Anda di halaman 1dari 34

FUNGSI DAN PERAN MASJID JAMI SUNGAI JINGAH DALAM

PENYEBARAN ISLAM DI KOTA BANJARMASIN

KARYA TULIS ILMIAH

Disusun Oleh :
Abdul Aziz
NIS.F20.0560

SMA ISLAM TERPADU UKHUWAH BANJARMASIN


TAHUN 2022
FUNGSI DAN PERAN MASJID JAMI SUNGAI JINGAH DALAM
PENYEBARAN ISLAM DI KOTA BANJARMASIN

Untuk Memenuhi Tugas Sekolah

Disusun Oleh:
Abdul Aziz
NIS.F20.0560

SMA ISLAM TERPADU UKHUWAH BANJARMASIN


TAHUN AJARAN 2022

i
Persetujuan Karya Tulis Ilmiah

FUNGSI DAN PERAN MASJID JAMI SUNGAI JINGAH DALAM


PENYEBARAN ISLAM DI KOTA BANJARMASIN

Disusun Oleh:
Abdul Aziz
NIS.F20.0560

Untuk diperiksa dan disetujui proposal Karya Tulis Ilmiah


SMA Islam Terpadu Ukhuwah Banjarmasin

Pembimbing I Pembimbing II

Siswati, S.Pd. Rina Rukmana, S.Pd.

ii
Persetujuan Karya Tulis Ilmiah

FUNGSI DAN PERAN MASJID JAMI SUNGAI JINGAH DALAM


PENYEBARAN ISLAM DI KOTA BANJARMASIN

Disusun Oleh:
Abdul Aziz
NIS.F20.0560

Telah Diuji Tanggal 6 Oktober 2022


Di SMA Islam Terpadu Ukhuwah Banjarmasin

Penguji I Penguji II Penguji III Penguji IV

Akhmad Fauzan, S.Pd Siswati,S.Pd. Rina Rukmana., S.Pd. Risma Yuhani, S.Pd.

iii
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah Swt. karena atas limpahan rahmat dan
karunia-nya penulis dapat menyelesaikan karya tulis yang berjudul “Fungsi dan peran
Masjid Jami Sungai Jingah dalam penyebaran Islam di Kota Banjarmasin”. Tidak lupa
penulis ucapkan terima kasih kepada kedua orang tua penulis karna telah mendukung
penulis untuk dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah ini, serta ucapan terima kasih kepada
ustadzah Siswati, S,Pd.I. dan Ustadzah Rina Rumana, S.Pd. selaku guru pembimbing
dalam karya tulis ilmiah ini.
Penulis berharap semoga karya tulis ilmiah ini dapat berguna dan bermanfaat serta
membawa wawasan khususnya kepada siswa SMA Islam Terpadu Ukhuwah. Dalam
pembuatan karya tulis ini penulis menyadari masih banyak terdapat kekurangan. Oleh
karena itu, penulis memohon maaf jika ada kekurangan dan kata-kata yang kurang
berkenan. Penulis sangat menerima jika ada kritik dan saran perbaikan dalam karya tulis
ilmiah ini. Semoga karya tulis ilmiah ini dapat dipahami dan bermanfaat bagi penulis
ataupun orang yang membacanya.

Banjarmasin, Oktober 2022

Penulis

iv
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................... i


HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................................... ii
HALAMAN PERSETUJUAN PENGUJI ................................................................... iii
KATA PENGANTAR ................................................................................................. iv
DAFTAR ISI................................................................................................................ v
ABSTRAK ................................................................................................................... vi

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ....................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................................. 2
1.3 Tujuan Penulisan.................................................................................................... 2
1.4 Manfaat Penulisan.................................................................................................. 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Pengertian Masjid Jami .......................................................................................... 4
2.2 Sejarah Masjid Jami ............................................................................................... 5

BAB III METODE PENELITIAN


3.1 Jenis Penelitian ...................................................................................................... 10
3.2 Subjek Penelitian ................................................................................................... 10
3.3 Tempat Penelitian .................................................................................................. 11
3.4 Waktu Penelitian .................................................................................................... 11
3.5 Teknik Pengumpulan Data..................................................................................... 11
3.6 Teknik Analisis Data ............................................................................................. 11

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


4.1 Data Responden ..................................................................................................... 12
4.2 Hasil Penelitian ...................................................................................................... 12
4.3 Pembahasan Hasil Wawancara .............................................................................. 21

v
BAB V PENUTUP
5.1 Simpulan ................................................................................................................ 23
5.2 Saran ...................................................................................................................... 24

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

v
ABSTRAK

Aziz, Abdul F20.0560. Peran dan Fungsi Masjid Jami Dalam Penyebaran Islam di Kota
Banjarmasin, Karya Tulis Ilmiah. Jurusan IIS SMA Islam Terpadu Ukhuwah Banjarmasin.
Pembimbing: (I) Siswati, S.Pd. (II) Rina Ruknama, S.Pd.

Kata kunci : Sejarah Masjid Jami, Islam

Masjid adalah tempat ibadah umat Islam atau Muslim. Masjid memiliki arti harfiah
yakni 'tempat sujud'.Beberapa sebutan lain yang berkaitan dengan masjid di Indonesia di
antaranya mushalla, langgar atau surau Istilah-istilah tersebut diperuntukkan bagi bangunan
untuk sholat yang merupai masjid, namun karena umumnya berukuran kecil, tidak digunakan
untuk sholat jumat dan iktikaf.
Tujuan penelitian ini adalah ingin mengetahui bagaimana Peran dan Fungsi Masjid
Jami Sungai Jingah dalam penyebaran Islam, mengetahui sejarah berdirinya Masjid Jami
sungai Jingah, mengetahui bagaimana tingkat perkembangan Masjid Jami Sungai Jingah.
Jenis penelitian yang digunakan ini adalah jenis wawancara. Penelitian merupakan
penelitian non eksperimental berupa observasi data diperoleh bersifat deskriptif, dengan cara
meneliti objek penelitian yaitu pengurus Masjid Jami Sungai Jingah Banjarmasin.
Jadi berdasarkan hasil responden dari Pengurus Masjid Jami Sungai Jingah
Banjarmasin dapat disimpulkan bahwa Masjid Jami Sungai Jingah berdiri pada tahun 17
Syawal 1195 Hijriyah atau pada tahun 1777 Masehi. Masjid Jami Sungai Jingah terletak di
Jalan Mesjid Jami RT. 5 No. 1 Kelurahan Antasan Kecil Timur Kecamatan Banjarmasin
Utara Kota Banjarmasin, Provinsi Kalimantan Selatan, di dirikan oleh Kyai Haji Hanafi
Gobet.

vi
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Masjid merupakan suatu perangkat segala aktivitas masyarakat yang
pertama kali didirikan Rasulullah setelah beliau menjalani hijrah. Pada masa
Rasulullah Masjid telah dijadikan sebagai pusat segala kegiatan baik itu
kegiatan yang menyangkut ibadah maupun sosial. Masjid bagi umat Islam
adalah sebagai tempat untuk melaksanakan sholat dan ibadah-ibadah lain
yang merupakan perwujudan dari “hamblum minallah” dan “hamblum
minannas”. Masjid memiliki banyak peranan yang sangat penting tidak
hanya sebagai tempat ibadah, Masjid juga digunakan sebagai pusat
peradaban Islam. Keberadaan bangunan masjid dapat dikaitkan dengan
sejarah perkembangan Islam serta pengaruh perkembangan kebudayaan
yang melatar belakanginya. Perkembangan Islam diberbagai tempat
mewujudkan bentuk dan corak Masjid yang beraneka ragam (Diah, 2019).
Berdasarkan buku masjid-masjid bersejarah di Kalimantan Selatan
dan Korelasi Agama dengan Budaya Banjar, ada beberapa Masjid tertua di
Banjarmasin yang salah satunya ialah Masjid Jami Banjarmasin. Masjid
Jami Banjarmasin yang sekarang berdiri megah menjadi kebanggaan
masyarakat sebagai pusat dakwah dan syiar Islam. Masjid tertua kedua
(242 tahun) di Kota Banjarmasin setelah Masjid Sultan Suriansyah (469
tahun) yang berada di Jalan Kuin Utara, Masjid Jami Banjarmasin atau
yang dikenal juga dengan sebutan Masjid Jami Sungai Jingah masih
menyisakan benda bersejarah di awal pendiriannya pada hari Sabtu 17
Syawal 1195 Hijriyah bertepatan dengan tahun 1777 Miladiyah (Masehi),
yakni mimbar dan beduk. Dalam sejarah asal mula pertama kali berdirinya
Masjid Jami memang tidak berada ditempat sekarang. Namun di tepi
Sungai Martapura yang jaraknya sekitar 200 meter kearah sungai dibangun
pada masa pemerintahan Sultan Tamjidillah (Aminah, 2021).

1
2

Masjid Jami atau yang lebih akrab disebut Masjid Jami Sungai Jingah
adalah salah satu Masjid tua yang bersejarah di kota Banjarmasin,
Kalimantan Selatan.
Masjid yang dibangun secara bersyadawa dan bergotong royong oleh
masyarakat Banjar ini terletak di Kelurahan Antasan Kecil Timur,
Kecamatan Banjarmasin Utara. Masjid berarsitektur perpaduan Banjar dan
Kolonial ini sebagai besar berbahan dasar ulin atau kayu besi. Dalam
rentang sejarah perjalanannya, Masjid Jami Sungai Jingah yang terkenal di
kalangan masyarakat sudah mengalami tiga kali renovasi. Kendati demikan,
renovasi tidak sampai mengubah bentuk asli bangunannya.
Masjid Jami Banjarmasin hingga sekarang berperan dan difungsikan
selain dari tempat ibadah juga pengajian-pengajian yang rutin dilakukan
serta ada pendidikan lainnya yang menambah peran dan manfaat yang dapat
dirasakan masyarakat.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah dari karya tulis ilmiah ini adalah sebagai
berikut:
1. Bagaimana sejarah berdirinya Masjid Jami Banjarmasin?
2. Bagaimana perkembangan Masjid Jami Banjarmasin?
3. Bagaimana peran dan fungsi yang terdapat di Masjid Jami?

1.3 Tujuan Penelitian


Adapun tujuan penelitian dari karya tulis ilmiah ini adalah sebagai
berikut:
1. Untuk mengetahui sejarah dari Masjid Jami Banjarmasin.
2. Untuk mengetahui tingkat perkembangan Masjid Jami Banjarmasin.
3. Untuk mengetahui peran dan fungsi Masjid Jami Banjarmasin.
3

1.4 Manfaat Penelitian


Adapun tujuan penelitian karya tulis ilmiah ini adalah sebagai berikut:
1. Bermanfaat untuk menambah pengetahuan tentang Sejarah dari Masjid
Jami Banjarmasin serta fungsi dan perannya dalam syiar agama islam.
2. Bermanfaat untuk informasi kepada masyarakat tentang perkembangan
dari fungsi dan peranan Masjid Jami Banjarmasin.
3. Penelitian ini diharapkan berguna untuk dapat memberi informasi untuk
perkembangan ilmu pengetahuan.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Masjid
Kata masjid ( ‫ ) َمس ِْجد‬merupakan pecahan kata dari kata kerja dalam
Bahasa Arab َ‫س َجد‬
َ (telah bersujud). Kata ‫ َمس ِْجد‬dengan huruf jim dikasrohkan
itu berarti tempat khusus yang disiapkan untuk melaksanakan sholat lima
waktu. Jadi masjid secara bahasa adalah tempat untuk bersujud. Kemudian
makna tersebut meluas menjadi sebuah bangunan yang dijadikan tempat
berkumpulnya kaum Muslimin untuk melaksanakan shalat di dalamnya.
Pada prinsipnya, tidak ada perbedaan antara masjid dengan Masjid
Jami’, kecuali dari sisi masjid tersebut dipakai untuk sholat Jumat atau
tidak. Bila dilihat dari sisi hukum-hukum yang terkait dengan masjid tidak
ada bedanya. Dalam Fatwa no 31325 “Beda antara masjid dengan Masjid
Jami’ adalah bahwa Masjid Jami’ itu lebih umum… ia adalah Masjid yang
didalamnya diselenggarakan sholat Jumat. Ada hadits yang menunjukkan
hal tersebut: ‘Tidak ada I’tikaf kecuali di Masjid Jami’. Hadits riwayat Abu
Dawud. Berbeda dengan masjid selain Masjid Jami’. Masjid tersebut
hanyalah masjid yang di dalamnya diselenggarakan sholat lima waktu.”
(PabrikJamMasjid, n.d.)
Masjid sebagai rumah Allah merupakan tempat ibadah yang juga
memiliki fungsi ialah diantaranya:
1. Ibadah
2. Pendidikan
3. Musyawarah
4. Akad Nikah
5. Perlindungan
Peran Masjid dalam perkembangan umat pada masa Rasulullah Saw,
selain dipergunakan untuk shalat, berdzikir dan beri’tikaf, Masjid bisa
dipergunakan untuk kepentingan sosial. Misalnya, sebagai tempat belajar
dan mengajarkan kebajikan (menuntut ilmu).

4
5

Adapun pada zaman sekarang peran Masjid adalah sebagai sarana


tempat berkumpul (musyawarah, diskusi, dauroh/seminar), menuntut
ilmu/pendidikan, bertukar pengalaman, kegiatan sosial, pembinaan ummat,
pusat da’wah dan kebudayaan Islam, pusat kaderisasi ummat, pusat
kebangkitan ummat dan lain sebagainya. Dewasa ini banyak masjid yang
sudah dikelola secara profesional. Masyarakat pun sudah merasakan
langsung manfaatnya (Khaeriyah, 2021).

2.2 Sejarah Masjid Jami Banjarmasin


Masjid Jami atau yang lebih akrab disebut Masjid Jami Sungai Jingah
adalah salah satu masjid tua yang bersejarah di kota Banjarmasin,
Kalimantan Selatan yang dibangun pada tahun 17 syawal 1195 Hijriyah atau
1777 Masehi pada masa pemerintahan sultan Tamjidillah.
Dari sejarahnya, lokasi awal pembangunan masjid ialah di tepi Sungai
Martapura. Namun pada 1934, masjid ini kemudian dipindahkan ke lokasi
yang saat ini kita kenal yaitu di Jalan Masjid Jami, kelurahan Antasan Kecil
Timur, Kota Banjarmasin. Bangunan di Masjid Jami terbilang filosofis,
misalnya saja tiang-tiang utama yang ada dalam masjid berjumlah 17,
sebagai simbol jumlah rakaat shalat 5 waktu. Atap dari kubah yang ada di
dalam mesjid juga di buat berjenjang 5 melambangkan rukun islam yang
berjumlah demikian. Masjid yang didominasi warna hijau dan cokelat pada
bagian luarnya ini didirikan di atas wakaf masyarakat dengan luas total
sekitar 2.5 hektar. (Masrida, 2019).
Penamaan Masjid Jami sendiri berarti mengumpulkan masjid-masjid
dan langgar-langgar kecil yang ada di sekitar kawasan tersebut. “Ini sebagai
upaya menyatukan masyarakat muslim untuk beribadah bersama di satu
mesjid besar, yakni di Masjid Jami Sungai Jingah. Pembangunan masjid ini
benar-benar disambut antusias oleh masyarakat Kota Banjarmasin. Bahkan,
pasir urukan Masjid Jami diambil dari Pulau Kembang dengan
menggunakan kelotok lewat jalur sungai. Warga bergantian hilir mudik
mengambil pasir dari Pulau Kembang. Material bahan bangunan juga
6

merupakan sumbangan masyarakat,” tambahnya.


Secara arsitektural, Masjid Jami Sungai Jingah Banjarmasin
merupakan gabungan antara bangunan khas Banjar dan bangunan kolonial
Belanda. Dominasi warna hijau dan bahan dasar berupa Kayu Ulin jadi ciri
khas tersendiri Masjid Jami Sungai Jingah. “Masjid ini sudah sering
direnovasi, namun hanya untuk mengganti bagian yang rusak saja tanpa
mengubah bentuk utama. Dulu, patok-patok ulin di bawah masjid sudah
sangat rapuh dimakan rayap, maka diganti dengan ulin berkualitas terbaik.
Lantai juga sempat bergelombang, karena urukan pasir terhentak. Sekarang
sudah diganti dengan lantai marmer,” sambungnya.
Di dalam bangunan utama masjid ini sarat makna Tauhid. Yakni,
ditopang 17 tiang berbahan dasar Kayu Ulin berukuran besar, ini
melambangkan 17 rakaat salat dalam sehari semalam. Kemudian, bagian
kubah atap masjid berjenjang lima yang merepresentasikan jumlah salat
lima waktu yang wajib dilakukan oleh setiap muslim. “Luas ruang induk
Masjid Jami Sungai Jingah adalah 1600 meter persegi yang mampu
menampung hingga lima ribu jemaah,” tuturnya.

Gambar Masjid Jami Banjarmasin dahulu


7

Gambar Masjid Jami Banjarmasin sekarang

Dari sejarahnya, lokasi awal pembangunan masjid ialah di tepi Sungai


Martapura. Namun pada 1934, masjid ini kemudian dipindahkan ke lokasi
yang saat ini kita kenal yaitu di Jalan Masjid Jami, kelurahan Antasan Kecil
Timur, Kota Banjarmasin. Bangunan di Masjid Jami terbilang filosofis,
misalnya saja tiang-tiang utama yang ada dalam masjid berjumlah 17,
sebagai simbol jumlah rakaat shalat 5 waktu. Atap dari kubah yang ada di
dalam mesjid juga di buat berjenjang 5 melambangkan rukun islam yang
berjumlah demikian. Masjid yang didominasi warna hijau dan cokelat pada
bagian luarnya ini didirikan di atas wakaf masyarakat dengan luas total
sekitar 2.5 hektar.
8

Gambar Masjid Jami Banjarmasin sekarang


Masjid Jami Banjarmasin hingga sekarang berperan dan difungsikan
selain dari tempat ibadah juga pengajian-pengajian yang rutin dilakukan
serta ada pendidikan lainnya yang menambah peran dan manfaat yang dapat
dirasakan masyarakat.
Mesjid Jami ini rencananya akan direnovasi oleh Pemerintah Provinsi
Kalimantan Selatan dengan menelan dana sekitar 9,5 miliar Rupiah.
Renovasi ini dilakukan dengan tidak mengubah bentuk dasar dan arsitektur
aslinya, sehingga nilai-nilai historisnya masih tetap terjaga.
Masjid Jami Sungai Jingah Banjarmasin merupakan salah satu masjid
bersejarah di Kalsel. Masjid yang berlokasi di Kelurahan Antasan Kecil
Timur Banjarmasin Utara ini menjadi masjid tertua kedua di Kota
Banjarmasin dengan usia kurang lebih 245 tahun. Usia Masjid Jami Sungai
Jingah Banjarmasin terpaut separuh lebih muda dibandingkan dengan
Masjid Sultan Suriansyah di Kuin Utara yang kini diperkirakan mencapai
472 tahun.
9

Gambar Masjid Jami saat pengajian

Gambar Masjid Jami saat sholat ied


BAB III

METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Penyusunan penelitian ini menggunakan jenis penelitian lapangan
(field research), yaitu penyusun mengadakan penyelidikan berdasarkan
pada objek penelitian atau lapangan melalui deskriptif kualitatif. Objek
penelitian ini ialah mengetahui peran dan fungsi serta sejarah dari Masjid
Jami yang berada di Kelurahan Antasan Kecil Timur Kecamatan
Banjarmasin Utara Kota Banjarmasin. Oleh karena itu jenis data yang
diperlukan dalam penelitian ini ialah terdiri dari data primer atau pokok dan
data sekunder atau pelengkap. Data primer atau pokok meliputi data-data
yang berhubungan dengan sejarah Masjid Jami dan kegiatan aktivitas yang
terdapat di Masjid Jami untuk mengetahui peran dalam syiar agama Islam.
Sedangkan data sekunder adalah data pendukung atau pelengkap yang ada
hubungannya dengan permasalahan yang akan diteliti.

3.2 Subjek Penelitian


Setelah judul dan topik masalah dipilih, maka objek dalam penelitian
ini yaitu peran Masjid Jami dalam syiar agama islam yang terletak di
Kelurahan Antasan Kecil Timur, Kecamatan Banjarmasin Utara Kota
Banjarmasin. Pengumpulan sumber-sumber untuk mendapatkan data yang
dibutuhkan akan dilakukan melalui wawancara langsung kepada responden
yaitu masyarakat yang tinggal di lokasi penelitian seperti pengurus Masjid
Jami yang mempunyai arsip-arsip dari pendirian masjid, kaum masjid Jami,
keturunan dari pendiri Masjid Jami, para pemuka agama di Kelurahan
Antasan Kecil Timur dan sekitarnya, dan para penyebar agama Islam di
Kota Banjarmasin. Setelah itu data dilengkapi dengan tehnik dokumentasi.

10
11

3.3 Tempat Penelitian


Penelitian ini dilakukan di Masjid Jami, Jalan Masjid Kelurahan
Antasan Kecil Timur, Kecamatan Banjarmasin Utara, Kota Banjarmasin,
Kalimantan Selatan.
3.4 Waktu Penelitian
Waktu penelitian karya tulis ilmiah ini adalah mulai bulan Februari
2022 sampai dengan bulan Juni 2022.

3.5 Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data yang digunakan karya tulis ilmiah ini
adalah data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang
diperoleh melalui penelitian langsung terhadap subjek yang diteliti yaitu
dengan wawancara, sedangkan data sekunder adalah data yang diperoleh
melalui studi-studi pustaka. Data tersebut diperoleh melalui metode
observasi yang dilakukan untuk memperoleh data dari berbagai sumber.

3.6 Teknik Analisis Data


Teknik analisis data pada karya tulis ilmiah ini adalah analisis
deskriftif dengan data kualitatif. Analisis ini berupa penyajian data berupa
gambaran umum yang dilakukan melalui penelitian non-eksperimental
secara observasi dan wawancara, yang diperoleh melalui data kualitatif yang
mana data tersebut dapat diambil melalui hasil penelitian langsung terhadap
objek yang diteliti, dokumentasi atau tulisan (buku-buku, laporan, karya
ilmiah dan hasil penelitian) dan dari informasi pihak-pihak yang berkaitan
dengan kajian yang harus diteliti.
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Data Responden


Karya tulis ini menggunakan metode wawancara dengan data
responden sebagai berikut :
Nama Alamat Pekerjaan Umur
Muhammad Faisal Jl. Malkon Temon PNS guru, 63 Tahun
Komplek Hunian Asri pengurus
RT.18 No.16 masjid

4.2 Hasil Penelitian


Tabel 1. Wawancara terhadap Bapak Muhammad Faisal selaku pengurus
Mesjid Jami’ Banjarmasin dengan pertanyaan bagaimana sejarah
berdirinya Masjid Jami’ Banjarmasin?
No. Pertanyaan Jawaban
1. Kapan dibangunnya 17 Syawal 1195 Hijriyah atau pada
Masjid Jami tahun 1777 Masehi.
Banjarmasin?
2. Dimana letak Masjid Jalan Mesjid Jami RT. 5 No. 1
Jami Banjarmasin? Kelurahan Antasan Kecil Timur
Kecamatan Banjarmasin Utara Kota
Banjarmasin, Provinsi Kalimantan
Selatan.
3. Siapa pendiri Masjid Kyai Haji Hanafi Gobet.
Jami Banjarmasin?

Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Muhammad Faisal


selaku pengurus Mesjid Jami’ Banjarmasin mengenai sejarah berdirinya

12
13

Mesjid Jami’ ini dapat ditarik benang merah bahwa Mesjid Jami’
Banjarmasin ini di bangun pada tanggal 17 Syawal 1195 Hijriah atau pada
tahun 1777 Masehi. Masjid Jami’ ini terletak di Jalan Mesjid Jami RT. 5
No. 1 Kelurahan Antasan Kecil Timur Kecamatan Banjarmasin Utara Kota
Banjarmasin, Provinsi Kalimantan Selatan. Adapun pendiri Mesjid Jami’
Banjarmasin ini ialah Kyai Haji Hanafi Gobet.

Tabel 2. Wawancara terhadap Bapak Muhammad Faisal selaku pengurus


Mesjid Jami’ Banjarmasin dengan pertanyaan bagaimana perkembangan
Masjid Jami Banjarmasin?
No. Pertanyaan Jawaban
1. Bagaimana Perkembangan Masjid Jami’ ini bermula
perkembangan awal pembangunan Masjid Jami’
Masjid Jami sampai seluruhnya atas swadaya umat islam
sekarang? Kota Banjarmasin melalui kegiatan
gotong royong baik pembangunan
pondasi dasar dengan mengangkut pasir
pulau kembang atas izin pemerintah yang
berwenang saat itu dan bahan bangunan
atas waqaf dan sumbangan umat Islam
Kota Banjarmasin. Hingga berkembang
pesat meraih penghargaan ke 3 masjid
terbesar Se Indonesia, pengajian hampir
tiap hari selalu ada, jama’ah semakin
banyak setiap harinya.

2. Masjid Jami pernah Pernah, dulu di pinggir sungai martapura


berpindah tempat dan bernama Taluk Sinar Masjid alasan
14

No. Pertanyaan Jawaban


apa penyebab pindah, karena dekat sungai takut nya
pindahnya? terjadi tanah longsor jadi pindahlah
Masjid Jami ke jalan Kelurahan Antasan
Kecil Timur.
3. Berapa kali Masjid satu kali pada tahun 2008
Jami melakukan
renovasi?

Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Muhammad Faisal


selaku pengurus Mesjid Jami’ Banjarmasin mengenai perkembangan
Mesjid Jami’ Banjarmasin ini dapat ditarik benang merah bahwa
perkembangan Masjid Jami’ ini bermula awal pembangunan Masjid Jami’
seluruhnya atas swadaya umat Islam Kota Banjarmasin melalui kegiatan
gotong royong baik pembangunan pondasi dasar dengan mengangkut pasir
pulau kembang atas izin pemerintah yang berwenang saat itu dan bahan
bangunan atas waqaf dan sumbangan umat Islam Kota Banjarmasin.
Walaupun Masjid Jami ini pernah mengalami perpindahan tempat dari
pinggir sungai Martapura bernama Taluk Sinar Masjid dengan alasan
dipindah karena mengantisipasi terjadi tanah longsor pada wilayah saat itu
maka berpindahlah Masjid Jami ke Jalan Kelurahan Antasan Kecil Timur.
Perkembangan Masjid Jami’ ini berkembang sangat pesat hingga meraih
penghargaan ke 3 Masjid terbesar Se-Indonesia, di Masjid Jami’
Banjarmasin ini pengajian hampir tiap hari selalu ada dan juga jama’ah
semakin banyak setiap harinya, Masjid Jami Cuma satu kali melakukan
renovasi.
15

Tabel 3. Wawancara terhadap Bapak Muhammad Faisal selaku pengurus


Mesjid Jami’ Banjarmasin dengan pertanyaan bagaimana peran dan fungsi
yang terdapat di Masjid Jami?
No. Pertanyaan Jawaban
1. Apa saja peran dan fungsi 1. Untuk sarana beribadah.
yang terdapat di Masjid 2. Untuk pelayanan masyarakat
Jami? seperti Pendidikan kampus, TK
Islam Bakti, STAI (Sekolah
Tinggi Agama Islam) Al Jami.
3. Untuk pelayanan dalam bidang
Kesehatan.
2. Apa manfaat didirikannya 1. Sebagai tempat beribadah
Masjid Jami Banjarmasin berjamaah untuk warga sekitar
bagi warga sekitar? 2. untuk memudahkan warga
sekitar untuk beribadah
3. Sebagai tempat belajar karena
di Masjid Jami didirikannya
Pendidikan Kampus, TK Islam
Bakti, dll.

Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Muhammad Faisal


selaku pengurus Mesjid Jami’ Banjarmasin mengenai peran dan fungsi
yang terdapat di Masjid Jami ini dapat ditarik benang merah bahwa Masjid
Jami’ di Banjarmasin berperan dan berfungsi untuk sarana beribadah, untuk
pelayanan masyarakat seperti Pendidikan kampus, TK Islam Bakti, STAI
(Sekolah Tinggi Agama Islam) Al Jami, dan juga untuk pelayanan dalam
bidang Kesehatan. Adapun manfaat didirikannya Masjid Jami Banjarmasin
bagi warga sekitar adalah sebagai tempat beribadah berjamaah untuk warga
sekitar, untuk memudahkan warga sekitar untuk beribadah dan sebagai
tempat belajar untuk pendidikan.
16

Tabel 4. Wawancara terhadap Bapak Muhammad Faisal selaku


pengurus Mesjid Jami’ Banjarmasin dengan pertanyaan mengenai
sejarah Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al Jami Banjarmasin.

No. Pertanyaan Jawaban


1. Kapan dibangunnya Di bangun pada tahun 1989 Masehi
STAI Al Jami
Banjarmasin?
2. Apa saja fungsi dan Untuk membantu masyarakat dalam
peran STAI Al Jami pendidikan terutama yang mau S2,
Banjarmasin? membantu masyarakat yang kurang
mampu bisa di cicil, dan lebih
mengemukakan agama
3. Berapa angkatan yang Dari tahun 1989 Masehi sampai tahun
sudah di luluskan? 2022 ada sekitar 30an angkatan

Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Muhammad Faisal


selaku pengurus Mesjid Jami’ Banjarmasin mengenai sejarah berdirinya
Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al Jami ini dapat ditarik benang
merah bahwa STAI Al Jami ini di bangun pada 1989 Masehi. STAI Al Jami
ini berfungsi dan berperan untuk membantu masyarakat dalam pendidikan
terutama yang mau S2, membantu masyarakat yang kurang mampu bisa di
cicil, dan lebih mengemukakan agama. STAI Al Jami sudah meluluskan
sekitar 30an angkatan.
17

Tabel 5. Wawancara terhadap Bapak Muhammad Faisal selaku


pengurus Mesjid Jami’ Banjarmasin dengan pertanyaan mengenai TK
Islam Bakti 1 Banjarmasin.

No. Pertanyaan Jawaban


1. Kapan dibangunnya TK Di bangun pada tahun 1989 Masehi
Islam Bakti 1?
2. Apa saja fungsi dan sebagai pendidikan Al Qur’an untuk
peran TK Islam Bakti 1? anak-anak dibawah umur, dan Tempat
Penitipan Anak
3. Dari jam berapa sampai Dari jam 8 – 10 pagi.
jam berapa TK Islam
Bakti 1 dimulai?
4. Menggunakan Metode Metode Iqro, metode Al-Banjari, dan
apa TK Islam Bakti 1? Metode Ummi menggunakan jilid.

Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Muhammad Faisal


selaku pengurus Mesjid Jami’ Banjarmasin mengenai sejarah berdirinya TK
Islam Bakti ini dapat ditarik benang merah bahwa TK Islam Bakti ini di
bangun pada 1989 Masehi. TK Islam Bakti ini berfungsi dan berperan
sebagai pendidikan Al Qur’an untuk anak-anak di bawah umur, dan tempat
penitipan anak. TK Islam Bakti menggunakan Metode Iqro, Metode Al-
Banjari, dan Metode Ummi menggunakan jilid. TK Islam Bakti dimulai
dari jam 8 – 10 pagi.
18

Keterangan : Bangunan Masjid Jami Sungai Jingah

Keterangan : Mimbar Masjid Jami terbuat dari kayu dengan


ukiran yang khas dan dilengkapi karpet.
19

Keterangan : 17 tiang ulin yang memiliki makna 17 rakaat salat


dalam sehari semalam.

Keterangan : Atap Masjid Jami yang berundak lima yang


bermakna rukun islam.
20

Keterangan : Beduk peninggalan dari Masjid Jami di pinggir


sungai.

Keterangan : TK Islam Bakti yang terletak di belakang Masjid


Jami.
21

Keterangan : Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) terletak di


samping TK Islam Bakti.

4.3 Pembahasan Hasil Wawancara


Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti
melalui wawancara secara langsung. Dapat di simpulkan rumusan masalah
yang pertama dijelaskan bahwa sejarah berdirinya Masjid Jami’
Banjarmasin ini di bangun pada tanggal 17 Syawal 1195 Hijriah atau pada
tahun 1777 Masehi. Masjid Jami’ ini terletak di Jalan Mesjid Jami RT. 5
No.1 Kelurahan Antasan Kecil Timur Kecamatan Banjarmasin Utara Kota
Banjarmasin, Provinsi Kalimantan Selatan. Adapun pendiri Mesjid Jami’
Banjarmasin ini ialah Kyai Haji Hanafi Gobet.
Berdasarkan rumusan masalah yang kedua dapat dijelaskan bahwa
perkembangan Masjid Jami’ Banjarmasin ini bermula awal pembangunan
Masjid Jami’ seluruhnya atas swadaya umat islam Kota Banjarmasin
melalui kegiatan gotong royong baik pembangunan pondasi dasar dengan
mengangkut pasir pulau kembang atas izin pemerintah yang berwenang
saat itu dan bahan bangunan atas waqaf dan sumbangan umat Islam Kota
Banjarmasin. Walaupun Masjid Jami ini pernah mengalami perpindahan
tempat dari pinggir sungai Martapura bernama Taluk Sinar Masjid dengan
alasan dipindah karena mengantisipasi terjadi tanah longsor pada wilayah
22

saat itu maka berpindahlah Masjid Jami ke Jalan Kelurahan Antasan Kecil
Timur. Perkembangan Masjid Jami’ ini berkembang sangat pesat hingga
meraih penghargaan ke 3 Masjid terbesar Se Indonesia, di Masjid Jami’
Banjarmasin ini pengajian hampir tiap hari selalu ada dan juga jama’ah
semakin banyak setiap harinya.
Berdasarkan rumusan masalah yang ketiga dapat dijelaskan bahwa
Masjid Jami’ di Banjarmasin berperan dan berfungsi untuk sarana
beribadah, untuk pelayanan masyarakat seperti Pendidikan kampus, TK
Islam Bakti, Sutai Al Jami. Dan juga untuk pelayanan dalam bidang
Kesehatan. Adapun manfaat didirikannya Masjid Jami Banjarmasin bagi
warga sekitar adalah sebagai tempat beribadah berjamaah untuk warga
sekitar, untuk memudahkan warga sekitar untuk beribadah dan sebagai
tempat belajar untuk pendidikan.
BAB V
PENUTUP

5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat
disimpulkan bahwa sejarah berdirinya Masjid Jami' Banjarmasin atau
dikenal juga sebagai Masjid Jami' Sungai Jingah adalah sebuah masjid
bersejarah di kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Mesjid berarsitektur
Banjar dan kolonial (indish) yang dibuat dengan bahan dasar kayu ulin ini
dibangun pada tanggal 17 Syawal 1195 Hijriah atau pada tahun 1777
Masehi. Masjid Jami’ ini terletak di Jalan Mesjid Jami RT. 5 No.1
Kelurahan Antasan Kecil Timur Kecamatan Banjarmasin Utara Kota
Banjarmasin, Provinsi Kalimantan Selatan. Adapun pendiri Mesjid Jami’
Banjarmasin ini ialah Kyai Haji Hanafi Gobet.
Perkembangan Masjid Jami’ Banjarmasin ini bermula awal
pembangunan seluruhnya atas swadaya umat islam Kota Banjarmasin
melalui kegiatan gotong royong baik pembangunan pondasi dasar dengan
mengangkut pasir pulau kembang atas izin pemerintah yang berwenang
saat itu dan bahan bangunan atas waqaf dan sumbangan umat Islam Kota
Banjarmasin. Walaupun Masjid Jami ini pernah mengalami perpindahan
tempat dari pinggir sungai Martapura bernama Taluk Sinar Masjid dengan
alasan dipindah karena mengantisipasi terjadi tanah longsor pada wilayah
saat itu maka berpindahlah Masjid Jami ke Jalan Kelurahan Antasan Kecil
Timur. Perkembangan Masjid Jami’ ini berkembang sangat pesat hingga
meraih penghargaan ke 3 Masjid terbesar Se Indonesia, di Masjid Jami’
Banjarmasin ini pengajian hampir tiap hari selalu ada dan juga jama’ah
semakin banyak setiap harinya. Dan Masjid Jami’ Banjarmasin berperan
berfungsi untuk sarana beribadah, untuk pelayanan masyarakat seperti
Pendidikan kampus, TK Islam Bakti, Sutai Al Jami. Dan juga untuk
pelayanan dalam bidang Kesehatan. Adapun manfaat didirikannya Masjid
Jami Banjarmasin bagi warga sekitar adalah sebagai tempat beribadah

23
24

berjamaah untuk warga sekitar, untuk memudahkan warga sekitar untuk


beribadah dan sebagai tempat belajar untuk pendidikan.
5.2 Saran
Berdasarkan simpulan yang telah dipaparkan, berikut diajukan
beberapa saran yang diharapkan menjadi motivasi untuk masyarakat dan
peneliti selanjutnya.
1. Masyarakat
Untuk masyarakat umum khususnya bagi yang di sekitar rumah
nya terdapat masjid sebaiknya harus lebih peduli dan lebih
memperhatikan dalam segi hal merawat, membersihkan masjid dan juga
dalam segi beribadah alangkah lebih baiknya melaksanakan sholat
berjamaah di masjid bagi laki – laki.
2. Peneliti selanjutnya
Penelitian ini dilaksanakan di Masjid Jami’ Banjarmasin untuk
dapat memperoleh gambaran yang lebih tentang struktur pembangunan,
beragam ukiran dan sejarah lebih dalamnya serta peran masyarakat dalam
mendukung setiap kegiatan peribadatan di Masjid Jami’ tersebut.
Hendaknya penelitian dapat memperdalam kajian agar penelitian ini
menjadi lebih komprehensif.
Daftar Pustaka

Aminah, S. (2021, Maret 11). Mengulik Fakta Sejarah 5 Masjid Tua yang Ada di
Kalimantan Selatan. From www.idntimes.com:
https://www.idntimes.com/travel/destination/tiaaminah/5-masjid-tua-yang-ada-
di-kalimantan-selatan
Diah, S. A. (2019). MASJID SEBAGAI PUSAT PERADABAN. PALANGKARAYA:
IAIN PALANGKARAYA.
Khaeriyah, E. (2021, Oktober 07). Fungsi Masjid dan Peranannya dalam Perkembangan
Umat Muslim. From web.syekhnurjati.ac.id/lp2m:
https://web.syekhnurjati.ac.id/lp2m/2021/10/07/fungsi-masjid-dan-peranannya-
dalam-perkembangan-umat-muslim/
Masrida, N. (2019, Febuari 16). Profil Masjid Jami Banjarmasin, Masjid Tua yang
Bangunannya Didominasi Kayu Ulin. From kalselpedia-profil-masjid-jami-
banjarmasin-masjid-tua: https://banjarmasin.tribunnews.com/
PabrikJamMasjid. (n.d.). Pengertian Masjid, Definisi dan Perbedaan Setiap Istilah. From
pabrikjammasjid.com: https://pabrikjammasjid.com/pengertian-masjid/
LAMPIRAN

1. Wawancara pertama terhadap pengurus Masjid Jami Sungai Jingah yaitu


Bapak Muhammad Faisal S.Pd.I.

2. Wawancara kedua terhadap pengurus Masjid Jami Sungai Jingah yaitu


Bapak Muhammad Faisal S.Pd.I.

Anda mungkin juga menyukai