Anda di halaman 1dari 18

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Jati diri bangsa Indonesia merupakan cerminan atau tampilan karakter bangsa
Indonesia, dimana karakter bangsa merupakan sinergi dari karakter individu anak
bangsa yang berproses secara terus menerus yang mengelompok menjadi bangsa
Indonesia. Setiap individu memiliki jati diri yang dipancarkan dari dalam dirinya. Jati
diriyang dipancarkan beraneka macam ada yang dominan baik ada yang kurang
baik ada yang tidak baik yang semuanya dipengaruhi oleh lingkungan keluaraga dan
lingkungan dimana ia tinggal. Setiap orang berhak memancarkan jati diri yang positif
karena jati diri merupakan pemberian dari yang maha kuasa dan merupakan fitrah
manusia. Semua pemimpin menginginkan warganya mempunyai karakter yang baik.
Demikian juga pemerintah Indonesia yang sangat menginginkan bangsanya
berkarakter baik.

B. Permasalahan
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, terdapat permasalahan
yang terjadi diantaranya adalah sebagai berikut:
1) Kurangnya kesadaran pemuda akan tanggung jawabnya sebagai penerus
generasi bangsa
2) Pentingnya menjaga kualitas dan kuantitas pemuda baik dalam ilmu
pengetahuan ataupun keterampilan.

C. Batasan Masalah
Terbatasnya kemampuan, referensi, dan waktu yang dimiliki penulis yang tidak
memungkinkan penulis untuk membahas tuntas seluruh permasalahan yang ada.
Dengan demikian, diperlukan adanya pembatasan masalah untuk mengibangi hal
tersebut. Batasan masalahnya yaitu hanya membahas tantang peran pemuda dalam
masa depan bangsa.

1
2

D. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah diatas rumusan masalah yang akan dibahas oleh
penulis adalah sebagai berikut:
1) Bagaimana upaya pemuda dalam mempertahankan jati diri bangsa?
2) Mengapa pemuda merupakan tonggak persatuan dan kesatuan?

E. Tujuan
Selain untuk memenuhi persyaratan mengikuti semester ganjil, penulisan
makalh ini mwmiliki tujuan sebagai berikut:
1) Untuk menambah pandangan bagi pemuda betapa pentingnya menjaga sesuatu
yang dapat menjadi penguat bangsa
2) Untuk menyadarkan bahwa pemuda mempunyai tanggung jawab dalam
menjaga yang sudah ada dalam negara
3) Untuk menumbuhkan rasa cinta tanah air

F. Manfaat
1) Penulis dapat banyak menambah wawasan tentang hal-hal yang sebelumnya
belum diketahui mengenai apa yang sudah dibahas.
2) Menambah pengalaman bagi penulis dalam hal tulis menulis.
3) Memberi semangat bagi diri sendiri dan juga orang-orang yang membaca karya
ini.
4) Penulis dapat memahami arti melawan rasa lelah demi sebuah kesuksesan.
5) Menumbuhkan rasa semangat dan contoh bagi adik-adik penulis.
BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pengertian Peran
Peranan berasal dari kata “peran”. Peran memiliki makna seperangkat tingkat
diharapkan yang dimiliki oleh yang berkedudukan di masyarakat. (Kamus Besar
Bahasa Indonesia, 2007:845) Peranan adalah bagian dari tugas utama yang harus
dilaksanakan.
Istilah “peran” sering digunakan banyak orang. Kata peran sering dikaitkan
dengan posisi atau kedudukan seseorang, atau peran dikaitkan dengan apa yang
dimainkan dengan aktor dalam suatu drama, lebih jelasnya kata peran atau role
dalam kamus Oxford Dictionary diartikan: actor’s part: One’s or function. Yang
berarti aktor: tugas seseorang atau fungsi.
Istilah peran dalam kamus besar Bahasa Indonesia mempunyai makna pemain
sandiwara atau film, tukang lawak, perangkat tingkah yang diharapkan dimiliki oleh
orang yang berkedudukan di peserta didik.
Ketika istilah peran digunakan dalam lingkungan pekerjaan maka seseorang
yang diberi suatu posisi, juga diharapakan menjalankan perannya sesuai dengan
apa yang diharapkan oleh pekerjaan tersebut. Karena itulah ada yang disebut role
expectation (pengharapan peranan).
Para ahli menyatakan bahwa peran adalah aspek dinamis dari kedudukan atau
status. Seseorang melaksanakan hak dan kewajiban, berarti telah menjalankan
suatu peran. Peran yang dimiliki oleh seseorang mencakup tiga hal antara lain:
a. Peran meliputi norma-norma yang dihubungkan dengan posisi sesseorang
didalam masyarakat.
b. Peran adalah sesuatu yang dilakukan seseorang dalam masyarakat.
c. Peran juga merupakan perilaku seseorang yang penting bagi struktur sosial
masyarakat.

A. Pengertian Pemuda
Menurut Bahasa, pemuda merupakan sesosok laki-laki dan perempuan yang
telah masuk ke tahap dewasa. Sebutan yang sering kali kita dengar tentang pemuda

3
4

sebagai generasi penerus bangsa dan juga sebagai tumpuan dari negaranya.
Generasi muda yang baik adalah pemuda yang tumbuh dan berkembang menjadi
pribadi yang unggul dan mandiri dalam melaksanakan tugasnya.
Generasi muda merupakan generasi yang memiliki kemampuan, semangat
tinggi dan memiliki wawasan yang lebih luas untuk mengembangkan dan
memajukan negara. Bahkan untuk mencapai sebuah revolusi dari suatu bangsa
biasanya didobrak pleh generasi muda. Langkah-langkah konkret yang menjadikan
negara menuju lebih baik baik dan kenyataan sosial yang sudaha ada, menjadi ciri
khas dari pemuda yang melekat pada diri mereka. Terlihat dari gerakan-gerakan
mahasiswa yang terdahulu di Indonesia dari orde lama sampai pada reformasi yang
mana dapat merobohkan razim besar pada masa itu. Pada masa Soekarno dan
Soeharto mulai munculah ide-ide cemerlang dari para pemuda untuk membebaskan
bangsa mereka dan ide-ide itu dipelopori oleh para mahasiswa. Dari situlah dapat
dilihat besarnya pengaruh dari generasi-generasi muda untuk merubah suatu
bangsa sebab kemajuan suatu bangsa terletak pada generasi mudanya.
Diantara karakter generasi muda untuk kemajuan bangsa Indonesia sebagai
berikut:
a. Peran Pemuda bagi Bangsa
Dalam menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi bangsa, dimana generasi
muda sebagai subjek yang mengubah kearah yang lebih baik sebab mereka
memiliki kualitas dan kemampuan dalam bidang keterampilan, ilmu pengetahuan
dan juga teknologi (ipteks) untuk dapat maju dan berdiri menuju keterlibatan secara
bersama dengan kekuatan efektif lainnya. Generasi muda berkewajiban untuk
mengisi sebagai akumulator (baterai) generasi penerus yang semakin melemah dan
dapat mengambil buah dari pengalaman generasi tua. Sehingga generasi muda
tidak bisa meninggalkan kewajiban untuk memelihara dan membangun bangsa dan
negara. Pemuda memiliki tanggung jawab lebih berat karena merekalah yang akan
hidup dan menikmati masa depannya kelak dan sebagai penerus generasi tua.
Pemuda terdidik merupakan pemuda yang mempunyai kelebihan dalam berfikir
ilmiah, bersifat kritis, dan semangat mudanya. Karena sejarah mengetahui bahwa
generasi muda selalu mengikuti beberapa situs sejarah sebagai kekuatan utama
dalam proses modernisasi (proses menuju masa kini) dan perubahan.
5

b. Generasi Muda yang Progresif


Generasi muda yang progresif yaitu generasi muda yang berfikir secara kritis
dalam menghadapi realita sosial politik yang sedang terjadi di era saat ini. Adanya
sifat menghargai dan keterbukaan terhadap berbagai ide dan budaya dapat menjadi
sebuah jembatan yang beragam secara etnis, ras, kelompok-kelompok sosial dan
politik. Peran generasi muda didorong melalui beberapa strategi diantaranya yaitu:
1) Mendorong para generasi muda dalam proses pengembalian keputusan, berani
menempatkan diri dalam posisi benar agar aspiranya atau pendapatnya
didengar, dan mampu mengekspresikan pandangan dalam pembuatan
kebijakan-kebijakan.
2) Mengembangkan kemampuan dalam berwirausaha.
3) Memaksimalkan peran generasi muda dalam mengatasi hambatan-hambatan
budaya, etnis, dan ras.
4) Memberbudayakan para generasi muda dalam pembangunan.
5) Menempatkan generasi muda sebagai visi dalam sebuah pembangunan.
c. Generasi Muda yang Agamis dan Berbudaya
Azyumardi Azra menyatakan bahwa generasi muda yang agamis terbagi dalam
tiga kategori yakni:
1) Generasi yang memiliki visi, yaitu generasi muda baik putra maupun putri yang
mampu membangun tradisi intelektual serta membangun wacana pemikiran
melalui pencerahan intelektual dan pengkayaan intelektual.
2) Generasi muda yang berusaha memperbaiki hati nurani melalui penanaman
nilai-nilai moral agama.
3) Generasi yang berani untuk melakukan aktulisasi (bagaimana seseorang bisa
menyadari dan memanfaatkan berbagai potensi yang ada dalam dirinya)
d. Generasi Muda yang Nasionalisme
Pada era globalisasi sekarang ini generasi muda perlu mempersiapkan diri
dengan sebaik-baiknya untuk membangkitkan kembali nasionalisme yang akan
datang. Generasi muda perlu mengobarkan semangat nasionalisme yang bersifat
humanis (pengabdi kepentingan sesama umat) dan dapat menjadi rekan sejawat
demokrasi. Jika dulu nasionalisme diposisikan secara proposional (seimbang) dalam
menyikapi kepentingan negara.
Sebagai landasan dalam melakukan modernisasi ala generasi muda Indonesia,
Indonesia harus mencermati secara kritis realistis demi kepentingan global terhadap
6

Indonesia, degradasi nasionalisme (kemunduran atau kemerosotan) dapat dijawab


melalui strategi kebudayaan dari berbagai etnis dan suku. Sedangkan menurut para
ahli WHO pemuda adalah seseorang yang berusia 10 sampai 24 tahun (young
people), sedangkan untuk usia 10 sampai 19 tahun WHO menyebutnya dengan
adolescenea/remaja.
Mulyana (2011) definisi pemuda adalah individu yang memiliki karakter dinamis,
artinya bisa memiliki karakter yang bergejolak, optimis, dan belum mampu
mengendalikan emosi yang stabil.
RUU kepemudaan arti pemuda adalah individu yang berusia 18 sampai 35
tahun.
Koentjaraningrat (1997) kepemudaan/pemuda adalah suatu fase yang berada
dalam siklus kehidupan manusia, dimana fase tersebut bisa kearah
perkembangan/perubahan.
Taufik Abdullah (1974) mengemukakan pemuda adalah generasi baru dalam
sebuah komunitas masyarakat untuk melakukan perubahan kearah yang lebih baik.
Dari 4 pengertian pemuda menurut para ahli diatas dapat dikatakan jika pemuda
atau kepemudaan memiliki dua visi besar dalam menjalankan perubahan yang lebih
baik kepada masyarakat yaitu visi pendidikan dan pelestarian seni dan budaya lokal.
Kedua visi ini terintegrasi dalam sebuah model pengembangan untuk mewujudkan
Indonesia yang berkeadilan dan juga mampu bersaing dengan negara-negara maju.

B. Penguatan
Kata penguatan mempunyai arti perbuatan hal dan sebagainya yang menguati
atau menguatkan. Secara terminologi, penguatan merupakan usaha menguatkan
sesuatu dari yang asalnya lemah menjadi kuat dengan tujuan tertentu. Sedangkan
menurut kamus besar Bahasa Indonesia (KBBI) arti kata penguatan adalah proses,
cara, perbuatan menguati atau menguatkan. Penguatan berasal dari kata dasar
kuat.
Wina Sanjaya memberikan definisi penguatan (reinforcement) sebagai berikut:
“penguatan (reinforcement) adalah segala bentuk respon yang merupakan
bagian dari modifikasi tingkah laku guru terhadap tingkah laku siswa, yang bertujuan
untuk memberikan informasi atau umpan balik bagi siswa atas perbuatan atas
responnya yang diberikan sebagai suatu dorongan atau koreksi. Dengan demikian
fungsi keterampilan penguatan itu adalah untuk memberikan ganjaran kepada siswa
7

sehingga siswa akan berbersar hati dan meningkatkan partisipasinya dalam setiap
proses pembelajaran.
Udin S. Winata Putra memberikan pengertian penguatan sebagai suatu respon
yang diberikan kepadanya terhadap perilaku atau perbuatannya yang dianggap baik,
yang dapat membuat terulangnya atau meningkatnya perbuatan atau perilaku yang
dianggap baik tersebut. Definisi lain diberikan oleh Nurhasnawati bahwa penguatan
adalah respon positif terhadap tingkah laku siswa yang dilakukan guru agar siswa
terangsang aktif dalam belajar. Definisi senada juga diberikan oleh zainal Asril yang
mengatakan penguatan adalah respon terhadap tingkah laku positif yang dapat
meningkatkan kemungkinan berulangnya kembali tingkah laku tersebut. Penguatan
dapat diartikan sebagai suatu bentuk penghargaan, penghargaan ini tidak harus
selalu berwujud materi bisa juga dalam bentuk kata-kata, senyuman, anggukan, dan
sentuhan.
JJ. Hasibuan mengartikan penguatan sebagai tingkah laku guru dalam merespon
secara positif suatu tingkah laku tertentu siswa yang memungkinkan tingkah laku
tersebut timbul kembali. Penguatan bertujuan untuk:
1) Meningkatkan perhatian dan keaktifan murid.
2) Melancarkan atau memudahkan proses belajar.
3) Membangkitkan dan memperhatikan motivasi.
4) Mengontrol atau merubah sikap yang mengganggu kearah tingkah laku belajar
yang produktif.
5) Mengembangkan dan mengatur diri sendiri dalam belajar.
6) Mengarahkan kepada cara berfikir yang baik dan inisiatif pribadi.
Prayitno menmbahkan lagi pengertian penguatan yaitu:
Penguatan merupakan upaya pendidik untuk menguatkan, memantapkan atau
meneguhkan hal-hal tertentu yang ada pada diri peserta didik terutama tingkah laku
positif yang merupakan hasil perubahan berkat upaya pengembangan diri peserta
didik, terutama tingkah laku positif yang merupakan hasil perubahan berkat upaya
pengembangan dari peserta didik. Penguatan (reinforcement) dilakukan pendidik
melalui pemberian penghargaaan (reward) secara tepat yang didasarkan pada
prinsip-prinsip pengubahan tingkah laku. Dengan penguatan yang dilakukan
pendidik, peserta didik akan semakin kaya dengan berbagai tingkah laku positif yang
secara kumulatif dan sinergis menunjang keaktifan siswa serta pencapaian tujuan
pendidikan.
8

C. Pengertian Jati Diri


Jati diri atau yang lazim juga disebut identitas merupakan ciri khas yang
menandai seseorang, sekelompok orang, atau suatu bangsa. Menurut para ahli, jati
diri adalah sesuatu yang menggambarkan secara esensial tentang seseorang
sesperti karakter, sifat, watak, kepribadian, dan moralnya.
Identitas atau jati diri adalah proses menjadi seorang individu yang unik dengan
peran yang penting dalam hidup (papalia, 2008), suatu kesadaran atau kesatuan
dan keseimbangan pribadi, serta keyakinan yang relatif stabil sepanjang rentang
kehidupan (Desmita, 2008), dan merupakan pengorganisasian dengan dorongn-
dorongan (drives), kemampuan-kemampuan (abilities), keyakinan-keyakinan
(beliefs), dan pengalaman kedalam citra diri (image of self) yang konsisten yang
meliputi kemampuan memilih dan mengambil keputusan, baik menyangkut
pekerjaan, orientasi, seksual, dan filsafah hidup (Woolfolk, dalam Yusuf, 2011). Bila
seorang telah memperoleh identitas, maka ia akan menyadari ciri-ciri khas
kepribadiannya seperti kesukuan atau ketidaksukuannya, aspirasi, tujuan masa
depan yang diantisipasi, perasaan bahwa ia dapat dan harus mengatur orientasi
hidupnya (Desmita, 2008)
Menurut Erikson, identitas diri berarti perasaan dapat berfungsi sebagai
seseorang yang berdiri sendiri tetapi yang berhubungan erat dengan orang lain. Ini
berarti menjadi seorang dari kelompok tetapi sekaligus memiliki ciri-ciri yang
berbeda dengan kelompok yang merupakan kekhususan dari individu itu. Identitas
diri yang dicapai remaja berupa usaha untuk menjelaskan siapa dirinya, apa
perannya dalam masyarakat (Hurluck, 1980). Erikson (Desmita, 2008) juga
menyatakan salah satu tugas terpenting yang dihadapi remaja adalah
menyelesaikan krisis identitas, sehingga diharapkan terbentuk suatu identitas diri
yang stabil pada akhir remaja. Remaja yang berhasil mencapai suatu identitas yang
stabil, akan memperoleh pandangan yang jelas tentang dirinya, memahami
perbedaan dan persamaan dengan orang lain, menyadari kelebihan dan kekurangan
dirinya, penuh percaya diri, serta mengenal perannya dalam masyarakat.
Berdasarkan pendapat para ahli diatas, maka dapat disimpulkan bahwa identitas
atau jati diri adalah kesadaran individu untuk menempatkan diri dan memberi arti
pada dirinya sebagai seorang pribadi yang unik serta memiliki ciri-ciri berbeda
dengan kelompoknya, memiliki keyakinan yang relative stabil, serta memiliki peran
9

penting dalam konteks kehidupan masyarakat. Identitas diri dapat berisi atribut fisik,
keyakinan, tujuan, harapan, prinsip moral atau gaya sosial.
Ciri khas itu pasti dimiliki suatu bangsa, hal itu tentu menjadi penanda jati diri
bangsa tersebut. Jati diri itu sekaligus juga menunjukkan keberadaan bangsa
Indonesia diantara bangsa lain. Salah satu simbol jati diri bangsa Indonesia itu
adalah bahasa, dalam hal ini tentu bahasa Indonesia. Hal itu sejalan dengan
semboyan yang selama ini kita kenal, yaitu “Bahasa menunjukkan bangsa”. Oleh
sebab itu, bahasa Indonesia harus senantiasa kita jaga, kita lestarikan, dan kita bina
dan kita kembangkan agar tetap dapat memenuhi fungsinya sebagai sarana
komunikasi modern yang mampu membedakan bangsa kita dari bangsa-bangsa lain
di dunia. Lebih-lebih dalam keadaan seperti sekarang, jati diri suatu bangsa menjadi
hal yang penting untuk dipertahankan agar bangsa kita dapat menunjukkan
keberadaannya da antara bangsa lain di dunia.

D. Pengertian Bangsa
Bangsa adalah wilayah komunitas dari tanah kelahiran yang hubungan sosialnya
dari kesadaran diri kolektif, bangsa juga merupakan relasi teritorialnya dari
kesadaran diri terhadap durasi aktual maupun imajinasi (Dhufier: 203: 2015)
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia bangsa ialah sekelompok
masyarakat yang bersamaan asal keturunan adat bahasa dan sejarahnya serta
berpemerintahan sendiri, dan merupakan golongan manusia yang asal, sifat, dan ras
yang sama (Qonita Alya: 56: 2011)
Disisi lain Jean Bodin mengemukakan bahwa bangsa adalah sekelompok
manusia yang kesamaan karakter atau sifat karena adanya persamaan nasib (Imron
Rasyid: 67 :2010)
Tiang Khon juga berpendapat bahwa bangsa adalah sekumpulan manusia yang
memiliki persatuan antara orang dan tempat pada suatu wilayah dan mempunyai
keterikatan serta buah hasil tenaga hidup manusia dalam sejarah. (Muhammad: 75:
2016)
Ki Bagoes Hadid Koesoemo juga mengemukakan pendapatnya bahwa bangsa
secara teritorial adalah komunitas kekerabatan, sedangkan secara teritorial luas
adalah komunitas kelahiran erat untuk sementara waktu, berbatasan adalah
pendapat beliau secara spesifik. (Abdul Latif Bustami: 35: 2015)
10

Josep Stalin mengatakan bahwa bangsa adalah komunitas rakyat yang stabil
yang berbentuk atas dasar kesamaan Bahasa, wilayah, ekonomi, serta perasaan
psikologis yang terwujud dalam budaya bersama yang terbentuk secara historis.
Friedrich Ratzel mengatakan bahwa bangsa adalah kelompok manusia yang
terbentuk karena adanya hasrat untuk bersatu yang timbul dari adanya rasa
kesatuan antara manusia dan tempat tinggalnya.
Menurut Rudolf Kjellen bangsa lebih kepada pemahaman atas suatu masyarakat
yang memiliki akar sejarah yang dimana praxis pengalaman atas penjajahan begitu
kental darasakan oleh masyarakat terjajah dan semakin lama akan semakin
mengkristalkan pengalaman atas rasa solidaritas kebersamaan yang tinggi diantara
mereka.
Otto Baurer mengungkapkan bahwa bangsa adalah suatu kelompok manusia
yang memiliki persamaan karakter yang tumbuh dikarenakan adanya persamaan
nasib, sementara itu, Anthony D Smith juga ikut berpendapat mengenai bangsa yaitu
suatu komunitas manusia yang memiliki nama, menguasai tanah air, memiliki mitos-
mitos, dan sejarah bersama, budaya politik bersama, perekonomian tunggal, dan
hak serta kewajiban bersama bagi semua anggotanya.

Libman juga mengatakan bangsa terbentuk karena adanya hasrat bersatu.


Hasrat itu timbul karena adanya kesatuan antar manusia dan tempat tinggal.
BAB III

PEMBAHASAN

A. Upaya Pemuda dalam Mempertahankan Jati Diri Bangsa


Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, bangsa Indonesia memiliki berbagai
jati diri seperti Sang Merah Putih sebagai Bendera negara, Bahasa Indonesia
sebagai bahasa negara, Garuda Pancasila sebgai lambang negara, Lagu Indonesia
Raya sebagai Lagu kebangsaan negara. Semua identitas itu akan tampak ketika
bangsa Indonesia berada di kancah internasional. Bangsa Indonesia wajib
mengakui, menerapkan, dan menjunjung tinggi identitasnya yaitu dengan perasaan
bangga. Upaya penerapan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2019 dapat
memperkuat jati diri dan membentuk akhlak bangsa.
Di antara empat jati diri bangsa di atas, dalam tulisan ini difokuskan pada bahasa
Indonesia. Sebagai jati diri bangsa, bahasa Indonesia dapat memiliki identitasnya
apabila masyarakat pemakainya membina dan mengembangkannya sedemikian
rupa sehingga bersih dari unsur-unsur bahasa lain. Dengan demikian wajib
hukumnya menghindari penggunaan istilah-istilah asing dalam semua kegiatan
berbahasa. Unsur bahasa lain yang mewarnai pemakaian bahasa Indonesia dapat
memudarkan jati diri bangsa Indonesia.
Pemakaian bahasa Indonesia sebagai jati diri bangsa sifatnya wajib. Hal itu telah
diatur dalam UU RI Nomor 24 Tahun 2009, yakni bahasa Indonesia wajib digunakan
seperti dalam forum yang bersifat nasional dan internasional, dan dalam komonikasi
resmi nasional.
Saat ini ada gejala kurangnya rasa bangga dan rasa cinta masyarakat indonesia
terhadap bangsa Indonesia. Hal ini terlihat dari banyaknya pemakaian istilah asing
dalam nama-nama bangunan, gedung, pemukiman, kompleks perdagangan, dan
sebagainya. Kurangnya rasa cinta dan bangga terhadap bahasa Indonesia tersebut
dapat melemahkan jati diri bangsa.
Kita semua mengetahui bahwa bahasa Indonesia berkembang sangat pesat. Hal
itu dapat dilihat dari perkembangan kosa kata, adanya kaidah bahasa, diterbitkannya
undang-undang bahasa, dan diupayakannya penguasaan keterampilan berbahasa
dengan berbagai metode pembelajaran yang dilaksanakan di sekolah-sekolah.

11
12

Dalam makalah ini, uraian difokuskan pada penguatan jati diri dan akhlak bangsa
Indonesia melalui peningkatan penerapan fungsi bahasa Indonesia dalam rangka
memperkokoh nasionalisme bangsa Indonesia.
Berkaitan dengan masalah di atas, penguatan jati diri bangsa melalui
peningkatan penerapan fungsi bahasa Indonesia sangat penting. Peningkatan
penerapan itu dapat dilakukan melalui beberapa tindakan yang dapat dirinci menjadi
empat langkah sebagai berikut.
1. Penguatan Jati Diri Bangsa dengan Memperbaiki Kondisi Rasa Percaya Diri
Bangsa
Penguatan jati diri bangsa dapat dilakukan dengan cara memperbaiki kondisi
percaya diri bangsa. Hal ini bisa dilakukan dengan cara merefleksi kembali sejarah
bangsa dan bahasa Indonesia. Refleksi itu perlu dilakukan oleh setiap insan
Indonesia yang memiliki tekad untuk memperkuat jati diri bangsa dan membentuk
akhlak bangsa yang mulia. Seperti kita ketahui bersama, cita-cita mendirikan sebuah
negara, yakni Republik Indonesia tercapai dengan keberhasilan kita membebaskan
diri dari cengkreman penjajah pada tanggal 17 Agustus 1945, setelah ratusan tahun
dijajah.
2. Penguatan Jati Diri Bangsa Melalui Peningkatan Penerapan Fungsi Bahasa
Memang tidak ada yang melarang kita menggunakan kata-kata asing tetapi
dengan struktur dan ejaan Bahasa Indonesia akan dapat menanamkan sedikit demi
sedikit cinta kita pada bangsa. Dalam kontak bahasa tidak bisa dihindari adanya
pengaruh Bahasa yang satu terhadap yang lain. Seperti halnya model, bahasa pun
mempunyai trend pemakaian. Rasa bahasa memang tidak bisa dipaksakan. Dengan
kata-kata mereka membangun imajinasinya. Seperti produk barang, kata-kata pun
tidak dapat dipaksakan, bahkan oleh peraturan pemerintah sekalipun.
Pemerintah mengatur agar papan nama yang bertebaran di jalan kota Indonesia
diturunkan apabila tidak menggantikannya dengan bahasa Indonesia. Setelah
reformasi itu tak lagi terjadi bahkan pemakaian istilah asing makin menjamur
kemana-mana. Barangkali bukan karena reformasi tetapi karena masuknya abad
globalisasi. Jadi, pemakaian bahasa, akan mengikuti arus zaman. Karena sekarang
zaman globalisasi, kata-kata pun ikut mengglobal.
Majunya teknologi sangat baik karena karena itu tandanya suatu negara
menunjukkan adanya kemodernan, apalagi di era teknologi informasi yang sangat
cepat ini. Bahasa asing tentu saja penting karena ilmu pengetahuan modern
13

menggunakan bahasa asing. Namun, mempergunakan bahasa asing haruslah


sesuai dengan fungsinya. Dengan kondisi seperti itu diharapkan akan lebih muda
membangun penguatan jati diri bangsa Indonesia
3. Penguatan Jati Diri Bangsa Para Siswa/i Melalui Ranah Pendidikan
Menanamkan tekad yang gigih dari para guru dalam menanamkan jati diri
bangsa kepada siswa tidak bisa tidak harus dilakukan. Khususnya para guru
bahasa, guru sejarah, dll. Mereka tumpuan harapan kita di dalam ikut membentuk
watak anak anak bangsa. Orang tua memang paling berperanan di dalam hal ini,
namun guru kiranya juga menjadi faktor penentu yang lain.
Peran itu bisa dilakukan dengan memilih bahan ajar sesuai dengan pembentukan
jati diri generasi muda kita. Dalam bidang bahasa bisa dipilih materi-materi yang
berkaitan dengan fungsi Bahasa. Tidak hanya guru Bahasa tetapi semua guru
karena yang akan terjadi hanya sia-sia saja apabila hanya dilakukan oleh guru
bahasa. Guru yang lain kiranya perlu berperan agar guru bahasa tidak merasa
berjuang sendirian. Di samping itu di mata siswa apa yang dilakukan guru bahasa
merupakan pekerjaan yang didukung oleh guru yang lain.
4. Pengutan Jati Diri Bangsa Melalui Penciptaan Filter Terhadap Akulturasi Budaya
Asing di Berbagai Bidang Kehidupan
Pada era global ini, pengaruh asing begitu gencarnya. Apalagi era komunikasi
modern. Hal ini menyebabkan pengaruh media sosial itu telah memasuki sendi
kehidupan bangsa. Peningkatan penerapan fungsi Bahasa, dalam hal ini berkaitan
dengan karya-karya seni atau sastra yang menggunakan media bahasa Indonesia
perlu dikembangkan. Untuk itu kiranya perlu membuat filter terhadap arus masuknya
kebudayaan asing atau lebih tepatnya tsunami kebudayaan asing terhadap
Indonesia melalui karya seni, dan sastra, serta kebudayaan. Dikatakan tsunami
karena besarnya arus masuk itu tak terbendung lagi. Dengan demikian, alangkah
menakutkan jika tsunami itu melenyapkan habitat seni dan sastra, termasuk
kebudayaan asli Indonesia.

B. Pemuda Merupakan Tonggak Kesatuan dan Persatuan


Pemuda adalah individu yang bila dilihat secara fisik sedang mengalami
perkembangan dan secara psikis sedang mengalami perkembangan emosional,
14

sehingga pemuda merupakan sumber daya manusia pembangunan baik saat ini
maupun masa datang. Sebagai calon generasi penerus yang akan menggantikan
generasi sebelumnya.
Pemuda merupakan penerus perjuangan generasi terdahulu untuk mewujudkan
cita-cita bangsa. Pemuda menjadi harapan dalam setiap kemajuan di dalam suatu
bangsa, pemudalah yang dpat merubah pandangan orang terhadap suatu bangsa
dan menjadi tumpuan para generasi terdahulu untuk mengembangkan suatu bangsa
dengan ide-ide ataupun gagasan yang berilmu, wawasan yang luas, serta
berdasarkan kepada nilai-nilai dan norma yang berlaku di dalam masyarakat.
Masa depan suatu bangsa terletak di tangan generasi muda, karena merekalah
yang akan membangun dan menggantikan pemimpin bangsa sebelumnya. Pemuda
merupakan generasi yang mempunyai harapan untuk membangun negeri ini, namun
dilain sisi banyak sekali masalah-masalah yang menghadang, apabila tidak
ditanggapi dengan serius maka mengakibatkan kehilangan fungsi sebagai generasi
penerus bangsa.
Pemuda memiliki banyak potensi untuk membangun negeri ini, antara lain:
1. Dinamika dan kreatifitas. Dengan adanya sikap idealisme dan daya kritis yang
kuat berarti generasi muda menimbulkan kreatifitas dan dinamika dalam tatanan
berupa perubahan, pembaruan, dan menyempurnakan kekurangan yang ada.
2. Keberanian mengambil resiko. Dalam upaya pembangunan pasti akan ada
resiko-resiko yang akan dihadapi, seperti melesetnya jadwal pembangunan,
terhambat, atau bahkan gagal. Kaum muda dengan kesiapan pengetahuan,
perhitungan dan keterampilan dapat mengatasi hal tersebut dengan baik
dikarenakan, dan juga lebih berani dalam mengambil resiko.
3. Optimis dan semangat. Optimis dan semangat yang ada dalam jiwa generasi
muda akan menjadi daya pendorong untuk menghasilkan sesuatu yang lebih
maju lagi sehingga terbentuknya mental yang kuat yang tidak mudah patah
semangat.
4. Sikap kemandirian dan disiplin. Dengan sikap kemandirian mereka dapat
menyadari batas-batas yang wajar dan memiliki tenggang rasa, serta
melaksanakan sesuatu dengan disiplin.
5. Keanekaragaman dalam persatuan dan kesatuan. Keanekaragaman pada
pemuda, merupakan cermin keanekaragaman bangsa kita. Keanekaragaman
15

tersebut merupakan potensi dinamis dan kreatif berdasarkan semangat sumpah


pemuda serta kesamaan semboyan Bhinneka Tunggal Ika.
6. Patriotise dan nasionalisme. Dengan sikap patriotisme dan nasionalisme
generasi muda dapat dilibatkan dalam upaya pembelaan dan mempertahankan
negara.
7. Sikap kesatria. Sikap kesatria identik dengan sikap berani, mengabdi pada
negara serta rasa tangung jawab sosial yang tinggi. sehingga dengan sikap itu
para generasi muda dapat menjadi pembela dan penegak hukum bagi
masyarakat dan bangsa.
8. Kemampuan penguasaan ilmu dan teknologi. Ilmu dan teknologi saat ini
berkembang sangat pesat, dengan ilmu tersebut generasi muda dapat
menerapkannya di lingkungan sekitar sebagai transformator dan dinamistator.
Generasi muda memiliki tanggung jawab yang besar dalam menjaga persatuan
dan kesatuan bangsa sehingga pemuda harus mampu menunjukkan peran yang
positif sebagai pemuda yang memiliki tanggung jawab moral untuk kejayaan bangsa
pada masa depan. Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa bukanlah hal yang
mudah. Banyak tantangan dan masalah yang harus dihadapi bersama. Menjaga
persatuan dan kesatuan bangsa merupakan kewajiban seluruh rakyat Indonesia
karena negara ini tidak hanya terdiri atas satu golongan suku, ras, dan agama, tetapi
banyak sekali golongan yang ada di tanah air kita tercinta. Pemuda adalah harapan
akan masa depan Indonesia yang adil dan makmur dalam bingkai persatuan dan
kesatuan bangsa dan negara Indonesia. Pemuda sebagai garda terdepan dalam
proses perjuangan, pembaruan dan pembangunan bangsa, diharapakan mampu
mempertahankan dan mengisi kemerdekaan yang telah diraih selama ini.
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, bangsa Indonesia memiliki
berbagai jati diri seperti Sang Merah Putih sebagai Bendera Negara, Bahasa
Indonesia sebagai Bahasa Negara, Garuda Pancasila sebagai Lambang Negara,
Lagu Indonesia Raya sebagai Lagu Kebangsaan Negara. Peningkatan penerapan
fungsi Bahasa Indonesia dapat dilakukan melalui empat langkah sebagai berikut.
1. Penguatan jati diri bangsa dengan memperbaiki kondisi rasa percaya diri bangsa
2. Penguatan jati diri bangsa melalui peningkatan penerapan fungsi Bahasa
3. Peningkatan jati diri bangsa para siswa atau siswi melalui ranah pendidikan
4. Penguatan jati diri bangsa melalui penciptaan filter terhadap akulturasi budaya
asing di berbagai bidang kehidupan
Pemuda adalah individu yang sedang mengalami perkembangan baik secara fisik
maupun psikis. Di antara potensi-potensi pemuda adalah:
1. Dinamika dan kreatifitas,
2. Keberanian mengambil resiko,
3. Optimis dan semangat,
4. Sikap kemansirian dan disiplin,
5. Keanekaragaman dalam persatuan dan kesatuan,
6. Patriotism dan nasionalisme,
7. Sikap kesatria,
8. Kemampuan penguasaan ilmu dan taknologi.
Generasi muda memiliki tanggung jawab yang besar dalam menjaga persatuan
dan kesatuan bangsa. Banyak tantangan yang harus di hadapi bersama. Menjaga
persatuan dan kesatuan bangsa merupakan kewajiban seluruh rakyat Indonesia
karena negara kita ini terdiri dari banyak golongan. Pemuda adalah harapan masa
depan bangsa untuk mewujudkan bangsa yang adil dan makmur. Sebagai garda
terdepan pemuda di harapkan mampu mempertahankan dan mengisi kemerdekaan
yang telah di raih selama ini

16
17

B. Saran-saran
Demikianlah makalah yang dapat penulis sajikan dan presentasikan berkenaan
dengan Peran Pemuda dalam Penguatan Jati Diri Bangsa. Penulis berharap
makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca khususnya penulis sehingga sebagai
pemuda kita dapat menjalankan peran dengan baik, karena pemuda sebagai
tonggak persatuan dan kesatuan bangsa yang akan menjaga nilai-nilai luhur yang
telah diwariskan oleh para pendahulu. Serta kita selaku pemuda juga diharapkan
mampu mengisi kemerdekaan bangsa Indonesia dengan hal-hal yang positif yang
sekiranya dapat menunjang kemajuan negara Indonesia.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini terdapat banyak
kesalahan dan kekurangan, oleh sebab itu kritik dan saran senantiasa penulis
harapkan guna memperbaiki kesalahan pada penulisan makalah selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA

Httsp://kesrasetda.bulelengkab.go.id…

https://disperkimta.bulelengkab.go.id...

2007.Kamus Besar Bahasa Indonesia.Jakarta: Balai Pustaka,

1982.The New Oxford Ilustrated Dictionary. Oxford University Press.

Departemen Pendidikan Nasional. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta:

Balai Pustaka.

Abdullah, Taufik. 2010. Pemuda dan Perubahan Sosial. Jakarta jalan Sutra.

Azra, Azyumardi. 1999. Generasi Muda yang Agamis dan Berbudaya. Jakarta:
Pustaka Firdaus.

Putra, Udin S Winata. 2005. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Universitas Terbuka.

Hasnawati, Nur. 2005. Strategi Pembelajaran Micro. Pekan Baru: Fakultas Tarbiyah
dan Keguruan IAIN Sultan Syarif Kasim Riau Pekan Baru.

Prayito. 2009. Dasar Teori dan Praksis Pendidikan. Jakarta: PT Gramedia Widia
Sarana Indonesia.

18

Anda mungkin juga menyukai