ASPEK KEUANGAN
PT. BAJA SENTOSA
(KASUS I)
Dosen Pembina :
Drs. H. SAIBAT, MM
Oleh :
Nama : IRAWATI
Nim : 2012320058
Jurusan : Manajemen
Kelas : K / Sore
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS DR. SOETOMO SURABAYA
2016
1. Latar Belakang
Dunia Globalisasi merupakan hal yang sudah tak asing lagi buat kita semua.
Dunia globalisasi telah masuk kesemua Negara tak heran globalisasi membawa hal
yang baik dan buruknya. Globalisasi juga telah berkembang merambat kedunia
perekonomian biasanya berupa penanaman modal pada suatu sector industry. Setiap
individu pada dasarnya memerlukan investasi, karena dengan investasi setiap orang
dapat mempertahankan dan memperluas basis kekayaannya yang dapat digunakan
sebagai jaminan sosial di masa depannya. Seseorang sering tidak menyadari dirinya
telah melakukan investasi, misalnya dengan menabung dan sebagainya. Karena
banyak sekali jenis dari investasi tersebut ,Jangan sampai terbuai dengan iming-iming
menarik yang tinggi, tapi uang Anda habis sia - sia. Investasi pun banyak jenis dan
macamnya jadi harus pandai melihat ke sector mana kita akan menanamkan saham
kita. Peran penting sekali dari beberapa pihak baik dari pemerintah dan tiap
individu. Peran individu sangatlah penting dalam berperan aktif karena dapat
mencegahnya harga barang yang tak terkontrol. Pemerintah sebaiknya mengatur
beberapa aturan tentang peraturan penanaman modal, karena, sejak pelaksanaan
otonomi daerah, pemerintah pusat terpaksa mengeluarkan kepres khusus mengenai
penanaman modal karena banyaknya kendala yang dihadapi oleh para investor yang
ingin membuka usaha di daerah, khususnya yang berkaitan dengan proses pengurusan
izin usaha. Investor seringkali dibebani oleh urusan birokrasi yang berbelit-belit
sehingga membutuhkan waktu yang cukup lama dan disertai dengan biaya tambahan
yang cukup besar.
Dunia Globalisasi merupakan hal yang sudah tak asing lagi buat kita semua.
Dunia globalisasi telah masuk kesemua Negara tak heran globalisasi membawa hal
yang baik dan buruknya. Globalisasi juga telah berkembang merambat kedunia
perekonomian biasanya berupa penanaman modal pada suatu sector industry.
Setiap individu pada dasarnya memerlukan investasi, karena dengan investasi
setiap orang dapat mempertahankan dan memperluas basis kekayaannya yang dapat
digunakan sebagai jaminan sosial di masa depannya. Seseorang sering tidak
menyadari dirinya telah melakukan investasi, misalnya dengan menabung dan
sebagainya. Karena banyak sekali jenis dari investasi tersebut ,Jangan sampai terbuai
dengan iming-iming menarik yang tinggi, tapi uang Anda habis sia-sia. Investasi pun
banyak jenis dan macamnya jadi harus pandai melihat ke sector mana kita akan
menanamkan saham kita. Peran penting sekali dari beberapa pihak baik dari
pemerintah dan tiap individu.
Peran individu sangatlah penting dalam berperan aktif karena dapat
mencegahnya harga barang yang tak terkontrol. Pemerintah sebaiknya mengatur
beberapa aturan tentang peraturan penanaman modal, karena, sejak pelaksanaan
otonomi daerah, pemerintah pusat terpaksa mengeluarkan kepres khusus mengenai
penanaman modal karena banyaknya kendala yang dihadapi oleh para investor yang
ingin membuka usaha di daerah, khususnya yang berkaitan dengan proses pengurusan
izin usaha. Investor seringkali dibebani oleh urusan birokrasi yang berbelit-belit
sehingga membutuhkan waktu yang cukup lama dan disertai dengan biaya tambahan
yang cukup besar.
2. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas, maka kita dapat menyimpulkan beberapa rumusan
masalah. Sebagai berikut :
2.1 Tujuan
1. Untuk mempelajari dan memahami apa yang dimaksud dengan Investasi dan
Penanaman Modal.
3. Pemecahan Masalah
Kriteria Investasi
a. Payback Period.
B/C ratio mengukur mana yang lebih besar, biaya yang dikeluarkan dibanding
hasil (output) yang diperoleh. Biaya yang dikeluarkan dinotasikan dengan C
(cost). Output yang dihasilkan dinotasikan dengan B (benefit). Keputusan
menerima atau menolak proposal investasi dapat dilakukan dengan melihat
nilai B/C. Umumnya, proposal investasi baru diterima jika B/C > 1, sebab
berarti output yang dihasilkan lebih besar daripada biaya yang dikeluarkan.
Analisa MPH
Aliran Khas PV Annuity selama 20 PV Aliran
Bersih tahun Kas
Dengan 35% & 35%
Rp 172 2,8501 (35%) Rp 490.217
172 2,7718 (36%) 476.750
490.217 – 476.750
= 10.217
13.467
= 0.76%
IRRMPH = 35.76%
Aliran MPK
= 567.197
31.637
= 17.92%
IRRMPK = 17.92%
MPH karena dengan memilih rumusan Alternatif MPH kita mengacu pada
hasil – hasil perhitungannya itu lebih menguntungkan.
MPK karena dengan memilih rumusan Alternatif MPH kita mengacu pada
hasil – hasil perhitungannya itu lebih merugikan.