Anda di halaman 1dari 7

Tugas Latsar CPNS:

Identifikasi dan Analisa isu

Nama : apt.Zarah Esmeralda Nauly Siagian, S.Farm.


Angkatan : LXVII
Instansi : UPTD Puskesmas Sepinggan Baru
Divisi : Farmasi
Identifikasi Isu 1:
KESESUAIAN RESEP
Pertimbangan Medis DENGAN FORNAS
Faktor Individu

Adanya potensi DRP (Drug


Related Problem) Kurangnya wawasan dokter
terkait daftar obat fornas

Kurangnya komitmen dokter


Kurangnya
meresepkan obat sesuai fornas
kepatuhan
penulisan resep
dengan

Adanya pergantian dokter formularium
Internsip setiap 6 bulan nasional
Legitimasi dan kedekatan
faktor otoritas
Belum ada sistem yang
menunjang peresepan sesuai
Permintaan dari pasien fornas, misal resep elektronik
untuk meresepkan obat
obat tertentu
Sistem

Faktor Eksternal
Kurangnya kepatuhan penulisan resep dengan formularium nasional
mempengaruhi mutu pelayanan kefarmasian yaitu meningkatnya % obat
tidak terlayani
Identifikasi Isu 2:
INSIDENSI KEJADIAN
Sistem
Manusia NYARIS CEDERA
Tidak berjalannya SOP Pelayanan
terkait skrining identitas pasien Adanya ketakutan petugas
dengan optimal untuk melaporkan

Kurangnya sosialisasi dan Kurangnya komitmen


pelatihan pelaporan IKP pimpinan / PJ untuk
kepada semua pihak mengawal dan evaluasi
Masih tingginya
insidensi KNC
(Kejadian Nyaris
Insiden dilaporkan Cedera)
Masih rendahnya namun sering terlambat
kesadaran semua pihak serta laporan tersebut
Form pelaporan manual
terkait dampak dari KNC miskin data
kurang mendukung
statistika dan evaluasi data

Masih adanya budaya Insiden yang terjadi sering


menyalahkan (blame disembunyikan
Alat culture) (underreport)

Lingkungan Pelaporan

Kurangnya kepatuhan implementasi SOP Skrining Pasien baik di Poli


maupun Farmasi, menjadi penyebab tuta,a insidensi KNC
Identifikasi Isu 3:
INSIDENSI DRP'S PADA
Pasien Dokter
PASIEN PEDIATRI
Ketidakpatuhan minum Kurangnya wawasan terkait
obat DRP pada pasien pediatri

Doctor shopping
Tulisan resep dokter yang
tidak jelas

Paradigma masyarakat
terkait obat Kurangnya assesment
f terkait
faktor resiko DRP, misal
alergi obat Masih tingginya
insidensi DRP'S
pada pasien
Kurangnya wawasan terkait
Pediatri
Rekam medik masih DRP pada pasien pediartri
manual
Pembacaan resep yang
salah

Belum optimalnya SOP Kurangnya kepatuhan


Pelayanan terkait skrining pelaksanaan SOP Skrining
pasien Resep
8 DRP :

Sistem Farmasi
1. obat tanpa indikasi
2. obat salah
3. indikasi tanpa obat
4. dosis obat kurang
5. dosis obat berlebih
6. interaksi obat,
7. reaksi obat merugikan
8. kegagalan dalam menerima obat.
Identifikasi Isu 4:
OPTIMALISASI
Sarana/Prasarana User
DOKUMENTASI PIO
Kurangnya informasi yang
Alat yang digunakan berupa form diketahui user
manual yang kurang praktis dalam (nakes/masyarakat) terkait
dokumentasi PIO layanan PIO dan alurnya

Tidak ada ruangan khusus untuk PIO, Rendahnya kesadaran user


sehingga user kurang nyaman meminta untuk menggunakan layanan
layanan PIO PIO (user mungkin lebih suka
browsing di internet)
Belum optimalnya
dokumentasi PIO
(Pelayanan
Dokumentasi layanan Informasi Obat)
dilakukan saat jam kerja,
SOP PIO sudah ada, namun sehingga belum dapat Kurangnya komitmen untuk
belum ada flow chart atau dilakukan di luar jam kerja menjalankan PIO aktif
alur pelayanan PIO

Dokumentasi layanan
Sistem dilakukan searah oleh
Tidak ada evaluasi efektivitas
penyelenggareaan PIO aktif
farmasi sehingga seringnya
terlupa karena kesibukan

Metode PIO Aktif

Layanan PIO terdiri dari 2:


Pio Aktif dan PIO Pasif
Identifikasi Isu 5:
OPTIMALISASI
Alat Manusia DOKUMENTASI KARTU
Kurangnya kepatuhan dalam
STOK
Alat yang digunakan berupa form pengisian kartu stok
manual yang kurang praktis dalam
dokumentasi kartu stok Human error ketika salah
menghitung penjumlahan/
pengurangan stok
Sudah ada digital yang digunakan
berupa web SIMO (Sistem Informasi Kartu stok diinput ketika selesai
dan Manajemen Obat) namun belum jam pelayanan, memungkinkan
tervalidasi dengan baik kesalahan penginputan Masih seringnya
terjadi selisih kartu
stok dengan fisik
Kurangnya maintenance Satuan terkecil di kartu stok obat
sistem digital SIMO mungkin tidak sesuai dengan
penggunaan obat

Jaringan internet sering


bermasalah dan server Jumlah pemberian obat
down tidak sesuai dengan
jumlah di resep

Sistem manual dianggap


kurang praktis

Obat
Sistem
Kartu stok diinput per obat per resep
dituliskan nama obat, jumlah, satuan, no
bets dan expired date, dan keterangan
distribusi
Analisa USG

NO ISU U S G TOTAL PRIORITAS

1 Kurangnya kepatuhan penulisan resep dengan formularium nasional 3 3 4 10 5

2 Masih tingginya insidensi KNC (Kejadian Nyaris Cedera) 5 5 4 14 2

3 Masih tingginya insidensi DRP'S pada pasien Pediatri 5 5 5 15 1

4 Belum optimalnya dokumentasi PIO (Pelayanan Informasi Obat) 4 4 4 12 3

5 Masih seringnya terjadi selisih kartu stok dengan fisik obat 4 4 3 11 4

Anda mungkin juga menyukai