Disusun Oleh:
JURUSAN AKUNTANSI
UNIVERSITAS AL-KHAIRIYAH
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah- Nya,
penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "Konsep dan Penerapan
Capital Expenditures" dengan tepat waktu.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran
dan kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
A. Latar Belakang
Capital Expenditure (Belanja Modal) pada Perusahaan termasuk dalam salah satu
konsep penting dalam suatu teori keuangan perusahaan. Dalam teori tersebut dijelaskan
beberapa fungsi keuangan yang dapat dikendalikan oleh manajer keuangan adalah pembuatan
keputusan yang berkaitan dengan akifitas pendanaan serta keputusan untuk bagaimana dana
tersebut diinvestasikan. Ada beberapa alasan penting yang menjadikan teori tersebut menarik
untuk dianalisis. Dari segi ekonomi makro, pembelanjaan modal yang dilakukan perusahaan
merupakan salah satu bagian dominan yang membentuk permintaan agregat untuk barang
modal, komponen gross national product, variabel pertumbuhan ekonomi, serta siklus bisnis
(Rudiger Dornbusch 2018). Kedua, pada sisi ekonomi mikro, pembelanjaan modal
mempengaruhi keputusan-keputusan dalam melakukan produksi, hal ini menyangkut tentang
seberapa besar dana yang akan digunakan dalam investasi berupa aset tetap Snyder (2005)
serta rencana strategik (Bromiley 1986).
Dalam situasi perekonomian global seperti sekarang ini, perusahaan bebas untuk
melakukan kegiatan ekonomi tanpa batas negara. Kondisi seperti ini tentunya mampu
menimbulkan persaingan yang sangat ketat antar perusahaan. Untuk menghadapi keadaan
tersebut, setiap perusahaan dituntut mampu membaca dan memahami situasi yang terjadi,
sehingga dapat melakukan pengelolaan fungsi-fungsi manajemen, seperti di bidang
pemasaran, produksi, sumber daya manusia dan keuangan dengan baik.
Capital Expenditure (Belanja Modal) pada Pemerintah adalah Belanja Modal merupakan
pengeluaran anggaran yang digunakan untuk perolehan aset tetap dan aset lainnya yang
memberi manfaat lebih dari satu periode akuntansi (PP No.24 Tahun 2005). Pemerintah
mengalokasikan dana dalam bentuk anggaran belanja modal dalam APBD untuk menambah
aset tetap dan aset lainnya yang memberi manfaat lebih dari satu periode akuntansi. Anggaran
belanja modal ini didasarkan pada kebutuhan daerah akan sarana dan prasarana, baik untuk
kelancaran pelaksanaan tugas pemerintah maupun untuk fasilitas publik.
Saat ini banyak daerah yang berlomba untuk meningkatkan pembangunan daerahnya
sendiri, karena salah satu faktor pendukung kesejahteraan daerah adalah dengan tersedianya
infrastruktur yang memadai. Namun faktanya seperti yang dilansir dalam wartaekonomi.co.id,
masih banyak Pemerintah Daerah (Pemda) lebih banyak mengalokasikan belanjanya pada
sektor-sektor yang kurang diperlukan dan lebih banyak digunakan untuk belanja rutin, sebab
100% belanja rata-rata hanya 20% yang digunakan untuk belanja modal dalam rangka
pengadaan aset untuk investasi untuk meningkatkan pelayanan publik.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang Dimaksud dengan Capital Expenditure (Belanja Modal) ?
2. Ada Berapa dan Sebutkan Kategori Capital Expenditure (Belanja Modal) ?
3. Apa Saja Jenis-Jenis Capital Expenditure (Belanja Modal) ?
4. Apa Saja Contoh Capital Expenditure (Belanja Modal) dan Apa Sajakah Komponen
Biaya nya?
5. Bagaimanakah Perlakuan Akuntansi terhadap Capital Expenditure (Belanja Modal) ?
6. Bagaimanakah Cara Perhitungan Capital Expenditure (Belanja Modal) ?
BAB II
PEMBAHASAN
Jika cara yang dipilih adalah membuka cabang baru, perusahaan harus mengeluarkan
sejumlah biaya untuk membeli aset bangunan beserta peralatan lainnya untuk menunjang
operasional pada cabang baru itu. Pembelanjaan ini dianggap sebagai capex.
Expansion Generated by New Products (Ekspansi dengan Merilis Produk Baru)
Jenis capex ini dilakukan ketika perusahaan ingin melakukan ekspansi dengan mengeluarkan
inovasi-inovasi baru, misalnya produk baru. Untuk mewujudkan hal ini, perusahaan
memerlukan aset baru, seperti pabrik baru.
Maka, pembelian tanah, bangunan, material bangunan untuk membangun pabrik baru.
Perusahaan juga mungkin harus bekerja sama dengan kontraktor untuk menjalankan
pembangunan pabrik baru tersebut. Semua pengeluaran ini akan tercatat sebagai capex.
Contoh sederhananya adalah perusahaan tambang. Perusahaan yang bergerak di bidang ini
perlu melakukan penebangan hutan untuk mengeksplorasi bahan tambang di dalam kawasan
alam tersebut. Namun, perusahaan perlu melakukan pembelanjaan modal untuk melakukan
penghijauan kembali sebagai bentuk menaati peraturan perlindungan alam. Pengeluaran
capex ini tidak memberikan profit, namun harus dilakukan karena berkaitan dengan hukum
yang berlaku.
2.4 Contoh – Contoh Capital Expenditure (Belanja Modal) dan Komponen Biaya
2. Pembaharuan Peralatan
Mesin yang digunakan dalam industri biasanya akan berkurang fungsi kerjanya ketika sudah
bertahun-tahun digunakan, sehingga masuk ke dalam CapEx.
4. Perangkat Komputer
Beberapa contoh perangkat komputer yang masuk ke dalam CapEx adalah laptop, komputer,
berasa perangkat kelengkapan lainnya.
5. Aset Tidak Berwujud
Aset untuk CapEx tidak selamanya harus merupakan aset yang berwujud, namun bisa juga
berupa aset yang tidak berwujud. Contohnya, jika perusahaan membeli hak paten atau
lisensi, maka pengeluaran tersebut juga masuk ke dalam CapEx.
Komponen Biaya
2.5 Perlakuan Akuntansi terhadap Capital Expenditure (Belanja Modal)
Belanja diakui pada saat terjadinya pengeluaran dari Rekening Kas Umum
Negara/Daerah, khusus pengeluaran melalui bendahara pengeluaran pengakuannya
terjadi pada saat pertanggungjawaban atas pengeluaran tersebut disahkan oleh unit yang
mempunyai fungsi perbendaharaan.
Belanja dalam tatanan akuntansi pemerintah dikalsifikasikan menurut klasifikasi
ekonomi, organisasi dan fungsi. Pembahasan selanjutnya hany akan kita fokuskan pada
klasifikasi ekonomi.
Aset adalah sumber daya ekonomi yang dikuasai dan/atau dimiliki oleh
pemerintah sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi
dan/atau sosial di masa depan diharapkan dapat diperoleh, baik oleh pemerintah maupun
masyarakat, serta dapat diukur dalam satuan uang, termasuk sumber daya nonkeuangan
yang diperlukan untuk penyediaan jasa bagi masyarakat umum dan sumber-sumber daya
yang dipelihara karena alasan sejarah dan budaya.
Aset tetap adalah aset berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari 12
(dua belas) bulan untuk digunakan dalam kegiatan pemerintah atau dimanfaatkan
oleh masyarakat umum
Biaya perolehan adalah jumlah kas atau setara kas yang dibayarkan atau nilai
wajar imbalan lain yang diberikan untuk memperoleh suatu aset pada saat
perolehan atau konstruksi sampai dengan aset tersebut dalam kondisi dan tempat
yang siap untuk dipergunakan.
Masa manfaat adalah: Periode suatu aset diharapkan digunakan untuk aktivitas
pemerintahan dan/atau pelayanan publik; atau Jumlah produksi atau unit serupa
yang diharapkan diperoleh dari aset untuk aktivitas pemerintahan dan/atau
pelayanan publik. Aset tetap diklasifikasikan berdasarkan kesamaan dalam sifat
atau fungsinya dalam aktivitas operasi entitas. Berikut adalah klasifikasi aset tetap
yang digunakan:
1. Tanah;
2. Peralatan dan Mesin;
3. Gedung dan Bangunan;
4. Jalan, Irigasi, dan Jaringan;
5. Aset Tetap Lainnya; dan
6. Konstruksi dalam Pengerjaan.
Jumlah belanja modal yang dimiliki perusahaan akan bergantung pada industrinya.
Beberapa industri yang paling padat modal memiliki tingkat pengeluaran modal tertinggi
seperti produksi minyak, telekomunikasi, manufaktur, atau industri utilitas.
Sedangkan untuk cara menghitung dari laporan keuangan atas Capital Expenditure
adalah:
Pahami bagian dari laporan laba rugi untuk mencari berapa biaya penyusutan
yang ada pada periode yang berjalan.
Carilah saldo untuk aset tetap pada periode sebelumnya serta mencari selisih saldo
tersebut dengan saldo aset tetap saat ini.
Kemudian tambahkan selisih saldo aset tetap ke biaya penyusutan pada periode
berjalan. Nantinya, dari sinilah Capex periode berjalan yang akan diketahui.
Melakukan Depresiasi
Kemudian, depresiasi sendiri adalah penurunan nilai terhadap sebuah barang maupun
asset seiring berjalannya waktu. Apalagi untuk menghitung Capex sendiri menjadi
sebuah Langkah preventif agar depresiasi ini nantinya tidak akan membawa kerugian
bagi sejumlah perusahaan. Depresiasi sendiri akan berpengaruh jumlah modal yang
nantinya akan dikeluarkan. Maka dari itulah sejumlah perusahaan harus mampu untuk
memperhitungkan beberapa saat yang tepat untuk berpengaruh agar bisa mendapat
keuntungan dari modal yang sudah dikeluarkan nantinya.
3.1 Kesimpulan
Capital Expenditure atau capex merupakan pengeluaran modal untuk
penambahan aset tetap perusahaan. Aset tetap ini memiliki manfaat jangka panjang dan
dapat berdampak pada efisiensi produksi serta keberlangsungan bisnis. Kemudian
Belanja diakui pada saat terjadinya pengeluaran dari Rekening Kas Umum
Negara/Daerah, khusus pengeluaran melalui bendahara pengeluaran pengakuannya
terjadi pada saat pertanggungjawaban atas pengeluaran tersebut disahkan oleh unit yang
mempunyai fungsi perbendaharaan.
Karena itu, perlu adanya perhitungan untuk melakukan capex, mulai dari
memperhitungkan efek jangka panjang dari pembelanjaan modal, biaya yang
dikeluarkan, serta penyusutan nilai barang tersebut.