill dengan mengatur
memastikan kotoran/serabut sudah bersih pada alat getar (vibratory feeder) untuk menjaga kapasitas
bagian dalam ducting maupun polishing drum supaya olah mesin agar jangan terjadi over feeding/under
tidak mengganggu operasi air lock. feeding.
Lakukan pengoperasian mesin secara berturut turut n Lakukanpengecekan chute nut hopper agar
meliputi : air lock fibre cyclone, motor fan fiber cyclone, pengumpanan nut pada ripple mill berjalan lancar.
air lock destoner, destoner fan, auger nut conveyor, n Bersama-sama Petugas laboratorium, Operator
polishing drum, dan cake breaker conveyor/CBC. melakukan pengujian efisiensi ripple mill sebagai faktor
Pastikan ducting fan fiber cyclone, ducting destoner utama keberhasilan di stasiun Kernel. Apabila efisiensi
fan tidak bocor agar mesin dapat menghisap dengan ripple mill < 95%, segera laporkan keatasan untuk
cukup. pengambilan tindakan.
Operator dilarang untuk menyetel ducting column/ n Lakukan pemeriksaan tingkat kematangan kernel untuk
damper fan saat mesin beroperasi. dilakukan penyimpanan pada tempat penimbunan kernel
(bulking silo).
Pastikan batu jatuh ke lantai dari column destoner fan
dan nut terangkat ke nut hopper. n Lakukan pencatatan hasil proses Kernel Plant pada
Kernel Recovery Plant Log Sheet
Pastikan tidak ada serabut basah atau nut basah
masuk dalam ke dalam polishing drum. Proses penyimpanan Kernel:
Lakukan pengutipan barang ikutan (seperti : besi, n Pastikan tempat penyimpanan kernel terhindar dari
batu, kayu dan janjang kosong) dari dalam polishing matahari dan hujan untuk menjaga kualitas kernel.
drum agar nut keluar berjalan lancar. n Kernel diletakkan pada tempat yang sudah ditentukan.
Lakukan pengontrolan CBC secara rutin untuk n Setiap adanya pengiriman kernel harus melalui proses
memastikan beban terdorong merata selama operasi. pengemasan yang memadai.
Operator harus memastikan nut yang dikirim ke
nut hopper dalam kondisi bersih dari serabut
agar pemecahan nut pada ripple mill sesuai yang PT Bangkitgiat Usaha Mandiri
diharapkan. Palm Oil and Plantation
BOILER
Tujuan BOILER adalah:
Menghasilkan uap (steam) untuk memutar turbin yang menghasilkan energi listrik,
dimana uap sisa dari turbin dipakai untuk keperluan proses produksi CPO dan Kernel.
Mendistribusikan uap untuk keperluan operasional pabrik. c) Buka kran inlet turbin sampai penuh.
d) Atur putaran alternator sampai dengan mencapai 1500 rpm.
ENGINE ROOM ADALAH:
Engine room adalah ruang pembangkit listrik untuk kebutuhan e) Atur tegangan sampai dengan 380 volt dan frequensi 50 Hz.
operasional pabrik dan perumahan, yang terdiri atas: mesin f) Naikkan tuas netral switch pada panel induk.
generator turbin, 2 unit genset diesel, tabung back pressure g) Sinkronisasikan antara turbin dengan genset.
vessel dan kompresor udara. h) Atur dan bagikan kedua beban mesin.
INSTRUKSI KERJA ENGINE ROOM: i) Samakan tegangan, frekuensi dan cos ϕ, kedua mesin (turbin
LANgkah-LANGKAH mengoperasikan mesin genset: dan genset).
j) Pindahkan beban genset ke turbin secara perlahan-lahan
n Sebelum mesin beroperasi lakukan pemeriksaan, terhadap
dengan menurunkan potensio meter genset, sampai dengan
kecukupan oli mesin, air radiator, air aki (accu), dan solar.
beban genset sama dengan nol (beban genset = 0).
n Nyalakan mesin tanpa beban ± 5 (lima) menit dengan putaran 1500 rpm k) Matikan breaker dan mesin genset.
untuk pemanasan (warming up).
l) Lakukan pengontrolan tegangan dan frekuensi turbin.
n Kontrol tegangan dan frekuensi masing-masing berkisar pada 380 m) Lakukan penutupan semua valve drain condensat.
volt dan 50 Hz. n) Lakukan pencatatan indikator turbin meliputi : arus (ampere),
n Lakukan pemeriksaan pada seluruh bagian mesin. tegangan (voltase), daya (watt), jam operasi (hours meter),
setiap jam selama operasi.
n Naikkan tuas netral switch pada panel induk.
n Langkah mematikan turbin dalam keadaan normal
n Hidupkan breaker induk suplai power dari mesin genset (single
operation). a) Nyalakan genset dan lakukan kembali sinkronisasi.
b) Pindahkan semua beban turbin ke mesin genset.
n Periksa kembali tegangan dan frekuensi, dan kontrol pada tegangan
c) Matikan breaker turbin.
mencapai 380 volt dan frequensi 50 Hz, jika ada penambahan
beban. d) Tutup kran inlet steam secara perlahan sampai turbin berhenti.
e) Buka semua valve drain condensat.
n Selama mesin beroperasi periksa dan monitor temperatur air
f) Tutup kran exhause steam turbin,
radiator, tekanan oli, dan tegangan charger aki.
g) Matikan pompa oli gear box turbin, dan tutup kran cooling
n Lakukan pencatatan indikator genset meliputi : arus (ampere),
water ± 15 menit setelah penutupan kran exhause steam
tegangan (voltase), daya (watt), jam operasi (hours meter), setiap
turbin.
jam selama operasi.
n Langkah mematikan turbin dalam keadaan darurat (emergency
n Bila akan mematikan mesin, kurangi beban mesin genset seminimal
stop turbin)
mungkin.
a) Tekan tombol emergency stop turbin.
n Matikan tombol darurat (switch emergency) untuk memutus
b) Nyalakan genset.
hubungan arus listrik.
c) Naikkan tuas netral switch pada panel induk.
n Tekan tombol stop untuk mematikan mesin.
d) Hidupkan breaker induk suplai power dari mesin genset (single
operation).
Turbin
e) Tutup kran inlet steam.
n Sebelum menyalakan turbin periksa ukuran (level) oli,dan f) Buka semua valve drain condensat.
termometer, dan manometer yang tertera pada panel indikator.
g) Laporkan kejadian pada Mandor Proses/Asisten Proses.
n Buka semua valve drain condensat untuk membuang air kondensat.