PLTU-G MEGAH ENERGI KHATULISTIWA No.

Dokumen :
Tanggal terbit :
PENGOPERASIAN
Revisi :
STEAM TURBINE GENERATOR
Halaman :

I. Fungsi
Sebagai alat untuk memutar Generator ST, dengan tekanan dan temperatur uap yang ditentukan
yang berasal dari HRSG.
II. Spesifikasi
Steam Turbine
Manufactory :
Type :
Total :
KKS :
Rate capasity :
Speed :
Condenser Vacuum :
HP Steam pressure :
HP Steam temperature :
Reheat Steam pressure :
Reheat Steam temperature :
LP Steam pressure :
LP Steam temperature :
Date :

III.Uraian :
1. PERSIAPAN
Sebelum start Steam Turbine, pastikan bahwa peralatan di bawah ini sudah siap untuk start
Steam Turbine :
 GT beroperasi dengan normal dalam keadaan berbeban.
 Condenser sytem sudah siap.
 Condensate system sudah siap.
 Condenser air evacuation system sudah siap.
 Lube oil system untuk Steam Turbine sudah siap.
 HRSG system sudah siap.
 Boiler feed water system sudah siap.
 Generator H2 supply system sudah siap.
 PLTU-G MEGAH ENERGI KHATULISTIWA No. Dokumen :
Tanggal terbit :
PENGOPERASIAN
Revisi :
STEAM TURBINE GENERATOR
Halaman :

 Instrument dan air service system sudah siap.

2. PELAKSANAAN
2.1 Kondisi uap ( steam conditions )
Sebelum resetting Steam Turbine, Cek semua parameter GT, ST, HRSG dan auxiliaries,
khususnya mengenai kondisi uap ( steam ) dan vacuum condenser, ini merupakan 2
(dua) parameter yang sangat penting untuk mengoperasikan Steam Turbine.
Sebaiknya kondisi uap ditentukan seperti poin - poin yang ditampilkan dibawah ini :
a. Diharuskan ( diwajibkan ) paling sedikit temperatur uap superheat 56o C pada HP
turbine inlet. Yang dimaksud dengan steam temperature pada HP turbine inlet Ini
sebaiknya lebih tinggi 340oC sejauh pressure bertahan pada press 60 bar.
b. Jika diinginkan untuk memperkecil mismatch temperature ( ∆T = Ts – Tm, dimana :
Ts = HP inlet steam temperature, Tm = HP inlet casing temperature ) yang terbaik
matching antara HP steam temperature ( ∆T = 0 ) dengan HP metal casing
temperature harus lebih tinggi antara 20 ~ 50 o C (HP Steam temp > HP metal
temperature) karena harus mempertimbangkan adanya drop temperature yang
melalui control valve ( CV ).

2.1-1 Vacuum Condenser

Sebelum start Steam Turbine, condenser harus di-vacuum, sebaiknya tekanan
vacuum di bawah 650mmHg ( selama Steam Turbine operasi ).

2.1-2 Prosedur Start Up ( Start Up Procedure )

Secara detail prosedur start up Steam Turbine seperti item di bawah ini :
Pengecekan awal ( Pre-Check ) :
a. Pastikan bahwa tidak ada indikator alarm di CRT, khususnya Steam
Turbine.
b. Kondisi Uap
Check temperatur dan tekanan uap :
 HP steam temperature harus lebih tinggi dari saturate temperature
+56 oC.
 HP steam pressure harus lebih tinggi dari 60 bar.
 Pada waktu warm start, mismatch temperature sebaiknya -56 ~ 170 oC.
 PLTU-G MEGAH ENERGI KHATULISTIWA No. Dokumen :
Tanggal terbit :
PENGOPERASIAN
Revisi :
STEAM TURBINE GENERATOR
Halaman :

 Pada waktu hot start, mismatch temprature sebaiknya -56 ~ 110 oC.
 HP, IP, LP turbine bypass valves diposisi “auto” mode dan tekanan uap
konstan.
 Dengan HP, IP by pass valves membuka sudah bisa untuk start turbine.

2.2 Sistim Vacuum ( Vacuum System )

Gland steam dan condenser vacuum pump harus sudah in service (catat sesuai isian item
dalam tabel). Jika tekanan condenser tinggi, ada kebocoran udara luar yang tetap masuk
ke condenser, cari penyebab dan lakukan tindakan sebelum start ST.

KONDISI NORMAL NILAI AKTUAL

Vacuum condenser > 650 mmHg
Gland steam pressure 0.3 kg / cm²g
LP Gland steam temperature 150 oC

2.3 Pastikan Turning Oil Pump Jalan, dan AOP, EOP Standby pada Posisi ”Auto”
Cek lube oil system ( lube oil pressure, temperatur dan lain - lain ), pastikan bahwa ST
turning telah berputar ( 3 rpm ) dengan tidak terjadi kelendutan (eccentricity). Jangan
lakukan “reset” turbine bila turbine tidak berputar ( berhenti ). Catat sesuai item isian
tabel.
KONDISI NORMAL NILAI AKTUAL
ST Speed 3 rpm atau lebih
Lube oil press ( #1 bearing ) 1.0 ~ 1.8 kg / cm²g
Lube oil temperature 21 ~ 33o C ( ST speed< 600 rpm )
21 ~ 46o C ( ST speed > 600 rpm )

2.4 Pemeriksaan ST parameter

Cek ST parameter seperti pemuaian casing ( casing expansion ), differential expansion,
axial shift, rotor eccentricity, bearing metal temperature, bearing drain temperature.
Pastikan bahwa parameter tersebut tidak ada indikasi abnormal. Catat sesuai item isian
tabel.

KONDISI NORMAL NILAI AKTUAL

Rotor eccentricity < 7.5 / 100 mm
Casing expansion .........................
Differantial expansion +16.0 ~ - 2.0 mm
Axial expansion - 0.9 ~ +0.9 mm
 PLTU-G MEGAH ENERGI KHATULISTIWA No. Dokumen :
Tanggal terbit :
PENGOPERASIAN
Revisi :
STEAM TURBINE GENERATOR
Halaman :

Prosedur :
a. ST Reset
Prosedur ini digambarkan dalam “manual start up procedure“ untuk ST initial start
up. Setelah selesai dilakukan pre – check seperti tersebut di atas, select “ST reset”
pada CRT dan tekan tombol PB ”alarm reset”, kemudian periksa :
( 1 ) Tekanan auto – stop oil normal ( 8.5 ~ 10.0 kg/ cm²g ).
( 2 ) RSV, LP stop valves membuka.
( 3 ) HP, ICV, LP control valves dan HP stop valves sudah kondisi menutup.
( 4 ) “Reset”sudah menyala.
( 5 ) “ST TRIP” alarm sudah tidak ada.
Periksa dan tentukan untuk “TURBINE START MODE” apakah “HOT”, ”WARM”
atau “COLD”. Turbine start up mode ditentukan HP casing inlet metal temperature
sesuai item di bawah ini :
“HOT MODE” HP Casing inlet metal temp ≥ 350 oC
“WARM MODE” HP Casing inlet metal temp 120 ~ 350 oC
“COLD MODE” HP Casing inlet metal temp ≤ 120 oC
b. ST Start
(1) Select STC “AUTO”.
(2) Select SPEED TARGET 400.
Periksa bahwa HP Control valves membuka.
(3) Select ACCELERATION RATE “75”.
(4) Select PROGRAM OPERATION “GO”.
Periksa putaran turbine mulai naik.
Periksa Turning sudah lepas ( disengaged ) dan turning gear motor automatic
stop.
* Speed Rate
Biasanya select dipilih “300 rpm / min”, dalam hal ini rolling time diatur
dengan heat soak time pada putaran 2250 rpm. Bilamana setelah ST shut
down dalam waktu yang lama atau ada beberapa pekerjaan pemeliharaan, di-
select ke posisi “150 rpm/min atau 75 rpm/min dengan maksud untuk
pemeriksaan parameter.
Setelah waktu shut down cukup lama atau setelah selesai pekerjaan
pemeliharaan, “RUB CHECK” diperlukan.
PLTU-G MEGAH ENERGI KHATULISTIWA No. Dokumen :
Tanggal terbit :
PENGOPERASIAN
Revisi :
STEAM TURBINE GENERATOR
Halaman :

MHI merekomendasikan harus di “RUB CHECK” setiap start up. Untuk

periode waktu shut down pendek atau tidak ada pekerjaan pemeliharaan
“RUB CHECK” dapat tidak dilakukan.
* Speed Target
Normalnya ST speed dinaikkan ke 400 rpm 2250 rpm 3000 rpm secara
bertahap.
Pada putaran 400 rpm lakukan “RUB CHECK”.
Pada putaran 2250 rpm putaran ditahan ( hold ) untuk heat soak.
(5) Periksa ketika putaran konstan pada putaran 400 rpm.
(6) Select “C.A.V”( Close All Valves ) pada CRT dan periksa semua CV’s dan
HP stop valves kondisi menutup. Kemudian yakinkan bahwa tidak ada
kelainan suara pada masing - masing gland seal ( RUB CHECK ).
(7) Setelah yakin kondisi rub check tidak ada kelainan ( cukup bagus ), reset ST,
dan select “SPEED TARGET 400”, ACCELERATION RATE “150” dan
PROGRAM OPERATION “ GO “ Steam turbine akan naik menuju 400 rpm.
(8) Pada putaran 400 rpm, RUB CHECK (cek parameters operasional, di
antaranya eccentricity, axial shift, bearing temperature dan lain – lain) tidak
perlu dilakukan untuk HOT dan WARM start up).
(9) Select SPEED TARGET “2250”, ACCELERATION RATE”150” dan
PROGRAM OPERATION “GO” Periksa bahwa ST mulai accelerate ke 2250
rpm dan akan bertahan pada putaran tersebut.
( 10 ) Selama acceleration, amati parameter ST dengan sungguh sungguh, di
antaranya shaft vibrations, bearing temperatures, lube oil pressure /
temperature, casing expansion, differential expansion, axial shift dan lain -
lain, bila ada kelainan ( abnormal ) segera trip-kan ST.
( 11 ) Select SPEED TARGET “3000”, ACCELERATION RATE ”300” dan
PROGRAM OPERATION “ GO “, Steam Turbine akan naik menuju 3000
rpm tahan pada putaran tersebut.
( 12 ) Periksa bahwa AOP stop secara otomatis pada putaran 2950 rpm, dan lube oil
serta HP oil tekanannya normal.
( 13 ) Select SPEED TARGET ”VALVE TRANS “, perhatikan valve transfer
sudah komplit.
( 14 ) Pastikan bahwa AOP, TOP dan EOP pada posisi “AUTO” mode.
 PLTU-G MEGAH ENERGI KHATULISTIWA No. Dokumen :
Tanggal terbit :
PENGOPERASIAN
Revisi :
STEAM TURBINE GENERATOR
Halaman :

( 15 ) Generator siap untuk syncronizing.

SETTING LIST
No ITEM SETTING STATUS
1 Mechanical Over Speed Trip High ≥110 ± 0.5% TRIP
2 Electrical Over Speed Trip High ≥110 (+ 0 %,-0.5%) TRIP
 PLTU-G MEGAH ENERGI KHATULISTIWA No. Dokumen :
Tanggal terbit :
PENGOPERASIAN
Revisi :
STEAM TURBINE GENERATOR
Halaman :

3 Shaft Vibration” High” High ≥ 12.5/100 mm ANN

4 Bearing Vibration “ High High” High ≥ 25/100 mm TRIP
5 ST Shaft Eccentricity High High ≥ 7.5/100 mm
ANN
( 0 ~ 600 rpm )
6 Thrust Bearing Wear High ≥ 0.9 mm
ANN
Low ≤ - 0.9 mm
7 Thrust Bearing Wear High ≥ 1.0 mm
TRIP
Low ≤- 1.0 mm
8 Differential Expansion “High” High ≥ + 16.0 mm ANN
9 Differential Expansion “high” High ≥ + 16.8 mm MANUAL
TRIP
10 Differential Expansion “Low” Low ≥ - 2.0 mm ANN
11 Differential Expansion “Low” Low ≥ - 2.8 mm MANUAL
TRIP
12 HP Casing Upper / Lower Metal Temp Difference High ≥ 42o C ANN
13 HP Casing Flange / Lower Metal Temp Difference High ≥ + 110o C
ANN
Low ≤ - 30o C
14 Control Valve Inner /Outer Metel Temp Difference High ≥ 83o C ANN
15 Turbine Generator Frequency “High” High ≥ 50.5 Hz ANN
16 Turbine Generator Frequency “Low” Low ≤ 48.5 Hz ANN
17 Turbine Generator Frequency “Low” Low ≤ 48.0 Hz TRIP
18 Condenser Vacuum “Low” Low ≤ 650 ± 25 mmHg ANN
19 Condenser Vacuum “Low Low” Low ≤ 550 (+0 mmHg,
TRIP
- 100mmHg )
20 LP Turbine Exhaust Hood Spray High ≥ +70 C
o
SPRAY
600 rpm~ST Load < 10% ON
21 ST Exhaust Temperature “High” High ≥ 80o C ANN
22 ST Exhaust Temperature “High High” High ≥ 120o C TRIP
23 LP Gland Steam Temperature Control 120 ~ 180o C (set point 150o C ) -
24 HP Gland Steam / End Wall Diff Temp”High” High ≥ ±110o C ANN
25 HP Exhaust Pressure “High” High ≥ 42.5 kg/ cm²g ANN
26 Bearing Oil Pressure “Low” Low ≤ 0.75 kg/ cm²g ANN
27 Bearing Oil Pressure “Low Low” Low ≤ 0.50 (+0.10 kg/ cm²g
-0.05 kg/ cm²g TRIP

28 HP Control Oil Pressure “Low” Low ≤ 6 ± 0.2 kg/ cm²g ANN

29 AOP AutoStart Low ≤ 5 ± 0.2 kg/ cm²g -
30 Journal Bearing Pad Metal Temp “High” High ≥ 107o C ANN
31 Journal Bearing Pad Metal Temp “High” High ≥ 113o C TRIP
32 Thrust Bearing Pad Metal Temp “High” High ≥ 99o C ANN
33 Thrust Bearing Pad Metal Temp “High” High ≥ 107o C TRIP
34 Bearing Drain Temperature “High” High ≥ 77o C ANN