PERUBAHAN
KEPEMILIKAN
PERUSAHAAN
Dosen Pengampu : Iis Solihat, SE.,M.Ak
Disusun Oleh :
Aulia Banafsha S (2003011021)
Safrina Dwi A (2003011027)
Pengertian dan Pengaruh Perubahan Kepemilikan Perusahaan
2
Kepemilikan perusahaan induk/investor pada perusahaan anak/investasi
mungkin berubah sebagai akibat perusahaan anak menjual saham
tambahan atau perusahaan anak menjual saham miliknya sendiri.
Pengaruh aktivitas-aktivitas tersebut pada perusahaan induk/investor
tergantung pada harga saat saham tambahan tersebut dijual atau saham
diperoleh kembali dibeli, dan pada apakah perusahaan induk dilibatkan
secara langsung dalam transaksi- transaksi dengan perusahaan anak.
Perubahan dalam saldo rekening investasi saham-saham perusahaan anak
dalam hal ini tidak disebabkan oleh perubahan nilai investasi seperti
halnya pada metode equity. Tetapi perubahan itu disebabkan oleh
bertambah atau berkurangnya jumlah relative (prosentage) pemilikan
saham dari jumlah saham- saham perusahaan anak.perubahan- perubahan
semacam ini tidak saja disebabkan oleh pemilikan saham perusahaan anak
yang dilakukan secara bertahap, akan tetapi banyak hal- hal lain yang
mengakibatkan perubahan yang serupa.
Hal-hal yang Menyebabkan Perubahan Hak Kepemilikan
Ada beberapa hal yang mengakibatkan perubahan-perubahan hak pemilikan dan
pengaruhnya terhadap penyususnan neraca konsolidasi, antara lain:
Pembelian saham perusahaan anak dilakukan lebih dari satu kali, hak kontrol diperoleh sejak
saat pembelian saham pada tahap pertama.
Pembelian saham perusahaan anak dilakukan lebih dari satu kali, hak kontrol diperoleh baru
stelah beberapa tahap pembelian saham
Pembelian dan penjualan kembali sebagian dari saham-saham perusahaan anak yang
dimiliki perusahaan induk
Emisi saham dan atau penarikan kembali saham-saham perusahaan anak yang
mempengaruhi hak-hak pemilikan perusahaan induk
Transaksi-transaksi saham yang ditarik dari peredaran (Treasury Stock) pada perusahaan
anak.
PEMBELIAN KEPEMILIKAN DARI SEKUTU LAMA
Seorang sekutu baru dapat dimasukkan ke dalam persekutuan
dengan dua cara, yaitu membeli kepemilikan dari sekutu lama
dan dengan menginvestasikan uang atau aset lainnya ke dalam
persekutuan. Pertama, kita akan membahas pembelian
kepemilikan dari sekutu lama.
Dengan melakukan pembelian kepemilikan pada sekutu lama
maka persekutuan lama dibubarkan, pembukuan ditutup, dan
membentuk persekutuan baru dengan perjanjian persekutuan
yang baru pula.
5
Contoh :
PT. Tari dan PT. Arif memiliki persekutuan dengan modal masing-masing Rp100 juta
dengan perjanjian pembagian laba sama besar. Setelah persekutuan berjalan, rekan PT. Arif
bernama PT. Udin memutuskan untuk bergabung dengan persekutuan dengan membeli
kepemilikan Arif pada persekutuan sebesar 30%. Jurnal untuk mencatat transaksi ini adalah:
Berdasarkan transaksi di atas, Udin masuk ke dalam persekutuan dengan memiliki
kepemilikan persekutuan sebesar 15% karena telah membeli kepemilikan Arif
sebanyak 30%. Jumlah kepemilikan tari tidak terpengaruh oleh transaksi ini. Nilai
total persekutuan yang baru adalah sebesar Rp200 juta (Rp30 juta÷15%), sama dengan
nilai aset bersih persekutuan yang lama. Jadi, tidak terdapat revaluasi dari transaksi
masuknya sekutu baru ini. Sekarang kita asumsikan bahwa pada persekutuan
yang lama, Tari memiliki modal sebesar Rp80 juta, sedangkan Arif memiliki
modal sebesar Rp100 juta. Pembagian laba dan rugi dilakukan pada jumlah yang
sama. Udin masuk ke dalam persekutuan dengan membayar kas sebesar Rp80
juta untuk mendapatkan kepemilikan sebesar 40% dari persekutuan.
Dari transaksi ini maka nilai persekutuan tersebut adalah Rp200 juta
(Rp80÷40%). Untuk mencatat transaksi ini, terdapat dua pilihan dalam revaluasi
nilai asset baru, yang pertama, adalah bila melakukan revaluasi maka akan
menggunakan pendekatan goodwill. Pendekatan kedua, adalah bila tidak
melakukan revaluasi terhadap nilai aset persekutuan baru maka pendekatan
yang digunakan adalah pendekatan bonus.
7
1. Pendekatan Goodwill
Berdasarkan contoh di atas, dengan pendekatan goodwill
maka terdapat goodwill sebesar Rp20 juta (Rp200 juta
Rp180 juta). Jurnal untuk mencatat goodwill ini adalah:
8
Selanjutnya, bila PT Tari dan PT Arif memutuskan untuk
mentransfer jumlah modal yang sama kepada PT Udin
maka jurnal untuk mencatat transaksi ini adalah:
9
Jumlah modal yang ditransfer sekutu lama untuk sekutu
baru, tidaklah harus berjumlah sama, tetapi dapat juga
didasarkan pada kesepakatan tertentu. Akan tetapi, dalam
contoh ini jumlah modal yang ditransferkan oleh sekutu
lama ke sekutu baru adalah sama.
10
2. Pendekatan Bonus
Bila persekutuan memutuskan untuk tidak melakukan
revaluasi terhadap aset baru sekutu maka nilai total
11
Sama seperti contoh pendekatan goodwill,
jumlah modal yang ditransfer sekutu lama
untuk sekutu baru, tidaklah harus berjumlah
sama, tetapi dapat juga didasarkan pada
kesepakatan tertentu. Akan tetapi, dalam
contoh ini jumlah modal yang ditransferkan
oleh sekutu lama ke sekutu baru adalah
sama.
2. BERINVESTASI PADA PERSEKUTUAN YANG TELAH ADA
Hak pemilikan saham oleh perusahaan induk pada perusahaan anak bisa berubah-ubah, tidak saja
di sebabkan oleh transaksi pembelian dan penjualan saham-saham yang bersangkutan oleh
perusahaan induk melainkan juga transaksi modal ( saham ) yang terjadi pada perusahaan anak
sendiri.
Transaksi-transaksi modal (saham) pada perusahaan anak akan mempengaruhi secara tidak
langsung pada bagian pemilikan perusahaan induk. Pengeluaran saham-saham baru (emisi saham)
oleh perusahaan anak misalnya, akan mengakibatkan berkurangnya hak- hak pemilikan perusahaan
induk, apabila atas emisi saham tersebut perusahaan induk tidak berhasil memperoleh/memiliki
saham-saham yang baru tersebut sama dengan prosentase pemilikannya semula. Dilain pihak
penarikan kembali (pelunasan) sebagian modal saham oleh perusahaan anak pada pemegang saham
minoritas akan berakibat kenaikan terhadap prosentase pemilikan saham bagi perusahaan induk.
Perubahan hak-hak pemilikan yang disebabkan oleh terjadinya perubahan pada struktur
permodalan perusahaan anak, memerlukan perhatian dan analisa khusus dalam rangka penyusunan
neraca konsolidasi.
Kesimpulan
Hubungan antara perusahaan induk dan perusahaan anak lebih mudah dicapai
melalui pemilikan saham, dari pada dengan cara merger atau konsolidasi,
terutama bila dilihat dari segi dana yang diperlukan. Melalui kepemilikan saham
ini, hak kontrol terhadap perusahaan anak dapat dilakukan secara bertahap,
berarti hak kepemilikan saham perusahaan anak itu berubah-ubah.
Kepemilikan perusahaan induk/investor dalam perusahaan anak akan berubah
akibat perusagaan anak menjual saham tambahan atau melalui pembelian
saham miliknya. Pengaruh aktifitas seperti ini terdapat perusahaan
induk/investor tergantung pada harga ketika saham tambahan dijual atau
saham treasury dibeli dan pada apakah perusahaan induk terlibat secara
langsung dalam transaksi dengan perusahaan anak.
THANKYOU
22