Anda di halaman 1dari 4

TUGAS INDIVIDU

PENETAPAN CORE ISU DAN GAGASAN KREATIF

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN II ANGKATAN XXV TAHUN 2022

KELOMPOK 4

Nama : Novi Nur Pratiwi, A.Md.KL

NIP : 199611022022032002

NDH : 36

Instansi : Puskesmas Mumbulsari

Widyaiswara : Ir. Biasworo Adisuyanto, Aka., MM

A. IDENTIFIKASI ISU
Berikut beberapa isu aktual yang ada di instalasi sanitasi Puskesmas Mumbulsari :
1. Klinik sanitasi yang belum berjalan dengan baik
2. Terjadi penumpukan limbah B3 di Puskesmas Mumbulsari
3. Koordinasi dengan CS (Cleaning Service) tentang pengangkutan limbah tidak berjalan
4. Belum adanya TPS Limbah yang memenuhi syarat
5. Program Kesehatan Lingkungan yang belum berjalan dengan optimal

B. PENETAPAN CORE ISU


a. APKL
Dari daftar isu di atas, dilakukan proses pemilihan isu dengan menggunakan teknik tapisan isu
APKL (Aktual, Problematik, Kekhalayakan, Layak) yaitu :
a) Aktual (A), yaitu isu tersebut masih dibicarakan atau belum terselesaikan hingga sekarang;
b) Problematik (P), yaitu isu yang menyimpang dari harapan standar, ketentuan yang
menimbulkan kegelisahan yang perlu segera dicarai penyebab dan pemecahannya;
c) Kekhalayakan (K), yaitu isu yang diangkat secara langsung menyangkut hajat hidup orang
banyak dan bukan hanya untuk kepentingan seseorang atau sekelompok kecil orang;
d) Layak (L), yaitu isu yang masuk akal (logis), pantas, realistis, dan dapat dibahas sesuai
dengan tugas, hak, dan wewenang dan tanggung jawab hingga akhirnya diangkat menjadi
isu prioritas.
Berikut ini pemilihan isu menggunakan teknik tapisan isu APKL :
KRITERIA
NO. ISU/MASALAH Peringkat
A P K L ∑
1. Klinik sanitasi yang belum berjalan dengan baik 4 4 4 4 16 III
2. Terjadi penumpukan limbah B3 di Puskesmas
5 5 5 5 20 I
Mumbulsari
3. Koordinasi dengan CS (Cleaning Service) tentang
pengangkutan limbah tidak berjalan 4 3 4 4 15 IV

4. Belum adanya TPS Limbah yang memenuhi syarat 5 5 4 4 18 II


5. Program Kesehatan Lingkungan yang belum
berjalan dengan optimal 4 3 3 4 14 V

Berdasarkan teknik tapisan isu APKL di atas, didapatkan 3 isu dengan nilai tertinggi yaitu 1) terjadi
penumpukan limbah B3 di Puskesmas Mumbulsari; 2) belum adanya TPS Limbah yang memenuhi
syarat; 3) klik sanitasi yang belum berjalan dengan baik.

b. USG
Dari ketiga isu tertinggi di atas kemudian dilakukan penentuan satu core isu yang akan dicari
solusinya menggunakan teknik tapisan dengan metode USG (Urgency, Seriousness, dan
Growth), yaitu :
a) Urgency : yang berarti seberapa mendesaknya masalah tersebut untuk diselesaikan berkaitan
dengan dimensi waktu;
b) Seriousness : mengacu pada penyelesaian masalah dikaitkan dengan akibat bisa
menimbulkan masalah baru;
c) Growth : berkaitan dengan kemungkinan berkembang memburuk kalau tidak diselesaikan
Berikut ini pemilihan core isu menggunakan teknik tapisan USG :
KRITERIA
No. ISU/MASALAH Peringkat
U S G ∑
1. Klinik sanitasi yang belum berjalan dengan
4 4 4 12 III
baik
2. Terjadi penumpukan limbah B3 di
5 5 5 15 I
Puskesmas Mumbulsari
3. Belum adanya TPS Limbah yang
4 5 4 13 II
memenuhi syarat
Berdasarkan pendekatan analisis isu dengan teknik USG tersebut di atas, maka dapat disimpulkan
bahwa isu prioritas yang dipilih adalah “terjadi penumpukan Limbah B3 di Puskesmas Mumbulsari”

c. Teknik fishbone
Dari isu di atas yang telah terpilih sebagai isu prioritas untuk dicari pemecahan masalahnya dan
solusinya dengan menggunakan tapisak isu APKL dan USG, selanjutnya dilakukan analisis
mendalam dengan teknik Fishbone. Fishbone diagram digunakan untuk mengidentifikasi
kemungkinan penyebab masalahnya. Teknik fishbone tersebut dapat digambarkan pada diagram
berikut :
Penyebab Akibat

Manusia
Material Tdk ada tanggung
jawab yg jelas
Informasi status
limbah blm jelas
Sulit menerapkan
Kurang prosedur limbah
pengawasan
Kurang kontrol

Penumpukan Limbah
di Puskesmas

Pengangkutan limbah
Mumbulsari
blm optimal

Proses pengelolaan
limbah blm optimal

Metode

C. GAGASAN PEMECAHAN ISU


a) Mengganti pihak ke 3 pengolahan Limbah B3
b) Pengajuan untuk TPS limbah B3 dan non B3 yang permanen dan disesuaikan dengan peraturan
yang berlaku.
c) Koordinasi dan penyuluhan dengan CS terkait limbah B3 dan non B3 bagaimana cara
pengangkutan, waktu pengangkutan, danperlakuan terhadap limbah B3 khususnya.
d) Terdapat log book limbah B3 agar kontrol limbah tetap terjaga.
e) Pengangkutan dilakukan paling tidak 1 bulan 1x
f) Karena belum mempunyai Instalasi Pembuangan Limbah Cair (IPAL) oleh karena itu bisa
diberi wadah berupa jerigan diakhir aliran kemudian diikutkan pembuangan Limbah B3
lainnya.

Anda mungkin juga menyukai