Anda di halaman 1dari 1

Nama : Dinar shaiba

Kelas : X IPS 2

Kelompok : 4

BONDJOL TERANTJAM LAGI


( Peperangan Bondjol jang kedua )
Tujuan dalam Pelakat panjang itu di unsur oleh Residen Sumatera Barat. Kepada Kaum Putih.
umumnya, kepada Tuan tuan ku, Jangan khawatir, Tenangkan hati dan pikiran. jika perdamaian
tidak berhasil, baru kamu mengambil tindakan. setelah mendengar itu hari mereka sangat senang,
dan mulai mereka merawat sawah dan kebunnya. seluruh kabau dari bulan November 1833
sampai bulan maret 1834 aman aman saja.

Letnan Kolonel datang, Komandan tentara di Sumatera barat. Tindakan yang ia lakukan tidak ada
persetujuan dari Residen Sumatera Barat.

Letnan Kolonel dengan Tentaranya berangkat sore hari perkiraan pada tanggal 13-14 juni 1834
dari Bukittinggi.

Pendeknya pada 24 Juni 1834 sudah didudukinya Matur dengan tentaranya ditinggalkannya
sebagian dari tentaranyadan besok harinya, pada tanggal 25 Juni 1834 pergi ke sungai Puar. Pada
3 Juli 1834 Letnan Kolonel sampailah dengan tentaranya ke bamban dan berhenti di situ. Di
bamban sendiri didirikannya sebuah benteng. Untuk menjaga benteng itu ditinggalkannya 100
orang tentara dan Letnan Kolonel Bauer.

Daerah-daerah di tepi sungai masang yaitu Matur, Lawang, sungai puar dan bamban sudah
diduduki anak negeri dan sudah mulai mengerjakan benteng di tempat itu dengan diberi upah.

Pada 3 Agustus 1834 siaplah barisan rakyat di sipisang untuk pergi menyerang benteng Belanda di
bamban. Pada 4 September 1834 datang lagi serangan barisan rakyat yang lebih besar dari yang
dahulu. Akan tetapi tidak mendatangkan kerugian kepada pihak Belanda.

Tuanku Imam Bonjol mendapat laporan tentang tidak keberhasilannya serangan rakyat itu karena
disebabkan oleh hujan. beliau diperintahkan supaya membuat benteng di kiri kanan sungai
masang.

Gerakan tentara Belanda. Perintah itu dilakukan oleh rakyat dipisah dengan penuh kegiatan. Tuan
tuanku di si pisang pergi menemui Letnan Kolonel Bauer, yang waktu itu ada di Matur.

Beliau ingin mengusulkan supaya diadakan perdamaian. Pihak anak negeri berjanji akan
membuat kembali segala jalan yang sudah dirusak. Pihak Belanda berjanji pula, bahwa, menjelang
kedua macam pekerjaan itu selesai tentara Belanda tidak boleh keluar dari benteng-bentengnya

Sesudah itu tuan-tuanku besoknya dikerahkan segala rakyat, baik laki-laki maupun perempuan
untuk membuat benteng-benteng, dan pertahanan kiri kanan Sungai masang.

Kategori: Historiografi kolonial merupakan salah satu penulisan sejarah yang membahas masalah
penjajahan Belanda terhadap Indonesia

Anda mungkin juga menyukai