Pertidaksamaan adalah kalimat terbuka yang menyatakan hubungan dua hal tidak
mempunyai kesamaan atau tidak sama dengan. Hubungan tidak sama dengan dapat
dinotasikan dengan tanda:
1. Tanda pertidaksamaan tidak akan berubah jika sobat menambahkan atau mengurangkan suatu
pertidaksamaan dngan bilangan atau suatu ekspresi matemtaika tertentu
2. Tanda pertidaksamaan tidak akan berubah jika sobat mengalikan atau membaginya dengan
bilangan POSITIF
milsalkan
4x ≥ 12, Jika sobat membagi masing masing ruas dengan angka 4 (positif) 4x/4 ≥ 12/ 4 ⇒ x ≥ 3
3. Tanda pertidaksamaan akan berbalik jika dikali atau dibagi dengan sebuah bilangan
NEGATIF
Banyak sobat hitung yang mungkin lupa dengan keharusan membalik tanda. Contohnya seperti
berikut:
-3x ≥ 9 untuk menyelesaikan pertidaksamaan tersebut sobat harus membagi tiap ruas kanan dan
kiri dengan -3 atau dengan kata lain mengalikan tiap ruas dengan -1/3. Karena dikali dengan
bilangan negatif maka tanda wajib berbalik.
Ada yang unik dari pemangkatan pertidaksamaan matematika, tanda pertidaksamaan berbalik
tergantung dari ganjil atau genapanya pangkatnya.
a2 > b2 > 0
a3 > b3 > 0
a4 > b4 > 0
a5 > b5 > 0
a2 > b2 > 0
a3 < b3 < 0
a4 > b4 > 0
a5 < b5 < 0
dan seterusnya. Secara umum an > bn, jika n genap dan an < bn jika n ganjil
Contoh
x < -2 jika sobat pangkatkan dua didapat x2 > (-2)2 (tanda berubah jika n genap akan selalu an >
bn) dan logikanya masuk jika x saja kurang dari -2 (-3, -4, -5, dst) pasti x2 hasilnya akan selalu
lebih dari 4, -32 = 9; -42 = 16, dst.
Modul 7
Barisan merupakan suatu barisan angka atau bilangan dari kiri ke kanan dengan pola
tertentu. Barisan berkaitan erat dengan deret. Jika barisan adalah kelompok angka atau
bilangan yang berurutan, deret merupakan jumlah dari suku-suku pada barisan.
Contoh:
1, 4, 8, 12, ….adalah barisan
Dalam barisan ini :
1 disebut suku pertama
4 disebut suku kedua
8 disebut suku ketiga
12 disebut suku keempat
Dan seterusnya
Barisan aritmatika merupakan barisan bilangan yang memiliki beda atau selisih tetap
antara dua suku yang berurutan, contohnya 1, 4, 7, 10, 13, 16, 19, ... maka selisih tiap
suku yaitu 3.
Rumus suku ke n:
Un = a + (n – 1) b
a = suku pertama
b = beda
n = banyaknya suku
Contoh:
Tentukanlah suku ke 25 dari barisan aritmetika 2, 5, 8, 11, 14, …
Jawab
A=2
B=3
N = 25
U25 = 2 + (25-1) 3
= 2 + (24)3
= 2 + 72 = 74
Jadi suku ke 25 adalah 74
Barisan geometri adalah barisan yang perbandingan atau rasio dari suku=suku yang
berurutan selalu tetap.
Contoh :
Tentukan rasio dan suku ke-10 dari barisan geometri 2,4,8,16, …
Jawab :
Rasio dari barisan tersebut adalah 4/2 = 8/4 = 16/8 = 2
Suku awal (U1 = a) dari barisan tersebut adalah 2, maka
U10 = ar10-1 = 2.29 = 2.512 = 1024.
Nama : LINDA LESTARI
NIM : 855865677
Pertanyaan :
Menurut ramalan cuaca Kota Palembang, peluang untuk hujan 70% dan peluang angin ribu
25%. Hitunglah peluang Kota Palembang hujan dan angin ribu?
Penyelesaian:
Dik :
Jawab :
maka :
= 70% x 25%
= 0,7 x 0,25
= 0,175
= 17,5%
Jadi peluang terdinya hujan dan angin ribut dikota Palembang yaitu 17,5%