Anda di halaman 1dari 8

UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK RIMPANG Meistera chinensis

TERHADAP BAKTERI Escherichia coli DENGAN METODE DIFUSI


AGAR
WARTA FARMASI https://poltek-binahusada.e-journal.id/wartafarmasi
DOI:https://doi.org/10.46356/wfarmasi.v8i1
Volume 5 Nomor 1, Hal. 1 – 8Antibacterial Activity Test of Meistera chinensis Rhizome Extract
Against Escherichia Coli Bacteria With Agar Diffusion Method

Wayan Septiana1, Kamilah2, Reymon3 Abstrak


Rimpang Meistera chinensis merupakan tumbuhan dari
1 famili Zingiberaceae yang secara empiris digunakan
Laboratorium Mikrobiologi
sebagai rempah-rempah dan imunomodulator.
Terpadu, Jurusan Farmasi,
Berdasarkan data ilmiah, mengandung senyawa
Program Studi D-III Farmasi,
fenolat, flavonoid, steroid, terpenoid, alkaloid, dan
Politeknik Bina Husada Kendari,
saponin yang berkhasiat sebagai antibakteri. Tujuan
Kota Kendari
2 penelitian ini adalah untuk mengetahui daya hambat
Laboratorium Mikrobiologi
ekstrak rimpang Meistera chinensis terhadap
Terpadu, Jurusan Farmasi,
pertumbuhan bakteri Escherichia coli. Jenis penelitian
Program Studi D-III Farmasi,
yang digunakan adalah eksperimental laboratorium
Politeknik Bina Husada Kendari,
yaitu dibuat 5 kelompok perlakuan dimana terdapat 3
Kota Kendari
3 kelompok ekstrak rimpang Meistera chinensis dengan
Laboratorium Mikrobiologi
konsentrasi 10%,20%, 30% dan 2 kelompok kontrol
Terpadu, Jurusan Farmasi,
yaitu kontrol positif (Ciprofloxacin 30µg) dan kontrol
Program Studi D-III Farmasi,
negatif (Aquadest). Uji aktivitas antibakteri dilakukan
Politeknik Bina Husada Kendari,
dengan menggunakan metode difusi agar terhadap
Kota Kendari
Escherichia coli selama 24 jam dan diinkubasi pada suhu
Penulis Korespondensi: 37oC kemudian diukur daya hambat (mm). Data hasil
uji daya hambat yang diperoleh dilakukan analisa data
email: menggunakan metode statistic One Way ANOVA.
wayanseptiana47@gmail.com Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak rimpang
Kata Kunci : Rimpang, Meistera Meistera chinensis dapat menghambat pertumbuhan
chinensis, Escherichia coli, Daya Hambat bakteri Escherichia coli dengan rata-rata diameter zona
hambat untuk konsentrasi 10% yaitu 6,08 mm, 20%
yaitu 8,16 mm, 30% yaitu 10,57 mm, kontrol positif
Keywords: Rhizome, Meistera chinensis,
Ciprofloxacin 30 µg yaitu 10,28 mm, dan kontrol
Escherichia coli, Inhibitory Power
negatif Aquadest yaitu 0 mm. Hasil analisis One way
ANOVA pada uji antibakteri dengan nilai signifikasi
0.019 menunjukkan adanya perbedaan dari masing-
Naskah diterima: masing konsentrasi terhadap pengaruh daya hambat
Naskah diterima untuk diterbitkan:
Naskah diterbitkan: bakteri Escherichia coli.
Abstract
e-ISSN: 2714-5638 (online) Meistera chinensis rhizome is a plant from the Zingiberaceae
p-ISSN: 2089-712X (cetak) family which is empirically used as a spice and
immunomodulator. Based on scientific data, it contains
phenolic compounds, flavonoids, steroids, terpenoids,
alkaloids, and saponins which have antibacterial properties.
The purpose of this study was to determine the inhibition of
Meistera chinensis rhizome extract against the growth of
Escherichia coli bacteria. The type of research used is a
laboratory experiment, which is made up of 5 treatment
groups where there are 3 groups of Meistera chinensis
rhizome extract with a concentration of 10%, 20%, 30% and
2 control groups, namely positive control (Ciprofloxacin
1µg), and negative control (Aquadest). The antibacterial
activity test was carried out using the agar diffusion method
against Escherichia coli for 24 hours and incubated at 37 oC
then the inhibition (mm) was measured. The data obtained
from the inhibitory test results were analyzed using the One
Way ANOVA statistical method. The results showed that
Meistera chinensis rhizome extract could inhibit the growth
of Escherichia coli bacteria with an average inhibition zone
diameter of 10%chinensis
Musdalipah dan KarmilahD, 2021.Uji aktivitasantimikrobaekstrakMeistera at 6.08pada
mm,bakteri
20% S.at Aureus,
8.16 mm,Warta30% at
Farmasi;5(1):1-8.
Doi:https://doi.org/10.46356/wfarmasi.v8i1 10.57 mm, positive control Ciprofloxacin 1µg is 10.28 mm,
and 10% Aquadest negative control is 0 mm. The results of
the One way ANOVA analysis on the antibacterial test with
Sebagian Judul …… (Author)

PENDAHULUAN senyawa flavonoid, tanin dan saponin


Penyakit infeksi ialah penyakit yang (Musdalipah dkk., 2021).
disebabkan oleh mikroba patogen yang masuk Berdasarkan penelitian Musdalipah
dan berkembang biak atau kelompok organisme dkk., 2021 telah dilakukan uji evaluasi
mikroskopik yang terdiri dari satu atau banyak penapisan fitokimia yang dilakukan secara
sel seperti bakteri, fungidan parasit serta virus. kualitatif, ekstrak etanol buah, Meistera chinensis
Penyakit infeksi dapat terjadi karena adanya mengandung fenolat, flavonoid, steroid,
interaksi mikroba dapat mengakibatkan terpenoid, alkaloid, saponin dan tanin. Beberapa
kerusakan pada tubuh sehingga menimbulkan metabolit sekunder, termasuk triterpenoid dan
berbagai gejala dan tanda klinis. (Novard dkk., flavonoid berpotensi sebagai antioksidan,
2019). antibakteri dan bersifat toksik (agen
Bakteri patogen biasanya dapat antikanker). Adanya kemiripan morfologi dan
menyebabkan infeksi saluran pencernaan kesamaan beberapa senyawa metabolit Meistera
seperti diare. Diaredapat menyebabkan demam, chinensis terhadap Etlingera elatior, maka diduga
sakit perut, pengurangan nafsu makan, rasa Meistera chinensis berpotensi sebagai antibakteri
letih serta penurunan berat badan. Diare yang salah satunya dapat menghambat pertumbuhan
tidak segera ditangani akan menimbulkan Escherichia coli. Menurut kajian literatur pada
kehabisan cairan serta elektrolit secara tiba-tiba, beberapa famili Zingiberacea, penelitian terkait
sehingga menyebabkan terjadinya berbagai antimikroba pada Meistera chinensis belum
macam komplikasi seperti kehilangan cairan pernah dilakukan. Oleh karena itu, peneliti
tubuh, renjatan hipovolemik, kerusakan organ berinisiatif melakukan penelitian dengan judul
hingga menyebabkan koma (Lailatul, 2013). “Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Rimpang
Salah satu mikroba patogen yang dapat Meistera chinensis pada Bakteri Escherichia coli
menyebabkan diare adalah bakteri Escherichia dengan Metode Difusi Agar”.
coli. Penanganan Escherichia coli biasanya
menggunakan antibiotik. Antibiotik hanya METODE PENELITIAN
membunuh atau menghambat bakteri yang Alat
susceptible (sensitif). Hal ini menyebabkan Alat yang digunakan dalam penelitian
seleksi strain yang resisten hingga akhirnya ini adalah Autoklaf (Mammert), Batang
penggunaan antibiotik menjadi tidak efektif pengaduk, Cawan petri, Gelas kimia (Pyrex),
(Kumar, P. dkk., 2011). Meluasnya resistensi Gelas ukur (Pyrex), Inkubator (Yenaco), Jangka
bakteri terhadap obat-obatan yang ada, sorong,Jarum ose, Kain flannel, LAF (laminar
mendorong pentingnya upaya untuk air flow), Lampu spiritus, Magnetic stirrer
menemukan langkah alternatif dengan (HMS-79), Mikropipet, Oven (Yenaco), Pingset,
pemberian obat-obatan pencegah penyakit Piper disk, Centifuge (80-1), Shaker incubator
infeksi dari bahan alam (Widiastuti, D. dan (Health), Tabung reaksi (Pyrex) dan Timbangan
Pramestuti, N. 2018). Berdasarkan hal tersebut analitik.
maka perlu dikembangkan obat antibakteri
Bahan
yang berasal langsung dari alam sebagai obat
Bahan-bahan yang digunakan adalah
anti bakteri yang aman dan berasal dari tumbuh
Aquadest, Metanol, Ciprofloxacin, Larutan
tumbuhan.
NaCl 0,9 %, media NA (Nutrient Agar) (Oxoid),
Meistera chinensis merupakan spesies
NaCl 5,25 % dan ekstrak rimpang Meistera
dari kelompok Zingiberaceae yang tersebar dan
chinensis
banyak ditemukan diwilayah Kabupaten
Konawe sulawesi tenggara dengan nama lokal Metode
Wualae. Secara morfologi, Meistera chinensis 1. Pengambilan Sampel
memiliki kemiripan dengan Etlingera elatior Sampel rimpang Meistera chinensis diperoleh
yang merupakan tumbuhan golongan dari kecamatan Abuki Kabupaten Konawe,
Zingiberacea yang telah diketahui pada bagian Sulawesi Tenggara.
rimpang dan batang yang dapat menghambat 2. Preparasi Sampel
pertumbuhan bakteri Eschericia coli (Sahidin Sampel yang digunakan adalah rimpang
dkk., 2019). Ekstrak metanol dari Etlingera Meistera chinensis. rimpang Meistera chinensis
ellatior dengan konsentrasi 100 μg/ml mampu ditimbang sebanyak 5 kg kemudian disortasi
menghambat bakteri Escherichia coli dengan nilai basah dan dicuci bersih dengan air mengalir
zona hambat 1,20±0,40. Diketahui senyawa yang untuk menghilangkan kotoran yang menempel,
berpotensi menghambat Escherichia coli adalah sampel kemudian dirajang lalu dijemur di
Halaman
WARTA FARMASI https://poltek-binahusada.e-journal.id/wartafarmasi
Volume 5 Nomor 1, Hal. 1 – 8 DOI:https://doi.org/10.46356/wfarmasi.v8i1

bawah sinar matahari dengan ditutup kain yang telah disterilkan. Digoreskan pada media
hitam. Rimpang yang sudah kering dihaluskan NA (Nutrient agar) dengan cara dimiringkan.
menggunakan blender (Suryani, dkk. 2019). Diinkubasi pada suhu 35-37°C selama 18-24 jam.
3. Ekstraksi Setelah diinkubasi amati pertumbuhan bakteri
Pembuatan Ekstrak rimpang Meistera kemudian dilakukan pembuatan suspensi
chinensis Dengan Metode Maserasi. Dimbang bakteri (Suryani, dkk., 2019).
sekitar 3.000 gram serbuk rimpang Meistera 8. Pembuatan Suspensi Bakteri
chinensis ditimbangan digital, dilarutkan serbuk Diambil sebanyak 1 ose koloni dari media
buah Meistera chinensis dengan metanol dalam NA padat ke tabung reaksi berisi 9 mL NaCl
wadah kaca tertutup selama 3 x 24 jam dan 0,9%. Kemudian, dikocok hingga homogen
pelarut yang digunakan sebanyak 22,500 mL, (Muljono, dkk,. 2016).
dilakukan proses maserasi selama tiga hari dan 9. Pembuatan Pengenceran Ekstrak
disaring serta diganti pelarutnya, dikumpulkan Ekstrak rimpang Meistera chinensis dibuat
filtrat dan dipekatkan dengan menggunakan dalam beberapa konsentrasi yaitu 10%, 20% dan
rotary evaporator pada suhu 50℃, untuk 30% sebanyak 2 mL. Konsentrasi uji dibuat
mendapatkan ekstrak kental 150 gram dengan cara menimbang ekstrak masing-masing
(Musdalipah dkk, 2021). 0,2 g, 0,4 g dan 0,6 g dengan timbangan analitik,
Kemudian masing-masing dilarutkan dengan
4. Serilisasi Alat aquadest sebanyak 2 ml kemudian aduk sampai
Siapkan alat yang akan digunakan. Bersihkan homogen lalu dimasukkan ke dalam masing-
alat dengan sabun dan air, kemudian masing pada botol dan diberi label.
dikeringkan. Tutup mulut tabung reaksi dan 10.Pembuatan larutan kontrol positif
erlenmeyer dengan menggunakan kapas yang Tablet ciprofloxacin 500 mg digerus hingga
telah dilapisi kain kasa. Bungkus tabung reaksi menjadi serbuk. Kemudian, ditimbang serbuk
dan erlenmeyer menggunakan kertas. ciprofloxacin sebanyak 50 mg. Dilarutkan
Dimasukkan alat yang tidak berskala kedalam serbuk ciprofloxacin dalam 50 mL aqua pro
oven pada suhu 170oC selama 2 jam. Sedangkan injeksi. Kemudian, di ambil sebanyak 1 mL
alat yang berskala dimasukkan dalam autoklaf untuk memperoleh larutan ciprofloxacin
pada suhu 121oC selama 15 menit. Keluarkan 50µg/50µL. Digenapkan sampai 50 mL aqua pro
alat-alat setelah selesai (Oktaviani dan Fadila, injeksi sehingga didapat larutan kontrol positif
2018). dengan konsentrasi 1µg/50 mL.
5. Sterilisasi Media 11.Pembuatan larutan kontrol negatif
Dibungkus media yang telah dibuat dengan Dipipet aquades sebanyak 10 mL
menggunakan kertas. Buka tutup autoklaf serta dimasukkan ke dalam gelas kimia
aluminiumnya. Dimasukkan media kedalam 12. Pengujian Diameter Zona Hambat Ekstrak
autoklaf. Tutup rapat autoklaf, lalu di kunci Rimpang Meistera cheinensis terhadap
rapat. Sambungkan pada stok kontak. Tunggu Escherichia coli dengan Metode Difusi Agar
hingga mencapai suhu 121 oC selama 15 menit. Suspensi bakteri uji diinokulasikan pada
Buka tutup autoklaf lalu dikeluarkan media media NA padat sekitar 1-2 mL. Selanjutnya
yang telah disterilkan (Oktaviani dan Fadila, diratakan menggunakan batang L dan
2018). didiamkan sampai kering. Sumuran dibuat
6. Pembuatan Media NA (Nutrient agar) dengan menggunakan cylinder cup. Selanjutnya
Ditimbang Nutrient Agar (NA) sebanyak 7 cylinder cup di angkat secara aseptik dari
gram. Kemudian, dilarutkan ke dalam labu cawan petri, sehingga terbentuklah sumur-
erlenmeyer dengan aquadest hingga mencapai sumur yang akan digunakan. Dimasukkan
250 mL, dipanaskan di atas penangas air hingga ekstrak rimpang Meistera chinensis kombinasi
homogen. Selanjutnya, disterilkan media dari tiap konsentrasi yang akan diuji, kontrol
menggunakan autoklaf pada suhu 121oC selama positif ciprofloxacin 1µg serta kontrol negatif
15 menit. setelah itu, dituang media kedalam larutan aquades dengan menggunakan
cawan petri sekitar 20 mL dan dibiarkan hingga mikropipet. Lakukan pengulangan secara triplo
memadat (Nurhayati, dkk 2020). dengan cara yang sama. Diinkubasikan dalam
7. Pembuatan biakan Bakteri Escherichia coli inkubator pada suhu 370C selama 24 jam.
Diambil l ose biakan murni bakteri Kemudian diamati zona hambat yang terjadi di
Escherichia coli dengan menggunakan jarum ose sekitar sumuran kemudian diukur diameter
Musdalipah dan KarmilahD, 2021.Uji aktivitasantimikrobaekstrakMeistera chinensis pada bakteri S. Aureus, Warta Farmasi;5(1):1-8.
Doi:https://doi.org/10.46356/wfarmasi.v8i1
Sebagian Judul …… (Author)

zona hambat secara horizontal dan vertikal kotaran atau sampel yang rusak akibat proses
dengan menggunakan jangka sorong pemanenan. Pencucian dilakukan dengan
menggunakan air mengalir untuk
Analisa Data menghilangkan tanah dan kotoran yang
Teknik Pengumpulan melekat pada sampel. Sebelum dilakukan
Data Penelitian ini menggunakan teknik perajangan sampel terlebih dahulu ditiriskan
pengumpulan data dengan eksperimen dan dan diangin anginkan hingga tidak ada air yang
pengamatan. Pengamatan dalam penelitian menetes yang bertujuan untuk mencegah
adalah suatu prosedur berencana, meliputi terjadinya kerusakan zat kimia pada proses
melihat, serta mencatat sejumlah dari taraf perajangan. Perajangan dilakukan untuk
aktivitas tertentu atau situasi tertentu yang ada memperkecil ukuran sampel dan
hubungannya dengan masalah yang diteliti. mempermudah proses pengeringan. Proses
Adapun yang diamati dalam penelitian ini pengeringan dilakukan dengan cara dijemur di
adalah uji aktivitas antibakteri ekstrak rimpang bawah sinar matahari yang ditutup dengan kain
Meistera chinensis sebagai penghambat hitam. Pengeringan sampel kerasyang berupa
pertumbuhan bakteri Escherichia coli dengan rimpang disyaratkan menggunakan oven pada
engukur zona hambat. Zona hambat merupakan suhu maximum 50°C atau menggunakan sinar
aktivitas antibakteri yang diukur menggunakan matahari langsung yang ditutup dengan kain
jangka sorong. yang bersifat menyerap panas. Sortasi kering
Pengolahan Data dilakukan untuk memisahkan simplisia yang
Data dianalisis dan diolah menggunakan rusak selama proses sebelum dan setelah
Uji Analysis of Variance (Anova) dengan pengeringan. Pengepakan simplisia dilakukan
Program SPSS versi 19. Data diuji terlebih dengan cara disimpan pada wadah kaca yang
dahulu dengan uji homogenitas sebagai kedap udara. Simplisia yang diperoleh dari
prasyarat analisis data sebelum melakukan uji tahapan tersebut diperoleh dari sampel basah
ANOVA. Uji homogenitas, bertujuan untuk 5000 gram dan simplisia kering 3000 gram.
mengetahui varian dari beberapa populasi Ekstraksi Rimpang Meistera chinensis
menunjukkan sama atau tidak (p = 0,05). Ekstraksi sampel pada penelitian ini
Apabila nilai signifikan pada uji adalah menggunakan Maserasi. Pemilihan
homogenitasnya lebih kecil dari p, maka varian maserasi karena Metode ini merupakan metode
dari dua atau lebih kelompok populasi data dingin sehingga dapat mencegah kerusakan
adalah tidak sama. Kebalikannya, apabila nilai senyawa kimia yang terdapat dalam sampel
signifikan lebih besar dari p, maka varian dari yang bersifat tidak stabil terhadap pemanasan.
dua atau lebih kelompok populasi data adalah Sebelum diekstraksi, sampel (simplisia)
sama (Febrianasari, F. 2018). dihaluskan terlebih dahulu untuk memperluas
permukaan partikel simplisia sehingga semakin
HASIL DAN PEMBAHASAN besar kontak permukaan partikel simplisia
Penelitian ini dilaksanakan di dengan pelarut dan mempermudah penetrasi
Laboratorium Mikrobiologi Politeknik Bina pelarut ke dalam simplisia sehingga dapat
Husada Kendari telah dilaksankan pada bulan menarik senyawa-senyawa dari simplisia lebih
Mei-Juni 2021. Sampel yang digunakan adalah banyak. Pelarut yang digunakan adalah
rimpang Meistera chinensis. Sampel rimpang metanol. Pemilihan jenis pelarut ini karena
Meistera chinensis diambil di Kecamatan Abuki bersifat universal dalam menarik senyawa-
Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara. senyawa organik baik yang bersifat polar dan
Diambil bagian rimpang yang siap panen non polar akibat adanya gugus hidroksil (OH)
dengan ciri berwarna kuning kecoklatan dan sebagai gugus polar dan gugus alkil (CH3)
mulai mengeras dan ruasnya mulai timbul. sebagai gugus non polar, serta pelarut metanol
Penelitian yang telah dilakukan terdiri dari mempunyai titik didih yang relatif rendah
beberapa tahap yaitu, Preparasi sampel, sehingga dapat dengan mudah dipisahkan
pembuatan ekstrak, dan pengujian daya menggunakan rotary vacuum evaporator yaitu
hambat. diuapkan (Suryanto dkk., 2009).
Preparasi sampel buah Meistera chinensis Proses ekstraksi dilakukan selama 3×24
Sampel yang telah dipanen, dibuat jam dimana setiap 24 jam dilakukan
simplisia untuk tujuan proses ekstraksi. penggantian pelarut dengan tujuan untuk
Pembuatan simplisia dilakukan secara bertahap mencapai proses ekstraksi yang maksimal.
yaitu sampel disortasi basah untuk memisahkan Setelah proses ektraksi, pelarut dipisahkan dari
Halaman
WARTA FARMASI https://poltek-binahusada.e-journal.id/wartafarmasi
Volume 5 Nomor 1, Hal. 1 – 8 DOI:https://doi.org/10.46356/wfarmasi.v8i1

sampel dengan penyarian. metode maserasi 20 mm daya hambat kuat, Diameter zona
dapat menghindari senyawa-senyawa yang hambat 5-10 mm daya hambat sedang, diameter
bersifat termolabil. Hasil ekstraksi rimpang zona hambat 0-5 mm daya hambat lemah.
Meistera chinensis sebanyak 3000 g yang Berdasarkan hasil pengukuran diameter zona
dimaserasi dengan 22,5 L metanol sehingga hambat menunjukkan bahwa ekstrak rimpang
diperoleh ekstrak kental sebanyak 150 gram Meistera chinensis memiliki daya hambat sedang
dengan persentasi rendemen 5 % (Lihat pada sampai kuat terhadap Escherichia coli
lampiran tabel 1). menunjukkan bahwa konsentrasi 30% dengan
diameter 10,57 mm merupakan konsentrasi
Pengujian Uji Daya Hambat Dengan yang memiliki daya hambat paling tinggi
Menggunakan Metode Difusi Agar terhadap pertumbuhan bakteri Escherchia coli,
Pengujian aktivitas antimikroba pada dan konsentrasi 10% dengan diameter 6,08 mm
penelitian ini menggunakan metode difusi agar. dan 20% dengan diameter rata rata 8,16 mm
Bakteri yang digunakan adalah Escherichia coli. memiliki daya hambat sedang merupakan
Menurut Kumar, P. Dkk. (2011) Salah satu konsentrasi yang memiliki daya hambat sedang
mikroba patogen yang dapat menyebabkan terhadap pertumbuhan bakteri Escherchia coli.
diare adalah bakteri Escherichia coli. Kontrol Positif (Ciprofloxacin) dengan diameter
Penelitian ini terdiri dari 3 kelompok rata rata 13,47 mm memiliki diameter zona
ekstrak dengan variasi konsentrasi yaitu 10%, hambat kuat, sedangan Kontrol Negatif
20%, 30%. Untuk mendapatkan data pengujian (Aquadest steril) tidak dapat menghambat
yang akurat, dalam penelitian ini digunakan pertumbuhan bakteri atau dengan nilai
kontrol positif (Ciprofloxacin) sebagai diameter 0. Hal ini menunjukkan bahwa
pembanding untuk melihat tingkat kemampuan semakin tinggi konsentrasi sampel yang
daya hambat sampel, dan kontrol negatif digunakan, maka semakin banyak kandungan
(Aquades steril) sebagai pembanding untuk zat aktif pada ekstrak rimpang Meistera
melihat ada atau tidaknya pengaruh daya chinensis, sehingga semakin besar pula zona
hampat yang disebabkan oleh faktor-faktor lain. hambatnya terhadap pertumbuhan bakteri
Proses perlakuan terhadap 5 kelompok tersebut Escherchia coli, sebaliknya makin rendah
dilakukan masing-masing 3 kali pengulangan konsentrasi yang digunakan, maka semakin
agar hasil yang diporoleh lebih akurat. Untuk kecil pula zona hambat yang diperoleh.
memperoleh data daya hambat, dilakukan Analisis Data
pengukuran zona bening yang dianggap Analisis statistik menggunakan uji One
sebagai zona hambat ekstrak rimpang Meistera way ANOVA aktivitas antibakteri pada
chinensis terhadap pertumbuhan bakteri kelompok uji ekstrak menggunakan rancangan
Echerichia coli ada bagian disekitar semuran. acak lengkap. Tabel 3 (lihat pada lampiran)
Berdasarkan Tabel 2. (lihat pada menunjukkan bahwa nilai p=< 0,05, artinya data
Lampiran) menunjukkan rata-rata diameter yang ada dalam penelitian ini memiliki varian
daya hambat antibakteri ekstrak rimpang yang berbeda bermakna (signifikan) sehingga
Meistera chinensis yang dibuat dengan beberapa dapat dilakukan pengujian menggunakan One
konsentrasi yaitu 10%, 20% dan 30%. Semakin Way ANOVA. Hasil uji One Way ANOVA
tinggi konsentrasi yang diberikan maka terhadap kelompok perlakuan ekstrak batang
semakin tinggi pula zona bening atau daya Meistera chinensis memiliki nilai p = 0,000.
hambatnya. Karena nilai P < 0,05, maka nilai rata-rata antar
Berdasarkan hasil pengukuran diameter kelompok perlakuan ekstrak batang Meistera
zona hambat menunjukkan bahwa ekstrak chinensis adalah berbeda bermakna (signifikan).
rimpang Meistera chinensis memiliki daya Tabel 4 (lihat pada lampiran) merupakan
hambat sedang sampai kuat terhadap hasil uji Post-Hoc yang menunjukkan jika data
Escherichia coli. Konsentrasi 10% dan 20% memiliki nilai p < 0,05 berarti data tersebut
memiliki daya hambat sedang, sedangkan signifikan atau berbeda bermakna dengan
konsentrasi 30% memiliki daya hambat yang konsentrasi lain. Jika p = > 0,05 maka data
kuat. Penentuan kriteria ini berdasarkan tersebut tidak signifikan atau tidak berbeda
Hapsari (2015), kriteria kekuatan antibakteri bermakna dengan konsentrasi lain. Uji Post-Hoc
yaitu: Diameter zona hambat > 20 mm daya menunjukkan diameter zona hambat bakteri
hambat sangat kuat, Diameter zona hambat 10- Escherichia coli untuk konsentrasi 10%, *memiliki
Musdalipah dan KarmilahD, 2021.Uji aktivitasantimikrobaekstrakMeistera chinensis pada bakteri S. Aureus, Warta Farmasi;5(1):1-8.
Doi:https://doi.org/10.46356/wfarmasi.v8i1
Sebagian Judul …… (Author)

perbedaan bermakna pada konsentrasi 20%, pertumbuhan bakteri yang ditandai dengan
30%, kontrol positif dan kontrol negatif. Untuk adanya zona bening yang terbentuk di sekitar
konsentrasi 20%, *memiliki perbedaan sumuran. Dan daya hambat ekstrak rimpang
bermakna dengan konsentrasi 10%, 30%, Meistera chinensis pada konsentrasi 10%, 20%
kontrol positif dan kontrol negatif. Konsentrasi dan 30%. Konsentrasi 10% berdiameter 5,02
30% *memiliki perbedaan bermakna dengan mm, konsentrasi 20% berdiameter 6,01 mm dan
konsentrasi 10% dan 20%. konsentrasi 30% berdiameter 8,033 mm yang
Secara keseluruhan ekstrak rimpang termasuk dalam kriteria daya hambat sedang.
dengan konsentrasi 10%, 20% dan 30%
memberikan daya hambat lemah sampai kuat UCAPAN TERIMA KASIH
dimana setiap kelompok perlakuan berbeda Terima kasih kepada Kepala Lembaga
signifikan. Semakin tinggi konsentrasi Penelitian dan Pengabdian Masyarakat dan
pemberian, efek daya hambat semakin kuat. Kepala Laboratorium Mikrobiologi Terpadu
Selain pengaruh konsentarsi pemberian, Politeknik Bina Husada Kendari yang telah
kemampuan suatu ekstrak dalam menghambat memberikan izin untuk melakukan penelitian.
pertumbuhan bakteri juga ditentukan oleh
golongan senyawa antimikroba yang dihasilkan DAFTAR PUSTAKA
oleh ekstrak tersebut (Ajizah, 2004). Menurut Febrianasari, F,. 2018. Uji Aktivitas Antibakteri
penelitian yang dilakukan oleh Musdalipah, Ekstrak Daun Kirinyu (Chromolaena
dkk., (2021), bahwa bagian buah Meistera odorata) Terhadap Staphylococcus aureus.
chinensis memiliki kandungan metabolit Skripsi. Fakultas Keguruan dan Ilmu
sekunder antaranya senyawa fenolik, flavonoid, Pendidikan Universitas Sanata Dharma:
steroid, terpenoid, alkaloid, dan saponin. Yogyakarta
Alkaloid merupakan senyawa metabolit Hapsari, Endah, 2015, Uji Antiabkteri Ekstrak
turunan amina yang diketahui dapat Herba Meniran (Phyllanthus niruri)
menghambat pertumbuhan bakteri Escherichia terhadap pertumbuhan Bakteri Bacillus
coli. Mekanisme daya hambat alkaloid dengan cereus dan Escherichia coli, Skripsi,
cara mengganggu komponen penyusun Pendidikan Biologi Universitas Sanata
peptidoglikan pada sel bakteri, sehingga lapisan Dharma : Yogyakarta
dinding sel tidak terbentuk secara utuh dan Kumar P, Shukla I, Varshney S. Nasal Screening
menyebabkan kematian sel tersebut (Taufiq, of Healthcare Workers for Nasal
2015). Selain itu senyawa fenol pada Maistera Carriage of Coagulase Positive MRSA
sinensis juga diduga memberikan daya hambat and Prevalence of Nasal Colonization
pada pertumbuhan Escherichia coli. Fenol with Staphylococcus aureus. Biol Med.
mempunyai aktivitas antibakteri berspektrum 2011;3(2):182-186.
luas terhadap bakteri Gram positif dan Gram Lailatul, M. (2013). Ketersediaan Sarana Sanitasi
negatif (Oliver dkk., 2001). Senyawa fenol Dasar, Personal Hygiene Ibu dan
mengganggu dinding sel dan membran, Kejadian Diare. Jurnal Kesehatan
mengendapkan protein dan menonaktifkan Masyarakat, 8(2), 167-7.
enzim-enzim (Katzung, 2001). Senyawa fenol Musdalipah, Tee, Selfyana Austin, Adryan
dapat menghambat pertumbuhan bakteri Fristiohady, Agung Wibawa, Dan
dengan cara koagulasi protein dan lisis Mahatva Yodha. 2021. “Total Phenolic
membran sel bakteri. Terjadinya lisis pada And Flavonoid Content, AntioxidantAnd
membran sel mengakibatkan kebocoran pada Toxicity Test With BSLT Of Meistera
sel sehingga metabolit esensial yang dibutuhkan Chinensis Fruit Fraction From Southeast
oleh mikroba keluar dari sel dan kemudian Sulawesi.” 4(1):6–15.
fenol di dalam sel akan merusak sistem kerja Muljono, P. Fatimawali. Manampiring, A. 2016.
sel, merusak membran sitoplasma yang Uji aktivitas antibakteri ekstrak daun
mengakibatkan terhambatnya pertumbuhan sel mayana jantan (Coleus atropurpureus
atau matinya sel, mendenaturasikan protein, Benth) terhadap pertumbuhan bakteri
asam-asam nukleat, menghambat sintesis asam Streptococcus Sp. dan Pseudomonas Sp.
nukleat dan protein (Novianti, 2015). Jurnal e-Biomedik (eBm), 4(1).
KESIMPULAN Nurhayati, L.S. Yahdiyani, N. dan Hidayatulloh,
Kesimpulan yang dapat di peroleh dari A. 2020. Perbandingan Pengujian
hasil penelitian ini adalah kstrak rimpang Aktivitas Antibakteri Starter Yogurt
Meistera chinensis dapat menghambat dengan Metode Difusi Sumuran dan
Halaman
WARTA FARMASI https://poltek-binahusada.e-journal.id/wartafarmasi
Volume 5 Nomor 1, Hal. 1 – 8 DOI:https://doi.org/10.46356/wfarmasi.v8i1

Metode Difusi Cakram. Jurnal Teknologi Containing a Phenolic Combination for


Hasil Peternakan, 1(2): 41-46. the Prevention of Mastitis. J. Dairy Sci.
Novard, M. F. A., Suharti, N., & Rasyid, R. 84: 1545-1549.
(2019). Gambaran Bakteri Penyebab Sahidin, Wahyuni, MH Malaka, Adryan
Infeksi Pada Anak Berdasarkan Jenis Fristiohady, Ahmad Saleh. 2019.
Spesimen dan Pola Resistensinya di Aktivitas pemulung antibakteri dan
Laboratorium RSUP Dr. M. Djamil radikal ekstrak dan senyawa Wualae (
Padang Tahun 2014-2016. Jurnal Etlingera elatior) berasal dari Sulawesi
Kesehatan Andalas, 8(2S), 26. Tenggara. Ilmu dan Teknik Material 546.
https://doi.org/10.25077/jka.v8i2s.955. 062027 Penerbitan IOP doi: 10.1088 /
Novianti, D. 2015. Kemampuan Daya Hambat 1757-899X / 546/6/0620272.4.
Ekstrak Buah Mengkudu (Morinda Suryani, N. Nurjanah, D. dan Indriatmoko, D.
citrifolia) terhadap Bakteri Shigella 2019. Aktivitas Antibakteri Ekstrak
Dysenteriae. Sainmatika. 12 (1): 1-7. Batang Kecombrang (Etlingera elatior
Octaviani, M., & Fadila, F. (2018). Uji Aktivitas (Jack) R.M.Sm.) Terhadap Bakteri Plak
Antijamur Sari Buah Belimbing Wuluh Gigi Streptococcus mutans. Journal
(Averrhoa bilimbi L.) Terhadap Jamur homepage:
Candida albicans. Jurnal Katalisator, 3(2), http://jkk.unjani.ac.id/index.php/jkk.
125. 2(1): 23-29
https://doi.org/10.22216/jk.v3i2.3309 Widiastuti, D., & Pramestuti, N. (2018). Terhadap
Oliver, S. P., B. E. Gillespie, M. J. Lewis, S. J. Staphylococcus Aureus Antimicrobial Test
Ivey, R. A. Almeida, D. A. Luther, D. L. Of Red Ginger Extract (Zingiber Officinale)
Johnson, K. C. Lamar, H. D. Moorehead Against Staphylococcus Aureus..
dan H. H. Dowlen. 2001. Efficacy of a
New Premilking Teat Disinfectant

Musdalipah dan KarmilahD, 2021.Uji aktivitasantimikrobaekstrakMeistera chinensis pada bakteri S. Aureus, Warta Farmasi;5(1):1-8.
Doi:https://doi.org/10.46356/wfarmasi.v8i1
Sebagian Judul …… (Author)

LAMPIRAN

Tabel 1. Rendemen Ekstrak Rimpang Meistera chinensis


Bobot Simplisia Pelarut Bobot Ekstrak Rendemen
Sampel segar (g)
(g) (ml) Kental (g) (%)
5000 3000 22.500 150 5
Tabel 2. Hasil uji aktivitas antijamur ekstrak rimpang Meistera chinensis terhadap Echerichia
coli
N Diameter Zona Hambat (mm) Total Rata-rata
Perlakuan
o I II III (mm) (mm)
1 A 7,48 4,07 6,7 18,25 6,08
2 B 7,58 9,47 7,43 24,48 8,16
3 C 9,81 10,21 11,71 31,73 10,57
4 D 13,52 13,02 13,87 40,41 13,47
5 E 0 0 0 0 0
Keterangan :
A = Ekstrak rimpang Meistera chinensis 10%
B = Ekstrak rimpang Meistera chinensis 20%
C = Ekstrak rimpang Meistera chinensis 30%
D = Kontrol Positif (Ciprofloxacin)
E = Kontrol negatif (Aquades steril)
Tabel 3. Uji Varians Data Dan Uji One Way Anova
Uji Ekstrak Rimpang meistera chinensis Sig
Varians Data Zona hambat ekstrak 0.019
One Way Anova Kelompok perlakuan 0.000
Tabel 4. Uji Analisis Post-Hoc
Konsentrasi 10% 20% 30% Kontrol (+) Kontrol (-)
10 - 0.038 0.000 0.000 0.000
20% 0.038 - 0.019 0.000 0.000
30% 0.000 0.019 - 0.008 0.000
Kontrol (+) 0.000 0.000 0.008 - 0.000
Kontrol (-) 0.000 0.000 0.000 0.000 -
*. Perbedaan rata rata signifikan pada tingkat 0,05

Halaman

Anda mungkin juga menyukai