Poster TA Rinaldi (Compatibility Mode)
Poster TA Rinaldi (Compatibility Mode)
2. TINJAUAN PUSTAKA
1. Putra, C. 2017, melakukan penelitian pemotongan pelat dengan menggunakan plasma cutting dengan gas Oksi-LPG. Hasil penelitian menunjukkan kecepatan
potong paling optimum yaitu 3 mm/s
2. Pradhana, K. 2008, melakukan pengujian Pengaruh Penggunaan Gas Bakar Dan Tekanan Gas Oksigen Las Potong Bakar Terhadap Panjang Daerah Pengaruh Panas
Pada Baja ASTM A 283. Hasil penelitian menunjukkan tekanan optimum pemotongan pada pemotongan pelat yaitu 3 kg/cm2.
3. METODOLOGI
Alat Bahan Prosedur Percobaan
Pemotongan Pelat
Gas LPG, Gas
Asetilen dan Gas Pelat dipotong dengan
Oksigen menggunakan Oksi-LPG dan
Oksi-Asetilen sesuai
rancangan percobaan.
Torch
Pelat Baja ASTM A36
4. HASIL PERCOBAAN
Hasil Pemotongan Hasil Perhitungan Ongkos Produksi Pengaruh Parameter Pembuatan Briket terhadap Sifat Mekanik
4.00
Ongkos pemotongan rata-rata per
3.50 3.10
3.00
2.50
satuan luas
2.00
1.50
1.07
1.00
0.50
0.00
Oksi-LPG Oksi-Asetilen
Jenis gas
Hasil pemotongan pelat baja Perbandingan ongkos pemotongan pelat baja dengan Daerah hasil pemotongan Daerah hasil pemotongan
menggunakan Oxy-fuel menggunakan metode pemotongan Oksi-LPG dan Oksi-Asetilen. Oksi-LPG Oksi-Asetilen.
Variasi Percobaan
Pemotongan dilkakukan dengan variasi ketebalan pelat 2 mm, 3 mm dan 4 mm dengan variasi panjang 50 cm, 100 cm dan 150 cm.
Setiap jenis variasi dilakukan 3 kali perulangan.
5. KESIMPULAN
• Pemotongan pelat menggunakan oksi-LPG (Rp.1,07/mm2) lebih murah dibandingkan dengan pemotongan pelat menggunakan oksi-asetilen (Rp.3,1/mm2).
• Pemotongan dengan oksi-LPG menghasilkan area hasil pemotongan yang lebih bersih daripada area hasil pemotongan gas oksi-asetilen
• Untuk menghasilkan briket cocopeat dengan nilai kuat tekan paling baik, parameter yang digunakan yaitu temperatur 120 oC, gaya penekanan 12 MPa, lama
penekanan 4 menit dan massa cocopeat sebesar 160 gram.