Anda di halaman 1dari 2

KASUS I

IDENTITAS :
Pasien : Ny. R usia 38 tahun ibu rumah tangga, Pendidikan terakhir sarjana, agama islam, suku sunda,
golongan darah O, status marital menikah, alamat Kota Bandung. Tanggal masuk 1 Oktober 2020 jam
12.30. tanggal pengkajian jam 1 Oktober 2020 jam 16.00.
Penanggung jawab: Tn. R usia 39 tahun, status suami pasien, Pendidikan terakhir Sarjana, pekerjaan
karyawan swasta, alamat sama dengan pasien.

DIAGNOSA MEDIS : G1P0A0 42 minggu dengan induksi

PENGKAJIAN :
Klien datang ke Poli Kebidanan RS Muhammadiyah Bandung tanggal 01 Oktober 2020 pukul 10.30
WIB dengan keluhan cemas karena usia kehamilan yang sudah memasuki usia kehamilan > 41 minggu
(postmaturus) dan tidak merasakan mulas. Dokter Dipindahkan ke VK pukul 12.30 WIB karena belum
ada kontraksi dan kemajuan pembukaan. Lalu klien diberikan RL drip 5 unit 10 gtt/menit.

Saat dikaji, klien mengeluh nyeri di perut yang menjalar sampai ke punggung ketika mulas muncul,
nyeri berkurang saat mulas tidak ada, skala nyeri 5 (0-10), nyeri dirasakan hilang timbul. Pada saat
nyeri, wajah klien tampak meringis kesakitan. Ibu terlihat Tarik nafas dalam saat kontraksi. Hasil
pemeriksaan leopold: presentasi kepala, sudah masuk PAP 1/5, TFU 30 cm, DJJ 152x/menit, kontraksi
2x10’x30”. TD 130/80 mmHg, N 83x/menit, R 22 x/menit, S 36,5°C. Pemeriksaan dalam pembukaan 4
cm, portio tebal dan lunak, penyusupan kepala teraba tulang terpisah, penurunan kepala di hodge 1,
presentasi kepala, selaput ketuban utuh.
Jam 16.30 : DJJ 150x/menit, kontraksi 2x10’x25”
Jam 17.00: DJJ 153x/menit, kontraksi 2x10’x25”
Jam 17.30 : DJJ 155x/menit, kontraksi 3x10’x30”. kandung kemih penuh dikeluarkan 200 cc
Jam 18.00 : DJJ 149x/menit, kontraksi 3x10’x30”
Jam 18.30 : DJJ 149x/menit, kontraksi 3x10’x30”
Jam 19.00 : DJJ 151x/menit, kontraksi 3x10’x35”
Jam 19.30 : DJJ 152x/menit, kontraksi 3x10’x35”
Jam 20.00 : pembukaan 7, penurunan kepala di hodge 2 (3/5), selaput ketuban utuh, DJJ 157x/menit,
kontraksi 3x10’x40”, TD 130/90 mmHg, urin 200 cc. Tetesan oksitosin di naikkan menjadi 20 gtt/menit.
Jam 20.30 : DJJ 154x/menit, kontraksi 4x10’x43”
Jam 21.00 : DJJ 158x/menit, kontraksi 4x10’x45”
Jam 21.30 : DJJ 159x/menit, kontraksi 4x10’x45”
Jam 22.00 : DJJ 156x/menit, kontraksi 5x10’x45”
Jam 22.30 : DJJ 155x/menit, kontraksi 5x10’x50”, kandung kemih penuh dikeluarkan 200 cc
Jam 23.00 : pembukaan lengkap, penurunan kepala di hodge 4, portio tidak teraba, DJJ 150x/menit.
Pasien dipimpin untuk meneran. Pasien mengeluh kesakitan, wajah pasien terlihat menangis dan
berteriak, berkeringat, badan pasien basah, dan lengket, bibir kering, pasien terlihat kelelahan saat
meneran. Jam 23.20 terlihat pasien ingin meneran, tekanan pada anus, perineum terlihat menonjol dan
vulva membuka, perineum pasien kaku sehingga dilakukan episiotomy. Jam 23.45 : lahir spontan bayi
laki-laki dengan satu kali lilitan tali pusat longgar, APGAR 1’ pertama 6 dan 5’ kedua 8. BBL 3150 gram,
PBL 49 cm.
Jam 23.47 diberikan oksitosin 10 unit IM, dilakukan peregangan tali pusat terkendali. Jam 23.55
plasenta lahir lengkap, dilakukan massase uterus teraba keras 1 jari diatas pusat. Jumlah perdarahan
300 cc. dilakukan penjaitan pada luka episiotomy tanpa diberikan anastesi. Pasien terlihat sangat lelah
dan kesakitan saat dilakukan penjaitan. Pasien terlihat ingin tidur dan masih dilakukan IMD sampai 1
jam postpartum. Pasien terlihat tertidur karena kelelahan.
Jam 00.00 : TD 130/90 mmHg, N 96x/menit, R 22x/menit, S 36,7°C, kontraksi keras, perdarahan ±10
cc, kandung kemih penuh kosong
Jam 00.15 : TD 130/80 mmHg, N 90x/menit, kontraksi keras, perdarahan ±8 cc, kandung kemih
kosong
Jam 00.30 : TD 120/80 mmHg, N 86x/menit, kontraksi keras, perdarahan ±5 cc, kandung kemih
kosong
Jam 00.45 : TD 120/80 mmHg, N 87x/menit, kontraksi keras, perdarahan ±10 cc, kandung kemih
kosong
Jam 01.15 : TD 120/80 mmHg, N 85x/menit, kontraksi keras, perdarahan ±5 cc, kandung kemih penuh,
BAK 150 cc.
Jam 01.45 : TD 120/70 mmHg, N 82x/menit, R 21x/menit, S 36,1°C, kontraksi keras, perdarahan ±5 cc,
kandung kemih kosong

PEMERIKSAAN PENUNJANG :
Laboratorium tanggal 01 Oktober 2020 (Hb 11,5 g/dl, Ht 35,5%, leukosit 9800sel/UL, trombosit 250.000
sel/UL, HbsAg negative, Anti HIV non reaktif)

TERAPI :
RL drip sintosinon 5 unit 20 gtt/menit

Anda mungkin juga menyukai