id/wartafarmasi
Volume 5 Nomor 1, Hal. 1 – 8 DOI:https://doi.org/10.46356/wfarmasi.v8i1
1
Penyakit infeksi ialah penyakit yang disebabkan oleh
Laboratorium Mikrobiologi mikroba patogen yang masuk dan berkembang biak
Terpadu, Jurusan Farmasi, atau kelompok organisme mikroskopik yang terdiri
Program Studi D-III Farmasi, dari satu atau banyak sel seperti bakteri, fungi dan
Politeknik Bina Husada Kendari, parasit serta virus.Salah satu mikroba patogen yang
Kota Kendari dapat menyebabkan diare adalah bakteri Escherichia
2
Laboratorium Mikrobiologi coli. Penanganan Escherichia coli biasanya
Terpadu, Jurusan Farmasi, menggunakan antibiotik. Antibiotik hanya membunuh
Program Studi D-III Farmasi, atau menghambat bakteri yang susceptible
Politeknik Bina Husada Kendari, (sensitif).Meistera chinensis merupakan spesies dari
Kota Kendari kelompok Zingiberaceae yang tersebar dan banyak
3
Laboratorium Mikrobiologi ditemukan diwilayah Kabupaten Konawe sulawesi
Terpadu, Jurusan Farmasi, tenggara dengan nama lokal Wualae.Jenis penelitian
Program Studi D-III Farmasi, yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Tujuan
Politeknik Bina Husada Kendari, Penilitian Untuk mengetahui fraksinasi buah Meistera
Kota Kendari chinensis dapat menghambat pertumbuhan bakteri
Penulis Korespondensi:
Escherichia coli. Untuk mengetahui berapa besar daya
hambat Fraksi Buah Meistera chinensis konsentrasi 10
email: %, 20 % dan 30% terhadap pertumbuhan bakteri
wayanseptiana47@gmail.com Escherichia coli. Adapun hasil dari.penelitian ini adalah
fraksi etil asetat buah Meistera chinensis dapat
Kata Kunci : Rimpang, Meistera
chinensis, Escherichia coli, Daya Hambat menghambat bakteri Escherichia Coli dengan Daya
hambat yaitu pada konsentrasi 10% berdiameter 0 mm
dan konsentrasi 20% berdiameter 8,3 mm termasuk
Keywords: Rhizome, Meistera chinensis, dalam kriteria sedang, sedangkan konsentrasi 30%
Escherichia coli, Inhibitory Power
berdiameter 20,1 mm termasuk kriteria kuat.
Abstract
Naskah diterima: Infectious diseases are diseases caused by pathogenic
Naskah diterima untuk diterbitkan: microbes that enter and multiply or groups of
Naskah diterbitkan: microscopic organisms consisting of one or many cells
e-ISSN: 2714-5638 (online) such as bacteria, fungi and parasites and viruses. One
p-ISSN: 2089-712X (cetak) of the pathogenic microbes that can cause diarrhea is
Escherichia coli bacteria. Escherichia coli is usually
treated with antibiotics. Antibiotics only kill or inhibit
susceptible bacteria.Meistera chinensis is a species from
the Zingiberaceae that is widely distributed and is found
in the South Konawe Regency, Southeast Sulawesi
with the local name Wualae. The type of research used
is experimental research. The aim of the study was to
determine whether the fractionation of Meistera
chinensis could inhibit the growth of Escherichia coli
bacteria. To find out how much is the inhibitory power
Musdalipah dan KarmilahD, 2021.Uji aktivitasantimikrobaekstrakMeistera chinensis pada bakteri S. Aureus, Warta Farmasi;5(1):1-8.
Doi:https://doi.org/10.46356/wfarmasi.v8i1
Sebagian Judul …… (Author)
50℃, untuk mendapatkan ekstrak kental 150 pertumbuhan bakteri kemudian dilakukan
gram (Musdalipah dkk, 2021). pembuatan suspensi bakteri (Suryani, dkk.,
2019).
4. Fraksinasi
9. Pembuatan Suspensi Bakteri
Pembuatan fraksi dimulai dengan
Diambil sebanyak 1 ose koloni dari
melarutkan ekstrak dengan metanol dan
media NA padat ke tabung reaksi berisi 9
air, selanjutnya dimasukkan kedalam
mL NaCl 0,9%. Kemudian, dikocok hingga
kecorong pisah dan ditambahkan etil asetat
homogen (Muljono, dkk,. 2016).
kemudian dikocok dan dipisahkan dua fasa
10. Pembuatan Pengenceran Ekstrak
yang terbentuk.
Ekstrak rimpang Meistera chinensis
5. Serilisasi Alat dibuat dalam beberapa konsentrasi yaitu
Siapkan alat yang akan digunakan. 10%, 20% dan 30% sebanyak 2 mL.
Bersihkan alat dengan sabun dan air, Konsentrasi uji dibuat dengan cara
kemudian dikeringkan. Tutup mulut tabung menimbang ekstrak masing-masing 0,2 g,
reaksi dan erlenmeyer dengan 0,4 g dan 0,6 g dengan timbangan analitik,
menggunakan kapas yang telah dilapisi kain Kemudian masing-masing dilarutkan
kasa. Bungkus tabung reaksi dan dengan aquadest sebanyak 2 ml kemudian
erlenmeyer menggunakan kertas. aduk sampai homogen lalu dimasukkan ke
Dimasukkan alat yang tidak berskala dalam masing-masing pada botol dan diberi
kedalam oven pada suhu 170oC selama 2 label.
jam. Sedangkan alat yang berskala 11. Pembuatan larutan kontrol positif
dimasukkan dalam autoklaf pada suhu Tablet ciprofloxacin 500 mg digerus
121oC selama 15 menit. Keluarkan alat-alat hingga menjadi serbuk. Kemudian,
setelah selesai (Oktaviani dan Fadila, 2018). ditimbang serbuk ciprofloxacin sebanyak 50
6. Sterilisasi Media mg. Dilarutkan serbuk ciprofloxacin dalam
Dibungkus media yang telah dibuat 50 mL aqua pro injeksi. Kemudian, di ambil
dengan menggunakan kertas. Buka tutup sebanyak 1 mL untuk memperoleh larutan
autoklaf serta aluminiumnya. Dimasukkan ciprofloxacin 50µg/50µL. Digenapkan
media kedalam autoklaf. Tutup rapat sampai 50 mL aqua pro injeksi sehingga
autoklaf, lalu di kunci rapat. Sambungkan didapat larutan kontrol positif dengan
pada stok kontak. Tunggu hingga mencapai konsentrasi 1µg/50 mL.
suhu 121 oC selama 15 menit. Buka tutup 12. Pembuatan larutan kontrol negatif
autoklaf lalu dikeluarkan media yang telah Dipipet DMS0 5% dimasukkan ke
disterilkan (Oktaviani dan Fadila, 2018). dalam gelas kimia
7. Pembuatan Media NA (Nutrient agar) 13. Pengujian Diameter Zona Hambat
Ditimbang Nutrient Agar (NA) Ekstrak Buah Meistera cheinensis terhadap
sebanyak 7 gram. Kemudian, dilarutkan ke Escherichia coli dengan Metode Difusi
dalam labu erlenmeyer dengan aquadest Agar
hingga mencapai 250 mL, dipanaskan di Suspensi bakteri uji diinokulasikan
atas penangas air hingga homogen. pada media NA padat sekitar 1-2 mL.
Selanjutnya, disterilkan media Selanjutnya diratakan menggunakan batang
menggunakan autoklaf pada suhu 121oC L dan didiamkan sampai kering. Sumuran
selama 15 menit. setelah itu, dituang media dibuat dengan menggunakan cylinder cup.
kedalam cawan petri sekitar 20 mL dan Selanjutnya cylinder cup di angkat secara
dibiarkan hingga memadat (Nurhayati, dkk aseptik dari cawan petri, sehingga
2020). terbentuklah sumur-sumur yang akan
8. Pembuatan biakan Bakteri Escherichia digunakan. Dimasukkan ekstrak buah
coli Meistera chinensis kombinasi dari tiap
Diambil l ose biakan murni bakteri konsentrasi yang akan diuji, kontrol positif
Escherichia coli dengan menggunakan jarum ciprofloxacin 1µg serta kontrol negatif
ose yang telah disterilkan. Digoreskan pada larutan aquades dengan menggunakan
media NA (Nutrient agar) dengan cara mikropipet. Lakukan pengulangan secara
dimiringkan. Diinkubasi pada suhu 35-37°C triplo dengan cara yang sama.
selama 18-24 jam. Setelah diinkubasi amati Diinkubasikan dalam inkubator pada suhu
Musdalipah dan KarmilahD, 2021.Uji aktivitasantimikrobaekstrakMeistera chinensis pada bakteri S. Aureus, Warta Farmasi;5(1):1-8.
Doi:https://doi.org/10.46356/wfarmasi.v8i1
Sebagian Judul …… (Author)
370C selama 24 jam. Kemudian diamati zona mengurangi jumlah kadar air agar bahan simpli
hambat yang terjadi di sekitar sumuran sia tidak rusak dan dapat disimpan dalam jangk
kemudian diukur diameter zona hambat a waktu yang lama, menghentikan reaksi enzim
secara horizontal dan vertikal dengan atik dan mencegah pertumbuhan kapang dan ja
menggunakan jangka sorong mur (Ahyari, 2009). Syarat mutu kadar air
dalam simplisia yaitu 10%. Pengeringan
Analisa Data dilakukan dengan menjemur sampel dibawah
Teknik Pengumpulan sinar matahari yang ditutupi kain hitam dengan
Data Penelitian ini menggunakan teknik tujuan untuk mencegah kerusakan senyawa
pengumpulan data dengan eksperimen dan metabolit sekunder yang ada dalam sampel.
pengamatan. Pengamatan dalam penelitian Sampel disortasi kering untuk memisahkan
adalah suatu prosedur berencana, meliputi simplisia yang rusak selama proses sebelum dan
melihat, serta mencatat sejumlah dari taraf setelah pengeringan. Pengepakan simplisia
aktivitas tertentu atau situasi tertentu yang ada dilakukan ditoples simplisia yang kedap udara.
hubungannya dengan masalah yang diteliti. Penghalusan simplisia bertujuan untuk
Adapun yang diamati dalam penelitian ini memperluas permukaan partikel simplisia
adalah uji aktivitas antibakteri ekstrak rimpang sehingga semakin besar kontak permukaan
Meistera chinensis sebagai penghambat partikel simplisia dengan pelarut dan
pertumbuhan bakteri Escherichia coli dengan mempermudah penetrasi pelarut ke dalam
engukur zona hambat. Zona hambat merupakan simplisia sehingga dapat menarik senyawa-
aktivitas antibakteri yang diukur menggunakan senyawa dari simplisia lebih banyak. Proses ekst
jangka sorong. raksi dilakukan selama 3-5 hari dengan 3 jam se
Pengolahan Data kali pengadukan. Ekstrak yang diperoleh di eva
Data yang diperoleh dari penelitian ini porasi pada suhu 40°C dengan tujuan agar zat y
kemudian diolah secara statistik deskriptif ang terkandung di dalam pelarut tidak rusak pa
yang merupakan analisis statistik yang da suhu yang tinggi (Ahyari, 2009). Setelah
memberikan gambaran secara umum mengenai didapatkan ekstrak kental selanjutnya
karakteristik dari masing-masing variabel dilakukan fraksinasi dengan menggunakan
penelitian yang dilihat dari nilai rata- pelarut etil asetat.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Meistera chinensis termasuk salah satu Ekstraksi
tumbuhan dari famili Zingiberaceae yang Metode yang digunakan untuk ekstraksi
mempunyai potensi sebagai bahan baku obat- adalah dengan cara maserasi karena maserasi
obatan pada industri farmasi. Secara empiris, merupakan cara yang paling sederhana.
Meistera chinensis digunakan sebagai Maserasi digunakan dengan cara merendam
penambah rasa pada makanan, nyeri, dan serbuk simplisia dengan pelarut. Pelarut akan
meningkatkan kekebalan tubuh. menembus dinding sel dan akan masuk ke
Preparasi Sampel Penelitian dalam rongga sel yang mengandung zat aktif,
BuahMeistera chinensis diambil di Kelurahan zat aktif akan larut karena adanya perbedaan
Alangga Kec. Andoolo Kab. Konawe Selatan konsentrasi antara larutan zat aktif di dalam
Sulawesi Tenggara. Penyiapan sampel diawali sel dan di luar sel. Maka, larutan pekat didesak
dengan pengambilan sampel sampai menjadi keluar peristiwa tersebut berulang sehingga
serbuk simplisia yang siap untuk diekstraksi. terjadi keseimbangan konsentrasi antara
Bagian batang diambil yang sudah dewasa larutan di luar sel dan di dalam sel. Pelarut
dengan kriteria batang berwarna hijau tua dan yang digunakan adalah metanol karena metanol
bertekstur keras. Sampel disortasi basah dengan merupakan pelarut yang bersifat universal sehingga
tujuan untuk memisahkan kotoran atau bahan a dapat menarik sebagian besar senyawa yang
sing serta bagian tanaman lain yang tidak diingi bersifat polar dan non polar pada simplisia
nkan dari bahan simplisia. Pencucian dilakukan (Salamah dan Widyasari,2015).
dengan menggunakan air mengalir untuk Tabel 1 (lihat pada lampiran) menunjukkan
menghilangkan tanah dan kotoran yang hasil ekstraksi buahMeistera chinensis. Batang
melekat pada sampel (Ningsih dkk,2016). Meistera chinensis sebanyak 2500 g yang di
Perajangan dilakukan untuk memperkecil maserasi dengan 20 L metanol sehingga
ukuran sampel dan mempermudah proses diperoleh ekstrak kental sebanyak 94 g, dengan
pengeringan. Pengeringan dilakukan untuk
Halaman
WARTA FARMASI https://poltek-binahusada.e-journal.id/wartafarmasi
Volume 5 Nomor 1, Hal. 1 – 8 DOI:https://doi.org/10.46356/wfarmasi.v8i1
Halaman
WARTA FARMASI https://poltek-binahusada.e-journal.id/wartafarmasi
Volume 5 Nomor 1, Hal. 1 – 8 DOI:https://doi.org/10.46356/wfarmasi.v8i1
Musdalipah dan KarmilahD, 2021.Uji aktivitasantimikrobaekstrakMeistera chinensis pada bakteri S. Aureus, Warta Farmasi;5(1):1-8.
Doi:https://doi.org/10.46356/wfarmasi.v8i1
Sebagian Judul …… (Author)
LAMPIRAN
Tabel 3. Hasil uji aktivitas antibakteri fraksi etil asetat buah Meistera chinensis terhadap Escherichia coli
K(-) 0 0 0 0 0 Tidak
Menghambat
Halaman
WARTA FARMASI https://poltek-binahusada.e-journal.id/wartafarmasi
Volume 5 Nomor 1, Hal. 1 – 8 DOI:https://doi.org/10.46356/wfarmasi.v8i1
Musdalipah dan KarmilahD, 2021.Uji aktivitasantimikrobaekstrakMeistera chinensis pada bakteri S. Aureus, Warta Farmasi;5(1):1-8.
Doi:https://doi.org/10.46356/wfarmasi.v8i1