NIM : 4183331043
PENDIDIKAN KIMIA
2019
IDENTITAS BUKU
BUKU UTAMA
Penerbit : UNIMED
BUKU PEMBANDING
1.2 TUJUAN
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut :
Memenuhi tugas Mata Kuliah Psikologi Perkembangan dan mengetahui buku tentang
psikologi pengajaran buku W.S. Winkel buku psikologi pendidikan dan pengajaran oleh
beni s ambarjaya
Untuk meningkatkan pemahaman mahasiswa tentang psikologi dan psikologi
perkembangan.
Untuk mengetahui is dari buku psikologi yang penulis critic
1.3 MANFAAT
Manfaat yang dapat kita peroleh dari penulisan makalah ini adalah untuk bias lebih
memahami tentang psikologi dan psikologi perkembangan.
Memenuhi tugas Mata Kuliah Psikologi Perkembangan dan mengetahui buku tentang
psikologi pengajaran buku W.S. Winkel buku psikologi pendidikan dan pengajaran oleh
beni s ambarjaya
mengetahui pemahaman mahasiswa tentang psikologi dan psikologi perkembangan.
mengetahui isi dari buku psikologi yang penulis critic
BAB II
ISI BUKU
BUKU UTAMA
BAB I PENDAHULUAN
Generasi saat ini adalah generasi yang telah bergeser dari generasi X (1960-1980) dan
generasi Y (1980-2000) ke genarasi C atau Gen-C mulaitahun 2000 hingga sekarang. Generasi X
ciri khasnya berpendidikan tinggi, aktif, menjunjung keluarga. Generasi Y, ciri khasnya adalah
suka menunda kedewasaan dan terlalu dekat dengan orangtua. Generasi C mewakili generasi
yang selalu clicking connected, communicating, content-centric, computerized dan community-
centric. Generasi X dan Y memiliki potensi yang lebih banyak pada otak kiri (analistis,
keuangan, administratif, teknikal, pabrikasi) maka generasi C lebih banyak memiliki potensi
keunikan pada otak kanan (desain, sintesis, hubungan interpersonal dan sebagainya).
Perubahan generasi ini memaksa pendidikan untuk memahami dengan terbuka potensi
keunikan generasi. Para pendidik perlu menerapkan kepemimpinan transparan, tidak anti kritik
dan membangun hubungan yang setara. Mereka perlu dibantu untuk menyeimbangkan antara
komunitas online dengan offline sehingga mereka dapat menyambungkan realitas dan
problematika sosial dunia nyata dengan kemahiran mereka mengkomunikasikan masalah dan
mencari solusinya didunia maya dan mengembalikannya kebumi.
Pembelajaran psikologi pendidikan diarahkan untuk mencapai tiga domain yaitu
pengetahuan, sikap dan keterampilan
a. Domain sikap meliputi:
1. Menginginkan hasil terbaik dari proses pembelajaran
2. Yakin akan kemampuannya dalam menyelesaikan tugas
b. Domain pengetahuan mencakup :
1. Konsep, sejarah dan manfaat serta lingkup psikologi pendidikan
2. Proses belajar dan pembelajaran untuk membantu perkembangan fisik, kognitif, sosial
emosional dan moral.
c. Domain keterampilan yaitu :
1. Terampil dalam membuat laporan hasil review buku psikologi pendidikan
2. Terampil dalam membuat laporan review artikel jurnal penelitian psikologi pendidikan
3. Meningkatkan teknik belajar untuk meningkatkan penguasaan terhadap keterampilan
belajar yang diperlukan peserta didik
Tujuan akhir pendidikan adalah terbentuknya karakter (The End of ducation a Character),
yaitu pengetahuan yang benar, melakukan dengan tepat dan bertindak mulia. Santrok (2007)
mengemukakan bahwa untuk menjadi pendidik yang efektif perlu diperhatikan beberapa hal :
1. Pengajaran yang efektif mensyaratkan agar pendidik menguasai secara utuh ilmu yang
diajarkannya.
2. Memperluas perspektif.
3. Pendidik perlu meningkatkan diri secara terus menerus.
Psikologi pendidikan adalah ilmu yang memfokuskan perhatiannya pada proses belajar
dan pembelajaran; menerapkan metode dan teori psikologi dan menjadikannya menjadi teorinya
secara berkesesuain (Woolfolk, 2007). Tujuan psikologi pendidikan adalah untuk memahami dan
meningkatkan proses belajar dan pembelajaran.
Psikologi pendidikan dikemukakan pertama kali oleh William James. Tak lama setelah
meluncurkan buku ajar psikologinya yang pertama, Principles of Psychology (1890), William
James (1982-1910) memberikan serangkaian kuliah yang bertajuk “Talk to Teacher” (James,
1899/1993). Tokoh kedua yang berperan besar dalam membentuk psikologi pendidikan adalah
John Dewey (1959-1952). Dia menjadi motor penggerak untukmengaplikasikan psikologi di
tingkat praktis. Dewey membangun laboratorium psikologi pertama di AS, di Universitas
Chacigo, pada tahun 1894. Kemudian di Colombia University, dia melanjutkan karya inovatifnya
tersebut. Perintis ketiga adalah E.L Thorndike (1874-1949), yang memberi banyak perhatian
pada penilaian dan pengukuran dan perbaikan dasar-dasar belajar secara ilmiah. Thorndike
berpendapat bahwa salah satu tugas pendidikan di sekolah yang paling penting adalah
menanamkan keahlian penalaran anak. Thorndike sangat ahli dalam melakukan studi belajar dan
mengajar secara ilmiah (Beatty, 1998). Thorndike mengajukan gagasan bahwa psikologi
pendidikan harus punya basis ilmiah dan harus berfokus pada pengukuran (O, Donnell & Levin,
2001). Psikologi sangatlah penting karena mengajar terkait dengan sains dan seni.
a. Belajar vs Kematangan
Berbagai perubahan terjadi pada diri individu selama rentang kehidupannya. Namun
tidak semua perubahan ini disebabkan proses belajar melainkan ada juga yang disebabkan
kematangan (maturation). Proses belajar akan akan memberikan hasil yang optimum jika
berlangsung dalam kondisi kematangan tertentu.
Ilusrasi tentang adanya hubungan antara kematangan dengan proses belajar dari
pengalaman ataupun belajar pada intitusi pendidikan menunjukkan adanya hubungan yang erat
antara belajar dengan perkembangannya. Proses perkembangan di dalam diri individu pada
hakikatnya menyatu, namun secara konsep ada ahli yang mengelompokkannya atas dimensi
fisik, kognitif, bahasa, pribadi, sosial dan moral.
b. Otak belajar
Kendali seluruh saraf yang ada di dalam diri manusia adalah otak. Oleh karena itu dalam
belajar otak adalah penentu utamanya. Selain itu belajar juga berarti juga mengembangkan otak.
Sejak lahir otak manusia sudah memiliki 100-200 milyar sel. Setiap sel dikembangkan untuk
memproses berbagai informasi. Perkembangan sel otak ini mengikuti sistem yang kompleks.
Jumlah dan ukuran saraf otak terus bertambah setidaknya sampai usia remaja. Beberapa
pertambahan ukuran otak disebabkan oleh myelination yaitu sebuah proses dimana banyak sel
otak dan sistem saraf diselimuti oleh lapisan-lapisan sel lemak yang bersekat-sekat.
Fakta lain tentang otak adalah otak terdiri dari otak kiri dan otak kanan. Otak kiri
mempunyai fungsi dan cara belajar khusus yaitu menyukai hal-hal yang berurutan, belajar
maksimal dari hal-hal yang bersifat detail, baru kemudian ke global, menyukai sesuatu yang
menstruktur dan dapat diprediksi, mengalami banyak fokus internal dan ingin mengumpulkan
informasi yang faktual. Sedangkan otak kanan lebih menyukai hal-hal yang bersifat acak, belajar
dari global ke detail, menyukai sistem membaca secara menyuluh, menyukai gambar dan grafik,
lebih suka melihat dulu atau mengalami sesuatu, lingkungan belajar spontan alamiah, fokus
eskternal, ingin pendekatan yang bersifat terbuka, baru dan memberikan kejutan yang
menantang. Kedua belahan otak ini dapat berfungsi lateral atau berpikir lateral artinya kedua
belahan otak ini dapat difungsikan sekaligus untuk menciptakan sesuatu.
d. Perkembangan Diri
Pada pembahasan tentang teori psikososial tampak perlunya kesetimbangan antara
perkembangan diri dengan perkembangan sosial dalam belajar. Konsep yang sering
dihubungkan dengan perkembangan diri adalah konsep diri, harga diri,. Konsep diri diartikan
sebagai pengetahuan atau keyakinan individu tentang dirinya, tentang ide-ide, perasaan, sikap
dan harapannya (Pajares & Shunk, 2001 dalam Woolfolk,2009).
e. Perkembangan Moral
Damon 1995 mengemukakan bahwa perkembangan moral yang paling awal berlangsung
di dalam kelas-kelas di sekolah adalah moral untuk berbagi dalam menggunakan bahan-bahan
ataupun perlengkapan sekolah secara bersama-sama.
BAB IX PENILAIAN
Penilaian saat ini dimaknai dalam dua konsep, yaitu asesmen dan evaluasi. Astin (1993)
mengemukakan penilaian merupakan suatu proses mengumpulkan informasi secara sistematik
untuk membuat keputusan tentang individu. Evaluasi merupakan suatu proses pengumpulan
informasi dalam rangka penentuan nilai kepada sesuatu atau objek termasuk program pendidikan
berdasarkan sesuatu criteria tertentu.
Tes merupakan suatu proses pemberian pertanyaan atau seperangkat tugas yang
direncanakan untuk memperoleh informasi tentang sifat dan atribut pendidikan atau gambaran
psikologik yang dalam setiap butir pertanyaan atau tugas tersebut mempunyai jawaban atau
ketentuan yang dianggap benar atau salah. Portofolio penilaian merupakan dokumen yang
digunakan untuk memperoleh informasi perkembangan kemajuan belajar peserta didik dalam
rentang waktu yang ditentukan.
BUKU PEMBANDING
BAB I PSIKOLOGI DAN PENDIDKAN
Pengertian Psikologi
Psikologi Menurut arti kata,maka Psikologi sering diterjemahkan menjadi ilmu jiwa.
Yakni dari kata psycho yang berarti : jiwa, roh. dan logos yang berarti ilmu.
Sebenarnya definisi tersebut kurang tepat karena bertitik tolak dari pandangan dualisme manusia,
yang menganggap bahwa manusia itu terdiri dari dua bagian jasmani dan rohani.
Psikologi adalah ilmu yang ingin mempelajari manusia. Yaitu manusia sebagai suatu kesatuan
yang utuh antara Jasmani dan Rohani, yakni Manusia sebagai Individu.
Dengan singkat dapat kita katakan bahwa Psikologi ialah ilmu yang mempelajari tingkah
laku manusia Yang dimaksud dengan tingkah laku di sini ialah segala kegiatan/tindakan/
perbuatan manusia yang kelihatan maupun yang tidak kelihatan, yang disadari maupun yang
tidak disadarinya termasuk di dalamnya yaitu cara berbicara, berjalan, berpikir, mengambil
keputusan, cara melakukan sesuatu,cara bereaksi terhadap segala sesuatu yang datang dari luar
diri, maupun dari dalam diri.
Yang menjadi obyek dari psikologi adalah manusia, karena sifat-sifat manusia yang
sangat kompleks dan unik.
Obyek Psikologi biasanya dibedakan menjadi 2 Macam : 1. Obyek Material, yakni obyek yang
dipandang secara keseluruhan.2. Obyek Formal, jika dipandang menurut aspek yang
dipentingkan dalam penyelidikan psikologi.
Pengertian Psikologi Pendidikan
Psikologi Pendidikan adalah ilmu yang mempelajari bagaimana manusia belajar dalam
pendidikan pengaturan, efektivitas intervensi pendidikan, psikologi pengajaran, dan psikologi
sosial dari sekolah sebagai organisasi. Psikologi pendidikan berkaitan dengan bagaimana siswa
belajar dan berkembang, dan sering terfokus pada sub kelompok seperti berbakat anak-anak dan
mereka yang tunduk pada khusus penyandang cacat .
Pengertian psikologi pendidikan menurut para ahli :
1. Menurut Muhibin Syah (2002), pengertian psikologi pendidikan adalah sebuah disiplin
psikologi yang menyelidiki masalah psikologis yang terjadi dalam dunia pendidikan.
2. Menurut ensiklopedia amerika, Pengertian psikologi pendidikan adalah ilmu yang lebih
berprinsip dalam proses pengajaran yang terlibat dengan penemuan – penemuan dan
menerapkan prinsip – prinsip dan cara untuk meningkatkan keefisien di dalam pendidikan.
3. Tardif (dalam Syah, 1997: 13) juga mengatakan bahwa Pengertian Psikologi Pendidikan
adalah sebuah bidang studi yang berhubungan dengan penerapan pengetahuan tentang
perilaku manusia untuk usaha-usaha kependidikan.
4. Menurut Witherington, Pengertian Psikologi pendidikan adalah studi sistematis tentang
proses-proses dan faktor-faktor yang berhubungan dengan pendidikan manusia.
Definisi belajar diatas mungkin masih menekankan pada pelatihan dan penghapalan,
sehingga masih memerlukan penjelasan lebih dalam mengenai definisi belajar. Cronbach (1954)
dikutip dari Baharudin dan Wahyuni (2007) mengatakan bahwa belajar ditunjukan dengan
peubahan tingkah laku melalui pengalama. Hal ini sesuai dengan pendapat Spears (1955) dikutip
juga dari Baharudin dan Wahyuni (2007) yang menyatakan bahwa,” Learning is to observe, to
read, to imitate, to try something themselves, to listen to follow directions”.
Berdasarkan definisi diatas, sepertinya para ahli menyatakan bahwa belajar lebih
menekankan pada pengalaman dan latihan sebagai mediasi bagi kegiatan belajar. Woolfolk
(1995) juga menyatakan bahawa,” Learning occurs when experience causes a relatively
permanent change in an individual’s knowledge or behavior”. Dari definisi diatas, dapat
disimpulkan bahwa belajar itu ditandai adanya perubahan tingkah laku. Ini berarti,bahwa hasil
dari belajar hanya dapat diamati dari tingkah laku, yaitu adanya perubahan tingkah laku, dari
tidak tahu menjadi tidak tahu, dari tidak terampil menjadi terampil. Tampa mengamati tingkah
laku hasil belajar, kita tidak dapat menegtahui ada tidaknya hasil belajar. Perubahan tingkah laku
tidak harus segera dapat diamati pada saat proses belajar sedang berlangsung, perubahan perilaku
tersebut bersifat potensial dan perubahan tingkah laku merupakan hasil latihan atau pengalaman.
Teori-Teori Belajar
Ada banyak teori belajar yang berasal dari berbagai aliran psikologi. Tiap aliran psikologi
tersebut memiliki tafsiran sendiri-sendiri tentang belajar, menurut pandangannya masing-masing.
Pandangan-pandangan itu umumnya berbeda satu sama lain dengan alasan-alasan tersediri.
Menurut Bigge dan Hunt (1980 : 226) dikutip dari Sukmadinata (1987) ada tiga keluarga atau
rumpun besar teori belajar menurut pandangan psikologi, yaitu teori disiplin mental,
behaviorysme, dan teori Cognitive Gestalt Field.
Teori disiplin mental
Menurut rumpun teori disiplin mental dari kelahirannya atau secara herediter, anak telah
memiliki potensi-potensi tertentu. Belajar merupakan upaya untuk mengembankan potensi-
potensi tersebut. Ada beberapa teori yang termasuk rumpun disiplin mental, yaitu: disiplin
mental theistik, disiplin mental humanistik, naturalisme dan apersepsi.
Teori disiplin mental theistik
Teori mental theistik berasal dari psikologi daya (phsycology faculty). Menurut teori ini
individu atau anak mempunyai sejumlah daya mental seperti daya untuk mengamati, menanggap,
mengingat, berpikir, memecahkan masalah, dan sebagainya. Belajar merupakan proses melatih
daya-daya tersebut. Kalau daya-daya tersebut terlatih maka dengan mudah dapat digunakan
untuk menghadapi atau memecahkan berbagai masalah.
Teori disiplin mental humanistik
Teori disiplin mental humanistik berasal dari psikologi humanisme klasik dari Plato dan
Aristoteles. Menurut rumpun psikologi teori disiplin mental ini individu mengembangkan diri
dari kekuatan, kemampuan, dan potensi-potensi tertentu, dan potensi-potensi individu. Potensi-
potensi itu perlu dikembangkan.
Teori naturalisme atau natural unfoldment atau self actualization
Teori ini berpangkal dari Psikologi Naturalisme Romantik dengan tokoh utamanya Jean
Jacques Rousseau. Sama dengan kedua teori sebelumnya potensi atau kemampuan. Kelebihan
teori ini adalah mereka berasumsi bahwa individu bukan saja mempunyai potensi dan
kemampuan untuk berbuat atau melakukan berbagai tugas, tetapi juga memiliki kemampuan dan
kemampuan untuk belajar dan berkembang sendiri. Agar anak dapat berkembang dan
mengaktualisasikan segala potensi yang dimilikinya pendidik atau guru perlu menciptakan
situasi yang permisif yang jelas. Melalui situasi demikian, ia dapat belajar sendiri dan mencapai
perkembangan secara optimal.
Teori apersepsi
Teori apersepsi disebut juga Herbatisme, bersumber pasa Psikologi Strukturalisme
dengan tokoh utama Herbart. Menurut aliran ini belajar adalah membentuk massa apersepsi.
Anak mempunyai kemampuan untuk memperlajari sesuatu. Hasil dari suatu perbuatan belajar
disimpan dan membentuk suatu massa apersepsi,dan massa apersepsi ini digunakan untuk
mempelajari atau menguasai pengetahuan selanjutnya. Demikian seterusnya semakin tinggi
perkembangan anak, semakin tinggi pula massa apersepsinya.
Behaviorisme
Rumpun teori ini disebut behaviorme karena sangat menekankan perilaku atau tingkah
laku yang dapat diamati dan diukur. Teori-teori dalam dalam rumpun ini bersifat molekular,
karena memandang kehidupan individu terdiri dari unsur-unsur tersebut seperti halnya molekul-
molekul. Ada beberapa ciri dari rumpun teori ini yaitu: (1) mengutamakan unsur-unsur atau
bagian-bagian kecil; (2) bersifat mekanistis; (3) menekankan pada peranan lingkungan; (4)
mementingkan pembentukan reaksi atau respon; dan (5) menekankan pentingnya latihan
(Sukmadinata, 2003:168).
Teori S-R Bond (Stimulus Respond)
Teori ini bersumber dari psikologi koneksionime atau teori asosiasi dan merupakan teori pertama
dari dari rumpun Behaviorisme. Menurut konsep mereka, kehidupan ini tunduk kepada hukum.
Sudjiono menyebutkan : “Evaluasi adalah suatu tindakan atau suatu proses untuk
menentukan nilai dari sesuatu”. Selanjutnya Sudjono juga menyebutkan: “Evaluasi pendidikan
adalah kegiatan atau proses penentuan nilai pendidikan, sehingga dapat diketahui mutu atau
hasil-hasilnya”. Dengan demikian evaluasi pendidikan dapat diartikan sebagai penilaian dalam
bidang pendidikan atau penilaian mengenai hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan pendidikan.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 KEUNGGULAN
Keunggulan pada Buku Utama
Sampul buku menarik sehingga pembaca tertarik untuk membaca buku
Pada setiap bab terdapat rangkuman sehingga memudahkan pembaca dalam
menyimpulkan isi buku perbab nya
Penulisan pada buku cukup baik membuat pembaca mudah memahami
Keunggulan pada Buku Pembanding
Pembahasan pada buku sudah baik dan buku ini terdapat ISBN dan penjelasannya cukup
jelas dan mudah untuk dipahami
Pada buku ini dibuat skema bagaimana proses anak-anak belajar
Bahasa mudah dipahami sehingga pembaca tidak kesulitan mengerti
3.2 KELEMAHAN
Kelemahan pada Buku Utama
Pada buku utama ada beberapa bahasa asing yang kurang jelas sehingga susah dimengerti
pembaca
Gambar yang ada pada buku tidak berwarna sehingga tidak menarik untuk pembaca
Kelemahan pada Buku Pembanding
Sampul tidak begitu menarik sehingga pembaca pun tidak tertarik untuk membaca buku
Pada setiap bab tidak terdapat rangkuman isi bab sehingga pembaca tidak bisa mengathui
kesimpulan dari setiap bab buku
BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Perkembangan anak penting dijadikan perhatian khusus bagi orangtua. Sebab, proses
tumbuh kembang anak akan mempengaruhi kehidupan mereka pada masa
mendatang.Jika perkembangan anak luput dari perhatian orangtua (tanpa arahan dan
pendampingan orangtua), maka anak akan tumbuh seadanya sesuai dengan yang hadir dan
menghampiri mereka. Dan kelak, orangtua juga yang akan mengalami penyesalan yang
mendalam. Dampak negatif dari perkembangan anak yang kurang perhatian dari orang tuanya
adalah anak menjadi nakal dan susah diatur. Dan dampak lain yang ditimbulkan adalah
perusakan moral yang dialami anak yang kemungkinan diakibatkan dari salah bergaul dan
berteman. Dan akhirnya, anak-anak inilah yang membawa dampak buruk bagi teman-temannya.
Salah satu perusakan atau penurunan moral yang dialami anak-anak pada saat ini adalah dengan
melihat video yang seharusnya belum pantas ditonton pada usianya. Perilaku negatif ini juga
disebabkan dari perkembangan teknologi khususnya internet.Yang akibatnya, akan menurunkan
prestasi belajar anak disekolah.
4.2 SARAN
Penulis hendaknya memberikan rangkuman pada setiap buku psikologi tersebut sehingga
pembaca lebih mudah dalam membaca dan melihat isi pokok dari buku tersebut . Refrensi dari
ke tiga buku ini hendaknya di perbanyak lagi baik itu sumber maupun kata-kata yang mudah
untuk di pahami.