Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Menurut WHO (2019) Angka Kematian Ibu (AKI) didunia yaitu
sebanyak 303.000 jiwa. Angka Kematian Ibu (AKI) di ASEAN yaitu sebesar
235 per 100.000 kelahiran hidup (ASEAN Secretariat, 2020). Berdasarkan
data Kementerian Kesehatan, jumlah kematian ibu mencapai 4.627 jiwa pada
2020. Angka tersebut meningkat 10,25% dibandingkan dengan tahun
sebelumnya hanya 4.197 jiwa. Penyebab kematian ibu pada tahun lalu, antara
lain diakibatkan oleh pendarahan (28,29%), hipertensi (23%), dan gangguan
sistem peredaran darah (4,94%). Menurut Dinkes Kabupaten Tangerang
jumlah kematian ibu pada tahun 2018 adalah sebanyak 44 kasus dan terjadi
kenaikan 1 kasus dibandingkan pada tahun 2017. Pada tahun 2018 penyebab
kematian ibu terbanyak adalah Preeklamsia dan Eklamsia. hal ini bergeser dari
tahun 2017 dimana penyebab kematian ibu terbanyak adalah karena
Perdarahan, hal ini terjadi karena kejadian PEB/Eklamsia sulit untuk di
diagnosa (eklamsia atipikal), sehingga kejadian yang tidak diinginkan sering
terjadi.
Di wilayah kerja UPTD Puskesmas Sukawali terdapat 6 desa yang
diketahui masih ada ibu hamil dengan resiko tinggi. Pada bulan januari s/d juli
2022 terjadi 2 kelahiran BBLR dari ibu hamil dengan PEB dikarenakan tidak
terpantaunya kunjungan kehamilan. Hal ini karena belum adanya mobile
monitoring grup whatsapp khusus ibu hamil resiko tinggi. Permasalahan ini
bisa diatasi dengan membuat mobile monitoring khusus ibu hamil resiko
tinggi melalui grup whatsapp. Mobile monitoring grup whatsapp ini bertujuan
agar semua ibu hamil terpantau dan apabila ada kegawatdaruratan dapat
segera dirujuk dan dilayani dengan cepat dan tepat, sehingga tidak ada
keterlambatan dalam penangganan. Mobile monitoring grup whatsapp ini
dapat berupa edukasi dan konsultasi masalah kehamilan. Dalam grup

1
whatsapp ini ada beberapa kontak terdiri dari dokter, bidan koordinator, PJ
program KIA, ahli gizi, promkes, bidan desa, kader dan ibu hamil resiko
tinggi.
Berdasarkan kondisi tersebut, penulis membuat rencana aktualisasi dan
habituasi yang berjudul,“Optimalisasi Pemantauan Ibu Hamil dengan
Resiko Tinggi melalui Mobile Monitoring Grup Whatsapp di UPTD
Puskesmas Sukawali Kabupaten Tangerang”.

1.2 Tujuan
a. Tujuan Umum
Mengimplementasikan nilai-nilai dasar ASN Ber-AKHLAK yaitu
Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif,
dan Kolaboratif dalam pelaksanaan tugas.
b. Tujuan Khusus
Tersedianya mobile monitoring grup whatsaap khusus ibu hamil resiko
tinggi untuk memantau dan membangun kesadaran ibu hamil dalam
melakukan kunjungan kehamilan secara rutin.

1.3 Manfaat
a. Manfaat untuk Penulis
Mampu mengimplementasikan nilai-nilai dasar ASN Ber-AKHLAK
dalam menjalankan tugas dan fungsinya.
b. Manfaat untuk Organisasi
Membantu upaya pencegahan dan pemantauan pada ibu hamil resiko
tinggi di UPTD Puskesmas Sukawali.
c. Manfaat untuk Masyarakat
Ibu hamil lebih memahami tentang kehamilan resiko tinggi dan rutin
melakukan kunjungan kehamilan.

2
1.4 Profil Unit Kerja
Puskesmas Sukawali terletak di Jalan Raya Cituis Desa Sukawali
Kecamatan Pakuhaji. Puskesmas Sukawali berjarak kurang lebih 40 KM dari
Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang. Puskesmas Sukawali dibangun pada
tahun 2009, Wilayah kerja Puskesmas Sukawali terdiri dari Desa Surya
Bahari, Desa Buaran Mangga, Desa Sukawali, Desa Kramat, Desa Kali Baru,
dan Desa Kohod.

a. Visi Organisasi
Puskesmas dengan pelayanan prima dan berkualitas menuju masyarakat
sehat dan mandiri
b. Misi Organisasi
1. Memberikan pelayanan kesehatan secara profesional, berkualitas,
merata dan terjangkau
2. Meningkatkan kompetensi tenaga kesehatan dalam upaya pelayanan
prima
3. Meningkatkan kemandirian masyarakat dalam bidang kesehatan
melalui pemberdayaan masyarakat
4. Meningkatkan kemitraan dengan lintas sektoral dan pihak swasta
5. Melakukan monitoring dan evaluasi

c. Nilai-Nilai Organisasi
Tata nilai puskesmas dalam pengelolaan dan pelaksanaan kegiatan adalah
berorientasi pada kepuasan pelanggan, meliputi nilai-nilai sebagai
berikut:
 S : Senyum
Senyum adalah ekspresi wajah yang terjadi akibat bergeraknya atau
timbulnya suatu gerakan di bibir atau kedua ujungnya ataupula di
sekitar mata.
 S : Salam

3
Salam adalah cara bagi seseorang untuk secara sengaja
mengkomunikasikan kesadaran akan kehadiran orang lain, untuk
menunjukan perhatian, dan untuk menegaskan atau menyarankan
jenis hubungan atau status social antar individu atau kelompok orang
yang berhubungan satu sama lain.
Sesuai dengan kesepakatan di puskesmas Sukawali, salam yang akan
digunakan adalah Selamat pagi, sore dan malam.
 S : Sapa
Sapa adalah perkataan untuk menegur orang lain (mengajak bercakap-
cakap). Sesuai dengan kesepakatan di puskesmas Sukawali, sapa yang
akan digunakan adalah “ada yang bisa di bantu?”

d. Motto Organisasi
Puskesmas Sukawali siap memberikan pelayanan dengan Senyum, Salam,
Sapa.

e. Data Aset Organisasi


No. Nama Barang Jumlah
1. Sepeda Motor 3
2. Mobil Ambulance 2
3. Mesin Bor Tangan 1
4. Timbangan Bbi Capacitas 100 kg 5
5. Lemari Penyimpanan 3
6. Mesin Absen (Time Recorder) 1
7. Lemari Besi/Metal 8
8. Lemari Kayu 2
9. Rak Besi 15
10. Rak Kayu 4
11. Filling Cabinet Besi 4
12. Brandkas 2
13. Lemari Kaca 4
14. Alat Penghancur Kertas 2
15. Mesin Absensi 2
16. Papan Nama Instansi 1
17. Alat Kantor Lain Lain 1
18. Meja Rapat 5
19. Tempat Tidur Besi 6

4
20. Meja Ketik 4
21. Meja Resepsionis 1
22. Meja Bayi 1
23. Meja ½ Biro 14
24. Bangku Tunggu 28
25. Meja Komputer 2
26. Sofa 1
27. Mesin Cuci 1
28. Lemari Es 4
29. AC Split 28
30. Alat Pendingin Lain Lain 1
31. Televisi 2
32. Sound System 3
33. Microphone Floor Stand 1
34. Unit Power Supply 1
35. Water Filter 5
36. Tangga Alumunium 1
37. Dispenser 7
38. Alat Rumah Tangga Lain-lain 4
39. Meja Kerja Pejabat Lain-lain 11
40. Kursi Kerja Pejabat Eselor IV 2
41. Lemari Buku Arsip untuk Arsip Dinamis 1
42. Lemari dan Arsip Pejabat Lain-lain 9
43. Uninterruptible Power Supply (UPS) 3
44. Multiscan Proyector 3
45. Camera Electronic 2
46. Layar Film/Projector 2
47. Unit Transceiver VHF Stationary 1
48. Stetoscope (Alat Kedokteran Umum) 1
49. Tensimeter 7
50. Tabung 02 7
51. Autoclave Table 1
52. Examination Lamp 4
53. Suction Pump 2
54. ALat Kedokteran Umum Lain Lain 26
55. Infus Standard Mac High 2 M 4
56. Scaller 1
57. Alat Kedokteran Gigi Lain Lain 3
58. Alat Kedokteran KB Lain Lain 2
59. Instrument Trolley, Stainless Steel 1
60. Alat Kesehatan Kebidanan Lain-Lain 21
61. Laryngoscope 3
62. Baby Incubator (Alat Kedokteran Anak) 1
63. Bed Pan For Adult 310 mm Complete 1

5
64. Wheel Chair (Alat Kesehatan Rehabilitasi Medis) 1
65. Geneocology Table 1
66. Alat Kedokteran Lainnya 1
67. Microscope 1
68. Micro Pippettes 6
69. Generator 2
70. Rotator Shaker (Laboratorium Hematologi & Urinalisis) 2
71. Photo Meter 1
72. Alat Khusus Keamanan Lainnya 1
73. PC Unit 7
74. Laptop 14
75. Note Book 3
76. Personal Komputer Lain-lain 19
77. Hard Disk 3
78. Printer (Peralatan Personal Komputer) 24
Tabel 1.1 Data Aset Organisasi UPTD Puskesmas Sukawali
f. Struktur Organisasi

Gambar 1.1 Struktur Organisasi UPTD Puskesmas Sukawali

1.5 Gambaran Umum Tugas Jabatan


Sebagai Bidan Terampil, penulis memiliki tugas pokok dan fungsi yang
tercantum dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan

6
Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2019 pasal 8
tentang Jabatan Fungsional Bidan Terampil yaitu :
1. Melakukan pengkajian pada ibu hamil fisiologis;
2. Melakukan pemeriksaan laboratorium sederhana pada pelayanan
kebidanan;
3. Merencanakan asuhan kebidanan kasus fisiologis sesuai kesimpulan;
4. Memfasilitasi informed choice dan/atau informed consent;
5. Melakukan tindakan pencegahan infeksi;
6. Memberikan nutrisi dan rehidrasi/oksigenisasi/personal hygiene;
7. Memberikan vitamin/suplemen pada klien/asuhan kebidanan kasus
fisiologis;
8. Melaksanakan kegiatan asuhan pada kelas ibu hamil;
9. Memberikan KIE tentang kesehatan ibu pada individu/keluarga
sesuai dengan kebutuhan;
10. Melakukan asuhan Kala I persalinan fisiologis;
11. Melakukan asuhan Kala II persalinan fisiologis;
12. Melakukan asuhan Kala III persalinan fisiologis;
13. Melakukan asuhan Kala IV persalinan fisiologis;
14. Melakukan pengkajian pada ibu nifas;
15. Melakukan asuhan kebidanan masa nifas 6 jam sampai dengan hari ke tiga
pasca persalinan (KF 1);
16. Melakukan asuhan kebidanan masa nifas hari ke 4-28 pasca persalinan
(KF 2);
17. Melakukan asuhan kebidanan masa nifas hari ke 29-42 pasca persalinan
(KF 3);
18. Melakukan asuhan kebidanan pada gangguan psikologis ringan dengan
pendampingan;
19. Melakukan fasilitasi Inisiasi Menyusu Dini IMD) pada persalinan normal;
20. Melakukan asuhan bayi baru lahir normal;
21. Melakukan penanganan awal kegawatdaruratan pada Bayi Berat Lahir
Rendah (BBLR);

7
22. Memberikan Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) tentang kesehatan
anak pada individu/keluarga sesuai kebutuhan;
23. Melakukan pelayanan Keluarga Berencana (KB) oral dan kondom;
24. Memberikan Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) tentang kesehatan
reproduksi perempuan dan Keluarga Berencana (KB) pada
individu/keluarga sesuai kebutuhan;
25. Melakukan promosi dan edukasi tentang perilaku pola hidup sehat untuk
remaja termasuk personal hygiene dan nutrisi;
26. Melakukan pendataan sasaran pada individu (WUS/PUS/Keluarga
Berencana/ibu hamil/ibu nifas/ibu menyusui/bayi dan balita) di wilayah
kerja puskesmas melalui kunjungan rumah;
27. Melakukan tabulasi sasaran pada individu (WUS/PUS/Keluarga
Berencana/ibu hamil/ibu nifas/ibu menyusui/bayi dan balita);
28. Mengikuti pelaksanaan kegiatan Survei Mawas Diri (SMD) atau
Musyawarah Masyarakat Desa (MMD);
29. Melaksanakan pelayanan kebidanan di Posyandu/Posbindu/kampung
Keluarga Berencana (KB) atau tempat lain sesuai penugasan; dan
30. Melakukan pemberian imunisasi rutin sesuai program pemerintah pada
anak
sekolah.
1.6 Nilai Dasar ASN BER-AKHLAK
a. Berorientasi Pelayanan
Menurut PP No. 46 Tahun 2011 Pasal 12 Ayat 1 yang dimaksud dengan
“orientasi pelayanan” adalah sikap dan perilaku kerja PNS dalam
memberikan pelayanan terbaik kepada yang dilayani antara lain meliputi
masyarakat, atasan, rekan sekerja, unit kerja terkait, dan/atau instansi lain.
Kode etik/ panduan perilaku Berorientasi Pelayanan :
 Memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat;
 Ramah, cekatan, solutif, dan dapat diandalkan;
 Melakukan perbaikan tiada henti.
b. Akuntabel

8
Akuntabilitas adalah prinsip dasar bagi organisasi yang berlaku pada
setiap level/unit organisasi sebagai suatu kewajiban jabatan dalam
memberikan pertanggungjawaban laporan kegiatan kepada atasannya.
Dalam konteks ASN Akuntabilitas adalah kewajiban untuk
mempertanggungjawabkan segala tindak dan tanduknya sebagai pelayan
publik kepada atasan, lembaga pembina, dan lebih luasnya kepada publik
(Matsiliza dan Zonke, 2017).
Kode etik/ panduan perilaku Akuntabel :
 Melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat,
disiplin dan berintegritas tinggi;
 Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung
jawab, efektif, dan efesien.
c. Kompeten
Menurut PermenpanRB Nomor 38 Tahun 2017 Pasal 1 Kompetensi adalah
deskripsi pengetahuan, keterampilan dan perilaku yang diperlukan dalam
melaksanakan tugas jabatan.
Kode etik/ panduan perilaku Kompeten :
 Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang selalu
berubah;
 Membantu orang lain belajar;
 Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik.
d. Harmonis
Harmoni (dalam bahasa Yunani: harmonia, berarti terikat secara
serasi/sesuai). Dalam bidang filsafat, harmoni adalah kerja sama antara
berbagai faktor dengan sedemikian rupa hingga faktor-faktor tersebut
dapat menghasilkan suatu kesatuan yang luhur. Singkatnya Harmoni
adalah ketertiban alam dan prinsip/hukum alam semesta.
Kode etik/ panduan perilaku Harmonis
 Menghargai setiap orang apapun latar belakangnya;
 Suka menolong orang lain;

9
 Membangun lingkungan kerja yang kondusif.
e. Loyal
Secara etimologis, istilah “loyal” diadaptasi dari bahasa Prancis yaitu
“Loial” yang artinya mutu dari sikap setia. Secara harfiah loyal berarti
setia, atau suatu kesetiaan. Kesetiaan ini timbul tanpa adanya paksaan,
tetapi timbul dari kesadaran sendiri pada masa lalu.
Kode etik/ panduan perilaku Loyal :
 Memegang teguh ideologi Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia tahun 1945, setia kepada Negara Kesatuan
Republik Indonesia serta pemerintahan yang sah;
 Menjaga nama baik sesama ASN, pimpinan, instansi, dan negara;
 Menjaga rahasia jabatan dan negara.
f. Adaptif
Adaptif adalah karakteristik alami yang dimiliki makhluk hidup untuk
bertahan hidup dan menghadapi segala perubahan lingkungan atau
ancaman yang timbul. Dengan demikian adaptasi merupakan kemampuan
mengubah diri sesuai dengan keadaan lingkungan tetapi juga mengubah
lingkungan sesuai dengan keadaan (keinginan diri). Sejatinya tanpa
beradaptasi akan menyebabkan makhluk hidup tidak dapat
mempertahankan diri dan musnah pada akhirnya oleh perubahan
lingkungan. Sehingga kemampuan adaptif merupakan syarat penting bagi
terjaminnya keberlangsungan kehidupan.
Kode etik/ panduan perilaku Adaptif :
 Cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan;
 Terus berinovasi dan mengembangkan kreativitas;
 Bertindak proaktif.
g. Kolaboratif
Kolaborasi adalah proses bekerja sama untuk mengeluarkan gagasan atau
ide dan menyelesaikan masalah secara bersama-sama menuju visi
bersama. Di sebuah organisasi yang saling tergantung, kolaborasi menjadi

10
kunci pemikiran kreatif. Kolaborasi itu penting untuk mencapai hasil
terbaik saat menyelesaikan masalah yang rumit.
Kode etik/ panduan perilaku Kolaboratif :
 Memberi kesempatan kepada berbagai pihak untuk berkontribusi;
 Terbuka dalam bekerja sama untuk menghasilkan bersama nilai
tambah;
 Menggerakkan pemanfaatan berbagai sumberdaya untuk tujuan
bersama.
1.7 Role Model

Gambar 1.2 Bd. Tatik Nurdianingsih, S.ST. Keb

Bu Tatik Nurdianingsih atau biasa di panggil bu tatik oleh sebagian besar


rekan-rekan di puskesmas, beliau adalah seorang bidan yang sekarang
menjabat sebagai Koordinator Bidan di UPTD Puskesmas Sukawali. Selain itu
ibu tatik juga bekerja sebagai Direktur Klinik Melita dan sebagai ketua ranting
IBI Sepatan karena beliau bertempat tinggal di Sepatan. Beliau menempuh
pendidikan D1 di PPB Santo Borromeous Bandung setelah itu beliau
melanjutkan pendidikan bidan D3 di Stikes Fathir Husada Tangerang
kemudian beliau melanjutkan pendidikan bidaan D4 di Universitas
Muhamadiyah Tangerang kemudian beliau melanjutkan Pendidikan S2

11
Kesehatan Reproduksi di Universitas Respati Indonesia setelah itu
melanjutkan ke Profesi Kebidanan Stikes Abdi Nusantara.
Ibu tatik bekerja sebagai bidan PNS sejak tahun 2007, sebelumnya beliau
bekerja di Puskesmas Sepatan kemudian pada tahun 2017 beliau dipindah
tugaskan ke UPTD Puskesmas Sukawali sampai saat ini. Sebagai bidan beliau
sangat profesional dalam menjalankan tugas dan sangat bertanggung jawab
terhadap tugas yang beliau emban. Dalam memberikan pelayanan kepada
masyarakat beliau tidak pernah membeda-bedakan status, suku dan lain-lain.
Beliau dikenal sebagai bidan kreatif, inovatif dan inspiratif. Dalam
memberikan pelayanan kepada masyarakat beliau selalu optimis, energik,
profesional dan selalu memberikan solusi kepada kami rekan-rekan sejawat
dan klien. Beliau yang sering memberikan semangat kepada saya dan rekan-
rekan dalam menjalani tugas sebagai pelayan publik. Dalam melaksanakan
tugas beliau mempunyai motto yaitu maju terus pantang mundur.

12
13

Anda mungkin juga menyukai