Paparan Sosialisasi PerBPOM Nomor 8 Tahun 2020
Paparan Sosialisasi PerBPOM Nomor 8 Tahun 2020
DIEDARKAN SECARA
DARING
Dra. Rita Endang, Apt., M.Kes.
Deputi Bidang Pengawasan Obat NAPPZA, Badan POM RI
OUTLINE
#5 PENUTUP
• 2
Section
1
Lata
Belakang
r
3
1 LATAR BELAKANG
Era Industri 4.0 yang diikuti pesatnya perkembangan teknologi dan informasi yang sulit dibendung sehingga
perlu diikuti regulasi untuk memberi kepastian hukum dan melindungi masyarakat dari risiko yang dapat muncul
terkait perkembangan teknologi yang sangat pesat tersebut.
Hasil operasi pangea (Fokus Penjualan Online Obat, Suplemen, dan Kosmetik) diketahui bahwa terjadi
peningkatan penjualan obat online dari tahun ke tahun.
WHO menaksir bahwa sejumlah besar obat yang dijual melalui internet merupakan produk palsu. Produk yang
dijual secara online tidak terjamin keamanan, khasiat/manfaat, dan mutunya karena tidak dapat dipastikan
apakah diproduksi oleh produsen yang resmi atau tidak
(http://www.who.int/bulletin/volumes/88/4/10-020410/en/)
Interpol menaksir bahwa di beberapa wilayah Asia, Afrika, dan Amerika Selatan, produk ilegal termasuk palsu di
pasaran dapat mencapai 30%.
(https://www.interpol.int/en/Crime-areas/Pharmaceutical-crime/Pharmaceutical-crime)
Amanah Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Sistem dan Transaksi Elektronik,
Pasal 35 ayat (3) yang menyebutkan bahwa ketentuan mengenai pengawasan atas penyelenggaraan sistem
elektronik dalam sektor tertentu wajib dibuat oleh Kementerian atau Lembaga terkait setelah berkoordinasi
dengan Menteri (Kominfo)
4
Section
2
Risik
Peredara
Obat
o
n
Daring
secara
5
2 RISIKO PEREDARAN OBAT SECARA DARING
8
3 PENGAWASAN PEREDARAN OBAT SECARA DARING OLEH BADAN POM (2)
10
Contoh Temuan Prekursor Farmasi Diedarkan secara Daring
11
Contoh Temuan Obat Disfungsi Ereksi Diedarkan secara Daring
12
Contoh Temuan Injeksi Diedarkan secara Daring
13
Contoh Temuan Vaksin Diedarkan secara Daring
Contoh Temuan Implan Diedarkan secara Daring
15
Contoh Temuan Obat Golongan Psikotropika
Diedarkan secara Daring
16
Contoh Temuan Obat Golongan Narkotika
Diedarkan secara Daring
17
Contoh Temuan Obat Misoprostol yang Digunakan Sebagai
Penggugur Kandungan yang Diedarkan secara Daring
18
Section
4
Isi
(Terkait
Peraturan
Obat)
19
4 ISI PERATURAN TERKAIT OBAT (Terdapat dalam BAB
II)
Obat (Obat Bebas, Obat Bebas Terbatas, dan Obat keras), Obat
Komoditi tradisional, Suplemen kesehatan, Kosmetika dan Pangan olahan
Diatur dalam Pasal 2 ayat (1) dan Pasal 7 ayat (1)
4
Apotek dan PSEF Sebagai
ISI PERATURAN TERKAIT OBAT (2)
Sesuai Permenkes No. 26 Tahun 2018 tentang Pelayanan Perizinan Berusaha
Terintegrasi Secara Elektronik Sektor Kesehatan
Penyelenggara
peredaran daring IZIN PSEF* IZIN APOTEK
Persyaratan : Persyaratan :
*Penyelenggara Sistem • Surat Registrasi Apoteker • Surat Registrasi Apoteker
Elektronik Farmasi Tanda (STRA) Tanda (STRA)
adalah badan hukum (PSEF) • Surat Izin Praktik Apoteker (SIPA) • Surat Izin Praktik Apoteker (SIPA)
menyediakan, mengelola,
yang • Dokumen proses bisnis aplikasi E- • Denah bangunan
dan/atau mengoperasikan Farmasi • Daftar sarana dan prasarana
Sistem Elektronik untuk • Perangkat untuk data • Berita Acara Pemeriksaan
keperluan dirinya dan/atau akses ketersediaan
keperluan pihak lain. petunjuk
produk manualnya disertai
Saat ini Kementerian Kesehatan dalam • Data Industri Farmasi,
proses menyusun Permenkes yang
mengatur lebih detail terkait PBF,
pelayanan kefarmasian dan/atau Apotek yang bekerjasama
secara
elektronik, termasuk ketentuan PSEF.
1
Obat Keras yang
4
termasuk dalam Sediaan injeksi selain
Obat-obat Tertentu insulin untuk
penggunaan sendiri
5
Sediaan implan yang
2 Obat mengandung
prekursor farmasi
PENGECUALIAN
KOMODITI (KHUSUS
penggunaannya
memerlukan bantuan
tenaga kesehatan
TERKAIT OBAT)
3 6
(Pasal 27) Obat golongan Narkotika
Obat untuk disfungsi
ereksi dan Psikotropika
22
4 ISI PERATURAN TERKAIT OBAT (4)
⮚ Industri Farmasi dan PBF hanya dapat menggunakan sistem elektronik yang dimiliki
Sistem Elektronik Industri Farmasi dan PBF yang bersangkutan.
yang digunakan ⮚ PBF Cabang menggunakan sistem elektronik yang dimiliki PBF Pusat nya.
Diatur dalam Pasal 4 ayat (2), ⮚ Ketentuan lebih lanjut mengenai sistem elektronik yang digunakan di IF dan PBF
Pasal 5 dan Pasal 6 sesuai dengan Pedoman CDOB
MEKANISME RESEP
(OBAT)
Penerimaan Resep
a. Resep yang ditulis secara elektronik
b. Resep yang diunggah ke sistem
dalam elektronik
(Terdapat dalam Pasal 8 ayat 1 dan 2)
24
4 ISI PERATURAN TERKAIT OBAT (6)
26
4 ISI PERATURAN TERKAIT OBAT (7)
Penyimpanan data Wajib diarsipkan dan mampu tertelusur paling singkat dalam
batas waktu 5 (lima) tahun
elektronik
Terdapat dalam Pasal 11
27
4 ISI PERATURAN TERKAIT OBAT (8)
Peringatan
Ketentuan Penutup
(Pasal 34)
30
Section
5
Penutup
31
5 PENUTUP
1
BPOM mendukung kemajuan teknologi Industri 4.0 dan tetap terbuka pada
perkembangan teknologi digital, termasuk penjualan obat secara daring/online.
2
Dalam melindungi masyarakat, BPOM menyiapkan peraturan sebagai alat untuk
memberikan kepastian hukum dan perlindungan baik kepada pelaku usaha maupun
kepada masyarakat.
33