Anda di halaman 1dari 4

KASUS PARTOGRAF KELOMPOK 2

Ny. H berusia 23 tahun dengan gravida G1P0A0 datang kerumah sakit RS


TK II DUSTIRA bersama suami dan ibunya pada tanggal 31 oktober 2022
pukul 19.00 WIB (untuk mendapatkan pertolongan persalinan. Ny. H
mengatakan sudah merasakan mulas sejak pukul 18.00 WIB. Saat klien tiba di
RS TK II DUSTIRA klien diperiksa DJJ, tekanan darah, tinggi fundus uteri,
lingkar perut serta dipasang infus. Didapatkan hasil pemeriksaannya adalah TD

130/80 HR 85x/menit, RR 21x/menit, suhu 36,50C, (pemeriksaan leopold )TFU


31cm, DJJ 145 x/menit. Ny. H mengeluh mulas ingin melahirkan serta nyeri
dirasakan Ny. H semakin kuat dan hilang timbul serta menjalar ke pinggang,
punggung, hingga bokong. Pukul 20.00 pasien tiba diruang mawar untuk
dilakukan observasi lebih lanjut.

Perawat dan bidan melaksanakan anamnesis dan pemeriksaan didapatkan hasil :

1. Pukul 20.00, klien menjerit mengatakan mules tidak tertahan. TD ibu 130/80
mmHg, suhu 36,5˚C, nadi 85x/menit, RR 21x/menit selanjutnya Bidan
melakukan pemeriksaan dalam (porsio, selaput ketuban, penyusupan,
penurunan kepala), pembukaan serviks 5, kontraksi 4 kali dalam 10 menit
durasi 35 detik, DJJ 140x/menit. Klien BAK sebanyak ± 100cc.
2. Pukul 20.30, pasien dipindahkan ke ruang bersalin. kontraksi 4 kali dalam 10
menit durasi 40 detik, DJJ 136x/menit. TD ibu 130/80 mmHg, suhu
36,5˚C, nadi 80x/menit, RR 23x/menit.
3. Pukul 21.00, kontraksi 4 kali dalam 10 menit durasi 40 detik, DJJ
140x/menit. TD ibu 130/80 mmHg, suhu 36,7˚C, nadi 90x/menit, RR
23x/menit. pasien diberi Oxitocin 1 ampul di drip infus RL 20tpm.
(syarat pemberian oksitosin/indikasi pemberian oksitosin) –
pertimbangan pemberian oksitosin, pasien yang seperti apa yang bisa
diberikan oksitosin/tidak

4. Pukul 21.30, pembukaan serviks 6, kontraksi 4 kali dalam 10 menit


durasi 40 detik, DJJ 144x/menit. TD ibu 110/80 mmHg, suhu 36,5˚C,
nadi 93x/menit, RR 23x/menit. Penurunan kepala1/5, moulage sutura
terpisah.
5. Pukul 22.00, kontraksi 5 kali dalam 10 menit durasi 40 detik, DJJ
135x/menit. TD ibu 120/80 mmHg, suhu 36,6˚C, nadi 94x/menit, RR
23x/menit. Pengeluaran urin dengan volume 150 cc.
6. Pukul 22.30, kontraksi 5 kali dalam 10 menit durasi 45 detik, DJJ
140x/menit. TD ibu 110/80 mmHg, suhu 36,5˚C, nadi 92x/menit.
7. Pukul 23.00 klien merasa bahwa janin sudah membuka vulva.
Ketuban pecah berwarna jernih tidak ada penyusupan, DJJ 140
x/menit, penurunan kepala 0/5, pembukaan 10 cm, kontraksi 5 kali
dalam 10 menit selama 43 detik, moulage sutura teraba terpisah. TD
klien 110/80mmHg, RR 26x/ menit, nadi 100x/ menit. Klien
mengeluh mules lebih kuat. Klien dipimpin meneran oleh bidan.
Namun meneran pasien salah, sehingga perawat melakukan teknik
meneran yang benar, dan bidan memberikan pasien Oxitocin 1 ampul
di drip infus RL 20tpm untuk mempercepat proses pengeluaran bayi.
8. Pukul 23.58, bayi laki-laki lahir spontan, meringingis, kulit
berwarna kemerahan ekstremitas biru. BBL 2960 gr dan PB 49 cm.
APGAR Score 1’=5, 5’=9. Bayi dikeringkan di handuk dan disimpan
diatas perut ibu untuk skin to skin, klien dicek keberadaan bayi
keduanya, setelah diyakinkan tidak ada, pasien diberi Oxitocin 0.5 IM
untuk mengeluarkan placenta. Setelah plasenta keluar bayi dibawa ke
ruang perinatalogi untuk dikaji lebih lanjut.
9. Plasenta lahir pukul 00.09, plasenta berongga, selaput utuh, jumlah
kotiledon kesan lengkap kurang lebih 18 buah, ukuran diameter
±20cm, bentuk bulat, panjang tali pusat ± 50cm, pembuluh darah 2
arteri dan 1 vena, berat plassenta tidak terkaji, tidak ada kelainan.
Dilakukan eksplorasi dan kesan bersih tidak terdapat plasenta yang
tertinggal. terdapat laserasi pada perineum dikarenakan klien sulit
untuk mengedan, sehingga dilakukan hecting. Perkiraan kehilangan
darah ± 200 ml
10. Pukul 00.30, semua proses persalinan kala I-IV telah selesai. Klien
mengatakan haus dan ingin minum. Klien menanyakan keberadaan
anaknya, menanyakan BB anak serta menanyakan kapan bisa bertemu
dengan anaknya.

Observasi kala IV :
1. Pukul 00.45 TD 110/80 mmHg, nadi 82 x/menit, RR 27 x/menit,

suhu 36,8oC, TFU 2 jari dibawah pusat, tonus uterus baik (keras),
kandung kemih kosong, jumlah darah pervagina masih dalam batas
normal.

2. Pukul 01.00, TD 120/80 mmHg, nadi 78 x/menit, RR 25 x/menit,

suhu 36,5oC, TFU 2 jari dibawah pusat, tonus uterus baik (keras),
kandung kemih kosong, jumlah darah pervagina masih dalam batas
normal 10 ml.
3. Pukul 01.15, TD 110/70 mmHg, nadi 81 x/menit, RR 23 x/menit,

suhu 36,5oC, TFU 2 jari di bawah pusat, tonus uterus baik (keras),
kandung kemih kosong, jumlah darah pervagina masih dalam batas
normal 20ml.
4. Pukul 01.30, TD 110/70 mmHg, nadi 84 x/menit, RR 23 x/menit,
suhu 36,5oC, TFU 2 jari di bawah pusat, tonus uterus baik (keras),
kandung kemih kosong, jumlah darah pervagina masih dalam batas
normal.
5. Pukul 02.00, TD 110/70 mmHg, nadi 88 x/menit, RR 25 x/menit,

suhu 36,5oC, TFU 2 jari di bawah pusat, tonus uterus baik (keras),
kandung kemih kosong, jumlah darah pervagina masih dalam batas
normal.
6. Pukul 02.30, TD 110/80 mmHg, nadi 83 x/menit, RR 24x/menit,

suhu 36,7oC, TFU 2 jari di bawah pusat, tonus uterus baik (keras),
kandung kemih kosong, jumlah darah pervagina masih dalam batas
normal.

Anda mungkin juga menyukai