Anda di halaman 1dari 13

CRITICAL JOURNAL REVIEW (CJR)

Penggunaan alat pendingin CPU berbasis


Cascade Straight Heat Pipe

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Arsitektur Komputer

Dosen Pengampu:

Bu Ressy Dwitias Sari

Disusun Oleh :

KELOMPOK 7 KELAS PTIK A 2021

1. Erni maharanti barus (5212151001)


2. Masyitoh ritonga (5211151016)
3. Rafly adhitya wardana (5213151007)
4. Rindu akhaya telaumbawa (5212151002)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNOLOGI INFORMATIKA DAN KOMPUTER


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2021

i
KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa kita panjatkan ke hadirat Tuhan yang maha Esa, yang
berkuasa atas seluruh alam semesta, karena berkat rahmat, taufik serta hidayah-Nya
jugalah maka Critical Journal Review (CJR) mata kuliah Arsitektur Komputer ini dapat
diselesaikan tepat pada waktunya.
Saya menyadari bahwa dalam penyusunan tugas CJR ini tidak terlepas dari
kesalahan dan sangat jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, kami sangat mengharapkan kritik
dan saran yang sifatnya membangun demi sempurnanya laporan ini.
Kami berharap semoga laporan ini dapat digunakan sebagaimana mestinya dan bisa
memberikan manfaat bagi kita semua. Semoga Tuhan yang maha Esa mencurahkan rahmat
dan karunia-Nya kepada kita semua.

Medan, September 2021

Penyusun

Kelompok 7

ii
DAFTAR ISI
BAB I : PENDAHULUAN

A. Rasionalisasi pentingnya CJR ................................................................... 1

B. Tujuan penulisan CJR ................................................................................ 1

C. Manfaat CJR................................................................................................. 1

D. Identitas journal yang direview ............................................................... 2

BAB II : RINGKASAN ISI JOURNAL

A. Pendahuluan ............................................................................................... 3

B. Deskripsi isi ................................................................................................. 5

BAB III. PEMBAHASAN

A. Pembahasan isi jurnal ................................................................................ 7

B. Kelebihan dan kekurangan isi journal..................................................... 7

BAB IV : PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................................................. 9

B. Rekomendasi .............................................................................................. 9

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 10

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Rasionalisasi pentingnya CJR


CJR atau Critical Journal Review adalah kegiatan manganalisis dan mengevaluasi suatu
isi journal secara kritis, dimana kegiatan ini mahasiswa dilatih untuk mendalami isi journal
yang direview dan dapat menganalisis juga menjabarkan kekurangan dan kelebihan yang ada
dalam journal tersebut. Kegiatan critical journal review ini sangat penting dilakukan agar
para mahasiswa terbiasa untuk mengkritik suatu artikel secara kritis dan sekaligus menambah
wawasan para mahasiswa dengan membaca isi journal yang direview. Kegiatan ini juga dapat
melatih kemampuan mahasiswa dalam penyampaian pendapat ataupun komentarnya terhadap
suatu karya dalam bentuk tulisan, tentunya hal ini dapat mempermudah mahasiswa dalam
penyusunan skripsi nanti

B. Tujuan penulisan CJR


Tujuan penulisan CJR ini adalah agar mahasiswa dapat melatih kemampuannya dalam
menganalisis suatu journal secara kritis dan sistematis. Pembuatan CJR juga bertujuan agar
para mahasiswa dapat mengungkapkan pendapatnya mengenai suatu journal dan dapat
menganalisis secara mudah tentang kekurangan dan kelebihan journal itu. Kegiatan ini
bertujuan agar para mahasiswa tidak lagi kaku ataupun tidak mampu dalam menyapaikan
pendapat dan pemikirannya terhadap suatu journal.

C. Manfaat CJR
Manfaat CJR antara lain adalah untuk menjadikan mahasiswa mampu berfikir secara
kritis dan sistematis terhadap suatu permasalahan di dalam journal. Dari kegegiatan ini juga
dapat menambah wawasan para mahasiswa dan dapat menentukan kelebihan dan kekurangan
yang ada di dalam journal.

1
D. Identitas journal yang di re view
Jurnal Pertama
1. Judul Artikel : Sistem Pendingin Central Processing Unit (CPU) Berbasis Casecade
Straight Heat Pipe
2. Nama Journal : -
3. Edisiterbit :-
4. Pengarang artikel : Wayan Nata Septiadi, I Nyoman Budiarsa,
Imanuel Adam Tnunay, IGAA Desy Wulandari
dan Wayan Ainun Wildan Ula
5. Penerbit : Universitas Udayana
6. Tahun : 2018
7. Kota terbit :-
8. Nomor ISSN : 275-281
9. Alamat Situs : https://pdfs.semanticscholar.org/4bb3/9c993dfa205314c5463dce808ce7d2bbe75c.pdf

Jurnal Kedua

1. Judul Artikel : Pengaruh Penggunaan Cascade Straight Heat Pipe Terhadap


Temperatur Kerja CPU
2. Nama Journal : Jurnal Ilmiah Nasional dalam Bidang Ilmu Teknik Mesin
3. Edisiterbit : Volume 5, No. 2
4. Pengarang artikel : I Wayan Gede Widyantara
5. Penerbit : Universitas Udayana
6. Tahun : 2019
7. Kota terbit : Kab. Badung, Bali
8. Nomor ISSN : 2502-3829
9. Alamat Situs : ojs.unud.ac.id/index.php/mettek

2
BAB II

RINGKASAN ISI JOURNAL

A. Pendahuluan

PENDAHULUAN

Kehidupan manusia sekarang berada pada zaman perkembangan teknologi yang sudah
maju dari beberapa tahun terakhir, hal ini merupakan bukti nyata pertumbuhan eksponensial
berbagai sebagai solusi dan pengembangan aplikasi terkemuka yang membantu memudahkan
dan meningkatkan kinerja kerja di seluruh dunia. Smart Technologies tetap menjadi display
interaktif teknologi yang tepat digunakan dengan cara yang benar. Kebutuhan manusia akan
komputer sangatlah tinggi . Berbagai aktivitas manusia sekarang mulai mengarah kepada
penggunaan komputer. Kalo kita cari artinya, komputer itu adalah alat yang digunakan untuk
melakukan pengolahan data. Kalau dari perangkatnya sendiri, komputer terdiri dari perangkat
keras (Hardware) dan perangkat lunak (Software). Penggunaan komputer haruslah sesuai
dengan komponen komputer itu sendiri, kadang kala komputer diberikan beban kerja
berlebihan sehingga menyebabkan panas berlebihan akibat pemakaian berlebihan tersebut.
Panas yang mengganggu kinerja komputer ini harus segera di keluarkan, karena kalau
dibiarkan bisa merusak perangkat komputer lainnya.
Perangkat keras yang penting dalam komputer salah satunya adalah CPU atau Central
Processing Unit. Central processing unit (CPU) merupakan bagian dari hardware pada
sebuah komputer yang melaksanakan instruksi dari program komputer. seperti aritmatika,
logis, dan operasi input / output dasar dari sebuah sistem komputer. Sistem pendingin CPU
merupakan rangkaian perangkat yang digunakan untuk mengurangi atau menghilangkan
panas pada komponen komputer atau CPU, terutama pada bagian processor, dimana panas
pada komputer tersebut berpotensi merusak atau memperlambat kerja sebuah komputer.
Heat Pipe (Pipa Kalor) adalah teknologi alat yang digunakan untuk mentransfer panas
pada CPU menggunakan pipa berukuran tertentu dari satu tempat lain, pipa berongga,
tertutup, mengandung cairan atau fluida kerja ini dibagi menjadi tiga bagian yaitu evaporator,
adiabatik, dan bagian kondensor. Cara kerja pendinginan heat pipe adalah dengan
mengalirkan panas dar satu titik ke titik yang lain

3
METODE

Metode yang digunakan adalah metode eksperimental. Yaitu dengan melakukan praktik
langsung dengan memasangkan alat pendingin tersebut ke CPU. Tahap pengujian dilakukan
menggunakan single dan double cascade straight heat pipe dimana akan diberikan variasi-
variasi watt dan beban pada tiap uji cobanya. Sehingga dapat diperoleh hasil pengujian data
yang berbeda-beda sesuai keadaanya. Untuk mendapatkan hasil pengukuran maka kinerja
sistem pendinginan cascade straight heat pipe diamati dengan meletakan 7 thermo couple
tipe-K pada kondensor tunggal dan 10 thermocouple tipe-K pada double kondensor yang
nanti hasilnya bisa diamati melalui komputer.

Tahap perancangan pada jurnal pertama, dilakukan dengan mendesain cascade straight
heat pipe dengan kondensor tunggal yang terbuat dari pipa tembaga pipih dengan lebar 8
mm, tebal 4 mm dan panjang 100 mm, pada tingkat pertama dan desain heat pipe pada
tingkat kedua menggunakan pipa tembaga dengan lebar yang sama dengan heat pipe tingkat
pertama. Ukuran desain dibuat dengan memepertimbangkan batas kerja heat pipe serta luas
area sekitar perangkat CPU dan processor. Heat Pipe tingkat pertama difungsikan sebagai
evaporator yang berfungsi sebagai bagian yang menyerap kalor dari procesor CPU. Pada
bagian ujung dari salah satu sisi heat pipe bagian pertama dilengkapi dengan plat kontak
termal yang terbuat dari tembaga dengan dimensi 40 mm x 40 mm dan Heat Pipe tingkat
Kedua dilengkapi dengan sirip-sirip. Pada pengujian ini, dilakukan juga perbandingan dengan
CPU komputer tanpa menggunakan alat pendingin cascade straight heat pipe.

Tahap perancangan pada jurnal kedua, diberikan 5 variasi yang berbeda dengan tujuan
mensimulasikan keadaan CPU pada saat beroperasi. Variasi watt yang diberikan yaitu 10
watt, 20 watt, 30 watt, 40 watt dan 48 watt. Variasi watt dilakukan hingga masing-masing
variasi mendapatkan kondisi steady state. Pengujian pada temperatur single kondensor akan
diberikan 5 variasi watt yang berbeda dengan tujuan mensimulasikan keadaan CPU pada saat
dihidupkan yang nantinya cascade straight heat pipe single kondensor akan mendinginkan
temperatur kerja tersebut. Variasi watt yang diberikan yaitu 10 watt, 20 watt, 30 watt, 40 watt
dan 48 watt. Data pengujian single kondensor ini meliputi bagian atas plat simulator, 2
evaporator, 2 kondensor, heatsink dan udara.

4
Pengujian pada temperatur double kondensor akan diberikan 5 variasi watt yang
berbeda dengan tujuan mensimulasikan keadaan CPU pada saat dihidupkan yang nantinya
cascade straight heat pipe single kondensor akan mendinginkan temperatur kerja tersebut.
Variasi juga sama dengan single kondensor. Data yang diambil dalam pengujian double
kondensor ini meliputi bagian atas plat simulator, 3 evaporator, 3 kondensor, 2 heatsink dan
udara.

B. Deskripsi isi

HASIL DAN PEMBAHASAN

Dari hasil praktik pengujian jurnal pertama diperoleh bahwa. sistem pendingin CPU
Cascade Heat Pipe mampu menurunkan temperatur operational kondensor dibawah 40°C
yakni masing- masing adalah 38,38°C untuk Cascade Tunggal Kondensor dan 36,20°C untuk
Cascade Double Kondensor. Sistem Pendingin CPU Cascade Heat Pipe tunggal kondensor
mampu menurunkan temperatur keluaran pada bagian kondensor 14,94°C pada kondisi idle,
dan 21,12 °C pada kondisi maksimum lebih rendah dibandingkan dengan sistem pendingin
Non Cascade .Sistem Pendingin CPU Cascade Heat Pipe Double kondensor mampu
menurunkan temperatur keluaran pada bagian kondensor 17,12°C pada kondisi idle, dan
24,16°C pada kondisi maksimum lebih rendah dibandingkan dengan sistem pendingin Non
Cascade .
Persentasi penurunan temperatur kondensor pada pembebanan idle dengan
menggunakan sistem pendingin CPU menggunakan Cascade Heat Pipe terhadap temperatur
kondensor Non Cascade masing masing adalah dengan menggunakan Cascade Heat Pipe
tunggal kondensor sebesar 28 % dan menggunakan Cascade Heat Pipe Double sebesar 32 %.
Dan pada pembebanan maksimal masing masing adalah dengan menggunakan Cascade Heat
Pipe tunggal kondensor sebesar 35 % dan menggunakan Cascade Heat Pipe Double
Kondensor sebesar 40 %.

5
Sedangkan pada jurnal kedua dapat diketahui juga bahwa cascade straight heat pipe
sangat memberikan dampak pada penurunan temperatur kerja. Sesuai dengan hasil
kesimpulannya yaitu :
1. Berdasarkan pemakaian single dan double kondensor pada sistem pendinginan CPU
berbasis cascade straight heat didapatkan hasil penurunan yang sangat signifikan, hingga
57,6°C atau 44% untuk yang single kondensor dan 64,06°C atau 49% untuk double
kondensor.
2. Untuk pembebanan rendah yaitu 10 watt penurunan belum terlalu signifikan. Untuk
pembebanan 10 watt didapatkan hasil penurunan 6,57°C untuk yang single kondensor dan
6,6°C untuk double kondensor. Pembebanan 20 watt didapatkan penurunan 20,09°C untuk
single kondensor dan 22,58°C untuk double kondensor. Pembebanan 30 watt didapatkan
penurunan 32,19°C untuk single kondensor dan 37,51°C untuk double kondensor.
Pembebanan 40 watt didapatkan penurunan 25,31°C untuk single kondensor dan 36,37°C
untuk double kondensor. Pembebanan maksimal yaitu 48 watt didapatkan penurunan 57,6°C
untuk single kondensor dan 64,06°C untuk double kondensor.

6
BAB III

PEMBAHASAN

A. Pembahasan isi jurnal

Dalam Jurnal ini membahas tentang bagaimana kinerja dan pengaruh alat yang dapat
membantu meminimalisir overheat atau suhu panas pada komputer khususnya pada bagian
CPU sebagai pusat inti pengoprasian komputer. Dimana alat yang digunakan bernama
Casecade Straight Heat Pipe yang berkerja melalui penguapan fluida pada evaporator yang
kemudian uap nya dibuang melalui kondensor.
Dari hasil pengujian dan pengamatan dari kedua jurnal tersebut, menyebutkan bahwa
penggunaan alat Casecade Straight Heat Pipe sangat berguna serta efisien dalam mengurangi
kenaikan suhu pada komputer. Sehingga kerusakan perangkat keras lainnya pada sistem kerja
komputer akibat overheat dapat dicegah.

B. Kelebihan dan kekurangan isi journal


Jurnal pertama
- Kelebihan
Di dalam jurnal utama ini, ada beberapa kelebihan yang terdapat di dalamnya yaitu
pengujian dilakukan dengan membandingkan pemasangan komputer dengan alat casecade
straight heat pipe dan dengan komputer tanpa pemasangan alat casecade straight heat pipe.
Dengan demikian kita dapat mengetahui seberapa besar efisiensi dan kegunaan dari alat
tersebut apabila kita ingin mencobanya. Dan dalam penyajian data jurnal pertama ini, penulis
menyajikan hasil data pengujian menggunakan grafik yang mudah dipahami disetiap
pengujian single dan double casecade straight heat pipe. Sehingga data yang diperoleh dapat
dengan mudah dibaca melalui grafik menaik yang cenderung stabil. Hasil grafik tersebut juga
ditulis dengan membandingkan dengan aspek-aspek lain misalnya bagaimana
perbandingannya dengan suhu lingkungan.

7
- Kekurangan
Meskipun dalam jurnal pertama ini, hasil penyajian dituang dalam bentuk grafik yang
baik. Namun, terdapat pula kekurangan dalam pengujian terhadap alat tersebut yaitu penguji
tidak melakukan praktik terhadap alat dalam keadaan yang bervariasi misalya dengan
memberi beban atau watt yang bertahap. Melainkan melakukan pengujian dimulai dengan
pemberian 10 watt awal lalu kemudian 48 watt diakhir nya.

Jurnal Kedua
- Kelebihan
Pada Jurnal kedua ini, terdapat kelebihan dalam pengujian alat pendingin casecade
straight heat pipe pada CPU yaiitu sama dengan jurnal pertama yang melakukan pengujian
masing-masing dengan single casecade straight heat pipe ataupun double casecade straight
heat pipe, pada proses pengamatan jurnal kedua ini penguji melakukan pengujian alat
tersebut di beberapa kondisi bertahap. Misalnya pada saat diberikan beban 10 watt, 20 watt,
30 watt, 40 watt dan yang terakhir sebanyak 48 watt. Dari pengamatan tersebut, kita dapat
mengetahui bahwa efisiensi dari alat pendingin ini sangat stabil walaupun diberi beban yang
bervariasi dari kecil hingga besar. Selain itu, terdapat data hasil diagram yang menunjukan
penurunan temperatur kerja dari alat tersebut. Disini, penulis memaparkan juga mengapa hal
tersebut dapat terjadi.

- Kekurangan
Walaupun isi jurnal tersebut sudah baik, namun jurnal ini juga memiliki sedikit
kekukrangan yaitu pada penyajian data grafik ditulis menggunakan angka dimana grafik
tersebut agak sedikit sulit dipahami atau tidak langsung dapat melihat perbandingan atau
kenaikan yang signifikan seperti grafik di jurnal pembanding. Dan juga ada beberapa kata
dalam jurnal ini yang dituliskan tidak baku.

8
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan
Kesimpulan yang penulis dapat adalah bahwasannya jurnal pertama masih memiliki
kekurangan dibandingkan jurnal kedua maupun sebaliknya. Dimana, ada hasil data yang
tidak dimiliki jurnal yang satu namun jurnal yang lainnya memiliki hasil data yang penting
juga. Pada intinya, hasil data kedua jurnal tersebut memiliki kekurangan dan kelebihannya
masing-masing. Sangat beruntung apabila pembaca dapat membaca kedua jurnal tersebut
karena akan memperoleh informasi yang lebih lengkap lagi.
Dan dari analisis ini juga dapat disimpulkan bahwa pilihan untuk menggunakan alat
tambahan casecade straight heat pipe ini untuk mengurangi pengaruh suhu panas pada
komputer merupakan pilihan yang tepat. Daripada menggunakan alat pendingin konvensional
seperti fan. Alat ini cenderung menghasilkan dampak yang lebih efisien.

B. Rekomendasi
Saran atau rekomendasi yang dapat penulis berikan adalah agar penulis jurnal harus
melengkapi kejelasan identitas dari jurnal yang dibuatnya. Juga menambahkan penjelasan
mengenai design atau tipe CPU apa yang dapat dipangkan dengan alat ini. Serta menjelaskan
lebih detail tahap pemasanganya pada perangkat.

9
DAFTAR PUSTAKA
Septiadi, Wayan dkk. 2018. SISTEM PENDINGIN CENTRAL PROCESSING UNIT (CPU)

BERBASIS CASCADE STRAIGHT HEAT PIPE. Universitas Udayana.

Widyantara, I Wayan. 2019. PENGARUH PENGGUNAAN CASCADE STRAIGHT HEAT

PIPE TERHADAP TEMPERATUR KERJA CPU. Volume 5, No. 2.

Badung: Universitas Udayana.

10

Anda mungkin juga menyukai