Abstrak
One of the principle of secularism in education is split between the education of the mind
(intellect) and the spiritual (spiritual). In fact, man created God-not-as fragmented. Man is a
perfect unity, not separated spiritual from the physical, and the physical is not separated
from the spiritual. When education is separate from religious instructions then there is
spiritual drought in some indecision on the part of students and others. One of the rationale
that underlies the spirit of secularization of education in Islamic countries is, to advance
civilization in Muslim countries by means of separate education system of "interference" of
religion. This article will describe some negative impact secularism in education and is also
an effective solution for educators Muslim
2 3
Dr. Yusuf al-Qardhawi, Karakterisitik Islam; Lihat: al-Juhani, Al-Mausu‟ah al-Muyassarah,
Kajian Analitik, Surabaya: Risalah Gusti, 1996, hlm. 694
4
hlm. 121 Ibid.
ABG di kota-kota besar sudah tidak terdiri dari unsur fisik dan psikis, atau
perawan lagi akibat pergaulan bebas.5 jasmani dan rohani. Ia hanya
3. Terputusnya hubungan sejarah memberikan perhatian besar pada sisi
dengan para pendahulu kaum fisik dan tidak peduli dengan tuntutan
Muslimin yang luhur. rohani. Tidak terpenuhinya
Dalam buku-buku pelajaran sejarah kebutuhan rohani akan memicu
yang diajarkan di sekolah-sekolah, timbulnya kriminalitas dan
7
para siswa hanya diajarkan sejarah penyimpangan moral. Penulis
nasional yang dimulai dari berdirinya mengamati bahwa pelajaran agama
kerajaan Sriwijaya, Majapahit dan yang hanya dua jam pelajaran dalam
sebagainya. Sedangkan tentang seminggu sama sekali tidak
sejarah para khalifah yang lurus (al- memenuhi kebutuhan siswa akan
khulafa‟ ar-rasyidin) sama sekali pembinaan rohani dan keagamaan
tidak diajarkan. Begitu pula yang baik. Ditambah lagi, dalam
kepahlawanan para sahabat Nabi ujian nasional (UN), mata pelajaran
shallallahu „aliahi wasallam yang agama tidak termasuk dalam mata
lainnya. Sehingga para pelajar dan pejaran yang diujikan, sehingga hal
generasi muda tidak mengenal ini membuat para siswa
dengan baik sejarah para pendahulu berpandangan bahwa mata pelajaran
mereka yang luhur dan layak agama tidak terlalu penting.
dijadikan teladan. Dengan demikian 5. Mengaburkan keimanan terhadap
terjadilah keterputusan ikatan sejarah perkara-perkara yang ghaib. Dalam
antara para pelajar muslim dengan sistem sekularisme, fenomena-
para pendahulu mereka yang shalih. fenomena alam dikaji dan dianalisa
Ini adalah sebuah rekayasa para secara eksperimental dan terlepas dari
orientalis yang membuat generasi kekuasaan Ilahi. Di samping itu juga
muda muslim mengabaikan sejarah meremehkan perkara-perkara ghaib
para leluhur mereka yang agung seperti keimanan kepada hari akhir,
mulai dari sirah nabawiyah hingga pahala, dosa dan sebagainya.
sejarah para pahlawan Islam, Akibatnya, sebagai hasil dari
penakluk, ulama, tokoh-tokoh pendidikan yang sekular itu
ternama dan para da‟i yang telah tumbuhlah suatu masyarakat yang
berjasa membawa obor Islam yang tujuan hidupnya adalah kesenangan
terang-benderang pada setiap masa dunia semata.8
dan tempat.6 6. Pergeseran nilai-nilai dan norma-
4. Terabaikannya pendidikan rohani. norma. Pendidikan yang sekular
Hal ini dikarenakan sekularisme berdampak menghapus nilai-nilai dan
melupakan karakter manusia yang norma-norma Islami dari jiwa para
siswa, lalu mengantinya dengan nilai-
nilai produk Barat. Sebagai contoh,
5
http://www.merdeka.com/peristiwa/5-tempat-
persembunyian-abg-.html
6 7
Manshur Abdul Aziz al-Khariji, al-Ghazwu ats- Lihat: al-Juhani, Al-Mausu‟ah al-Muyassarah,
Tsaqafi lil Ummah al-Islamiyyah, Riyadh: Dar hlm. 694
8
ash-Shumai‟i, 1420 H, hlm. 159 Ibid.
9 10
Prof. Dr. Abdurrahman bin Zaid al-Zunaidi, al- Dr, Yusuf Qardhawi, Merasakan Kehadiran
„Aulamah al-Gharbiyyah wa ash-Shahwah al- Tuhan, Yogyakarta: Mitra Pustaka, 1999, hlm.
Islamiyyah, Riyadh: Dar Isybilia, 2000, hlm. 35 255
kendala bagi ilmu/sains dan metodologinya pada lebih dari tujuh ratus
filsafat.” 16 lima puluh ayat. Dengan panduan al-Qur'an
Seorang sejarawan besar Amerika, tumbuhlah di negeri-negeri Islam
William James Durant (Will Durant) kebangkitan ilmu pengetahuan, dan para
banyak memberikan kesaksiaannya yang ilmuwan Muslim telah menguasai
positif tentang penghargaan dan perhatian metodologi penelitan ilmiah dan
Islam terhadap ilmu pengetahuan. Ia menerapkannya dalam penelitian-penelitian
menulis dalam bukunya, The Story of mereka hingga menemukan banyak sekali
Civilization, beberapa hal yang penemuan-penemuan ilmiah dalam
mengagumkan tentang Islam. Ia berkata: berbagai bidang seperti kimia, kedokteran,
Ulama dalam pandangan Islam bukan astronomi dan sebagainya. Ini semua
hanya mereka yang mengajar agama di merupakan bukti bahwa dalam Islam tidak
masjid-masjid yang tersebar dari Cordova terdapat pertentangan antara ilmu dan
hingga Samarkand. Semua ahli ilmu agama. Oleh karena itu, pemikiran untuk
bersumberkan nilai-nilai Qur‟ani, baik memisahkan ilmu pengetahuan dari agama
pakar geografi, sejarawan, sastrawan, adalah sesuatu yang tidak beralasan dalam
kimiawan, ahli geometri, astronomi, dan pandangan Islam.18
ilmu-ilmu lainnya juga disebut ulama. Para
penguasa muslim juga men-support para F. Solusi Terhadap Sekularisme
sastrawan dan seniman muslim untuk Pendidikan
menampilkan karya-karya mereka dengan Telah jelas bahwa sekularisme,
menggelar diskusi-diskusi ilmiah ataupun khususnya dalam bidang pendidikan,
filsafat. Para penguasa muslim tidak pernah adalah sebuah tantangan dakwah
pelit membantu pengadaan dana untuk kontemporer yang tidak ringan. Umat Islam
kegiatan seni budaya dan keilmuan. Gairah harus bahu membahu untuk menghadapi
keilmuan di wilayah-wilayah kekuasaan satu pemahman yang merusak ini. Di antara
Islam tidak pernah mati dan para ilmuwan solusi yang dapat dilakukan adalah:
muslim di semua bidang keilmuan tidak 1. Para peneliti dan cendekiawan
terhitung banyaknya.17 muslim hendaknya giat menulis
Sesungguhnya tidak perlu disangsi- buku-buku yang menyadarkan umat
kan lagi bahwa dalam Islam tidak terdapat akan bahaya sekularisme. Begitu pula
pertarungan antara agama dan ilmu para ulama, khatib, da‟i dan para
pengetahuan, bahkan Islam membuka pintu jurnalis, semuanya harus melaksana-
lebar-lebar bagi ilmu pengetahuan, kan kampanye penyadaran umat.
pemikiran, dan penelitian. Islam tidak Semua media –seperti mimbar
mengikat kebebasan para ilmuwan dan jum‟at, surat kabar, radio dan televisi-
peneliti. Al-Qur'an telah menyeru kepada harus diberdayakan untuk hal
ilmu pengetahuan dengan segala tersebut.
16
Jamal Sulthan, Pembaruan Pemikiran Islam;
18
Kritik Terhadap Pembaruan, hlm. 46. Dr. Sa'ad ad-Din as-Sayyid Shalih, Ihdzaru al-
17
Dr. Raghib as-Sirjani, Pengakuan Tokoh Non- Asalib al-Haditsah fi Muwajahah al-Islam,
Muslim Dunia Tentang Islam, Bandung: Sygma Syariqah: Maktabah ash-Shahabah, 1998, hlm.
publishing, 2010, hlm. 354 171.
Daftar Pustaka
al-Juhani, Mani‟, 1418 H, Al-Mausu‟ah al-
Muyassarah fi al-Adyan wa al-