0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
9 tayangan3 halaman
Dokumen tersebut merangkum empat topik utama yaitu pembelajaran STEAM, pembelajaran berbasis neurosains, pembelajaran digital, dan model pembelajaran blended learning. Topik-topik tersebut dijelaskan secara singkat meliputi tujuan, prinsip-prinsip, dan karakteristiknya. Dokumen ini juga menyebutkan materi yang sulit dipahami dan sering menimbulkan miskonsepsi.
Dokumen tersebut merangkum empat topik utama yaitu pembelajaran STEAM, pembelajaran berbasis neurosains, pembelajaran digital, dan model pembelajaran blended learning. Topik-topik tersebut dijelaskan secara singkat meliputi tujuan, prinsip-prinsip, dan karakteristiknya. Dokumen ini juga menyebutkan materi yang sulit dipahami dan sering menimbulkan miskonsepsi.
Dokumen tersebut merangkum empat topik utama yaitu pembelajaran STEAM, pembelajaran berbasis neurosains, pembelajaran digital, dan model pembelajaran blended learning. Topik-topik tersebut dijelaskan secara singkat meliputi tujuan, prinsip-prinsip, dan karakteristiknya. Dokumen ini juga menyebutkan materi yang sulit dipahami dan sering menimbulkan miskonsepsi.
Pd NO PESERTA : 201502022785 LK 0.1: Lembar Kerja Belajar Mandiri
Judul Modul Pembelajaran Inovatif
Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. Pembelajaran STEAM 2. Pembelajaran berbasis neurosains 3. Pembelajaran Digital 4. Model Pembelajaran “Blended Learning” No Butir Refleksi Respon/Jawaban 1 Garis besar materi yang A. Kegiatan Belajar 1 : Pembelajaran dipelajari STEAM 1. STEAM merupakan singkatan dari pembelajaran Science, Technology, Daftar Peta Konsep (istilah Engineering, Art and Mathematics dan definisi) di modul ini 2. Literasi STEAM menjadi tujuan yang dapat dicapai oleh peserta didik maupun pendidik 3. Prinsip-prinsip pembelajaran STEAM meliputi prnsip perhatian dan motivasi, keaktifan, keterlibatan langsung, pengulangan, tantangan, balikan dan penguatan, perbedaan individual
B. Kegiatan Belajar 2 : Pembelajaran
berbasis neurosains 1. Neurosains : ilmu yang mempelajari sistem syaraf otak dengan seluruh fungsinya, seperti bagaimana proses berfikir terjadi dalam otak manusia 2. Menurut Jensen (2008) pembelajaran berbasis neurosains dapat dilaksanakan menggunakan lima tahap pembelajaran yaitu: (1) persiapan, (2) akuisisi, (3) elaborasi (koreksi kesalahan & pendalaman), (4) formasi memori (pembelajaran menggabungkan sandi), dan (5) integrasi fungsional (penggunaan yang diperluas).
C. Kegiatan Belajar 3 : Pembelajaran
Digital 1. Pembelajaran digital adalah praktik pembelajaran yang menggunakan teknologi secara efektif untuk memperkuat pengalaman belajar peserta didik yang menekankan instruksi berkualitas tinggi dan menyediakan akses ke konten yang menantang dan menarik, umpan balik melalui penilaian formatif, peluang untuk belajar kapan saja dan di mana saja, dan instruksi individual untuk memastikan semua peserta didik NAMA : MIRA WAHYUNI,S.Pd NO PESERTA : 201502022785 mencapai potensi penuh mereka 2. Prinsip pembelajaran digital, yakni; personalisasi, partisipasi aktif peserta didik, aksesibilitas, dan penilaian 3. Fungsi pembelajaran digital : sebagai alat komunikasi, alat mengakses informasi, dan alat pendidikan atau pembelajaran
D. Kegiatan Belajar 4 : Model
Pembelajaran Blended Learning 1. Staker & Horn (2012) mendefinisikan blended learning sebagai model pembelajaran yang mengkombinasikan antara pembelajaran online dengan pembelajaran konvensional (tatap muka) 2. Karakteristik pembelajaran model blended learning (Prayitno, 2015) diantaranya yaitu: (a) Model blended learning menggabungkan berbagai cara penyampaian, model pendidikan, gaya pembelajaran, dan menggunakan berbagai media berbasis teknologi; (b) Model blended learning mengkombinasikan pola pembelajaran langsung (tatap muka), belajar mandiri, dan pembelajaran menggunakan sistem online; (c) Guru dan orangtua memiliki peran yang sama penting, dimana guru berperan sebagai fasilitator dan orangtua berperan sebagai pendukung 3. Model pembelajaran blended learning yang cukup sering digunakan dalam pembelajaran menurut Clayton Christensen Institute meliputi: (a) Model Rotasi (Rotation Model): Model kelas Station Rotation, model kelas Lab/Whole Group Rotation, model kelas Flipped (Flipped Clasroom), model rotasi individu (Individual Rotation); (b) Model Kelas Flex; (c) Model Kelas Self-Blend; (d) Model Enriched-Virtual 4. Tiga komponen penting harus diperhatikan dalam merancang dan mengembangkan aktifitas pembelajaran dengan model blended learning yaitu: (a) Standar capaian dan tujuan pembelajaran; (b) Penilaian; (c) Kegiatan pembelajaran.
2 Daftar materi yang sulit 1. Pembelajaran STEAM menggunakan
dipahami di modul ini model Problem Based Learning 2. Pembelajaran STEAM berpusat pada proyek NAMA : MIRA WAHYUNI,S.Pd NO PESERTA : 201502022785 3. Merancang model pembelajaran Blended Learning 3 Daftar materi yang sering 1. Pembelajaran blended learning dan mengalami miskonsepsi pembelajaran model campuran