PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Adapun tujuan yang ingin dicapai pada tugas akhir ini adalah sebagai
berikut:
1. Untuk mempermudah pengerjaan pemotongan plat dengan menggunakan
las oxy-acetylene.
2. Untuk mengetahui cara pembuatan alat bantu yang bergerak dengan
sumbu x, y.
3. Melakukan pengujian terhadap cutting tool yang telah dimodifikasi.
1.5 Manfaat
Dengan dimodifikasinya cutting tool plat las oxy-acetylene ini diharapkan
bisa mempermudah pengerjaan pemotongan plat yang tadinya hanya dengan
gerakan manual (tangan), menjadi gerakan otomatis dengan system control, serta
untuk megurangi resiko terjadinya insiden saat pemotongan.
2. Tabung Asetilin
Tabung gas asetilin atau karbit berisi gas asetilin (C2H2). Gas asetilin
atau karbit banyak digunakan dalam pengelasan busur gas dari pada bahan
bakar lainnya. Hal ini disebabkan karena gas karbit memiliki banyak
kelebihan dibandingkan gas lainnya seperti pada Gambar 2.2 (Teknik
Otomotif, 2017), antara lain :
1) Gas karbit sangat mudah untuk dibuat dan tidak beracun sehingga jika
terhisap tidak akan berbahaya.
2) Gas karbit Memiliki sifat menyerap asam, sehingga dapat untuk
mengurangi.
3) Gas karbit memiliki nilai panas yang cukup tinggi, sehingga suhu api
yang dapat dicapai pada gas karbit ini sangat tinggi.
4) Gas karbit memiliki kecepatan pembakaran yang sangat tinggi.
5) Gas karbit cocok digunakan untuk segala teknik pengelasan dengan las
gas
3. Regulator
Regulator pada pengelasan ini terdapat baik pada tabung oksigen
maupun tabung asetilin. Regulator ini berfungsi untuk mengatur tekanan isi
menjadi tekanan kerja. Pada regulator terdapat 2 buah manometer, satu
manometer yang menunjukkan tekanan isi dalam tabung dan manometer 1
lagi menunjukkan tekanan kerja yang keluar dari tabung. Manometer yang
dekat dengan tabung merupakan manometer yang menunjukkan tekanan isi
dan manometer yang jauh dari tabung menunjukkan tekanan kerja seperti
Gambar 2.3:
1. Regulator asetilin
1) Manometer tekanan isi tabung sampai dengan skala 30 kg/cm2.
2) Manometer tekanan kerja tabung sampai dengan skala 3 kg/cm2.
3) Ulir untuk baut dan mur pengikatnya menggunakan ulir kiri.
2. Regulator oksigen
1) Manometer tekanan isi tabung sampai dengan skala 250 kg/cm2.
2) Manometer tekanan kerja tabung sampai dengan skala 12 kg/cm2.
3) Ulir untuk baut dan mur pengikatnya menggunakan ulir kanan.
4. Selang Las
Selang berfungsi untuk menyalurkan gas dari botol gas atau regulator
ke pembakar. Selang ini harus tahan tekanan tinggi tetapi lemas atau tidak
kaku. Gambar 2.4 dibawah merupakan bentuk dari selas las.
Selang gas biasanya berwarna merah dan hijau seperti Gambar 2.4
Pada ujung-ujung selang terdapat pula mur pengatur dengan ulir kiri. Fungsi
mur pengatur pada kedua selang tersebut adalah untuk mengikat regulator
dan mengikat pembakar.
5. Brander
Brander las ini berfungsi sebagai tempat bercampurnya gas oksigen
(O2) dengan gas karbit atau asetilin (C2H2) dan kemudian campuran ini
dinyalakan dengan api yang nantinya akan digunakan untuk melakukan
proses pengelasan. Pada brander las terdapat pemegang brander yang
berfungsi untuk memegang brander las saat proses pengelasan. Pada brander
las juga dilengkapi dengan keran pengatur keluarnya gas, baik gas oksigen
maupun gas karbit. Seperti yang ditunjukan Gambar 2.5.
Pada bagian perancangan poros ulir dapat diketahui ukuran batas amannya dengan
menggunakan persamaan berikut.
P . faktor keamanan
σ t=
π 2
dk
4
Dengan:
σ t = Tegangan Tarik yang diizinkan (kg/cm2)
P = Beban (Kg)
dk = Diameter Poros (mm)
Mulai
Studi Literatur
Perumusan Masalah
Pembuatan Desain
Dimensi
Tidak
Perhitungan
Sesuai
Pembuatan Alat
Pengujian Alat
Tidak Sesuai
Sesuai
Pembuatan Laporan
Selesai
Metode yang digunakan dalam suatu analisa atau studi harus terstruktur
dengan baik sehingga dapat dengan mudah menerangkan atau menjelaskan
penelitian yang dilakukan. Oleh karena itu dalam tugas akhir ini digunakan
metode simulasi yang dapat diuraikan seperti diagram alir di atas.
Proses dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini melalui beberapa tahap
sebagai berikut:
1. Studi Literatur
Pada studi literatur meliputi mencari dan mempelajari bahan pustaka
yang berkaitan dengan segala permasalahan mengenai perencanaan
cutting tool ini yang diperoleh dari berbagai sumber antara lain buku,
publikasi-publikasi ilmiah, dan survei mengenai komponen-komponen di
pasaran.
2. Perumusan Masalah
Bagaimana desain modifikasi cutting tool yang bergerak terhadap sumbu
x, y dan Bagaimana memilih motor agar pemotongan lebih stabil dan
presisi.
3. Penentuan Desain
Setelah melakukan studi literatur dan perumusan masalah adalah
penentuan desain, yaitu sket awal dari meja mesin plasma cutting. Sket
yang dibuat adalah sket pada bagian mekanik. Sket dilakukan dengan
menggambar diatas kertas terlebih dahulu seperti Gambar 3.1, kemudian
menggambarkan dengan menggunakan software CAD sehingga
didapatkan desain alat seperti Gambar 3.2. Setelah mendapatkan desain
mekanik, langkah selanjutnya yaitu menentukan peletakan komponen
elektronik pada cutting tool agar sesuai dengan desain mekanik yang
telah dibuat.
Gambar 3.1 Sket Cutting Tool
4. Penentuan Dimensi
Penentuan dimensi didapatkan dari rumusan masalah yang telah
ditentukan diawal, yaitu memodifikasi cutting tool yang dapat bergerak
dengan 2 axis. Dari rumusan masalah tersebut menimbulkan suatu
pemikiran dan solusi yaitu:
Dilihat dari ukuran Panjang linier screw yang digunakan adalah 500
mm, maka direncanakan:
1) Dimensi alat p x l x t = 500 mm x 500 mm x 500 mm
2) Batasan gerak sumbu x sejauh 400 mm
3) Batasan gerak sumbu y sejauh 400 mm
5. Perhitungan
Perhitungan komponen mekanik berdasarkan definisi masalah yang telah
disebutkan diatas. Perhitungan dilakukan untuk mendapatkan dimensi
yang sesuai dengan desain dan aman saat menjalan cutting tool. Apabila
saat melakukan perhitungan ada beberapa komponen yang tidak sesuai
maka akan melakukan re-desain agar komponen yang akan dibuat tidak
mengalami masalah.
6. Pembuatan Alat
Maksud dari pembuatan disini adalah proses pemotongan, bubut,
penggerindaan, pengeboran, kemudian merakit komponen mekanik dan
komponen elektrik yang telah ditentukan dan telah diperhitungkan,
sehingga alat mampu bekerja secara optimal.
7. Pengujian Alat
Dalam hal ini yaitu pengujian dari cutting tool. Pengujian ini dilakukan
untuk mengetahui kesesuaian antara gerakan mekanik dengan sistem
elektrik. Apabila hasil pengujian sesuai dengan standar maka dapat
dilanjutkan dengan pembuatan laporan.
8. Pembuatan laporan
Tahap ini merupakan ujung dari proses pembuatan tugas akhir, yaitu
dengan menarik kesimpulan yang didapat dari hasil pengujian yang telah
dilakukan. Setelah itu dilakukan penulisan terhadap laporan dari
penelitian yang telah dilakukan.
9. Selesai