bawah sinar matahari dengan ditutup kain yang telah disterilkan. Digoreskan pada media
hitam. Rimpang yang sudah kering dihaluskan NA (Nutrient agar) dengan cara dimiringkan.
menggunakan blender (Suryani, dkk. 2019). Diinkubasi pada suhu 35-37°C selama 18-24 jam.
3. Ekstraksi Setelah diinkubasi amati pertumbuhan bakteri
Pembuatan Ekstrak rimpang Meistera kemudian dilakukan pembuatan suspensi
chinensis Dengan Metode Maserasi. Dimbang bakteri (Suryani, dkk., 2019).
sekitar 3.000 gram serbuk rimpang Meistera 8. Pembuatan Suspensi Bakteri
chinensis ditimbangan digital, dilarutkan serbuk Diambil sebanyak 1 ose koloni dari media
buah Meistera chinensis dengan metanol dalam NA padat ke tabung reaksi berisi 9 mL NaCl
wadah kaca tertutup selama 3 x 24 jam dan 0,9%. Kemudian, dikocok hingga homogen
pelarut yang digunakan sebanyak 22,500 mL, (Muljono, dkk,. 2016).
dilakukan proses maserasi selama tiga hari dan 9. Pembuatan Pengenceran Ekstrak
disaring serta diganti pelarutnya, dikumpulkan Ekstrak rimpang Meistera chinensis dibuat
filtrat dan dipekatkan dengan menggunakan dalam beberapa konsentrasi yaitu 10%, 20% dan
rotary evaporator pada suhu 50℃, untuk 30% sebanyak 2 mL. Konsentrasi uji dibuat
mendapatkan ekstrak kental 150 gram dengan cara menimbang ekstrak masing-masing
(Musdalipah dkk, 2021). 0,2 g, 0,4 g dan 0,6 g dengan timbangan analitik,
Kemudian masing-masing dilarutkan dengan
4. Serilisasi Alat aquadest sebanyak 2 ml kemudian aduk sampai
Siapkan alat yang akan digunakan. Bersihkan homogen lalu dimasukkan ke dalam masing-
alat dengan sabun dan air, kemudian masing pada botol dan diberi label.
dikeringkan. Tutup mulut tabung reaksi dan 10.Pembuatan larutan kontrol positif
erlenmeyer dengan menggunakan kapas yang Tablet ciprofloxacin 500 mg digerus hingga
telah dilapisi kain kasa. Bungkus tabung reaksi menjadi serbuk. Kemudian, ditimbang serbuk
dan erlenmeyer menggunakan kertas. ciprofloxacin sebanyak 50 mg. Dilarutkan
Dimasukkan alat yang tidak berskala kedalam serbuk ciprofloxacin dalam 50 mL aqua pro
oven pada suhu 170oC selama 2 jam. Sedangkan injeksi. Kemudian, di ambil sebanyak 1 mL
alat yang berskala dimasukkan dalam autoklaf untuk memperoleh larutan ciprofloxacin
pada suhu 121oC selama 15 menit. Keluarkan 50µg/50µL. Digenapkan sampai 50 mL aqua pro
alat-alat setelah selesai (Oktaviani dan Fadila, injeksi sehingga didapat larutan kontrol positif
2018). dengan konsentrasi 1µg/50 mL.
5. Sterilisasi Media 11.Pembuatan larutan kontrol negatif
Dibungkus media yang telah dibuat dengan Dipipet aquades sebanyak 10 mL
menggunakan kertas. Buka tutup autoklaf serta dimasukkan ke dalam gelas kimia
aluminiumnya. Dimasukkan media kedalam 12. Pengujian Diameter Zona Hambat Ekstrak
autoklaf. Tutup rapat autoklaf, lalu di kunci Rimpang Meistera cheinensis terhadap
rapat. Sambungkan pada stok kontak. Tunggu Escherichia coli dengan Metode Difusi Agar
hingga mencapai suhu 121 oC selama 15 menit. Suspensi bakteri uji diinokulasikan pada
Buka tutup autoklaf lalu dikeluarkan media media NA padat sekitar 1-2 mL. Selanjutnya
yang telah disterilkan (Oktaviani dan Fadila, diratakan menggunakan batang L dan
2018). didiamkan sampai kering. Sumuran dibuat
6. Pembuatan Media NA (Nutrient agar) dengan menggunakan cylinder cup. Selanjutnya
Ditimbang Nutrient Agar (NA) sebanyak 7 cylinder cup di angkat secara aseptik dari
gram. Kemudian, dilarutkan ke dalam labu cawan petri, sehingga terbentuklah sumur-
erlenmeyer dengan aquadest hingga mencapai sumur yang akan digunakan. Dimasukkan
250 mL, dipanaskan di atas penangas air hingga ekstrak rimpang Meistera chinensis kombinasi
homogen. Selanjutnya, disterilkan media dari tiap konsentrasi yang akan diuji, kontrol
menggunakan autoklaf pada suhu 121oC selama positif ciprofloxacin 1µg serta kontrol negatif
15 menit. setelah itu, dituang media kedalam larutan aquades dengan menggunakan
cawan petri sekitar 20 mL dan dibiarkan hingga mikropipet. Lakukan pengulangan secara triplo
memadat (Nurhayati, dkk 2020). dengan cara yang sama. Diinkubasikan dalam
7. Pembuatan biakan Bakteri Escherichia coli inkubator pada suhu 370C selama 24 jam.
Diambil l ose biakan murni bakteri Kemudian diamati zona hambat yang terjadi di
Escherichia coli dengan menggunakan jarum ose sekitar sumuran kemudian diukur diameter
Musdalipah dan KarmilahD, 2021.Uji aktivitasantimikrobaekstrakMeistera chinensis pada bakteri S. Aureus, Warta Farmasi;5(1):1-8.
Doi:https://doi.org/10.46356/wfarmasi.v8i1
Sebagian Judul …… (Author)
zona hambat secara horizontal dan vertikal kotaran atau sampel yang rusak akibat proses
dengan menggunakan jangka sorong pemanenan. Pencucian dilakukan dengan
menggunakan air mengalir untuk
Analisa Data menghilangkan tanah dan kotoran yang
Teknik Pengumpulan melekat pada sampel. Sebelum dilakukan
Data Penelitian ini menggunakan teknik perajangan sampel terlebih dahulu ditiriskan
pengumpulan data dengan eksperimen dan dan diangin anginkan hingga tidak ada air yang
pengamatan. Pengamatan dalam penelitian menetes yang bertujuan untuk mencegah
adalah suatu prosedur berencana, meliputi terjadinya kerusakan zat kimia pada proses
melihat, serta mencatat sejumlah dari taraf perajangan. Perajangan dilakukan untuk
aktivitas tertentu atau situasi tertentu yang ada memperkecil ukuran sampel dan
hubungannya dengan masalah yang diteliti. mempermudah proses pengeringan. Proses
Adapun yang diamati dalam penelitian ini pengeringan dilakukan dengan cara dijemur di
adalah uji aktivitas antibakteri ekstrak rimpang bawah sinar matahari yang ditutup dengan kain
Meistera chinensis sebagai penghambat hitam. Pengeringan sampel kerasyang berupa
pertumbuhan bakteri Escherichia coli dengan rimpang disyaratkan menggunakan oven pada
engukur zona hambat. Zona hambat merupakan suhu maximum 50°C atau menggunakan sinar
aktivitas antibakteri yang diukur menggunakan matahari langsung yang ditutup dengan kain
jangka sorong. yang bersifat menyerap panas. Sortasi kering
Pengolahan Data dilakukan untuk memisahkan simplisia yang
Data dianalisis dan diolah menggunakan rusak selama proses sebelum dan setelah
Uji Analysis of Variance (Anova) dengan pengeringan. Pengepakan simplisia dilakukan
Program SPSS versi 19. Data diuji terlebih dengan cara disimpan pada wadah kaca yang
dahulu dengan uji homogenitas sebagai kedap udara. Simplisia yang diperoleh dari
prasyarat analisis data sebelum melakukan uji tahapan tersebut diperoleh dari sampel basah
ANOVA. Uji homogenitas, bertujuan untuk 5000 gram dan simplisia kering 3000 gram.
mengetahui varian dari beberapa populasi Ekstraksi Rimpang Meistera chinensis
menunjukkan sama atau tidak (p = 0,05). Ekstraksi sampel pada penelitian ini
Apabila nilai signifikan pada uji adalah menggunakan Maserasi. Pemilihan
homogenitasnya lebih kecil dari p, maka varian maserasi karena Metode ini merupakan metode
dari dua atau lebih kelompok populasi data dingin sehingga dapat mencegah kerusakan
adalah tidak sama. Kebalikannya, apabila nilai senyawa kimia yang terdapat dalam sampel
signifikan lebih besar dari p, maka varian dari yang bersifat tidak stabil terhadap pemanasan.
dua atau lebih kelompok populasi data adalah Sebelum diekstraksi, sampel (simplisia)
sama (Febrianasari, F. 2018). dihaluskan terlebih dahulu untuk memperluas
permukaan partikel simplisia sehingga semakin
HASIL DAN PEMBAHASAN besar kontak permukaan partikel simplisia
Penelitian ini dilaksanakan di dengan pelarut dan mempermudah penetrasi
Laboratorium Mikrobiologi Politeknik Bina pelarut ke dalam simplisia sehingga dapat
Husada Kendari telah dilaksankan pada bulan menarik senyawa-senyawa dari simplisia lebih
Mei-Juni 2021. Sampel yang digunakan adalah banyak. Pelarut yang digunakan adalah
rimpang Meistera chinensis. Sampel rimpang metanol. Pemilihan jenis pelarut ini karena
Meistera chinensis diambil di Kecamatan Abuki bersifat universal dalam menarik senyawa-
Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara. senyawa organik baik yang bersifat polar dan
Diambil bagian rimpang yang siap panen non polar akibat adanya gugus hidroksil (OH)
dengan ciri berwarna kuning kecoklatan dan sebagai gugus polar dan gugus alkil (CH3)
mulai mengeras dan ruasnya mulai timbul. sebagai gugus non polar, serta pelarut metanol
Penelitian yang telah dilakukan terdiri dari mempunyai titik didih yang relatif rendah
beberapa tahap yaitu, Preparasi sampel, sehingga dapat dengan mudah dipisahkan
pembuatan ekstrak, dan pengujian daya menggunakan rotary vacuum evaporator yaitu
hambat. diuapkan (Suryanto dkk., 2009).
Preparasi sampel buah Meistera chinensis Proses ekstraksi dilakukan selama 3×24
Sampel yang telah dipanen, dibuat jam dimana setiap 24 jam dilakukan
simplisia untuk tujuan proses ekstraksi. penggantian pelarut dengan tujuan untuk
Pembuatan simplisia dilakukan secara bertahap mencapai proses ekstraksi yang maksimal.
yaitu sampel disortasi basah untuk memisahkan Setelah proses ektraksi, pelarut dipisahkan dari
Halaman
WARTA FARMASI https://poltek-binahusada.e-journal.id/wartafarmasi
Volume 5 Nomor 1, Hal. 1 – 8 DOI:https://doi.org/10.46356/wfarmasi.v8i1
sampel dengan penyarian. metode maserasi 20 mm daya hambat kuat, Diameter zona
dapat menghindari senyawa-senyawa yang hambat 5-10 mm daya hambat sedang, diameter
bersifat termolabil. Hasil ekstraksi rimpang zona hambat 0-5 mm daya hambat lemah.
Meistera chinensis sebanyak 3000 g yang Berdasarkan hasil pengukuran diameter zona
dimaserasi dengan 22,5 L metanol sehingga hambat menunjukkan bahwa ekstrak rimpang
diperoleh ekstrak kental sebanyak 150 gram Meistera chinensis memiliki daya hambat sedang
dengan persentasi rendemen 5 % (Lihat pada sampai kuat terhadap Escherichia coli
lampiran tabel 1). menunjukkan bahwa konsentrasi 30% dengan
diameter 10,57 mm merupakan konsentrasi
Pengujian Uji Daya Hambat Dengan yang memiliki daya hambat paling tinggi
Menggunakan Metode Difusi Agar terhadap pertumbuhan bakteri Escherchia coli,
Pengujian aktivitas antimikroba pada dan konsentrasi 10% dengan diameter 6,08 mm
penelitian ini menggunakan metode difusi agar. dan 20% dengan diameter rata rata 8,16 mm
Bakteri yang digunakan adalah Escherichia coli. memiliki daya hambat sedang merupakan
Menurut Kumar, P. Dkk. (2011) Salah satu konsentrasi yang memiliki daya hambat sedang
mikroba patogen yang dapat menyebabkan terhadap pertumbuhan bakteri Escherchia coli.
diare adalah bakteri Escherichia coli. Kontrol Positif (Ciprofloxacin) dengan diameter
Penelitian ini terdiri dari 3 kelompok rata rata 13,47 mm memiliki diameter zona
ekstrak dengan variasi konsentrasi yaitu 10%, hambat kuat, sedangan Kontrol Negatif
20%, 30%. Untuk mendapatkan data pengujian (Aquadest steril) tidak dapat menghambat
yang akurat, dalam penelitian ini digunakan pertumbuhan bakteri atau dengan nilai
kontrol positif (Ciprofloxacin) sebagai diameter 0. Hal ini menunjukkan bahwa
pembanding untuk melihat tingkat kemampuan semakin tinggi konsentrasi sampel yang
daya hambat sampel, dan kontrol negatif digunakan, maka semakin banyak kandungan
(Aquades steril) sebagai pembanding untuk zat aktif pada ekstrak rimpang Meistera
melihat ada atau tidaknya pengaruh daya chinensis, sehingga semakin besar pula zona
hampat yang disebabkan oleh faktor-faktor lain. hambatnya terhadap pertumbuhan bakteri
Proses perlakuan terhadap 5 kelompok tersebut Escherchia coli, sebaliknya makin rendah
dilakukan masing-masing 3 kali pengulangan konsentrasi yang digunakan, maka semakin
agar hasil yang diporoleh lebih akurat. Untuk kecil pula zona hambat yang diperoleh.
memperoleh data daya hambat, dilakukan Analisis Data
pengukuran zona bening yang dianggap Analisis statistik menggunakan uji One
sebagai zona hambat ekstrak rimpang Meistera way ANOVA aktivitas antibakteri pada
chinensis terhadap pertumbuhan bakteri kelompok uji ekstrak menggunakan rancangan
Echerichia coli ada bagian disekitar semuran. acak lengkap. Tabel 3 (lihat pada lampiran)
Berdasarkan Tabel 2. (lihat pada menunjukkan bahwa nilai p=< 0,05, artinya data
Lampiran) menunjukkan rata-rata diameter yang ada dalam penelitian ini memiliki varian
daya hambat antibakteri ekstrak rimpang yang berbeda bermakna (signifikan) sehingga
Meistera chinensis yang dibuat dengan beberapa dapat dilakukan pengujian menggunakan One
konsentrasi yaitu 10%, 20% dan 30%. Semakin Way ANOVA. Hasil uji One Way ANOVA
tinggi konsentrasi yang diberikan maka terhadap kelompok perlakuan ekstrak batang
semakin tinggi pula zona bening atau daya Meistera chinensis memiliki nilai p = 0,000.
hambatnya. Karena nilai P < 0,05, maka nilai rata-rata antar
Berdasarkan hasil pengukuran diameter kelompok perlakuan ekstrak batang Meistera
zona hambat menunjukkan bahwa ekstrak chinensis adalah berbeda bermakna (signifikan).
rimpang Meistera chinensis memiliki daya Tabel 4 (lihat pada lampiran) merupakan
hambat sedang sampai kuat terhadap hasil uji Post-Hoc yang menunjukkan jika data
Escherichia coli. Konsentrasi 10% dan 20% memiliki nilai p < 0,05 berarti data tersebut
memiliki daya hambat sedang, sedangkan signifikan atau berbeda bermakna dengan
konsentrasi 30% memiliki daya hambat yang konsentrasi lain. Jika p = > 0,05 maka data
kuat. Penentuan kriteria ini berdasarkan tersebut tidak signifikan atau tidak berbeda
Hapsari (2015), kriteria kekuatan antibakteri bermakna dengan konsentrasi lain. Uji Post-Hoc
yaitu: Diameter zona hambat > 20 mm daya menunjukkan diameter zona hambat bakteri
hambat sangat kuat, Diameter zona hambat 10- Escherichia coli untuk konsentrasi 10%, *memiliki
Musdalipah dan KarmilahD, 2021.Uji aktivitasantimikrobaekstrakMeistera chinensis pada bakteri S. Aureus, Warta Farmasi;5(1):1-8.
Doi:https://doi.org/10.46356/wfarmasi.v8i1
Sebagian Judul …… (Author)
perbedaan bermakna pada konsentrasi 20%, pertumbuhan bakteri yang ditandai dengan
30%, kontrol positif dan kontrol negatif. Untuk adanya zona bening yang terbentuk di sekitar
konsentrasi 20%, *memiliki perbedaan sumuran. Dan daya hambat ekstrak rimpang
bermakna dengan konsentrasi 10%, 30%, Meistera chinensis pada konsentrasi 10%, 20%
kontrol positif dan kontrol negatif. Konsentrasi dan 30%. Konsentrasi 10% berdiameter 5,02
30% *memiliki perbedaan bermakna dengan mm, konsentrasi 20% berdiameter 6,01 mm dan
konsentrasi 10% dan 20%. konsentrasi 30% berdiameter 8,033 mm yang
Secara keseluruhan ekstrak rimpang termasuk dalam kriteria daya hambat sedang.
dengan konsentrasi 10%, 20% dan 30%
memberikan daya hambat lemah sampai kuat UCAPAN TERIMA KASIH
dimana setiap kelompok perlakuan berbeda Terima kasih kepada Kepala Lembaga
signifikan. Semakin tinggi konsentrasi Penelitian dan Pengabdian Masyarakat dan
pemberian, efek daya hambat semakin kuat. Kepala Laboratorium Mikrobiologi Terpadu
Selain pengaruh konsentarsi pemberian, Politeknik Bina Husada Kendari yang telah
kemampuan suatu ekstrak dalam menghambat memberikan izin untuk melakukan penelitian.
pertumbuhan bakteri juga ditentukan oleh
golongan senyawa antimikroba yang dihasilkan DAFTAR PUSTAKA
oleh ekstrak tersebut (Ajizah, 2004). Menurut Febrianasari, F,. 2018. Uji Aktivitas Antibakteri
penelitian yang dilakukan oleh Musdalipah, Ekstrak Daun Kirinyu (Chromolaena
dkk., (2021), bahwa bagian buah Meistera odorata) Terhadap Staphylococcus aureus.
chinensis memiliki kandungan metabolit Skripsi. Fakultas Keguruan dan Ilmu
sekunder antaranya senyawa fenolik, flavonoid, Pendidikan Universitas Sanata Dharma:
steroid, terpenoid, alkaloid, dan saponin. Yogyakarta
Alkaloid merupakan senyawa metabolit Hapsari, Endah, 2015, Uji Antiabkteri Ekstrak
turunan amina yang diketahui dapat Herba Meniran (Phyllanthus niruri)
menghambat pertumbuhan bakteri Escherichia terhadap pertumbuhan Bakteri Bacillus
coli. Mekanisme daya hambat alkaloid dengan cereus dan Escherichia coli, Skripsi,
cara mengganggu komponen penyusun Pendidikan Biologi Universitas Sanata
peptidoglikan pada sel bakteri, sehingga lapisan Dharma : Yogyakarta
dinding sel tidak terbentuk secara utuh dan Kumar P, Shukla I, Varshney S. Nasal Screening
menyebabkan kematian sel tersebut (Taufiq, of Healthcare Workers for Nasal
2015). Selain itu senyawa fenol pada Maistera Carriage of Coagulase Positive MRSA
sinensis juga diduga memberikan daya hambat and Prevalence of Nasal Colonization
pada pertumbuhan Escherichia coli. Fenol with Staphylococcus aureus. Biol Med.
mempunyai aktivitas antibakteri berspektrum 2011;3(2):182-186.
luas terhadap bakteri Gram positif dan Gram Lailatul, M. (2013). Ketersediaan Sarana Sanitasi
negatif (Oliver dkk., 2001). Senyawa fenol Dasar, Personal Hygiene Ibu dan
mengganggu dinding sel dan membran, Kejadian Diare. Jurnal Kesehatan
mengendapkan protein dan menonaktifkan Masyarakat, 8(2), 167-7.
enzim-enzim (Katzung, 2001). Senyawa fenol Musdalipah, Tee, Selfyana Austin, Adryan
dapat menghambat pertumbuhan bakteri Fristiohady, Agung Wibawa, Dan
dengan cara koagulasi protein dan lisis Mahatva Yodha. 2021. “Total Phenolic
membran sel bakteri. Terjadinya lisis pada And Flavonoid Content, AntioxidantAnd
membran sel mengakibatkan kebocoran pada Toxicity Test With BSLT Of Meistera
sel sehingga metabolit esensial yang dibutuhkan Chinensis Fruit Fraction From Southeast
oleh mikroba keluar dari sel dan kemudian Sulawesi.” 4(1):6–15.
fenol di dalam sel akan merusak sistem kerja Muljono, P. Fatimawali. Manampiring, A. 2016.
sel, merusak membran sitoplasma yang Uji aktivitas antibakteri ekstrak daun
mengakibatkan terhambatnya pertumbuhan sel mayana jantan (Coleus atropurpureus
atau matinya sel, mendenaturasikan protein, Benth) terhadap pertumbuhan bakteri
asam-asam nukleat, menghambat sintesis asam Streptococcus Sp. dan Pseudomonas Sp.
nukleat dan protein (Novianti, 2015). Jurnal e-Biomedik (eBm), 4(1).
KESIMPULAN Nurhayati, L.S. Yahdiyani, N. dan Hidayatulloh,
Kesimpulan yang dapat di peroleh dari A. 2020. Perbandingan Pengujian
hasil penelitian ini adalah kstrak rimpang Aktivitas Antibakteri Starter Yogurt
Meistera chinensis dapat menghambat dengan Metode Difusi Sumuran dan
Halaman
WARTA FARMASI https://poltek-binahusada.e-journal.id/wartafarmasi
Volume 5 Nomor 1, Hal. 1 – 8 DOI:https://doi.org/10.46356/wfarmasi.v8i1
Musdalipah dan KarmilahD, 2021.Uji aktivitasantimikrobaekstrakMeistera chinensis pada bakteri S. Aureus, Warta Farmasi;5(1):1-8.
Doi:https://doi.org/10.46356/wfarmasi.v8i1
Sebagian Judul …… (Author)
LAMPIRAN
Halaman