Oleh
SILVA NADIA FARA SANY
061611133026
Pembimbing Utama Pembimbing Serta
Dr. Kadek Rachmawati, drh., M.Kes. Prof. Dr. Suwarno, drh., M.Si.
196807251997022001 196105151989031002
Latar Belakang
Ayam adalah salah satu jenis ternak yang memberikan kontribusi cukup
besar dalam memenuhi kebutuhan protein hewani bagi masyarakat
Indonesia.
Dewasa ini, usaha peternakan
unggas di Indonesia Hal tersebut dibuktikan dengan meningkatnya kebutuhan
mengalami kemajuan, masyarakat terhadap daging dan telur ayam setiap tahunnya.
khususnya peternakan ayam gambar\x.png gambar\y.png
(Nurjana dkk., 2015)
Peningkatan ini terjadi karena harga daging dan telur ayam terjangkau
oleh semua kalangan masyarakat (Tombuku dkk., 2014)
Salah satu
penyakit yang
Salah satu sering
permasalahan menyerang
penting dan unggas adalah
sering terjadi kolibasilosis
Semakin adalah masalah yang
beragam penyakit disebabkan
permasalahan bakteri E.coli
Semakin yang muncul
berkembang
usaha di
bidang Yuana, 2013; Huff et al. dalam
peternakan Suryani dkk., 2014
Namun terdapat beberapa
strain yang bersifat
Escherichia coli pada patogenik, yaitu Avian Penyebab penyakit
umumnya merupakan Pathogenic Escherichia kolibasilosis pada unggas
mikroflora normal pada coli (Huff et al. dalam
unggas (Kim et al., 2011; Suryani dkk., 2014)
Teplitski dalam Suryani
dkk., 2014)
Kolibasilosis ditandai
dengan kerusakan organ Infeksi E.coli pada
berupa pericarditis, unggas umumnya
Kolibasilosis memiliki perihepatitis, airsakulitis, bersifat sistemik dan
arti penting dalam mesenteritis, septicemia menimbulkan
ekonomi industri akut bahkan kematian bakteriemia
perunggasan (Tabbu,
2000) (Wibowo dan Wahyuni, (Bisping et al. dalam
2008; Lee and Lawrence Wibowo dan Wahyuni,
dalam Suryani dkk., 2008)
2014)
Langkah utama untuk mengontrol infeksi yang
disebabkan oleh Escherichia coli pada unggas
adalah dengan terapi antibiotik.
(Barnes et al., 2003)
• MANFAAT PRAKTIS
Memberikan informasi kepada masyarakat khususnya peternak
ayam tentang pemanfaatan ekstrak daun ketapang sebagai
alternatif pengobatan antibakteri terhadap penyakit kolibasilosis
yang tidak menimbulkan residu dan resistensi sehingga produk
daging dan telur ayam lebih aman dan sehat untuk dikonsumsi.
HIPOTESIS
Adanya efektivitas antibakteri ekstrak daun ketapang
(Terminalia catappa L.) pada konsentrasi tertentu
terhadap Avian Pathogenic Escherichia coli yang
dilakukan dengan metode Kirby-Bauer secara in vitro.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental
menggunakan
Rancangan Acak Lengkap (RAL).
Metode Kirby-Bauer (metode difusi dengan kertas cakram
/ disk diffusion) yang dilakukan dengan mengukur
diameter zona bening (clear zone) di sekitar kertas
cakram pada media sebagai petunjuk adanya respon
hambatan pertumbuhan bakteri oleh suatu bahan
Teknik pengumpulan data dilakukan dengan antibakteri.
analisa
laboratorium menggunakan enam perlakuan dan
empat kali ulangan.
Perlakuan yang diberikan yaitu konsentrasi ekstrak
daun ketapang sebesar 1mg/ml; 0,5mg/ml;
0,25mg/ml; 0,125mg/ml;
streptomycin 10 µg (kontrol positif) dan DMSO
(kontrol negatif)
VARIABEL PENELITIAN
Konsentrasi ekstrak daun
ketapang, methanol 96%
Variabel Bebas dan dosis disk antibiotik
streptomycin
Tempat Penelitian
• Laboratorium Bakteriologi dan Mikologi Fakultas Kedokteran Hewan
Universitas Airlangga
• Laboratorium Farmakologi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas
Airlangga
Waktu Penelitian
• Bulan Agustus – September 2019
BAHAN & ALAT PENELITIAN
Bahan Penelitian Alat Penelitian
• Isolat bakteri Avian Pathogenic Escherichia coli • Petri disk
yang diperoleh dari peternakan ayam petelur di • Paper discblank dengan diameter 6 mm
Kabupaten Lamongan • Standart McFarland No.1
• Daun Ketapang (Terminalia catappa L.) yang • Tabung reaksi
diperoleh dari sekitar Institute of Tropical • Gelas ukur 250 ml
Disease (ITD) Universitas Airlangga
• Bunsen
• Methanol 96%, CMC-Na
• Timbangan analitik
• Antibiotik disk streptomycin 10 µg
• Rotary evaporator
• Aquadest steril, Alkohol 70%, NaCl
• Mikropipet
• Dimethyl Sulfoxide (DMSO)
• Autoclave
• Kloroform, reagen kovacs, indikator methyl red,
• Inkubator
alpha naphtol, kalium hidroksida
• Media Sulfide Indole Motility (SIM) • Pipet volume 10 ml
• Media MRVP broth • Erlenmeyer 500 ml
• Media Simon Citrate Agar (SCA) • Ose loop, Pinset, Kertas saring
• Media Eosin Methylen Blue Agar (EMBA) • Vortex
• Media Mueller-Hinton Agar (MHA) • Beaker glass 500 ml
• Jangka Sorong
• Lemari Asam
KERANGKA OPERASIONAL PENELITIAN
Persiapan Alat dan Bahan
Inokulasi 0,2 ml suspensi APEC pada media MHA Siapkan 4 buah tabung reaksi
T.1 : 1 ml
T.2 : T.3 :
DMSO + 1 mg T.4 :
divortex, divortex,
esktrak, divortex,
ambil 1 ml ambil 1 ml
divortex, ambil 1 ml
masukkan masukkan
ambil 1 ml lalu buang
T.3 T.4
masukkan T.2
Bakteri pada media MHA didiamkan selama 15 menit Perendaman kertas cakram pada masing-masing konsentrasi ekstrak selama 24 jam
Inkubasi pada suhu 37oC selama 24 jam
Analisis Data
Kesimpulan
TERIMA KASIH