PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Jati diri bangsa Indonesia merupakan cerminan atau tampilan karakter bangsa
Indonesia, dimana karakter bangsa merupakan sinergi dari karakter individu anak
bangsa yang berproses secara terus menerus yang mengelompok menjadi bangsa
Indonesia. Setiap individu memiliki jati diri yang dipancarkan dari dalam dirinya. Jati
diriyang dipancarkan beraneka macam ada yang dominan baik ada yang kurang
baik ada yang tidak baik yang semuanya dipengaruhi oleh lingkungan keluaraga dan
lingkungan dimana ia tinggal. Setiap orang berhak memancarkan jati diri yang positif
karena jati diri merupakan pemberian dari yang maha kuasa dan merupakan fitrah
manusia. Semua pemimpin menginginkan warganya mempunyai karakter yang baik.
Demikian juga pemerintah Indonesia yang sangat menginginkan bangsanya
berkarakter baik.
B. Permasalahan
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, terdapat permasalahan
yang terjadi diantaranya adalah sebagai berikut:
1) Kurangnya kesadaran pemuda akan tanggung jawabnya sebagai penerus
generasi bangsa
2) Pentingnya menjaga kualitas dan kuantitas pemuda baik dalam ilmu
pengetahuan ataupun keterampilan.
C. Batasan Masalah
Terbatasnya kemampuan, referensi, dan waktu yang dimiliki penulis yang tidak
memungkinkan penulis untuk membahas tuntas seluruh permasalahan yang ada.
Dengan demikian, diperlukan adanya pembatasan masalah untuk mengibangi hal
tersebut. Batasan masalahnya yaitu hanya membahas tantang peran pemuda dalam
masa depan bangsa.
1
2
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah diatas rumusan masalah yang akan dibahas oleh
penulis adalah sebagai berikut:
1) Bagaimana upaya pemuda dalam mempertahankan jati diri bangsa?
2) Mengapa pemuda merupakan tonggak persatuan dan kesatuan?
E. Tujuan
Selain untuk memenuhi persyaratan mengikuti semester ganjil, penulisan
makalh ini mwmiliki tujuan sebagai berikut:
1) Untuk menambah pandangan bagi pemuda betapa pentingnya menjaga sesuatu
yang dapat menjadi penguat bangsa
2) Untuk menyadarkan bahwa pemuda mempunyai tanggung jawab dalam
menjaga yang sudah ada dalam negara
3) Untuk menumbuhkan rasa cinta tanah air
F. Manfaat
1) Penulis dapat banyak menambah wawasan tentang hal-hal yang sebelumnya
belum diketahui mengenai apa yang sudah dibahas.
2) Menambah pengalaman bagi penulis dalam hal tulis menulis.
3) Memberi semangat bagi diri sendiri dan juga orang-orang yang membaca karya
ini.
4) Penulis dapat memahami arti melawan rasa lelah demi sebuah kesuksesan.
5) Menumbuhkan rasa semangat dan contoh bagi adik-adik penulis.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengertian Peran
Peranan berasal dari kata “peran”. Peran memiliki makna seperangkat tingkat
diharapkan yang dimiliki oleh yang berkedudukan di masyarakat. (Kamus Besar
Bahasa Indonesia, 2007:845) Peranan adalah bagian dari tugas utama yang harus
dilaksanakan.
Istilah “peran” sering digunakan banyak orang. Kata peran sering dikaitkan
dengan posisi atau kedudukan seseorang, atau peran dikaitkan dengan apa yang
dimainkan dengan aktor dalam suatu drama, lebih jelasnya kata peran atau role
dalam kamus Oxford Dictionary diartikan: actor’s part: One’s or function. Yang
berarti aktor: tugas seseorang atau fungsi.
Istilah peran dalam kamus besar Bahasa Indonesia mempunyai makna pemain
sandiwara atau film, tukang lawak, perangkat tingkah yang diharapkan dimiliki oleh
orang yang berkedudukan di peserta didik.
Ketika istilah peran digunakan dalam lingkungan pekerjaan maka seseorang
yang diberi suatu posisi, juga diharapakan menjalankan perannya sesuai dengan
apa yang diharapkan oleh pekerjaan tersebut. Karena itulah ada yang disebut role
expectation (pengharapan peranan).
Para ahli menyatakan bahwa peran adalah aspek dinamis dari kedudukan atau
status. Seseorang melaksanakan hak dan kewajiban, berarti telah menjalankan
suatu peran. Peran yang dimiliki oleh seseorang mencakup tiga hal antara lain:
a. Peran meliputi norma-norma yang dihubungkan dengan posisi sesseorang
didalam masyarakat.
b. Peran adalah sesuatu yang dilakukan seseorang dalam masyarakat.
c. Peran juga merupakan perilaku seseorang yang penting bagi struktur sosial
masyarakat.
A. Pengertian Pemuda
Menurut Bahasa, pemuda merupakan sesosok laki-laki dan perempuan yang
telah masuk ke tahap dewasa. Sebutan yang sering kali kita dengar tentang pemuda
3
4
sebagai generasi penerus bangsa dan juga sebagai tumpuan dari negaranya.
Generasi muda yang baik adalah pemuda yang tumbuh dan berkembang menjadi
pribadi yang unggul dan mandiri dalam melaksanakan tugasnya.
Generasi muda merupakan generasi yang memiliki kemampuan, semangat
tinggi dan memiliki wawasan yang lebih luas untuk mengembangkan dan
memajukan negara. Bahkan untuk mencapai sebuah revolusi dari suatu bangsa
biasanya didobrak pleh generasi muda. Langkah-langkah konkret yang menjadikan
negara menuju lebih baik baik dan kenyataan sosial yang sudaha ada, menjadi ciri
khas dari pemuda yang melekat pada diri mereka. Terlihat dari gerakan-gerakan
mahasiswa yang terdahulu di Indonesia dari orde lama sampai pada reformasi yang
mana dapat merobohkan razim besar pada masa itu. Pada masa Soekarno dan
Soeharto mulai munculah ide-ide cemerlang dari para pemuda untuk membebaskan
bangsa mereka dan ide-ide itu dipelopori oleh para mahasiswa. Dari situlah dapat
dilihat besarnya pengaruh dari generasi-generasi muda untuk merubah suatu
bangsa sebab kemajuan suatu bangsa terletak pada generasi mudanya.
Diantara karakter generasi muda untuk kemajuan bangsa Indonesia sebagai
berikut:
a. Peran Pemuda bagi Bangsa
Dalam menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi bangsa, dimana generasi
muda sebagai subjek yang mengubah kearah yang lebih baik sebab mereka
memiliki kualitas dan kemampuan dalam bidang keterampilan, ilmu pengetahuan
dan juga teknologi (ipteks) untuk dapat maju dan berdiri menuju keterlibatan secara
bersama dengan kekuatan efektif lainnya. Generasi muda berkewajiban untuk
mengisi sebagai akumulator (baterai) generasi penerus yang semakin melemah dan
dapat mengambil buah dari pengalaman generasi tua. Sehingga generasi muda
tidak bisa meninggalkan kewajiban untuk memelihara dan membangun bangsa dan
negara. Pemuda memiliki tanggung jawab lebih berat karena merekalah yang akan
hidup dan menikmati masa depannya kelak dan sebagai penerus generasi tua.
Pemuda terdidik merupakan pemuda yang mempunyai kelebihan dalam berfikir
ilmiah, bersifat kritis, dan semangat mudanya. Karena sejarah mengetahui bahwa
generasi muda selalu mengikuti beberapa situs sejarah sebagai kekuatan utama
dalam proses modernisasi (proses menuju masa kini) dan perubahan.
5
B. Penguatan
Kata penguatan mempunyai arti perbuatan hal dan sebagainya yang menguati
atau menguatkan. Secara terminologi, penguatan merupakan usaha menguatkan
sesuatu dari yang asalnya lemah menjadi kuat dengan tujuan tertentu. Sedangkan
menurut kamus besar Bahasa Indonesia (KBBI) arti kata penguatan adalah proses,
cara, perbuatan menguati atau menguatkan. Penguatan berasal dari kata dasar
kuat.
Wina Sanjaya memberikan definisi penguatan (reinforcement) sebagai berikut:
“penguatan (reinforcement) adalah segala bentuk respon yang merupakan
bagian dari modifikasi tingkah laku guru terhadap tingkah laku siswa, yang bertujuan
untuk memberikan informasi atau umpan balik bagi siswa atas perbuatan atas
responnya yang diberikan sebagai suatu dorongan atau koreksi. Dengan demikian
fungsi keterampilan penguatan itu adalah untuk memberikan ganjaran kepada siswa
7
sehingga siswa akan berbersar hati dan meningkatkan partisipasinya dalam setiap
proses pembelajaran.
Udin S. Winata Putra memberikan pengertian penguatan sebagai suatu respon
yang diberikan kepadanya terhadap perilaku atau perbuatannya yang dianggap baik,
yang dapat membuat terulangnya atau meningkatnya perbuatan atau perilaku yang
dianggap baik tersebut. Definisi lain diberikan oleh Nurhasnawati bahwa penguatan
adalah respon positif terhadap tingkah laku siswa yang dilakukan guru agar siswa
terangsang aktif dalam belajar. Definisi senada juga diberikan oleh zainal Asril yang
mengatakan penguatan adalah respon terhadap tingkah laku positif yang dapat
meningkatkan kemungkinan berulangnya kembali tingkah laku tersebut. Penguatan
dapat diartikan sebagai suatu bentuk penghargaan, penghargaan ini tidak harus
selalu berwujud materi bisa juga dalam bentuk kata-kata, senyuman, anggukan, dan
sentuhan.
JJ. Hasibuan mengartikan penguatan sebagai tingkah laku guru dalam merespon
secara positif suatu tingkah laku tertentu siswa yang memungkinkan tingkah laku
tersebut timbul kembali. Penguatan bertujuan untuk:
1) Meningkatkan perhatian dan keaktifan murid.
2) Melancarkan atau memudahkan proses belajar.
3) Membangkitkan dan memperhatikan motivasi.
4) Mengontrol atau merubah sikap yang mengganggu kearah tingkah laku belajar
yang produktif.
5) Mengembangkan dan mengatur diri sendiri dalam belajar.
6) Mengarahkan kepada cara berfikir yang baik dan inisiatif pribadi.
Prayitno menmbahkan lagi pengertian penguatan yaitu:
Penguatan merupakan upaya pendidik untuk menguatkan, memantapkan atau
meneguhkan hal-hal tertentu yang ada pada diri peserta didik terutama tingkah laku
positif yang merupakan hasil perubahan berkat upaya pengembangan diri peserta
didik, terutama tingkah laku positif yang merupakan hasil perubahan berkat upaya
pengembangan dari peserta didik. Penguatan (reinforcement) dilakukan pendidik
melalui pemberian penghargaaan (reward) secara tepat yang didasarkan pada
prinsip-prinsip pengubahan tingkah laku. Dengan penguatan yang dilakukan
pendidik, peserta didik akan semakin kaya dengan berbagai tingkah laku positif yang
secara kumulatif dan sinergis menunjang keaktifan siswa serta pencapaian tujuan
pendidikan.
8
penting dalam konteks kehidupan masyarakat. Identitas diri dapat berisi atribut fisik,
keyakinan, tujuan, harapan, prinsip moral atau gaya sosial.
Ciri khas itu pasti dimiliki suatu bangsa, hal itu tentu menjadi penanda jati diri
bangsa tersebut. Jati diri itu sekaligus juga menunjukkan keberadaan bangsa
Indonesia diantara bangsa lain. Salah satu simbol jati diri bangsa Indonesia itu
adalah bahasa, dalam hal ini tentu bahasa Indonesia. Hal itu sejalan dengan
semboyan yang selama ini kita kenal, yaitu “Bahasa menunjukkan bangsa”. Oleh
sebab itu, bahasa Indonesia harus senantiasa kita jaga, kita lestarikan, dan kita bina
dan kita kembangkan agar tetap dapat memenuhi fungsinya sebagai sarana
komunikasi modern yang mampu membedakan bangsa kita dari bangsa-bangsa lain
di dunia. Lebih-lebih dalam keadaan seperti sekarang, jati diri suatu bangsa menjadi
hal yang penting untuk dipertahankan agar bangsa kita dapat menunjukkan
keberadaannya da antara bangsa lain di dunia.
D. Pengertian Bangsa
Bangsa adalah wilayah komunitas dari tanah kelahiran yang hubungan sosialnya
dari kesadaran diri kolektif, bangsa juga merupakan relasi teritorialnya dari
kesadaran diri terhadap durasi aktual maupun imajinasi (Dhufier: 203: 2015)
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia bangsa ialah sekelompok
masyarakat yang bersamaan asal keturunan adat bahasa dan sejarahnya serta
berpemerintahan sendiri, dan merupakan golongan manusia yang asal, sifat, dan ras
yang sama (Qonita Alya: 56: 2011)
Disisi lain Jean Bodin mengemukakan bahwa bangsa adalah sekelompok
manusia yang kesamaan karakter atau sifat karena adanya persamaan nasib (Imron
Rasyid: 67 :2010)
Tiang Khon juga berpendapat bahwa bangsa adalah sekumpulan manusia yang
memiliki persatuan antara orang dan tempat pada suatu wilayah dan mempunyai
keterikatan serta buah hasil tenaga hidup manusia dalam sejarah. (Muhammad: 75:
2016)
Ki Bagoes Hadid Koesoemo juga mengemukakan pendapatnya bahwa bangsa
secara teritorial adalah komunitas kekerabatan, sedangkan secara teritorial luas
adalah komunitas kelahiran erat untuk sementara waktu, berbatasan adalah
pendapat beliau secara spesifik. (Abdul Latif Bustami: 35: 2015)
10
Josep Stalin mengatakan bahwa bangsa adalah komunitas rakyat yang stabil
yang berbentuk atas dasar kesamaan Bahasa, wilayah, ekonomi, serta perasaan
psikologis yang terwujud dalam budaya bersama yang terbentuk secara historis.
Friedrich Ratzel mengatakan bahwa bangsa adalah kelompok manusia yang
terbentuk karena adanya hasrat untuk bersatu yang timbul dari adanya rasa
kesatuan antara manusia dan tempat tinggalnya.
Menurut Rudolf Kjellen bangsa lebih kepada pemahaman atas suatu masyarakat
yang memiliki akar sejarah yang dimana praxis pengalaman atas penjajahan begitu
kental darasakan oleh masyarakat terjajah dan semakin lama akan semakin
mengkristalkan pengalaman atas rasa solidaritas kebersamaan yang tinggi diantara
mereka.
Otto Baurer mengungkapkan bahwa bangsa adalah suatu kelompok manusia
yang memiliki persamaan karakter yang tumbuh dikarenakan adanya persamaan
nasib, sementara itu, Anthony D Smith juga ikut berpendapat mengenai bangsa yaitu
suatu komunitas manusia yang memiliki nama, menguasai tanah air, memiliki mitos-
mitos, dan sejarah bersama, budaya politik bersama, perekonomian tunggal, dan
hak serta kewajiban bersama bagi semua anggotanya.
PEMBAHASAN
11
12
Dalam makalah ini, uraian difokuskan pada penguatan jati diri dan akhlak bangsa
Indonesia melalui peningkatan penerapan fungsi bahasa Indonesia dalam rangka
memperkokoh nasionalisme bangsa Indonesia.
Berkaitan dengan masalah di atas, penguatan jati diri bangsa melalui
peningkatan penerapan fungsi bahasa Indonesia sangat penting. Peningkatan
penerapan itu dapat dilakukan melalui beberapa tindakan yang dapat dirinci menjadi
empat langkah sebagai berikut.
1. Penguatan Jati Diri Bangsa dengan Memperbaiki Kondisi Rasa Percaya Diri
Bangsa
Penguatan jati diri bangsa dapat dilakukan dengan cara memperbaiki kondisi
percaya diri bangsa. Hal ini bisa dilakukan dengan cara merefleksi kembali sejarah
bangsa dan bahasa Indonesia. Refleksi itu perlu dilakukan oleh setiap insan
Indonesia yang memiliki tekad untuk memperkuat jati diri bangsa dan membentuk
akhlak bangsa yang mulia. Seperti kita ketahui bersama, cita-cita mendirikan sebuah
negara, yakni Republik Indonesia tercapai dengan keberhasilan kita membebaskan
diri dari cengkreman penjajah pada tanggal 17 Agustus 1945, setelah ratusan tahun
dijajah.
2. Penguatan Jati Diri Bangsa Melalui Peningkatan Penerapan Fungsi Bahasa
Memang tidak ada yang melarang kita menggunakan kata-kata asing tetapi
dengan struktur dan ejaan Bahasa Indonesia akan dapat menanamkan sedikit demi
sedikit cinta kita pada bangsa. Dalam kontak bahasa tidak bisa dihindari adanya
pengaruh Bahasa yang satu terhadap yang lain. Seperti halnya model, bahasa pun
mempunyai trend pemakaian. Rasa bahasa memang tidak bisa dipaksakan. Dengan
kata-kata mereka membangun imajinasinya. Seperti produk barang, kata-kata pun
tidak dapat dipaksakan, bahkan oleh peraturan pemerintah sekalipun.
Pemerintah mengatur agar papan nama yang bertebaran di jalan kota Indonesia
diturunkan apabila tidak menggantikannya dengan bahasa Indonesia. Setelah
reformasi itu tak lagi terjadi bahkan pemakaian istilah asing makin menjamur
kemana-mana. Barangkali bukan karena reformasi tetapi karena masuknya abad
globalisasi. Jadi, pemakaian bahasa, akan mengikuti arus zaman. Karena sekarang
zaman globalisasi, kata-kata pun ikut mengglobal.
Majunya teknologi sangat baik karena karena itu tandanya suatu negara
menunjukkan adanya kemodernan, apalagi di era teknologi informasi yang sangat
cepat ini. Bahasa asing tentu saja penting karena ilmu pengetahuan modern
13
sehingga pemuda merupakan sumber daya manusia pembangunan baik saat ini
maupun masa datang. Sebagai calon generasi penerus yang akan menggantikan
generasi sebelumnya.
Pemuda merupakan penerus perjuangan generasi terdahulu untuk mewujudkan
cita-cita bangsa. Pemuda menjadi harapan dalam setiap kemajuan di dalam suatu
bangsa, pemudalah yang dpat merubah pandangan orang terhadap suatu bangsa
dan menjadi tumpuan para generasi terdahulu untuk mengembangkan suatu bangsa
dengan ide-ide ataupun gagasan yang berilmu, wawasan yang luas, serta
berdasarkan kepada nilai-nilai dan norma yang berlaku di dalam masyarakat.
Masa depan suatu bangsa terletak di tangan generasi muda, karena merekalah
yang akan membangun dan menggantikan pemimpin bangsa sebelumnya. Pemuda
merupakan generasi yang mempunyai harapan untuk membangun negeri ini, namun
dilain sisi banyak sekali masalah-masalah yang menghadang, apabila tidak
ditanggapi dengan serius maka mengakibatkan kehilangan fungsi sebagai generasi
penerus bangsa.
Pemuda memiliki banyak potensi untuk membangun negeri ini, antara lain:
1. Dinamika dan kreatifitas. Dengan adanya sikap idealisme dan daya kritis yang
kuat berarti generasi muda menimbulkan kreatifitas dan dinamika dalam tatanan
berupa perubahan, pembaruan, dan menyempurnakan kekurangan yang ada.
2. Keberanian mengambil resiko. Dalam upaya pembangunan pasti akan ada
resiko-resiko yang akan dihadapi, seperti melesetnya jadwal pembangunan,
terhambat, atau bahkan gagal. Kaum muda dengan kesiapan pengetahuan,
perhitungan dan keterampilan dapat mengatasi hal tersebut dengan baik
dikarenakan, dan juga lebih berani dalam mengambil resiko.
3. Optimis dan semangat. Optimis dan semangat yang ada dalam jiwa generasi
muda akan menjadi daya pendorong untuk menghasilkan sesuatu yang lebih
maju lagi sehingga terbentuknya mental yang kuat yang tidak mudah patah
semangat.
4. Sikap kemandirian dan disiplin. Dengan sikap kemandirian mereka dapat
menyadari batas-batas yang wajar dan memiliki tenggang rasa, serta
melaksanakan sesuatu dengan disiplin.
5. Keanekaragaman dalam persatuan dan kesatuan. Keanekaragaman pada
pemuda, merupakan cermin keanekaragaman bangsa kita. Keanekaragaman
15
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, bangsa Indonesia memiliki
berbagai jati diri seperti Sang Merah Putih sebagai Bendera Negara, Bahasa
Indonesia sebagai Bahasa Negara, Garuda Pancasila sebagai Lambang Negara,
Lagu Indonesia Raya sebagai Lagu Kebangsaan Negara. Peningkatan penerapan
fungsi Bahasa Indonesia dapat dilakukan melalui empat langkah sebagai berikut.
1. Penguatan jati diri bangsa dengan memperbaiki kondisi rasa percaya diri bangsa
2. Penguatan jati diri bangsa melalui peningkatan penerapan fungsi Bahasa
3. Peningkatan jati diri bangsa para siswa atau siswi melalui ranah pendidikan
4. Penguatan jati diri bangsa melalui penciptaan filter terhadap akulturasi budaya
asing di berbagai bidang kehidupan
Pemuda adalah individu yang sedang mengalami perkembangan baik secara fisik
maupun psikis. Di antara potensi-potensi pemuda adalah:
1. Dinamika dan kreatifitas,
2. Keberanian mengambil resiko,
3. Optimis dan semangat,
4. Sikap kemansirian dan disiplin,
5. Keanekaragaman dalam persatuan dan kesatuan,
6. Patriotism dan nasionalisme,
7. Sikap kesatria,
8. Kemampuan penguasaan ilmu dan taknologi.
Generasi muda memiliki tanggung jawab yang besar dalam menjaga persatuan
dan kesatuan bangsa. Banyak tantangan yang harus di hadapi bersama. Menjaga
persatuan dan kesatuan bangsa merupakan kewajiban seluruh rakyat Indonesia
karena negara kita ini terdiri dari banyak golongan. Pemuda adalah harapan masa
depan bangsa untuk mewujudkan bangsa yang adil dan makmur. Sebagai garda
terdepan pemuda di harapkan mampu mempertahankan dan mengisi kemerdekaan
yang telah di raih selama ini
16
17
B. Saran-saran
Demikianlah makalah yang dapat penulis sajikan dan presentasikan berkenaan
dengan Peran Pemuda dalam Penguatan Jati Diri Bangsa. Penulis berharap
makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca khususnya penulis sehingga sebagai
pemuda kita dapat menjalankan peran dengan baik, karena pemuda sebagai
tonggak persatuan dan kesatuan bangsa yang akan menjaga nilai-nilai luhur yang
telah diwariskan oleh para pendahulu. Serta kita selaku pemuda juga diharapkan
mampu mengisi kemerdekaan bangsa Indonesia dengan hal-hal yang positif yang
sekiranya dapat menunjang kemajuan negara Indonesia.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini terdapat banyak
kesalahan dan kekurangan, oleh sebab itu kritik dan saran senantiasa penulis
harapkan guna memperbaiki kesalahan pada penulisan makalah selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Httsp://kesrasetda.bulelengkab.go.id…
https://disperkimta.bulelengkab.go.id...
Balai Pustaka.
Abdullah, Taufik. 2010. Pemuda dan Perubahan Sosial. Jakarta jalan Sutra.
Azra, Azyumardi. 1999. Generasi Muda yang Agamis dan Berbudaya. Jakarta:
Pustaka Firdaus.
Putra, Udin S Winata. 2005. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Universitas Terbuka.
Hasnawati, Nur. 2005. Strategi Pembelajaran Micro. Pekan Baru: Fakultas Tarbiyah
dan Keguruan IAIN Sultan Syarif Kasim Riau Pekan Baru.
Prayito. 2009. Dasar Teori dan Praksis Pendidikan. Jakarta: PT Gramedia Widia
Sarana Indonesia.
18