Anda di halaman 1dari 6

CRITICAL BOOK REPORT

Identitas
Nama Mahasiswa : Rio Andreannsyah
NIM/Prodi : 6223121103
Judul Buku : psikologi pendidikan implikasi dalam pembelajaran
Bab/Jlh Halaman : Bab I – Bab III
Nama Pengarang : fadhila suralaga
Penerbit/Tahun Terbit : PT RajaGrafindo persada, Depok /2021

Aspek Penilaian

No Aspek Isi

1 Isi Bab I Hasil Review Bab I

Psikologi merupakan ilmu yang


mempelajari tentang gejala-gejala Hasil Review Bab II
kejiwaan dan perilaku manusia dalam
interaksinya dengan lingkungan, baik
individu maupun kelompok (Gage &
Berliner, 1992). Sedangkan psikologi
pendidikan menurut Walberg dan
Haertel 1992 seperti dikutip oleh Lee
Krause (2010) merupakan disiplin
ilmu sendiri yang menghubungkan
antara pendidikan dan psikologi. Hal
ini tidak hanya berkaitan dengan
penelitian-penelitian ilmiah dalam
berbagai aspek dimensi belajar
mengajar tetapi juga bagaimana
prinsip- prinsip psikologi ini
diaplikasikan dalam konteks
pendidikan dengan tujuan untuk
meningkatkan kualitas belajar
mengajar.. Artinya bahwa psikologi
pendidikan bisa berperan dalam
membuat sejumlah cara yang efektif
dalam mengajar. Dapat dikatakan
bahwa psikologi pendidikan
menekankan pada proses belajar
mengajar dan faktor-faktor yang
memengaruhinya, baik internal
maupun eksternal.

*Permasalahan dalam Pembelajaran

Gage dan Berliner (1992) mengatakan


bahwa ada lima permasalahan dalam
proses belajar mengajar, yaitu:

1. memilih tujuan pembelajaran (the


objectives) yang tepat;

2. dalam memilih tujuan


pembelajaran, guru harus mengetahui
karakteristik dan perkembangan
peserta didik;

3. mendesain prosedur pembelajaran,


bagaimana memotivasi siswa dan
bagaimana berinteraksi dengan siswa;

4. menyeleksi metode pembelajaran


yang tepat;

5. menggunakan alat evaluasi yang


tepat.

*Penelitian dalam Psikologi


Pendidikan

Dalam mengelola proses


pembelajaran, berbagai pengetahuan
dibutuhkan pendidik dalam membantu
siswa belajar. Dalam hal ini dapat
dilakukan berbagai cara untuk
memperoleh dan mengembangkan
pengetahuan yang diperlukan, salah
satu caranya adalah dengan
mengalami atau praktis (experience).

Sumber berikutnya dari pengetahuan


pendidik adalah dengan penelitian,
yaitu proses pengumpulan informasi
secara sistematis. dengan tujuan untuk
menjawab berbagai pertanyaan. Ada
beberapa bentuk penelitian yang dapat
dilakukan dalam psikologi pendidikan,
yaitu sebagai berikut.

 Descriptive research
 Correlational research
 Experimental research
 Action research

*Manfaat Mempelajari Psikologi


Pendidikan

Psikologi pendidikan sangat penting


dipelajari oleh ilmuwan psikologi dan
pendidikan karena ilmu ini bisa
menjadi dasar dalam mengembangkan
kurikulum modul-modul
pembelajaran; strategi pembelajaran,
media dan evaluasi pembelajaran,
terkait dengan potensi dan kapasitas
anak didik.

*Mengenal Karakteristik Guru yang


Efektif

Guru harus menguasai berbagai


perspektif dan strategi pembelajaran
serta fleksibel dalam penerapannya.
Agar dapat mengajar dengan sukses
dan efektif, maka dibutuhkan unsur-
unsur utama, yaitu:

1. pengetahuan dan keterampilan


profesional;

2. komitmen, motivasi, dan


kepedulian.

Bab II

Tohirin (2005) menjelaskan bahwa


pembahasan tentang perkembangan
individu dalam konteks belajar amat
penting, antara lain karena:
1. praktik mengajar yang efektif
didasarkan atas perkembangan
kematangan atau kesiapan para siswa;

2. pendidikan yang mengabaikan


prinsip-prinsip perkembangan akan
mengalami hambatan-hambatan dan
kegagalan;

3. pendidikan itu sendiri merupakan


proses perkembangan,

A. Pertumbuhan dan Perkembangan

Istilah pertumbuhan dan


perkembangan dalam pandangan para
ahli psikologi merujuk pada
perubahan-perubahan tertentu yang
terjadi dalam kehidupan manusia
mulai dari masa konsepsi sampai
meninggal (Woolfolk, 2004). Istilah
ini tidak berlaku untuk semua jenis
perubahan, tetapi lebih pada hal-hal
yang berlanjut dalam rentangan waktu
yang lama, Perubahan-perubahan yang
terjadi karena sakit, kecelakaan,
misalnya tidak termasuk
perkembangan.

Menurut para ahli psikologi, individu


biasanya mengalami dua masa
pancaroba atau krisis yang biasanya
disebut Trotz (dalam Syah, 2000).
Masa ini terjadi dalam dua periode:

1. Periode pertama: terjadi pada usia


2-3 tahun dengan ciri utama anak
menjadi egois, selalu mendahulukan
kepentingan diri sendiri.

2. Periode kedua: Terjadi pada usia


antara 14-17 tahun dengan ciri utama
sering membantah orang tuanya dan
cenderung mencari identitas diri.
Tentang Trotz yang kedua di atas
perlu digarisbawahi bahwa usia 14-17
tahun bukanlah harga mati. Artinya
rentang usia remaja yang mengalami
krisis tahap kedua ini di masing-
masing daerah mungkin berbeda, lebih
cepat atau lebih lambat.

B. Pembawaan dan Lingkungan dalam


Proses Perkembangan

Berkaitan dengan faktor-faktor yang


memengaruhi proses perkembangan
ini, ada tiga aliran yang mendasarinya,
yaitu sebagai berikut.

1.Nativisme

Menurut aliran ini perkembangan


sepenuhnya ditentukan oleh faktor
pembawaan/faktor yang dibawa sejak
lahir. Nativisme atau biologisme
menekankan peranan bakat (natus,
artinya lahir).

2.Empirisme

Aliran empiris (empiricism)


merupakan kebalikan dari aliran
nativis, yang menganggap bahwa
penentu perkembangan adalah faktor
lingkungan.

3.Konvergensi (perpaduan)

Teori ini merupakan sintesis dari


empirisme dan nativisme, yang
berusaha menggabungkan unsur
pembawaan maupun lingkungan.
Bahwa perkembangan anak selain
dipengaruhi oleh pembawaan atau
hereditas juga dipengaruhi oleh
lingkungan.

C. Prinsip-prinsip Perkembangan
2 Penutup (Kesimpulan) Kesimpulan Bab I

Kesimpulan Bab II

Anda mungkin juga menyukai