Anda di halaman 1dari 19

1

TUGAS

SISTEM POLITIK INDONESIA

TINJAUAN SOSIOLOGI HUKUM TERHADAP CALON


PEMILIH PEMULA TENTANG POLITIK UANG
Oleh:

Misbah Satrio

Dosen Pengampu:

Ardilafiza, Dr., S.H.,M.Hum

PROGRAM STUDI

MAGISTER HUKUM UNIVERSITAS BENGKULU TAHUN 2022


2
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warrahmatullahi wabarakatuh

Rasa syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkah, rahmat dan karunia-
Nya saya dapat menyelesaikan makalah Sistem Politik Indonesia dengan judul “G20” dengan
baik.

Makalah ini disusun untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik terhadap peran
hukum dalam kehidupan masyarakat sehingga dapat diketahui apakah suatu hukum
bermanfaat atau tidak bagi kehidupan masyarakat.

Terima kasih saya sampaikan kepada Bapak Ardilafiza, Dr., S.H.,M.Hum, Dosen
Sistem Politik Indonesia yang telah mendidik dan memberikan kesempatan kepada saya
dalam Menyusun makalah ini.

i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar...............................................................................................i
Daftar Isi..........................................................................................................ii
Bab I Pendahuluan.........................................................................................1
A. Latar Belakang...........................................................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................................................4
Bab II Pembahasan.........................................................................................6
Bab III Penutup..............................................................................................13
A. Kesimpulan................................................................................................13
B. Saran..........................................................................................................13
Daftar Pustaka................................................................................................14

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Group of Twenty (G-20) merupakan nama organisasi informal yang dibentuk
pada September 1999. Anggota G-20 ditentukan oleh kontribusi yang diberikan pada
perekonomian. Hasilnya G-20 memiliki 19 negara dan satu himpunan negara (Uni
Eropa). Negara yang menjadi anggota G-20 yaitu Agrentina, Australia, Brasil, Kanada,
China, Prancis, Jerman, India, Indonesia, Italia, Jepang, Meksiko, Rusia, Arab Saudi,
Afrika Selatan, Korea Selatan, Turki, Inggris, Amerika Serikat, dan Uni Eropa. Tujuan
utama G-20 adalah menghimpun para pemimpin negara ekonomi maju dan berkembang
utama dunia untuk mengatasi tantangan ekonomi global (Larasati dan Natasya, 2017).
Pertemuan para pemimpin negara G-20 dilakukan setiap setahun sekali, sedangkan
pertemuan para Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral dilakukan beberapa kali
dalam setahun.
G-20 bukan merupakan organisasi internasional yang memiliki legitimasi formal
dan sistem administrasi yang baku seperti institusi Bank Dunia, IMF, atau organisasi
lainnya seperti ADB, dan WTO. G-20 merupakan sebuah forum tingkat tinggi yang
menyatukan para pemimpin global untuk kerjasama ekonomi dan keuangan. G-20
dipandang sebagai kompromi baru yang lebih baik antara kerjasama-kerjasama
multilateral yang ada (Papava, 2016).
Latar belakang terbentuk nya G-20 atau Group of Twenty adalah krisis keuangan
Asia yang terjadi pada tahun 1998 sehingga muncul pendapat untuk membentuk forum
yang dapat menghimpun kekuatan-kekuatan ekonomi negara maju dan berkembang
dalam membahas isu-isu penting perekonomian dunia dan memajukan kerjasama untuk
mencapai pertumbuhan ekonomi dunia yang stabil. Pertemuan G-20 yang pertama
dihadiri oleh Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral Negara anggota G-20 pada
tahun 1999 di Berlin.G-20 tahun 2008 mulai mengadakan Konferensi Tinggi Tingkat
Pemimpin yang dihadiri oleh para pemimpin negara ataupun pemimpin pemerintahan. G-
20 hingga tahun 2018 telah menyelenggarakan 13 kali KTT tingkat pemimpin. KTT
G-20 pertama kali diselenggarakan di Washington DC Amerika Serikat pada
tahun 2008 sedangkan pada tahun 2019 ini G-20 akan menyelenggarakan KTT tingkat
Pemimpin Negara/Pemerintahan yang ke-14 di Osaka Jepang pada tanggal 28-29 Juni
2019. KTT G-20 selanjutnya yaitu KTT yang ke-15 akan diselenggarakan pada tahun

1
2020

2
2

di Riyadh Saudi Arabia.

Sumber: IMF, 2017


Keterangan:
Tahun 2016
Tahun 2017

Gambar 1.1
Pertumbuhan Ekonomi di G-20 Tahun 2016-2017 (dalam persen)

Negara G-20 dalam studi ini dijadikan sampel penelitian karena pertumbuhan
ekonomi di grup tersebut sangat bervariatif, sehingga pertumbuhan ekonomi relatif
belum merata. Gambar 1.1 menunjukkan bahwa tahun 2016 pertumbuhan ekonomi
paling tinggi China, sedangkan tahun 2017 pertumbuhan ekonomi paling tinggi India.
Indonesia menempati posisi ketiga di tahun 2016 dan 2017 dengan pertumbuhan
ekonomi kurang dari 6 persen.
China menjadi negara yang memiliki pertumbuhan ekonomi paling tinggi tahun
2016. Pertumbuhan ekonomi China sepanjang tahun 2016 mencapai 6,9 persen. Angka
ini melampaui target pemerintah, yakni 6,5 persen. Faktor utama mengapa kinerja
perekonomian China sangat baik adalah pemerintah China bersikeras tidak
meningkatkan pasar dengan banyak stimulus. China berusaha meningkatkan
perekonomian nya dengan mengalihkan sumber pertumbuhan ke sektor jasa, yang
kontribusi nya mencapai lebih dari separuh PDB China. Pertumbuhan ekonomi China
3

tahun 2017 mengalami perlambatan. Pertumbuhan ekonomi 2017 lebih rendah


dibandingkan dengan 2016. Perlambatan ekonomi China terjadi karena sektor investasi
yang lesu dan tingkat kepercayaan konsumen melemah seiring tekanan perdagangan dari
Amerika Serikat (AS).
India terus membayangi pertumbuhan ekonomi China. Hal ini dapat dilihat dari
Gambar 1.1 India memiliki pertumbuhan ekonomi di bawah China. Ekonomi India
didorong kuatnya konsumsi swasta dan mulai pudarnya dampak transisi mata uang, serta
implementasi pajak barang dan jasa. India tahun 2017 menyalip pertumbuhan ekonomi
China. IMF mengungkapkan, dalam jangka menengah, pertumbuhan ekonomi India
diprediksi akan naik secara gradual. Ini sejalan dengan berlanjut nya implementasi
reformasi struktural yang akan meningkatkan produktivitas dan menggenjot investasi
swasta. Pertumbuhan ekonomi India dimulai dari rendahnya utilitas sumber daya.
Kemudian, India bisa menaikkan pertumbuhan ekonomi dengan penggunaan kelebihan
sumber daya manusia dengan lebih baik, menggunakan teknologi yang ada.
Indonesia menempati posisi ketiga setelah China dan India pada tahun 2016 dan
2017. Sumber pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2016 adalah industri
pengolahan, kemudian disusul sektor konstruksi, perdagangan, dan pertanian. Sektor
eksternal adalah perbaikan ekonomi China dan Amerika Serikat serta kenaikan harga
minyak dunia. Pertumbuhan ekonomi 2017 lebih tinggi dibandingkan dengan 2016. Hal
ini di dorong dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi dicapai sektor lapangan usaha jasa
lainnya sedangkan dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Komponen
Pengeluaran Konsumsi Lembaga Nonprofit yang melayani Rumah Tangga (PK-LNPRT).
Saudi Arabia menempati posisi terakhir pada tahun 2016 dan 2017. Pertumbuhan
ekonomi Saudi Arabia pada tahun 2016 yaitu 0,4 persen, terjadi penurunan drastis yang
disebabkan karena penurunan harga minyak secara tajam.
Dengan adanya hal tersebut memaksa Saudi Arabia untuk memikirkan kembali
strategi ekonominya.
Studi ini mencoba menggunakan angkatan kerja, pembangunan manusia, foreign
direct investment, dan kebebasan ekonomi mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di
negara G-20. Angkatan kerja dalam hal ini menggunakan pertumbuhan angkatan kerja.
Penggunaan tersebut dikarenakan untuk mengetahui perubahan angkatan kerja setiap
tahun. Adanya pertumbuhan penduduk mengakibatkan pada kenaikan jumlah angkatan
kerja (labor force), angkatan kerja sebagai faktor positif yang dapat mendorong
pertumbuhan ekonomi. Jumlah angkatan kerja yang besar menunjukkan banyaknya
4

pekerja yang produktif. (Todaro dan Smith, 2006:171).

Sumber: World Bank, 2017


Gambar 1.2
Rata-rata Angkatan Kerja Di G-20 Tahun 2005-2017 (dalam persen)

Rata-rata pertumbuhan angkatan kerja pada Gambar 1.2 berbeda-beda. Hal ini
menunjukkan bahwa input sumber daya manusia dimasing-masing negara berbeda.
Pertumbuhan angkatan kerja semakin meningkat menunjukkan bahwa penduduk usia
produktif juga ikut meningkat, namun sebaliknya, jika pertumbuhan penduduk semakin
rendah, berarti penduduk usia produktif semakin rendah, sehingga banyak yang sudah
memasuki manula. Gambar 1.2 menunjukkan bahwa pertumbuhan angkatan kerja negara
maju lebih rendah dibandingkan negara berkembang.

Gambar 1.2 menunjukkan pertumbuhan angkatan kerja negara Jepang relatif


rendah. Hal ini memberikan arti bahwa Jepang memiliki jumlah angkatan kerja yang
kurang produktif. Faktor yang menyebabkan yaitu populasi penduduk tua yang semakin
meningkat dan jumlah kelahiran yang cenderung rendah. Jepang telah menyadari krisis
demografi yang membayangi selama beberapa dekade terakhir, sehingga pemerintah
mendatangkan lebih banyak pekerja asing dengan upah rendah.

Kualitas pembangunan manusia sangat penting untuk meningkatkan modal


manusia sehingga dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi yang dilihat dari indikator
HDI (Human Development Index). Tingkat pembangunan manusia yang relatif tinggi
akan mempengaruhi kinerja pertumbuhan ekonomi melalui kapabilitas penduduk dan
5

konsekuensinya adalah peningkatan produktivitas dan kreativitas masyarakat.


Produktivitas dan kreativitas meningkat, maka penduduk dapat menyerap dan mengelola
sumberdaya yang penting bagi pertumbuhan ekonomi (Brata, 2002). Pengaruh
pembangunan manusia terhadap pertumbuhan ekonomi melalui peningkatan kualitas
sumberdaya manusia atau dalam ilmu ekonomi lazim disebut mutu modal manusia
(Ranis, 2004). Peningkatan kualitas modal manusia dapat tercapai apabila memperhatikan
2 faktor penentu yang seringkali disebutkan dalam beberapa literatur, yaitu pendidikan
dan kesehatan.

Sumber: World Bank, 2017

Gambar 1.3
Rata-rata HDI Di G-20 Tahun 2005-2017 (dalam indeks)

Kualitas pembangunan manusia tercemin dari besarnya HDI. Gambar 1.3


menunjukkan bahwa kualitas pembangunan manusia yang tergolong tinggi yaitu
Australia, Germany, USA, United Kingdom, Canada, Japan, South Korea, France, Italia,
Saudi Arabia, dan Argentina. Hal ini karena nilai HDI di negara-negara tersebut diatas
0,800. Kualitas pembangunan manusia yang termasuk dalam kategori medium (0,600-
0,799) yaitu Rusia, Turkey, Mexico, Brazil, China, Indonesia, dan South Africa,
sedangkan kualitas pembangunan manusia yeng termasuk kategori rendah (kurang dari
0,599) yaitu India.

Foreign direct investment merupakan investasi asing langsung yang dilakukan


oleh pihak swasta asing atau perusahaan multi nasional ke negara lain. FDI dapat berupa
investasi secara langsung berupa pembuatan pabrik, pembelian mesin produksi,
6

pengadaan fasilitas-fasilitas produksi, bahan baku tanah dan lain sebagainya. Sedangkan,
FDI inflow merupakan investasi yang masuk sebagai pendorong dana bagi negara
domestik.

Pada Gambar 1.4 Inggris tahun 2016 menjadi negara yang memiliki FDI inflow
kontribusi besar terhadap PDB. Kontribusi tersebut yaitu sebesar 4,6 persen tahun. Hal ini
memberikan arti bahwa investasi yang masuk ke Inggris pada tahun 2016 relatif tinggi.
Hal ini disebabkan mayoritas warga Inggris memutuskan untuk meninggalkan Uni Eropa.
Kondisi berbeda tahun 2017, karena kontribusi FDI inflow terhadap PDB Inggris
mengalami penurunan. Hal ini terjadi karena ketidakpastian Brexit. Ketidakpastian
tersebut telah mendorong aliran investasi keluar dari Inggris. Perusahaan-perusahaan
Inggris memilih meningkatkan investasi mereka di negara-negara Uni Eropa lain di
tengah ketidakpastian seputar keluar nya Inggris dari blok tersebut.

Gambar 1.4 menunjukkan bahwa FDI Arab Saudi rendah, FDI inflow arab Saudi
telah mengikuti tren menurun pada tahun 2016, karena faktor politik dan harga minyak
yang lebih rendah. Berkat diversifikasi ekonomi dan proyek-proyek baru di luar sektor
minyak dan gas, FDI inflow mulai pulih. FDI inflow meningkat pada tahun 2017. Hal ini
disebabkan oleh fakta bahwa negara tersebut membuka empat industri lagi untuk FDI
(layanan rekrutmen dan pekerjaan, broker real estat, layanan audiovisual dan media, dan
layanan transportasi udara).1

B. Rumusan Masalah
1. Apa Itu G20?
2. Negara Mana Saja Anggota G20?
3. Apa itu Finance Track?
4. Apa itu Sherpa Track?
5. Apa Saja Peran Nyata G20 Selama Ini?
6. Seperti Apa Posisi Indonesia di G20?
7. Apa Saja Peran Aktif Indonesia di G20?
8. Apa Manfaat Sebagai Presidensi G20?
9. Apakah G20 Punya Dampak Ekonomi yang Bagus untuk Indonesia?

1
https://repository.unair.ac.id/101726/4/4.%20BAB%201%20PENDAHULUAN%20.pdf
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
G20 adalah forum kerja sama multilateral yang terdiri dari 19 negara utama dan Uni
Eropa (EU) yang memiliki kelas pendapatan menengah hingga tinggi, negara
berkembang hingga negara maju.

B. Anggota G20
Anggota G20 terdiri negara-negara dari berbagai Kawasan di dunia. Amerika Serikat,
Kanada, Meksiko, Argentina, Brazil, Inggris, Jerman, Italia, Perancis, Rusia, Afrika
Selatan, Arab Saudi, Turki, Tiongkok, Jepang, Korea Selatan, India, Indonesia,
Australia, dan Uni Eropa.

C. Apa Itu Finance Track?


Forum G20 membahas dua arus isu yakni Finance Track dan Sherpa Track.
Finance Track adalah jalur pembahasan dalam fórum G20 yang berfokus pada fokus isu
keuangan, antara lain
• Kebijakan fiskal
• Moneter dan riil
• Investasi infrastruktur
• Regulasi keuangan
• Inklusi keuangan
• Perpajakan internasional
Pertemuan-pertemuan pada Finance Track dihadiri oleh Menteri Keuangan hingga
Gubernur Bank Sentral dari masing-masing negara anggota2.

D. Apa Itu Sherpa Track?


Sherpa Track adalah jalur pembahasan dalam forum G20 di bidang-bidang yang lebih
luas di luar isu keuangan, antara lain:
• Anti korupsi
• Ekonomi Digital

2
www.g20.org

7
8

• Lapangan Kerja
• Pertanian
• Pendidikan
• Urusan Luar Negeri
• Budaya
• Kesehatan
• Pembangunan
• Lingkungan
• Pariwisata
• Energi Berkelanjutan
• Perdagangan, Investasi, dan Industri
• Pemberdayaan Perempuan

E. Apa Saja Peran Nyata G20 Selama Ini?


• Penanganan Krisis Keuangan Global 2008
Salah satu kesuksesan G20 terbesar adalah dukungannya dalam mengatasi krisis
keuangan global 2008. G20 telah turut mengubah wajah tata kelola keuangan global,
dengan menginisiasi paket stimulus fiskal dan moneter yang terkoordinasi, dalam skala
sangat besar.
• Kebijakan Pajak
G20 telah memacu OECD untuk mendorong pertukaran informasi terkait pajak. Pada
2012, G20 menghasilkan cikal bakal Base Erosion and Profit Shifting (BEPS). Melalui
BEPS, saat ini 139 negara dan yurisdiksi bekerja sama untuk mengakhiri penghindaran
pajak.
• Kontribusi dalam penanganan pandemi Covid-19
Inisiatif G20 dalam penanganan pandemi mencakup penangguhan pembayaran utang
luar negeri negara berpenghasilan rendah, Injeksi penanganan Covid-19 sebanyak >5
triliun USD (Riyadh Declaration), penurunan/penghapusan bea dan pajak impor,
pengurangan bea untuk vaksin, hand sanitizer, disinfektan, alat medis dan obat-obatan.
 Isu lainnya
Selain itu, G20 berperan dalam isu internasional lainnya, termasuk perdagangan, iklim,
dan pembangunan. 3
3
www.kominfo.go.id
9

F. Seperti Apa Posisi Indonesia di G20?


Presidensi G20 tahun 2022 merupakan yang pertama bagi Indonesia selama
bergabung menjadi anggota G20 sejak forum internasional tersebut dibentuk pada 1999.
Saat itu, Indonesia ada dalam tahap pemulihan setelah krisis ekonomi 1997-1998 dan
dinilai sebagai emerging economy yang mempunyai ukuran dan potensi ekonomi sangat
besar di kawasan Asia.
Indonesia adalah satu-satunya anggota ASEAN dan G20 yang berperan penting dalam
pemulihan kesehatan dan perekonomian dunia.
Indonesia menduduki peringkat 10 dalam daftar paritas daya beli (Purchasing Power
Parity) di antara anggota G20.
Indonesia juga menjadi kekuatan pasar baru (New Established Emerging Market)
dengan PDB di atas US$ 1 Triliun.

G. Apa Saja Peran Aktif Indonesia di G20?


Indonesia berperan aktif dalam beberapa inisiatif di forum G20, seperti:
1. Global Expenditure Support Fund (GESF): dukungan terhadap negara berkembang
untuk mengamankan anggaran nasional dalam krisis likuiditas Global Infrastructure.
2. Connectivity Alliance (GICA): mendukung konektivitas melalui kooperasi dan
pertukaran pengetahuan.
3. Inclusive Digital Economy Accelerator (IDEA HUB): forum tempat berkumpulnya
para start-up unicorn di seluruh negara G20 untuk saling bertukar ide.

H. Apa Manfaat Sebagai Presidensi G20?


1. Presidensi G20 di tengah pandemi membuktikan persepsi yang baik atas resiliensi
ekonomi Indonesia terhadap krisis.
2. Merupakan bentuk pengakuan atas status Indonesia yang juga dapat
merepresentasikan negara berkembang lainnya.
3. Momentum presidensi ini hanya terjadi satu kali setiap generasi (+ 20 tahun sekali)
dan harus dimanfaatkan sebaik mungkin untuk
4. memberi nilai tambah bagi pemulihan perekonomian Indonesia.
5. Indonesia dapat mengorkestrasi agenda pembahasan pada G20 agar mendukung dan
berdampak positif dalam pemulihan aktivitas perekonomian Indonesia.
6. Kesempatan menunjukkan kepemimpinan Indonesia di kancah internasional,
khususnya dalam pemulihan ekonomi global.
10

7. Membuat Indonesia menjadi salah satu fokus perhatian dunia, khususnya bagi para
pelaku ekonomi dan keuangan.
8. Pertemuan-pertemuan G20 di Indonesia menjadi sarana memperkenalkan pariwisata
dan produk unggulan Indonesia kepada dunia internasional, sehingga diharapkan
dapat turut menggerakkan ekonomi Indonesia.

I.Peran dan Dampak G20 Terhadap Pembangunan Ekonomi Indonesia


Menjadi anggota tetap dalam forum G20 membuka akses Indonesia dalam
menstimulasi perekonomian dunia. Berangkat dari pengalaman turun naik situasi
ekonomi yang telah dilalui Indonesia, tentunya akan membuat Negara ini menjadi lebih
cermat dalam merumuskan kerangka pemikiran bagi ekonomi dunia mealui forum G20.
Indonesia memiliki kepentingan yang lebih erat dalam mendorong koordinasi kebijakan
antara negara-negara keanggotaan G-20, guna menuju pemulihan dan menjaga
terciptanya system perekonomian global yang kuat, berkelanjutan, dan seimbang. 4
G20 yang akan saling berbagi tentang ide model bisnis negara mereka. IDEA
Hub menurut Presiden Jokowi akan memiliki tiga sektor yaitu Sharing Economies,
Workforce Digitalization, dan Finansial Inclusion. Hal-hal seperti ini yang membantu
anggota G20 untuk terus mengembangkan per- tumbuhan ekonomi negaranya. Tidak
terkecuali Indonesia meski pertumbuhan ekonomi Indonesia terhitung lambat karena
masih ada di angka 5,17%. Hal itu juga masih termasuk peningkatan walau sebesar
0,10%. Pada sidang KTT terakhir juga Indonesia akan memperluas bisnis dengan India
melalui kerja sama ekonomi dan maritim dan membahas ekspor-impor kelapa sawit
dengan Perdana Menteri India. Di bidang maritim, Jokowi juga membicarakan interaksi
pengusaha Aceh dan Andaman-Nicobar yang terus me- ningkat sehingga membuka
kesempatan untuk Indonesia dalam mengajak kerja sama India untuk pengembangan
infrastruktur konektivitas di Sabang.
Selain kerja sama dengan India, Indonesia juga membahas kerja sama industri
dan investasi dengan Korea Selatan. Diketahui bahwa Indonesia dan Korea Selatan
memiliki kerjasama bilateral berupa aset yang akan dirundingkan lebih lanjut dalam
Indonesia-Korea Comprehensive Economic Partnership Agreement (IKCEPA). Setelah
dengan Korea Selatan, Indonesia juga membahas pengurangan defisit dagang dengan
Tiongkok. Hal-hal ini yang kemudian men- jadi kesempatan besar untuk Indonesia dalam
4
Yulia Puspitasari Gobel “PEMULIHAN EKONOMI INDONESIA PASCA PANDEMI COVID-19 DENGAN
MENGKOMBINASIKAN MODEL FILANTROPI ISLAM DAN NDEAS MODEL” Volume 3, November
2020, hal. 210.
11

meningkatkan kualitas ekonominya. Melalui pertemuan forum besar seperti G20,


Indonesia mempunyai kesempatan untuk membuka banyak kerja sama dengan negara
lain secara langsung melalui pertemuan para pemimpin negara5
1. Menurut Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, gelaran G20 akan menciptakan
kontribusi US$ 533 juta atau sekitar Rp7,4 triliun pada PDB Indonesia.
2. Peningkatan konsumsi domestik hingga Rp1,7 triliun.
3. Dari sisi pariwisata, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menyebut
gelaran G20 akan berkontribusi terhadap proyeksi peningkatan wisatawan
mancanegara hingga 1,8 juta – 3,6 juta dan juga 600 ribu – 700 ribu lapangan kerja
baru ditopang kinerja bagus sektor kuliner, fashion, dan kriya.
4. Rangkaian kegiatan G20 di Indonesia akan melibatkan UMKM dan menyerap tenaga
kerja sekitar 33.000 orang.
5. Menurut Menteri Koperasi dan UMK Teten Masduki, Presidensi G20 juga akan
mendorong investasi pada UMKM dalam negeri, mengingat saat ini 80% investor
global berasal dari negara-negara G20.
6. Momentum menunjukkan keberhasilan reformasi struktural, antara lain dengan UU
Cipta Kerja, untuk meningkatkan kepercayaan investor global. 6

J.Financial Inclusion, Digital Final Inclusion and SME Finance


Dari banyaknya agenda kegiatan G20 ini banyak membahas bagimana pemulihan
ekonomi dunia salah satunya yang dibahas adalah financial inclusion yaitu pemanfaatan
open banking yang bermaksud untuk mendukung dan mendorong produktivitas ekonomi
dan keuangan bagi underserved community yaitu pemuda,wanita dan UMKM. Usaha
Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) juga menjadi fokus utam Pemerintah dalam
upaya peningkatan inklusi keuangan. Hal ini dikarenakan UMKM masih mengalami
keterpurukan akibat pandemic covid-19 yang membuat perekonomian Indonesia
menurun, tingkat UMKM di Indonesia ini sangat besar dikarenkana jumlah penduduk
Indonesia yang banyak.
Usaha pemerintah dalam menigkatkan perekonomian melalui G20 ini sangat
besar banyak program akan dilakukan oleh pemerintah dalam meningkatkan
perekonomian : Pertama mendorong UMKM untuk meningkatkan akses kredit,
5
Alvela Salsabilah Putri “ G20: Mediator untuk Kemajuan Ekonomi Indonesia “ No.1, Januari - Juni 2020, hal
60- 61.
6
www.bi.go.id/id/g20/Default.aspx
12

khususnya kredit perbankan melalui KUR. Bagi UMKM yang belum dapat mengakses
pembiayaan formal, Pemerintah mengeluarkan program BPUM.
Kedua, pemerintah mendorong para pelaku usaha mikro untuk mendapatkan
aspek legalitas, seperti mendapatkan NIB dan merek-merek mereka, sehingga membuat
produknya bersandar dengan Sertifikat Produksi Pangan – Industri Rumah Tangga (SPP-
IRT), sertifikasi halal, izin edar dan berbagai izin lainnya.
Ketiga, pemerintah memfasilitasi perluasan pasar produk UMKM. Pemerintah
telah mengalokasikan 40 persen belanja pemerintah melalui LKPP. Kedepannya,
diharapkan e-catalog UMKM bisa bertambah sehingga banyak UMKM yang bisa
mengakses APBN kita melalui lelang yang ada di LKPP.
Keempat, Pemerintah melanjutkan promosi dan pemasaran produk UMKM
melalui berbagai acara pameran, Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) di daerah.
Diharapkan dari banyaknya program yang dilakukan pemerintah ini mampu mendorong
perekonomian Indonesia akibat dari masa pandemic covid-19, dan diharapkan pula
masyarakat atau pelaku UMKM saat melaksanakan program yang disajikan oleh
pemerintah melalui kegitan G20 ini melakukan dengan semaksimal mungkin dengan
nantinya program-program ini akan terus berkelanjutan sehingga semakin meningkatnya
perekonomian Indonesia.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Indonesia memiliki kepentingan yang lebih erat, guna menuju pemulihan dan menjaga
terciptanya system perekonomian global yang kuat, berkelanjutan, dan seimbang .
Peran G20 untuk perkembangan perekonomian Indonesia ini digadang-gadang akan
membuat dampat positif bagi Negara kita, secara tidak langsung UMKM di Indonesia
dibuat wadah dalam ajang promosi produk. Selain itu kegiatan IDEA HUB menjadi
ajang promosi dimana kegiatan tersebut mengutamakan pertukaran ide bisnis dari setiap
Negara. F
inancial inclusion yaitu pemanfaatan open banking yang bermaksud untuk
mendukung dan mendorong produktivitas ekonomi dan keuangan bagi underserved
community yaitu pemuda,wanita dan UMKM. Salah satu kegiatannya yaitu mendorong
UMKM untuk meningkatkan akses kredit, khususnya kredit perbankan melalui KUR.
Bagi UMKM yang belum dapat mengakses pembiayaan formal, Pemerintah
mengeluarkan program BPUM.
Menteri keuangan ASEAN perlu mendiskusikan isu-isu yang sedang menjadi pusat
perhatian G-20. Ini penting untuk membuat partisipasi Ketua ASEAN lebih bermakna
potensial bukan sekedar simbolik semata. Ketua ASEAN dapat mengemukakan posisi
bersama ASEAN dalam KTT G-20.

13
DAFTAR PUSTAKA
Alvela Salsabilah Putri “ G20: Mediator untuk Kemajuan Ekonomi Indonesia “ No.1, Januari
- Juni 2020, hal 60-61.
https://amp.kompas.com/tren/read/2022/03/27/143000165/apa-itu-g20-sejarah-tujuan-dan-
profilnegara-anggotanya
https://www.jaringanprima.co.id/id/indonesia-jadi-tuan-rumah-g20-apa-untungnya
Suntana, I., & Tresnawaty, B. (2021). Multidimensional Social Crisis and Religious
Violence in Southeast Asia: Regional Strategic Agenda, Weak Civilian Government,
Triune Crime, Wealth Gaps, and Coopted Journalism. Journal of Culture and Values
in Education, 4(2), 1-13.
Yulia Puspitasari Gobel “PEMULIHAN EKONOMI INDONESIA PASCA PANDEMI
COVID19 DENGAN MENGKOMBINASIKAN MODEL FILANTROPI ISLAM
DAN NDEAS MODEL” Volume 3, November 2020, hal. 210.
https://research.ui.ac.id/research/wp-content/uploads/2022/02/G20pedia.pdf
https://www.djkn.kemenkeu.go.id/kpknl-singkawang/baca-artikel/14747/Apa-itu-G20-
dan-Manfaatnya-untuk-Indonesia.html
https://www.kominfo.go.id/content/detail/44952/masyarakat-bali-siap-sukseskan-ktt-
g20/0/artikel_gpr

14

Anda mungkin juga menyukai