Anda di halaman 1dari 8

MANAJEMEN SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL

(Strategi dan Upaya menghadapi Tantangan Globalisasi


melalui Pendidikan)

Asiyah
Dosen Institut Agama Islam Negeri Bengkulu
Email: asiyah65@gmail.com

Abstract : The management of national education is essentially an integral part of the education management system
and process as a whole in achieving national education and development goals. Government policies and efforts are
proposed by experts in addressing national education management issues. Implementation of basic education seen
from various aspects, politics, technical education, culture and professional, it is clear that the problem of basic educa-
tion management is not a small problem and cannot be placed in a simple dichotomy: centralistic vs. decentralistic.
A centralized education management system has been shown to have made little progress in improving the quality of
education in general. Even in certain cases, centralized management has resulted in the sterilization of creativity in edu-
cational units of various types and levels of education. To overcome the stagnation in the field of education is required
a new paradigm in the field of education.
Keywords: Management education, globalization

Abstrak: Manajemen pendidikan nasional pada hakekatnya merupakan keterpaduan dari proses dan sistem mana-
jemen pendidikan secara menyeluruh dalam mencapai tunjuan pendidikan dan pembangunan nasional. Kebijakan
pemerintah dan berbagai upaya diusulkan oleh para ahli dalam mengatasi persoalan manajemen pendidikan nasional.
Penyelenggaraan pendidikan dasar dilihat dari berbagai aspek, politik, teknis edukatif, budaya dan profesional, tampak
dengan jelas bahwa masalah manajemen pendidikan dasar bukan merupakan masalah kecil dan tidak dapat dileta-
kan dalam dikotomi sederhana: sentralistik vs desentralistik. Sistem manajemen pendidikan yang sentralistis telah
terbukti tidak membawa kemajuan yang berarti bagi peningkatan kualitas pendidikan pada umumnya. Bahkan dalam
kasus-kasus tertehtu, manajemen yang sentralistis telah menyebabkan terjadinya pemandulan kreatifitas pada satuan
pendidikan pada berbagai jenis dan jenjang pendidikan. Untuk mengatasi terjadinya stagnasi di bidang pendidikan ini
diperlukan adanya paradigma baru dibidang pendidikan.
Kata kunci: Manajemen pendidikan, globalisasi

Pendahuluan
pakan teka-teki. Banyak pakar telah menelaah global-
Memasuki abad XXI ditandai dengan era global-
isasi, seperti Rosabeth Moss Kanter dalam Tilaar1 yang
isasi yang di dalamnya merupakan dunia informasi,
mengidentifikasi enam kekuatan yang mendorong
proses komunikasi berjalan semakin intensif sehingga proses tersebut, yaitu: (1) globalisasi dari proses in-
batas-batas negara tidak lagi menjadi penghalang dustrialisasi dan teknologi, (2) globalisasi keuangan,
dalam proses transformasi teknologi dan informasi. komunikasi, dan infromasi, (3) globalisasi kekaryaan,
Dunia pada abad ini akan mengalami transformasi da- pekerjaan, dan migrasi, (4) globalisasi efek polusi bio-
lam segala aspek kehidupan manusia, sosial, budaya, sfer terhadap kehidupan manusia, (5) globalisasi dari
dan politik. Proses transformasi itu dapat dirangkum perdagangan persenjataan, dan (6) globalisasi kebu-
dengan istilah globalisasi. Dalam era globalisasi ini dayaan, konsumsi, dan media massa.
kehidupan umat manusia, sebagian sudah dapat dira-
malkan arahnya, namun sebagian besar masih meru- Tilaar, Manajemen Pendidikan Nasional, Remadja Rosdakarya, Band-
1

ung, 2003, h. 45

100 Vol. X, No. 2, Desember 2017


Asiyah | Manajemen Sistem Pendidikan Nasional

Perubahan besar yang berjalan teramat ce-


mandirian. Dalam konteks nasional, pendidikan di-
pat melanda kehidupan masyarakat, bangsa, dan
harapkan menghasilkan menusia Indonesia seutuh-
negara tersebut yang memaksa kita mempersiap-
nya yang cerdas, beriman dan bertaqwa terhadap
kan diri bukan saja agar dapat tetap survive dalam
Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur, memi-
kehidupan global yang penuh persaingan sehingga
liki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jas-
menuntut kerja keras dan hasil kerja yang berkuali-
mani dan rohani, berkepribadian yang mantap dan
tas tinggi, tetapi juga bagaimana kita mengembang-
mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan
kan jati diri atau identitas kita sebagai bangsa Indo-
dan kebangsaan.4
nesia. Hal ini menuntut kita suatu wawasan masa
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknolo-
depan, wawasan abad XXI. Masa depan bukan se-
gi telah membawa perubahan di hampir semua
suatu yang menakutkan sehingga harus dihindari,
aspek kehidupan manusia dimana berbagai per-
tetapi merupakan peluang untuk meningkatkan
masalahan hanya dapat dipecahkan kecuali dengan
taraf kehidupan kita asal kita siap menghadapinya.
upaya penguasaan dan peningkatan ilmu pengeta-
Menghadapi era globalisasi, diperlukan visi yang da-
huan dan teknologi. Selain manfaat bagi kehidupan
pat mengarahkan misi,rencana, dan segala ikhtiar.
manusia di satu sisi perubahan tersebut juga telah
Minimal ada enam komponen yang akan menentu-
membawa manusia ke dalam era persaingan global
kan perubahan, yaitu: (1) adanya visi yang jelas, (2)
yang semakin ketat. Agar mampu berperan dalam
misiberupa rumusan langkah-langkah kunci untuk
persaingan global, maka sebagai bangsa kita perlu
mulai melakukan inisiatif, mengevaluasi dan mem-
terus mengembangkan dan meningkatkan kualitas
pertajam bentuk kegiatan untuk mencapai tujuan
sumber daya manusianya. Oleh karena itu, pening-
yang ditetapkan dalam visi, (3) rancangan kerja, (4)
katan kualitas sumber daya manusia merupakan
sumber daya, (5) keterampilan profesional, dan (6)
kenyataan yang harus dilakukan secara terencana,
motivasi dan insentif.2
terarah, intensif, efektif dan efisien dalam proses
Peningkatan kemampuan intelektual termasuk pembangunan, kalau tidak ingin bangsa ini kalah
penguasaan, penerapan, dan pengembangan ilmu bersaing dalam menjalani era globalisasi tersebut.
pengetahuan serta teknologi agar penguasaan
Berbicara mengenai kualitas sumber daya ma-
tersebut dapat meningkatkan kualitas hidup ma-
nusia, pendidikan memegang peran yang sangat
nusia Indonesia. Selanjutnya, manusia Indonesia
penting dalam proses peningkatan kualitas sumber
yang berkualitas mempunyai daya saing yang tinggi daya manusia. Peningkatan kualitas pendidikan-
di tengah-tengah kehidupan global. Sudah tentu merupakan suatu proses yang terintegrasi dengan
penguasaan intelektual tersebut selalu harus seim- proses peningkatan kualitas sumber daya manusia
bang dengan peningkatan kemampuan etis dan itu sendiri. Menyadari pentingnya proses peningka-
moral serta agama sebagai sumber nilai-nilai etika tan kualitas sumber daya manusia, maka pemerin-
dan moral. tah bersama kalangan swasta sama-sama telah dan
Laporan komisi UNESCO mengenai pendidikan terus berupaya mewujudkan amanat tersebut mela-
abad XXI menyatakan empat pilar, yaitu: learning to lui berbagai usaha pembangunan pendidikan yang
know, learning to do, learning to be, dan learning to lebih berkualitas antara lain melalui pengemban-
live together.3 Dalam kaitan itu kesadaran lingkun- gan dan perbaikan kurikulum dan sistem evaluasi,
gan dan moral merupakan suatu tugas yang sangat perbaikan sarana pendidikan, pengembangan dan
penting di setiap program pendidikan nasional. Se- pengadaan materi ajar, serta pelatihan bagi guru
lanjutnya, dunia yang telah menyatu itu meminta dan tenaga kependidikan lainnya. Tetapi pada ke-
setiap anggota masyarakat untuk hidup bersama nyataannya upaya pemerintah tersebut belum cu-
dengan penuh toleransi di tengah-tengah perbe- kup berarti dalam meningkatkan kuailtas pendidi-
daan yang ada. kan. Salah satu indikator kekurang berhasilan ini
Dalam era globalisasi diperlukan jaringan ko-
ditunjukkan antara lain dengan NEM siswa untuk
munikasi global seperti bahasa dunia (Inggris, Man-
berbagai bidang studi pada jenjang SLTP dan SLTA
darin, dan Arab) yang merupakan bahasa mayoritas
yang tidak memperlihatkan kenaikan yang berarti
populasi penduduk dunia, perangkap komunikasi
bahkan boleh dikatakan konstan dari tahun ke ta-
seperti komputer/internet, sikap disiplin dan ke-
hun, kecuali pada beberapa sekolah dengan jumlah
yang relatif sangat kecil.
Ibid., h. 79 Ada dua faktor yang dapat menjelaskan men-
2

3
Delors et. al, Learning The Treasure Within, (Paris : UNESCO Publish-
ing, 1996), h. 85 gapa upaya perbaikan mutu pendidikan selama ini
kurang atau tidak berhasil. Pertama,strategi pem-
Asiyah | Manajemen Sistem Pendidikan Nasional

bangunan pendidikan selama ini lebih bersifat in-


dimaksudkan untuk memberikan kebebasan saja,
put oriented. Strategi yang demikian lebih bersan-
tetapi lebih dari itu adalah untuk memberdayakan
dar kepada asumsi bahwa bilamana semua input
perguruan tinggi.
pendidikan telah dipenuhi, seperti penyediaan
buku-buku (materi ajar) dan alat belajar lainnya,
Rumusan Masalah
penyediaan sarana pendidikan, pelatihan guru dan
1. Bagaimana manajemen pendidikan nasional
tenaga kependidikan lainnya, maka secara otomatis
mampu menghadapi tantangan globalisasi pen-
lembaga pendidikan (sekolah) akan dapat meng-
didikan?
hasilkan output (keluaran) yang bermutu sebagai
2. Strategi apa yang tepat dalam mengatasi global-
mana yang diharapkan. Ternyata strategi input-
isasi dibidang pendidikan?
output yang diperkenalkan oleh teori education
production functiontidak berfungsi sepenuhnya di
Pembahasan
lembaga pendidikan (sekolah), melainkan hanya
1. Manajemen Pendidikan Nasional
terjadi dalam institusi ekonomi dan industri.5
H.A.R. Tilaar mengemukakan tentang keber-
Kedua, pengelolaan pendidikan selama ini lebih
hasilan pembangunan pendidikan nasional, “Ka-
bersifat macro-oriented, diatur oleh jajaran birokra-
lau etape pertama berkenaan dengan berbagai tar-
si di tingkat pusat. Akibatnya, banyak faktor yang
get kuantitatif dalam pembangunan, yang kedua
diproyeksikan di tingkat makro (pusat) tidak terjadi
berkaitan dengan kepengaturan sistem pendidikan
atau tidak berjalan sebagaimana mestinya di tingkat
nasional”. Pernyataan tersebut menegaskan kepada
mikro (sekolah). Atau dengan singkat dapat dikata-
kita tentang pentingnya manajemen pendidikan
kan bahwa komleksitasnya cakupan permasalahan
sebagai bagian dari manajemen pembangunan
pendidikan, seringkali tidak dapat terpikirkan se-
nasional. Manajemen pendidikan nasional sangat
cara utuh dan akurat oleh birokrasi pusat.
penting karena bukan saja pendidikan itu merupak-
Pendidikan pada hakikatnya merupakan proses
an kebutuhan dasar manusia Indonesia, akan tetapi
membangun peradaban bangsa. Oleh karena itu,
merupakan salah satu dinamisator pembangunan.
pendidikan harus selalu bertumpu pada konsep
Oleh karena itu manajemen pendidikan haruslah
pertumbuhan, pengembangan, pembaharuan, dan
merupakan subsistem dri sistem manajemen pem-
kelangsungannya sehingga penyelenggaraanpen-
bangunan nasional. Seperti apa dan bagaimana
didikan harus dikelola secara profesional. Mengin-
manajemen pendidikan nasional? Di dalam tulisan
gat pendidikan mempunyai peranyang sangat strat-
ini penulis mengartikan “manajemen pendidikan”
egis dalam proses pembangunan peradaban bangsa,
sebagai suatu kegiatan anggota mengimplikasikan
maka bidang pendidikan perlu komitmen
adanya perencanaan atau rencana pendidikan serta
nasional. Adanya dukungan pemerintah perlu
kegiatan implementasinya. Ditegaskan oleh HAR.
ditindaklanjuti oleh Kabupaten/Kota dengan
Tilaar bahwa pada dekade 90-an ini dunia menyak-
memberikan alokasi anggaran pendidikan di
sikan suatu perubahan besar dalam tata kehidupan
daerahnya sesuai dengan amanat konstitusi.
manusia dengan runtuhnya tatanan kehidupan so-
Pengesahan undang-undang Sistem Pendidi- sial, politik dan ekonomi yang tidak berakar pada
kan Nasional Nomor 20 Tahun 2003 telah meletak-
nilai-nilai kemanusiaan yang hakiki. Kecenderun-
kan dasar kebijakan pendidikan ke depan sekaligus
gan itu adalah humanisasi dri proses pembangu-
memberikan landasan legal dalam pelaksanaan-
nan, globalisasi dari masalah yang dihadapi umat
nya. Sebagai produk hukum, undang-undang ini
manusia serta proses demokratisasi.
tidak hanya mengakomodasi berbagai kepentingan
Pada awal abad XXI ini, dunia pendidikan di
guna pengembangan pendidikan nasional, tetapi
Indonesia menghadapi tiga tantangan besar. Tan-
juga mempertimbangkan fenomena globalisasi.
tangan pertama, sebagai akibat dari krisis ekonomi,
Pesan-pesan baru yang terkandung dalam UU No-
dunia pendidikan dituntut untuk dapat memper-
mor 20 Tahun 2003, antara lain, memberikan dasar
tahankan hasil-hasil pembangunan pendidikan
pengelolaan desentralisasi pendidikan, pening-
yang telah dicapai. Kedua, untuk mengantisipasi era
katan porsi dana pendidikan, dan kecenderungan
global dunia pendidikan dituntut untuk memper-
global. Desentralisasi pengelolaan pendidikan ite- siapkan sumber daya manusia yang kompeten agar
kankan pada manajemen berbasis sekolah dan oto- mampu bersaing dalam pasar kerja global. Ketiga,
nomi perguruan tinggi. Pemberian otonomi tidak sejalan dengan diberlakukannya otonomi daerah,
perlu dilakukan perubahan dan penyesuaian sistem
5
Hanushek, Teori Education Production Function, (1979, 1981), h. 161
pendidikan nasional sehingga dapat mewujudkan
Asiyah | Manajemen Sistem Pendidikan Nasional

proses pendidikan yang lebih demokratis, memper-


awal dua dasawarsa terakhir abad kedua puluh,
hatikan keberagaman kebutuhan/keadaan daerah
kita menemukan diri kita berada dalam suatu krisis
dan peserta didik, serta mendorong peningkatan
global yang serius, yaitu suatu krisis kompleks dan
partisipasi masyarakat.
multidemensional yang segi-seginya menyentuh
Pada saat ini pendidikan nasional juga masih
setiap aspek kehidupan kesehatan dan mata penca-
dihadapkan pada beberapa permasalahan yang
harian, kualitas lingkungan dan hubungan sosial,
menonjol (1) masih rendahnya pemerataan mem-
ekonomi, teknologi, dan politik. Krisis ini merupa-
peroleh pendidikan; (2) masih rendahnya kualitas
kan krisis dalm dimensi-dimensi intelektual, moral
dan relevansi pendidikan; dan (3) masih lemah-
dan spriritual, suatu krisis yang belum pernah ter-
nya manajemen pendidikan, di samping belum
jadi sebelumnya dalam catatan sejarah manusia.
terwujudnya kemandirian dan keunggulan ilmu
Untuk pertama kalinya kita dihadapkan pada anca-
pengetahuan dan teknologi di kalangan akademisi.
man kepunahan ras manusia yang nyata dan bentuk
Ketimpangan pemerataan pendidikan juga terjadi
kehidupan di planet ini”. 6
antarwilayah geografis yaitu antara perkotaan dan
Kalimat-kalimat di atas adalah penggalan para-
perdesaan, serta antara kawasan timur Indone-
graf dari pendahuluan yang berjudul Krisis dan
sia (KTI) dan kawasan barat Indonesia (KBI), dan
Transformasi, dalam bukunya Fritjof Capra yang
antartingkat pendapatan penduduk ataupun antar-
berjudul Titik Balik Peradaban. Kalimat-kalimat di
gender.
atas menggambarkan tentang globalisasi dan krisis
Kualitas pendidikan di Indonesia masih sangat
multidimensional yang dihadapi oleh umat manu-
memprihatinkan. Hal tersebut tercermin, antara
sia. Tidak bisa dipungkiri bahwa kenyataan ini telah
lain, dari hasil studi kemampuan membaca untuk
dan tengah kita alami bersama. Barangkali tidak
tingkat Sekolah Dasar (SD) yang dilaksanakan oleh
perlu kita banyak bertanya bagi orang yang mampu
organisasi International Educational Achievement
berpikir pasti akan akan segera tanggap dan lang-
(IEA) yang menunjukkan bahwa siswa SD di Indone-
sung merasakannya.
sia berada pada urutan ke-38 dari 39 negara peserta
Kehidupan manusia memang sedang dih-
studi. Sementara untuk tingkat Sekolah Lanjutan
adapkan pada gejala globalisasi, dimana global-
Tingkat Pertama (SLTP), studi untuk kemampuan
isasi ini akan menerjang siapa saja. Kalau Gelom-
matematika siswa SLTP di Indonesia hanya berada
bang Tsunami menerjang mereka yang hidup
pada urutan ke-39 dari 42 negara, dan untuk ke- di pantai dan sekitarnya maka globalisasi tidak
mampuan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) hanya be- padang bulu baik di pantai maupun dipegunun-
rada pada urutan ke-40 dari 42 negara peserta. gan semua akan dibabat habis. Sebetulnya apa
Manajemen pendidikan nasional secara keselu- sebenarnya globalisasi ini. Beberapa pengertian
ruhan masih bersifat sentralistis sehingga kurang globalisasi akan memberikan pemahaman kepa-
mendorong terjadinya demokratisasi dan desen- da kita, apa sebenarnya globalisasi ini. Menurut
tralisasi penyelenggaraan pendidikan. Manaje- Engking Suwarman, dalam perkuliahan beliau
men pendidikan yang sentralistis tersebut telah menjelaskan beberapa definisi globalisasi yaitu
menyebabkan kebijakan yang seragam yang tidak “Proses mendunia sarat dengan perubahan yang
dapat mengakomodasi perbedaan keragaman atau cepat dan radikal diberbagai aspek kehidupan
kepentingan daerah/sekolah/peserta-didik, mema- manusia. Proses meningkatkan tingkatan kes-
tikan partisipasi masyarakat dalam proses pendidi- ejahteraan masyarakat dari negara berkembang
kan, serta mendorong terjadinya pemborosan dan setara dengan yang ada dinegara maju. Proses
kebocoran alokasi anggaran pendidikan. menciptakan ketergantungan negara bekembang
Sementara itu, penyebaran sumber daya manu- dri negara maju”.7 Dari pengertian-
sia penelitian dengan berbagai macam dan tingka- pengertian tersebut selanjutnya dapat diketahui
tan belum sesuai dengan kebutuhan dan tantangan faktor-faktor pendorong globalisasi, dampaknya
yang dihadapi. Selain itu, masih dirasakan kurang- serta tantan- gan globalisasi seperti dijelaskan
nya budaya berpikir kritis, penghargaan karya cipta
dalam perku- liahan. Faktor pendorongnya,
(HAKI) yang belum memadai, kurang efektifnya
menurut Engking dapat digambarkan sebagai
sistem kelembagaan dan perangkat perundang-un-
berikut :
dangan serta sertifikasi profesi ilmiah.

6
Fritjof Capra, Titik Balik Peradaban,(Jakarta : Bentang Budaya 2002),
h. 88
2. Globalisasi, Humanisasi dan Demokratisasi. 7
Suwarman H, Engking, Mata Kuliah Pengelolaan Program Pendidikan
Fritjof Capra pernah mengungkapkan “Pada Luar Sekolah, PLS UPI, Bandung, 2005
Asiyah | Manajemen Sistem Pendidikan Nasional

Liberalisasi Perdagangan nasional, penyesuaian peranan pendidikan dalam


ƒ barang dan jasa
ƒ investasi dunia yang berkembang. Semua pemikiran ini me-
minta penilaian kembali terhdap tujuan pendidi-
IPTEK GLOBALISASI
kan, kurikulum, proses pendidikan, serta restruk-
ƒ Informasi turisasi manajemen pendidikan.
ƒ Komunikasi
ƒ transformasi Humanisasi kehidupan manusia berkaitan
Deregulasi ƒ Nasional ƒ Regional Pasca Perang dingin
erat dengan demokratisasi kehidupan manusia.
ƒ Sistem Pasar
ƒ Sistem komando
Demokrasi adalah penghormatan kepda nilai-nilai
ƒ Komunikasi kemanusiaan. Demorasi ini memungkinkan kreativ-
itas manusia dalam peningkatan kehidupannya.
Gambar 1. Faktor Pendorong Globalisasi Demokratisasi pendidikan mempunyai dampak
yang sangat besar dalam proses perencanaan dan
Bahasan serupa seperti diungkapkan oleh Mar- manajemen pendidikan. Dalam hal ini menuntut
ta Tilaar. “Proses informastisasi yang cepat karerna perubahan dari sistem perencanaan dan manaje-
kemajuaan teknologi semakin membuat horison
kehidpan di planet dunia ini semakin meluas dan
sekaligus dunia semakin mengerut”. Menurutnya men pendidikan yang birokratik menjadi sistem
hal ini berarti berbagai masalah kehidupan manusia perencanaan dan manajemen yang terbuka.
menjadi masalah global atau setidak-tidaknya tidak Kenyataanya di Indonesia masih kental dengan
dapat dilepaskan dari perangaruh kejadian di belah- sistem manajemen pendidikan yang sentralistik dan
an bumi lain, baik maslah politik, ekonomi, maupun birokratik. Di masa globalisasi ini sistem manaje-
sosial. Pendidikan bertugas untukmengembangkan men yang demikian sudah tidak sesuai lagi. Sistem
kesadaran atas tanggung jawab setiap warga negara perencanaan dan manajemen pendidikan nasional
terhadap kelanjutan hidupnya, bukan saja terhadap harus bersifa terbuka dan fleksibel. Oleh karenan-
lingkungan masyarakatnya, dan negara, juga terh- ya menuntut perubahan dari yang birokratik yang
adap kehidupan manusia. Dalam konstalasi global cenderung kental dengan kekuasaan berubah men-
ini pendidikan berperan sangat dominan. Karena jadi terbuka dan cenderung partisipatoris, artinya
pendidikan ini akan meningkatkan taraf kecerdasan perencanaan dan manajemen harus melibatkan
manusia. Hanya manusia yang cerdaslah yang semua pihak. Dengan demikian pendidikan akan
mampu menghadapi tantangan globalisasi ini. disesuaikan dengan kebutuhan riil manusia atau
Tantangan lain yang mewarnai kehidupan masyarakat.
manusai dewasa ini adalah kearah dunia yang lebih
mementingkan nilai-nilai kemanusiaan, baik da- 3. Manajemen Sistem Pendidikan SebagaiKebu-
lam usahanya untuk pengaturan kehidupan politik tuhan Masa Depan.
maupun sosial ekonomi. Hancurnya sistem pemer- Berbicara manajemen sistem pendidikan, maka
intahan yang mementingkan kekuasaan atau oto- perhatian kita arahkan pada SISMENAS, yang mer-
riter merupakan wujud keinginan manusia utnuk upakan suatu perpaduan dari tata nilai, struktur
menuntuk kehidupan kemerdekaan sejati. Dalam dan proses yang merupakan himpunan usah untuk
bidang kesejahteraan misalnya The World Summit mencapai kehematan, daya guna dan hasil guna
for Children di PBB menunjukkan kepedulian pe- sebesar mungkin dalam menggunakan sjmber dana
merintah terhadap penyelamatan generasi muda dan daya guna nasional dalam rangka mewujudkan
terutama nasim anak-anak sebagai generasi penerus tujuan nasional. Ada 3 faktor dalam sistem tersebut
abab 21. Usaha yang mementingkan nilai-nilai ke- : yaitu manajemen sebagai faktor upaya, organisasi
manusiaan dalam pendidikan telah melahirkan sebagai faktor sarana, dan administrasi sebagai fak-
kembali pendekatan pendidikan yang mementing- tor karsa. Ketiga faktor ini memberikan arah dan
kan pengembangan kreativitas dalam kepribadian perpaduan dalam merumuskan, mengendalikan
anak. Inilah disebut gerakan humanisasi dalam pelaksanaan, mengawasi serta menilai pelaksanaan
proses pendidikan. Gerakan humnaisasi ini mem- kebijakan-kebijakan dalam usaha mencapai tujuan
inta reformasi yang mendasar dalam pendidikan nasional.
dalam metodologi belajr sampai dengan manaje- Didalam SISMENAS tersusun dalam beberapa
men dan perencanaan pendidikan. Disinyalir masih setting yang disebut tatanan dalam, yaitu Tata Lak-
banyak negara yang belum siap untuk menghadapi sana Pemerintahan (TLP), Tata Administrasi Neg-
perubahan global, hal ini menuntut reformasi pen- ara (TAN). SISMENAS sendiri merupakan proses
didikan yang meminta pendekatan baru menge- pengambilan keputusan berkewenangan (TPKB),
nai makna kehidupan, restrukturisasi pendidikan hal ini terjadi pada TAN dan TLP. TPKB bisa ter-
Asiyah | Manajemen Sistem Pendidikan Nasional

laksana diperlukan arus masuk yaitu dari Tata Ke-


ditemukan konsep pendidikan berkelanjutan, yaitu
hidupan Masyarakat (TKM), dan melewati Tata
konsep pendidikan yang tidak mengenal batas usia
Politi Nasional (TPN). SISMENAS secara fungsional
dan ruang secara formal, dan merupakan konsep
mempunyai fungsi: yaitu pembuatan aturan, pener-
pendidikan sepanjang hayat.
apan aturan dan penghakiman aturan. Selanjutnya
unsur-unsur sistem dalam manajemen pendidikan
4. Perencanaan Manajemen Pendidikan Na-
nasional itu akan menjadi pedoman pelaksanaan
sional
sistem pendidikan nasional kita.
Perencanaan Pendidikan Nasional pada hakeka-
Memperhatikan begitu pentingnya manaje-
tnya adalah bagian dari SISMENAS, Rencana mana-
men sistem pendidikan dalam pelaksanaan pen-
jemen pendidikan nasional merupakan subsistem
didikan nasional serta menunjukkan perhatian as-
dari SISMENAS.RENMENDIKNAS sebagi sub sistem
pek kehidupan manusia ini merupakan kebutuhan
SISMENAS pelaksanaannya dapat dikemukakan
yang sangat penting dalam kehidupan manusia itu.
dalam fungsi-fungsi sebagai berikut:
Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa manajemen
i. TKM sebagai arus masukan SISDIKNAS.
sistem pendidikan merupakan satu kebutuhan bagi
Tata kehidupan masyarakat Indonesia pada
manusia di masa mendatang.
umumnya dipengaruhi oleh arus globalisasi. Pen-
Salah satu tuntutan pembangunan nasional
garuh-pengaruh tersebut harus disaring agar da-
adalah tersedianya tenaga-tenaga yagn cakap dan
pat memberikan dampak positif dalam pembinaan
terampil dalam jumlah yang memadai, maka SIS-
SISDIkNAS. Ada dua hal yang perlu diperhatikan
DIKNAS tidak dapat melepaskan diri dari kebutu-
dalam membendung pengaruh tersebut, pertama
han masyarakat terhadap tenaga-tenaga tersebut.
dari perlu dibina ketahan sistem itu sendiri, kedua
Selanjutnya untuk memenuhi tuntutuan tersebut
ketahanan yang dimaksud adalah adalah ketahanan
upaya-upaya yang dilakukan antara lain melalui
nasional yang berpijak pada kebudayaan nasional
penekanan pada konsep-konsep sebagai berikut:
dan tujuan nasional.
1. Konsep pendidikan berkelanjutan
ii. Fungsi-fungsi TKPB untuk mewujudkan ke-
Ketentuan pemerintah mengenai jalur penye-
pentingan rakyat melalui SISDIKNAS.
lenggaraan pendidikan yaitu jalur pendidikan seko-
Fungsi ini dipergunakan untukmewujudkan
lah dan pendidikan luar sekolah. Dua jalur tersebut
kepentingan masyarakat, dalam hal kepentingan
dalam pelaksanaanya memiliki karakteristik yang
rakyat untuk memperoleh pendidikan yang berkual-
berbeda. Pendidikan berkelajutan ini termasuk da-
itas. TKPB sendiri mempunyai fungsi perencanaan,
lam jalur pendidikan luar sekolah, jalur pendidikan
pelaksanaan, pengendalian pelaksanaan, dan eval-
berkelanjutan tidak terbatas pada usia dan ruang
uasi pelaksanaan.
sekolah secara formal. Pendidikan berkelanjutan
a. Administrasi SISDIKNAS
adalah konsep pendidikan yang berlangsung sepa-
Administrasi sebagai sebagai faktor karsa dri
njang hayat, termasuk dalam konsep ini adalah
SISMENAS meliputi dua hal:
bentuk pelatihan yang mempunyai ciri sebagai
i. pengaturan partisipasi perorangan dan
berikut :
kelompok
a. Pelatihan mengasumsikan adanya dasar pen-
ii. pengaturan kekuasaan dan kewenangan.
didikan formal. Pelatihan mempunyai konotasi
b. Manajemen SISDIKNAS
keterampilan tertentu.
Manajemen Sisdiknas merupakan suatu proses
b. Modalitas pendidikan dan pelatihan berbeda.
sosial yang direkayasa untuk mencapai tujuan
c. Dimensi pengembangan perilaku berbeda.
sisdiknas secara efisien, dan efektif dengan
2. Pendidikan dan Pelatihan
mengikutsertakan kerjasama, serta partisipasi
Tinjauan teoritik di atas menunjukkan bahwa
seluruh masyarakat. Ada tiga hal yang penting
pembedaan antara pendidikan (formal) dan pelati-
yaitu :
han adalah artifisial. Keduanya saling mengisi da-
i. manajemen SISDIKNAS sebagai sutu pros-
lam rangka pengembangan manusia Indonesia seu-
es sosial.
tuhnya sebagai pelaksana pembangunan.
ii. Rekayasa utnuk mencapai tujuan SISDIK-
Memperhatikan uraian di atas maka dapat di-
NAS
simpulkan bahwa manajemen pendidikan sebagai
iii. Pengikutsertaan (partisipasi) masyarakat.
kebutuhan nasional artinya bahwa manajemen pen-
Sebagi proses sosial, manajemen SISDIKNAS
didikan harus memperhatikan kebutuhan manusia
tidak terlepas dari SISMENAS yang pada hakekat-
dalam konstalasi pembangunan nasional, dimana
nya mengemban kepentingan nasional atau kepent-
Asiyah | Manajemen Sistem Pendidikan Nasional

ingan rakyat.
pendidikan yang sentralistis telah terbukti tidak
c. Organisasi SISDIKNAS.
membawa kemajuan yang berarti bagi peningkatan
Suatu organisasi yang efektif akan mendukung
kualitas pendidikan pada umumnya. Bahkan dalam
proses manajemen SISDIKNAS dalam rangka men-
kasus-kasus tertehtu, manajemen yang sentralistis
capai tujuan pendidikan nasional. Organisasi yang
telah menyebabkan terjadinya pemandulan kre-
efektif akan membantu perencanaan, pengambi-
atifitas pada satuan pendidikan pada berbagai jenis
lan keputusan berkelanjutan, pelaksanaan penga-
dan jenjang pendidikan. Untuk mengatasi terjadin-
wasan.
ya stagnasi di bidang pendidikan ini diperlukan
adanya paradigma baru dibidang pendidikan.
Kesimpulan
Tantangan globalisasi yang melanda setiap
Daftar Pustaka
bangsa memerlukan penyikapan yang bijak. Bangsa
Anwar dan Matahari, (2003) Peranan Pondok Pe-
Indonesia sebagai bagian dari bangsa yang akan
santren Al Basyariah dalam Mempersiapkan
menerima konsekuensi tantang global tersebut,
Santri Memiliki Daya Saing Tinggi pada Era
mengahadapinya dengan mempersiapkan sistem
Globalisasi, Jurnal Pendidikandan Kebu-
pendidikan yang terintegrasi. Sistem pendidikan
dayaan, Depdiknas
yang mampu menghadapi tantangan globalisasi
Capra, Fritjof (1981), Titik Balik Peradaban, Sains,
memerlukan satu pengelolaan yang serius. Manaje-
Masyarakat dan Kebangkitan Kebudayaan,
men Pendidikan Nasional menjadi salah satu alter-
Bentang, Yogyakarta.
natif dalam megatasi persoalan pendidikan nasion-
Program Pembangunan Nasional (Propenas) Tahun
al yang amat strategis dan komplek. Manajemen
2000 – 2004 Pembangunan Pendidikan, Depar-
pendidikan nasional pada hakekatnya merupakan
temen Pendidikan Nasional Indonesia
keterpaduan dari proses dan sistem manajemen
Tilaar (2003), Manajemen Pendidikan Nasional, Re-
pendidikan secara menyeluruh dalam mencapai
madja Rosdakarya, Bandung.
tunjuan pendidikan dan pembangunan nasional.
Umaedi, (1999), Manajemen Peningkatan Mutu Ber-
Kebijakan pemerintah dan bergai upaya diusulkan
basis sekolah Sebuah pendekatan baru dalam
oleh para ahli dalam mengatasi persoalan manaje-
pengelolaan sekolah untuk peningkatan mutu,
men pendidikan nasional. Penyelenggaraan pen-
Debdiknas.
didikan dasar dilihat dari berbagai aspek, politik,
Suwarman H, Engking (2005), Mata Kuliah Pengelo-
teknis edukatif, budaya dan profesional, tampak
laan Program Pendidikan Luar Sekolah, PLS
dengan jelas bahwa masalah manajemen pendidi-
UPI, Bandung.
kan dasar bukan merupakan masalah kecil dan
http://www.depdiknas.go.id/publikasi/Buletin/
tidak dapat diletakan dalam dikotomi sederhana:
Pppg_Tertulis/08_2001/manajemen_pendidi-
sentralistik vs desentralistik. Sistem manajemen
kan_masa_depan.htm
Asiyah | Manajemen Sistem Pendidikan Nasional
107

Anda mungkin juga menyukai