Anda di halaman 1dari 19

BAB II

RANCANGAN AKTUALISASI

2.1 Identifikasi Isu


1. Belum optimalnya pencatatan dan pelaporan KIA melalui E-Kohort di
wilayah kerja UPTD Puskesmas Sukawali.
Penyusunan dan uji coba e-kohort ini sudah dilakukan oleh
Kemenkes sejak tahun 2020 dan pada tahun 2021 sudah disosialisasikan
secara virtual ke 200 kabupaten/kota yang menjadi 320 kabupaten/kota
pada tahun 2022. Penerapan E-Kohort masih memiliki beberapa kendala,
seperti ketersediaan jaringan internet, keterbatasan kemampuan tenaga
kesehatan dalam menggunakan teknologi, dan ketersediaan sarana
prasarana. Berdasarkan hasil survey kepada Bidan di wilayah UPTD
Puskesmas Sukawali yang telah dilakukan sosialisasi pengisian E-kohort
diperoleh hasil 26,9% masih belum mengetahui pengisian dan pelaporan
melalui E-Kohort.

Gambar 2.1 Survey Tenaga Bidan dalam Pengisian E-Kohort

2. Kurangnya tingkat kepatuhan ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet Fe di


wilayah kerja UPTD Puskesmas Sukawali.
Kepatuhan dalam konsumsi tablet Fe merupakan hal yang perlu
diperhatikan. Meskipun banyak laporan bahwa cakupan ibu hamil yang

13
mendapatkan tablet Fe dengan baik, tetapi jika tidak dikonsumsi oleh ibu
hamil, maka efek yang diinginkan tidak akan tercapai. Ketidakpatuhan ibu
hamil dapat mencerminkan seberapa besar ibu hamil akan terkena anemia.
Berdasarkan hasil survey kepada 31 ibu hamil di wilayah kerja UPTD
Puskesmas Sukawali diperoleh hasil sebanyak 22,6% ibu hamil tidak
patuh dalam mengkonsumsi tablet Fe.

Gambar 2.2 Survey Kepatuhan Ibu Hamil dalam Konsumsi Table Fe

3. Belum optimalnya pemantauan ibu hamil resiko tinggi di wilayah kerja


UPTD Puskesmas Sukawali.
Jumlah kematian ibu di Kabupaten Tangerang pada tahun 2018 adalah
sebanyak 44 kasus. Pada tahun 2018 penyebab kematian ibu terbanyak
adalah Preeklamsia dan Eklamsia. Berdasarkan Laporan Program KIA
bulan juli Di UPTD Puskesmas Sukawali, diperoleh hasil sebanyak 22%
ibu hamil mengalami resiko tinggi. Pada bulan januari s/d juli 2022 terjadi
2 kelahiran BBLR dari ibu hamil dengan PEB dikarenakan ibu tersebut
tidak melakukan kunjungan kehamilan dengan rutin, sehingga perlu
dilakukan pemantauan pada ibu hamil dengan resiko tinggi.

14
Juli 2022

22%

TOTAL IBU HAMIL

78% RESIKO TINGGI

Gambar 2.3 Laporan Ibu Hamil Resiko Tinggi bulan Juli

2.2 Penetapan Isu


Penetapan isu dilakukan untuk menentukan isu prioritas yang akan
diangkat pada rancangan aktualisasi ini. Penetapan isu prioritas menggunakan
teknik analisis APKL (Aktual, Problematik, Khalayak, Layak). Setelah isu
prioritas ditentukan, selanjutkan dibahas penyebab masalah prioritas
berdasarkan teknik analisis USG (Urgency, Seriousness, Growth).

a. Analisa Isu Prioritas dengan Menggunakan Metode Apkl


Berdasarkan identifikasi isu, dilakukan penetapan isu prioritas
dengan menentukan kriteria kualitas isu menggunakan teknik analisis
APKL (Aktual, Problematik, Khalayak, Layak). Analisis ini bertujuan
untuk menetapkan kualitas dan prioritas isu yang perlu diangkat dan dapat
diselesaikan melalui gagasan pemecahan isu.

N Teknik Analisis Total Rankin


Identifikasi Isu
O A P K L Nilai g

Belum optimalnya pencatatan dan


pelaporan KIA melalui E-Kohort
1 4 4 3 4 15 III
di wilayah kerja UPTD
Puskesmas Sukawali.

15
Kurangnya tingkat kepatuhan ibu
hamil dalam mengkonsumsi tablet
2 Fe di wilayah kerja UPTD 4 5 4 4 17 II
Puskesmas Sukawali.

Belum optimalnya pemantauan


ibu hamil resiko tinggi di wilayah
3 5 5 4 4 18 I
kerja UPTD Puskesmas Sukawali.

Tabel 2.1 Analisis Isu Berdasarkan Teknik APKL


Keterangan :
A : Aktual yaitu isu tersebut benar-benar terjadi dan sedang hangat
dibicarakan.
P : Problematik yaitu isu tersebut memiliki dimensi masalah yang
komplek,
sehingga perlu dicarikan segera solusinya secara komprehensif.
K : Kekhalayakan yaitu isu menyangkut hajat hidup orang banyak,
masyarakat
pada umumnya, bukan untuk seseorang atau kelompok.
L : Layak yaitu isu tersebut masuk akal, realistis, relevan dan dapat.

dimunculkan inisiatif masalahnya.


Data di atas merupakan nilai rata-rata hasil diskusi dengan mentor, bidan
koordinator dan PJ Program KIA Puskesmas Sukawali untuk membahas
prioritas isu yang akan diangkat pada rancangan aktualisasi ini sehingga
telah disepakati isu yang akan dibahas yaitu “Belum optimalnya
pemantauan ibu hamil resiko tinggi di wilayah kerja UPTD
Puskesmas Sukawali”.

b. Analisis Penyebab Masalah dengan Teknik Analisis Fish Bone

16
Setelah ditetapkan isu prioritas, penulis melakukan proses analisis
dengan menguraikan sebab akibat masalah menggunakan diagram
Ishikawa atau fish bone analysis sehingga diperoleh hasil sebagai berikut.

Gambar 2.4 Penyebab Masalah Berdasarkan Fish Bone Analysis

c. Analisis Penyebab Masalah Prioritas


Dalam menentukan prioritas penyebab masalah digunakan teknik
analisis USG (Urgency, Seriousness, Growth).

TOTAL
NO PENYEBAB ISU UTAMA U S G RANKING
NILAI
Kurangnya pengetahuan ibu hamil
1 tentang kehamilan resiko tinggi 4 5 4 13 III

Belum optimalnya kunjungan ibu


2 5 5 4 14 II
hamil resiko tinggi
Belum optimalnya pendampingan ibu
3 4 4 4 12 IV
hamil resiko tinggi

17
Belum adanya media mobile
4 monitoring khusus ibu hamil resiko 5 5 5 15 I
tinggi
Belum optimalnya pencatatan ibu
5 hamil resiko tinggi 4 3 3 10 VI

Belum adanya stempel ibu hamil


6 3 2 2 7 VIII
resiko tinggi di posyandu
Belum ada leaflet edukasi tentang
7 kehamilan resiko tinggi 4 4 3 11 V

8 Lamanya antrian pada pelayanan 3 3 3 9 VII

Tabel 2.2 Analisis Penyebab Masalah Prioritas Berdasarkan Teknik


USG
Keterangan:
U : Urgency yaitu seberapa mendesaknya suatu isu harus dibahas,
dianalisis
dan ditindak lanjuti.
S : Seriousness yaitu seberapa serius suatu isu yang dikaitkan dengan
akibat
yang akan ditimbulkan.
G : Growth yaitu seberapa besar kemungkinan memburuknya isu tersebut
jika
tidak ditangani segera.

2.3 Dampak
Berdasarkan isu prioritas yang telah ditentukan yaitu “Belum Optimalnya
Pemantauan Ibu Hamil dengan Resiko Tinggi di UPTD Puskesmas Sukawali”,
maka dapat di identifikasikan dampak yang akan terjadi apabila hal ini tidak
segera dilakukan upaya pemecahan isu antara lain
1. Bayi lahir belum cukup bulan dan atau bayi lahir dengan Berat Badan
Rendah (BBLR);
2. Keguguran;
3. Persalinan tidak lancar/macet;

18
4. Perdarahan sebelum dan seseudah persalinan;
5. Kejadian Janin Mati dalam Kandungan (KJDR);
6. Ibu hamil / bersalin meninggal; dan
7. Keracunan kehamilan / kejang-kejang
2.4 Gagasan Pemecahan Isu
Berdasarkan hasil analisis penyebab masalah di atas, maka penulis memiliki
gagasan untuk memaksimalkan peran bidan dalam melakukan pemantauan ibu
hamil resiko tinggi melalui mobile monitoring grup whatsapp ibu hamil resiko
tinggi. Oleh karena itu, penulis mengangkat rancangan aktualisasi dengan
judul “Optimalisasi Pemantauan Ibu Hamil Resiko Tinggi melalui Mobile
Monitoring Grup Whatsapp di UPTD Puskesmas Sukawali Kabupaten
Tangerang”.

2.5 Kegiatan
Kegiatan yang akan dilaksanakan untuk merealisasikan gagasan pemecahan
isu adalah :
1. Melakukan persiapan sosialisasi tentang kehamilan resiko tinggi dan
mobile monitoring grup whatsapp khusus ibu hamil resiko tinggi.
2. Melakukan pembuatan media edukasi tentang kehamilan resiko tinggi.
3. Melakukan sosialisasi tentang kehamilan resiko tinggi dan mobile
monitoring grup whatsapp khusus ibu hamil resiko tinggi.
4. Membuat mobile monitoring grup whatsapp khusus ibu hamil resiko
tinggi.
5. Monitoring dan evaluasi pemantauan ibu hamil resiko tinggi.

19
2.6 Rancangan Aktualisasi
Gagasan Pemecahan Isu : Optimalisasi Pemantauan Ibu Hamil Resiko Tinggi melalui Mobile Monitoring Grup Whatsapp
di UPTD Puskesmas Sukawali Kabupaten Tangerang
NO KEGIATAN TAHAPAN OUTPUT / KETERKAITAN KONTRIBUSI PENGUATAN
KEGIATAN HASIL SUBSTANSI MAPEL TERHADAP NILAI
VISI MISI ORGANISASI
ORGANISASI
1. Melakukan Tahapan Kegiatan Output kegiatan Harmonis Kegiatan ini Kegiatan ini
persiapan sosialisasi Membangun lingkungan berkontribusi memberikan
tentang kehamilan 1. Melakukan konsultasi Terlaksananya kerja yang kondusif terhadap misi penguatan nilai
resiko tinggi dan dengan Kepala konsultasi. dengan melibatkan organisasi yaitu organisasi yakni
mobile monitoring Puskesmas. Kepala Puskesmas memberikan Senyum, Salam
Hasil
grup whatsapp sebagai mentor. pelayanan dan Sapa.
khusus ibu hamil 1. Dokumentasi kesehatan secara
resiko tinggi. 2. Notulen Kolaboratif professional,
Bekerja sama dan berkualitas,
menerima saran untuk merata dan
hasil yang lebih baik. terjangkau.

2. Melakukan Output kegiatan Kolaboratif


koordinasi dengan
Dokter, Bidan Terlaksananya Memberi kesempatan
Koordinator, PJ koordinasi. kepada berbagai pihak
Program KIA, PJ untuk berkontribusi
Hasil dalam melaksanakan
Program Gizi dan
Promkes. kegiatan sosialisasi.
1. Dokumentasi

20
2. Notulen Harmonis
Membangun lingkungan
kerja yang kondusif
dengan rekan kerja.

3. Melakukan Output kegiatan Kolaboratif


kolaborasi dengan
Bidan Desa, dan Terlaksananya Bekerja sama dengan
Kader Desa untuk kolaborasi. melibatkan teman
validasi data ibu sejawat dan kader desa
Hasil untuk hasil yang lebih
hamil resiko tinggi.
baik.
1. Dokumentasi
2. Daftar nama
Harmonis
ibu hamil
Membangun lingkungan
resiko tinggi
kerja yang kondusif
dengan teman sejawat
dan kader desa.
2. Melakukan Tahapan Kegiatan Output kegiatan Adaptif Kegiatan ini Kegiatan ini
pembuatan media berkontribusi memberikan
edukasi tentang 1. Mencari referensi Tersedianya Terus belajar dan terhadap misi penguatan nilai
kehamilan resiko materi untuk referensi materi mengembangkan organisasi yaitu organisasi yaitu
tinggi. kegiatan sosialisasi kegiatan kapabilitas dengan meningkatkan Senyum, Salam
kehamilan resiko sosialisasi. mencari referensi materi kompetensi dan Sapa.
tinggi. kegiatan sosialisasi. tenaga kesehatan
Hasil
dalam Upaya
Link referensi. pelayanan prima.
2. Membuat power Output kegiatan Adaptif

21
point dan leaflet Tersedianya Terus berinovasi dan
untuk kegiatan power point dan mengembangkan
sosialisasi kehamilan leaflet. kreativitas dengan
resiko tinggi. membuat media edukasi
Hasil yang menarik dan mudah
dimengerti.
1. Power point
2. Leaflet
3. Konsultasi dengan Output kegiatan Harmonis
Kepala Puskesmas. Membangun lingkungan
Terlaksananya kerja yang kondusif
konsultasi. dengan melibatkan
Kepala Puskesmas
Hasil
sebagai mentor.
Dokumentasi
Kolaboratif
Bekerja sama dan
menerima saran untuk
hasil yang lebih baik.

4. Mencetak Leaflet. Output Adaptif


Tersedianya
leaflet. Berinovasi dan
mengembangkan
Hasil kreativitas dengan
mencetak leaflet yang
Leaflet menarik dan mudah
dimengerti.

22
3. Melakukan Tahapan Kegiatan Output kegiatan Harmonis Kegiatan ini Kegiatan ini
sosialisasi tentang Membangun lingkungan berkontribusi memberikan
kehamilan resiko 1. Melakukan konsultasi Terlaksananya kerja yang kondusif terhadap misi penguatan nilai
tinggi dan mobile dengan Kepala konsultasi. dengan melibatkan organisasi yaitu organisasi yaitu
monitoring grup Puskesmas. Kepala Puskesmas meningkatkan Senyum, Salam
Hasil
whatsapp khusus sebagai mentor. kompetensi dan Sapa.
ibu hamil resiko 1. Dokumentasi tenaga kesehatan
tinggi. Kolaboratif dalam upaya
2. Notulen
Bekerja sama dan pelayanan prima.
menerima saran untuk
hasil yang lebih baik.

2. Membuat undangan Output kegiatan Adaptif


sosialisasi.
Tersedianya Berinovasi dan
undangan mengembangkan
sosialisasi. kapabilitas dengan
membuat undangan.
Hasil
Undangan

3. Menyiapkan tempat Output kegiatan Akuntabel


dan bahan sosialisasi.
Tersedianya Menggunakan barang
tempat dan bahan milik puskesmas secara
sosialisasi. bertanggung jawab,
efektif, dan efisien.
Hasil

23
Ruangan,
proyektor, laptop,
sound system dan
leaflet.

4. Melaksanakan Output kegiatan Kompeten


kegiatan sosialisasi
kehamilan resiko Terlaksananya Membantu orang lain
tinggi dan mobile sosialisasi. belajar dengan
monitoring grup memberikan sosialisasi
Hasil tentang kehamilan resiko
whatsapp khusus ibu
hamil resiko tinggi. tinggi dan mobile
Undangan, foto,
monitoring grup
daftar hadir,
whatsapp khusus ibu
notulen.
hamil resiko tinggi.
Berorientasi pelayanan
Memberikan sosialisasi
dengan ramah, cekatan,
solutif, dan dapat
diandalkan.
4. Membuat mobile Tahapan Kegiatan Output Kegiatan Harmonis Kegiatan ini Kegiatan ini
monitoring grup Membangun lingkungan berkontribusi memberikan
whatsapp khusus 1. Melakukan konsultasi Terlaksananya kerja yang kondusif terhadap misi penguatan nilai
ibu hamil resiko dengan Kepala konsultasi. dengan melibatkan organisasi yaitu organisasi yaitu
tinggi. Puskesmas. Kepala Puskesmas melakukan Senyum, Salam
Hasil
sebagai mentor. monitoring dan dan Sapa.
1. Dokumentasi evaluasi.
Kolaboratif
2. Notulen

24
Bekerja sama dan
menerima saran untuk
hasil yang lebih baik.
2. Melakukan Output kegiatan Kolaboratif
kolaborasi dengan
Bidan Desa dan Terlaksananya Bekerja sama dengan
Kader Desa untuk kolaborasi. melibatkan teman
validasi data nomor sejawat dan kader desa
Hasil untuk hasil yang lebih
telpon ibu hamil
resiko tinggi. baik.
1. Dokumentasi
2. Daftar nomor Harmonis
telpon ibu Membangun lingkungan
hamil resiko kerja yang kondusif
tinggi dengan teman sejawat
dan kader desa.

3. Membuat mobile Output kegiatan Adaptif


monitoring grup
whatsapp khusus ibu Terbentuknya Berinovasi dan
hamil resiko tinggi. mobile mengembangkan
monitoring grup kreativitas dengan
whatsapp khusus membuat mobile
ibu hamil resiko monitoring grup
tinggi. whatsapp khusus ibu
hamil resiko tinggi.
Hasil
Grup whatsapp
khusus ibu hamil

25
resiko tinggi.

5. Monitoring dan Tahapan Kegiatan Output Kompeten Kegiatan ini Kegiatan ini
evaluasi 1. Melakukan berkontribusi memberikan
pemantauan ibu monitoring melalui Terlaksananya Melaksanakan tugas terhadap misi penguatan nilai
hamil resiko tinggi. grup whatsapp. monitoring dengan kualitas terbaik organisasi yaitu organisasi yakni
melalui grup dengan melakukan melakukan Senyum, Salam
whatsapp. monitoring melalui grup monitoring dan dan Sapa.
whatsapp. evaluasi.
Hasil
Akuntabel
Dokumentasi
Melakukan tugas secara
bertanggungjawab dan
berintegritas tinggi
dengan melakukan
monitoring melalui grup
whatsapp.

2. Melakukan evaluasi Output Akuntabel


hasil aktualisasi
pemantauan ibu Terlaksananya Melakukan tugas secara
hamil resiko tinggi. evaluasi bertanggungjawab dan
pemantauan ibu berintegritas tinggi
hamil resiko sesuai tugas dan fungsi
tinggi. sebagai Bidan.
Hasil Loyal
Dokumentasi Menjaga rahasia data

26
pasien agar tidak
tersebar.

Tabel 2.3 Rancangan Kegiatan Aktualisasi

2.7 Penjadwalan
Rincian kegiatan dan jadwal pelaksanaan aktualisasi dapat dilihat pada tabel berikut ini.
No. Kegiatan Agustus September
1 19 20 21 2 23 2 25 26 2 28 29 30 31 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 1 13 14 15 16 17 18 19 2 21 22 23 24 25 2 27 28 29 30
8 2 4 7 2 0 6

1. Melakukan
persiapan
sosialisasi tentang
kehamilan resiko

27
tinggi
Melakukan
konsultasi dengan
Kepala Puskesmas
Melakukan
koordinasi dengan
Dokter, Bidan
Koordinator, PJ
Program KIA, PJ
Program Gizi, PJ
Laboratorium dan
Promkes
Melakukan
kolaborasi dengan
Bidan Desa, dan
Kader Desa untuk
validasi data ibu
hamil resiko tinggi
2. Melakukan
pembuatan media
edukasi tentang
kehamilan resiko
tinggi
Mencari referensi
materi untuk
kegiatan sosialisasi
kehamilan resiko
tinggi
Membuat power
point dan leaflet
untuk kegiatan
sosialisasi
kehamilan resiko
tinggi
Konsultasi dengan
Kepala Puskesmas
Mencetak Leaflet

28
3. Melakukan
sosialisasi tentang
kehamilan resiko
tinggi
Melakukan
konsultasi dengan
Kepala Puskesmas
Membuat
undangan
sosialisasi
Menyiapkan
tempat dan bahan
sosialisasi

Melaksanakan
kegiatan sosialisasi
kehamilan resiko
tinggi
4. Membuat mobile
monitoring grup
whatsapp khusus
ibu hamil resiko
tinggi
Melakukan
konsultasi dengan
Kepala Puskesmas

Melakukan
kolaborasi dengan
Bidan Desa dan
Kader Desa untuk
validasi data nomor
telpon ibu hamil
resiko tinggi
Membuat mobile
monitoring grup
whatsapp khusus

29
ibu hamil resiko
tinggi
5. Monitoring dan
evaluasi
pemantauan ibu
hamil resiko tinggi.
Melakukan
monitoring melalui
grup whatsapp
Melakukan
evaluasi hasil
aktualisasi
pemantauan ibu
hamil resiko tinggi

Tabel 2.4 Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi

30
31

Anda mungkin juga menyukai