Anda di halaman 1dari 15

Pertemuan 2: Modul 2

PERKEMBANGAN
PESERTA DIDIK
OLEH:
DASMIATI, M.Pd

PDGK4402/3 SKS/MODUL 1-8 Dasmiati, M.Pd


Memahami Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Pertumbuhan dan Perkembangan Individu

Secara umum perkembangan manusia selalu dipengaruhi oleh faktor luar dan
faktor dalam, faktor indogin dan faktor eksogin, faktor ekstern dan faktor intern.
Faktor manakah yang lebih kuat antara keduanya, tiap orang, golongan atau
faham, masing-masing memiliki perbedaan.

Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan dan pertumbuhan individu para


ahli berbeda pendapat juga lantaran sudut pandang dan pendekatan mereka
terhadap eksistensi individu tidak sama. Oleh karena itu aliran-aliran yang
berhubungan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan dan
pertumbuhan individu akan dibahas sebagai berikut :

PDGK4402/3 SKS/MODUL 1-8 Dasmiati, M.Pd


1.Aliran Nativisme
Nativisme (nativism) adalah sebuah dokrin filosofis yang berpengaruh besar terhadap
aliran pemikiran psikologis. Tokoh utama aliran ini adalah Arthur Schopenhaueur
(1788-1860) seorang filosof Jerman. Aliran filsafat nativisme konon dijuliki sebagai
aliran pesimistis yang memandang segala sesuatu dengan kacamata hitam. Karena
para ahli penganut aliran ini berkeyakinan bahwa, perkembangan manusia itu
ditentukan oleh pembawaannya sedangkan pengalaman dan pendidikan tidak
berpengaruh.

Adapun hasil pendidikan itu 100% tergantung pada pembawaan anak didik sendiri.
Lingkungan termasuk didalamnya pendidikan, tidak berdaya sama sekali dalam
mempengaruhi perkembangan anak. Sehingga anak jahat akan menjadi jahat dan
anak yang baik menjadi baik. Aliran nativisme berpendapat bahwa sehubungan
dengan perkembangan anak didik usaha pendidikan tidak dapat dipakai untuk
mencapai tujuan yang ditetapkan oleh pendidik.

PDGK4402/3 SKS/MODUL 1-8 Dasmiati, M.Pd


2. Aliran Empirisme
Kebalikan dari aliran nativisme adalah aliran empirisme dengan tokoh utama John
Locke (1632-1704). Doktrin aliran empirisme yang amat mashur adalah “tabula rasa”
sebuah istilah bahasa latin yang berarti batu tulis kosong atau lembaran kosong.

Doktrin ini menekankan arti penting pengalaman, lingkungan, dan pendidikan dalam
arti perkembangan manusia itu semata-mata bergantung pada lingkungan dan
pengalaman pendidikannya, sedangkan bakat dan pembawaan sejak lahir dianggap
tidak ada pengaruhnya, dalam hal ini para penganut menganggap setiap anak lahir
seperti tabularasa dalam keadaan kosong, tak punya kemampuan dan bakat apa-apa
maksudnya hendak menjadi apa seorang anak kelak tergantung pada
pengalaman/lingkungan yang mendidiknya. Menurut aliran tabula rasa, perkembangan
anak 100% bergantung pada pengaruh luar yang disebut dengan lingkungan.

PDGK4402/3 SKS/MODUL 1-8 Dasmiati, M.Pd


3. Aliran yang hampir bersamaan dengan aliran
nativisme
Berdasarkan konsepsi yang dikemukakan oleh JJ. Rousseau seorang filsuf bangsa
perancis, 1712-1778 dengan aliran naturalismenya. Menurut pendapat Rousseau dalam
bukunya Emile bahwa “Semua anak adalah baik pada waktu baru datang dari Sang
Pencipta, tetapi menjadi buruk ditangan manusia.”

Pendidikan yang diinginkan Rousseau hendaklah dimulai dengan mempelajari


perkembangan anak. Anak tidak boleh dianggap sebagai manusia dewasa yang kecil
karena anggapan yang demikian mengabaikan tahap-tahap perkembangan yang berbeda
dimana didalamnya ada daya-daya khusus yang perlu dikembangkan secara alamiah.

PDGK4402/3 SKS/MODUL 1-8 Dasmiati, M.Pd


4. Aliran Konvergensi

Aliran konvergensi (convergence) merupakan gabungan antara aliran


empirisme dengan aliran nativisme. Aliran ini menggabungkan arti
penting hereditas (pembawaan) dengan lingkungan sebagai faktor-
faktor yang berpengaruh dalam perkembangan manusia. Tokoh
utama konvergensi bernama LouisWilliam Stern (1871-1938),
seorang filosof dan psikolog Jerman

PDGK4402/3 SKS/MODUL 1-8 Dasmiati, M.Pd


Berdasarkan aliran-aliran doktrin filosofis diatas maka kita dapat berkesimpulan bahwa faktor yang
mempengaruhi tinggi rendahnya mutu perkembangan individu berupa faktor intern dan faktor
ekstern. Faktor intern yaitu faktor yang ada dalam diri anak itu sendiri dan pembawaan psikologis
tertentu yang turut mengembangkan dirinya sendiri, yang mencakup hereditas atau keturunan.

Faktor hereditas yang dianggap mempengaruhi perkembangan anak adalah sebagai berikut :

Faktor fisik, sebagian merupakan bawaan yang tidak adapat diubah, tetapi sebagian ditentukan oleh
pemeliharaan ketika kehamilan, gizi, olah raga dan kesehatan umum.

Jenis kelamin, berpengaruh pada kemampuan kognitif, keterampilan dan sikap

Kesehatan, terutama penyakit turunan

Kecerdasan, yang berbeda bagi setiap orang

Bakat, yaitu kemampuan khusus yang dimiliki seseorang tanpa tergantung pada latihan. Orang akan
lebih berhasil jika belajar sesuai dengan bakatnya.

PDGK4402/3 SKS/MODUL 1-8 Dasmiati, M.Pd


Faktor lingkungan yang mempengaruhi perkembangan anak adalah sebagai berikut :

Keluarga yang mencakup jumlah anak dalam keluarga, nomor kelahiran, perubahan
struktur keluarga, latar belakang pendidikan orang tua, dan status sosial ekonomi

Sekolah sebagai pendidikan formal, yang sangat besar pengaruhnya bagi setiap
orang terutama dalam bersikap dan bertindak

Budaya dan masyarakat yang mempengaruhi berbagai aspek belajar terutama


dalam sikap dan nilai, bahasa, serta reaksi terhadap diri dan disiplin kelas

Media, termasuk media elektronik dan media cetak.

PDGK4402/3 SKS/MODUL 1-8 Dasmiati, M.Pd


Agar dapat memperbesar dampak positif pengaruh-pengaruh tersebut, guru hendaknya berusaha.

Memahami latar belakang anak

Menyadari adanya perbedaan individu

Menekankan pada awal bahwa setiap orang punya kelebihan dan kekurangan

Mengembangkan bakat khusus siswa

Memberikan bantuan yang diperlukan anak

Menghilangkan rasa curiga mencurigai dan memberikan kesempatan yang sama, serta

Memberikan tugas-tugas yang sesuai dengan kegemaran siswa.

PDGK4402/3 SKS/MODUL 1-8 Dasmiati, M.Pd


Lingkungan Keluarga
Keluarga memiliki peranan penting dalam mengembangkan pribadi anak, karena perawatan orang
tua yang penuh kasih sayang, pendidikan nilai-nilai kebudayaan merupakan faktor penentu
berkembangnya kepribadian anak yang sehat.

Fungsi Dasar Keluarga


Memberikan rasa aman, kasih sayang, rasa memiliki

Mengembangkan hubungan yang baik diantara anggota keluarga

Memberikan bimbingan bagi pengembangan prilaku secara sosial

Membentuk anak dalam memecahkan masalah yang dihadapi

Memberikan bimbingan dalam penyesuaian diri

Stimulator bagi perkembangan kemampuan anak untuk mencapai prestasi

Pembimbing dalam mengembangkan aspirasi

PDGK4402/3 SKS/MODUL 1-8 Dasmiati, M.Pd


Pola Hubungan Orang Tua dengan Anak
Hurlock, Schneiders, Lovee menggambarkan pola prilaku orang tua dan dampaknya terhadap tingkahlaku.

Pola Perlakuan Orang Tua Perilaku Orang Tua Profil Tingkah Laku Anak
1. Overprotection (terlalu 1. Kontak yang berlebihan dengan anak 1. Perasaan tidak aman
melindungi) 2. Perawatan pemberian bantuan kepada anak yang 2. Agresif dan dengki
terus menerus 3. Mudah merasa gugup
3. Mengawasi kegiatan anak secara berlebihan 4. Melarikan diri dari kenyataan
4. Memecahkan masalah anak 5. Sangat tergantung
6. Ingin menjadi pusat perhatian
7. Menolak tanggung jawab
8. Egois dan sulit dalam bergaul

2. Permissiveness 1. Memberikan kebebasan untuk berpikir atau 1. Pandai mencari jalan keluar
(Pembolehan) berusaha 2. Dapat bekerjasama
2. Menerima gagasan 3. Percaya diri
3. Membuat anak merasa diterima dan merasa kuat 4. Penuntut dan tidak sabaran
4. Toleran dan memahami kelemahan anak
5. Cenderung lebih suka memberi yang diminta anak
daripada menerima
3. Rejection (Penolakan) 1. Bersikap masa bodoh 1. Agresif (mudah marah, gelisah, keras
2. Bersikap kaku kepala, nakal)
3. Kurang memperdulikan kesejahteraan anak 2. Submissive (kurang dapat mengerjakan
4. Menampilkan sikap permusuhan tugas, pemalu dan penakut)
3. Sulit bergaul, pendiam, sadis

PDGK4402/3 SKS/MODUL 1-8 Dasmiati, M.Pd


4. Acceptance (Penerimaan) 1. Memberikan perhatian dan cinta kasih 1. Mau bekerjasama
yang tulus 2. Bersahabat dan loyal
2. Menempatkan anak dalam posisi yang 3. Emosinya stabil
penting dirumah 4. Ceria dan bersikap optimis
3. Mengembangkan hubungan yang hangat 5. Mau menerima tanggung jawab dan jujur
dengan anak dan bersikap realistik
4. Bersikap respek terhadap anak 6. Memilih perencanaan yang jelas untuk
5. Berkomunikasi dengan anak secara masa depan
terbuka
5. Domination (dominasi) 1. Mendominasi anak 1. Bersikap sopan dan sangat berhati-hati
2. Pemalu, penurut dan tidak dapat
bekerjasama

6. Submission (penyerahan) 1. Senantiasa memberikan sesuatu kepada 1. Tidak patuh, tidak bertanggung jawab
anak 2. Agresif, bersifat otoriter dan terlalu
2. Membiarkan anak berperilaku semaunya di percaya diri
rumah

7. Punitiveness (terlalu 1. Mudah memberikan hukuman 1. Impulsif dan tidak dapat mengambil
disiplin) 2. Menanamkan kedisiplinan secara keras keputusan

PDGK4402/3 SKS/MODUL 1-8 Dasmiati, M.Pd


Sebagai guru kita tentu diharapkan dapat berbuat sesuatu yang mampu memperbesar dampak
positif faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan dan pertumbuhan anak didik kita untuk itu,
implikasi bagi pendidik adalah :

1. Mantapkan bahwa pemahaman anak dikelas mempunyai ciri dan tidak ada yang sama sehingga
perbedaan individual adalah wajar

2. Kenali latar belakang siswa secara cermat, lebih-lebih jika siswa tersebut mempunyai perbedaan yang
menonjol baik itu bersifat positif maupun negatif

3. Tekankan pada siswa bahwa setiap anak dilahirkan dengan ciri fisik dan kemampuan yang berbeda dan
setiap anak mempunyai kekurangan dan kelebihan. Ini dimaksudkan untuk menjaga agar anak-anak tidak
mengganggu atau meremehkan temannya yang mempunyai kondisi fisik yang berbeda

PDGK4402/3 SKS/MODUL 1-8 Dasmiati, M.Pd


4. Berikan kesempatan kepada siswa yang menunjukkan kemampuan khusus untuk mengembangkan
kemampuannya, misalnya anak yang menonjol dalam bidang olah raga atau melukis, berikan kesempatan
untuk berlatih seperlunya dan menunjukkan kelebihannya.

5. Sebaliknya bagi anak-anak yang menunjukkan kemampuan yang rendah, berikan bantuan seperlunya, baik
melalui kerjasama dengan orang tua, teman sejawat maupun dengan pemanfaatan anak-anak yang
mempunyai kemampuan yang lebih, sehingga terjadi kerjasama yang baik diantara anak-anak

6. Sekolah sebagai salah satu bentuk masyarakat kecil, hendaknya dapat dimanfaatkan untuk mengatasi
perbedaan individu siswa, guru dapat bekerja sama dengan keluarga untuk membangun anggota masyarakat
yang saling memperhatikan di sekolah.

PDGK4402/3 SKS/MODUL 1-8 Dasmiati, M.Pd


Terimakasih

PDGK4402/3 SKS/MODUL 1-8 Dasmiati, M.Pd

Anda mungkin juga menyukai