Anda di halaman 1dari 11

BPOM TRACKING Sebagai Solusi

Preventif dalam Mengatasi


Peredaran Obat Palsu pada
Pasien melalui Peningkatan
Peran Apoteker dalam Skrining
Menggunakan QR Code Scanner
Muhammad Fahrul Rizal
Aqilah Kusumaningtyas
Dintha Muhammad Maulidha Yasin
Latar Belakang
Berdampak pada

3,8 %

Berefek pada

Maka solusinya

Preventif
Represif
Pengawasan Obat Kurang Ketat, Partisipasi Masyarakat Kurang, dan
Informasi Distribusi Belum Transparan
Pengawasan Obat Kurang Ketat
Rp 25 Triliun
Partisipasi Masyarakat Kurang
Distribusi obat Produsen membuat obat palsu
palsu meningkat semirip mungkin dengan obat asli

Disebabkan oleh Dapat dibedakan


dengan cara

● Rendahnya minat baca ● Ditemukan QR code yang tidak sesuai


● Mudah percaya berbagai klaim ● Keterangan di botol yang typo
produk obat ● Stempel kemasan yang tidak rapi
● Tidak ada rasa ingin tahu atau
kecurigaan terhadap obat yang
didapatkan
● Tidak dapat mengetahui obat
secara langsung karena
mendapatkan obat secara Mengakibatkan Maraknya kejadian efek
daring samping obat palsu
Informasi Distribusi Kurang Transparan
Masyarakat
Regulasi distribusi mempertanyakan
Distribusi Obat Yang
terbatas untuk minimnya
Kurang Transparan
internal transparansi
distributor oleh BPOM

Tenaga Medis dan


Masyarakat tidak
memiliki akses Kasus Ivermectin PT. Distributor Non - Resmi
Harsen Laboratories =
Tidak memenuhi prinsip
Meningkatnya Korban BPOM mengenai
Obat Palsu pendistribusian obat
BPOM Tracking System

BPOM Tracking System (khusus apoteker)


Tertera lengkap dan
jelas = ASLI
Tertera tidak lengkap
dan tidak jelas =
VALIDASI

Apoteker
mengkonfirmasi
kepada penebus obat
bahwa obat tersebut
ASLI sebelum
diberikan
BPOM Tracking System
Apoteker berperan ganda selama
pandemi sehingga perlu dilibatkan
oleh pemerintah dalam mencegah
sampainya obat palsu pada pasien
melalui
TERIMA KASIH
SWOT
Strength : BPOM Tracking memudahkan apoteker dalam memastikan obat
tersebut asli dengan adanya spesifikasi produk obat, aksesnya yang mudah
dan terkoneksi dengan laman BPOM
Weakness : BPOM Tracking hanya bisa digunakan pada apotek/toko obat,
penggunaan QR Code Scanner dengan mesin yang tidak murah
Opportunity : Ekspansi kerjasama BPOM untuk pencegahan obat palsu → Jika
sebelumnya lebih ego sektoral
Threat : Belum semua produk obat memiliki spesifikasi yang lengkap di BPOM
→ Menyulitkan pemastian obat asli atau palsu (makan waktu)
Pihak yang bekerjasama dalam pengaplikasian BPOM tracking
● BPOM
BPOM berwenang dalam memasukkan data spesifikasi produk obat agar
bisa dipindai oleh QR Code Scanner.
● Apoteker
Apoteker berwenang dalam penggunaan sistem dan konfirmasi obat asli
atau palsu kepada pasien.
● Perusahaan Teknologi
Perusahaan teknologi berwenang dalam penyediaan perangkat lunak
berupa laman dan perangkat keras berupa QR Code Scanner.

Anda mungkin juga menyukai