Anda di halaman 1dari 2

SANG PELITA PENDIDIKAN

Oleh: Cinta Alexia Oktaviana

Bak pelita digelap gulita, seperti sumur yang mengalir tanpa adanya
kekeringan. dihadapkan ribuan cobaan, ia hadapi tanpa mengenal apa itu lelah.
tanpa pamrih. menginginkan bunga yang masih mingkup menjadi mekar sempurna.

Kau... guruku pahlawanku. pahlawan hebatku, yang mengajari anak didiknya


dengan ketelatenan. mulai dari mengenalkan apa itu aksara, hingga kami dapat
membaca jejeran huruf dengan sempurna. Ini aku, yang akan menceritakan tentang
guruku dan kesabarannya.

Kala itu hari pertama masuk sekolah, aku dan kepribadian yang melekat pada
diri ini. seluruh siswa diharapkan untuk berjejer rapih membentuk barisan dilapangan
untuk melakukan upacara bendera serta penyambutan siswa baru. Aku berdiri
dibelakang sendiri karena malas jika didepan, panas. Setelah upacara terlaksana,
siswa baru diberi arahan dimana letak kelas nya. Kelasku berada dipojok sebelah
perpustakaan. memasuki pintu ruangan kemudian menduduki bangkunya. rasanya
begitu canggung.

Guruku masuk dengan senyum manis terpatri dalam bibirnya. menyapa


kemudian memperkenalkan dirinya. Kami diberi waktu untuk memperkenalkan diri
agar mengenal satu sama lain, tetapi kami menolaknya dengan alasan malu.

Senyum yang tak luntur dari tadi itu mulai menggerakkan bibirnya memberi
wewenang untuk kami semua. "perubahan diri memerlukan perjuangan, banyak
rintangan dan proses yang harus dilewati. tidak hanya dengan duduk diam tanpa
adanya langkah untuk maju kedepan. berjuanglah demi keinginanmu dimasa
depan." ujarnya dengan senyum yang begitu manis untuk dipandang. Mendengar
kalimat wewenang tersebut membuat kami tergerak untuk maju selangkah. salah
satu dari kami mengajukan diri kemudian memperkenalkan dirinya. satu persatu
hingga habis terselesaikan. Satu wewenang yang selalu dapat dikenang. guruku,
selain kau motivator ku, kau yang selalu mengajarkanku apa yang seharusnya
dilakukan.

Pagi yang cukup cerah. hari dimana waktu pengenalan sekolah telah
berakhir, dan ini saat nya kami semua menimba ilmu disekolah baru kami. sekolah
yang tadinya sepi kini ramai dengan siswa-siswi yang berjalan menuju kelas masing-
masing.

Pelajaran pertama dibuka dengan mata pelajaran PPKn. karena kami baru
menjadi siswa baru, beliau memperkenalkan diri. namanya Bu Amanda. guru yang
sangat sabar dari pandangan pertamaku. Saat sibuk menjelaskan satu persatu
kalimat disana terdapat beberapa aturan tata Krama. Bu Amanda berpesan agar
seluruh siswa yang tengah hadir dikelas ini agar selalu mengutamakan tata Krama.
karena tata Krama tidak membutuhkan biaya sedikitpun bahkan dengan tata Krama
kita dapat membeli semuanya. Beliau juga mengatakan tidak perlu menjadi
konglomerat jika ingin dihargai, cukup atur tata Kramamu, niscaya mulia dunia seisi
milikmu. Beliau juga menjelaskan bagaimana cara kita menjadikan kebiasaan,
keseharian, dan sebagainya dengan tata krama. Dimulai dari selangkah demi
selangkah, gurulah yang menuntunku hingga ribuan langkah yang kau pijak.

BIOGRAFI PENULIS:

Halo, namaku Cinta Alexia Oktaviana. Biasa dipanggil Cinta.


Lahir di kota ponorogo pada tanggal 22 oktober 2008.
Sekarang aku duduk di bangku kelas 8, siswi MTsN 1
PONOROGO. Aku bisa dihubungi melalui e-mail
ocinta315@gmail.com atau WA 083893388167.

Anda mungkin juga menyukai