PANDUAN PRAKTIK KLINIS

KSM ORTHOPAEDI & TRAUMATOLOGI

TAHUN 2017 – 2020
RSUD Dr. MOEWARDI

ATLANTOAXIAL INSTABILITY
ICD 10 – M53.2 Spinal instabilities, occipito-atlanto-axial region
Atlantoaxial instability (AAI) dicirikan dengan gerakan berlebih pada
1. Pengertian (Definisi) sambungan antara atlas (C1) dan C2 dikarenakan abnormalitas pada tulang
atau ligament
 Nyeri leher
 Kaku leher
2. Anamnesis  Nyeri menjalar berasal dari leher
 Nyeri pada belakang bola mata
 Torticolis
- pemeriksaan neurologis:
o hiperrefleksia,
o clonus,
o reflek extensor plantar
- tanda piramidal:
3. Pemeriksaan fisik
o hiperefleksia,
o Babinski sign positif,
o kehilangan propiosepsi
- torticolis
- nyeri pada prosesus spinosus dalam perabaan
Foto x ray; open mouth odontoid
Pemeriksaan
4. CT Scan 3D Spine
Penunjang
MRI
5. Diagnosis Kerja Spinal instabilities, occipito-atlanto-axial region (ICD 10 – M53.2)
- cervical strain
- trauma cervical
6. Diagnosis banding
- nyeri kepala primer
- degenerative disease of the spine

Skala Fielding and Hawking

- Tipe I: subluksasi stabil: dirawat secara konservatif dengan collar neck
- Tipe II: potensial tidak stabil: dapat secara konservatif maupun operatif
tergantung kebijakan dokter
- Tipe III: tidak stabil, memerlukan stabilisasi operatif
7. Tatalaksana - Tipe IV: tidak stabil, memerlukan stabilisasi operatif
Pilihan teknik operasi:
- transarticular screw (TASs) sepanjang elemen posterior
- screw rod construct (SRCs) sepanjang masa lateral C1 dan pedikel C2
- posteriror sublaminar wiring (Brooke or Gallie)
- Halifax clamp
9. Kompetensi Spesialis Orthopaedi dan Traumatologi
Merah Kuning Hijau Biru
(Level 1) (Level 2) (Level 3) (Level 4)
Diagnosis V V V V
10. Kompetensi PPDS* Pengelolaan
V V V V
Medis
Prosedur - - - V

1. Perjalanan penyakit
2. Komplikasi yang mungkin timbul prognosis
11. Edukasi
3. Resiko operasi dan pembiusan
4. Mencegah kekambuhan dan rehabilitasi mobilisasi
12. Prognosis Jika tidak disertai gangguan neurologis, prognosis baik
Diagnosis : I/ II/ III/ IV
13. Tingkat evidens
Terapi : I/ II/ III/ IV
Tingkat
14.
rekomendasi
1. Dr.dr. Bintang Soetjahjo, Sp.OT (K)
2. dr. Udi Herunefi Hancoro, SpB, Sp.OT
15. Penelaah kritis
3. dr. Rieva Ermawan, Sp.OT (K)
4. dr. Rhyan Dharma S. Sp.OT MKes
Setelah kondisi stabil dilanjutkan dengan rehabilitasi medik, perbaikan fungsi
16. Indikator medis
neurologis, perbaikan stabilitas, early mobilization
1. Solomon, Louis., Warwick, David., Nayagam, Selvadurai. 2017. Apley's
System of Orthopaedics and Fractures. 10th ed. London: Hodder Arnold.
2. Morissy, Raymond T., Weinstein, Stuart L., 2006. Lovell and Winter's
Pediatric Orthopaedics. 6th ed. Iowa: Lippincott Williams and Wilkins.
3. Lowe, Thomas G., Edgar, Michael, Margulies, Joseph Y., Miller, Nancy M.,
Raso, James, Reinker, Kent A., et al. Etiology of Idiopathic Scoliosis: Current
Trends in Research. The Journal of Bone and Joint Surgery. 2000; vol 82-
A(8).
4. Lenke, Lawrence G. The Lenke Classification System of Operative
Adolescent Idiopathic Scoliosis. Neurosurg Clin N Am 18 (2007) 199–206.
5. Adolescent Idiopathic Scoliosis. New York: Scoliosis Research Society; 2012.
Available from: http://www.srs.org/.
6. Spinal Fusion Surgery for Scoliosis. San Fransisco : University of California
San Fransisco. Benioff Children Hospital; 2011. Available from: http : //
www.uscfbenioffchildrens.org / treatment / spinal_ fusion_ surgery_ for _
17. Kepustakaan
scoliosis / indexhtml
7. Herkowitz, Harry. N, et al. 2011. Rothman-Simeone The Spine. 6 ed.
Philadelphia: Elsevier Saunders Company.
8. Schiller MD, Jonathan R., Thakur MD, Nikhil A., Eberson MD, Craig P.
Brace Management In Adolescent Idiopathic Scoliosis. Providence:
Department of Orthopaedics, The Warren Alpert Medical School of Brown
University; Clin Orthop Relat Res; 2010 (vol 468) 670-678.
9. Danilo Mizusaki, Alberto Ofenhejm Gotfryd. Assessment of spontaneous
correction of lumbar curve after fusion of the main thoracic vertebrae in Lenke
1 adolescent idiopathic scoliosis. Rev Bras Ortop. 2015.
http://dx.doi.org/10.1016/j.rboe.2015.03.013
10. Rob C. Jansen, Lodewijk W. van Rhijn, Eric Duinkerke, Andre´ van
Ooij. Predictability of the spontaneous lumbar curve correction after selective
thoracic fusion in idiopathic scoliosis. Eur Spine J (2007) 16:1335–1342.
11. Prerana N. Patel, Vidyadhar V. Upasani, Tracey P. Bastrom.
 Spontaneous Lumbar Curve Correction in Selective Thoracic Fusions of
Idiopathic Scoliosis. SPINE Volume 33, Number 10, pp 1068–1073 ©2008,
Lippincott Williams & Wilkins
12. D. Studer, A. Awais, N. Williams. Selective fusion in adolescent
idiopathic scoliosis: a radiographic evaluation of risk factors for imbalance. J
Child Orthop (2015) 9:153–160.
13. Zhisheng Ji et al.: Choice of Lowest Instrumented Vertebras for Lenke I
Adolescent Idiopathic Scoliosis Orthopedics. Journal of Surgery 2017; 4(6):
134-140
*Kompetensi residen :
1. Mengenali dan menjelaskan
18. Penjelasan* 2. Mendiagnosis dan merujuk
3. Mendiagnosis dan memberikan tatalaksana awal dan merujuk
4. Mendiagnosis, memberikan penatalaksanaan mandiri dan tuntas.

Keterangan :

*Tingkat Evidens (sumber rujukan) :

I : menataanalisis dan sistimatik review dari RCT
II : design penelitian dengan kohort
III : design penelitian dengan kasus control
IV : dari seri kasus

Surakarta, 2 Januari 2018

Komite Medik Ketua KSM Orthopaedi Traumatologi
Ketua

Dr. Untung Alifianto,dr.,SpBS Dr. Bintang Soetjahjo,dr.,SpOT (K)

NIP. 19561223 198611 1 002 NIP. 19620629 198903 1 004

Plt.Direktur RSUD Dr. Moewardi

Dr. Suharto Wijanarko, dr, SpU

NIP. 19610407 198812 1 001