Anda di halaman 1dari 12

PEMERINTAH KABUPATEN TANGERANG

DINAS KESEHATAN KABUPATEN TANGERANG


PUSKESMAS MAUK
Jl. R. Mahmud No. 2 Kelurahan Mauk Timur Kecamatan Mauk
Kabupaten Tangerang – 15530
Telp / Fax. (021) 59330159, Email : puskesmasmauk@yahoo.com

NOTULEN - Evaluasi Kinerja Puskesmas

PERTEMUAN - Pemicuan STBM Stunting dan Kampanye CTPS di desa


Margamulya Kerjasama dengan Habitat, Verifikasi
Penerima Manfaat Banprov di Gunungsari
- Penyusunan RPK Revisi
- Pelaksanaan Skrining GDS dan Kolestrol

Tanggal : 16 Mei 2023 Pukul: 13.00 s.d Selesai


Pimpinan Kepala Puskesmas Mauk dr. Taufit Wirawan
Pertemuan
Peserta Pertemuan Seluruh Staff di Puskesmas Mauk
Susunan Acara a. Pembukaan
b. Pembahasan Materi Struktur Organisasi,Capaian
kinerja bulan April,RPK
c. Praktek dan Tanya Jawab
c. Kesimpulan dan RTL
Pembukaan Pada hari Selasa, 16 Mei 2023 pukul 13.00 WIB
dilaksanakan kegiatan Loka Karya Bulanan (Lokbul).
Peserta yang hadir yaitu seluruh staff Puskesmas Mauk.
Acara di buka oleh Kepala Puskesmas Mauk yaitu dr.
Taufit Wirawan, kemudian dilanjutkan dengan
pemaparan materi.
Pembahasan - Sambutan dan Pemaparan Materi oleh Kepala
Puskesmas Mauk (dr. Taufit Wirawan)
A. EVALUASI KINERJA PUSKESMAS
Lokakarya dapat menjadi bahan untuk melakukan
tindak lanjut masyarakat sehat sejahtera di wilayah
mauk. Tidak hanya petugas tenaga kesehatan tetapi
tokoh masyarakat juga bertanggung jawab untuk ikut
bergerak/ membangun dimana tidak hanya bangunan
fisik tetapi kesehatan lingkungan juga penting. Evaluasi
Kinerja dapat menjadi bahan untuk melakukan tindak
lanjut masyarakat sehat sejahtera di wilayah mauk.
Dokter Taufit menyampaikan capaian kinerja
Puskesmas Mauk Bulan Mei tahun 2023 ;

PETA WILAYAH KECAMATAN MAUK

Struktur Organisasi UPT Puskesmas Mauk terdiri atas :


a. Kepala UPT Puskesmas;
b. Tata Usaha;
1. Penanggung Jawab Data dan Informasi
2. Penanggung Jawab Kepegawaian
3. Penanggung Jawab Sarana Prasarana dan
Rumah tangga
c. Penanggung Jawab Keuangan Penanggung jawab
UKM ESENSIAL DAN PERKESMAS
1. Koordinator Promkes
2. Koordinator Kesling
3. Koordinator KIA, KB UKM
4. Koordinator GIZI UKM
5. Koordinator P2PL UKM
d. Penanggung Jawab UKM Pengembangan
1. Koordinator Kesehatan Jiwa
2. Koordinator Kesehatan GiGI UKM
3. Koordinator Kesehatan Tradisional Komplementer
4. Koordinator Kesehatan Olah Raga
5. Koordinator Kesehatan Indera
6. Koordinator Kesehatan Kerja
e. Penanggung Jawab UKP Kefarmasian dan
Laboratarium
1. Koordinator BPU
2. Koordinator Gigi dan Mulut
3. Koordinator KIA UKP
Adapun Capaian program terendah adalah :
1. Promkes  Persentase penyuluhan Napza di
Masyarakat 20.51%
a. Permasalahan : Kurangnya SDM dan tingginya
target
b. Solusi : bekerja sama dengan lintas program
2. Kesling  Inspeksi sanitasi dan Pembinaan TTU
Prioritas Kesling 28,74%
a. Permasalahan : sudah dilaksanakan sesuai
jadwal namun belum maksimal & lebih fokus
melakukan kegiatan verifikasi ODF karena
ada program pembangunan sarana sanitasi
(SRASI) pada bulan Agustus dan data by name
by address harus diverifikasi 3 bulan sebelum
pembangunan
b. Solusi : Melaksanakan sesuai jadwal yang
sudah di tentukan semaksimal mungkin &
bekerja sama dengan lintas program.

3. Gizi  Balita Naik Berat Badan nya (N/D) 7,66%


a. Permasalahan : PMT di desa masih ada yang
belum PMT Lokal, pengumuman belum rata
tersebar ke masyarakat. Kunjungan rendah
dikarenakan kesadaran dari beberapa wilayah
desa masih minim untuk hadir ke posyandu
b. Solusi : mengajukan PMT lokal di desa untuk
menarik masyarakat untuk datang dan
timbang rutin ke posyandu dengan menu yang
simple dan menarik dari inovasi kader-kader
desa
4. TB Paru  Angka kelengkapan Pengobatan
14,07%
a. Permasalahan : Pasien yang positif TB serta
masyarakat yang kontak di sekitar penderita
TB kebanyakan menolak untuk diperiksa BTA
sehingga pemberian TPT belum mencapai
target.
b. Solusi : Memperbanyak scrining & bekerja
sama dengan lintas program dan lintas
sektoral desa
5. Imunisasi  Imunisasi PCV 2 dengan capaian
44,9%
a. Permasalahan : kurangnya pengetahuan ibu
tentang vaksi PVC
b. Solusi : melakukan kegiatan konseling pada
ibu hamil dan yang memiliki bayi serta
melakukan penyuluhan di posyandu.
6. PTM  Cakupan deteksi dini kanker leher rahim
4,64 % dan Pembinaan KTR di 2 tatanan 0%
- Cakupan deteksi dini kanker leher rahim 4,64
%:
a. Permasalahan : Kurangnya pengetahuan
masyarakat tentang pentingnya deteksi dini
kanker leher rahim.
b. Solusi : Meningkatkan informasi melalui
penyuluhan lintas sector & lintas program.
- Pembinaan KTR di 2 tatanan 0% :
a. Permasalahan : Jadwal belum terlaksana
b. Solusi : Dilaksanakan sesuai jadwal yaitu
bulan Agustus
7. Keswa  Persentase penderita gangguan jiwa
yang dilayani di fasyankes 43,24%
a. Permasalahan : Pasien yang dilayani putus
obat sehingga tidak terdeteksi sesuai data
dasar yang mengakibatkan target tidak
tercapai.
b. Solusi : melakukan kunjungan rumah dan
pemberian obat lanjutan.
8. Perkesmas  Jumlah Keluarga dengan Tingkat
Kemandirian KM 3 & 4 denga capaian 36,4%
a. Pemasalahan : pasien masih banyak yang
belum paham tentang kesehatan.
b. Solusi : Meningkatkan kunjungan & edukasi
tentang kesehatan kepada masyarakat dengan
bekerja sama lintas program.
9. Kesjaor  Pos UKK yang dibentuk 0% dan
Pelayanan kesehatan oleh tenaga kesehatan pada
pekerja di pos UKK 47%
- Pos UKK yang dibentuk.
a. Permasalahan : Pos UKK sudah terbentuk &
belum ada pembentukan pos UKK baru
karena belum mencukupi kriteria yaitu 10
pekerja.
b. Solusi : Sudah dilakukan pendataan setiap
bulan namun di wilayah mauk belum ada
perusahaan lain/ UMKM yang memenuhi
syarat.
- Pelayanan kesehatan oleh tenaga kesehatan
pada pekerja di pos UKK
a. Permasalahan : Dilakukan pelayanan rutin
di Pos UKK sesuai jadwal, namun
pencapaian pelayanan belum tercapai
karena masih dalam pelaksanaan sampai
akhir tahun.
b. Solusi : melaksanakan pelayanan sesuai
jadwal.
10. Rawat jalan  Kunjungan Rawat Jalan Gigi
(kunjungan baru) 7,48%
a. Permasalahan : pasien yang datang
merupakan pasien lama yang melakukan
control/ perawatan lanjutan.
b. Solusi : melakukan penyuluhan & penjaringan
kesehatan gigi melalui UKGMD
11. Ranap  Asuhan Keperawatan Individu pd
pasien RI 33,78%
a. Permasalahan : Kurangnya fasilitas yang membuat
pasien lebih nyaman seperti kipas angina atau AC
sehingga banyak pasien yang mengeluh ruangan
terasa panas & lebih memilih rawat inap di rumah
sakit
b. Solusi : mengajukan AC atau kipas angin untuk
rawat inap di UGD dimasukan ke RUK

12. Laboratorium  Pemeriksaan HbsAg


32,48%
a. Permasalahan : Stik HbsAg tidak tersedia (stok
kosong) dari pusat sudah berlangsung selama
1 tahun.
b. Solusi : sudah masuk anggaran belanja BMHP
serta sudah di belanjakan dan menunggu
barang datang.
B. Pemicuan STBM Stunting dan Kampanye CTPS di
desa Margamulya Kerjasama dengan Habitat, Verifikasi
Penerima Manfaat Banprov di Gunungsari
- Pemicuan STBM dilakukan di desa Margamulya
pada 30 peserta. STBM adalah pendekatan untuk
mengubah perilaku higienis dan saniter melalui
pemberdayaan masyarakat dengan cara
pemicuan. Sedangkan Pilar STBM adalah perilaku
higienis dan saniter yang digunakan sebagai
acuan dalam penyelenggaraan Sanitasi Total
Berbasis Masyarakat. Pilar STBM ditujukan untuk
memutus mata rantai penularan penyakit dan
keracunan. Adapun 5 Pilar STBM yang dimaksud
adalah sebagai berikut:

1. Stop Buang Air Besar Sembarangan, kondisi ketika


setiap individu dalam suatu komunitas tidak lagi
melakukan perilaku buang air besar sembarangan
yang berpotensi menyebarkan penyakit.
2. Cuci Tangan Pakai Sabun, perilaku cuci tangan
dengan menggunakan air bersih yang mengalir dan
sabun.
3. Pengelolaan Air Minum dan Makanan Rumah
Tangga, melakukan kegiatan mengelola air minum
dan makanan di rumah tangga untuk memperbaiki
dan menjaga kualitas air dari sumber air yang
akan digunakan untuk air minum, serta untuk
menerapkan prinsip higiene sanitasi pangan dalam
proses pengelolaan makanan di rumah tangga.
4. Pengamanan Sampah Rumah Tangga, melakukan
kegiatan pengolahan sampah di rumah tangga
dengan mengedepankan prinsip mengurangi,
memakai ulang, dan mendaur ulang.
5. Pengamanan Limbah Cair Rumah Tangga,
melakukan kegiatan pengolahan limbah cair di
rumah tangga yang berasal dari sisa kegiatan
mencuci, kamar mandi, dan dapur yang memenuhi
standar baku mutu kesehatan lingkungan dan
persyaratan kesehatan yang mampu memutus
mata rantai penularan penyakit.

Perilaku stop buang air besar sembarangan diwujudkan


melalui kegiatan paling sedikit terdiri atas:

1. Membudayakan perilaku buang air besar sehat


yang dapat memutus alur kontaminasi kotoran
manusia sebagai sumber penyakit secara
berkelanjutan.
2. Menyediakan dan memelihara sarana buang air
besar yang memenuhi standar dan persyaratan
kesehatan.

Perilaku cuci tangan pakai sabun diwujudkan melalui


kegiatan paling sedikit terdiri atas:

1. Membudayakan perilaku cuci tangan dengan air


bersih yang mengalir dan sabun secara
berkelanjutan
2. Menyediakan dan memelihara sarana cuci tangan
yang dilengkapi dengan air mengalir, sabun, dan
saluran pembuangan air limbah.

Perilaku pengelolaan air minum dan makanan rumah


tangga diwujudkan melalui kegiatan paling sedikit
terdiri atas:

1. Membudayakan perilaku pengolahan air layak


minum dan makanan yang aman dan bersih
secara berkelanjutan.
2. Menyediakan dan memelihara tempat pengolahan
air minum dan makanan rumah tangga yang
sehat.

Perilaku pengamanan sampah rumah tangga


diwujudkan melalui kegiatan paling sedikit terdiri atas:

1. Membudayakan perilaku memilah sampah rumah


tangga sesuai dengan jenisnya dan membuang
sampah rumah tangga di luar rumah secara rutin.
2. Melakukan pengurangan (reduce), penggunaan
kembali (reuse), dan pengolahan kembali (recycle).
3. Menyediakan dan memelihara sarana
pembuangan sampah rumah tangga di luar
rumah.

Perilaku pengamanan limbah cair rumah tangga


diwujudkan melakui kegiatan paling sedikit terdiri atas:

1. Melakukan pemisahan saluran limbah cair rumah


tangga melalui sumur resapan dan saluran
pembuangan air limbah.
2. Menyediakan dan menggunakan penampungan
limbah cair rumah tangga.
3. Memelihara saluran pembuangan dan
penampungan limbah cair rumah tangga.

Dari hasil pemicuan di desa Margamulya yang terpicu


membuat septictank sebanyak 1 orang dan membuat
sarana cuci tangan sebanyak 29 orang.
- Verifikasi Kegiatan Banprov di desa Gunungsari
sasaran nya sebanyak 65 Kartu Keluarga. Sarana
yang dibangun ialah berupah toilet dan septictank.
Tujuan memverifikasi manfaat dari Banprov ialah
bertujuan agar masyarakat tidak melakukan BABS
lagi dan desa Gunungsari bisa mencapai ODF.

C. Kegiatan Revisi Penyusuan RPK dilakukan Staff


Puskesmas Mauk pada semua program yang ada di
Puskesmas Mauk

D. Skrining GDS dan Skrining Kolestrol


Skrining GDS Skrining diabetes bermanfaat
untuk membantu mendiagnosis kondisi diabetes.
Hasil tes ini dapat membantu dokter untuk
menyarankan obat yang kamu perlukan, perubahan
pola makan, dan aktivitas fisik. Diabetes yang tidak
terobati atau terkelola dengan baik dapat
menyebabkan gula darah (glukosa darah) tinggi. Ini
dapat merusak pembuluh darah dan saraf seiring
waktu, serta menyebabkan komplikasi seperti
gangguan penglihatan, kesemutan, mati rasa di
tangan atau kaki, dan peningkatan risiko serangan
jantung atau stroke. Menjalani skrining diabetes,
menerima diagnosis dan pengobatan tepat waktu
dapat mengatasi gejala tidak nyaman. Ini juga
mencegah masalah kesehatan jangka panjang, dan
membantu kamu menjalani aktivitas seperti biasa.
Skrining Kolestrol adalah salah satu
metode skrining kesehatan yang penting dilakukan
untuk memantau serta mewaspadai risiko
penumpukan plak lemak pada pembuluh darah
arteri yang menjadi penyebab dari berbagai penyakit
kardiovaskular, seperti hipertensi hingga stroke.

Tanya Jawab : Petugas Kesling menanyakan tentang


kegiatan kunjungan anak gizi buruk stunting kapan
tepatnya jadwal diadakan kegiatan tersebut agar bisa
bekerjasama dengan kesling dalam kegiatan pemicuan
& pendampingan STBM stunting. Petugas gizi menjawab
bahwa kegiatan kunjungan anak gizi buruk stunting
akan diadakan pada minggu ke 4 yaitu di Desa Marga
Mulya dan desa Gunungsari.

Petugas TB menanyakan tentang kegiatan apa saja yang


dilakukan untuk mendukung tercapainya PISPK ?
apakah bisa berbarengan dengan kontak TB ?

Jawaban : pertama dilakukan pendataan secara


bertahap dan menyeluruh, update dan analisi data
Kesehatan yang terbagi dalam 12 indikator, apabila ada
kekurangan/masalah menjadi bahan untuk intervensi
lanjutan. Demi tercapainya capaian PISPK agar dengan
investigasi kontak TB.
Kesimpulan 1. Struktur Organisasi sudah terbentuk
2. RPK sudah di buat
3. Dari hasil pemaparan kinerja bagi yang sudah
mencapai target agat di pertahanakan dan untuk
program yang belum mencapai target agar membuat
inovasi untuk meningkatkan cakupan

Rencana Tindak 1. Kegiatan program yang belum mencapai target Agar


Lanjut membuat inovasi inovasi yang bisa meningkatkan
capaian program baik kegiatan dari dalam Gedung
maupun kegiatan luar gedung serta lintas program dan
lintas Sektora

Notulis
Meriza Eka Sukmawati

DOKUMENTASI LOKBUL TANGGAL 16 MEI 2023


PUSKESMAS MAUK, KEC. MAUK

Mengetahui,
Pejabat Pembuat Komitmen (PPKo)

dr. Taufit Wirawan


NIP. 197809012008011002

Anda mungkin juga menyukai