Anda di halaman 1dari 9

Edukasi Islami Jurnal Pendidikan Islam Vol.

04, Januari 2015

SEKULARISME DAN PENGARUHNYA DALAM DUNIA PENDIDIKAN ISLAM


Oleh: Ibrahim Bafadhol*

Abstrak
One of the principle of secularism in education is split between the education of the mind
(intellect) and the spiritual (spiritual). In fact, man created God-not-as fragmented. Man is a
perfect unity, not separated spiritual from the physical, and the physical is not separated
from the spiritual. When education is separate from religious instructions then there is
spiritual drought in some indecision on the part of students and others. One of the rationale
that underlies the spirit of secularization of education in Islamic countries is, to advance
civilization in Muslim countries by means of separate education system of "interference" of
religion. This article will describe some negative impact secularism in education and is also
an effective solution for educators Muslim

Kata kunci: sekularisme, pendidikan, Islam


A. Pendahuluan wewenang gereja adalah urusan Allah. Hal
Salah satu tantangan dakwah yang ini nampak jelas dari sebuah ungkapan
merupakan PR bersama bagi umat Islam yang dinisbatkan kepada al-Masih,
adalah paham sekularisme. Dalam tulisan “Berikanlah hak kaisar untuk kaisar dan
yang singkat ini penulis hanya membatasi hak Allah untuk Allah.” Adapun dalam
sekularisme dalam bidang pendidikan saja. Islam, dikotomi semacam ini tidak dikenal
Dengan membaca tulisan ini diharapkan karena seorang muslim seluruhnya milik
masyarakat akan menyadari tentang Allah, dan kehidupan seluruhnya milik
dampak buruk sekularisme dalam dunia Allah. Allah berfirman:
pendidikan.       
Sekularisme identik dengan laa
diniyyah (tidak terikat ad-dien), yaitu   
sebuah gagasan yang menyeru untuk
“Katakanlah: Sesungguhnya
menegakkan kehidupan di atas landasan shalatku, ibadatku, hidupku dan
ilmu dan akal serta memperhatikan matiku hanyalah untuk Allah,
kemaslahatan tanpa terikat dengan agama. Tuhan semesta alam.” (QS. al-
Makna yang telah disepakati dari kata An‘am: 162) 1
sekularisme adalah memisahkan agama dari
negara serta kehidupan bermasyarakat dan B. Keterpaduan Dalam Pendidikan
mempersempit ruang bagi agama sehingga Adalah Tuntutan Fitrah
hanya tersimpan pada jiwa setiap individu, Salah satu titik kelemahan
tidak boleh melampaui hubungan khusus sekularisme dalam pendidikan adalah
antara dia dengan Rabbnya. Jika agama memisahkan antara pendidikan akal
hendak diekspresikan, maka hanya boleh (intelektual) dan rohani (spritual). Padahal,
pada ritual-ritual peribadatan dan hal-hal
yang terkait dengan perkawinan dan
* Dosen Tetap Prodi Ilmu Al-Qur‟an dan Tafsir
kematian saja. Sekularisme sejalan dengan STAI Al-Hidayah Bogor
1
agama Kristen dalam hal memisahkan Dr. Mani‟ al-Juhani, Al-Mausu‟ah al-
antara agama dan negara, ya‟ni wewenang Muyassarah fi al-Adyan wa al-Madzhahib wa al-
Ahzab al-Mu‟ashirah, Riyadh: Dar an-Nadwah
negara adalah urusan kaisar sedangkan al-„Alamiyyah, 1418 H, jilid 2, hlm. 689.

Edukasi Islami Jurnal Pendidikan Islam 887


Edukasi Islami Jurnal Pendidikan Islam Vol. 04, Januari 2015

manusia –sebagaimana diciptakan Allah- semesta dan sebagainya.3 Penulis


tidaklah terpecah-pecah dan terbagi-bagi. pernah berdialog dengan seorang
Manusia adalah kesatuan yang sempurna mahasiswa Muslim Indonesia yang
dan satu eksistensinya rohani tidak berpisah menempuh pendidikan pascasarjana
dari fisik, dan fisiknya tidak berpisah dari di Amerika Serikat. Ia mengaku
rohani, akalnya tidak berpisah dari perasaan bahwa setelah beberapa tahun kuliah
dan perasaannya tidak berpisah dari akal. di Amerika ia jadi ragu dengan semua
Manusia adalah sebuah kesatuan yang tidak agama bahkan hingga ragu akan
terbagi-bagi menjadi fisik, rohani, akal dan keberadaan Allah. Akhirnya ia
hati nurani. Karenanya, tujuan, sasaran dan meninggalkan shalat sampai
jalannya harus satu. Dan inilah yang telah bertahun-tahun. Juga tidak lagi
ditetapkan Islam. Islam menjadikan tujuan pernah berdoa kepada Allah. Ia
manusia satu yaitu Allah, dan sasarannya merasa tidak lagi butuh kepada
adalah akhirat. 2 Tuhan. Beruntung ia tersadarkan oleh
Ketika pendidikan terpisah dari suatu musibah. Setelah bertahun-
petunjuk agama maka yang terjadi adalah tahun ia tidak beragama kemudian ia
kekeringan rohani pada sebagian siswa dan tertimpa suatu kesulitan dan musibah
kebimbangan pada sebagian yang lainnya. yang memaksanya untuk berdoa
Oleh karena itu, pendidikan mestilah kepada Allah dan memohon
terpadu sebagaimana hakikat manusia juga pertolongan kepada-Nya. Ia telah
terpadu. lupa sama sekali dengan kaifiyat
shalat dan bacaaan-nya. Akhirnya ia
C. Dampak Buruk Sekularisme Dalam
belajar kembali tentang tata cara
Bidang Pendidikan
shalat, alhamdulillah.
Dari pengantar di atas maka menjadi
2. Membuka pintu lebar-lebar bagi
jelas bahwa sekularisme adalah sebuah pola
kerusakan akhlak. Sekularisme tidak
hidup yang jauh dari cahaya wahyu. Oleh
memandang tabu atau aib pergaulan
karena itu, dampak buruk dari sekularisme
bebas antara siswa-siswi selama
dalam pendidikan banyak sekali. Dari
mereka sudah dewasa dan dilakukan
sekian banyak dampak buruk sekulerisme,
dengan pillihan mereka sendiri.4
diantaranya:
Bukti akan hal ini adalah maraknya
1. Membuka pintu bagi tumbuhnya
kenakalan remaja dan dekadensi
paham atheisme. Ini dikarenakan
moral di kalangan para pelajar. Media
paham sekularisme tidak
massa banyak merekam hal ini.
menanamkan keyakinan terhadap
Pergaulan bebas atau seks bebas di
Allah Sang Pencipta dalam jiwa para
kalangan anak baru gede (ABG) di
siswa, bahkan yang terjadi justru
kota-kota besar Indonesia sudah
mengajarkan teori yang mengarah
sangat mengkhawatirkan. Menurut
kepada atheisme seperti teori Darwin,
sebuah survei, lebih dari 50 persen
teori asal-usul terjadinya alam

2 3
Dr. Yusuf al-Qardhawi, Karakterisitik Islam; Lihat: al-Juhani, Al-Mausu‟ah al-Muyassarah,
Kajian Analitik, Surabaya: Risalah Gusti, 1996, hlm. 694
4
hlm. 121 Ibid.

888 Edukasi Islami Jurnal Pendidikan Islam


Edukasi Islami Jurnal Pendidikan Islam Vol. 04, Januari 2015

ABG di kota-kota besar sudah tidak terdiri dari unsur fisik dan psikis, atau
perawan lagi akibat pergaulan bebas.5 jasmani dan rohani. Ia hanya
3. Terputusnya hubungan sejarah memberikan perhatian besar pada sisi
dengan para pendahulu kaum fisik dan tidak peduli dengan tuntutan
Muslimin yang luhur. rohani. Tidak terpenuhinya
Dalam buku-buku pelajaran sejarah kebutuhan rohani akan memicu
yang diajarkan di sekolah-sekolah, timbulnya kriminalitas dan
7
para siswa hanya diajarkan sejarah penyimpangan moral. Penulis
nasional yang dimulai dari berdirinya mengamati bahwa pelajaran agama
kerajaan Sriwijaya, Majapahit dan yang hanya dua jam pelajaran dalam
sebagainya. Sedangkan tentang seminggu sama sekali tidak
sejarah para khalifah yang lurus (al- memenuhi kebutuhan siswa akan
khulafa‟ ar-rasyidin) sama sekali pembinaan rohani dan keagamaan
tidak diajarkan. Begitu pula yang baik. Ditambah lagi, dalam
kepahlawanan para sahabat Nabi ujian nasional (UN), mata pelajaran
shallallahu „aliahi wasallam yang agama tidak termasuk dalam mata
lainnya. Sehingga para pelajar dan pejaran yang diujikan, sehingga hal
generasi muda tidak mengenal ini membuat para siswa
dengan baik sejarah para pendahulu berpandangan bahwa mata pelajaran
mereka yang luhur dan layak agama tidak terlalu penting.
dijadikan teladan. Dengan demikian 5. Mengaburkan keimanan terhadap
terjadilah keterputusan ikatan sejarah perkara-perkara yang ghaib. Dalam
antara para pelajar muslim dengan sistem sekularisme, fenomena-
para pendahulu mereka yang shalih. fenomena alam dikaji dan dianalisa
Ini adalah sebuah rekayasa para secara eksperimental dan terlepas dari
orientalis yang membuat generasi kekuasaan Ilahi. Di samping itu juga
muda muslim mengabaikan sejarah meremehkan perkara-perkara ghaib
para leluhur mereka yang agung seperti keimanan kepada hari akhir,
mulai dari sirah nabawiyah hingga pahala, dosa dan sebagainya.
sejarah para pahlawan Islam, Akibatnya, sebagai hasil dari
penakluk, ulama, tokoh-tokoh pendidikan yang sekular itu
ternama dan para da‟i yang telah tumbuhlah suatu masyarakat yang
berjasa membawa obor Islam yang tujuan hidupnya adalah kesenangan
terang-benderang pada setiap masa dunia semata.8
dan tempat.6 6. Pergeseran nilai-nilai dan norma-
4. Terabaikannya pendidikan rohani. norma. Pendidikan yang sekular
Hal ini dikarenakan sekularisme berdampak menghapus nilai-nilai dan
melupakan karakter manusia yang norma-norma Islami dari jiwa para
siswa, lalu mengantinya dengan nilai-
nilai produk Barat. Sebagai contoh,
5
http://www.merdeka.com/peristiwa/5-tempat-
persembunyian-abg-.html
6 7
Manshur Abdul Aziz al-Khariji, al-Ghazwu ats- Lihat: al-Juhani, Al-Mausu‟ah al-Muyassarah,
Tsaqafi lil Ummah al-Islamiyyah, Riyadh: Dar hlm. 694
8
ash-Shumai‟i, 1420 H, hlm. 159 Ibid.

Edukasi Islami Jurnal Pendidikan Islam 889


Edukasi Islami Jurnal Pendidikan Islam Vol. 04, Januari 2015

idola dan ketokohan dalam nilai-nilai terpuji ke dalam jiwa anak-


masyarakat Islam teruntuk orang- anak didiknya. Ia mengkritik para
orang yang shalih dan komitmen pendidik yang merasa dirinya
dengan syari‟at, baik mereka para terpelajar kemudian merasa tidak
ulama yang rabbani atau para membutuhkan nilai-nilai agama, dan
pemimpin yang shalih. Jadi, standar mencari sumber baru yang
kemuliaan dan keutamaan adalah dianggapnya dapat menolong.
ketakwaan. Akan tetapi kini, kita Mereka pun menemukan psikologi
dapati dalam masyarakat kita yang anak. Akan tetapi ilmu ini tidak dapat
telah tersekularkan, tokoh dan idola dipegang sepenuhnya atau dipercaya
yang selalu disorot oleh media massa seratus persen tentang kebenar-
dan dikagumi oleh masyarakat luas annya.10
adalah orang-orang yang jusrtu Ia menekankan pula pentingnya
rendah ketakwaannya, bahkan dapat kembali kepada agama dan mengikuti
dikatakan fasik seperti: artis, cara-cara yang digariskan oleh agama
penyanyi, pelawak, atlet dan dalam mendidik generasi dan
9
sebagainya. memperbaiki moral mereka. Ia
Inilah beberapa di antara dampak berpendapat bahwa tidak ada jalan
buruk diadopsinya sistem sekularisme yang lebih baik untuk mendidik
dalam dunia pendidikan kita. Dengan generasi selain mengucapkan kepada
mencermati dampak-dampak buruk mereka, “Ini baik, karena Allah
tersebut tentu kita tidak dapat memerintahkannya. Allah menyukai
menganggap ringan permasalahan ini. dan senang kepada yang baik dan
7. Pendidikan yang dipisahkan dari akan memberikan balasan surga
nuansa religius hanya akan kepada orang-orang yang berbuat
melahirkan berbagai kepincangan dan baik. Ini buruk, karena Allah
problem. Seorang psikiater Amerika melarangnya. Allah benci dan murka
Serikat dalam bukunya yang berjudul melihatnya, dan ananti akan
Kembali kepada Iman, menekankan menyiksa dengan neraka kepada
pentingnya pendidikan generasi muda orang yang melakukannya.”
dengan nuansa religius. Ia Cara yang demikian lebih baik
memaparkan kesalahan pendapat daripada mengatakan, “Ini baik atau
sebagian pendidik yang hendak buruk, karena begitu pandangan ibu
menjauhkan jiwa agama dalam bapak, dan pandangan masyarakat...”
pendidikan anak-anak. Ia mengakui dan seterusnya. Yang disebut terakhir
bahwa pendidikan adalah suatu tugas memiliki kesan sementara, dan kelak
yang amat kompleks dan rumit, anak akan berpendapat bahwa
terkait dengan banyak faktor. Selain pandangan masyarakat telah berubah
itu, para pendidik memerlukan
bantuan luar untuk menanamkan

9 10
Prof. Dr. Abdurrahman bin Zaid al-Zunaidi, al- Dr, Yusuf Qardhawi, Merasakan Kehadiran
„Aulamah al-Gharbiyyah wa ash-Shahwah al- Tuhan, Yogyakarta: Mitra Pustaka, 1999, hlm.
Islamiyyah, Riyadh: Dar Isybilia, 2000, hlm. 35 255

890 Edukasi Islami Jurnal Pendidikan Islam


Edukasi Islami Jurnal Pendidikan Islam Vol. 04, Januari 2015

seiring dengan perkembangan negeri atau kebangsaan tertentu sebab ia


zaman.11 terkait dengan alam (fisis) yang hukum-
hukumnya tetap dan tidak pandang bulu
D. Latar Belakang Sekularisme
serta terkait dengan materi yang
Pendidikan di Negeri-Negeri Islam
mempunyai sifat-sifat yang tetap pula.
Salah satu latar belakang pemikiran
Berbeda dengan budaya yang mengandung
yang melandasi semangat sekularisasi
nilai nilai pikiran, psikologis, spritual dan
pendidikan di negeri-negeri Islam adalah,
moral. Jadi budaya merupakan hasil
memajukan peradaban di negeri-negeri
peradaban yang sangat terkait dengan
Islam dengan cara memisahkan sistem
kepribadian dan ciri ciri khusus setiap
pendidikan dari “campur tangan” agama.
bangsa, dari segi agama dan ideologi.
Para pengusung sekularisasi itu berang-
Demikianlah, -mau atau tidak- kita
gapan bahwa kemajuan dan modernisasi
harus berkata, bahwa ungkapan ungkapan
tidak akan dapat diraih kecuali jika kita
para pengusung sekularisme itu adalah
telah menanggalkan atribut-atribut agama
ekspresi atau manifestasi dari sikap
yang merupakan belenggu dan beban berat
kejiwaan yang keliru terhadap peradaban
untuk mencapai kemajuan. Anggapan
Eropa, peradaban Islam dan sendi
semacam ini banyak mewarnai pola pikir
sendinya yang asli. Mungkin sikap
para cendekiawan kita, khususnya para
kejiwaan yang keliru itulah yang sejak
alumnus barat. Asumsi ini adalah salah satu
lama diungkapkan oleh peneliti Muslim
keberhasilan ghazwul fikri dalam mewarnai
asal Austria, Leopold Weiss (Muhammad
pola pikir generasi muda kita.
Asad):
Para pemikir Eropa, seperti Arnold
“Sesungguhnya kecenderungan
Toynbee, berusaha menanamkan pendapat-
meniru budaya asing akibat
nya di benak orang-orang non-Eropa bahwa merasa kekurangan, ini saja
memegang nilai-nilai budaya Eropa adalah penyakit –tidak ada lain- yang
syarat penting untuk memperoleh kemajuan menimpa kaum muslimin yang
tekhnologi dan sains. Lebih dari itu, meniru budaya Barat.” 13
Toynbee menegaskan bahwa di hadapan
dunia sekarang hanya ada dua alternatif, E. Perbedaan Antara Islam dan
yaitu mengikuti jejak langkah Eropa atau Kristen Dalam Memandang Ilmu
hancur. Para pengusung sekularisasi terus Salah satu penyebab munculnya
mengulang-ulang ungkapan seperti itu sekularisme di Eropa adalah sikap gereja
tanpa dapat menopangnya dengan dan para pemuka-pemukanya yang
argumentasi yang ilmiah dan obyektif.12 memusuhi ilmu pengetahuan. Gereja
Sebenarnya, jika dianalisa secara dengan semangat doktrinnya yang tidak
ilmiah dan kritis, pendapat itu tidak tepat. ilmiah, telah terbukti berulang kali
Adalah sesuatu yang pasti bahwa sains menyatakan sesuatu yang sangat
(ilmu pengetahuan) tidak terikat dengan bertentangan dengan ilmu pengetahuan.
Safar al-Hawali, dalam bukunya, al-
„Almaniyyah; Nasya‟tuha wa Tathawwuruha
11
Ibid. wa Atsaruha, mengungkapkan banyak fakta
12
Jamal Sulthan, Pembaruan Pemikiran Islam;
Kritik Terhadap Pembaruan, Jakarta: Lembaga
Konsultasi Pendidikan dan Sosial Islam
13
(LKPSI), 1994, hlm. 44. Ibid.

Edukasi Islami Jurnal Pendidikan Islam 891


Edukasi Islami Jurnal Pendidikan Islam Vol. 04, Januari 2015

tentang perdebatan antara ilmu sangat kecil (kuman) yang dapat


pengetahuan dan gereja di abad-abad dimusnahkan dengan bahan-bahan kimia.14
pertengahan. Di antaranya adalah: Rentetan panjang kekeliruan gereja
Gereja berpendapat bahwa bumi ini membuat orang-orang berkesimpulan
adalah datar dan ia sebagai pusat tatasurya. bahwa ilmu pengetahuan senantiasa benar
Sedangkan Copernicus berpendapat bahwa sedangkan agama selalu keliru. Terlebih
bumi adalah bulat dan ia berputar di sekitar lagi gereja telah menegaskan bahwa tidak
matahari. Kemudian terbukti bahwa gereja ada yang berhak disebut agama kecuali
berdusta dan ilmu pengetahuan-lah yang ajaran-ajaran gereja yang suci. Sehingga,
benar. logis jika suara-suara yang memprotes
Gereja berkeyakinan bahwa 1+1+1= gereja terdengar nyaring dari kalangan
1, sedangkan matematika dasar menyatakan peneliti dan selain mereka, “Bebaskan ilmu
bahwa hasil dari penjumlahan itu adalah 3. dari belenggu gereja dan biarkan ajaran-
Gerja berpendapat –karena mengikuti teori ajaran gereja pergi ke neraka.” Inilah salah
Aristoteles- bahwa alam semesta terdiri satu faktor yang melatarbelakangi
dari emapat unsur, sedangkan ilmu sekularisme ilmu pengetahuan di Eropa.15
pengetahuan menyatakan bahwa unusr- Sedangkan jika kita berbicara tentang
unsur di alam semesta lebih dari sembilan Islam, dapat dikatakan bahwa pendapat
puluh. Dan terbukti bahwa ilmu yang menyatakan bahwa terdapat
pengetahuan benar dan gereja-lah yang kontradiksi antara Islam dan sains ataupun
salah. teknologi adalah jauh dari kebenaran, baik
Gereja berkata bahwa Taurat, Injil ditinjau secara normatif ataupun secara
dan surat-surat rasul adalah kitab-kitab ilmiah.
wahyu dari Allah, sedangkan para kritikus Seorang cendekiawan wanita Itali,
sejarah mengatakan bahwa kitab-kitab itu Lurofishia Faghrily, menulis pada akhir
adalah susunan para penulis yang kurang studinya tentang Islam sebagai berikut:
obyektif. Kemudian terbukti bahwa mereka “Sesungguhnya Islam, agama
benar dan gereja keliru. Gereja berkata yang menjadikan berfikir sebagai
sesungguhnya roti dan anggur pada landasannya dan membuka luas
luas aspek ini bagi akal dan
perjamuan tuhan akan berubah menjadi
menyuruh manusia untuk
darah dan jasad al-Masih, sedangkan ilmu memaksimalkan seluruhnya
pengetahuan dan akal secara aksioma potensi yang Allah berikan kepada
menyatakan bahwa hal itu mustahil. manusia, termasuk di antaranya
Gereja berkata sesungguhnya potensi terbesar ini yaitu
penyakit itu dari setan dan mengobatinya kecerdasan; sesungguhnya agama
adalah dengan mengadakan kebaktian dan seperti ini tak mungkin menjadi
mengusap-usap salib, sedangkan ilmu
pengetahuan berkata sesungguhnya
penyakit disebabkan oleh zat-zat yang
14
Dr. Safar bin Abdurrahman Al-Hawali, al-
„Almaniyyah Nasy‟atuha, wa Tathawwuruha wa
Atsaryha fi al-Hayah al-Islamiyyah al-
Mu‟ashirah, Riyadh: al-Maktabah asy-Syamilah,
hlm. 275.
15
Ibid.

892 Edukasi Islami Jurnal Pendidikan Islam


Edukasi Islami Jurnal Pendidikan Islam Vol. 04, Januari 2015

kendala bagi ilmu/sains dan metodologinya pada lebih dari tujuh ratus
filsafat.” 16 lima puluh ayat. Dengan panduan al-Qur'an
Seorang sejarawan besar Amerika, tumbuhlah di negeri-negeri Islam
William James Durant (Will Durant) kebangkitan ilmu pengetahuan, dan para
banyak memberikan kesaksiaannya yang ilmuwan Muslim telah menguasai
positif tentang penghargaan dan perhatian metodologi penelitan ilmiah dan
Islam terhadap ilmu pengetahuan. Ia menerapkannya dalam penelitian-penelitian
menulis dalam bukunya, The Story of mereka hingga menemukan banyak sekali
Civilization, beberapa hal yang penemuan-penemuan ilmiah dalam
mengagumkan tentang Islam. Ia berkata: berbagai bidang seperti kimia, kedokteran,
Ulama dalam pandangan Islam bukan astronomi dan sebagainya. Ini semua
hanya mereka yang mengajar agama di merupakan bukti bahwa dalam Islam tidak
masjid-masjid yang tersebar dari Cordova terdapat pertentangan antara ilmu dan
hingga Samarkand. Semua ahli ilmu agama. Oleh karena itu, pemikiran untuk
bersumberkan nilai-nilai Qur‟ani, baik memisahkan ilmu pengetahuan dari agama
pakar geografi, sejarawan, sastrawan, adalah sesuatu yang tidak beralasan dalam
kimiawan, ahli geometri, astronomi, dan pandangan Islam.18
ilmu-ilmu lainnya juga disebut ulama. Para
penguasa muslim juga men-support para F. Solusi Terhadap Sekularisme
sastrawan dan seniman muslim untuk Pendidikan
menampilkan karya-karya mereka dengan Telah jelas bahwa sekularisme,
menggelar diskusi-diskusi ilmiah ataupun khususnya dalam bidang pendidikan,
filsafat. Para penguasa muslim tidak pernah adalah sebuah tantangan dakwah
pelit membantu pengadaan dana untuk kontemporer yang tidak ringan. Umat Islam
kegiatan seni budaya dan keilmuan. Gairah harus bahu membahu untuk menghadapi
keilmuan di wilayah-wilayah kekuasaan satu pemahman yang merusak ini. Di antara
Islam tidak pernah mati dan para ilmuwan solusi yang dapat dilakukan adalah:
muslim di semua bidang keilmuan tidak 1. Para peneliti dan cendekiawan
terhitung banyaknya.17 muslim hendaknya giat menulis
Sesungguhnya tidak perlu disangsi- buku-buku yang menyadarkan umat
kan lagi bahwa dalam Islam tidak terdapat akan bahaya sekularisme. Begitu pula
pertarungan antara agama dan ilmu para ulama, khatib, da‟i dan para
pengetahuan, bahkan Islam membuka pintu jurnalis, semuanya harus melaksana-
lebar-lebar bagi ilmu pengetahuan, kan kampanye penyadaran umat.
pemikiran, dan penelitian. Islam tidak Semua media –seperti mimbar
mengikat kebebasan para ilmuwan dan jum‟at, surat kabar, radio dan televisi-
peneliti. Al-Qur'an telah menyeru kepada harus diberdayakan untuk hal
ilmu pengetahuan dengan segala tersebut.

16
Jamal Sulthan, Pembaruan Pemikiran Islam;
18
Kritik Terhadap Pembaruan, hlm. 46. Dr. Sa'ad ad-Din as-Sayyid Shalih, Ihdzaru al-
17
Dr. Raghib as-Sirjani, Pengakuan Tokoh Non- Asalib al-Haditsah fi Muwajahah al-Islam,
Muslim Dunia Tentang Islam, Bandung: Sygma Syariqah: Maktabah ash-Shahabah, 1998, hlm.
publishing, 2010, hlm. 354 171.

Edukasi Islami Jurnal Pendidikan Islam 893


Edukasi Islami Jurnal Pendidikan Islam Vol. 04, Januari 2015

2. Para pakar pendidikan Muslim adalah membangun manusia yang berfikir


dituntut untuk menyusun kurikulum dan berhati nurani, beriman dan berakhlak,
pendidikan yang memadukan antara dan inilah manusia yang baik (al-insan ash-
sains dan keimanan. Tidak hanya shalih) yang merupakan landasan
menyusun kurikulum, tetapi juga masyarakat yang baik (al-mujtama‟ ash-
buku-buku pelajaran yang menunjang shalih). Oleh karena itu, wajiblah
kurikulum tersebut. memberikan perhatian yang sebesar-
3. Sekolah-sekolah Islam hendaknya besarnya kepada lembaga-lembaga
menerapkan kurikulum terpadu pendidikan sejak dari TK hingga perguruan
tersebut sehingga menjadi proyek tinggi, agar lembaga lembaga tersebut
percontohan pola pendidikan yang mengajarkan keimanan di samping ilmu
religius. Besarnya minat para orang pengetahuan, dan mangajarkan akhlak di
tua untuk menyekolahkan anak-anak samping keterampilan.19
mereka di sekolah-sekolah Islam Di antara rambu rambu pendidikan
terpadu adalah suatu bukti terpenting bagi generasi yang kita cita-
kepercayaan kaum muslimin terhadap citakan ialah: komitmen dengan akidah
sistem pendidikan yang non-sekuler. yang bersih dari khurafat dan tauhid yang
4. Para guru Muslim yang mengajar di bersih dari syirik, keyakinan yang kuat
sekolah-sekolah sekular hendaknya terhadap akhirat, akhlak yang luhur seperti
meng-Islamisasi mata pelajaran yang kejujuran, rapi dalam bekerja, memegang
mereka ampu. Mereka harus amanah dan perjanjian, berani menyatakan
memberikan nuansa religius pada kebenaran, memusuhi kebatilan, tulus
setiap mata pelajaran yang mereka menyampaikan nasihat, siap berjuang
ajarkan kepada para anak didiknya. dengan harta dan jiwa di jalan Allah,
merubah kemungkaran dengan kemampuan
Inilah beberapa solusi yang dapat
yang dimilikinya, menentang kezhaliman
penulis tawarkan agar umat Islam dapat
dan kesewenang-wenangan, tidak memihak
secara bersama-sama melawan arus global
kepada orang-orang yang zhalim meskipun
dan sekularisme.
mereka memiliki kekuasaan sebagaimana
Fir‟aun atau harta sebagaimana Qarun.20
G. Pendidikan yang Ideal Menurut
Dengan kata lain, pendidikan yang
Islam
ideal dalam pandangan Islam adalah
Islam memperhatikan pendidikan dan
pendidikan yang memadukan iman dan
pengajaran sebagaimana perhatiannya
ilmu pengetahuan, akhlak dan skill,
terhadap perundang-undangan dan tasyri‟,
kecerdasan dan ketakwaan. Inilah cikal-
bahkan sebelum perhatiannya terhadap
bakal suatu bangsa yang kuat, maju dan
perundang-undangan dan tasyri‟. Karena,
beradab. Mustahil masyarakat atau bangsa
undang-undang tidak akan menciptakan
akan berubah menjadi baik kalau tidak
masyarakat. Sesungguhnya yang akan
dimulai dengan memperbaiki dan
menciptakan masyarakat hanyalah
pendidikan yang kontinyu, pengajaran yang
menanamkan kesadaran, dan pembinaan 19
Dr. Yusuf al-Qardhawi, al-Islam wa al-
yang sungguh-sungguh. Landasan setiap „Almaniyyah wajhan li wajhin, Kairo: Maktabah
kebangkitan dan perubahan tidak lain Wahbah, 1407 H, hlm. 34
20
Ibid.

894 Edukasi Islami Jurnal Pendidikan Islam


Edukasi Islami Jurnal Pendidikan Islam Vol. 04, Januari 2015

membenahi sistem pendidikannya. Jika Madzhahib wa al-Ahzab al-


umat Islam mau mencermati sejarahnya Mu‟ashirah, Riyadh: Dar an-Nadwah
maka mereka tidak akan mendapatkan al-„Alamiyyah.
suatu sistem pendidikan yang lebih ideal al-Hawali, Safar bin Abdurrahman, al-
dan lebih unggul selain dari sistem „Almaniyyah Nasy‟atuha, wa
pendidikan Islam. Tathawwuruha wa Atsaryha fi al-
Hayah al-Islamiyyah al-Mu‟ashirah,
H. Kesimpulan Riyadh: al-Maktabah asy-Syamilah.
Dari uraian di atas ada beberapa hal al-Zunaidi, Abdurrahman bin Zaid, 2000,
yang dianggap penting yaitu: al-„Aulamah al-Gharbiyyah wa ash-
1. Sekularisme sebagai suatu sistem Shahwah al-Islamiyyah, Riyadh: Dar
yang berasal dari Barat - tidak dapat Isybilia.
dipungkiri - telah mewarnai pola al-Qardhawi, Yusuf, 1999, Merasakan
pendidikan di negeri-negeri kaum Kehadiran Tuhan, Yogyakarta: Mitra
muslimin. Pustaka.
2. Sejarah munculnya sekularisme di ---------------, 1407 H, al-Islam wa al-
Eropa berawal dari adanya „Almaniyyah wajhan li wajhin, Kairo:
pertentangan antara sains dan agama, Maktabah Wahbah.
ya‟ni agama Kristen. ---------------,1996, Karakterisitik Islam;
3. Di dalam Islam tidak didapati adanya Kajian Analitik, Surabaya: Risalah
suatu pertentangan antara sains dan Gusti.
agama. Bahkan ajaran Islam sangat al-Khariji, Manshur Abdul Aziz, 1420 H,
mendorong kemajuan sains. Oleh al-Ghazwu ats-Tsaqafi lil Ummah al-
karena itu, berkembangnya Islamiyyah, Riyadh: Dar ash-
sekularisme di Eropa memiliki alasan Shumai‟i.
yang kuat dan logis, sedangkan di as-Sirjani, Raghib, 2010, Pengakuan
negeri-negeri Islam tidak memiliki Tokoh Non-Muslim Dunia Tentang
alasan untuk dikembangkan. Islam, Bandung: Sygma publishing.
4. Di antara dampak buruk sekularisme Shalih, Sa'ad ad-Din as-Sayyid, 1998,
dalam pendidikan adalah membuka Ihdzaru al-Asalib al-Haditsah fi
pintu bagi paham atheisme, Muwajahah al-Islam, Syariqah:
melemahnya nilai-nilai keimanan dan Maktabah ash-Shahabah.
tersebarnya kerusakan akhlak. Sulthan, Jamal, 1994, Pembaruan
5. Perlunya para pendidik muslim Pemikiran Islam; Kritik Terhadap
menyusun sistem pendidikan yang Pembaruan, Jakarta: Lembaga
Islami, jauh dari nuansa sekularisme. Konsultasi Pendidikan dan Sosial
6. Pendidikan yang ideal menurut Islam Islam (LKPSI).
adalah pendidikan yang memadukan http://www.merdeka.com/peristiwa/5-
antara iman dan sains, akhlak dan tempat-persembunyian-abg-.html
skill, kecerdasan dan ketakwaan.

Daftar Pustaka
al-Juhani, Mani‟, 1418 H, Al-Mausu‟ah al-
Muyassarah fi al-Adyan wa al-

Edukasi Islami Jurnal Pendidikan Islam 895

Anda mungkin juga menyukai