Anda di halaman 1dari 2

MANIFESTASI/TANDA & GEJALA KLINIS

1. Sesak napas yang mula timbulnya men- dadak, batuk, dan nyeri dada pleuritik.
2. Suara napas menurun atau tidak ter- dengar, hipersonor dengan perkusi, dan penurunan
fremitus raba pada sisi yang terlibat.
3. Takikardi, diaforesis, hipotensi, dan pucat terjadi pada pneumotoraks ven tile.
4. Pergeseran trakea ke sisi yang tidak terlibat pada pneumotoraks ventile.

DIAGNOSIS BANDING
1. Eksaserbasi asma atau PPOK.
2. Gagal jantung kongestif.
3. Infark miokardium. Embolisme pulmonal.
4. Aspirasi.
5. Benda asing di trakea atau bronkus.
6. Bula raksasa yang belum mengalami ruptur.
7. Pneumonia.
8. Pleuritis.
9. Ruptur diafragma.
10. Udara bebas sebagai akibat per- forasi organ berongga.

PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
 Anamnesis riwayat penyakit dan pemeriksaan fisik
- Sebagai akibat dekompensasi cepat yang terjadi pada pneumotoraks ventile,
kecurigaan klinik cukup untuk indikasi dilanjutkannya dekompresi jarum segera.
 Foto toraks posisi tegak biasanya bersifat diagnostik.
- Garis pleura radiolusen yang tipis.
- Tidak terlihat corakan vaskular paru di sisi perifer garis radiolusen.
- Deviasi trakea ke sisi kontralateral (berlawanan).
- Foto dekubitus lateral dengan sisi yang dicurigai di sebelah atas dapat membantu
untuk kasus indeterminate.
- Foto toraks saat ekshalasi mungkin dapat memperlihatkan kasus yang ringan.
 CT scan dada sangat sensitif tetapi hanya digunakan jika foto toraks tidak menyim pulkan
hasil.
TERAPI/PENATALAKSANAAN
 Observasi saja untuk pneumotoraks yang kecil.
 Aspirasi jarum atau drainase kateter perkutaneus pada kasus yang ringan/moderat.
 Torakostomi terbuka untuk pneumotoraks yang luas >30%.
- Pertama kali disambungkan dengan sistem water seal (WSD) tertutup.
- Jika paru belum menunjukkan re-ekspansi, pipa dapat dihubungkan dengan pengisap
dengan tekanan-20 cm.
- Katup Heimlich dapat digunakan untuk penatalaksanaan rawat jalan.
 Indikasi-indikasi terapi bedah mencakup pneumotoraks spontan berulang, kebocoran
udara yang menetap> 5-7 hari, atau jika mengalami perubahan barometrik.
 Koreksi bedah (torakoskopi atau torakotomi) dilakukan dengan eksisi bula penyebab
pneumotoraks dan tindakan mempermudah adhesi pleura melalui pleurodesis fisik atau
kimiawi dan/atau pleurektomi parietalis.

PROGNOSIS/KOMPLIKASI
 Intervensi bedah memberikan hasil yang efektif pada > 95% kasus.
 Komplikasi-komplikasi operasi mencakup nyeri pleuritik, kebocoran udara yang menetap,
sindrom nyeri pasca-torakotomi, infeksi luka, dan empiema pasca-bedah.
 Risiko kekambuhan 20%-50% untuk pneumotoraks spontan yang tidak diterapi melalui
operasi.

Anda mungkin juga menyukai