Anda di halaman 1dari 32

REVOLUSI INDUSTRI 4.

MAKALAH
Sebagai Tugas Akhir Kelas XII dan Syarat Mengikuti Munaqosyah

DIANATUSSAMKHA
XII IPA 5

PONDOK PESANTREN TERPADU AL-MULTAZAM


KUNINGAN – JAWA BARAT
2021
LEMBAR PENGESAHAN

REVOLUSI INDUSTRI 4.0

Makalah

Sebagai Tugas Akhir Kelas XII dan Syarat Mengikuti Munaqosyah

DIANATUSSAMKHA
XII IPA 5

Kuningan, 30 Januari 2021


Diketahui oleh:

Kepala SMAIT Al-Multazam, Pembimbing,

Nina Herlina, M.Pd Hj.Icih Mintarsih, S.Pd

Disahkan, Diketahui,
Mudir Ma’had Al-Multazam, Sekretaris Pondok Al - Multazam

KH. Adin Nurhaedin, Lc. Nurkaman, Lc.


KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim.
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah senantiasa memberikan
nikmat iman, islam, dan ihsan, sertainayah Nya. Mempergantikan siang dan
malam dengan sempurna sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan
baik.
Penghargaan setinggi-tingginya dalam kerangka shalawat teruntuk
manusia mulia, Nabi akhir zaman baginda Muhammad SAW.pemimpin umat
untuk keluar dari zaman kebodohan yang menggiring masuk kedalam neraka
untuk menuju keridhan tuhan pemilik seluruh alam.
Terselesaikannya makalah ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak.
Untuk itu penulis ucapkan terima kasih kepada pihak pembimbing yang telah
membantu dengan tenaga, fikiran, ide,dan bahkan materi.Tanpa mengurangi rasa
penghargaan kepada yang tidak penulis cantumkan namanya. Ucapan terimakasih
ini penulis sampaikan kepada:
1. KH. Adin Nurhaedin, Lc, selaku Mudir Pondok Pesantren Terpadu Al-
Multazam yang telah memberikan kesempatan kepada penulis dalam
menempuh pendidikan pada lembaga yang dipimpinnya.
2. Ustadz Nurkaman, Lc, selaku sekretaris Pondok Pesantren Terpadu Al-
Multazam.
3. Ustadz Dudung Abdul Karim, Lc., M.Ag, selaku Kepala Departemen
pendidikan Al-Multazam.
4. Ustadzah Nina Herlina, M.Pd, selaku kepala sekolah SMAIT AL-
MULTAZAM yang telah memberikan kesempatan kepada penulis dalam
menempuh pendidikan pada lembaga yang dipimpinnnya.
5. Ustadzah Icih Mintarsih,S.Pd, selaku pembimbing makalah yang dalam
kesibukannya senantiasa memberikan waktu kepada penulis dengan tulus
untuk berkonsultasi, memberikan bimbingan, arahan, dan perbaikan hingga
makalah ini selesai.
6. Seluruh Ustadz dan Ustadzah pengajar SMAIT AL-MULTAZAM yang
senantiasa memberikan ilmu dan motivasinya selama penulis menempuh
pendidikan di SMAIT AL-MULTAZAM.
7. Ayahanda dan ibunda yang telah mendidik dan memberikan motivasi serta
semangat dalam menyelesaikan makalah ini. Terimakasih atas segala
bimbingan dan doanya.
8. Teman-teman angkatan Genetika baik ikhwan maupun akhwat yang tidak
mungkin penulis sebutkan satu persatu. Namun, penulis yakin mereka telah

i
memberikan sesuatu yang berharga dalam memperkaya pengetahuan
intelektual penulis.
9. Tim penguji makalah yang memberikan kritik, saran dan masukannya
sehingga makalah ini jauh lebih baik, lengkap dan sempurna.
10. Semua pihak yang telah membantu yang tidak dapat penulis sebutkan satu
persatu.
Semoga bantuan yang telah diberikan menjadi amal kebaikan dan
mendapatkan balasan dari Allah SWT.
Mengutip perkataan sahabat Nabi Muhammad SAW, Ali bin Abi Thalib,
yakni “Semua orang akan mati kecuali karyanya, maka tulislah sesuatu yang akan
membahagiakan dirimu di akhirat kelak”. Untuk itu karya ini penulis
persembahkan sebagai kontribusi penulis terhadap ilmu pengetahuan, khususnya
dibidang teknologi. Harapan penulis semoga tulisan ini bermanfaat.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas akhir kelas XII, dengan
disusunnya makalah ini diharapkan dapat menambah dan memperluas wawasan
kita semua mengenai “Revolusi Industri 4.0” dan semoga makalah ini dapat
menjadi referensi untuk pembuatan makalah selanjutnya.
Tak ada gading yang tak retak, tentu penulis menyadari bahwa makalah ini
masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak terdapat kesalahan serta
kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik serta saran dari
pembaca makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang
lebih baik lagi.
Terakhir namun bukanlah yang paling akhir,izinkan penulis menuntaskan
kalimat pengantar dalam untaian kata yang dapat mewakili permohonan maaf atas
kesalahan dan kekurangan penulis dalam penulisan makalah ini.

Kuningan, 30 Januari 2021,

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................2
C. Tujuan Penulisan...........................................................................................2
D. Manfaat Penulisan.........................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................4
A. Revolusi Industri 4.0.....................................................................................4
B. Dampak Revolusi Industri............................................................................9
C. Tantangan Dan Peluang Revolusi Industri 4.0............................................14
BAB III PENUTUP..............................................................................................21
A. Kesimpulan.................................................................................................21
B. Saran............................................................................................................22
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................iv
TENTANG PENULIS............................................................................................v

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Istilah industri 4.0 lahir dari berbagai ide mengenai revolusi industri
keempat. Keberadaannya membawakan beberapa manfaat dan untuk
mewujudkan industri. Diperlukan ketertiban akademisi dalam bentuk
riset.Menurut Klaus Schwab, seorang Teknisi dan econom Jerman yang juga
pendiri dari Executive Chaiman World Economic Forum,yang pertama kali
memperkenalkannya dalam bukunya The Fourth Industrial Revolution(2017),
Ia menyebutkan bahwa saat ini kita berada pada awal sebuah revolusi yang
secara mendasar mengubah cara hidup, bekerja,dan berhubungan satu sama
lain.
Industri 4.0 memang menawarkan banyak manfaat,di samping itu juga
memiliki tantangan yang harus dihadapi. Drath dan Horch (2014) berpendapat
bahwa tantangan yang dihadapi oleh suatu negara ketika menerapkan industri
4.0 adalah munculnya beberapa masalah terhadap perubahan demografi dan
aspek sosial, ketidak stabilan kondisi politik, keterbatasan sumber daya,
tuntutan teknologi, danpenerapan ramah lingkungan. Menurut Jian Qin (2016)
terdapat kesenjangan yang cukup besardari sisi teknologi antara kondisi dunia
industri saat ini dengan kondisi yang diharapkan dari industri 4.0.Penelitian
yang dilakukan oleh Balasingham (2016) juga menunjukkan adanya faktor
keenggangan perusaahaan dalam menerapkan industri 4.0 karena kekhawatiran
terhadap ketidakpastian manfaatnya.
Sebagaimana diketahui,revolusi industri menuntut perubahan dalam aspek
kehidupan manusia dari manual menjadi basis teknologi. Semua kegiatan
manusia akan menjadi lebih mudah untuk dijangkau. Era industri 4.0
membawa perubahan dalam segala hal tak terkecuali dalam dunia pendidikan.
dengan demikian, pengelola lembaga pendidikan dituntut untuk selalu
berinovasi dalam mengembangkan lembaga pendidikan, tidak hanya cukup
menghasilkan output yang dibekali dengan pengetahuan ilmiah tetapi juga
mampu mencetak lulusan yang kreatif, terampil, dan mampu bersaing serta
beradaptasi dengan kemajuan teknologi inormasi yang berkembang pesat saat
ini.
Menurut Delipiter Lase, Pendidikan Era Revolusi Industri 4.0 adalah
fenomena yang merespon kebutuhan revolusi industri dengan penyesuaian
kurikulum baru sesuai situasi saat ini. Hal ini mampu membuka jendela dunia

1
2

dengan memanfaatkan internet of things (IOT).Disisi lain pengajar juga


memperoleh lebih banyak referensi dan metode pengajaran lebih luas(delipiter
lase)
Pendidikan di dalam industri 4.0 dapat membawa guru untuk dapat
beradaptasi, dan mau belajar sehingga kualitas dapat meningkatdan mampu
mengimbangi siswa. Guru bisa meningkatkan kompetensi. Berdasarkan isi
dari buku, sang penulis menyebut guru yang memiliki kualitas tersebut sebagai
guru 4.0 karena guru sosok yang mempunyai jiwa kepemimpinan
transformasional berkat dorongan intelektual dalam menjalankan keterampilan
teknologi.
Tuntutan perubahan ini menjadikan pemikiran warisan dari pendidikan
lama yang isinya menghafal fakta tanpa makna. Sistem pendidikan merupakan
salah satu sistem pendidikan terbesar di dunia yang meliputi sekitar 30 juta
peserta, 200 lembaga, dan 4 juta tenaga didik. Namun semua sistem pendidikan
dan tenaga kerja guru akan tergeserkan lambat laun oleh teknologi robot yang
begitu canggih di era revolusi industri 4.0.
Revolusi Industri 4.0 tidak hanya mempengaruhi bidang pendidikan,
namun juga mempengaruhi bidang-bidang lainnya yaitu bidang sosial, politik,
hukum, ekonomi, dan bisnis.
Berdasarkan latar belakang diatas, penulis tertarik untuk meneliti lebih
jauh dan menuangkannya dalam makalah yang berjudul “Revolusi Industri
4.0”.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan revolusi industri 4.0?
2. Apa dampak yang ditimbulkan dari adanya revolusi industri 4.0 ?
3. Apa tantangan dan peluang yang harus dihadapi pada era revolusi industri
4.0?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian revolusi indsutri 4.0.
2. Untuk mengetahui dampak yang ditimbulkan dari adanya revolusi indsutri
4.0.
3. Untuk mengetahui tantangan dan peluang yang harus dihadapi di era
revolusi industri 4.0.
3

D. Manfaat Penulisan
1. Bagi penulis, untuk memenuhi tugas akhir sebagai syarat kelulusan,
melatih untuk senantiasa membaca yang efektif, menambah wawasan yang
luas tentang revolusi industri 4.0, mengetahui perkembangan teknologi
yang terjadi di era revolusi industri 4.0, serta bisa mempadukan data
menjadi satu dari berbagai referensi yang tersedia.
2. Bagi pembaca, untuk menambah wawasan yang luas tentang manfaat
teknologi pada revolusi industri 4.0, mengetahui ancaman revolisi industri
4.0 sebagai tonggak untuk masa depan agar bisa memanfaatkan teknologi
dengan bijak.
3. Bagi dunia pendidikan, untuk mendukung pola belajar dan pola berfikir
serta mengembangkan inovasi kreatif guna menjadikan peserta didik
dalam pendidikan yang unggul.
4. Bagi dunia bisnis, untuk mengetahui bahwa revolusi industri 4.0 dapat
memudahkan pembisnis untuk berkolaborasi dan berbagai data diantara
pelanggan, produsen, dan pihak lain
5. Bagi dunia kesehatan, untuk mengetahui kecanggihan teknologi yang
menggunakan data. Data tersebut berpotensi untuk mentransformasi
kesehatan individu dan keperluan medis. Sebagian dokter percaya bahwa
teknologi telepon pintar sangat berperan dalam memberdayakan pasien
untuk mengatur kesehatan secara proaktif.
6. Bagimasyarakat, untuk memberdayakan individu dan menciptakan
lapangan baru bagi sosial, ekonomi, dan pengembangan di masyarakat
sekitar.
4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Revolusi Industri 4.0


Lahirnya revolusi industri 4.0 bukan merupakan proses yang singkat,
banyak para ahli yang mengemukakan pendapat mengenai pengertian maupun
tahapan dari lahirnya revolusi industri tersebut.

A.1Pengertian Revolusi Industri 4.0


Berikut beberapa pengertian Revolusi Industri 4.0 :
1. Menurut KBBI
Revolusi Industri 4.0 adalah perubahan radikal dalam usaha mencapai produksi
dengan menggunakan mesin-mesin, baik untuk tenaga penggerak maupun tenaga
pemroses.
2. Menurut Menteri Perindustrian Airlangga ( Hartato)
Revolusi Industri 4.0 adalah sesuatu yang tidak bisa dihindari, dan mengajak para
pelaku usaha atau industri untuk lebih memaksimalkan peran dan fungsi internet
dalam mengembangkan bidangnya.
3. Menurut Zimmerman
Revolusi Industri 4.0 adalah suatu tren otomatisasi dan pertukaran data terkini
dalam teknologi pabrik mencakup sistem siber-fisik,internet, komputasi awan,
dan komputasi kognitif. Revolusi Industri dibangun di atas revolusi industri 3.0
yang disebut juga revolusi digital. Ia juga menyimpulkan bahwa era Revolusi
Industri 4.0 dan selanjutnya akan melibatkan pada kemampuan sains, teknologi,
teknik, dan matematika.
Revolusi Industri 4.0 adalah perubahan radikal dalam usaha mencapai produksi
dengan menggunakan mesin-mesin, baik untuk tenaga penggerak maupun tenaga
pemroses.
4. Menurut Klaus Schwab
Revolusi industri 4.0 adalah perubahan yang cepat mengenai cara hidup, bekerja,
dan berhubungan dengan yang lain. Dalam hal skala, cakupan serta
kompleksitasnya, revolusi industri yang belum pernah dialami manusia
sebelumnya. Revolusi ini memaksa kita untuk memikirkan ulang bagaimana
Negara dapat berkembang, bagaimana organisasi menciptakan nilai, dan bahkan
apa artinya menjadi manusia. Setelah mengamati langsung bagaimana para
pemimpin dunia menavigasi revolusi digital, Schwab yakin bahwa kita berada di

4
5

awal periode yang menantang. Dalam bukunya Schwab menunjukkan karakter


kunci dari teknologi-teknologi terkini dan menyoroti hasil dari revolusi industri
4.0. Schwab juga mengeksplorasikan bagaimana agar kita dapat mengontrol
revolusi industri keempat, dan juga menguraikan bagaimana bentuk baru
kolaborasi yang disertai narasi bersama yang positif, dapat membentuk revolusi
industri keempat yang memberikan manfaat bagi semua dimana inovasi dan
teknologi menjadi pelayanan bagi masyarakat, dan mengangkat kemanusiaan ke
tingkat kesadaran moral yang baru.
Berdasarkan pendapat para ahli diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa
revolusi industri 4.0 adalah sesuatu yang tidak bisa diubah dan dihindari dan
segala proses menggunakan sistem otomatisasi mesin ataupun robot yang begitu
canggih sehingga bisa menggantikan tenaga kerja manusia.

A.2 Tahapan-Tahapan Revolusi Industri


Menurut Klaus Schwab, ada beberapa tahapan revolusi industri hingga
menjadi revolusi industri 4.0 yaitu :
1. Revolusi Industri 1.0
Revolusi Industri 1.0 merupakan industri pertama yang terjadi pada abad
ke-18 ditandai dengan penemuan mesin uap yang digunakan untuk proses produk
barang. Saat itu, di Inggris mesin uap digunakan sebagai alat tenun mekanis
pertama yang dapat meningkatkan produktivitas industri tekstil.Peralatan kerja
yang bergantung pada tenaga manusia dan hewan akhirnya digantikan dengan
mesin tersebut.
Selain itu, mesin uap digunakan pada bidang transportasi. Transportasi
internasioal pada masa itu adalah transportasi laut yang masih menggunakan
tenaga angin. Namun, angin tidak dapat sepenuhnya diandalkan karena bisa jadi
angin bertiup dari arah yang berlawanan atau bahkan tidak ada angina sama
sekali. Penggunaan tenaga angin pada alat transportasi pun mulai berkurang
semenjak James Watt menemukan mesin uap yang jauh lebih efesien dan murah
dibandingkan mesin uap sebelumnya pada 1776. Dengan mesin uap tersebut,
kapal dapat berlayar selama 24 jam penuh jika mesin uap tetap didukung dengan
kayu dan batu bara yang cukup.
2. Revolusi Industri 2.0
Revolusi Industri 2.0 terjadi di awal abad ke-20.Revolusi industri ini
dengan penemuan tenaga listrik. Tenaga otot yang saaat itu sudah tergantikan oleh
mesin uap, perlahan mulai tergantikan lagi oleh tenaga listrik. Walaupun begitu,
masih ada kendala yang menghambat proses produksi di pabrik, yaitu masalah
transportasi.
Diakhir 1800-an, mobil mulai diproduksi secara masal. Produksi masal ini
tidak lantas membuat proses produksinya memakan waktu yang cepat karena
6

setiap mobil harus dirakit dari awal hingga akhir dititik yang sama oleh seorang
perakit mobil artinya, untuk merakit banyak mobil, proses perakitan harus
dilakukan oleh banyak orang yang merakit mobil dalam waktu yang bersamaan.
Revolusi Industri ke-2 ini juga berdampak pada kondisi militer pada
perang dunia II. Ribuan tang, pesawat, dan senjata diciptakan dari pabrik-pabrik
yang menggunakan lini produksi dan bahan berjalan. Hal ini terjadi karena adanya
produksi masal (mass production). Perubahan dari masyarakat agraris menjadi
masyarakat industri boleh dibilang menjadi komplit.
3. Revolusi Industri 3.0
Setelah Revolusi Industri kedua, manusia masih berperan sangat penting
dalam proses produksi berbagai jenis barang. Tetapi, setelah revolusi industri
yang ketiga, manusia tidak lagi memegang peranan penting. Setelah revolusi ini,
abad industri perlahan berakhir dan abad informasi dimulai jika revolusi pertama
dipicu oleh mesin uap, revolusi kedua dipicu oleh ban berjalan dan listrik, revolusi
ketiga ini dipicu oleh mesin yang dapat bergerak dan berpikir secara otomatis,
yaitu komputer dan robot. Salah satu komputer yang dikembangkan di era perang
dunia II komputer bernama Colossus. Komputer yang dapat berprogram tersebut
merupakan mesin raksasa.Namun, kemajuan teknologi berkembang luar biasa
pesat setelah perang dunia II selesai.
Mengecilnya ukuran membuat komputer bisa dipasang di mesin-mesin
yang mengoperasikan lini produksi. Komputer pun mulai menggantikan banyak
manusia sebagai operator dan pengendali lini produksi.
4. Revolusi Industri 4.0
Merupakan Revolusi yang sedang ramai diperbincangkan.Setelah
terjadinya revolusi industri 3.0 kini perkembangan teknologi semakin cepat. Pada
revolusi industri 4.0 teknologi manufaktur sudah masuk pada tren otomatisasi dan
pertukaran data yang mencakup sistem internet ofthings (IOT) dan cognitive
computing.
Revolusi Industri 4.0 berciri kreativitas, leadership, dan entrepheneurship
yang mendobrak “Mindset” cara bekerja revolusi industri sebelumnya. Dengan
berciri efesinensi dalam komunikasi dan transportasi serta mengarahkan
masyarakat untuk memecahkan masalah dengan sistem “One stop shopping”
diperlukan atmosfir dunia usaha yang lepas dari lilitan dan hambatan biokrasi dan
itu tidak hanya soal cara bekerja tetapi juga mental tenaga kerjanya. Dan pada
gilirannya output revolusi ini banyak mendatangkan kesejahteraan.
Herman et al (2016) menambahkan, ada empat desain prinsip industri
berikut beberapa prinsipnya:
a. Interkoneksi (sambungan), yaitu kemampuan mesin, perangkat, sensor,
dan orang untuk terhubung dan berkomunikasi satu sama lain melalui
7

Internet Of Things (IOT) atau Internet People ( IoP). Prinsip ini


membutuhkan kolaborasi, keamanan, dan standar.
b. Transparansi informasi, merupakan kemampuan sistem informasi untuk
menciptakan salinan virtual dunia fisik dengan memperkaya model digital
dengan data sensor termasuk analisis data dan penyediaan informasi.
c. Bantuan teknis yang meliputi : kemampuan sistem bantuan untuk
mendukung manusia dengan menggabungkan dan mengevaluasi
informasi secara sadar untuk membuat keputusan yang tepat dan
memcahkan masalah mendesak dalam waktu singkat. Dan kemampuan
sistem untuk mendukung manusia dengan melakukan berbagai tugas yang
tidak menyenangkan, terlalu melelahkan, atau tidak aman.
d. Keputusan terdesentralisasi yang merupakan kemampuansistem fisik maya
untuk membuat keputusan sendiri dan menjalankan tugas seefektif
mungkin.
Industri 4.0 telah memperkenalkan teknologi produksi masal yang
fleksibel (Kagerman et al, 2013). Mesin akan beroperasi secara indepeden atau
berkoordinasi dengan manusia (Sung, 2017). Industri 4.0 juga merupaka sebuah
pendekatan untuk mengontrol proses produksi dengan melakukan sinkronisasi
waktu dengan melakukan penyatuan dan penyesuaian produksi (Kohler & Weisz,
2016). Selanjutnya, Zesuka et al (2016) menambahkan, industri 4.0 digunakan
pada tiga faktor yang saling berkaitan diantaranya digitalisasi dan interaksi
ekonomi dengan teknik sederhana menuju jaringan ekonomi dengn tekhnik
kompleks, digitalisasi produk dan layanan, serta model pasar baru.
Perkembangan medium komunikasi era revolusi industri 4.0 menjadikan
media visual konvensional dan digital semakin dipertanyakan proses
mengkomunikasikan pesannya. Sebuah media komunikasi visual memiliki tolak
ukur efektif dan komunikatif dalam upaya mengasilkan respon setelah melalui
tahap yang beragam, maka perlu dipahami bersama untuk mempertegas definisi
revolusi industry 4.0.
Pada revolusi industri 4.0 diperkenalkannya istilah machine learning, yaitu
mesin yang memiliki kemampuan untuk belajar, yang biasa sadar bahwa dirinya
melakukan kesalahan sehingga melakukan koreksi yang tepat untuk memperbaiki
hasil berikutnya. Namun machine learning ini terbatas untuk melakukan hal – hal
tertentu.

A.3Teknologi-Teknologi Pada Revolusi Industri 4.0


Pemanfaatan teknologi merupakan dasar dari revolusi industri. Berikut ini
adalah beberapa unsur utama dari pengembangan industri konvesional menuju
industri digital menurut Klaus Schwab :
8

1.Internet Of Things
Internet OfT things merupakan kosenp dimana suatu alat fisik atau mesin
yang terkoneksi dengan jaringan internet. Sehingga mampu mentransfer data
tanpa memerlukan bantuan manusia.
2.Big Data
Big Data merupakan istilah untuk mendeskripsikan volume informasi
yang besar, baik yang terstruktur maupun informasi tak terstruktur. Data atau
informasi tersebut bias disusun, diolah, dianalisa, dan disimpan.Big data sudah
bisa dimanfaatkan dalam berbagai jenis serta mampu membantu dalam
menentukan arah dan bisnis.
3.Argumen Reality
Argumented Reality (AR), merupakan teknologi yang mengkolaborasikan
benda maya baik dua atau tiga dimensi ke dalam sebuah lingkup nyata tiga
dimensi kemudian memproyeksikannya dalam waktu nyata.
4.Cyber Security
Cyber Security adalah aktivitas meningkatkan keamanan informasi untuk
mencegah adanya cyber attack. Cyber attack merupakan aktivitas disengaja yang
menargetkan sistem informasi untuk merusak, mengubah, atau mencuri
ketersediaan informasi, integritas, dan kerahasiaan.
5.Artificial Intelligence
Artificial Intelligence merupakan teknologi komputer yang memungkinkan
mesin yang memiliki kecerdasan mirip manusia. Mulai dari melaksanakan tugas
serta mengambil keputusan dengan tepa tanpa bantuan manusia. ArtificalI
ntelligence dapat mempelajari dan menganalisis data secara berkesinambungan.
Kemampuan memprediksinya akan semakin baik apabila data yang diterima
semakin banyak.
6.Addictive Manufacturing
AddictiveManufacturing adalah teknologi percetakan 3D yang digunakan
oleh industri manufaktur. Tidak hanya sebagai printer 3D, namun juga direct
digital manufacturing dan rapid prototyping. Di era yang serba digital ini, design
berbentuk digital bisa diwujudkan menjadi produk nyata menggunakan komputer
dan software khusus. Ukuran dan bentuk yang dihasilkan sama, sesuai gambar
desain yang dibuat.
7.IntegratedSystem
Integrated System adalah serangkaian proses yang menghubungkan sistem
komputer dan software secara fisik dan fungsional. Integrated System ini akan
menyatukan antar komponen sub sistem dalam sebuah sistem agar setiap
bagiannya bisa berfungsi layaknya kesatuan sistem.
9

8.CloudComputing
Cloud Computing (komputasi awan) merupakan teknologi yang
menggunakan internet sebagai pusat pengelolaan, penyimpanan data dan
aplikasi. Teknologi ini memungkinkan para pengguna memperoleh hak untuk
mengakses atau menjalankan program melalui komputer dan jaringan internet
tanpa instalasi.
Menurut Klaus Schwab itulah teknologi-teknologi yang terdapat pada
revolusi industri 4.0.Semua data diproses menggunakan alat- alat canggih
(analitik dan logaritma) untuk mengasilkan informasi yang logis. Data yang
diproses tersebut dapat membantu mempertimbangkan adanya masalah yang
terlihat dan tidak terlihat di pabrik industri.1

B. Dampak Revolusi Industri


Fenomena revolusi industri 4.0 ini membawa banyak pengaruh, baik positif
maupun negatif bagi masyarakat. Dimana semua bidangtengah berlomba untuk
melakukan digitalisasi agar tidak terlindas oleh teknologi yang terus berkembang.
untuk itu, masyarakat perlu mengetahui dampak era revolusi industri 4.0 dan cara
untuk mengatasinya. Berikut dampak era revolusi industri terhadap beberapa
bidang diantaranya :
1)DampakSosial
Dampak era revolusi industri 4.0 sangat signifikan terhadap bidang sosial.
sebab pada era ini seluruh proses produksi telah menggunakan mesin berteknologi
canggih, menggantikan peranan manusia dalam dunia industri. Tentu hal ini
berpengaruh terhadap ketersediaan lapangan kerja, sebab tenaga manusia tidak
lagi diberdayakan dalam industri manufaktur. Sistem pendidikan yang
sebelumnya diterapkan pun tidak akan relavan lagi di dalam dunia kerja.
2)DampakdiBidangPolitik
Adanya digitalisasi memang dibutuhkan sebagai sarana pemenuhan
terhadap peminatan barang dalam jumlah besar dengan harga yang mudah
dijangkau masyarakat. Namun, dampak era revolusi industri 4.0 yang sangat besar
adalah terhadap meningkatnya angka pengangguran yang berimbas pada
perekonomian Negara.
3)Dampak Pada Bidang Ekonomi

1
Schwab, Claus “ The Foutrh Industrial Revolution”. Dikutip dari https:
//books.google.com.ST_FDAAAQBAJ&oi=fnd&pg=PR7&dq=klaus+schwab&ot
s=DUgvaPsAVL&sig=W6BkVVbTVC_8EBlAuCqiCYMm1dI. Pada tanggal 15
Desember 2020
10

Dampak era revolusi industri 4.0 yaitu pada bidang ekonomi. Terdapat
banyak dampak dari era revolusi industri ini dibidang ekonomi, seperti harus
mengeluarkan biaya yang tinggi untuk mengimplementasikan industri 4.0 di
perusahaan dan merubah model bisnis yang telah diterapkan. Selain itu,
pernggunaan teknologi baru akan menyebabkan kerugian pada inventasi teknologi
yang telah digunakan sebelumnya. Namun, dengan menggunakan hal tersebut
dapat meningkatkan efesiensi dan produktivitas.
4)Dampak Bagi Bisnis
Dampak revolusi industri bagi pembisnis adalah dapat memudahkan para
pembisnis untuk berkolaborasi dan berbagi data diantara pelanggan, produsen,
pemasok, dan pihak lain dalam rantai pasokan. Ini meningkatkan produktivitas
dan daya saing, memungkinkan transisi menuju ekonomi digital, dan memberikan
peluang untuk mencapai pertumbuhan dan keberlanjutan ekonomi. Berikut
dampak revolusi industri 4.0 bagi bisnis :
a)PeningkatanDayaBisnis
Dampak revolusi industri adalah meningkatkan daya saing global melalui
kerjasama. Terlihat bahwa produk tidak lagi dibuat oleh seorang pekerja di masa
depan melainkan oleh robot atau programmer. Dan tidak perlu waktu yang lama
dalam memproses sebuah produk barang, sehingga dapat mempermudah
perusahaan dalam mempercepat pemasaran produk.
b)Peningkatan Produktivitas dan Pendapatan
Dengan peningkatan efesiensi, penurunan biaya operasional menyebabkan
perkapita pendapatan dan keuntungan.Ini juga mendorong peningkatan
produktivitas.Dan dampak revolusi industri adalah salah satu pendorong utama
dalam meningkatkan pendapatan perusahaan, mengatasi kesulitan keuangan
dalam bisnis, dan dapat meningkatkan pertumbuhan PDB dalam Negara.
c)Pengembangan Teknologi yang Dipercepat
Dampak revolusi industri 4.0 adalah menyediakan platform untuk dasar
inovasi lebih lanjut dengan teknologi yang berkembang. Sistem dan layanan
manufaktur dapat dikembangkan lebih lanjut. Misalnya, dengan aplikasi
pembukuan akutansi, semakin berkembangnya teknologi maka semakin
mempermudah para pembisnis dalam proses penyelesian pembukuan akutansi
tersebut.
5)Dampak Terhadap Kompetensi Sumber Daya
Sumber daya manusia yang dibutuhkan industri saat ini adalah yang
memiliki kompetensi dalam pemanfaatan teknologi digital. Era revolusi industri
4.0 membuka kesempatan bagi seumber daya manusia (SDM) untuk memiliki
keahlian yang sesuai dengan perkembangan teknologi terkini. Untuk itu,
diperlukan pelaksanaan program peningkatan keterampilan atau pembaruan
keterampilan dalam menciptakan sumber daya manusia yang kompeten, apalagi di
11

era bonus demografi yang sudah nyata, hal ini penting bagi bangsa jika ingin
berdaya di zaman revolusi industi yang serba otomatis, robotik, dan tentu
teknologi termutakhir.

6)Dampak Terhadap Perubahan Iklim di Bumi


Revolusi industri 4.0 juga berdampak terhadap adanya perubahan iklim di
bumi akibatnya semakin banyak pabrik-pabrik yang dibangun, semakin tinggi
pula pencemaran dan tingkat polusi yang ditimbulkan.Peningkatan gas rumah
kaca akibat aktivitas industri ini menyebabkan perubahan komposisi alami
atmosfer. Polutan-polutan tersebut juga dapat menimbulkan hujan asam yang
dapat merusak hutan dan lahan pertanian.
7)Dampak Terhadap Pendidikan di Indonesia.
Informasi dan teknologi mempengaruhi aktivitas sekolah dengan sangat
masif.Informasi dan pengetahuan baru menyebar dengan mudah bagi siapa saja
yang membutuhkannya. Pendidikan mengalami perubahan yang sangat hebat
sekali peran guru selama ini sebagai satu-satunya penyedia ilmupengetahuan
sedikit bergeser dan menjauh darinya. Di masa mendatang, peran dan kehadiran
guru di ruang kelas akan semakin menantang dan membutuhkan kreativitas
yang sangat tinggi.
Era revolusi industri 4.0 merupakan tantangan berat bagi guru di Indonesia
mengutip dari Jack Ma dalam pertemuan tahunan World Economic Forum 2018,
pendidikan adalah tantangan besar abad ini, jika tidak mengubah cara mendidik
dan belajar mengajar, 30 tahun mendatang kita akan mengalami kesulitan besar.
Pendidikan dan pembelajaran yang berdasarkan pengetahuan mulai
mengesampingkan muatan sikap dan keterampilan sebagaimana saat ini
terimplementasi, akan menghasilkan peserta didik yang tidak mampu
berkompetensi dengan mesin. Dominasi pengetahuan dalam pendidikan dan
pembelajaran terus diubah agar anak-anak Indonesia mampu menggungguli
kecerdasan mesin sekaligus mampu bersikap bijak dalam menggunakan mesin
untuk kemaslahatan.
Era revolusi industri 4.0 berdampak pada peran pendidikan khususnya
peran pendidiknya. Jika peran pendidik masih mempertahankan sebagai
penyampaian pengetahauan, maka mereka akan kehilangan peran seiring dengan
perkembangan teknologi dan perubahan metode pembelajarannya. Kondisi
tersebut harus diatasi dengan menambah kompetensi pendidik yang mendukung
pengetahuan untuk eksplorasi dan penciptaan melalui pembelajaran mandiri.
Dalam konteks pembelajaran abad 21, pembelajaran yang menerapkan
kreativitas berfikkir kritis, kerjasama, keterampilan, komunikasi, kemasyarakatan,
12

dan keterampilan karakter, tetap harus dipertahankan bahwa sebagai lembaga


pendidikan peserta didik tetap memerlukan kemampuan teknik.
Kondisi tersebut bertolak belakang dengan implmentasi pendidikan dan
pembelajaran saat ini yang dibatasi oleh dinding-dinding ruang kelas yang tidak
memungkinkan peserta didik mengeksplorasi lingkungan pendidikan yag
sesungguhnya. Guru menyelenggarakan pembelajaran sebagaimana biasanya
bukan sebagaimana seharusnya. Proses pembelajaran di sekolah merupakan
rutinitas pengulangan dan penyampaian (informatif) muatan pengetahuan yang
tidak mengasah siswa untuk mengembangkan daya cipta, rasa karsa, dan karya
serta kepedulian sosial.
Tuntutan perubahan mindset manusia abad 21 yang telah disebutkan di
atas menuntut pula suatu perubahan yang sangat besar dalam pendidikan nasional,
yang kita ketahui pendidikan kita adalah sistem warisan dari sistem pendidikan
lama.
Sejalan dengan itu, kemendikbud merumuskan bahwa paradigma
pembelajaran abad 21 menekankan kepada kemampuan peserta didik dalam
mencari tahu dari berbagai sumber, merumuskan permasalahan, berpikir analitis
serta berkolaborasi dalam menyelesaikan masalah (Litbang Kemendikbud, 2013).
Sistem pendidikan Indonesia membutuhkan gerakan kebaruan untuk
merespon era revolusi industri 4.0 salah satu gerakan yang dirancang pemerintah
adalah gerakan literasi baru sebagai penguat bahkan menggeser gerakan literasi
lama. Gerakan literasi (Aoun, 2018) yang dimaksudkan terfokus pada tiga literasi
utama yaitu ; literasi digital, literasi teknologi, dan literasi manusia.
Tiga keterampilan ini diprediksi menjadi keterampilan yang sangat
dibutuhkan di era revolusi industri 4.0. Literasi digital diarahkan pada tujuan
peningkatan kemampuan membaca, menganalisis, dan menggunakan informasi di
dunia digital. Literasi teknologi bertujuan untuk memberikan pemahaman pada
cara kerja mesin dan aplikasi teknologi, dan literasi manusia diarahkan pada
peningkatan kemampuan berkomunikasi dan penguasaan ilmu desain (Aoun,
2017). Literasi baru yang diberikan diharapkan menciptakan lulusan yang
kompetetif dengan menyempurnakan gerakan literasi lama yang hanya fokus pada
peningkatan kemampuan membaca, menulis, dan matematika. Adaptasi gerakan
literasi dengan melakukan penyesuaian kurikulum dan sistem pembelajaran
sebagai respon terhadap era industri 4.0 (Yahya, 2018).
Berbicara tentang perkembangan teknologi itu seperti melihat dua belah
mata pisau dimana satu sisi memberikan sisi positif dan sisi yang lain dapat juga
memberikan sisi negatif. Oleh karena itu, kita harus menyikapi secara bijak
perkembangan teknologi khusunya di era revolusi industri 4.0 di bidang
pendidikan ini. Segala perubahan ini dapat dijadikan pendorong bagi dunia
pendidikan untuk melahirkan kreativitas, sehingga dapat menciptakan
13

prosespendidikan yang menghasilkan (calon) guru yang berkualitas, professional,


dan berkarakter.2
8)Dampak bagi Nasional dan Global
Pemerintah mendapatkan efek yang besar dari revolusi industri 4.0 karena
sistem yang transparan dan sifatkekuasaan yang sementara.Efek digital ini
mengurangi benteng yang sebelumnya ada karena adanya publicmenjadi lebih
tahu banyak dan memiliki ekspetasi tinggi.
9)Dampak bagi Masyarakat
Dampak dari revolusi industri 4.0 dengan adanya kebebasan memakai
teknologi memmberikan kesempatan bagi para individu untuk menyuarakan
pendapat mereka dan berpartisipasi dalam debat serta pengambilan keputusan.
10)Dampak bagi Individu
Revolusi industri berdampak tidak hanya pada apa yang dilakukan tetapi,
mengubah siapa diri pribadi masing-masing. Adanya logaritma dari media sosial
sebagai teman terbaik, yang lebih mengetahui apa yang disukaidibandingkan
dengan pendapat teman, keluarga, bahkan siapapun termasuk lingkungan sekitar.
Adanya hubungan erat dengan teknologi mempengaruhi kemampuan sosial
secara negatif. Penelitian umum pada tahun 2010 di University Of Michigan
memperlihatkan adanya penurunan kadar empati sebanyak 40% diantara
mahasiswa dibandingkan 20-30 tahun yang lalu.
Banyaknya ekspos secara digital membuat kemampuan kognitif semakin
dangkal karena tidak adanya persiapan yang harus dihadapi untuk masa depan.
Herbert Simon pada tahun 1971 mengatakan bahwa “ A Wealth Of Information
Creates a Poverty Of Attention”. Dalam dunia digital ini akan semakin sulit untuk
mundur dari efeknya, akan tetapi hal itu tidak mustahil.
Revolusi industri 4.0 tak selalu membawa dampak baik bagi
publik.Ancaman yang dibawa oleh gelombang otomatisasi dan internet juga
diantisipasi oleh Prof. Ang Peng Hwa dari Universitaas Teknologi Nanyang
Singapura mengatakan, revolusi industri telah mendorong eksploitasi terhadap
manusia. Selain itu, pekerja di bawah perusahaan-perusahaan yang bersandar pada
teknologi informasi perlu perlindungan hukum agar tidak terjebak pada
eksploitasi manusia. Ia mengatakan, gelombang revolusi industri keempat ini
membawa beberapa ancaman sosial, salah satunya perhatian pada isu privat
karena era media sosial memberi tempat leluasa untuk mengekpresikan diri.
Era revolusi indusri ini membawa ancaman meningkatnya pengangguran
terutama bagi pekerja tanpa latar belakang pendidikan dan keterampilan yang
2
Agustiono, S. 2018.” Perkembangan Kompetensi Siswa SMK Masih Rendah” di
kutip :https://www.Kompasiana.com/Sagustiono/5aff945b5e13731f65a2c4/pdf/
Perkembangan-kompetisi-siswa-smk-masih-rendah. Pada tanggal 18 Desember
2020
14

cukup. Kemajuan teknologi juga akan menjadi ancaman bagi tenaga kerja
Indonesia. Adapun ancaman secara global era digital akan menghilangkan sekitar
1-1,5 miliar pekerjaan sepanjang tahun 2015-2025 karena digantikannya posisi
manusia dengan mesin otomatis (Gerd Leonhard, Futurist) dampak yang lainnya
yaitu diestimasi bahwa di masa yang akan datang, 65% murid sekolah dasar dunia
akan bekerja pada pekerjaan yang belum pernah ada di hari ini (US. Departement
Of Labor Report).
Work Employment and Social Outlook Trend (2017) memprediksi jumlah
pengangguran secara digital pada tahun 2018 diperkirakan akan mencapai angka
204 juta jiwa dengan kenaikan tambahan 2,7 juta. Hampir sama dengan kondisi
yang dialami Negara barat. Indonesia juga diprediksi mengalami hal yang sama,
dimana penganggguran cenderung menjadi ancaman. Tingkat pengangguran
terbuka Indonesia pada februari 2017 sebesar 5,33% atau 7,01 juta jiwa dari total
131,55 juta orang angkatan kerja (BPS:2017)
Indonesia juga diprediksi akan mengalami bonus demografi pada tahun
2030-2040, yaitu penduduk dengan usia produktif lebih banyak dibandingkan
dengan penduduk non produktif. Jumlah usia penduduk produktif diperkirakan
mencapai 64% dari total penduduk Indonesia yang diperkirakan mencapai 297
juta jiwa. Oleh sebab itu, banyaknya penduduk dengan usia produktif harus diikuti
peningkatan kualitas, baik dari sisi pendidikan, keterampilan, dan kemampuan
bersaing di pasar tenaga kerja.3

C. Tantangan Dan Peluang Revolusi Industri 4.0


Seperti yang telah diketahui bahwa pada era revolusi industri ke-4, dimana era ini
diwarnai oleh kecerdasan buatan (artificial intelegence), era super komputer,
rekayasa genetika, teknologi nano, mobil otomatis, inovasi, dan perubahan yang
terjadi dalam kecepatan eksponensial yang akan menghasilkan tantangan dan juga
peluang bagi masyarakat terkait adanya revolusi industri 4.0.
Hal ini membuahkan manfaat digital di era revolusi industri 4.0 dengan
munculnya model-model bisnis baru tidak lepas dari kemampuan para innovator
untuk merancang strategi melalui platform digital. Di Indonesia, tidak hanya di
dunia ritel,tetapi juga dibidang pendidikan, katering, kesehatan, bahkan di dunia
hukum. Semakin banyak orang yang berpartisipasi, maka akan timbul persaingan
sehat yang berdasarkan inovasi, sehingga memberikan nilai tambah bagi
masyarakat

3
Aurachman, Rio, “ Dampak Revolusi Industri”. Dikutip dari
https://ejournnal/ .itn.ac.id/index.php/jtmi/article/download/237/237 pada tanggal
17 Desember 2020
15

Selain itu, Lewat platform digital, segala macam layanan dapat dengan
mudah menjangkau banyak orang di berbagai daerah. Hasilnya, terjadi
inklusivitas yang menguntungkan orang-orang yang bertempat tinggal jauh dari
daerah metropolitan, sehingga mereka turut menikmati layanan digital dan dengan
berkembangnya inovasi platform digital, otomatis dengan adanya nada efesiensi,
baik dari segi manufaktur maupun pemasaran.Hal ini tentunya memerlukan
kecerdasan dari pebisnis utuk mengoptimalkan strategi mereka di dunia digital.

C.1 Tantangan di Era Revolusi Industri 4.0


Menurut Klaus Schwab terdapat beberapa tantangan di era revolusi industri 4.0
yaitu:
1)Masalah kendali
Ekonomi digital yang mengendalikan masyarakat pastinya mempengaruhi
perilaku public yang sebelumnya masyarakat berbelanja ke toko ritel, saat ini
mulai beralih ke belanja online. Aspek sosial dan kultural seperti ini juga
memerlukan perhatian dari pihak seperti pemerintah maupun masyarakat agar
toko ritel tidak banyak yang bergugguran satu-satu.
2)Ketidaksetaraan
Diantara semua hal positif, kehilangan pekerjaan karena digantikan sistem atau
robot adalah hal yang paling mengerikan. Otomatisasi yang disebabkan revolusi
industri 4.0 perlu disikapi dengan serius agar masyarakat dapat menyiapkan skill
untuk kedepannya sehingka angka pengangguran di Indonesia bisa ditekan.
3)Kompetisi
Kompetisi yang tidak sehat perlu diwaspadai. Contoh, bila ada satu platform yang
melakukan monopoli, dikhawatirkan tidak adanya check and balance. Bila satu
platform terlalu mendominasi, maka pengguna lain tidak dapat melakukan pilihan
layanan yang paling cocok untuk mereka. Sektor industri nasional perlu banyak
pembenahan terutama dalam aspek teknologi. Sebab penguasaan teknologi
menjadi kunci utama untuk menentukan daya saing Indonesia di era industri 4.0.
Adapun Menurut Walter, untuk mengidentifikasi tantangan revolusi
industri 4.0 kedepannya terdapat pada persoalan globalisasi yang terrus berlanjut,
meningkatnya kemampuan inovasi, dan tumbuh kebutuhan untuk bekerjasama
dan kolaboratif.
Sedangkan Menurut Hecklau et al (2016) tantangan revolusi industri 4.0
terjadi baik di bidang ekonmi, sosial, teknis, lingkungan, dan tatanan politik
Selain pendapat Walter dan Hecklau et al, adapun pendapatmenurut Irianto
(2017) menyederhanakan tantangan industri dengan adanya kesiapan industri,
tenaga kerja terpercaya, kemudahan pengaturan sosial budaya, dan penciptaan
lapangan kerja.
16

Berdasarkan pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa tantangan


di era revolusi industri mempunyai bidangnya masing- masing tantangan di era
revolusi industri 4.0 mendorong inovasi dan kreasi di bidang pendidikan
kejuruan.Pemerintah perlu meninjau relevansi antara pendidikan kejuruan dan
pekerjaan untuk merespon perubahan, tantangan, dan peluang era industri 4.0
dengan tetap memperhatikan aspek kemanusiaan (humanities). Tantangan
pendidikan kejuruan semakin kompleks dengan industri 4.0.Menjawab tantangan
industri 4.0, Bukit (2014) menjelaskan bahwa pendidikan kejuruan sebagai
pendidikan yang berbeda dari jenis pendidikan lainnya yang harus memiliki
karakteristik sebagai berikut :
1) Berorientasi pada kinerja individu
2) Justifikasi khusus pada kebutuhan nyata di lapangan
3) Fokus kurikulum pada aspek – aspek psikomotorik, afektif, dan kognitif
4) Tolak ukur keberhasilan tidak hanya terbatas di sekolah
5) Kepekaan terhadap perkembangan dunia kerja
6) Memerlukan sarana dan prasarana yang memadai
7) Dukungan dari masyarakat
Brown Kirpal & Rauner (2017) menambahkan bahwa pelatihan kejuruan
dan keterampilan sangat mempengaruhi pengembangan identitas seseorang terkait
dengan pekerjaan. Selanjutnya, Lomovtseva (2014), Endmond dan Oluiyi (2014)
menjelaskan pendidikan kejuruan merupakan tempat menempa kematangan dan
keterampilan seseorang sehingga tidak bisa hanya dibebankan kepada suatu
kelompok melainkan menjadi tanggung jawab bersama.
Pendidikan kejuruan dan pelatihan kejuruan memiliki tujuan yang sama yaitu
pengembangan pengetahuan, kemampuan, keterampilan, dan pembentukan
kompetensi seseorang. Hal ini telah dijelaskan oleh “ Bapak Pendidikan
Kejuruan Dunia” Prosser dan Quigley (1952), menyatakan bahwa pendidikan
kejuruan menjadi bagian dari total pengalaman individu untuk belajar dengan
sukses agar dapat mendapatkan pekeerjaan yang menguntungkan.
Berdasarkan asumsi-asumsi yang ada, pendidikan kejuruan merupakan
jenis pendidikan yang unik karena bertujuan untuk mengembangkan pemahaman,
sikap dan kebiasaan kerja yang berguuna bagi individu sehingga dapat memenuhi
kebutuhan sosial, politik, dan ekonomi. Pendidikan dan pelatihan merupakan
pendekatan pendidikan yang menekankan pada kebutuhan industri sehingga
peningkatan dan pengembangan individu dapat dilakukan di industri (Zaib &
Harun, 2014).Berdasar teori yang ada, pendidikan kejuruan berpeluang untuk
menjawab tantangan industri 4.0.
Tantangan tersebut harus dijawab dengan cepat dan tepat agar tidak
berkontribusi terhadap peningkatan pengangguran.Pemerintah berupaya merespon
17

tantangan industri 4.0 dan bonus demografi dengan meningkatkan kualitas sumber
daya manusia melalui kebijakan lintas kementrian.
Selain sektor Pendidikan, revolusi industri pun melahirkan tantangan di sektor
lainnya seperti sektor industri.
Menurut Agustin Kusumayati, Msc, PhD, mengatakan bahwa revolusi industri 4.0
memiliki tantangan yang besar terhadap sector kesehatan. Misalnya, muncul e-
Health, yang salah satunya berfokus pada bidanag pelayanan kesehatan bebasis
teknologi. WHO sendiri mempunyai definisi tentang e-Health seperti thecost
effective and secureuse, dan jika menggunakan teknologi menjadi tidak nyaman,
salah satu teknologi yang dipakai adalah ICD mengenai healthcare.
Menghadapi revolusi industri 4.0 tersebut, maka seorang ahli kesehatan
masyarakat harus memiliki beberapa skill tertentu seperti kemampuan untuk
berfikir kritis, kemampuan komunikasi, kolaborasi, problemsolving, dan
kemampuan beradaptasi dengan teknologi.
Perkembanngan peradaban teknologi revolusi industri 4.0 membawa tantangan
yang cukup signifikan di kalangan hukum Indonesia baik hakim, jaksa, dan pihak
penegak hukum yang berada di Indonesia.Hal ini dapat dilihat bahwa kehadiran
revolusi industri 4.0 hanya terfokus dalam stabilitas ekonomi Negara, sehingga
menjadi ketakutan bagi penegak hukum karena semakin banyak manusuia maka
semakin berkurangnya tingkat kerja dalam hal penegak hukum.
Selain menjadi tantangan dalam bidang hukum, revolusi industri 4.0 juga
membawa peluang pada bidang perbankan dan keuangan. Era digital banking 4.0
atau kemajuan teknologi di industri perbankan dan keuangan menjadi peluang
bagi Indonesia untuk lebih berinovasi memberi layanan kepada nasabah.Inovasi
ini dibutuhkan untuk menyikapi persaingan seiring pesatnya pertumbuhan
teknologi keuangan atau fintech. Perkembangan digital akan menyebabkan
disruption bagi perbankan jika tidak disikapi dengan baik, sebab perilaku
konsumen berubah. Saat ini berkembang dengan pesat bentuk layanan keuangan
dari berbagai perusahaan start up nonbank dalam bentuk digital yang mudah
diakses serta dimanapun dan kapanpun.
Masyarakat di era digital ini menginginkan dan menyukai kemudahan.
Mereka dengan terbuka akan menerima segala kemajuan teknologi. Di industri
keuangan sudah terdapat berbagai uang elektronik yang dimaksudkan untuk
mempermudah berbagai kegiatan manusia sehari-hari. Dimana para ahli bisnis
akan digantikan dengan penemuan baru seperti penemuan e-commerce baru yang
akan menggantikan kerja atau fungsi dari mereka sendiri.
Contoh dari e-commerce yaitu dana. Sebagai dompet digital, dana
bertujuan untuk membantu perekonomian digital di Indonesia. Dengan
18

menhadirkan kemudahan dalam bertransaksi atau melakukan pembayaran baik


secara langsung maupun secara online.4

C.2 Peluang di Era Revolusi Industri 4.0


Menurut Grey et al (2016) selain tantangan, revolusi industri 4.0 juga
membawakan peluang bagi masyarakat. Diantara peluang revolusi industri 4.0
yaitu :
1. Inovasi dalam sistem
Inovasi adalah proses penerjemahan ide kedalam produk, proses, atau jasa baru
yang bermanfaat dan dapat digunakan. Melalui inovasi, perusahaan mengalami
pembelajaran luas tentang mengelola perusahaan. Lyytinen dan Rose (2003)
memperluas definisi inovasi berbasis teknologi informasi sebagai inovasi
arsitekrual yang berasal dari apa yang mereka ketahui. Inovasi dalam sistem dapat
memberikan peluang dalam memperluas jaringan dan saling bertukar informasi
serta menerapkan konsep openi nnovation. Pada konsep ini memungkinkan
inovasi dalam sistem tidak hanya dari internal namun juga dari eksternal
perusahaan, seperti pelanggan, rekan bisnis, bahkan competitor.
2. Basis Industri yang Kompetitif
Kemampuan kompetitif adalah kemampuan strategis perusahaan dalam
persaingan bisnis. Menurut Michael Porter, ahli strategi bisnis asal Amerika
Serikat, kemampuan kompetitif mampu menjelaskan dan menanamkan nilai bisnis
kepada konsumen sehingga mampu membentuk presepsi tersendiri di mata
konsumen. Kemampuan kompetitif memberikan peluang bagi setiap perusahaan
dengan memaksimalkan keunggulan menjadi nilai yang menguntungkan bagi
perusahaan.
3. Investasi Pada Teknologi
Di Indonesia, investasi pada teknologi sudah hadir dari beberapa tahun lalu.
Adanya investasi teknologi ini bertujuan untuk mengenalkan teknologi kepada
perusahaan untuk melakukan promosi untuk bisa mendapatkan konsumen.
investasi teknologi berpeluang tinggi di Indonesia bahkan setiap tahun bisa
meningkat hingga 50% dari tahun sebelumnya. Hal ini dikarenakan investasi pada
teknologi bisa mengekspresikan tampilan sebuah produk atau jasa yang sangat
menarik dengan adanya penggabungan kreativitas serta teknologi yang menarik.

4
Banu Prasetyo, “ Tantangan di EraRevolusi Industri”, Dikutip dari Jurnal
Optimasi Sistem Industri, 2019
josi.ft.unand.ac.idhttps://scholar.google.com/scholar?
hl=id&as_sdt=0%2C5&q=ta+industri+4.0&oq=tantangan pada tanggal 18
Desember 2020
19

4. Integrasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)


Adanya Gerakan dukungan UMKM di Indonesia disambut baik oleh pelaku
bisnis khususnya bagi para wirausaha muda atau indutri perumahan (home
industri) yang terus tumbuh berkembang pesat dan berdikari, Pada tanggal 04 Juli
2008 Pemerintah Indonesia telah mengeluarkan Undang-Undang Nomor 20 yang
berisikan mengenai pemberlakuan atas usaha Mikro, Kecil dan Menengah
(UMKM), Dengan adanya Undang-Undang tersebut maka UMKM memiliki
landasan hukum yang kuat untuk menjadi salah satu sektor ekonomi nasional
yang harus diberdayakan dan dikembangkan untuk bisa memberikan konstribusi
bagi pertumbuhan ekonomi nasional. Peluang bisnis UMKM itu tak terbatas
(unlimited), bidang apa saja bisa berpotensi untuk dijadikan bisnis UMKM
meskipun sedang terjadi wabah Covid 19 asalkan para pelaku UMKM memiliki
banyak ide kreatif, keahlian dan ketrampilan yang bisa dijual secara online dan
offline. Sementara tantangan pada UMKM yang terjadi saat ini adalah persaingan
yang harus dihadapi dengan menghasilkan beragam inovasi dan layanan untuk
dapat terus bertahan di pasar lokal, dan juga bisa bersaing di pasar Internasional.
pengembangan bisnis UMKM yang sudah berbasis digital dan begitu mudah di
akses telah memacu banyak pergerakan ekonomi diberbagai pelosok daerah, hal
ini, potensi industri kreatif memiliki prospek peluang yang menjanjikan, Jika
banyak industri kreatif di Indonesia terus digali dan ditingkatkan oleh UMKM
maka daya serap ekonomi baik di kota maupun di desa akan tersebar merata dan
berdaya serap semakin tinggi sehingga pada akhirnya bisa meningkatkan
kemakmuran ekonomi di daerah tersebut dan memberikan peluang lapangan kerja
agar dapat mengentaskan tingkat kemiskinan.5
Pemerintah telah menetapkan 9 langkah prioritas nasional dalam upaya
mengimplementasikan peta jalan making Indonesia 4.0. Dari strategi yang
diyakini dapat mempercepat pengembangan industri manufaktur nasional agar
lebih berdaya saing global di tengah era digital saat ini. Sepuluh langkah
mennghadapi revolusi industri 4.0 yaitu :
1) Perbaikan aliran barang material. Upaya ini akan memperkuat produksi
lokal pada sector atas dan menengah melalui peningkatan kapasitas dan
percepatan adopsi teknologi.
2) Mendesain ulang zona industri. Dari beberapa zona industri yang telah
dibangun di penjuru negeri, Indonesia akan mengoptimalkan kebijakan

5
G , Ghufron “ Peluang Yang dihasilkan dari Revolusi Industri 4.0”, Dikutip dari
https://scholar.google.com/scholar?
hl=id&as_sdt=0%2C5&q=peluang+revolusi+industri+4.0&oq=peluang+rev pada
tangga 21 Desember 2020
20

zona industri dengan menyelaraskan peta jalan sector industri yang


menjadi fokus dalam making Indonesia 4.0
3) Mengakomodasi standar keberlanjutan. Indonesia melihat tantangan
keberlanjutan sebagai peluang untuk membangun kemampuan industri
nasional, seperti yang berbasis teknologi bersih, tenaga listrik, biokimia,
dan energy terbaru.
4) Memberdayakan usaha mikro, kecil, dan menegah (UMKM). Hampir
70%, pelaku usaha Indonesia berada di sector UMKM.
5) Membangun insfraturktur digital nasional, Indonesia akan melakukan
percepatan pembangunan insfratuktur digital, termasuk internet dengan
kecepatan tinggi dan meningkatkan kemampuan digital melalui
kerjasama antara pemerintah dengan publik dan swasta untuk dapat
berinventasi di teknologi digital.
6) Menarik minat investasi asing. Hal ini dapat mendorong transfer
teknologi ke perusahaan lokal.
7) Peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM). Menurut Menperin,
SDM adalah hal yang penting untuk mencapai kesuksesan pelaksanaan
making Indonesia 4.0.
8) Pembangunan ekosistem inovasi. Pemerintah akan mengembangkan
cetak biru pusat inovasi nasional, mempersiapkan percontohan pusat
inovasi dan mengoptimalkan revgulasi terkait, termasuk diantaranya
yaitu perlindungan hak atas kekayaan intelektual dan insentif untuk
mempercepat kolaborasi lintas sector diantara pelaku usaha swasta atau
BUMN dengan universitas.
9) Harmonisasi aturan dan kebijakan untuk mendukung daya saing industri
dan memastikan koordinasi pembuat kebijakan yang erat antara
kementrian dan lembaga terkait dengan pemerintah daerah.6

6
Venti Eka Satya, "Strategi Indonesia Menghadapi Industri 4.0", dikutip dari
http://www.bikinpabrik.id/wp-content/uploads/2019/01/Info-Singkat-X-9-I-P3DI-
Mei-2018-249.pdf , pada tanggal 25 Desember 2020 pukul 17.24.
21
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Revolusi Industri saat ini memasuki fase keempat. Perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat memberikan dampak yang besar
terhadap kehidupan manusia. Banyak kemudahan dan inovasi yang diperoleh
dengan adanya dukungan teknologi digita, layanan ini menjadi lebih cepat dan
efesien serta memiliki jangkauan koneksi yang lebih luas dengan sistem
online.Hidup menjadi lebih mudah dan murah.
Namun demikian, digitalisasi program juga membawakan dampak
negatif.Peran manusia mulai tergantikan oleh mesin otomatis, akibatnya jumlah
pengangguran semakin meningkat. Hal ini tentu saja akan menambah beban
masalah lokal maupun nasional. Oleh karena itu, untuk memanfaatkan peluang
dan menjawab tantangan revolusi industri 4.0 dan pemangku kepentingan (stake
holders) wajib memiliki kemampuan literasi data, teknologi, dan manusia.
Literasi data dibutuhkan untuk meningkatkan skilss dalam mengolah dan
menganalisis big data untuk kepentingan peningkatan layanan publik dan bisnis.
literasi teknologi menunjukkan kemampuan untuk memanfaatkan teknologi
digital guna mengolah data dan informasi. Sedangkan literasi manusia wajib
dikuasai karena menunjukkan elemen softskill atau pengembangan karakter
individu untuk bisa berkolaborasi, dan menjadi manfaat di era revolusi industri.
Salah satu dampak era revolusi industri 4.0 adalah meningkatnya biaya yang
perlu dikeluarkan, meski begitu digitalisasi terhadap usaha yang dijalankan saat
ini sangatlah penting dengan adanya teknologi canggih yang dapat meningkatkan
efektifitas dan produktivitas. Produk yang dihasilkan lebih beragam dengan harga
yang terjangkau.Sehingga mampu mencukupi kebutuhan pasar.
Revolusi industri 4.0 membawakan tantangan dan peluang yang harus
dihadapi, hal ini tidak hanya berdampak pada kemajuan teknologi saja,
namunjuga telah merubah berbagai bidang seperti bidang sosial, hukum, sosial,
dan ekonomi. Akibat yang ditimbulkan dari perubahan ini membuat tatanan dunia
berubah drastis.
Masalah-masalah yang terjadi sekarang tidak dapat diselesaikan dengan cara-
cara sama seperti dalam konsep yang lampau. Revolusi industri 4.0 tidak hanya
dihadapi dengan pengembangan teknologi tanpa melibatkan dinamika sosial di
dalamnya.Selain menyiapkan daya saing unggul, perlu dibangun kesadaran dan
kedewasaan masyarakat dalam mengadapi perkembangan dunia saat ini, terutama

21
22

di zaman posttruth dimana informasi yang mengalir deras tanpa kejelasan


kebenerannya.
Dalam menghadapi revolusi industri 4.0 terdapat dua jalan yang meski
ditempuh: pertama, menyiapkan pelaksanaan pendidikan yang link and match
antara sumber daya manusia dan kebutuhan zaman di era industri. Kedua, selain
menyiapkan pendidikan yang sesuai dengan tenaga kerja dan sumber daya
manusia harus dibekali dengan pendidikan nilai- nilai kemanusiaan.
Fenomena revolusi industri ini bukanlah hal yang pertama kali terjadi,
melainkan sudah kali keempat. Sehingga adaptasi merupakan hal wajib yang
harus dilakukan agar tidak tertinggal oleh teknologi yang akan terus mengalami
perkembangan.

B. Saran
Dalam menghadapi revolusi industri 4.0 masyarakat sebaiknya bisa mengikuti
perkembangan teknologi yang semakin canggih agar tidak tergilis oleh era digital
saat ini. Revolusi industri 4.0 sejatinya terfokus di industri manufaktur, meskipun
tidak menutup kemungkinan terjadi sektor jasa dan hilangnya beberapa jenis
pekerjaan. Namun, tidak perlu menjadi kekhawatiran hal ini bisa diatasi dengan
cara pemerintah harus melakukan antisipasi yang terarah dan terukur dalam
menghadapi revolusi industri 4.0.
Mengenai sistem dan struktur industri dan ketenagakerjaan Indonesia dalam
era revolusi industri 4.0 sebaiknya melakukan pembelajaran dari Negara lain
yang berhasil melalui era industri 4.0 dengan cara membuat peraturan pemerintah
disertai dengan petunjuk teknisnya, menambahkan pelatihan digital, atau juga
sistem sekolah vokasi, mulai dari SMK, diploma, atau politeknik. Kurikulumnya
harus lebih disesuaikan sehingga lulusan lebih mudah terserap dan mendorong
revolusi industri 4.0.kurikulum pendidikan juga diharapkan lebih berisi hal praktis
dibandingkan teoritis. Guru yang profesional dan inovatif, demikian juga bahan
ajar yang disusun sesuai usia, kemampuan, dan kebutuhan siswa.
Selain saran untuk tenaga pendidik revolusi industri 4.0 memberikan saran
kepada para pekerja harus sering melakukan reskilling dan retraining sampai
organisasi pusat dengan mengundang para ahli dari Jepang, Cina, Jerman, atau
disesuaikan dengan bidangnya untuk melakukan upgradingskill sehingga bisa
mengikuti dan tetap dibutuhkan dalam mendorong lahirnya industri baru.
Revolusi industri 4.0 bukan merupakan seleksi alam terkait tingkah pola
manusia dalam hal pola pikir dan budaya, bagaimanapun aplikasi teknologi dalam
kehidupan tidak harus menjadi sebuah ketergantungan.Seberapapun canggih
keberadaan manusia dibaliknya sangat menentukan sosialisasi, edukasi, dan
23

pertukaran informasi harus selalu online di masyarakat agar mereka tidak menjadi
korban dan tumbal teknologi.
DAFTAR PUSTAKA
__Arti kata – Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Online {online} tersedia:
(https//:www.kbbi.web.id/stiker, diakses tanggal 17 Desember 2020

Agustiono, S, 2019.” Perkembangan Kompetensi Siswa SMK Masih Rendah”.


Vol 3. No 4 (25-29). {Online}. Tersedia (https//:www.books.google.com,
diakses pada tanggal 18 Desember 2020).

Claus, Schwab, 2019. “The Fourth Industrial Revolution” (online). Tersedia


(https//:www.books./google.com, diakses pada tanggal 15 Desember 2020)

G, Ghufron, 2017. “Peluang yang Dihasilkan dari Revolusi Industri”.vol 1. No 1


(45-47).{online}. Tersedia (https//finance.beritasatu.com/home/peluang-
hasil-revolusi-industri/174772, diakses pada tanggal 21 Desember 2020)

Prasetyo, Banu, 2019. “ Tantangan di Era Revolusi Industri “. Vol 2. No 1.


(12-19).{online}. Tersedia (https//:www./scholar./google.com, diakses
pada tanggal 18 Desember 2020)

Rio, Aurachman, 2018. “Dampak Revolusi Industri 4.o Terhadap Pengangguran”


Vol 4. No 2 (7-12).{online}. Tersedia (https//:www./scholar./google./josi.
unand./ac./id, diakses pada tanggal 17 Desember 2020)

Tanpa nama. 2020.”Making Indonesia 4.0”.{online}. Tersedia (https://economy.


Okezone.com/read/1881885/making-indonsia-4.0, diakses pada tanggal
25 Desember 2020)

Tanpa nama, 2020.” Menuju Revolusi Industri 4.0”.{online}. Tersedia (https//:


ekon.go.id/berita/view/menuju-revolusi-4.0.3932.html, diakses pada
tanggal 27 Desember 2020

Venti, Eka, 2018. Strategi Indonesia Menghadapi Revolusi Industri. Vol.1


No. 2 (19-24).{online}. Tersedia (https//id.beritasatu.com/home/strategi
-hadapi-dampak-revolusi-industri-4.0/174260, diakses pada tanggal 15
Desember 2020).

iv
TENTANG PENULIS
Sosok wanita berdarah Jawa bernama Dianatussamkha yang lahirdalam
keadaan selamat di daerah yang terkenal dengan julukan “Kota Udang”, Cirebon
pada tanggal 10 juli 2003. 17 tahun hidup di dunia bukanlah sesuatu fenomena
yang mudah tentu terdapat beberapa lika-liku yang dialami penulis seiring dengan
perjalanan hidupnya.Dengan cita-cita menjadi seorang dokter, sosok penulis ingin
mengubah dunia menjadi lebih baik lagi.Salah satu motto yang selalu
memotivasinya “Sesudah kesulitan pasti ada kemudahan”. Motto ini yang
menjadi penyemangat bagi penulis untuk senantiasa bersabar dalam menjalani
kehidupan.
Sudah hampir 6 tahun penulis bersekolah di Pondok Pesantren Al-
Multazam dan saat ini adalah tahun terakhir penulis bersekolah di pondok ini,
yaitu bangku kelas XII dan Insyaallah akan melanjutkan pendidikan di salah satu
perguruan tinggi negeri di Indonesia (aaminn)
Riwayat pendidikan penulis dimulai sejak Taman Kanak-Kanak tempat
bermain dan menulis sewaktu kecil, lalu melanjutkan ke tingkat Madrsah
Ibtidaiyah bernama MI Uswatun Hasanah, melanjutkan pendidikan menengah
pertama di Pondok Pesantren terpadu Al-Multazam dan meneruskan hingga
duduk di bangku SMA Pondok tercinta ini. Selama di Al-Multazam, penulis
mendapatkan banyak pengalaman salah satunya menjadi keanggotaan Organisasi
Santri Ma’had Al-Multazam (OSMA) pada tahun 2016-2017 dan 2019-2020
Penulis menjalani masa SMA dengan penuh suka duka ditemani oleh
teman-teman angkatan Genetika yang selalu menginspirasi dan mendukung dalam
hal kebaikan.
Penulisan makalah ini sebagai tugas akhir dan syarat kelulusan untuk
mengikuti siding munaqosyah.Semoga dengan adanya makalah ini bisa menjadi
motivasi bagi penulis untuk terus menulis dan berkarya dalam bidang literasi.

Anda mungkin juga menyukai