Anda di halaman 1dari 16

No RUMUS SIMBOL SATUAN (SI) INFORMASI PENTING

1. Besaran pokok Besaran pokok adalah besaran


Panjang l Meter (m) yg satuannya telah didefinisikan
Massa m Kilogram (Kg) terlebih dahulu.
Waktu t Sekon (s)
Suhu T Kelvin (K) Besaran turunan adalah besaran
Kuat arus I Ampere (A) yg diturunkan dr besaran pokok.
Intensitas cahaya I Candela (Cd) Contoh: luas, volume, gaya,
Jumlah zat n mol kecepatan, percepatan, usaha, dll
2. Alat ukur
Panjang Mistar, jangka sorong, micrometer skrup Ketelitian mistar 0,1 cm
Massa Neraca pasar, tiga lengan, pegas, digital Ketelitian jangka sorong 0,01 cm
Waktu Jam pasir, arloji, stop watch, jam atom Ketelitian micrometer 0,001 cm
volume Gelas ukur
3. Massa Jenis ρ = massa jenis Kg/m3
1 g/cm3 =1000 Kg/m3
m m = massa Kg
1 Kg/m3 = 0,001 g/cm3
ρ=V v = volum m3
4. Sifat zat Melebur  dari wujud padat ke cair Kohesi : gaya tarik antar molekul
Padat  bentuk dan volume tetap Menguap  dari wujud cair ke gas yang sejenis.
Cair  bentuk berubah, volume tetap Menyublim  dari wujud padat ke gas Adhesi : gaya tarik antar molekul
Gas  bentuk dan volume berubah - Mengembun  dari wujud gas ke cair yang tidak sejenis.
ubah Membeku  dari wujud cair ke padat Kapilaritas : peristiwa naik
Deposisi  dari wujud gas ke padat turunnya zat cair dalam pipa
kapiler.
5. Suhu Termometer raksa
5 4 5 (+) mudah dilihat
tF = (t – 32)C = (t – 32)R = [ (t – 32) + 273]
9 9 9 Pemuaiannya teratur
K Tidak membasahi dinding
Sampai 350C
4 9 (–) harganya mahal
tC = 5 tR = ( 5 t + 32)F = (t + 273) K Raksa merupakan zat beracun
Cuma sampai -40C
Thermometer alcohol
5 9 5 (+) harganya murah
tR = 4 tC = ( 4 t + 32)F = ( 4 t + 273) K
Alcohol lebih teliti
9 4 Dpt mengukur sampai -112C
t K = (t – 273)C = [ (t – 273) + 32]F = (t – 32)R
Mengubah skala dalam suhu 5 5
(–) titik didihnya rendah (78C)
Tidak berwarna
x−x 0 y − y 0 Membasahi dinding
=
xt −x 0 y t− y 0
6. Pemuaian panjang zat padat Δℓ = pertambahan panjang m
Δℓ= ℓo . α . ΔT ℓo = panjang mula-mula m Khusus bagian ini Δℓ dan ℓo
α = koefisien muai zat padat / C atau /K
o
tidak harus dalam meter asalkan
ℓt =ℓo+ Δℓ ∆T = perubahan suhu
o
C satuan keduanya sama misal
ℓt = panjang akhir m dalam cm
7. Kalor 1 kalori = 4,2 Joule
a. Kalor untuk menaikan suhu benda Q = kalor Joule 1 Joule = o,24 kalori
Q = m.c.∆T m = massa Kg
b. Kalor untuk merubah wujud benda c = kalor jenis J/KgoC T1>T2 (Benda yang mempunyai
Q=m.L J/kg suhu lebih diletakkan di ruas kiri)

c. Kapasitas kalor L = kalor laten J/C 5 cara mempercepat penguapan:


Q (kalor uap, kalor embun, kalor beku, kalor watt 1. Menaikkan suhu,
H=
∆T lebur) sekon 2. memperluas permukaan,
d. Asas Black H = kapasitas kalor 3. meniupkan udara,
m1.c1.(T1-Tc) = m2.c2.(Tc-T2) P = daya alat pemanas 4. menyemburkan zat cair,
e. Alat Pemanas t = waktu untuk menaikan suhu 5. mengurangi tekanan
P.t=m .c . ΔT permukaan
8. Gerak Lurus Beraturan s = jarak m
1 km = 1000 m
s = v.t v = kecepatan m/s
1 jam = 3600 s
t = waktu s
9. Gerak Lurus Berubah Beraturan vo = kecepatan awal m/s Untuk perlambatan a bernilai
V t = v o + at Vt = kecepatan akhir m/s negatif ( - )
V t 2 = v o 2 + 2.a.s a = percepatan m/s2
1 t = waktu sekon Syarat GLBB: kecepatan berubah
S = v o . t + 2 .a.t 2
s = jarak m dan percepatan tetap
10. Gaya F = gaya Newton Besarnya massa selalu tetap,
F = m.a m = massa kg namun berat tergantung
a = percepatan m/s2 percepatan gravitasi di mana
Berat w = berat N benda tsb berada
w = m.g g = percepatan gravitasi = 10 m/s2 m/s2
1
Gravitasi bulan = gravitasi
6
bumi
11. a. Tekanan Zat Padat 1 Pa = 1 N/m2
p = tekanan Pascal (Pa)
F F = gaya N Keping bimetal adalah kepiung
p= A = luas permukaan bidang m2 logam yang berbeda koefisien
A muainya dan di keling jadi satu
m3
kelvin
b. Untuk tekanan konstan V = volume  jika di panaskan keping
T = suhu bimetal akan melengkung ke arah
V1 V2
= logam yang koef muai
T1 T2
panjangnya kecil
c. Untuk volume konstan
P 1 P2  jika di dinginkan keping
= bimetal akan melengkung ke arah
T1 T 2
logam yang koef muai
d. Hukum Boyle - Guy Lussac panjangnya besar
P 1 . V 1 P2 .V 2
=
T1 T2
12. Tekanan Zat Cair ρ = massa jenis cairan Kg/m3 Sistem hidrolik diaplikasikan
p=ρ .g.h g = percepatan gravitasi m/s2 pada mesin pengangkat mobil
h = kedalaman zat cair m sehingga beban yang berat dapat
F1 = gaya pada penampang 1 N diangkat dengan gaya yang lebih
Sistem hidrolik F2 = gaya pada penampang 2 N kecil, satuan A1 harus sama
F1 F2 A1 = Luas penampang 1 m dengan A2 dan satuan F1 harus
= A2 = Luas penampang 2 sama dengan F2
A1 A 2

FA = Gaya ke atas N ρ.V.g merupakan berat zat cair


Gaya apung / gaya ke atas
wu= berat benda ditimbang di udara N yang dipindahkan benda ketika
FA = wu – wf
wf = berat benda dalam cairan N benda dicelupkan ke dalam suatu
cairan
F A = ρ.V.g V = volum zat cair yang dipindahkan m3
benda yg bekerja menurut hukum
Archimedes : kapal laut,
galangan kapal, jembatan ponton,
hydrometer.
13. Tekanan gas pada ruang tertutup P = Tekanan atm
Suhu gas dianggap tetap
P 1 .V 1 = P 2 .V 2 V = Volume gas m3
14. Energi potensial m = massa kg Pada saat buah kelapa jatuh dari
Ep = m.g.h g = percepatan gravitasi m/s2 pohon, buah mengalami
Energi Kinetik perubahan bentuk energi dari
1 h = ketinggian m energi potensial menjadi energi
Ek = 2 m.v 2 v = kecepatan m/s kinetik
15. Pesawat Sederhana
a. Pengungkit
w. ℓ w = ℓ F . F w = berat beban N Pada takal / sistem katrol,
Keuntungan mekanis Pengungkit F = gaya / kuasa N besarnya KM ditentukan oleh
w ℓF ℓ w = lengan beban m jumlah banyak tali yang
ℓ F = lengan kuasa m menanggung beban atau biasanya
KM = F = ℓw
KM = keuntungan mekanis - sama dengan jumlah katrol dalam
b. Katrol
s = panjang bidang miring m sistem tsb.
w
h = tinggi bidang miring dari permukaan tanah m
KM = F
c. Bidang Miring Katrol tetap  KM = 1
w s Katrol bergerak  KM = 2
F = h Sistem katrol  banyak roda
KM =
16. Getaran
n 1 t 1 f = frekuensi getaran / gelombang Hertz Hertz = 1/sekon
T = periode getaran / gelombang sekon
t =T T= n = f
n = jumlah getaran / gelombang - Panjang gelombang adalah jarak
f=
v = cepat rambat gelombang m/s yang di tempuh gelombang
dalam 1 periode
Gelombang
λ = panjang (satu) gelombang m
v = λ.f
17. Macam gelombang
 Menurut mediumnya
Gelombang mekanik  gelombang yang dalam perambatannya -
memerlukan medium.
Gelombang elektromagnetik  gelombang yang dalam perambatannya tidak -
memerlukan medium.
 Menurut arah rambatnya
Gelombang transversal  gelombang yang arah rambatnya tegak lurus - 1 gel = 1 bukit + 1 lembah
terhadap arah getarnya
Gelombang longitudinal  gelombang yang arah rambatnya searah - 1 gel = 1 rapatan + 1 renggangan
terhadap arah getarnya
18. Bunyi pantul d = kedalaman m
Rumus ini dapat digunakan untuk
v.t v = cepat rambat gelombang bunyi m/s
mengukur kedalaman air atau
d= 2 t = selang waktu antara suara (atau sonar) dikirim sekon
kedalaman gua.
sampai didengar / diterima kembali
19. Macam bunyi
 Berdasarkan frekuensi
Infrasonik Frekuensi < 20 Hz Amplitudo mempengaruhi keras
Audiosonik Frekuensi 20 Hz – 20 KHz lemahnya bunyi
Ultrasonik Frekuensi > 20 KHz
 Berdasarkan keteraturan Frekuensi mempengaruhi tinggi
frekuensi Bunyi dengan frekuensi tidak teratur rendahnya bunyi
Desah Bunyi dengan frekuensi teratur
Nada Bunyi yang sangat keras
Dentum

20. Cacat mata pakai kaca mata lensa cekung


Miopi (rabun jauh)  bayangan jatuh di depan retina pakai kaca mata lensa
Hipermetropi (rabun dekat)  bayangan jatuh di belakang retina cembung
Presbiopi (mata tua)  berkurangnya daya akomodasi mata pakai kaca mata lensa rangkap
21. Cahaya
Cermin Lengkung (cekung dan f = jarak fokus cermin cm f cermin cekung (+)
cembung) R = jari-jari kelengkungan cermin cm f cermin cembung (-)
1 So = jarak benda di depan cermin cm Si (+)=bayangannyata
f= R
2 Si = jarak bayangan dari cermin cm Si (-)=bayangan maya
1 1 1 Hi = Tinggi bayangan cm
= + Ho = Tinggi benda cm M > 1 bay diperbesar
f So Si
Si Hi M = Perbesaran (kali) M = 1 bay sama besar
M=| |=| | M < 1 bay diperkecil
So Ho
Pada cermin cekung : Bayangan yang dibentuk cermin
Ruang Ruang cembung selalu bersifat : maya,
Menentukan sifat bayangan cermin Sifat Bayangan
Benda Bayangan tegak, diperkecil
cekung
maya, tegak,
Ruang Benda+Ruang Bay = 5 I IV
diperbesar
nyata, terbalik,
III II I IV II III
diperbesar
R f O
III II nyata, terbalik,
diperkecil
nyata, terbalik, sama Untuk mencari kekuatan lensa,
tepat di R tepat di R
besar jarak fokus harus dalam meter
tidak terbentuk f lensa cembung (+)
tepat di f tepat di f
bayangan f lensa cekung (-)
Si (+)=bayangannyata
Lensa (cekung dan cembung) P = kekuatan lensa Dioptri Si (-)=bayangan maya
1 f = jarak fokus lensa m
P= Pada lensa cembung : M > 1 bay diperbesar
f
Ruang Ruang M = 1 bay sama besar
1 1 1 Sifat Bayangan
= + Benda Bayangan M < 1 bay diperkecil
f So Si
di depan maya, tegak,
Si Hi O-F2
M=| |=| | lensa diperbesar Bayangan yang dibentuk lensa
So Ho cekung selalu bersifat : maya,
nyata, terbalik,
(depan) ( belakang) F2 – 2F2 di kanan 2F1 tegak, diperkecil
diperbesar
nyata, terbalik,
2F2 2F1
sama besar
2F2 F2 O F1 2F1
tepat di
- -
F2
22. Alat Optik
a. Lup (mata normal) Ma = Perbesaran untuk mata berakomodasi (kali) Lensa okuler merupakan lensa
25cm maksimum (kali) yang berada di dekat mata
+1
Ma= f Mt = Perbesaran untuk mata tidak berakomodasi / cm pengamat
25cm rileks Lensa obyektif berada di dekat
f = fokus lup obyek yang diamati
M t= f
M = Perbesaran Mikroskop (kali)
b. Mikroskop
M = fob x fok fob = fokus lensa obyektif cm
fok = fokus lensa okuler cm
23. Listrik Statis F = gaya coulomb N
k . Q1 Q2 k = konstanta coulomb Nm2/c2 K = 9 . 109 
F=
r2 Q = muatan listrik coulomb 1 N = 105 dyne
Q r = jarak antar muatan m 1 C = 3 . 109 stc
I= I = arus listrik ampere
t t = waktu sekon
24. Bagian atom Induksi adalah pemisahan muatan listrik di dlm
Proton (muatan +) suatu penghantar akibat didekati benda bermuatan
Elektron (muatan -) listrik. Kaca bermuatan positif (+)
Neutron (muatan netral) Ebonit bermuatan negatif (-)
Elektroskop: alat yang digunakan untuk Plastik bermuatan negatif (-)
mengetahui adanya muatan listrik statis dalam
suatu benda.
25. Listrik Dinamis Syarat arus listrik mengalir dalam
W V = beda potensial volt rangkaian:
V= W = energi listrik joule 1. rangkaian listrik harus tertutup
Q
Q = muatan listrik coulomb 2.harus ada beda potensial antara
Hukum Ohm dua titik dalam rangkaian
V = I.R
V = beda potensial volt GGL merupakan beda potensial
I = kuat arus ampere (A) baterai yang dihitung saat
R = hambatan ohm (Ω) rangkaian terbuka atau beda
potensial asli baterai
Hambatan Penghantar
ρ = hambatan jenis Ωm
ℓ ℓ = panjang kawat penghantar m Tegangan jepit adlh beda
R= ρ
A A = Luas penampang penghantar m2 potensial yg dihitung saat
rangkaian tertutup.
Rangkaian Seri R
Rt = R1+R2+....+Rn

Rangkaian Paralel R Konduktor:


1 1 1 1 zat yang dapat menghantarkan
= + +. .. .+
Rt R1 R2 Rn arus listrik dengan baik.
Contoh: logam, karbon, air
Rangkaian Paralel terdiri dari 2
Resistor Isolator:
R1⋅R2 Zat yang tidak dapat atau sukar
menghantarkan listrik
R 1 + R2
Contoh: kayu, kaca, kertas
Rt =
I = kuat arus ampere
Semikonduktor:
Hukum Kirchoff 1 zat yang mempunyai sifat antara
Σ I masuk = Σ I keluar konduktor dan isolator
contoh: silikon, germanium
Tegangan jepit (Vjepit)
Vj = E – I . r

-
Rangkaian Listrik dengan hambatan
n = jumlah elemen Volt
dalam
E = GGL (gaya gerak listrik) ohm
a. Baterai Seri
r = hambatan dalam sumber tegangan ohm
n. Ε R = hambatan luar total
I=
n. r + R

b. Baterai Paralel
E
I=
r
+R
n
26. Energi Listrik dan Daya Listrik
a. Energi Listrik W = Energi Listrik joule 1 kalori = 4,2 Joule
W = Q.V W = V.I.t Q = Muatan Listrik coulomb I J = 0,24 kal
2 V = tegangan / beda potensial volt 1 KWh = 3,6 . 106 joule
V
.t I = Kuat Arus Listrik ampere 1 Ws = 1 Joule
W= R W = I2.R.t

W= P . t

b. Daya Listrik P = Daya Listrik watt


P = V.I P= I R
2.
t = waktu sekon
2
V W
P= R P= t
Jumlah hari sesuai dgn bulan
yang ditanyakan.
c. biaya listrik

Wt x tarif perKWh x jumlah hari


27. Gaya Lorentz F = Gaya Lorentz N Besar gaya Lorentz dipengaruhi:
B = Kuat medan magnet Tesla 1. Medan magnet
F = B.i. ℓ i = kuat arus listrik A 2. Kuat arus listrik
ℓ = panjang kawat m 3. Panjang kawat

28. Sudut deklinasi  sudut yang dibentuk antara jarum kompas Benda ferromagnetik: ditarik
dengan bidang datar, akibat garis gaya magnet kuat oleh magnet (Baja, Besi
bumi tidk selalu sejajar dengan permukaan Nikel Kobalt)
bumi. Benda paramagnetik: ditarik
Sudut inklinasi  sudut yang dibentuk antar jarum kompas lemah oleh magnet (Aluminium,
dengan arah utara-selatan bumi, akibat kutub Platina)
magnet bumi tidak berhimpit dengan kutub Benda diamagnetik: ditolak oleh
bumi. magnet (emas, seng, bismuth)
29. Transformator  alat yg digunakan untuk
Np Vp Vp Is Vp = tegangan primer / masukan V mengubah tegangan arus
= = Vs = tegangan Sekunder / keluaran V bolak balik.
Ns Vs Vs Ip
Ip = Arus primer / masukan A Jenis transformator:
Np Is Is = Arus sekunder / keluaran A 1. Step Up (penaik tegangan)
=
Ns Ip Np = jumlah lilitan primer - Np < Ns
Ns = Jumlah lilitan sekunder - Vp < Vs
Efisiensi Transformator Ws = Energi keluaran J Ip > Is
Ws Wp = Energi masukan J 2. Step Down (penurun
η= x100 %
Wp Ps = Daya keluaran watt tegangan)
Ps Pp = Daya masukan watt Np > Ns
η= x 100 %
Pp Vp > Vs
Ip < Is
30. Tata surya
 Lapisan matahari: Inti matahari  Fotosfer  Kromosfer  korona Gerhana matahari:
 Rotasi Bumi berputar pada porosnya Matahari – bulan – bumi
 Akibat rotasi 1. Terjadi gerak semu harian matahari
2. Terjadi siang dan malam Gerhana bulan:
3. pemetaan bumi pada kedua kutub Matahari – bumi – bulan
4. perbedaan waktu di bumi
 Revolusi Bumi beredar mengelilingi matahari 2 jenis lamanya bulan
 Akibat revolusi 1. terjadi pergantian musim 1. bulan sideris  27,3 hari
2. terjadi perbedaan lamanya siang dan malam 2. bulan sinodis  29,5 hari
3. terjadinya rasi bintang
4. Terjadinya gerak semu tahunan matahari

31. Pengelompokan planet


 Planet inferior  planet yang orbitnya terletak diantara matahari dan Perihelium adalah posisi
bumi (merkurius dan venus) planet paling dekat dengan
 Planet superior  planet yang orbitnya diluar orbit bumi matahari
(mars, jupiter, saturnus, uranus dan neptunus) Aphelium adalah posisi
 Planet dalam  planet yang orbitnya di sebelah dalam sabuk asteroid planert paling jauh dengan
(merkurius, venus, bumi, mars) matahari
 Planet luar  planet yang orbitnya disebelah luar sabuk asteroid
(jupiter, saturnus, uranus dan neptunus)
 Planet terrestrial  planet yang tersusun atas batuan (mirip bumi) Planet yang tidak memiliki
(merkurius, venus, bumi, mars) bulan adalah merkurius dan
 Planet jovian  planet yang berukuran besar dan komposisi venus
penyusunnya berupa es dan gas hidrogen
(jupiter, saturnus, uranus, neptunus)
32. Asteroid  bongkahan batuan yang terdapat dalam sabuk asteroid
Meteoroid  batuan berukuran mulai dari semburan biji padi - Hukum I Keppler: setiap
sampai dengan gerbong kereta yang terdapat dalam planet bergerak dalam orbit
ruang antar planet elips mengitari matahari
Meteor  meteoroid yang bergesekan dengan atmosfer saat - Hukum II Keppler: dalam
menuju bumi sehingga menghasilkan pijar berupa garis selang waktu yang sama, luas
cahaya di langit juring yang di sapu oleh planet
meteorit  sisa –sisa batuan meteoroid yang mencapai adalah sama
permukaan bumi

Anda mungkin juga menyukai