Anda di halaman 1dari 9

TUGAS VIDEO ANALISIS ISU & GAGASAN KREATIF

MEWUJUDKAN SMART GOVERNANCE


PESERTA LATSAR CPNS KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2022
GOLONGAN III ANGKATAN V

Nama : Kiki Sulastri


Instansi : Kabupaten Majalengka
Kelompok :4
NDH : 24
Agenda : 3 (Kedudukan & Peran ASN dalam Mewujudkan
SMART Government)
Laporan ini disusun berdasarkan identifikasi beberapa isu atau problematika

yang ditemukan dalam melaksanakan tugas sebagai bidan di instansi tempat saya

bekerja, yaitu Puskesmas Maja Kecamatan Maja Kabupaten Majalengka. Sumber isu

yang diangkat berasal dari individu, unit kerja, maupun organisasi, isu-isu yang

menjadi dasar rancangan analisis ini dilihat dari prespektif Manajeman ASN dan Smart

ASN.

Manajeman ASN dan Smart ASN.

Telah dipetakan beberapa isu atau problematika, antara lain:

1. Persalinan belum di fasilitas kesehatan

2. Pelayanan KB pasien BPJS belum optimal

3. Penerapan E-Kohort yang belum maksimal digunakan oleh bidan

4. Penggunaan aplikasi SISRUTE belum optimal

5. Tingginya presentasi ibu hamil beresiko tinggi di wilayah kerja Puskesmas Maja

6. KIE Catin di KIA belum optimal

Sebelum dilakukan identifikasi menggunakan teknik tapisan, perlu

diketahu deskripsi dari masing-masing isu, analisis dampak dan bagaimana


identifikasi pihak yang terdampak. Hal ini akan dijelaskan ditabel berikut
Tabel 1. Identifikasi Isu
No. Isu Data/Fakta Analisis Identifikasi Dampak
1. Persalinan belum di Masih ada ibu bersalin di rumah Resiko komplikasi dan kegawatdaruratan Kesehatan Ibu dan Anak
fasilitas kesehatan pada ibu bersalin dan bayi baru lahir
2. Pelayanan KB pasien Bukti pelayanan BPJS harus di Menghambat pemberian pelayanan Kesehatan Reproduksi
BPJS belum efisien photocopy terlebih dahulu oleh pasien
sebelum mendapatkan pelayanan.
3. Penggunaan aplikasi E- E-kohort memudahkan penulisan dan Apabila kohort masih menggunakan buku Laporan program KIA
Kohort belum optimal kerapihan dokumentasi, bidan dapat besar hal tersebut rentan hilang dan tidak
dengan mudah mengaksesnya dimana rapih, dapat pula terjadi kesalahan penulisan
saja tanpa khawatir hilang, asuhan asuhan secara integrasi.
yang di dokumentasikan dapat
terintegrasi.
4. Penggunaan aplikasi Sosialisasi belum menyeluruh Menghambat pemberian pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak
SISRUTE belum optimal
5. Tingginya presentasi ibu Banyaknya kasus rujukan Resiko komplikasi dan kegawatdaruratan Kesehatan Ibu dan Anak
hamil beresiko tinggi pada ibu hamil, bersalin dan bayi baru lahir
6. KIE Catin belum optimal Pemberian KIE hanya focus kepada Mempersiapkan kehamilan yang sehat Kesehatan Ibu dan Anak
hasil pemeriksaan laboratorium
Berdasarkan identifikasi isu yang telah dipaparkan, perlu dilakukan
proses analisis isu untuk menentukan isu mana yang merupakan prioritas yang
dapat dicarikan solusi oleh penulis. Proses tersebut menggunakan dua alat bantu
penetapan kriteria kualitas isu yakni:
1. Penetapan Kualitas Isu menggunakan Metode APKL
Analisis APKL (Aktual, Problematik, Kekhalayakan dan Layak) digunakan
untuk menentukan kelayakan suatu isu dengan indikator sebagai berikut:
a. Aktual (A) artinya benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan di
kalangan masyarakat.
b. Problematik (P) artinya isu yang memiliki dimensi masalah yang
kompleks, sehingga perlu dicarikan solusinya.
c. Kekhalayakan (K) artinya isu yang menyangkut hajat hidup orang
banyak.
d. Kelayakan (L) artinya isu yang masuk akal, logis, realistis, serta relevan
untuk dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya.

Tabel 1.2 Analisis Isu Menggunakan Metode APKL


No. Identifikasi Isu Indikator Keterangan
A P K L
1. Persalinan belum di fasilitas + + - + Memenuhi syarat
kesehatan
2. Pelayanan KB pasien BPJS + - - + Tidak memenuhi syarat
belum efisien
3. Penggunaan aplikasi E- + - - - Tidak memenuhi syarat
Kohort belum optimal
4. Penggunaan aplikasi + - - - Tidak memenuhi syarat
SISRUTE belum optimal
5. Tingginya presentasi ibu + + + + Memenuhi syarat
hamil beresiko tinggi
6. KIE Catin belum optimal + + - + Memenuhi syarat

Berdasarkan analisis isu menggunakan metode APKL didapatkan 3 isu


yang memenuhi syarat, yaitu: Dokumentasi rekam medis yang belum terkelola
dengan baik; Persalinan belum di Fasilitas Kesehatan; Pernikahan dini
meningkat.
2. Penetapan Kualitas Isu menggunakan Analisis USG
Analisis USG (Urgency, Seriousness, Growth) adalah analisis yang
digunakan untuk memprioritaskan isu yang akan ditindak lanjuti. Penilaian
yang digunakan untuk menentukan prioritas yaitu menggunakan skala likert
(rentang skor 1-5). Adapun indikator analisis USG yaitu:
a. Urgency (urgensi), yaitu seberapa mendesak isu tersebut dibahas
dikaitkan dengan waktu yang tersedia serta seberapa keras tekanan waktu
tersebut untuk memecahkan masalah yangmenyebabkan isu.
b. Seriousness (keseriusan), yaitu seberapa serius isu tersebut perlu dibahas
dikaitkan dengan akibat yang timbul dengan penundaan pemecahan
masalah yang menimbulkan isu tersebutatau akibat yang ditimbulkan
masalah-masalah lain kalau masalah penyebab isu tidak dipecahkan (bisa
mengakibatkan masalah lain)
c. Growth (berkembangnya masalah), yaitu seberapa kemungkinan isu
tersebut menjadi berkembang dikaitkan kemungkinan masalah penyebab
isu akan semakin memburuk jika dibiarkan

Tabel 1.3 Analisis Isu menggunakan Metode USG

Indikator
No Identifikasi Isu Jumlah Peringkat
U S G

1 Persalinan belum di Fasilitas Kesehatan


3 3 3 9 3

2 Tingginya presentasi ibu hamil beresiko 4 4 4 12 2


tinggi
3 KIE Catin belum optimal 4 5 4 13 1

Keterangan Bobot:
5 = sangat mendesak
4 = mendesak
3 = cukup mendesak
2 = kurang mendesak
1 = sangat kurang mendesak

Berdasarkan analisis isu menggunakan metode USG, didapatkan isu yang


menjadi prioritas untuk segera diatasi adalah KIE Catin di poli KIA belum optimal.
Isu prioritas selanjutnya dianalisis dengan pendekatan fishbone diagram untuk
mendapatkan penyebab yang perlu diselesaikan
Manusia
Kurangnya kepatuhan Catin
Sarana
Kurangnya kesadaran
Waktu pelayanan terbatas petugas

KIE Catin di Poli


KIA belum
optimal

Metode Lingkungan

Kurangnya media penkes Lingkungan kurang kondusif


Tabel 3. Alternatif Pemecahan Masalah
Prioritas masalah Penyebab Masalah Alternatif Pemecahan Masalah
KIE Catin di Poli KIA belum optimal 1. Kurangnya kepatuhan Catin dalam 1. Berkoordinasi dengan lintas sektor
melakukan pemeriksaan dalam menangani hal ini
2. Petugas terburu-buru memberikan 2. Membuat media penkes untuk catin yang
pelayanan karena banyak pasien efektif dan efisien
mengantri 3. Membagi tugas di Poli KIA
3. Waktu pelayanan terbatas 4. Membuat ruangan khusus untuk
4. Lingkungan kurang kondusif konseling
5. Kurangnya media penkes untuk catin

Gagasan Kreatif :

Anda mungkin juga menyukai