Anda di halaman 1dari 6

Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara

UJI EFEKTIVITAS EKSTRAK KENCUR (Kaempferia galanga L.)


TERHADAP PERTUMBUHAN CANDIDA ALBICANS
SECARA IN VITRO

The Effectiveness of the Kencur Extract (Kaempferia galanga L.) on the Growth of
Candida albicans In Vitro

Rati Annisah1, Dian Erisyawanty Batubara 2, Ance Roslina3, Yenita4


1
Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah SumateraUtara
2
Departemen Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin
3
Departemen Mirobiologi
4
Departemen Farmakologi dan Terapi
Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara

Abstrak
Latar Belakang. Penyakit infeksi merupakan salah satu masalah kesehatan global baik
di negara maju dan terlebih lagi di negara berkembang seperti Indonesia. Candida
albicans merupakan suatu yeast patogen, secara normal ditemukan dalam tubuh
manusia, spesies ini pada keadaan normal tidak berbahaya bagi tubuh. Namun, apabila
terjadi gangguan seperti daya tahan tubuh yang lemah dan perubahan keseimbangan
flora normal dapat menyebabkan penyakit kandidiasis. Kencur diketahui memiliki
kandungan kimia seperti flavonoid, tannin, saponin dan minyak esensial yang bekerja
sebagi anti fungal. Metode. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian
eksperimental post test only control group design disc difusiin method. Hasil. Hasil
penelitian diperoleh bahwa ekstrak kencur memiliki daya hambat rata-rata terhadap
pertumbuhan Candida albicans pada konsentrasi 40% dengan diameter resistansi 21,36
mm, konsentrasi 60% diameter hambatan 22,68 mm, konsentrasi diameter hambat 80%
24,74 mm, konsentrasi 100% diameter resistor 25,18 mm. Kesimpulan. Ekstrak
Kencur memiliki ketahanan terhadap pertumbuhan Candida albicans secara in vitro.
Kata Kunci: Ekstrak kencur, nystatin, candida albicans

Abstract
Background. Infectious diseases are one of the major global health problems in
developed countries and more so in developing countries like Indonesia. Candida
albicans is a pathogenic yeast, normally found in the human body, this species in
normal circumstances harmless to the body. However, if there is a disturbance such as
a weak immune system and changes in the balance of normal flora may cause
candidiasis. Kencur contains chemical compounds such as flavonoids, tannins,
saponins and essential oils that act as antifungals. Method: This research is true
experimental with post test only control group design disc diffusion method. Result:
The research result obtained that the kencur extract has the average inhibitory on the

124
Ibnu Sina Biomedika Volume 2, No. 2 (2018)
Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara

growth of Candida albicans at concentration 40% with resistance diameter 21,36 mm,
a concentration of 60% diameter of inhibitory 22,68 mm, a concentration of 80%
inhibitory diameter 24,74 mm, concentration 100% diameter 25.18 mm resistor.
Conclusion: Kencur extract has a resistance to the growth of Candida albicans in vitro.
Keywords: Kencur extract, nystatin, candida albicans

PENDAHULUAN Cryptococcus, Aspergillus,


Penyakit infeksi merupakan salah Histoplasma, Blastomyces, dan
7
satu masalah kesehatan global baik di Coccidioides.
negara maju dan terlebih lagi di negara Selain pengobatan secara medis,
berkembang seperti Indonesia. pengobatan secara tradisional juga
Indonesia yang termasuk ke dalam dapat membantu menghambat
negara tropis berdampak pada banyak pertumbuhan mikroorganisme.
terjadinya kasus infeksi, salah satu Penggunaan obat tradisional dianggap
penyebab infeksi tersebut adalah jamur lebih menguntungkan karena
(mikosis).1 Candida albicans memberikan efek samping yang lebih
merupakan suatu khamir kecil dibandingkan dengan pengobatan
patogen,secara normal ditemukan secara kimia, sehingga masyarakat
dalam tubuh manusia terutama di kembali memakai obat-obat alamiah
membran mukosa saluran pencernaan yang berasal dari tumbuh tumbuhan,
(24%) dan mukosa vagina (5-11%), salah satu diantaranya adalah kencur.
spesies ini pada keadaan normal tidak Kencur merupakan tanaman yang
berbahaya bagi tubuh.2,3 Namun, bernilai ekonomis cukup tinggi
apabila terjadi gangguan seperti daya sehingga banyak dibudidayakan dan
tahan tubuh yang lemah dan perubahan digunakan sebagai bumbu makanan
keseimbangan flora normal dapat atau untuk pengobatan salah satunya
menyebabkan penyakit kandidiasis.4 antijamur.8
Kandidiasis adalah berbagai Kencur diketahui memiliki
infeksi yang disebabkan oleh Candida kandungan kimia seperti saponin,
albicans dan spesies lain dalam genus flavonoid, dan polifenol.9 Bahan aktif
Candida.4 Perawatan kandidiasis dapat yang terkandung dalam kencur yang
dilakukan dengan berbagai macam obat bersifat sebagai antijamur adalah
antijamur. Antijamur adalah obat-obat flavonoid, tannin, sineol dan
10,11
yang mampu menjadi fungsida atau saponin. Berdasarkan hasil
fungistatis pada tubuh manusia.5 penelitianzat aktif lain yang terkandung
Nistatin merupakan salah satu obat dalam kencur adalah minyak atsiri yang
antijamur berupa senyawa polien memiliki kemampuan untuk
dengan aktivitas fungisida dan menghambat pertumbuhan jamur
fungistatis pada organisme yang melalui proses denaturasi protein yang
sensitif.6 Organisme tersebut adalah melibatkan perubahan dalam stabilitas
spesies fungi dari genus Candida, molekul protein sehingga

125
Ibnu Sina Biomedika Volume 2, No. 2 (2018)
Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara

menyebabkan perubahan struktur kontrol positif (Nistatin) dan 1 kontrol


protein dan terjadi proses koagulasi.12 negatif (aquadest).
Berdasarkan latar belakang di
atas, pengaruh ekstrak kencur terhadap Analisis Data
Candida albicans perlu untuk Data yang diperoleh dari penelitian
dilakukan penelitian. Penelitian sejenis ini yaitu data daya hambat
masih terbatas jumlahnya sehingga pertumbuhan jamur Candida albicans
penelitian untuk membuktikan dengan mengukur lebar zona jernih
kemampuan kencur sebagai antifungi disekitar kertas cakram pada tiap
perlu dilakukan. Selain itu diharapkan kelompok. Kemudian selanjutnya
kencur bisa menjadi alternatif obat dianalisis dengan menggunakan SPSS.
antijamur yang lebih mudah didapat Data diuji apakah berdistribusi normal
dan lebih terjangkau bagi masyarakat. atau tidak. Didapatkan hasil data
berdistribusi normal dan homogen.
METODE PENELITAN Maka data dianalisis dengan uji
Jenis Penelitian parametrik yaitu uji one way
Jenis penelitian yang dilakukan ANOVAdan dilanjutkan dengan uji
adalah penelitian eksperimental post tanda beda dengan Uji Post-Hock.
test only control group design. Dalam
penelitian ini digunakan metode HASIL PENELITIAN
penelitian perbandingan kelompok Penelitian ini dilaksanakan pada
statis (Statis Group Comparison) yaitu bulan September 2017 dan lokasi
dengan melakukan pengukuran yang penelitian dilakukan di Laboratorium
dilakukan setelah kelompok perlakuan Biokimia Universitas Muhammadiyah
menerima program atau intervensi. Sumatera Utara, Laboratorium
Mikrobiologi Fakultas Kedokteran
Jumlah Pengulangan Universitas Muhammadiyah Sumatera
Biakan jamur Candida albicans Utara dan FMIPA Universitas
yang didapatkan dari Laboratorium Sumatera Utara.
Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Dapat disimpulkan bahwa
Universitas Muhammadiyah Sumatera pemberian berbagai konsentrasi ekstrak
Utara. Dalam penetapan jumlah sampel kencur menunjukan perbedaan antara
peneliti menggunakan rumus federer. zona bening yang dihasilkan. Pada
Dalam penetapan jumlah sampel konsentrasi ekstrak kencur 40%
peneliti menggunakan rumus Federer diperoleh zona bening tertinggi diantara
yaitu (n-1) (t-1) ≥ 15 dimana (t) adalah semua kelompok perlakuan yaitu 22,30
kelompok perlakuan, dan (n) adalah mm. Pada konsentrasi 60% diperoleh
jumlah sampel perkelompok perlakuan. zona bening tertinggi yaitu 23,02 mm.
Kelompok perlakuan 6 yaitu 4 Pada konsentrasi ekstrak kencur 80%
konsentrasi ekstrak kencur (konsentrasi diperoleh zona bening tertinggi yaitu
40%, 60%, 80%, 100%), 1 kelompok 26,27 mm. Pada konsentrasi ekstrak

125
Ibnu Sina Biomedika Volume 2, No. 1 (2018)
Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara

kencur 100% diperoleh zona bening Pada hasil analisis data diperoleh
tertinggi yaitu 25,85 mm. Pada nilai rata-rata Nistatin adalah 27,89
kelompok control positif yaitu nystatin mm, aquades diperoleh nilai rata-
diperoleh zona bening tertinggi yaitu rata 0 sedangkan pada ekstrak kencur
30,07 mm, sedangkan pada kelompok konsentrasi 40% diperoleh nilai rata-
control negatif yaitu aquadest tidak rata 21,36 mm, ekstrak kencu
ditemukan zona bening. rkonsentrasi 60% diperoleh nilai rata-
Pada hasil analisis diperoleh nilai rata 22,68 mm, ekstrak kencur
rata-rata Nistatin adalah 27,89. Pada konsentrasi 80% diperoleh nilai rata-
aquadest diperoleh rata-rata 0. Pada rata 24,74 mm dan ekstrak kencur
konsentrasi ekstrak kencur 40% konsentrasi100% diperoleh nilai rata-
diperoleh nilai rata-rata yaitu 21,36. rata 25,18 mm. Hasil uji One Way
Pada konsentrasi ekstrak kencur 60% ANOVA diperoleh p=0,000 (p<0,05)
diperoleh nilai rata-rata yaitu 22,68. yang membuktikan bahwa tiap
Pada konsentrasi ekstrak kencur 80% perlakuan yang diujikan memiliki
diperoleh nilai rata-ratanya yaitu 24,74 perbedaan zona hambat yang
Sedangkan pada konsentrasi ekstrak dihasilkan pada konsentrasi ekstrak
kencur 100% diperoleh nilai rata- kencur 40%, 60% ,80% dan 100% serta
ratanya yaitu 25,18. Hasil uji One Way kelompok kontrol positif (nistatin) dan
ANOVA diperoleh p <0,05 yang kontrol negatif (aquadest).
membuktikan bahwa tiap perlakuan Hasil penelitian uji efektivitas
yang diujikan memiliki perbedaan zona ekstrak kencur (Kaempferia galanga
hambat yang dihasilkan pada L.) terhadap pertumbuhan Candida
konsentrasi ekstrak kencur 40%, 60%, albicans secara in vitro terlihat perbedaan
80% dan 100% serta kelompok kontrol nilai yang diperoleh dengan masing-
positif dan kelompok kontrol negatif. masing konsentrasi ekstrak kencur 40%,
60%, 80%, dan 100%. Pada penelitian
PEMBAHASAN ini terlihat adanya perbedaan antara
Dari hasil penelitian yang kelompok perlakuan yang satu dengan
dilakukan diperoleh adanya daya kelompok perlakuan yang lain yaitu
hambat ekstrak kencur (Kaempferia pada konsentrasi ekstrak kencur 40%,
galanga L.) terhadap pertumbuhan 60%, 80%, 100%, aquadest dan
Candida albicans secara in vitro. terlihat nistatin. Hasil penelitian ini diperoleh
perbedaan nilai yang diperoleh dengan bahwa ekstrak kencur dapat
masing-masing konsentrasi ekstrak menghambat pertumbuhan jamur
kencur 40%, 60%, 80%, dan 100%. Candida albicans dengan daya hambat
Pada penelitian ini bahwa ekstrak yang terkecil terdapat pada konsentrasi
kencur dapat menghambat ekstrak kencur 40% dan terbesar
pertumbuhan Candida albicans secara padakonsentrasi ekstrak kencur100%.
in vitro. Pada penelitian ini menunjukkan
bahwa konsentrasi ekstrak kencur 40%

126
Ibnu Sina Biomedika Volume 2, No. 1 (2018)
Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara

memiliki perbedaan daya hambat menghambat pertumbuhan jamur


dengan kontrol positif yaitu nistatin. Candida albicans secara in vitro.
Pada penelitian yang telah dilakukan Kandungan lain yang terdapat
didapatkan tidak adanya perbedaan didalam kencur adalah sineol.
daya hambat antara konsentrasi ekstrak Kandungan sineol dalam kencur
kencur 80% dengan konsentrasi ekstrak mempunyai kemampuan untuk
kencur 100%, namun daya hambat menghambat sintesis ergosterol yang
yang paling efektif diperoleh pada terdapat dalam membran sel jamur
konsentrasi 100%. Faktor yang dapat dengan menggangu permeabilitas
mempengaruhi hal tersebut yaitu faktor membran sel jamur yang
ketepatan peracikan ekstrak yang mengakibatkan kebocoran sel dengan
menggunakan pipet tetes mikro dengan keluarnya berbagai komponen penting
volume yang akan diracik sehingga hal sel jamur dari dalam membran sel
tersebut dapat menyebabkan ketidak sehingga sel lebih mudah lisis.5,15
tepatan peracikan ekstrak kencur pada Berdasarkan hasil penelitian dan
berbagai konsentrasi yang dapat pembahasan di atas, hipotesis
mempengaruhi konsentrasi ekstrak penelitian diterima bahwa esktrak
kencur dan juga mempengaruhi zona kencur dapat menghambat
hambat yang dihasilkan. pertumbuhan jamur Candida albicans
Faktor yang dapat mempengaruhi dan semakin tinggi konsentrasi dari
terbentuknya zona bening yaitu masing-masing ekstrak kencur yang
kepekaan pertumbuhan jamur, reaksi diberikan maka semakin besar zona
antar bahan aktif dengan medium dan hambat yang terbentuk.
temperatur inkubasi. Beberapa faktor
yang juga mempengaruhi antara lain KESIMPULAN
pH lingkungan, komponen media, Ekstrak kencur mempunyai daya
stabilitas obat, waktu inkubasi, aktifitas hambatterhadap pertumbuhan Candida
metabolit mikroorganisme dan albicans secara in vitro.
pembuatan cakram uji kontrol
positif.13,14 DAFTAR PUSTAKA
Daya hambat suatu zat antijamur 1. Hidayatullah, Muhammad. Uji
dapat dipengaruhi oleh konsentrasi zat daya antifungi minyak atsiri
yang diberikan. Meningkatnya bawang merah (Allium
konsentrasi ekstrak kencur ascalonicum. L) terhadap Candida
mengakibatkan tingginya bahan aktif albicans secara in vitro.Surakarta:
yang berfungsi sebagai antijamur Fakultas Kedokteran Universitas
sehingga meningkatkan kemampuan Muhammadiyah Surakarta; 2012.
daya hambat terhadap pertumbuhan 2. Cappucino, James G.Manual
jamur. Hasil penelitian ini laboratorium mikrobiologi. 8th
menunjukkan bahwa ekstrak kencur ed.Jakarta: EGC; 2013.
dengan metode difusi cakram dapat

127
Ibnu Sina Biomedika Volume 2, No. 1 (2018)
Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara

3. Kayser FH, Bienz KA, Eckert J, 11. Isma R. Daya hambat ekstrak etanol
Zinkernage RM. Medical rimpang kencur (Kaempferia
microbiology.10th ed. New York: galanga L.) terhadap pertumbuhan
Thieme; 2005. Aspergillus secara in vitro. Banda
4. Soetojo SDR, Astari, Linda. Profil Aceh: Fakultas Kedokteran
pasien baru infeksi Candida pada Universitas Syiah Kuala
kulit dan kuku. Surabaya: Fakultas Darussalam Banda Aceh; 2014.
Kedokteran Universitas Airlangga; 12. Hasanah, AN, Nazaruddin F,
2016; 28(1). Febrina E, Zuhrotun, A. Analisis
5. Annisa Rahmi, Erfan Roebiakto, kandungan minyak atsiri dan uji
Leka Lutpiatina. Potensi ekstrak aktivitas antiinflamasi ekstrak
rimpang kencur (Kaempferia rimpang kencur
galanga L.) menghambat (Kaempferiagalanga L.). Jurnal
pertumbuhan Candida albicans. Matematika Dan Sains Fakultas
Medical Laboratory Technology Farmasi Universitas Padjajaran
Journal. 2016; 12-30. Bandung; 2011;16(3).
6. Betram G, Katzung, Susan B, 13. Brooks G, Butel J, Morse S.
Masters, Anthony, J. Trevor. Mikrobiologi Kedokteran. Ed 23.
Farmakologi dasar dan klinik. Ed Jakarta: EGC.
12. Jakarta: EGC; 2013. 14. Paramita,N.L.P.Trisnadewi, IG.A,
7. Brescansin E G, Portilho M, Pesine Pratiwi, N.P.C,
FBT. Phsycal and chemical analysis Dwijayanti,N.M.P.Ardiyanti,
of commercial nystatin . acta N.L.P, Yustiantara,P.S,
scientiarum heathy scienses; 2013; Putra.A.A.G.R, Wirasuta,IM.A.G.
35(2). Uji kepekaan antifungi fluconazole
8. Winarto,W.P. Tanaman obat dan nistatin terhadap Candida
Indonesia untuk pengobatan herbal. albicans ATCC 10231 dengan
Jakarta: Karyasari Herbal Media; metode difusi disk. Farmasi:
2007. Udayana. 2016.(5).1.
9. Hermilasari RD, Winarsih SRA. No.ISSN:23017716.
Efektivitas ekstrak etanol rimpang 15. Ekawati, Juni, Rudyanto,
kencur (Kaempferia galanga L) Marsalino, Sasaki, Shigeru,
dalam menghambat pertumbuhan Budiati, Tutuk, Sukadirman,
Candida albicans isolat 218-SV Meiyanto, Edi. et al. Structure
secara in vitro. Majalah Fakultas Modification of Ethyl p-
Kedokteran Universitas Brawijaya; metohoxycinnamate isolated from
2012. Kaeempferia galanga Linn and
10. Sopiyudin Dahlan M. Statistik cytotoxicity assay of the products
untuk kedokteran dan kesehatan. on WiDr cells. Indonesian Journal
Jakarta: Epidemiologi Indonesia; of Cancer Chemoprevention.
2014.

128
Ibnu Sina Biomedika Volume 2, No. 1 (2018)

Anda mungkin juga menyukai