Anda di halaman 1dari 8

NO Sistem Fungsi

Memberikan
pelumasan pada
shaft turbine untuk
1 Sistem Pelumasan Turbine menjaga
temperature operasi
bearing pada kondisi
normal

Memberikan proteksi
Sistem Turbine Protection/
terhadap Turbine
2 ETS (Emergency Trip
untuk mencegah
System)
terjadinya kerusakan

Memberikan uap
perapat shaft untuk
Sistem Gland Seal Steam
3 mencegah udara
Turbine
atmosfer masuk ke
dalam turbine

Memberikan
Sistem Generator Stator
4 pendinginan untuk
Cooling Water (GSCW)
stator winding

Memberikan
pendinginan dan seal
5 Sistem Flame Scanner
untuk peralatan
flame scanner

NO Sistem Fungsi

Untuk menghasilkan
air & uap dengan
Sistem Boiler Water &
6 kualitas standart dan
Steam
masih dalam batas
normal operasi

Untuk menyalurkan
Sistem Udara dan Gas
7 udara pembakaran di
Buang Boiler
dalam boiler

Sebagai Perapat
8 Sistem Sealing Generator Sistem Pendingin
Hidrogen Generator
Sebagai Perapat
8 Sistem Sealing Generator Sistem Pendingin
Hidrogen Generator

pemanasan /
pendinginan rotor
yang merata
Sistem Turning Gear
9 sehingga
Turbine
menggurangi
kemungkinan
erjadinya bengkok

Menjamin
ketersediaan minyak
10 Sistem EH Oil
EH untuk fungsi
VALVE Turbin
Failsafe

1.     Redundant BOP (Bearing Oil Pump), EOP (Emergency


Oil Pump), SOP (sealing Oil Pump), dan JOP (jacking Oil
Pump).
2.     Alarm level oil pada MOT secara bertingkat ( Level
High, Low, Low Low)

3.     Bearing Temp High Tripped

4.     Pressure Low Tripped

1.     Turbine Overspeed Electrical dan Mechanical Tripping


2.     Bearing oil press LL Tripped
3.     Vacuum Low Tripped

4.     EH Oil Press Low Tripped

1.     Redundant Gland Seal Steam supply dari Aux steam,


Main steam untuk start up, shutdown dan blackout.
2.     Redundant Gland Steam Condensor Exhaust Fan ( A
dan B) untuk menjaga sirkulasi Gland Seal Steam
3.     Pressure dan Temperature di control oleh pressure
valve, spill over control dan spray control valve untuk
menjaga pressure dan temperature gland seal steam
1.     Redundant pompa GSCW untuk mencegah kegagalan
pendinginan
2.     Pressure control Valve untuk menjaga tekanan GSCW
0.2 – 0.3 MPa
3.     Flow GSCW untuk memastikan adanya aliran
pendingin pada stator, Flow 105 – 128 t/h
1.     Redundant scan air fan untuk mencegah kegagalan
pendinginan
2.     Pressure scan air fan untuk memastikan adanya seal
untuk melindungi peralatan flame scanner, 4 – 8 KPa
3.     Alarm pressure low secara bertingkat (Press LL &
Press LLL)

Failsafe

1.     Saat beban full, Pressure main steam keluaran boiler


maksimal pada 25.4 MPa dan temperature pada 560 – 580
o
C
2.     Kualitas air dengan pH 9.0 – 9.6, SC <10 us/cm, DO
<10 ppb, dan Na <3 ppb
3.     Desuperheater untuk mengontrol temperature steam
(Main steam & reheat steam)
1.     Diffrential Pressure (DP) APH tidak lebih dari 1.2 Pa

2.     Temperature Gas out tidak lebih dari 155 oC

1.    Redundant pompa Gas Side Sealing Oil Pump (2 Motor


AC)
2.    Redundant pompa Air Side Sealing Oil Pump (AC dan
DC Motor)
3.    Redundant Gas Side dan Air Side Seal Oil Cooler
1.    Mode Operasi secara AUTO --> REMOTE --> LOCAL
--> MANUAL
2.    Redundant Supply Power untuk Essential Board B dari
Boiler PDC Board A/B dan EDG

1.     Redundant sistem Purifier, Online dan Portable


2.     Alarm Level Minyak secara bertingkat
3.     Redundant indikasi minyak menggunakan Level
Indikator (Lokal) dan Level Transmitter (DCS)
Mitigasi Kegagalan Failsafe

1.     Run Test dan Interlock test BOP, EOP, SOP dan JOP secara rutin
dan saat ditemukan kegagalan disalah satu pompa segera dilakukan
perbaikan.
2.     Alarm level minyak MOT dilakukan bertingkat untuk memberikan
informasi level MOT dan memberikan waktu untuk melakuakn Top Up
level minyak
3.     Patrol cek secara rutin bearing – bearing Turbine, Kalibrasi
Temperature indicator, Kalibasi Temperature transmitter.
4.     Kalibrasi Pressure indicator, Kalibrasi pressure transmitter,
Kalibrasi pressure switch.
1.     Dipastikan saat Major Overhoul Inspeksi mechanical overspeed
dan OPC (Overspeed Protection Control) dilaksanakan pengetesan
2.     Dilakukan interlock test Bearing oil press low test secara rutin
3.     Dilakukan interlock test vacuum low test secara rutin
4.     Dilakukan pengetesan saat proses start up dan pasca outage,
Kalibrasi Pressure indicator, Kalibrasi pressure transmitter, Kalibrasi
pressure switch.
1.     Jika ada kegagalan fungsi disalah satu valve, dilakukan mitigasi
dengan memperlihatkan kepastian supply saat start up dan shut
down.
2.     Jika ada kegagalan disalah satu Exhaust Fan, dilakukan perbaikan
dan mempercepat waktu perbaikan serta penyediaan spare part
3.     Jika ada kegagalan disalah satu valve, dilakukan perbaikan dan
mempercepat waktu perbaikan serta penyediaan spare part
1.     Jika ada kegagalan disalah satu pompa, dilakukan perbaikan dan
mempercepat waktu perbaikan serta penyediaan spare part
2.     Monitoring parameter pressure DCS dan patrol cek PI (Press
Indicator) local secara rutin dengan batasan 0.2 – 0.3 MPa
3.     Monitoring parameter flow DCS dengan batasan 105 – 128 t/h
1.     Jika ada kegagalan disalah satu fan, dilakukan perbaikan dan
mempercepat waktu perbaikan serta penyediaan spare part
2.     Monitoring parameter pressure DCS dengan Batasan 4 – 8 KPa
3.     Untuk memberikan waktu interlock start fan yang standby dan
mengikuti jadwal change over agar scan air fan keduanya handal

Mitigasi Kegagalan Failsafe

1.     Melakukan pembakaran yang sempurna agar efisien dan


memonitor parameter MSP (Main Steam Pressure) maksimal 25.4
MPa dan MST (Main Steam Temperature) pada 560 – 580 oC
2.     Monitoring Kualitas air dengan pH 9.0 – 9.6, SC <10 us/cm, DO
<10 ppb, dan Na <3 ppb pada DCS dan pengambilan sampling
secara rutin
3.     Melakukan setting pada TCV desuperheater agar tidak melebihi
580 oC
1.     Operasional sootblower APH secara time based dengan pressure
1.5 MPa
2.     Pembakaran sempurna pada boiler dengan Pengaturan Flue gas
damper yang sesuai dan Operasional sootblower wall dan long secara
condition based
1.     Jika ada kegagalan fungsi pompa, dilakukan mitigasi dengan
percepatan perbaikan dan mempersiapan spare part
2.     Memastikan system DC dalam kondisi standby dan siap operasi
3.     Patrol check secara rutin untuk memastikan kondisi Oil Cooler
aman
1.    Tes Rutin Mode Operasi LOCAL pada saat PM

2.    Pengujian Mode Operasi AUTO ketika OH

3.    Pengujian redundant supply power ketika OH


4.    Tes Running rutin EDG tiap minggu
1.     Menyiapkan sistem Portable Purifier
2.     Menyiapkan cadangan minyak untuk Top Up minyak hidrolik
3.     P`encatatan Level MOT secara rutin, jika ditemukan level minyak
tidak berfungsi baik, dilakukan visual check dan perbaikan dengan
cepat
Job Plan Keterangan

AP-JP-HK-4W-MAV-0001 (JP PM HKI BOP), AP-JP-HM- Job Plan PM dan SE


4W-MAV-0001 (JP PM HM BOP), AP-JP-HL-4W-MAV- Min sudah
0001 (JP PM HL BOP), AP-JP-HKI-SE MIN-MAV-005 dilaksanakan
(SE Min BOP), AP-JP-HL-12W-MAV-0003 (JP PM HL
EOP), AP-JP-HM-4W-MAV-0003 (JP PM HM SOP), AP-
JP-HL-4W-MAA-0001 (JP PM HL JOP), AP-JP-HM-4W-
MAA-0002 (JP PM HL JOP), AP-JP-HM-SE-MAA-002
(SE Min)

AP-JP-HM-SE-MAA-0004 (JP SE Min HM), AP-JP-HM- Job Plan PM dan SE


SE-MAA-0005 ( JP SE Min HM), AP-JP-HM-SE-MAA- Min sudah
0006 ( JP SE Min HM), AP-JP-HM-SE-MAA-00012 ( JP dilaksanakan
SE Min HM), AP-JP-HM-SE-MAA-00013 ( JP SE Min
HM), AP-JP-HM-SE-MAA-00014 ( JP SE Min HM), AP-
JP-HK-4W-MAX-0002 (JP PM HKI), AP-JP-HK-4W-MAV-
0003 (JP PM HKI), AP-JP-HKI-SE MIN-LAC-003 ( JP SE
Min HKI)
AP-JP-HK-4W-MAW-0001 (JP PM HKI) Job Plan PM sudah
dilaksanakan

AP-JP-HM-SE-MKF-0001 (JP SE Min HM), AP-JP-HM- Job Plan SE Min


SE-MKF-0002 (JP SE Min HM), sudah dilaksanakan

AP-JP-HM-SE-HHQ-0001 (JP SE Min HM), AP-JP-HM- Job Plan PM dan SE


4W-HHQ-0001 (JP PM HM), AP-JP-HL-4W-HHQ-0001 Min sudah
(JP PM HL) dilaksanakan

Job Plan Keterangan

AP-JP-HK-4W-HAH-0001 (JP PM HKI) PM sudah


dilaksanakan

IK sootblower Wall
Tube, IK sootblower
INPROGRESS
Long Tube, IK
sootblower APH
AP-JP-HL-4W-MKW-0003 (JP PM HL), AP-JP-HM-4W- PM sudah
MKW-0002 (JP PM HM), AP-JP-HL-4W-MKW-001 (JP dilaksanakan
PM HM)
AP-JP-HL-4W-MKW-0003 (JP PM HL), AP-JP-HM-4W- PM sudah
MKW-0002 (JP PM HM), AP-JP-HL-4W-MKW-001 (JP dilaksanakan
PM HM)

AP-JP-HM-SE-MAK-0001 (JP SE Min HM), AP-JP-HL- Job Plan PM dan SE


4W-MAK-0001 (JP PM HL) Min sudah
dilaksanakan

AP-JP-HM-12W-MAX-0001 (JP PM HM), AP-JP-HK-4W- Job Plan PM dan SE


MAX-0001 (JP PM HKI), AP-JP-LKX-CBM-TRB-009 (JP Min sudah
PM PdM), AP-JP-HM-SE MIN-MAX-001 (JP SE Min HM) dilaksanakan

Anda mungkin juga menyukai