Anda di halaman 1dari 29

VARIASI EKSTRAK RUMPUT

PENDUL (Kyllinga nemoralis)


MENGHAMBAT PERTUMBUHAN
BAKTERI Eschericia coli
Made Ayu Malina Dewi
1913041005
Pendidikan Biologi, Universitas Pendidikan Ganesha
IDENTIFIKASI PEMBATASAN
LATAR BELAKANG
MASALAH MASALAH

RUMUSAN MASALAH TUJUAN MANFAAT

PENELITIAN YANG
KAJIAN TEORI KERANGKA BERPIKIR
RELEVAN

HIPOTESIS METODE PENELITIAN


MENURUNNYA
LATAR
KESEHATAN TUBUH =
BELAKAN
LINGKUNGAN YANG
G
TIDAK SEHAT
Rumput pendul (Kyllinga nemoralis) dapat
SALAH SATU PENYEBAB HAL ITU
menghambat pertumbuhan bakteri
BISA TERJADI ADALAH
Eschericia coli BAKTERI

POLA GAYA HIDUP MEMPENGARUHI KESEHATAN


Rendahnya pemahaman mengenai adanya tumbuhan
1
herbal baru di lingkungan sekitar.

Kurangnya minat dalam meneliti kandungan senyawa


2 pada tumbuhan baru sebagai antibakteri.

IDENTIFIKAS
Kurangnya kesadaran mengenai adanya daya guna
I MASALAH 3
pada tumbuhan gulma.

Adanya stigma negatif bahwa tumbuhan yang berasal dari


4 genus Kyllinga khususnya Kyllinga nemoralis tidak memiliki
manfaat yang signifikan terhadap keberlangsungan hidup
manusia.
Variasi konsentrasi ekstrak rumput pendul (Kyllinga
1 nemoralis) yang menunjukkan hasil yang paling
tepat.

Dalam penelitian ini, subyek yang diamati yaitu


PEMBATASAN
2 bakteri Eschericia coli yang dilihat berdasarkan uji
MASALAH
secara in vitro.

Penelitian ini hanya membahas mengenai diameter


daya hambat (DDH) pertumbuhan Bakteri Eschericia
3
coli dengan pemberian variasi konsentrasi ekstrak
rumput pendul Kyllinga nemoralis.
RUMUSAN MASALAH

Apakah variasi konsentrasi ekstrak rumput pendul Kyllinga


nemoralis dapat menghambat pertumbuhan Bakteri Eschericia
RUMUSAN
MASALAH coli?
DAN TUJUAN
TUJUAN

Mengetahui variasi konsentrasi ekstrak rumput pendul Kyllinga


nemoralis dapat menghambat pertumbuhan Bakteri Eschericia
coli.
MANFAAT TEORITIS MANFAAT PRAKTIS

1. Digunakan sebagai sumber 1. Bagi masyarakat dapat


informasi tambahan peneliti lain diimplementasikan dalam
dalam melakukan kegiatan pengobatan antibakteri
penelitian yang sama. secara herbal khususnya
2. Digunakan sebagai acuan dalam dalam menghambat
MANFAAT pengembangan adanya bentuk pertumbuhan Bakteri
sediaan obat herbal lainnya Eschericia coli.
khususnya sebagai penghasil 2. Bagi peneliti dapat
antibakteri. diimplementasikan dalam
3. Dapat menunjang pengembangan bidang farmasi lanjutan
ilmu pengetahuan khususnya mengenai kandungan
dalampenyediaan kandungan senyawa yang terkandung
senyawa pada tumbuhan herbal dalam tumbuhan herbal.
baru yang berkaitan dengan
medikal herbal
BAKTERI Eschericia coli

Fase-Fase Pertumbuhan
Bakteri

KAJIAN
TEORI

Struktur Bakteri
Eschericia coli
Faktor-Faktor Pengaruh Pertumbuhan Bakteri
1. Tingkat keasaman pH
2. Suhu
3. Oksigen
4. Nutrient

KAJIAN Parameter Diameter Zona Hambat


TEORI Diameter zona hambat menggunakan satuan millimeter pada alat ukur
mistar berskala.
Berdasarkan penggolongan kekuatan daya antibakterinya dibedakan
menjadi 4 kategori, yaitu:
1. zona hambat 20 mm atau lebih tergolong dalam kategori sangat kuat
2. zona hambat 10-20 mm tergolong dalam kategori kuat
3. zona hambat 5-10mm termasuk kedalam kategori sedang
4. zona hambat 5 mm atau kurang tergolong pada daya kategori lemah.
Rumput Pendul (Kyllinga nemoralis)

Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Monocotyledonae
KAJIAN Ordo : Cyperales
TEORI
Famili : Cyperaceae
Genus: Kyllinga
Spesies : Kyllinga nemoralis

FLAVONOID ALKALOID TANNIN


Munte (2016) Dinda (2017) Setiari (2019) Siregar (2020) Fadhlani (2020)

Pada uji penyaringan fotokimia ekstrak N-Heksan tidak terdapat


KAJIAN senyawa metabolit sekunder dengan uji bioktivitas terhadap
HASIL
bakteri mempunyai daya hambat pada konsentrasi 15% dengan
PENELITIAN
YANG zona hambat 1,3 cm pada bakteri Eschericia coli sedangkan 1,0
RELEVAN
cm pada bakteri Staphylococcus aureus. Hal ini menunjukkan
ekstrak daun Kirinyuh memiliki kemampuan sebagai anti
mikroba.
Munte (2016) Dinda (2017) Setiari (2019) Siregar (2020) Fadhlani (2020)

Senyawa yang terkandung pada belimbing wuluh yaitu senyawa


KAJIAN metabolit sekunder yaitu flavonoid, alkaloid, saponin, tanin, dan
HASIL
triterpenoid. Rata-rata hambatan daun diameter zona yaitu
PENELITIAN
YANG 23,06; 23,79; 33.16; 38.79; 45,04 mm sedangkan pada zona
RELEVAN
hambat buah diameter adalah 33,68; 40,56; 45,04; 48.35; 60,04
mm. Diameter zona hambat kontrol dan positif negatif sebesar
18,16 mm dan 64,41 mm.
Munte (2016) Dinda (2017) Setiari (2019) Siregar (2020) Fadhlani (2020)

Pemberian variasi ekstrak daun sirih hijau dan ekstrak kulit buah
KAJIAN
HASIL jeruk keprok dapat menghambat pertumbuhan jamur Candida
PENELITIAN albicans dengan variasi konsentrasi 10%:10%; 10%:20%;
YANG
RELEVAN 10%:30%; 10%:40%; dan 10%:50% dengan membentuk rerata
diameter daya hambat secara berturut-turut 8,76 mm; 10,02 mm,
10,64 mm; 11,3mm; 12,06mm.
Munte (2016) Dinda (2017) Setiari (2019) Siregar (2020) Fadhlani (2020)

Ekstrak bawang batak dengan konsentrasi mempersembahkan


75% dengan pengobatan penemuan etil asetat mempunyai zona
KAJIAN
HASIL hambat terhadap bakteri Escherichia coli yaitu 20,83 mm dan
PENELITIAN Salmonella typhi 20,73 mm. Berdasarkan perhitungan dari
YANG
RELEVAN persamaan polynomial, persentasenya banyak konsentrasi
ekstrak bawang batak dengan pelarut etil asetat yang
ditambahkan terjadi peningkatan besar diameter zona
penghambatan Escherichia coli dan Salmonella typhi.
Munte (2016) Dinda (2017) Setiari (2019) Siregar (2020) Fadhlani (2020)

Ekstrak jukut pendul ( Kyllinga brefivolia Rottb ) brefovilia mempunyai


KAJIAN
efektifitas antibakteri terhadap Eschericia coli. Hubungan mempersembahkan
HASIL
PENELITIAN adanya volume ekstrak padat dan media cair terbalik dengan jumlah bakteri
YANG yang tumbuh. Semakin besar volume ekstrak yang digunakan, maka terdapat
RELEVAN jumlah koloni semakin kecil. Berdasarkan uji senyawa kimia, teridentifikasi
kandungan senyawa kimia yang ditemukan pada ekstrak etanol rumput
pendul yaitu flavonoid, alkaloid, dan tanin.
BAGAN KERANGKA
BERPIKIR
Enviromental Input: Raw Input: Instrumental Input:
Suhu  Daya Hambat Alat kerja:
Tingkat keasaman pH Terhadap Tempat kerja:
Oksigen Bakteri Laboratorium Mikrobiologi
Nutrient Eschericia coli Jurusan Biologi dan Perikanan
Peremajaan Bakteri Eschericia coli   Kelautan
KERANGKA   Bahan : Rumput pendul

BERPIKIR (Kyllinga nemoralis), etanol,


Process: dan lain lain
Pemberian variasi konsentrasi ekstrak rumput  
pendul (Kyllinga nemoralis)

Output:
Daya hambat atau Zona bening Terhadap Bakteri Eschericia coli
Konsentrasi ekstrak Rumput pendul (Kyllinga nemoralis)
H1
Terdapat pengaruh variasi konsentrasi
HIPOTESIS
ekstrak Rumput Pendul (Kyllinga
nemoralis) Menghambat Pertumbuhan
Bakteri Eschericia coli.
JENIS DAN
TEMPAT DAN POPULASI
RANCANGAN
WAKTU DAN SAMPEL
PENELITIAN

DEFINISI
METODE VARIABEL INSTRUMEN
OPERASIONAL
PENELITIAN PENELITIAN PENELITIAN
VARIABEL

PROSEDUR JADWAL DAN


TEKNIK
PENGUMPUL WAKTU
ANALISIS DATA
AN DATA PENELITIAN
3
BULAN

TEMPAT DAN
WAKTU

Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi,


Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam, Universitas Pendidikan Ganesha
JENIS PENELITIAN

EKSPERIMEN SUNGGUHAN
(TRUE EKSPERIMENTAL)
JENIS DAN
RANCANGAN
PENELITIAN RANCANGAN PENELITIAN

RANDOMIZED POST TEST ONLY


CONTROL GROUP DESIGN
POPULASI SAMPEL

Populasi Target Bakteri Eschericia coli yang diuji


Rumput pendul (Kyllinga antagoniskan dengan ekstrak Rumput
nemoralis) dari stok kultur di Pendul (Kyllinga nemoralis) dengan
Laboratorium Mikrobiologi konsentrasi berbeda yang diberikan 4
Undiksha perlakuan.
POPULASI
Populasi Terjangkau
DAN SAMPEL Rumput Pendul (Kyllinga t (r-1) ≥ 20
nemoralis) yang berada di 4 (r-1) = 20
RANDOM
wilayah Persawahan Desa 4r-4 = 20
SAMPLING
Sambangan, Kecamatan 4r = 24
Sukasada, Singaraja dengan r =6
jumlah sekitar 100 tumbuhan
rumput pendul (Kyllinga
nemoralis).
1. Menyiapkan media biakan bakteri
2. Menggambil sampel bakteri secara acak secara
aseptis, yang telah ditumbuhkan pada media biakan
TEKNIK
bakteri
PEMILIHAN 3. Menyiapkan kertas label yang telah ditulis atau
SAMPEL diberikan kode sampel.
4. Menempelkan kertas label yang terisi kode sampel
pada masing-masing sampel yang sebelumnya
sudah diacak dengan pengundian secara manual.
5. Mencatat hasil pengundian sampel.
A1 B1 C1 D1 E1
A2 B2 C2 D2 E2
Peletakan Sampel
A3 B3 C3 D3 E3
A4 B4 C4 D4 E4
Sebelum Pengacakan
A5 B5 C5 D5 E5 dengan 6 Ulangan
A6 B6 C6 D6 E6

C5 A2 B4 D2 E5

TEKNIK Peletakan Sampel


A1
E1
C3
D5
E3
B5
A3
C4
D3
B2
PEMILIHAN Sesudah Pengacakan D4 B3 C1 E4 A5
C2 E2 D6 A6 E6
SAMPEL dengan 6 Ulangan C6 B1 B6 D1 A4
D3 B2 A5 A4 E6

Keterangan:
A= konsentrasi ekstrak Kyllinga nemoralis
0,5%
B = konsentrasi ekstrak Kyllinga nemoralis
1%
C = konsentrasi ekstrak Kyllinga nemoralis
2%
D= konsentrasi ekstrak Kyllinga nemoralis
VARIABEL Variasi konsentrasi ekstrak Rumput Pendul (0%,
BEBAS 0,5%, 1%, 2%, dan 3%)

VARIABEL
VARIABEL Pertumbuhan Bakteri Eschericia coli
TERIKAT
PENELITIAN
Media biakan bakteri Eschericia coli (media Nutrient
Agar (NA), bakteri yang diberikan perlakuan dengan
VARIABEL aquades saja, dan faktor lingkungan seperti
KONTROL kelembaban, itensitas cahaya, suhu, serta
pemeliharaan suhu inkubator pada biakan media
sampel
CCCCCCCCCCCC
Konsentrasi
merupakan
perbandingan jumlah
zat terlarut CCCCCCCCCCCC
dibandingkan dengan Daya hambat bakteri
pelarut merupakan suatu
DEFINISI
kemampuan senyawa
OPERASIONAL
antibakteri dalam
CCCCCCCCCCCC
Ulangan merupakan
VARIABEL menghambat bakteri banyak satuan
dalam bereproduksi percobaan pada satu
perlakuan yang sama
dalam kondisi tertentu
atau berapakali
perlakuan yang sama
diberikan pada
percobaan dalam
kondisi tertentu.
INSTRUMEN
PENELITIAN

Inkubator Timbangan Kamera


Analitik
1. Menyiapkan Alat dan Bahan
2. Membuat konsentrasi ekstrak rumput pendul
Tahap (Kyllinga nemoralis)
Persiapan 3. Regenerasi Bakteri Eschericia coli
4. Menentukan Lokasi dan Frekuensi Penelitian
5. Membuat Media Biakan Bakteri Eschericia coli
PROSEDUR
PENGUMPULAN
DATA 1. Larutan uji ekstrak Kyllinga nemoralis dengan
konsentrasi 0,5%, 1%, 2%, 3%, dan 0% yaitu
akuades dijadikan sebagai kontrol negatif masing-
Tahap masing diteteskan pada cakram disk yang berbeda.
Pelaksanaan Setelah itu diinkubasi pada suhu 37oC selama 1 x 24
jam.
2. Tahap Observasi dengan mengumpulkan data
utama dan data penunjang
Uji Uji Uji
Deskriptif Prasyarat Hipotesis
TEKNIK
ANALISIS DATA

Uji Uji
Normalitas Homogenitas
No Jenis Kegiatan Bulan
  …… …… …..

1 Penyiapan alat dan      


bahan
JADWAL DAN
WAKTU 2 Pengambilan sampel      
PENELITIAN 3 Pengambilan data      
4 Analisis data      
5 Pembuatan skripsi,      
bimbingan dengan
dosen, dan
melakukan revisi.
6 Sidang Skripsi      

Anda mungkin juga menyukai