Anda di halaman 1dari 5

Modul 6

Persamaan dan Pertidaksamaan Linier


 Persamaan adalah sebuah pernyataan matematika yang terdiri dari dua ungkapan pada
ruas kanan dan ruas kiri yang dipisahkan oleh tanda “ = “.Ketidaksamaan adalah
pernyataan matematika yang terdiri dari dua ungkapan pada ruas kanan dan ruas kiri yang
dipisahkan oleh tanda “ <, > atau ≠ ”.

 Pertidaksamaan adalah kalimat terbuka yang menyatakan hubungan dua hal tidak
mempunyai kesamaan atau tidak sama dengan. Hubungan tidak sama dengan dapat
dinotasikan dengan tanda:

< = kurang dari Atau Lebih Kecil Dari

≤ = kurang dari atau sama dengan

> = lebih besar dari atau lebih dari

≥ = lebih besar dari atau sama dengan

Berikut sifat-sifat dari pertidaksamaan matematika :

1. Tanda pertidaksamaan tidak akan berubah jika sobat menambahkan atau mengurangkan suatu
pertidaksamaan dngan bilangan atau suatu ekspresi matemtaika tertentu

Jika a > b maka:

a+c > b+c ; a-c > b-c

Jika a<b maka:

a+c < b+c ; a-c < b-c


misalnya
x + 6 > 8 ⇒ x+6-6 > 8-6 ⇒ x > 2

2. Tanda pertidaksamaan tidak akan berubah jika sobat mengalikan atau membaginya dengan
bilangan POSITIF

Jika a > b dan c > 0 maka

ac > bc dan a/c > b/c

milsalkan
4x ≥ 12, Jika sobat membagi masing masing ruas dengan angka 4 (positif) 4x/4 ≥ 12/ 4 ⇒ x ≥ 3
3. Tanda pertidaksamaan akan berbalik jika dikali atau dibagi dengan sebuah bilangan
NEGATIF

Jika a > b dan c < 0 maka:

ac < bc dan a/c < b/c (amati bahwa tanda berbalik)

Banyak sobat hitung yang mungkin lupa dengan keharusan membalik tanda. Contohnya seperti
berikut:

-3x ≥ 9 untuk menyelesaikan pertidaksamaan tersebut sobat harus membagi tiap ruas kanan dan
kiri dengan -3 atau dengan kata lain mengalikan tiap ruas dengan -1/3. Karena dikali dengan
bilangan negatif maka tanda wajib berbalik.

-3x ≥ 9 ⇒ -3x/-3 ≤ 9/-3 ⇒ x ≤ -3 (amati tanda berbalik)

4. Eksponen (Pemangkatan) Pertidaksamaan

Ada yang unik dari pemangkatan pertidaksamaan matematika, tanda pertidaksamaan berbalik
tergantung dari ganjil atau genapanya pangkatnya.

jika a > b > 0 maka

a2 > b2 > 0

a3 > b3 > 0

a4 > b4 > 0

a5 > b5 > 0

dan seterusnya. Secara umum an > bn ; a bilangan asli

jia a < b < 0 maka

a2 > b2 > 0

a3 < b3 < 0

a4 > b4 > 0

a5 < b5 < 0

dan seterusnya. Secara umum an > bn, jika n genap dan an < bn jika n ganjil

Contoh

x < -2 jika sobat pangkatkan dua didapat x2 > (-2)2 (tanda berubah jika n genap akan selalu an >
bn) dan logikanya masuk jika x saja kurang dari -2 (-3, -4, -5, dst) pasti x2 hasilnya akan selalu
lebih dari 4, -32 = 9; -42 = 16, dst.
Modul 7

Barisan dan Deret

 Barisan merupakan suatu barisan angka atau bilangan dari kiri ke kanan dengan pola
tertentu. Barisan berkaitan erat dengan deret. Jika barisan adalah kelompok angka atau
bilangan yang berurutan, deret merupakan jumlah dari suku-suku pada barisan.

Contoh:
1, 4, 8, 12, ….adalah barisan
Dalam barisan ini :
1 disebut suku pertama
4 disebut suku kedua
8 disebut suku ketiga
12 disebut suku keempat
Dan seterusnya

 Barisan aritmatika merupakan barisan bilangan yang memiliki beda atau selisih tetap
antara dua suku yang berurutan, contohnya 1, 4, 7, 10, 13, 16, 19, ... maka selisih tiap
suku yaitu 3.

Rumus suku ke n:
Un = a + (n – 1) b
a = suku pertama
b = beda
n = banyaknya suku

Contoh:
Tentukanlah suku ke 25 dari barisan aritmetika 2, 5, 8, 11, 14, …
Jawab
A=2
B=3
N = 25
U25 = 2 + (25-1) 3
= 2 + (24)3
= 2 + 72 = 74
Jadi suku ke 25 adalah 74

Deret aritmetika adalah jumlah suku-suku barisan aritmetika secara berurutan


Notasi: barisan aritmetika
U1, U2, U3,…., Un,
deret aritmetika dinyatakan
U1 + U2 + U3 + ….+Un
Notasi untuk jumlah n suku dari deret aritmetika biasanya adalah Sn
Rumus
Deret aritmetika a + (a+b) + (a+2b)+…+ (a+nb)
a = suku pertama
(a+b) = suku kedua
(a+2b) = suku ketiga
(a+nb) = suku ke n
Sn = n/2 (U1 + Un)
Contoh”:
Barisan 10, 7, 4, 1, -2, -5, -8. . . . adalah barisan aritmetika, karena U2 - U1 = U3 - U2 =
U4 - U3 = U5 -U4 = bilangan tetap yaitu 3.
Untuk menentukan suku ke– n dari barisan aritmetika di gunakan Un = a + (n-1) b.
Untuk menentukan jumlah n Suku Pertama (Sn) Deret Aritmetika dapat menggunakan
rumus Jumlah n Suku Pertama (Sn) Deret Aritmetika Sn = n/2 ( 2a + (n-1) b ) atau Sn =
n/2 (a + Un).

 Barisan geometri adalah barisan yang perbandingan atau rasio dari suku=suku yang
berurutan selalu tetap.
Contoh :
Tentukan rasio dan suku ke-10 dari barisan geometri 2,4,8,16, …
Jawab :
Rasio dari barisan tersebut adalah 4/2 = 8/4 = 16/8 = 2
Suku awal (U1 = a) dari barisan tersebut adalah 2, maka
U10 = ar10-1 = 2.29 = 2.512 = 1024.
Nama : LINDA LESTARI

NIM : 855865677

Pertanyaan :

Menurut ramalan cuaca Kota Palembang, peluang untuk hujan 70% dan peluang angin ribu
25%. Hitunglah peluang Kota Palembang hujan dan angin ribu?

Penyelesaian:

Dik :

Peluang Hujan = 70%


Peluang Angin Ribut = 25%

Ditanya : Peluang Hujan dan Angin Ribut?

Jawab :

P(A∩B) = P(A) x P(B)

A = Hujan dan B = Angin Ribut

maka :

P(A∩B) = P(A) x P(B)

= 70% x 25%

= 0,7 x 0,25

= 0,175

= 17,5%
Jadi peluang terdinya hujan dan angin ribut dikota Palembang yaitu 17,5%

Anda mungkin juga menyukai