Anda di halaman 1dari 30

Nama : Cakti Flobamorrinci A.

Kirie

NIM : 1855211028

PENGERTIAN DAN KEGUNAAN SEGMENTASI PASAR

Pada dasarnya pasar memiliki sifat yang heterogen dan sangat luas yang mempunyai
berbagai kebutuhan dan keinginan yang berbeda-beda. Perusahaan tidak bisa menawarkan
suatu jenis produk untuk dapat memenuhi kebutuhan konsumen yang bermacam-macam.
Artinya satu jenis produk hanya diperlukan kelompok pasar tertentu saja.Untuk itu
perusahaan perlu mengadakan pemilahan atau pengelompokan pasar yang sangat luas
sehingga produk yang ditawarkan benar-benar dapat memuaskan kelompok pasar yang dituju
atau sesuai dengan kebutuhan dan keinginan mereka. Kegiatan ini disebut segmentasi pasar,
sedang setiap kelompok pasar yang dituju tersebut merupakan segmen pasar. Adapaun
pengertian segmentasi pasar menurut Kotler adalah sebagai berikut:

Segmentasi pasar adalah proses membagi pasar keseluruhan untuk suatu


barang dan jasa ke dalam beberapa kelompok yang lebih kecil, dimana para
anggota masing-masing kelompok mempunyai kesamaan terhadap faktor-faktor
yang mempengaruhi permintaan.

Pada analisis segmentasi pasar, tugas pemasar adalah sebagai berikut:


a. Mengidentifikasi kelompok-kelompok pembeli yang kebutuhannya berbeda.
b. Menentukan letak perbedaan kebutuhan dari masing-masing kelompok
c. Menentukan satu kelompok atau lebih kelompok pembeli yang pemenuhan
kebutuhannya sesuai dengan kemmapuan yang dimiliki perusahaan (effective
targetting of marketing program).
Faktor-faktor seperti kelompok usia, pendapatan, dan gaya hidup dangat
berkorelasi dengan pola pembelian mobil, jenis makanan, jasa-jasa keuangan, dan
produk konsumsi lainnya.
Sedangkan manfaat atau kegunaan dari segmentasi pasar adalah:
 Dapat mengidentifikasi peluang pengembangan produk baru. Analisis yang
cermat terhadap beberapa segmen pasar potensial menunjukkan adanya satu
Nama : Cakti Flobamorrinci A. Kirie

NIM : 1855211028

atau dua kelompok pasar yang memiliki kesamaan kebutuhan yang spesifik.
Misal penawaran laptop computer atau komputer jinjing. Produk ini tercipta
karena adanya pasar yang terdiri dari orang-orang sibuk yang menginginkan
komputer dalam bentuk yang praktis, bisa dibawa kemana-mana.
 Dapat membantu mendesain program pemasaran dengan lebih efektif dalam
meraih kelompok pasar yang homogen atau memiliki kesamaan-kesamaan
karakteristik.
 Dapat mengembangkan strategi pengalokasian sumber-sumber pemasaran
dengan lebih baik. Dengan melakukan segmentasi pasar yang memfokuskan
investasi pada segmen pasar yang spesifik maka akan didapat keuntungan
jangka panjang dalam memenangkan persaingan yang kompetitif.

Kriteria Segmentasi

Untuk mengidentifikasi segmen pasar yang homogen diperlukan upaya untuk


membagi-bagi pasar yang mempunyai kesamaan karakteristik dengan menggunakan
faktor-faktor atau dasar-dasar segmentasi sebagai berikut:
a. Faktor demografis geografis, yaitu populasi, jaringan transportasi,
iklim,tipe, komersial, pendirian ritel, media, persaingan, pola pertumbuhan,
peraturan, biaya hidup. Segmentasi geografis ini membagi-bagi pasar berdasar
unit-unit geografis, misal sepatu ski dipasarkan pada wilayah tertentu dan
tidak akan dijual di wilayah tropis yang hanya mempunyai 2 musim saja.
b. Faktor demografis pribadi, yaitu umur, jenis kelamin, mobilitas,
penghasilan, pekerjaan, status perkawinan, besarnya rumah tangga, agama,
kesukuan, dan pendidikan. Segmentasi demografis ini memisahkan pasar ke
dalam kelompokkelompok yang didasarkan pada variabel-variabel tersebut,
misal pemasar perlu memperhatikan faktor demografi pribadi dengan kriteria
umur dan jenis kelamin untuk memasarkan produk baju dan sepatu. Ukuran,
Nama : Cakti Flobamorrinci A. Kirie

NIM : 1855211028

corak ataupun desain baju dan sepatu untuk anak-anak tentu berbeda dengan
yang diperuntukkan untuk dewasa. Contoh lainnya antara lain produsen susu
formula yang membeda-bedakan produk berdasar usia antara lain susu untuk
usia di bawah 1 th, 1-3 th, dan diatas 3 th.
Usia merupakan variabel demografis yang cukup dominan. Salah satu segmen
global berbasis demografis adalah global teenagers yaitu anak muda usia 12
sampai 19 tahun. Kelompok remaja enunjukkan perilaku konsumsi yang
cukup kuat diakrenakan mereka mempunyai minat akan mode, musik dan
gaya hidup remaja. Kelompok ini selain berbasis demografis juga psikografis
karena mereka mempunyai kebutuhan, hasrat, dan fantasu iniversal seperti
nama merek, pengalaman baru, hiburan, produk trensi, dan beorientasi pada
citra.
Segmen ini menjadi memikat, baik dalam hal jumlahnya (kurang lebih 1,3
milyar orang) maupun potensi daya belinya sebesar milyaran dollar.
Perusahaan-perusahaan yang membidik segmen ini antara lain Coca Cola,
Benetton, Swatch, dan Sony. Revolusi komunikasi global turut mendukung
munculnya segmen ini seperti MTV, yang sekaligus turut menunjang upaya
menjangkau segmen ini. Segmen global lain berbasis demografi dan
psikografi yang tak kalah penting adalah kelompok orang yang lebih tua, lebih
makmur, banyak bepergian, dan suka membeli produk bergengsu dengan citra
eksklusif. Kebutuhan dan keinginan segmen ini tersebar pada berbagai
kategori produk seperti barang tahan lama (mobil lux), barang tidak tahan
lama (minuman champagne), dan jasa finansial (kartu Gold dan Platinum
American Express).
c. Faktor psikografis dan keperilakuan, yaitu kepribadian, sikap, manfaat produk
yang diinginkan, persepsi, loyalitas merek, pengalaman menggunakan produk,
tingkat penggunaan produk, struktur pembelian (informal ke formal, otonomi ke
bersama), daur hidup keluarga, kelas sosial, keinovatifan, kepemimpinan opini,
Nama : Cakti Flobamorrinci A. Kirie

NIM : 1855211028

kepentingan membeli. Segmentasi pasar menurut Philip Kotler dan Gary


Amstrong adalah pembagian sebuah pasar menjadi beberapa kelompok
pembeli yang berbeda.

Segmentasi pasar dapat dimaksudkan sebagai pembagian pasar yang berbeda-beda


(heterogen) menjadi kelompokkelompok pasar yang homogen, dimana setiap
kelompoknya bisa ditargetkan untuk memasarkan suatu produk sesuai dengan
kebutuhan, keinginan, ataupun karakteristik pembeli yang ada di pasar tersebut.
Dapat disimpulkan bahwa pengertian segmentasi pasar adalah pengelompokkan pasar
menjadi kelompok-kelompok konsumen yang homogen, dimana tiap kelompok
(bagian) dapat dipilih sebagai pasar yang dituju (ditargetkan) untuk pemasaran suatu
produk.1 Segmentasi pasar juga dapat diartikan sebagai proses pengidentifikasian dan
menganalisis para pembeli di pasar produk, menganalisis perbedaan antara pembeli di
pasar. Agar segmentasi pasar atau pengelompokkan pasar dapat berjalan dengan
efektif maka harus memenuhi syarat-syarat pengelompokkan pasar sebagai berikut: :

a. Measurable (terukur) Measurable berarti segmen pasar harus dapat membantu


perusahaan dalam mengukur potensi pasar, daya beli konsumen serta ukuran alokasi
sumberdaya.

b. Substansial (banyak) Substansial berarti segmen t rsebut harus besar dan


profitable untuk dilayani.

c. Accessible (dapat diakses) Accessible berarti segmen tersebut harus mudah


dijangkau untuk dilayani.
d. Differentiable (dapat dibedakan) Differentiabel berarti segmen tersebut dapat
dibedakan dengan jelas.
e. Actionable (dapat dilayani) Actionable berarti segmen tersebut dapat dijangkau
atau dilayani dengan sumber daya yang dimiliki perusahaan. Segmentasi pasar
Nama : Cakti Flobamorrinci A. Kirie

NIM : 1855211028

(marketing segmentation) merupakan suatu langkah awal pemasaran (marketing)


untuk membagi-bagi berbagai macam konsumen yang ada di pasar dan memilih salah
satu bagian dari segmen tersebut yang akan dijadikan target pemasaran ( Marketing
Target). Yang dimaksud dengan target pemasaran (Marketing Target) di atas adalah
jenis konsumen yang dipilih merupakan tujuan pemasaran (marketing goals) paket
outbound tour. Tujuan utama segmentasi pasar (Market Segmentation) adalah untuk
merangsang semua pelanggan yang berpotensial. Pemasaran (marketing) yang tidak
memiliki target adalah siasia, karena ada banyak kelompok pelanggan yang mungkin
tidak tertarik untuk membeli jasa yang dijual. Inti dari suatu pemasaran ( marketing)
yang baik adalah mengambil satu segmen yang paling menarik dalam pelayanan yang
spesifik dan mengaplikasikan unsur-unsur pemasaran terhadap segmen tersebut.

Hal-hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Melakukan Segmentasi.


Pengusaha yang melakukan segmentasi pasar akan berusaha
mengelompokkan konsumen kedalam beberapa segmen yang secara relatif memiliki
sifat-sifat homogen dan kemudian memperlakukan masing-masing segmen dengan
cara atau pelayanan yang berbeda. Seberapa jauh pengelompokkan itu harus
dilakukan, nampaknya banyak faktor yang terlebih dahulu perlu dicermati. Faktor-
faktor tersebut antara lain sebagai berikut:

Variabel-Variabel Segmentasi
Sebagaimana diketahui bahwa konsumen memiliki berbagai dimensi yang
dapat digunakan sebagai dasar untuk melakukan segmentasi pasar. Penggunaan dasar
segmentasi yang tepat dan berdaya guna akan lebih dapat menjamin keberhasilan
suatu rencana strategis pemasaran. Salah satu dimensi yang dipandang memiliki
peranan utama dalam menentukan segmentasi pasar adalah variabel-variabel yang
terkandung dalam segmentasi itu sendiri, dan oleh sebab ituperlu dipelajari.
Nama : Cakti Flobamorrinci A. Kirie

NIM : 1855211028

Manfaat dan Kelemahan Segmentasi


Banyaknya perusahaan yang melakukan segmentasi pasar atas dasar
pengelompokkan variabel tertentu. Dengan menggolongkan atau mensegmentasikan
pasar seperti itu, dapat dikatakan bahwa secara umum perusahaan mempunyai
motivasi untuk mempertahankan dan meningkatkan tingkat penjualan dan yang lebih
penting lagi agar operasi perusahaan dalam jangka panjang dapat berkelanjutan dan
kompetitif. Segmentasi pasar banyak digunakan oleh para pelaku bisnis, diantaranya:

a. Para pemasar, karena strategi segmentasi pasar menguntungkan kedua belah pihak
di pasar, para pemasar barabg-barang konsumen menjadi bergairah untuk
melaksanakannya.

b. Para pengecer, contohnya The Gap membidik berbagai segmen umur, pendapatan,
dan gaya hidup di berbagai toko eceran yang berbeda.

c. Hotel-hotel, membagi pasar mereka dan menargetkan jaringan hotel yang


berbedake segmen pasar yang berbeda.

d. Perusahaan manufaktur industry, membagi pasar-pasar mereka, seperti yang


dilakukan organisasi nirlaba dan media.

e. Badan-badan amal, seperti Palang Merah memfokuskan usaha-usaha pengumpulan


dana pada “para penyumbang besar”.

f. Beberapa Pusat Seni Drama, Musik, dan Seni Tari, membagi para pelanggan atas
dasar pencarian manfaat dan telah berhasil meningkatkan pengunjung melalui daya
tarik promosi khusus.
Nama : Cakti Flobamorrinci A. Kirie

NIM : 1855211028

Contoh Segmentasi Pasar


a. Segmentasi pasar Aqua
Di segmentasi geografisnya, Aqua menujukan semua pasar yang ada di
wilayah Indonesia. Tidak hanya di perkotaan, tapi kita juga bisa menemukan produ
Aqua di pinggiran kota, bahkan pedesaan. Secara demografis, Aqua menargetkan
orangorang di semua kalangan dan jenis kelamin. Produk Aqua diproduksi untuk
semua kalangan dan untuk dikonsumsi siapa saja. Secara psikografis, Aqua ditujukan
untuk kalangan kelas sosial menengah. Tapi bisa juga untuk kelas kalangan bawah
mengingat ada harga kemasan yang bisa dijangkau kelas kalangan bawah dengan
harga pasar Rp 500,- dan Rp 3000,- Selain itu Aqua diperuntukkan bagi orangorang
dengan gaya hidup praktis dan sehat dengan kemasan yang mudah didapat dan
dibawa, sehingga Aqua cocok bagi orang aktif dengan mobilitas yan tinggi.

b. Segmentasi pasar Coca-cola


Secara geografis, Coca-cola menjual produk minuman tertentu yang hanya
ada di Jepang, yaitu Sokembicha (non-karbonat, ginseng, dan teh), Lactia (fermentasi
susu). Pada segi segmentasi psikografi, Coca-cola memiliki jenis varian yang
berbeda; Coca-cola Zero yang diproduksi tanpa gula yang rendah kalori,
diperuntukkan bagi konsumen dengan gaya hidup sehat. Coca-cola juga membag
segmentasi pasarnya ke dalam segmentasi demografis, yaitu remaja baik itu lakilaki
maupun perempuan dengan usia 15-21 tahun.
c.Segmentasi pasar Samsung Galaxy Young
Sesuai dengan namanya, Samsung Galaxy Young ditujukan bagi mereka yang
berjiwa muda, khususnya pelajar dan mahasiswa. Didukung dengan desain yang tipis
dan pilihan warna yang cukup banyak, ponsel ini ditujukan bukan hanya untuk kaum
wanita saja, tapi juga untuk kaum laki-laki. Dengan dilengkapi kamera sebesar 2MP
ponsel ini mengincar mereka yang senang berfoto. Selain itu browser HTML dan
Nama : Cakti Flobamorrinci A. Kirie

NIM : 1855211028

jaringan 3G network dan datanya diciptakan agar pengguna bisa terus up-to-date
dengan dunia internet yang terus membooming dan tidak ketinggalan berita. Dan dari
harganya yang hanya satu jutaan, secara demografis, ponsel ini mengincar pasar kelas
menengah ke bawah. Namun juga tidak menutup kemungkinan bagi kelas di atasnya
karena desainnya yang mewah. Pada segi geografis, produk Samsung ini sudah di
seluruh Indonesia dan juga di beberapa berkembang lainnya sepeti Malaysia,
Singapura, India, dan negara lainnya. Secara psikografis, ponsel ini ditujukan bagi
orang-orang yang selalu ingin terhubung dengan internet dengan kecepatan tinggi,
gemar berfoto dan multimedia, juga untuk kebutuhan kerja karena dapat membuka
file dokumen.
d.Segmentasi pasar Honda Beat
Honda Beat merupakan jenis kendaraan bertipe skuter otomatis, berada di harga
Rp 12,5 juta. Secara demografis, Honda Beat menargetkan pelajar dan mahasiswa
sebagai segmen pasarnya. Secara psikografis, Honda Beat ditujukan untuk anak muda
yang senang kenyamanan dan praktis, serta bergaya hidup trendi dan modern. Dan
secara geografis, Honda Beat yang berada pada segmen 110 CC memiliki konsentrasi
pemasaran di kota-kota besar di Indonesia dan di daerahdaerah, di mana di daerah
perkotaan cenderung menggunakan velg racing dan sedangkan di daerah cenderung
menggunakanvelgjari-jari
Nama : Cakti Flobamorrinci A. Kirie

NIM : 1855211028

TARGET PASAR

Perusahaan tidak dapat berhubungan dengan semua pelanggannya di pasar


yang besar, luas, atau beragam. Tetapi mereka dapat membagi pasar seperti itu
menjadi kelompok konsumen atau segmen dengan kebutuhan dan keinginan berbeda.
Kemudian perusahaan harus mengidentifikasi segmen pasar mana yang dapat dilayani
dengan efektif. Keputusan ini memerlukan pemahaman mendalam tentang perilaku
konsumen dan pemikiran strategis yang seksama. Untuk mengembangkan rencana
pemasaran terbaik, manajer harus memahami apa yang membuat setiap segmen unik
dan berbeda.
Setelah mengadakan pengelompokan atau pembagian pasar keseluruhan ke
dalam segmen-segmen pasar yang homogen, maka perusahaan perlu melakukan
penetapan pasar sasaran (target market). Segmentasi pasar pada dasarnya
menunjukkan peluang pasar yang dihadapi perusahaan, selanjutnya perusahaan perlu
mengevaluasi macam-macam segmen yang ada untuk memutuskan berapa banyak
dan segmen mana yang kan dijadikan sasaran.
adalah sekumpulan pembeli yang berbagi kebutuhan yang sama atau karakteristik
dimana perusahaan putuskan layani. Target pasar mengevaluasi setiap ketertarikan
segmen dalam pasar dan memilih satu atau lebih segmen untuk dimasuki. Ada
beberapa jenis strategi target pasar, yaitu :
- Undifferentiated marketing ( atau mass marketing ) Dengan menggunakan strategi
ini, perusahaan memutuskan untuk mengabaikan perbedaan segmen pasar dan
memenuhi keseluruhan pasar dengan satu tawaran. Maksudnya, strategi lebih
difokuskan kepada kebutuhan konsumen pada umumnya daripada yang lain.
- Differentiated marketing Strategi ini digunakan perusahaan untuk menargetkan
beberapa segmen pasar dan mendesain tawaran yang terpisah kepada setiap segmen
pasar. Dengan menawarkan berbagai variasi produk dan pemasaran ke dalam segmen,
Nama : Cakti Flobamorrinci A. Kirie

NIM : 1855211028

perusahaan berharap untuk penjualan yang lebih tinggi dan posisi yang lebih kuat
dalam setiap segmen pasar.
- Concentrated ( niche ) marketing Adalah strategi yang hanya fokus memasarkan
produknya pada satu atau beberapa kelompok pembeli saja, sehingga pemasaran
produk hanya ditujukan kepada kelompok pembeli yang paling berpotensi. Dengan
fokus pada kelompok tertentu, perusahaan berusaha memberikan produk yang terbaik
bagi target pasar mereka. Selain itu, perusahaan lebih hemat biaya baik produksi,
distribusi, maupun promosi, sebab semuanya hanya fokus pada satu atau dua
kelompok saja.
- Micromarketing Dalam strategi ini perusahaan menghasilkan produk untuk
menyesuaikan spesifik individu (individual marketing) dan lokasi tertentu (local
marketing)
Dalam mengevaluasi segmen pasar yang berbeda, perusahaan harus
memperhatikan potensi laba masing-masing segmen, daya tarik laba jangka panjang
suatu segmen, dan tujuan jangka panjang perusahaan. Sedangkan untuk memilih
pasar sasaran, perusahaan perlu dapat mempertimbangkan tiga alternatif strategi:
1. Undifferentiated Marketing
Yaitu usaha untuk meninjau pasar secara keseluruhan yang mendasarkan pada
kesamaan-kesamaan kebutuhan konsumen dengan mencoba mengembangkan
produk tunggal untuk memenuhi keinginan banyak orang.Misal penawaran
gula merah dan minyak goreng tanpa merek yang dibutuhkan semua orang.
2. Differentiated marketing
Yaitu usaha untuk mengidentifikasi kelompok-kelompok pasar tertentu
dengan membagi pasar ke dalam dua kelompok atau lebih. Misal suatu
perusahaan yang menawarkan berbagai macam merek dengan kemasan yang
berbeda-beda untuk ditujukan pada segmen pasar yang berbeda.
3. Concentrated Marketing
Yaitu usaha untuk memusatkan usaha pemasaran perusahaan pada satu atau
Nama : Cakti Flobamorrinci A. Kirie

NIM : 1855211028

beberapa kelompok pembeli saja dengan menempatkan posisinya pada


segmen pasar yang terbesar yang paling menguntungkan. Misal penawaran
sepeda motor jenis bebek dengan empat tak yang mempunyai potensi pasar
yang tinggi.
Proses menganalisis daya tarik setiap segmen dan kemudian memilih
satu atau lebih kualitas untuk ditayangkan dikenal sebagai penargetan.
Penargetan adalah proses memilih, memilih, dan menjangkau pasar tertentu.
Tahapan analisis segmentasi selanjutnya adalah membidik atau memilih pasar
sasaran. Pasar sasaran (target market) adalah produk dari penargetan, yaitu satu atau
lebih kelompok pasar yang akan menjadi fokus upaya pemasaran. Karena pemasar
harus memilih, maka penargetan juga disebut sebagai memetik. Perusahaan harus
memilih klien yang dapat dijangkau dan dilayani dengan sukses dan efisien, yang
ditunjukkan dalam proses penargetan.
Setelah organisasi selesai melakukan segmentasi pasar, tahap selanjutnya
adalah menentukan pasar, kemudian memilih aktivitas setiap segmen, dan
terakhir, melayani satu atau lebih segmen pasar. Tentukan pasar sasaran
dengan terlebih dahulu menentukan ukuran dan daya tarik segmen, kemudian
memilih segmen sasaran yang dituju. Ada beberapa metode untuk menentukan
target pasar, antara lain:
1. Spesialisasi memungkinkan perusahaan untuk memilih dari berbagai
sektor pasar yang menarik berdasarkan tujuan dan sumber dayanya.
2. Spesialisasi pasar dari bisnis yang mementingkan diri sendiri untuk
memenuhi beragam keinginan kelompok konsumen tertentu.
3. Keahlian produk perusahaan yang mencari sendiri adalah dalam
menciptakan produk yang akan dipasarkan ke berbagai sektor pasar.
4. Layanan penuh (cakupan pasar lengkap): perusahaan berusaha
menyediakan semua barang untuk semua kelompok konsumen. Hanya
Nama : Cakti Flobamorrinci A. Kirie

NIM : 1855211028

organisasi besar yang mampu menerapkan pendekatan ini, karena


memerlukan berbagai sumber daya.
Nama : Cakti Flobamorrinci A. Kirie

NIM : 1855211028

POSITIONING PRODUK

Setelah mengadakan segmentasi pasar dan penentuan sasaran pasar,


perusahaan perlu melakukan penentuan posisi penawarannya. Untuk mendapatkan
keunggulan kompetitif, perusahaan perlu mengembangkan strategi penentuan posisi
produk ke pasar sasaran yang dituju. Adapun pengertian penentuan posisi produk
adalah sebagai berikut:
Penentuan posisi adalah tindakan untuk merancang citra perusahaan serta nilai
yang ditawarkan sehingga pelanggan dalam suatu segmen memahami dan
menghargai kedudukan perusahaan dalam kaitannya dengan pesaing (Kotler,1997)

Dengan demikian penentuan posisi produk lebih memfokuskan pada apa


produk itu, seperti apa produk itu, dan bagaimana pelanggan harus mengevaluasinya.
Perusahaan harus mengetahui persepsi dan preferensi pembeli mengenai produk yang
ditawarkan. Pemosisian produk menyangkut posisi uatu merek dalam benak
konsumen sedemikian rupa, sehingga dipersepsikan unik dan unggul
dibandingkanmerek pesaing dalam hal atribut dan manfaat produk. Perusahaan harus
berusaha membuat produknya lebih menonjol dari produk pesaing dan membuatnya
lebih menarik bagi pembeli. Untuk melakukan strategi penentuan posisi pasar yang
baik, perusahaan harus memutuskan karakteristik dan keistimewaan khusus yang
membedakan produk yang ditawarkan dengan pesaing kepada pasar sasaran.
Produk-produk yang memiliki posisi pasar yang kuat misal Sampurna A. Mild yang
berani membuat pernyataan-pernyataan dalam mempromosikan produk rokoknya dengan
slogan “how low can you go” atau “others can only follow”. Pernyataan tersebut berusaha
mengatakan bahwa produk rokok A. Mild memiliki kandungan tar dan nikotin rendah dan
merupakani pemimpin pasar untuk jenis rokok ringan (bukan kretek).
Berbagai cara dapat dilakukan pemasaran dalam melakukan pemosisian
produk, tidak hanya dengan menggunakan atribut. Berikut berbagai cara positioning
yang dapat dikembangkan:
Nama : Cakti Flobamorrinci A. Kirie

NIM : 1855211028

1. Positioning berdasarkan perbedaan produk


Yaitu dengan menunjukkan kepada pasarnya tentang perbedaan/kekhasan
produk (unique product feature). Misal untuk produk paritas seperti tepung
terigu, produsen dapat menyisipkan resep kue bermutu ke dalam kemasannya.
Kelemahan cara ini adalah mudah ditiru pesaing.
2. Positioning berdasarkan manfaat produk
Sepanjang konsumen menganggap manfaat suatu produk sangat diperlukan
konsumen, perusahaan dapat menonjolkan item ini. Beberapa bentuk manfaat
produk yang dapat ditonjolkan antara lain waktu, kemudahan, kejelasan,
kejujuran, kenikmatan, murah, jaminan dan sebagainya. Manfaat dapat
bersifat ekonomis (murah, wajar, sesuai dengan kualitas), fisik (tahan lama,
bagus, enak dilihat) atau emosional (berhubungan self image).
3. Positioning berdasarkan pemakaian
Shampo Clear dan minuman Gatorade menggunakan positioning ini. Shampo
Clear dengan manfaat anti ketombe dan Gatorade yang ditonjolkan sebagai
minuman kesegaran bagi para atlet dengan manfaat penghilang dahaga.
4. Positioning berdasarkan kategori produk
Produk-produk yang muncul dalam suatu kategori produk seperti Sampoerna
A Mild menggunakan positioning ini. Karena rokok-rokok yang sebelumnya
lebih menggambarkan sosok pria sejati, keras, kaya aroma. Dengan kategori
low tar and nicotine, rokok ini lebih menonjolkan sebagai rokok pertama yang
“lebih sehat” dari rokok-rokok yang keras.
5. Positioning kepada pesaing
Di Amerika Serikat, Avis mengatakan sebagai “we are number 2” sehingga
onsumen menjadi ingat bahwa Avis memang nomor 2 setelah Hertz yang
memang nomor 1. Di Indonesia, karena perbandingan secara tidak langsung
dilarang, maka pemasara menggunakan cara tidak langsung. Di saat Djarum
Nama : Cakti Flobamorrinci A. Kirie

NIM : 1855211028

dan Bentoel mengeluarkan LA Lights dan Star Mild, mala Sampoerna


mengatakan “how low can you go” pada iklannya.
6. Positioning melalui imajinasi
Imajinasi seperti tempat, orang, benda, situasi, menjadikan positioning ini
memiliki makna hubungan asosiatif. Misal, LA light diasosiasikan dengan Los
Angeles, Marlboro diasosiasikan dengan koboi, Amerika, sabun Lux degan
artis-artis/ bintang film muda dan sepatu Nike dengan bintang olahraga
terkenal.
7. Positioning berdasarkan masalah
Terutama untuk barang baru yang belum dikenal, positioning dilakukan
dengan menyinggung pada persoalan actual untuk dapat mendapatkan
kepercayaan publik.

Penentuan posisi (positioning) adalah proses mendesain imej dan nilai (value)
sehingga konsumen dalam pasar yang ditargetkan memaharni kedudukan perusahaan
atau merek diban-dingkan dengan pesaingnya. Karena itu penentuan posisi
merupakan unsur penting dalam proses perencanaan pemasaran sebab keputusan
tentang penentuan posisi mempunyai implikasi langsung terhadap bauran pemasaran
secara menyeluruh. Dengan demikian bauran pemasaran dapat dipandang sebagai
taktik yang terperinci mengenai strategi penentuan posisi sebuah perusahaan.
Misalnya jika perusahaan mencapai posisi kualitas yang tinggi, maka hal ini bukan
saja tercermin dalam kualitas produk yang tinggi tetapi juga tercermin dalam seluruh
aspek bauran pemasaran, seperti strategi penentuan harga, distribusi, periklanan, dan
pelayanan puma jual.

Proses penentuan posisi itu sendiri pada umumnya melewati tiga tahap berikut:
1. Mengidentifikasi keunggulan-keunggulan kompetitif perusahaan atau merek
Nama : Cakti Flobamorrinci A. Kirie

NIM : 1855211028

2. Mengambil keputusan tentang keunggulan kompetitif yang Akan mendapat


penekanan
3. Mengirnplementasikan konsep penentuan posisi.

Konsep penentuan posisi dikomunikasikan kepada pasar. Menurut Ries dan


Trout (1982), penentuan posisi merupakan strategi komunikasi yang paling penting
dan jika pelusahan tidak mampu melakukan hal ini maka bauran pemasaran secara
keseluruhan tidak akan berhasil. Meskipun demikian dalam kenyataannya banyak
perusahaan Yang mampu mengidentifikasi keunggulan kompetitif tetapi tidak mempu
memberikan signal mengenai
keunggulan kompetitif teresebut. Hal ini dapat mengakibatkan tiga kesalahan:

1. Penentuan posisi Yang membingungkan di mana pembeli tidak mengetahui secara


pasti posisi peruhsaan
2. Penentuan posisi yang berlebihan over positioning) di rnana konsumen
mempunyai persepsi bahwa produk perusahaan itu mahal
3. Penentuan posisi yang tidak memadai (under positioning) di mana pesan yang
ingin
disarnpaikan membingungkan dan konsumen tidak mengetahui posisi perusahaan
Nama : Cakti Flobamorrinci A. Kirie

NIM : 1855211028

BAURAN PEMASARAN
Bauran pemasaran merupakan salah satu strategi dalam kajian pemasaran.
Bauran pemasaran mempunyai peranan yang cukup penting dalam mempengaruhi
konsumen untuk membeli produk (barang atau jasa) yang ditawarkannya, demikian
pula bagi keberhasilan suatu pemasaran baik pemasaran barang maupun untuk
pemasaran jasa. Elemen-elemen bauran pemasaran terdiri dari semua variabel yang
dapat dikontrol perusahaan untuk dapat memuaskan pasar sasaran, oleh sebab itu,
setiap perusahaan harus memulai menyiapkan perencanaan bauran pemasaran yang
rinci. Pengertian bauran pemasaran menurut Alma (2014:143) bauran pemasaran
merupakan strategi mencampuri kegiatan-kegiatan pemasaran, agar dicari kombinasi
maksimal sehingga mendatangkan hasil yang memuaskan. Pengertian bauran
pemasaran menurut Kotler dan Armstrong (2014:76) yaitu The marketing mixis the
set of tactical marketing tools that the firm blends to produce the response it wants in
the target market, yang artinya seperangkat peralatan pemasaran taktis yang
dipadukan oleh perusahaan untuk menghasilkan respon yang diinginkan oleh pasar
sasaran. Menurut Lupiyoadi (2013:90) bauran pemasaran atau marketing mix
merupakan alat pemasar yang terdiri dari berbagai elemen suatu program pemasaran
yang perlu dipertimbangkan agar implementasi strategi pemasaran dan positioning
yang diterapkan dapat berjalan sukses. Menurut Zeithaml dan Bitner (2007:18)
bauran pemasaran jasa adalah elemen-elemen organisasi perusahaan yang dapat
dikontrol oleh perusahaan dalam melakukan komunikasi dengan konsumen dan akan
dipakai untuk memuaskan konsumen. Jadi bauran pemasaran merupakan seperangkat
variabel yang dapat dikendalikan.
Dalam bauran pemasaran untuk produk jasa berbeda dengan produk barang.
Letak perbedaan terdapat elemenelemen tambahan didalam bauran pemasaran itu
sendiri.Bauran pemasaran dalam produk barang terdiri dari 4P (Product, price,
promotion, and place) didalam jasa dirasa kurang karena karakteristik jasa berbeda
Nama : Cakti Flobamorrinci A. Kirie

NIM : 1855211028

dengan barang maka perlu ditambah 3 unsur yaitu (People, process & Physical
Evidence).
Dalam bauran pemasaran untuk produk jasa berbeda dengan produk barang.
Letak perbedaan terdapat elemenelemen tambahan didalam bauran pemasaran itu
sendiri.Bauran pemasan dalam produk barang terdiri dari 4P (Product, price,
promotion, and place) didalam jasa dirasa kurang karena karakteristik jasa berbeda
dengan barang maka perlu ditambah 3 unsur yaitu (People, process & Physical
Evidence).
1. Product
Produk adalah merupakan keseluruan konsep objek atau proses yang
memberikan sejumlah nilai manfaat kepada konsumen. Yang perlu diperhatikan
dalam produk adalah konsumen tidak hanya membeli fisik produk dari produk itu
sendiri tetapi membeli benefit dan value dari produk tersebut yang disebut the offer.
2. Price
Strategi penerapan harga sangat signifikan dalam keputusan pembelian pada
konsumen dan mempengaruhi image produk. Kebijakan strategi dan taktik seperti
tingkat harga, syarat pembayaran dan discon menjadi pertimbangan konsumen
memilih produk yang ditawarkan.
3. Promotion
Promosi meliputi berbagai metode untuk mengkomunikasikan manfaat jasa
kepada pelanggan potensial.Metode-metode tersebut biasanya terdiri atas periklanan,
promosi penjualan, personal selling, dan Publik relations sehingga untuk
memperkenalkan dan menampakkan jasa itu sendiri. Tujuan komunikasi dalam jasa
pendidikan adalah :
a. Untuk melihat dan meningkatkan citra jasa itu sendiri
b. Untuk menarik calon siswa
c. Untuk mengkoreksi informasi yang kurang akurat
Nama : Cakti Flobamorrinci A. Kirie

NIM : 1855211028

4. Place
Tempat dalam jasa merupakan gabungan antara lokasi dan keputusan atas
saluran distribusi, dalam hal ini berhubungan dengan bagaimana cara menyampaikan
jasa kepada konsumen dan dimana lokasi yang strategis.
5. Process
Proses produksi atau oprasional
merupakan faktor penting bagi konsumen.
Pelanggan restoran misalnya sangat
terpengaruh oleh staf melayani mereka dan
lamanya menunggu selama proses
produksi.
6. People
Dalam hubungannya dengan pemasaran jasa, maka people yang menangani
langsung konsumen dalam aktifitas pemasaran pastinya sangat berpengaruh kepada
kualitas jasa itu sendiri. Oleh sebab itu setiap organisasi jasa harus secara jelas
menentukan apa yang diharapkan dari setiap karyawan dalam berintraksi dengan
pelanggan.
7. Physical Evidence
Bukti fisik merupakan lingkungan fisik tempat jasa diciptakan dan langsung
berinteraksi oleh konsumen. Menurut (Lupiyoadi, 2013: 60) ada 2 tipe bukti fisik
yaitu:
a. Essential evidence
Merupakan keputusan keputusan yang dibuat oleh pembeli jasa menggenai
desain dan layout dari gedung, ruangan dan lain-lain.
b. Peripheral evidence
Merupakan nilai tambah yang bila berdiri sendiri tidak akan berarti apa apa,
jadi hanya berfungsi sebagai pelengkap saja. Contoh tiket pesawat.
Nama : Cakti Flobamorrinci A. Kirie

NIM : 1855211028

Kebanyakan dalam pemilihan suatu produk baik barang atau jasa pastinya
terdapat proses pengambilan keputusan. Keputusan pembelian merupakan salah satu
tahapan dalam proses keputusan pembelian sebelum perilaku pasca pembelian.
Dalam memasuki tahap keputusan pembelian sebelumnya konsumen sudah
dihadapkan pada beberapa pilihan alternatif sehingga pada tahap ini konsumen akan
melakukan aksi untuk memutuskan untuk membeli produk berdasarkan pilihan yang
ditentukan. Berikut ini merupakan beberapa definisi keputusan pembelian menurut
para ahli. Menurut Buchari Alma (2013:96) mengemukakan “Keputusan pembelian
adalah suatu keputusan konsumen yang dipengaruhi oleh ekonomi keuangan,
teknologi, politik, budaya, produk, harga, lokasi, promosi, physical evidence, people
dan, process. Sehingga membentuk suatu sikap pada konsumen untuk mengolah
segala informasi dan mengambil kesimpulan berupa respons yang muncul produk apa
yang akan dibeli”. Menurut Machfoedz (2013:44), mengemukakan bahwa keputusan
pembelian adalah suatu proses penilaian dan pemilihan dari berbagai alternatif sesuai
dengan kepentingan-kepentingan tertentu dengan menetapkan suatu pilihan yang
dianggap paling menguntungkan. Dari beberapa definisi tersebut dapat dijelaskan
bahwa keputusan pembelian merupakan salah satu konsep dari perilaku konsumen
baik individu, kelompok ataupun organisasi dalam melakukan penilaian dan
pemilihan dari berbagai alternatif yang ada dan menetapkan suatu pilihan yang
dianggap paling menguntungkan.
Keputusan untuk membeli suatu produk baik barang maupun jasa timbulkarena
adanya dorongan emosional dari dalam diri maupun pengaruh dari luar. Proses
keputusan pembelian merupakan proses psikologis dasar yang memainkan peranan
penting dalam memahami bagaimana konsumen benar-benar membuat keputusan
pembelian mereka. Pengambilan keputusan tersebut terdapat beberapa tahapan awal
hingga akhir pembelian.Keputusan pembelian merupakan aktivitas yang terdiri dari
beberapa tahap dalam menentukan tindakan pembelian suatu barang atau jasa.
Nama : Cakti Flobamorrinci A. Kirie

NIM : 1855211028

Berikut adalah Proses keputusan pembelian model lima tahap menurut Kotler dan
Armstong (2014:176) adalah sebagai berikut:
Tahap Proses Keputusan Pembelian Konsumen

Perilaku
Pengenalan Pencarian Evaluasi Keputusan
Pasca
Masalah Informasi Alternatif Pembelian
Pembelian

Sumber : Kotler dan Armstong (2014:176)

Tahapan proses keputusan pembelian konsumen dimulai tahap pertama, yaitu


Pengenalan Masalah, proses pembelian dimulai ketika pembeli menyadari suatu
masalah atau kebutuhan yang dipicu oleh rangsangan internal dan eksternal.
Rangsangan internal, salah satu dari kebutuhan normal menjadi dorongan atau
kebutuhan bisa timbul akibat rangsangan eksternal.Tahap kedua, yaitu Pencarian
Informasi, pada tingkat ini seseorang hanya menjadi lebih reseptif terhadap informasi
tentang sebuah produk. Pada tingkat berikutnya seseorang akan memasuki pencarian
secara informasi aktif, mencari bahan bacaan, menelpon teman, melakukan kegiatan
online dan mengunjungi took untuk mempelajari produk tersebut. Sumber utama
konsumen dibagi menjadi 4 kelompok, yaitu:

a. Pribadi, keluarga, teman, tetangga, rekan


b. Komersial, iklan, web, kemasaran, tampilan
c. Public, media massa, organisasi
d. Eksperimental, penanganan, pemeriksaan, penggunaan produk

Tahap ketiga, yaitu Evaluasi Alternatif, beberapa konsep dasar untuk


memahami proses evaluasi. Pertama, konsumen berusaha memuaskan sebuah
kebutuhan.Kedua konsumen mencari manfaat tertentu dari solusi produk.Ketiga,
konsumen melihat masing-masing produk sebagai sekelompok atribut dengan
berbagai kemampuan untuk menghantarkan manfaat yang diperlukan untuk
memuaskan kebutuhan.Tahap keempat, yaitu Keputusan Pembelian, dalam
Nama : Cakti Flobamorrinci A. Kirie

NIM : 1855211028

pengambilan keputusan konsumen membentuk maksud untuk membeli merek yang


paling di sukai. Tahap kelima, yaitu Perilaku Pasca Pembelian, proses pengambilan
keputusan tidak berhenti pada mengkonsumsi, melainkan berlajut kepada evaluasi
produk yang telah dikonsumsi, yang mengarah pada respon puas atau tidak. Peranan
ini menentukan apakah pelanggan membeli produk kembali atau membicarakan hal-
hal menyenangkan atau tidak menyenangkan kepada orang lain.
Nama : Cakti Flobamorrinci A. Kirie

NIM : 1855211028

METODE PENELITIAN KUANTITATIF

Masing-masing metodologi penelitian mempunyai karakteristiknya sendiri-


sendiri. Begitu pula dengan penelitian kuantitatif juga punya karakteristiknya sendiri.
Karakteristik dalam penelitian ini merupakan ciri khas dari penelitian itu yang
membedakannya dari penelitian yang lain, karakteristik penelitian kuantitatif itu
dapat dilihat pada: paradigma, ruang lingkup, format, ragam, dan proses penelitian.
ParadigmaPenelitian Kuantitatif Dalam ilmu-ilmu sosial seperti sosiologi,
politik, ekonomi, hukum, komunikasi, dan sebagainya mengenal paradigma
kuantitatifpositivisme sebagai salah satu paradigma penelitian yang sangat
berpengaruh. Dalam paradigma kuantitatif gagasan positivisme dianggap sebagai akar
paradigma tersebut. Paradigma tersebut adalah tradisi pemikiran yang berkembang di
Prancis dan Inggris, yang diilhami oleh pemikiran David Hume, John Locke, dan
Berkeley yang menekankan pengalaman sebagai sumber pengetahuan dan
memandang pengetahuan memiliki kesamaan hubungan dengan pandangan aliran
filsafat yang kita kenal dengan positivisme, serta seringkali pula disebut dengan label
lain seperti: empirisme, behaviorisme, naturalisme, sainsisme. Tradisi ini berkembang
sebagai akibat terobsesi dan dipengaruhi oleh ilmu-ilmu alam yang
tergolongAristotelian, yang bertumpu pada pandangan bahwa realitas itu pada
hakikatnya bersifat materi dan alamiah.
Merupakan pendekatan penelitian yang mewakili paham positivisme, sementara
itu penelitian kualitatif merupakan pendekatan penelitian yang mewakili paham
naturalistik (fenomenologis). Penelitian dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif
oleh sebagian kalangan tidak boleh dicampuradukan, namun pemahaman ini
dianggap keliru oleh para peneliti yang melihat bahwa masing-masing pendekatan
penelitian mempunyai kelemahan, dan oleh karenanya dianggap perlu untuk
melakukan kombinasi, agar masingmasing pendekatan saling melengkapi. Alasan
Nama : Cakti Flobamorrinci A. Kirie

NIM : 1855211028

pemilihan kedua pendekatan penelitian tersebut adalah bahwa kedua jenis penelitian
tersebut saling memperkuat dan saling melengkapi sehingga akan dicapai hasil
penelitian yang tidak hanya obyektif, terstruktur dan terukur namun akan dicapai juga
hasil penelitian yang mendalam dan faktual.

Dalam perkembangan berikutnya positivisme ini mendominasi wacana ilmu


pengetahuan mulai pada awal abad ke 20 sampai saat ini, dengan menetapkan
kriteria-kriteria yang harus dipenuhi oleh ilmuilmu tentang manusia maupun alam
untuk disebut sebagai ilmu pengetahuan yang benar, berdasarkan kriteria-kriteria
eksplanatoris dan prediktif, untuk terpenuhinya kriteria tersebut maka semua ilmu
harus memiliki pandangan positivistik sebagai berikut:
a) Objektif, maksudnya teori-teori bebas nilai.
b) Fenomenalisme, maksudnya ilmu pengetahuan hanya bicara tentang semesta
alam yang teramati. Metafisis yang diandaikan ada dibelakang gejala-gejala
penampakan disingkirkan.
c) Reduksionisme, alam semesta direduksi menjadi fakta-fakta yang dapat
diamati.
d) Naturalisme, maksudnya alam semesta itu bergerak secara mekanis seperti
bekerjanya jarum jam.
Tradisi positivisme ini kemudian melahirkan pendekatan paradigma kuantitatif
dalam penelitian ilmu-ilmu sosial, dimana obyek penelitian dilihat memiliki
keteraturan yang naturalistik, empiris, behavioristik, dimana semua obyek penelitian
harus dapat direduksi menjadi fakta yang dapat diamati. Tidak mementingkan fakta
sebagai makna, tetapi mementingkan fenomena yang nampak, serta serba bebas nilai
(objektif) dengan menentang habis-habisan sikap-sikap subyektif, tradisi positivistik
ini membawa paradigma penelitian ini sebagai aliran penelitian yang berlawanan arus
dengan paradigma penelitian kualitatif.
Nama : Cakti Flobamorrinci A. Kirie

NIM : 1855211028

Ruang lingkup Penelitian Kuantitatif

Besaran ruang lingkup penelitian kuantitatif sama dengan besaran ruang


lingkup ilmu sosial yang meliputi; sosiologi, politik, ekonomi, hukum, administrasi,
komunikasi, antropologi, dan lain-lain, obyek yang diamati oleh ilmu-ilmu sosial
memiliki variasi gejala majemuk, dan ini pula yang menjadikan fenomena unik bagi
ilmu-ilmu sosial serta diakui sebagai karakteristik yang mempunyai keunggulan lebih
dibandingkan dengan ilmu-ilmu alam yang lebih banyak menyajikan peristiwa-
peristiwa monoton dan bersifat rutin.
Konsekuensinya maka ilmu-ilmu sosial memiliki kompleksitas dalam
metodologi melebihi ilmu-ilmu alam, terutama dalam menentukan konsep,
reliabilitas, maupun validitas. Oleh karena itu kajian terhadap obyek-obyek perilaku
sosial memiliki keunikan tersendiri yang tidak didapatkan pada ilmu-ilmu alam pada
umumnya, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa perilaku yang mempunyai
gejala yang tampak, dapat diamati, dapat dikonsepkan, dan dapat diukur sebagai
variabel-variabel yang muncul dimasyarakat merupakan wilayah penelitian
kuantitatif.

TAHAPAN PENELITIAN KUANTITATIF

Pada bagian ini akan disebutkan tentang tahapan penelitian kuantitatif, namun
sebelumnya akan disebutkan terlebih dahulu tentang sistematika proposal penelitian
dengan pendekatan kuantitatif. Penjelasan masing-masing tahapan akan diuraikan
padabab-babselanjutnya.
Nama : Cakti Flobamorrinci A. Kirie

NIM : 1855211028

METODE PENELITIAN KUALITATIF

Penelitian kualitatif merupakan jenis penelitian yang luas. Ada beberapa jenis
penelitian yang dapat digolongkan ke dalam jenis penelitian kualitatif ini. Berikut ini
dapat dijelaskan beberapa jenis penelitian yang umumnya sering digunakan dalam
penelitian kualitatif, yaitu: 1) studi kasus, 2) deskriptif, 3) tindak kelas, 4)
fenomenologi, 5) etnografi, 6) grounded theory, 7) sejarah, dan 8) hermeneutika.
Adapun masing-masing jenis penelitian kualitatif dimaksud dapat dijelaskan sebagai
berikut.

A. Penelitian Studi Kasus (Case Study)

Studi kasus merupakan salah satu metode penelitian yang sering digunakan
dalam ilmu sosial. Selama sekitar lima belas tahun lebih, tepatnya sejak tahun 1993,
seiring dengan semakin populernya penelitian studi kasus, banyak pengertian
penelitian studi kasus telah dikemukakan oleh para pakar tentang penelitian studi
(Creswell, 1998). Sementara itu, dalam pandangan Bent Flyvbjerg1, riset yang
menggunakan metode ini dilakukan pemeriksaan longitudinal yang mendalam
terhadap suatu keadaan atau kejadian yang disebut sebagai kasus dengan
menggunakan cara-cara yang sistematis dalam melakukan pengamatan, pengumpulan
data, analisis informasi, dan pelaporan hasilnya. Sebagai hasilnya, akan diperoleh
pemahaman yang mendalam tentang mengapa sesuatu terjadi dan dapat menjadi dasar
bagi riset selanjutnya. Meskipun hipotesis dalam penelitian kualitatif boleh ada, boleh
tidak, studi kasus dapat digunakan untuk menghasilkan dan menguji hipotesis.

Secara umum, dapat dikatakan bahwa penelitian studi kasus (case study) adalah
penelitian yang menempatkan sesuatu atau obyek yang diteliti sebagai ‘kasus’.
Tetapi, pandangan tentang batasan obyek yang dapat disebut sebagai ‘kasus’ itu
Nama : Cakti Flobamorrinci A. Kirie

NIM : 1855211028

sendiri masih terus diperdebatkan hingga sekarang. Perdebatan ini menyebabkan


perbedaan pengertian di antara para ahli tersebut.

Susilo Rahardjo & Gudnanto2 mengartikan bahwa studi kasus adalah suatu
metode untuk memahami individu yang dilakukan secara integratif dan komprehensif
agar diperoleh pemahaman yang mendalam tentang individu tersebut beserta masalah
yang dihadapinya dengan tujuan masalahnya dapat terselesaikan dan memperoleh
perkembangan diri yang baik. Pendapat senada juga dikemukakan oleh Bimo
Walgito3 bahwa studi kasus merupakan suatu metode untuk menyelidiki atau
mempelajari suatu kejadian mengenai perseorangan (riwayat hidup). Pada metode
studi kasus ini diperlukan banyak informasi guna mendapatkan bahan-bahan yang
agak luas. Metode ini merupakan integrasi dari data yang diperoleh dengan metode
lain.

Berbeda dengan pendapat tersebut, W.S Winkel & Sri Hastuti4 juga
berpendapat bahwa studi kasus dalam rangka pelayanan bimbingan merupakan
metode untuk mempelajari keadaan dan perkembangan siswa secara lengkap dan
mendalam, dengan tujuan memahami individualitas siswa dengan baik dan
membantunya dalam perkembangan selanjutnya. Dari beberapa pendapat di atas
dapat dipahami bahwa penelitian studi kasus (case study) merupakan penelitian yang
komprehensif yang meliputi aspek fisik dan psikologis individu/seseorang, dengan
tujuan untuk mendapatkan pemahaman secara mendalam terhadap kasus yang diteliti.

KARAKTERISTIK PENELITIAN KUALITATIF

a. Design Strategies

Naturalistic inquiry (Studi dalam situasi alamiah). Bersifat alamiah: peneliti tidak
berusaha untuk memanipulasi setting penelitian, melainkan melakukan studi terhadap
Nama : Cakti Flobamorrinci A. Kirie

NIM : 1855211028

suatu fenomena dalam situasi dimana fenomena tersebut ada (orang, kelompok orang,
situasi, hubungan). Studi dalam situasi alamiah sebagai studi yang berorientasi pada
penemuan (discovery oriented) dan menunggu apa yang akan ditemukan/muncul,
tanpa memiliki dugaan diawal sebelum penelitian dilakukan. Emergent design
flexibility (Desain yang fleksibel) Peneliti terbuka terhadap perubahan situasi yang
dihadapi, dan peneliti menghindari desain yang kaku dan berkembang terhadap
penemuan yang ada. Purposeful Sampling Studi kasus (manusia, organisasi,
komunitas, budaya, dll) digunakan karena mereka kaya akan informasi dan
illuminative, dan mendapatkan insight dari suatu fenomena bukan generalisasi dari
sampel populasi.

b. Pengumpulan Data dan Strategi Lapangan

Data yang dikumpulkan berupa kata-kata, gambar dan bukan angka-angka. Peneliti
menganalisis data yang sangat kaya tersebut dalam bentuk aslinya. Pertanyaan
dengan kata tanya mengapa, alasan apa dan bagaimana terjadinya akan senantiasa
dimanfaatkan oleh peneliti. Data dari observasi yang detail,wawancara mendalam,
deskripsi yang lengkap, mereview dokumen secara cermat. Personal experience and
engagement Kegiatan lapangan merupakan aktivitas sentral dari sebagian besar
penelitian kualitatif. Mengunjungi lapangan berarti mengembangkan hubungan
personal langsung dengan orang-orang yang diteliti. Peneliti tidak dapat begitu saja
menetapkan desain penelitian yang sesungguhnya untuk alasan lebih
memudahkannya sebagai peneliti tetapi justru tidak memungkinkan diperolehnya data
yang sungguh-sungguh merefleksikan kehidupan subjek penelitiannya. Empathic
Neutrality and Mindfullness Empati mengacu pada sikap peneliti terhadap subjek
yang dihadapi dan diteliti, Netralitas mengacu pada sikap peneliti menghadapi
temuan penelitian. Peneliti dengan netralitas empatis akan memasuki arena penelitian
tanpa teori yang harus dibuktikan, tanpa dugaan tentang hasil-hasil yang harus
Nama : Cakti Flobamorrinci A. Kirie

NIM : 1855211028

didukung atau ditolak (bersikap netral). Empati berkembang dari kontak pribadi
dengan orang-orang yang diamati dan diwawancara. Nilai empati ditekankan oleh
perspektif fenomenologis, mengacu pada kapasitas unik manusia untuk mengambil
dan memahami kondisi, posisi, perasaan, pengalaman dan cara pandang pihak lain.
Dynamic Systems Penelitian kualitatif melihat gejala sosial sebagai sesuatu yang
dinamis dan berkembang, bukan sebagai suatu yang akan statis dan tidak mungkin
berubah dalam perkembangan kondisi dan waktu. Minat peneliti kualitatif adalah
mendeskripsikan dan memahami proses dinamis yang terjadi berkenaan dengan
gejala yang diteliti.

c. Strategi Analisis

Unique case orientation Kasus dipilih sesuai dengan minat dan tujuan khusus yang
diuraikan dalam tujuan penelitian. Studi kasus sangat bermanfaat ketika peneliti
merasa perlu memahami suatu spesifik, orang-orang tertentu, kelompok dengan
karakteristik tertentu ataupun situasi unik secara mendalam Inductive analysis and
Creative Synthesis Peneliti tidak memaksa diri untuk hanya membatasi penelitian
pada upaya menerima atau menolak dugaan-dugaannya, melainkan mencoba
memahami situasi (make sense of the situation) sesuai dengan bagaimana situasi
tersebut menampilkan diri Holistic Perspective Pendekatan holistik mengasumsikan
bahwa keseluruhan fenomena perlu dimengerti sebagai suatu sistem yang kompleks
dan tidak dapat dipahami penggalan demi penggalan. Context Sensitivity
Menekankan pada penelitian yang sesuai konteks, berhati-hati terhadap
mengeneralisasikan hasil penelitian dan membandingkan analisis kasus Voice,
perspective, reflexivity Obyektifitas murni hampir tidak mungkin namun peneliti
menyuarakan perspektif dengan kesadaran yang reflektif, sehingga penting untuk
melakukan Triangulasi.

.
Nama : Cakti Flobamorrinci A. Kirie

NIM : 1855211028

DAFTAR PUSTAKA

Agung Kurniawan, Puspitaningtyas. Metode Penelitian Kuantitatif. PANDIVA


BUKU, 2016. Yogyakarta.

Assauri, Sofjan. Manajemen Pemasaran, Jakarta: Rajawali Pers, 2010.

Craven, David W. Pemasaran Strategi, Jakarta: Erlangga, 1996.

Faried Wijaya, Pemasaran: Prinsip dan Kasus Edisi 2, Yogyakarta: BPFE, 1996.

Khotler, Philip. Manajemen Pemasaran, Jakarta: Erlangga, 2009.

Kotler, Philip, Kevin Lane Keller, 2012. Marketing Management, 14th Edition,
United States of America : Pearson

MAMEN (Jurnal Manajemen) journal.literasisains.id/index.php/MAMEN ISSN


Media Elektronik, Vol. 1 No. 1 (Januari 2022) 111-118

Misbahul Khoir, Mengidentifikasi, Segmen Pasar, Academia. 2017.

Pengaruh Bauran Pemasaran (7p) Terhadap Pengambilan Keputusan Siswa Dalam


Memilih Sekolah Berbasis Entrepreneur : Studi Pada SMA Muhammadiyah
9 Surabaya Wahyu Abdillah, Andry Herawati JIABI – Vol. 2 No. 2 Tahun
2018

Anda mungkin juga menyukai