Anda di halaman 1dari 11

ABSTRAK

UJI EFEKTIVITAS EKSTRAK ETANOL DAUN JAMBU AIR (Syzygium aqueum)


DALAM MENGHAMBAT PERTUMBUHAN BAKTERI PORPHYROMONAS
GINGIVALIS (IN VITRO)
Farkhi Muhammad1, Puspito Ratih Hardhani2, Nur Khamilatusy Sholekhah3
1,2,3
Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Muhammadiyah Semarang
Email :farckhimuhammad05@gmail.com

Pendahuluan : Periodontitis kronis adalah penyakit yang banyak dikeluhkan oleh


masyarakat Indonesia. Salah satu penyebabnya adalah bakteri Porphyromonas gingivalis.
Porphyromonas gingivalis dapat dihambat oleh antibakteri, salah satunya daun jambu air
(Syzygium aqueum) yang memiliki kandungan flavonoid, fenolik, saponin, alkaloid, dan
terpenoid untuk menghambat bakteri. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui daya
hambat ekstrak etanol daun jambu air terhadap bakteri Porphyromonas gingivalis.
Metode : Jenis penelitian ini adalah posttest only control group design. Besar sampel
yang digunakan yaitu 25 sampel (5 replikasi dan 5 perlakuan). Perlakuannya terdiri dari
P1: Konsentrasi 25%, P2: Konsentrasi 50%, P3: Konsentrasi 75%, P4: Konsentrasi 100%,
K: Klorheksidin 0,2%. Media MHA diinokulasi oleh bakteri Porphyromonas gingivalis,
kemudian diberikan ekstrak pada daerah sumuran. Daya hambat diukur dengan
menggunakan jangka sorong. Pengukurannya dengan cara melihat daerah zona bening di
sekeliling sumuran. Analisa data dengan uji beda One Way Anova dan uji beda lanjut
dengan Post Hoc Games-Howell.
Hasil : Rerata diameter zona hambat bakteri adalah P1: 1,540 mm, P2: 1,741 mm, P3:
1,952 mm, P4: 2,382 mm, K: 0,883 mm. Terdapat perbedaan signifikan daya hambat
bakteri Porphyromonas gingivalis antara kelompok ekstrak etanol daun jambu air dengan
klorheksidin 0,02% (p<0.005). Perbandingan P1, P2, P3, P4 dengan kelompok kontrol
berturut-turut adalah 0,001 (p<0,005).
Kesimpulan: Ekstrak etanol daun jambu air (Syzygium aqueum) efektif menghambat
bakteri Porphromonas gingivalis dengan daya hambat terbaik pada konsentrasi 100%.

Kata kunci :Periodontitis kronis, Porphromonas gingivalis, ekstrak Syzygium aqueum,


aktivitas antibakteri, uji daya hambat.

xvi

https://repository.unimus.ac.id
ABSTRACT

The Effectiveness of Ethanol Extract of Syzygium aqueum Leaf to Inhibit the


Growth of Porphyromonas gingivalis Bacteria (in vitro)

Farkhi Muhammad1, Puspito Ratih Hardhani2, Nur Khamilatusy Sholekhah3


1,2,3
Faculty of Dentistry, Muhammadiyah University of Semarang
Email : farckhimuhammad05@gmail.com

Introduction: A Chronic periodontitis is often occurred in Indonesia society. This


disease is caused by Porphyromonas gingivalis. Porphyromonas gingivalis growth can be
inhibited by antibacterial. One of antibacterial that can be used is ethanol extract of
Syzygium aqueum leaf because it contains flavonoid, phenolic, saponin, alkaloid, and
terpenoid. The aim of this study is to determine the effectiveness of ethanol extract of
Syzygium aqueum leaf on the growth inhibition of Porphyromonas gingivalis bacteria.
Methods: The study was experimental laboratory with post-test only control group
design. The study used 25 samples, which consisted of 5 replications and 5 groups. The
experiment groups consisted of P1: 25% concentration, P2: 50% concentration, P3: 75%
concentration, P4: 100% concentration, and the control group is 0,2% clorhexidine. MHA
was inoculated by Porphyromonas gingivalis, and then the extracts and chlorhexidine
were given to each agar well. The diameter of growth inhibition bacteria were measured
by using calipers. The growth inhibition bacteria results were analyzed by One Way
Anova test and continued with Post Hoc Games-Howell.
Results: The mean of diameters of bacterial growth inhibition were P1: 1,540 mm,
P2:1,741 mm, P3: 1,952 mm, P4: 2,382 mm, K: 0,883 mm. There were significantly
different of the inhibition between ethanol extract of Syzygium aqueum leaf and 0,2%
chlorhexidine (p<0,005). The comparison of P1, P2, P3, P4, and K were 0,001 (p<0,005).
Conclusions: The ethanol extract of Syzygium aqueum leaf is effective to inhibit the
growth of Porphyromonas gingivalis bacteria. The best concentration to inhibit the
bacteria is 100% concentration.

Keywords: Chronic periodontitis, Porphromonas gingivalis, extract syzygium aqueum,


activity antibacterial, inhibit bacterial growth.

17

https://repository.unimus.ac.id
PENDAHULUAN jaringan periodontal. Klorheksidin
Periodontitis kronis adalah sebagai standar baku perawatan plak
penyakit jaringan periodontal yang dan karang gigi yang efektif baik
banyak dialami oleh masyarakat terhadap gram negatif, positif, dan
Indonesia. Prevalensi penduduk yang fakultatif anaerob maupun aerob5.
memiliki penyakit periodontal yaitu Penggunaan klorheksidin lebih
96,58%, sedangkan Penyakit dari 2 minggu memiliki efek
periodontal sebagai penyakit dengan samping di antaranya menyebabkan
prevalensi tertinggi di dunia yaitu rasa terbakar pada mukosa mulut,
mencapai 90%1,2. Penyebab mengganggu indera perasa,
periodontitis kronis salah satunya pewarnaan gigi, erosi mukosa mulut,
adalah Bakteri Porphyromonas kekeringan pada rongga mulut dan
gingivalis 3. mendorong terjadinya perkembangan
Porphyromonas gingivalis resistensi6.
adalah bakteri berpigmen hitam Adanya resistensi ini dapat
Gram negatif obligat anaerob menimbulkan beberapa masalah
memiliki lapisan dinding sel yang sehingga perlu untuk
lebih kompleks secara struktur mengembangkan obat tradisional
maupun kimiawi. Porphyromonas berbahan herbal yang dapat
gingivalis memiliki faktor virulensi membunuh bakteri untuk
seperti fimbriae, kapsul, menghindari terjadinya resistensi
lipoposakarida (LPS) dan gingipain. tersebut. Salah satunya adalah daun
Gingipain dapat merusak jaringan jambu air (Syzygium aqueum).
periodontal karena sebagai pembawa Daun jambu air memiliki
4
antigen dan enzim protesae aktif . kandungan flavonoid, saponin, tanin,
Penatalaksanaan yang umum alkaloid, dan terpenoid7. Kandungan
pada perawatan periodontal berfokus tersebut terbukti dapat menjadi daya
pada penghilangan penyebab utama hambat pada pertumbuhan bakteri,
dari periodontitis kronis. Pemberian seperti Streptococcus dan
antibakteri merupakan salah satu Enterococcus9. Namun, belum
pilihan dalam menangani penyakit

18

https://repository.unimus.ac.id
pernah diteliti pada bakteri Alat yang digunakan adalah
Porphyromonas gingivalis. handscoon, masker, cawan petri,
Berdasarkan latar belakang inkubator, autoklaf, corong, rotary
diatas peneliti bertujuan melakukan evaporator, kertas saring, tabung
penelitian untuk mengembangkan erlenmeyer, jarum ose bulat, alat
daun jambu air dalam kedokteran pembuat sumuran. Bahan yang
gigi dan untuk mengetahui digunakan adalah bakteri
efektivitas daun jambu air (Syzygium Porphyromonas gingivalis, ekstrak
aqueum) terhadap daya hambat etanol daun jambu air, akuades steril,
bakteri Porphyromonas gingivalis. medium BHI, larutan MHA, Etanol
96%, Spirtus.
METODE PENELITIAN Ethical Clearance
Penelitian berupa didapatkan dari komisi etik
eksperimental laboratorium dengan penelitian kesehatan fakultas
rancangan penelitian posttest kedokteran Universitas
control group design. Penelitian Muhammadiyah Semarang
dilakukan pada bulan Desember- dengan nomor:
Mei 2019 di Laboratorium Sekolah 060/EC/FK/2019.
Tinggi Ilmu Farmasi Semarang, Penelitian diawali dengan
Sampel yang digunakan sterilisasi alat, kemudian dilakukan
adalah 25 sampel yang terdiri dari 5 ekstraksi daun jambu air. Ekstraksi
perlakuan dan 5 replikasi. daun jambu air dilakukan dengan
Kelompok penelitian dibagi teknik maserasi, lakukan dengan
menjadi 4, yaitu : menimbang daun jambu air 15 gram
Kelompok Perlakuan Jumlah sampel bubuk dan rendam dalam
sampel
A Ekstrak daun 5 pelarut etanol sebanyak 100 ml
jambu air 25%
B Ekstrak daun 5 kemudian homogenkan, tutup
jambu air 50%
dengan wrap selama 3 hari, saring
C Ekstrak daun 5
jambu air 75% dan ambil filtratnya. Kemudian
D Ekstrak daun 5
jambu air 100% pindahkan ke erlenmayer dan tutup
E Klorheksidin 5
0,2% dengan plastic wrap. Endapan

19

https://repository.unimus.ac.id
direndam dengan rotary evaporator mendidih kemudian disterilkan
0
dengan suhu 50 C, hingga diperoleh dalam autoklaf selama 20 menit
sediaan pasta, tutup dengan dengan tekanan udara 1 atm suhu
alumunium foil untuk mempercepat C9.
evaporasi hingga diperoleh Pembuatan kultur bakteri
konsentrasi 100%. Encerkan dengan dengan tahapan sebagai berikut :
akuades hingga diperoleh a) Bakteri Porhyromonas gingivalis
8
konsentrasi 25%, 50%, dan 75% . diambil dari media Brain Heart
Pembuatan larutan Infusion (BHI) dengan
McFarland dengan cara larutan 2 menggunakan ose steril di atas api
standar baku larutan yaitu larutan spiritus dan digoreskan ke media
BaCl2 1% dan H2SO41%. Larutan Mueller Hinton Agar (MHA)
BaCl2 1% sebanyak 0,05 ml secara tipis – tipis.
dicampur dengan larutan H2SO4 1% b) Cawan petri diinkubasi selama24
sebanyak 9,95 ml dan dikocok jam dalam inkubator dengan suhu
homogen. Nilai absorban larutan 37 0C.
baku McFarland 0,5 ekuivalen c) Pembuatan suspensi bakteri uji
dengan suspense sel bakteri yang dibandingkan dengan 0,5
8
konsentrasi 1,5 x 10 CFU/ml. Mc Farland diambil 100 μl10.
Larutan harus dikocok terlebih Pembuatan suspense bakteri
dahulu hingga homogen setiap akan dengan cara biakan Porphyromonas
digunakan untuk membandingkan gingivalis diambil dan biakan pada
suspensi bakteri9. media Brain Heart Infusion (BHI)
Pembuatan media MHA kemudian inkubasi 24 jam pada suhu
dengan cara Timbang 9,5 gram C. Kemudian suspensi bakteri
Muller Hinton Agar atau MHA (38 diencerkan dengan larutan fisiologis
gr/L) dengan komposisi medium NaCl 0,9% di dalam tabung sampai
(Beef infusion 300 gram, Casamino didapatkan kekeruhan yang
acid 17,5 gram, starch 1,5 gram dan disesuaikan dengan standart
agar) dilarutkan dalam 250 ml kekeruhan McFarland 0,5 untuk
akuades lalu dipanaskan hingga mendapatkan konsentrasi larutan

20

https://repository.unimus.ac.id
bakteri sebanyak 108 cfu/mL. Cara positif. Setelah semua lubang
untuk menentukan kekeruhanya sumuran terisi larutan uji, cawan
adalah dengan menggunakan alat petri diinkubasi selama 24 jam pada
nephelometer. Kekeruhan dilihat suhu 37 ºC.
dengan mengambil sedikit suspensi Uji pengukuran daya hambat
ke dalam tabung reaksi yang lebih dengan menggunakan metode
kecil dan memasukkanya ke lubang sumuran11 :
pada nephelometer dan dilihat angka
kekeruhanya. Jika kurang keruh,
suspensi ditambahkan koloni,
sedangkan jika lebih keruh
ditambahkan NaCl 0,9%10. Data yang didapatkan dalam
Uji pertumbuhan bakteri pada penelitian diuji menggunakan One
penelitian ini adalah metode difusi. Way ANOVA dilanjutkan dengan uji
Biakan bakteri Porphyromonas pos Hoc Games-Howell.
gingivalis sesuai standar kekeruhan
Brown III diambil sebanyak 1 ose HASIL DAN PEMBAHASAN
bakteri dan diinokulasikan dengan HASIL
mikropipet steril, selanjutnya Tabel 1. Hasil Penelitian
No Konsentrasi Ekstrak Daun Jambu air Klorheksidin
dituangkan pada setiap cawan petri (mm) 0,2%
25% 50% 75% 100%
yang sudah berisi MHA, kemudian 1 1,557 1,784 1,936 2,330 0,940
2 1,544 1,720 1,956 2,530 0,857
diratakan. Pada penelitian ini satu 3 1,504 1,700 1,942 2,200 0,870
4 1,539 1,794 1,995 2,540 0,815
cawan petri dibuat lubang berdiamter 5 1,560 1,710 1,934 2,310 0,937
Mean 1,540 1,741 1,952 2,382 0,883
6 mm menggunakan perforator
dengan kedalaman 3 mm. Setiap Tabel 1. menunjukan hasil
sumuran diberi perlakuan 25% penelitian ekstrak daun jambu air
ekstrak etanol daun jambu air, 50% terhadap bakteri Porphyromonas
ekstrak etanol daun jambu air, 75% gingivalis rerata diameter tertinggi
ekstrak etanol daun jambu air, 100% pada konsentrasi 100% yaitu 2,382
ekstrak etanol daun jambu air, dan mm, dan terendah pada kelompok
khlorheksidine 0,2% sebagai kontrol klorheksidin 0,2% 0,833 mm.

21

https://repository.unimus.ac.id
zona hambat yang signifikan pada
ekstrak daun jambu air terhadap
bakteri Porphyromonas gingivalis.
Oleh karena uji One Way
ANOVA terdapat perbedaan, maka
dilanjutkan uji lanjut Pos Hoc
Games-Howell untuk mengetahui
Gambar 1. Hasil Penelitian
perbedaan masing-masing kelompok
dalam cawan
perendaman daun jambu air 25%,
Sebelum dilakukan analisis
50%, 75%, 100%, dan klorheksidin
statistik dilakukan uji normalitas dan
0,2%.
uji homogenitas terlebih dahulu,
pada penelitian ini menggunakan uji
Tabel 3. Uji Pos Hoc Games-Howell
Shapiro-wilk. Dari uji tersebut
50% 75% 100% Klorheksidin
didapatkan bahwa nilai p>0,05 yang
25% 0,001* 0,001* 0,001 0,001*
berarti data dalam penelitian
50% 0,001 0,002 0,001
berdistribusi normal. Setelah itu
75% 0,012 0,001*
dilakukan uji homogenitas
menggunakan uji Lavene’s Test, *ada perbedaan signifikan

didapatkan bahwa nilai p<0,05 yang


berarti data dalam penelitian ini Uji Pos Hoc Games-Howell

heterogen. Kemudian dilakukan uji pada Tabel 3. Menunjukan ada

parametrik menggunakan One Way perbedaan signifikan pada semua

ANOVA. perlakuan terhadap kelompok


kontrol.

Tabel 2. Uji One Way ANOVA


Signifikansi PEMBAHASAN
Hasil penelitian menunjukan
Zona hambat 0,000
konsentrasi 25% merupakan
konsentrasi dengan rerata terkecil
Uji One Way ANOVA pada yaitu 1,540 mm, sedangkan
Tabel 2. Menunjukan bahwa adanya konsentrasi 100% merupakan

22

https://repository.unimus.ac.id
konsentrasi paling efektif sel tenggangu, flavonoid akan
menghambat pertumbuhan bakteri membentuk senyawa kompleks
Porphyromonas gingivalis dengan dengan protein melalui ikatan
lebar zona hambat terbesar yaitu hidrogen yang akan merusak
2,382 mm. Hal ini sesuai dengan membran sel bakteri Porphyromonas
pendapat dari Rahmawati, (2014) gingivalis sehingga bakteri akan
semakin pekat konsentrasi suatu akan kehilangan aktivitas biologinya
ekstrak, maka senyawa metabolit dan mengalami lisis.
sekunder yang terkandung Senyawa fenol dapat
didalamnya akan semakin banyak menghambat bakteri disebabkan oleh
sehingga luas zona bening yang inaktivasi protein pada membran sel,
terbentuk juga semakin besar dan sehingga sel bakteri akan terganggu
memberikan pengaruh terhadap dan menjadi lisis.
12
antibakteri yang kuat . Senyawa alkaloid menggangu
Uji one way ANOVA pada pembentukan dinding peptidoglikan
Tabel 2. Menunjukan bahwa daun bakteri, sehingga bakteri akan mati,
jambu air efektif terhadap bakteri sedangkan Terpenoid mempunyai
Porphyromonas gingivalis karena mekanisme antibakteri dengan cara
memiliki kandungan flavonoid, pengrusakan membran sel bakteri.
saponin, alkaloid, dan terpenoid. Saponin dapat menghambat
Hasil ini sesuai penelitian Gunawan bakteri dengan membentuk senyawa
(2015) yang melaporkan bahwa daun kompleks dengan membran sel
jambu air efektif terhadap bakteri melalui ikatan hidrogen, sehingga
karena memiliki kandungan dapat menghancurkan sifat
13
antibakteri didalamnya . permeabilitas dinding sel bakteri dan
Senyawa aktif flavanoid menimbulkan kematian sel bakteri.
pada daun jambu air mampu Saponin dapat berikatan dengan
menghambat bakteri Porphyromonas lipopolisakarida dan mampu
gingivalis dengan cara mengganggu menurunkan tegangan permukaan,
fungsi membran sel dan metabolisme sehingga mengakibatkan
energi bakteri. Akibat dari membran permeabilitas membran sel

23

https://repository.unimus.ac.id
terganggu. Permeabilitas yang SIMPULAN DAN SARAN
terganggu menyebabkan keluarnya Simpulan
berbagai komponen penting dari sel ekstrak etanol daun jambu air
mikroba yaitu protein, asam nukleat (Syzygium aqueum) dengan
dan nukleotida. Senyawa ini konsentrasi 25% 50% 75% 100%
berdifusi melalui membran luar dan efektif dalam menghambat
dinding sel, lalu mengikat membran pertumbuhan Porphyromonas
sitoplasma dan mengganggu serta gingivalis. Dengan daya hambat
mengurangi kestabilan. Hal ini terbaik pada konsentrasi 100%.
menyebabkan sitoplasma bocor Saran
keluar dari sel yang mengakibatkan 1. Perlu dilakukan penelitian lebih
kematian sel bakteri14. lanjut mengenai efektivitas
Tabel 4. hasil uji Pos Hoc etanol daun jambu air terhadap
Games-Howell menunjukan semua bakteri Porphyromonas
konsentrasi perlakuan lebih efektif gingivalis secara in vivo.
dalam menghambat bakteri 2. Perlu dilakukan penelitian lebih
porphyromonas gingivalis lanjut mengenai khasiat
dibandingkan kelompok kontrol. Hal farmak//ologis zat –zat aktif
ini disebabkan oleh sifat ekstrak yang terkandung di dalam daun
yang bakteriosid karena dapat lebih jambu air terhadap bakteri
efektif meskipun dalam konsentrasi lainya, khususnya pada gigi d an
yang kecil, sedangkan kontrol mulut.
bersifat bakteriostatik15. 3. Perlu dilakukan penelitian lebih
Hasil penelitian juga lanjut mengenai berapa persen
menunjukan bahwa konsentrasi zat–zat aktif yang terkandung di
paling efektif yaitu pada konsentrasi dalam daun jambu air terhadap
100% karena memiliki rerata bakteri Porphyromonas
diameter zona hambat yang paling gingivalis dengan menggunakan
besar yaitu 2,382 mm. metode panjang gelombang atau
spectrophotometri

24

https://repository.unimus.ac.id
DAFTAR PUSTAKA Daun Jambu Air (Syzygium
aqueum) Terhadap Bakteri Isolat
1. Tampubolon, N.S. 2005. Dampak
Klinis.e-Journal Penelitian
Karies Gigi Dan Penyakit
Pendidikan IPA, 1(2), 31-38.
Periodontal Terhadap Kualitas
9. Vandepitte, J., Verhaegen, J.,
Hidup.Sumatera. Universitas
Engbaek, K., Rohner, P., Piot, P.,
Sumatera Utara. Skripsi.
dan Heock, C.C. 2010.Prosedur
2. Soeroso, Y., Octavia, M., dan
Laboratorium Dasar Untuk
Setiawan, J. 2014.Perkembangan
Bakteri Klinis. Edisi II. Jakarta :
Terapi Periodontal Non Bedah
EGC.
Pada Periodontitis Kronis.Jakarta
10. Permatasari, M. 2018.
: IPERI.
Perbandingan Efektivitas
3. Murray, R. K., Granner, D. K.,
Flavonoid Dan Tanin Ekstrak
and Rodwell, V.W.
Daun Kemangi (Ocimum sanctum
2009.Biokimia harper (27 ed.).
L.) Dalam Menghambat
Jakarta: Buku Kedokteran EGC.
Pertumbuhan Bakteri
4. Pamela, L.B. 2015.Daya
Porphyromonas gingivalis In
Antibakteri Air Perasan Buah
Vitro, Semarang : Universitas
Lemon (Citrus Limon (L.)
Muhammadiyah Semarang,
Burm.F.) Terhadap
Skripsi.
Porphyromonas Gingivalis
11. Andries, J.R., P.N. Gunawan, dan
Dominan Periodontitis (In
A. Supit. 2014. Uji Efek Anti
Vitro),Surakarta : Universitas
Bakteri Ekstrak Bunga Cengkeh
Muhammadiyah Surakarta,
Terhadap Bakteri Streptococcus
skripsi.
mutans Secara In Vitro. Manado,
5. Dutt, P., Rathore, P.K., and
Universitas Sam Ratulangi,
Khurana D. 2014.Chlorhexidine-
Skripsi.
An antiseptic in
12. Rahmawati. 2014. Uji Aktivitas
periodontics.IOSR-JDMS,13(9),
Antibakteri Ekstrak Etanol Daun
85–8.
Jati Belanda (Guazuma Ulmifolia
6. Ariyanti, N.K., Darmayasa,
Lamk) Terhadap Bakteri
I.B.G., dan Sudirga, S.K. 2012.
Penyebab Diare (Bacillus cereus
Daya hambat ekstrak kulit daun
dan Escherecia coli). Bandung :
lidah buaya (Aloe barbadensis
Universitas Islam Bandung,
Miller) terhadap pertumbuhan
Skripsi.
bakteri Staphylococcus aureus
13. Gunawan, Hariyati, T., Jekti,
ATCC 25923 dan Escherichia
D.S.D., dan Andayani, Y.
coli ATCC 25922.Jurnal Biologi,
2015.Pengaruh Ekstrak Etanol
16(1), 1-4.
Daun Jambu Air (Syzygium
7. Indrayanto, G. 2006. Prospek
aqueum) Terhadap Bakteri Isolat
(Kimia) Bahan Alam untuk
Klinis.e-Journal Penelitian
Penemuan Obat Baru. Universitas
Pendidikan IPA, 1(2), 31-38.
Mulawarman: Seminar Umum
14. Sulaiman, A.Y. 2017. Uji
Pendidikan Program Studi.
Antibakteri Ekstrak Daun Kersen
8. Gunawan, Hariyati, T., Jekti,
(Muntingia Calabura Linn)
D.S.D., dan Andayani, Y.
Terhadap Koloni Streptococcus
2015.Pengaruh Ekstrak Etanol

25

https://repository.unimus.ac.id
viridians. Skripsi : Universitas
Jember, Skripsi.
15. Maftuhah, A. Bintari, S.H.
Mustikaningtyas, D. 2015.
Pengaruh Infusa Daun Beluntas
(Pluchea indica) Terhadap
Pertumbuhan Bakteri
Staphylococcus epidermis. Unnes
Journal of Life Science. 4(1), 60-
65.

26

https://repository.unimus.ac.id

Anda mungkin juga menyukai